BIDANG KEGIATAN :
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
Navy Sealsi Adinda Prisca Marina 201810420311075
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
PENDAHULUAN...................................................................................................1
LATAR BELAKANG..........................................................................................1
TUJUAN GAGASAN..........................................................................................1
MANFAAT GAGASAN......................................................................................2
GAGASAN..............................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................5
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki pulau lebih dari 17.000 dan
merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki
garis pantai terpanjang sekitar 81.000 km yang dapat memberikan potensi
pengembangan pesisir. Mengacu pada UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah
Daerah memberikan makna bahwa masyarakat di seluruh daerah termasuk
masyarakat yang berada di pesisir pantai akan mengalami proses pertumbuhan
sektor kegiatan. Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat yang merata maka
perlu memperhatikan tingkat kesehatannya, karena tingkat kesehatan yang kurang
baik akan sulit bagi masyarakat untuk dapat mengembangkan potensi yang
tersedia (Herlina & Permata, 2019).
Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013 mengatakan
bahwa kelompok masyarakat pesisir yaitu nelayan perlu mendapat perhatian
khusus dalam pengembangan kesehatan. Pengembangan kesehatan wilayah pesisir
juga perlu mendapat penguatan dari aspek pelayanan kesehatan. Terdapat banyak
faktor penyebab kurangnya pelayanan kesehatan masyarakat pesisir. Pelayanan
kesehatan di wilayah pesisir saat ini masih sering terhambat karena kondisi
geografis yang sulit dijangkau. Kondisi sulitnya medan dan alat serta tenaga
kesehatan yang kurang memadai membuat pelayanan kesehatan di wilayah pesisir
sering tertinggal dan muncul berbagai masalah kesehatan (Rahmad, 2019).
Dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat pesisir pantai
dan kepulauan, maka diperlukan integritas dari berbagai pihak untuk
merealisasikan rencana tersebut. Diperlukan konsep pelayanan kesehatan yang
terintegrasi, penguatan pelayanan posyandu di daerah pesisir dengan
memanfaatkan media teknologi informasi atau telemedikasi seperti aplikasi
kesehatan yang sudah ada. Rancangan tersebut dapat dibarengi dengan konsepan
posyandu tau puskesmas road trip (terapung), yang dapat menjangkau masyarakat
di pulau-pulau kecil dan pesisir. Dengan rancangan tersebut juga diharapkan dapat
membantu mewujudkan tujuan global SDGs 2030 kesehatan menjamin kehidupan
yang sehat di seluruh penduduk dengan berbagai usia.
TUJUAN GAGASAN
Dari masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari gagasan
ini yaitu:
1. Memberikan solusi penguatan dan peningkatan pelayanan kesehatan di
wilayah pesisir dan kepulauan dengan integrasi posyandu telemedikasi.
2. Mengatasi masalah kesenjangan pelayanan kesehatan di wilayah pesisir
kepulauan.
2
GAGASAN
PERSOALAN LATAR BELAKANG PENCETUS GAGASAN
Sekitar 16,42 juta penduduk Indonesia adalah masyarakat yang hidup di
kawasan pesisir atau kepulauan. Masyarakat tersebut bertempat tinggal di 8.090
desa pesisir yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Mengingat keadaan
geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan dan lebih dari 70% wilayah adalah
laut, maka sudah seharusnya masyarakat yang berada di pesisir dan pulau-pulau
kecil ditingkatkan kesehatannya. Masyarakat pesisir, termasuk nelayan memiliki
resiko masalah kesehatan yang tinggi sehingga perlu upaya pembangunan
kesehatan. Akan tetapi, pada faktanya saat ini kondisi pelayanan kesehatan
masyarakat khususnya yang berada di pulau-pulau kecil Indonesia bagian Timur
justru masih terbilang memprihatinkan (Dewi, 2019).
Masyarakat pesisir mayoritas membangun rumah diatas laut sehingga
banyak yang tidak memiliki septic tank dan limbah langsung dibuang ke laut.
Gangguan kesehatan banyak dialami masyarakat pesisir kepulauan antara lain
nyeri sendi, gangguan pendengaran, khasus barotrauma dan penyakit dekompresi
yang biasa menyerang penyelam (Latif, 2017). Masalah kesehatan ini tidak hanya
datang dari kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan, melainkan
juga kondisi geografis membuat banyak pulau memiliki keterbatasan akses
keterjangkauan dan akses komunikasi menuju pelayanan kesehatan yang
terhambat. Sarana konektivitas komunikasi seperti ketersediaan jaringan
telekomunikasi juga merupakan tantangan terbesar dalam menjangkau pelayanan
kesehatan di wilayah pesisir (Saputro et al., 2021). Hal tersebut menjadikan
masyarakat pesisir kepulauan sering kali mengalami kesenjangan pelayanan
kesehatan dimana akibat keterbatasan tersebut distribusi tenaga kesehatan tidak
merata di seluruh pulau pesisir yang berpenduduk.
Integrasi Pelayanan Kesehatan Posyandu dan Telemedica Ujung Nusa di
Wilayah Pesisir Kepulauan
3
KESIMPULAN
Integrasi pelayanan kesehatan posyandu dan telemedica ujung nusa di
wilayah pesisir kepulauan adalah suatu upaya dengan bentuk rancangan yang
dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan
yang holistik. Rancangan tersebut juga salah satu metode pengembangan
pelayanan kesehatan integrasi yang mampu mengatasi masalah kesenjangan dan
tidak meratanya fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah pesisir kepulauan
Indonesia akibat dari sulitnya jangkauan karena faktor geografis. Keberhasilan
rancangan ini ditentukan oleh kerjasama dan koordinasi multisektoral berbagai
pihak yang efektif dan saling menunjang satu sama lain. Langkah yang dilakukan
untuk proses merealisasikan rancangan ini adalah dengan perencaan, melakukan
pelaksanaan kegiatan dan evaluasi dikarenakan perlu mengganggarkan anggaran
yang cukup dalam mempersiapkan pelayanan posyandu road trip terapung dan
pelayanan kesehatan telemedikasi. Dampak positif jika masyarakat yang berada di
wilayah pesisir kepulauan ditingkatkan kesehatannya maka mereka dapat
diberdayakan kemampuannya untuk membantu mengembangkan potensi daerah
di tempat mereka berada, dengan demikian akan membawa dampak positif bagi
kesatuan bangsa dan pertahanan teritorial wilayah Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, N. (2019). Derajat Kesehatan Masyarakat Kepulauan Di Pulau Hiri Tahun
2019. Kieraha Medical Journal, 1(2), 15–18.
Herlina, M., & Permata, S. P. (2019). Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Pesisir : Optimalisasi Kegiatan Posyandu. Jurnal Dianmas, 8(April), 53–62.
Karl Fritz Pasaribu, Dedy Arisjulyanto, B. T. H. (2017). Pengembangan
telemedicine dalam mengatasi konektivitas dan aksesibilitas pelayanan
kesehatan. Ugm, 2010(2015), 4258.
Latif, I. (2017). Analisis Deskriptif Masalah Kesehatan Masyarakat Pesisir Desa
Karangsong - Indramayu. Jurnal Kesehatan Indra Husada, 4(2), 29–36.
https://doi.org/10.36973/jkih.v4i2.1
6
LAMPIRAN
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
Lansia di UPT
PSLU Blitar di
Tulungagung
Nama pembimbing
Pendidikan/Pengajaran
Penelitian
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT