Anda di halaman 1dari 12

 Semua bayi berusia di atas 6 bulan degan berat badan kurang dari 4 kg.

rawat inap
dilakukan di puskesamas perawatan yang mampu memebri pelayanan balita gizi buruk
degan komplikasi (kecuali pada bayi <6 bulan harus di rumah sakit ), therapeutic feding
center, RS pratama, serta RS tipe B dan A. pada rawat inap kelurga tetap berperan untuk
mendamping balita yang dirawat

Penemuan dan pencegahan kasus kekuragan gizi dilakukan sedini mungkin (dijaga mulai dari ibu
muali hamil) degan tujuan untuk mencegah terjadinya ganguan tubuh kembang yang mungkin
timbul. Karna itu penampisan sekaligus dilakukan untuk gizi kurang dan gizi buruk. Gizi buruk
atau dikenal sebagai kasiorkor dalam dunia medis merupakan salah satu bentuk malnutrisi.
Malnutrisi itu sendiri dpat di pahami sebagai kesalahan dalam pemberian nutrisi dan kesalahan
bisa berupa kekuragan maupun kelebihan . pada dasarnya kwashiorkor bisa diartikan sebagai
kondisi di mana sesorang kekuragan asupan yang mengandung energi dan protein. Padahal
protein dibuthkan tubuh dalam proses pembentukan sel-sel baru, selain itu asupan ini juga
membantu proses perbaikan sel-sel yang rusak.

C. peyebab Gizi Buruk

Peyebab gizi buruk (kwashiorkor) adalah karena anak tidak memeroleh makanan degan
kandugan energy dan protein yang cukup. Umumnya hal ini sering di kaitkan degan tingkat
perekonomian yang rendah. Itulah sebabnya kasus giz buruk atau kwashiorkor banyak terjadi di
negara berkembang selain tingkat peekonomian kelurga kurangnya juga penatahuan orang tua
akan nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang anak.

Pada dasarnya gizi buruk terjadi secara mendadak, kondisi ini berlangsung secara perlahan
karna itu penting unruk mencegah agar anak tidak mengalami kondisi ini degan cara
memebrikan asupan makan cukup gizi. Untuk mengatasi gizi buruk atau kwashiorkor dibuthkan
asupan nutrisi berupa kalori, dan protein yang mencukupi, namun pemberian di lakukan secara
bertahap, perlahan dan selalu dalam pegontrolan.

D. tanda dan gejala klinis

Gizi buruk (kwashiorkor) memiliki gejala yang akan tampak yaitu :

 Pucat
 Kurus, perut kembung, dan kehilagan masa otot pada kempat anggota geraknya
 Anak terlihat sering gelisah terjadi ganguan pertumbuhan meliputi berat badan dan tinggi
badan
 Rambutnya menjadi mudah tercabut, tampak kusam, kering dan sering terjdi perubahan
warna
 Dapat pula terjadi perubahan pada kulit, kulit menjadi bersisk dan terdapat bercak-
bercak.
 Anak juga menderita anmeia akibat kekuragan nutrient.

Gizi buruk (marasmus) memiliki gejala yang tampak yaitu :

 Kekuragan BB
 Kehilangan masa otot dan jarigan lemak
 Pertumbuhan terhambat
 Kulit kering dan rambut rapuh
 Tidak berenergi (lemas)

E. terapi gizi buruk

Tujuan terapi gizi buruk


BAB III

HASIL DAN PEMBAHSAN

A. Hasil Pengamatan

1. Studi Kasus

Anak Gita perempuan berusia 1 thn 11 bln, degan BB 7,4kg, PB 80,5cm, di diagnosis malnutrisi
+ diare+dehidrasi

a. Hitung BBI
BBI = (usia bulan :2) + 4
= 23 : 2+4 = 15,5 kg
b. Hitung staus giznya

 BB/U
Tabel antropometri 23 bulan = ( Median = 11,3, -1SD = 10, 1SD= 12,8)

Z-Score = 7,4-11,3/11,3-10 = -3,9/1,3 = -3 (BB sangat kurang)

 PB/U
Tabel antropometri 23 bulan = ( Median = 85,5, -1SD =82,3, 1SD=88,7)

Z-Score = 80,5-85,5/85,5-82,3 = -5/3,2 = -1,5 (normal)

 BB/PB
Tabel antropometri 23 bulan = ( Median = 10,2, -1SD =9,3, 1SD=11,2)

Z-Score = 7,4-10,2/10,2-9,3 = -2,8/0,9 = -3,1 (gizi buruk)

 IMT/U
IMT = BB/TBm2 = 7,4/0,4 = 11,6
Tabel antropometri 23 bulan = ( Median = 15,4, -1SD =14,2, 1SD=16,9)

Z-Score = 11,6-15,4/15,4-14,2 = -3,8/1,2 = -3,16 (gizi buruk)

c. Kebutuhan Gizi
 Rumus Malnutruisi (%)
 Fase stabilisasi hari ke 1-2 pasca ditemukan malnutrisi
Energi = 80-100 x BBA
= 80 x 7,4 = 592 kkal
Protein = 1-1,5 kkal x BBA
= 1x7,4 = 7,4 grm
% = 7,4 x 4 / 592 x 100% = 5%
Lemak = 30% x 592 / 9 = 15,73 grm
KH = 65% x 592/ 4 = 96,2
Cairan = 130 ml x BBA ( tnpa odem)
= 130ml x 7,4 = 962ml

 Fase transisi 3-7 hri


Energi = 100-150 x BBA
= 100 x 7,4 = 740 kkal
Protein = 2-3 kkal x BBA
= 2x7,4 = 14,8 grm
% = 14,8 x 4 / 740 x 100% = 8%
Lemak = 33 % x 740 / 9 = 27,13 grm

KH = 59% x 740/ 4 = 109,2 grm

Cairan = 150 ml x BBA ( tnpa odem)


= 150ml x 7,4 = 1.110 ml

 Fase rehabilitas 2-6 minggu


Energi = 200 x BBA
= 200 x 7,4 = 1480 kkal
Protein = 4 kkal x BBA
= 4 x7,4 = 29,6 grm
% = 29,6 x 4 / 1480 x 100% = 8%
Lemak = 35% x 1480/ 9 = 57,6 grm

KH = 57% x 1480/ 4 = 210,9 grm

Cairan = 160 ml x BBA ( tnpa odem)


= 160ml x 7,4 = 1.184 ml

d. Formula 75 (F75), formula 100 (F100), dan Resomal

 Hari 1 (F75) = 80x12/ 1000 = 0,96


Susu = 25 x 0,96 = 24
Gula = 100 x 0,96 = 96
Minyak = 27 x 0,96 = 23,9
Mineral mix = 20 x 0,96 =19,2/12 = 1,6

 Hari 2 (F75) = 120 x 8/ 1000 = 0,96


Susu = 25 x 0,96 = 24
Gula = 100 x 0,96 = 96
Minyak = 27 x 0,96 = 25,9
Mineral mix = 20 x 0,96 =19,2/8 = 2,4

Hari 1 (F100) = 120 x 6/ 1000 = 0,72

Susu = 85 x 0,72 = 61,2


Gula = 50 x 0,72 = 36
Minyak = 60 x 0,72 = 43,2
Mineral mix = 20 x 0,72 = 14,4/6 =2,4
 Hari 2 (F100) = 130x 6/ 1000 = 0,78
Susu = 85 x 0,78 = 66,3
Gula = 50 x 0,78= 39
Minyak = 60 x 0,78 = 46,8
Mineral mix = 20 x 0,78 = 15,6/6 =2,6

 Hari 3 (F100) = 140x 6/ 1000 = 0,84


Susu = 85 x 0,84 = 71,4
Gula = 50 x 0,84= 42
Minyak = 60 x 0,84 = 50,4
Mineral mix = 20 x 0,84 = 16,8/6 =2,8

 Hari 4 (F100) = 150x 6/ 1000 = 0,9


Susu = 85 x 0,9 = 76,5
Gula = 50 x 0,9= 45
Minyak = 60 x 0,9 = 54
Mineral mix = 20 x 0,9 = 18/6 =3

 Hari 5 (F100) = 160x 6/ 1000 = 0,96


Susu = 85 x 0,96 = 81,6
Gula = 50 x 0,96= 57,6
Minyak = 60 x 0,96 = 48
Mineral mix = 20 x 0,96 = 19,2/6 =3,2

 Resomal = 5 x BBA
= 5 x 7,4 = 37

2. Rekapan bahan F75

No Bahan F75 – H1 F75-H2 Total


1 Susu 24 grm 24 grm 48 grm
2 Gula 96 grm 96 grm 192 grm
3 Minyak sayur 25,9 ml 25,9 ml 51,8 grm
4 Mineral mix 1,6 ml 2,4 ml 3,8 grm

3. Rekapan Bahan F100

N Bahan F100-H1 F100-H2 F100-H3 F100-H4 F100-H5 Total


o
1 Susu 61,2 grm 66,3 grm 71,4 grm 76,5 grm 81,6 grm 357 grm
2 Gula 36 grm 39 grm 42 grm 45 grm 57,6 grm 219,6
grm
3 Minyak 43,2 ml 46,8 ml 50,4 ml 54 ml 48 ml 242,4ml
4 Mineral mix 2,4 ml 2,6 ml 2,8 ml 3 ml 3,2 ml 14 ml

B. Pembahasan
a) Formula F75
Formula F75 adalah cairan yang mengandung 25 grm susu bubuk skim, 100 grm gula
pasir, 27 grm minyak sayur, dan 20 ml larutan elotralit 100 ml. formula ini dapat
diberikan pada anak balita gizi buruk yang berada pada fase pertama yaitu stabilisasi
degan tujuan agar kondisi anak stabil dan tidak untuk menaikan berat badan anak.
b) F 100
F100 adalah cairan yang mengandung 85 grm susu, 50 gm gula, minyak sayur 60 ml, dan
mineral mix 20 ml, formula ini di berikan pada saat pasien berada ditahap transisi degan
tujuan untuk mempersiapkan anak untuk menrima cairan dan dan energi yang lebih .
c) Susu skim bubuk
Susu skim bubuk tanpa lemak adalah produk susu yang sebagian lemaknya telah
dihilangkan dan paseteurisasi di proses UHT. Susu jenis ini memiliki kadar lemak tidak
lebih dari 1,25% dan kadar proteinya tidak kurang dari 2,7%. Susu skim bubuk dengan
cara pengeringan (spray dryer ) untuk menghilangkan sebagian air dan lemak tetapi
masih mengandung laktosa, protein mineral, vitamin yang larut lemak dan vitamin yang
larut air
d) Minyak jagung merupakan minyak yang kaya akan asam lemak tidak jenuh, seperti
linoleat dan linoleat yang dapat menurunkan kolestrol darah dan menurunkan resiko
serangan jantung coroner. Minyak jagung kaya akan tokoferol (V E) yang bersifat
antioksidan, vitamin2 yang terlarut yang bermanfaat untuk kesehatan.
e) Mineral Mix adalah bahan tambahan yang digunakan untuk membuat F75, F100, dan
resomal.
f) Resomal (rehydratiaon solution for malnutrisi ) adalah cairan yang diberikan kepada anak
giziz buruk yang mengalami diare atau dehidrasi ,hipoglikemia degan prinsip 5x BBA
anak/pasien dan diberikan pada awal anak masuk rumah sakit. Jika anka sudah tidak
dehidrasi namun masih diare maka resomal diberikan ketika anak/pasien diare.

BAB IV

METODE PERCOBAAN

A. Alat yang di gunakan untuk pembuatan F75, F100, dan resomal

o Gelas ukur 2 buah


o Mangkunk sedang 2 buah
o Mangkuk kecil 2 buah
o Sendok makan 4 buah
o 2 buah
o Piring alas kecil 2 buah
o Sputi 1 buah
o Plastik klip 12 buah

B. Bahan-bahan F 75
 F75 H-1

No Bahan-bahan Banyaknya
1 Gula
2 Minyak
3 Susu
4 Mineral mix

 Resomal

No Bahan-bahan Bayaknya
1 Oralit WHO 1 sachet (200 4,1 grm
ml)
2 Gula pasir 10 grm
3 Mineral mix 8 ml
4 Air hangat 400 ml

C. Cara kerja
 F75
1. Siapkan mangkok sedang masukan gulan dan minyak canmpur sambil di
giling degan sendok, lakukan sampe minyak dan gula tercampur rata dan
sedikit kalis
2. Masukan susu kedalam campuran minyak dan gula kemudian campu sambil
digiling degan sendok sampe benar tercampur rata
3. Lakukan sampe semua bahan tercampu rata dan adonan kalis
4. Jika semua sudah tercampur rata, siapkan 12 buah plastik klip
5. Bagia adonan menjadi 12 bagian lalu masukan kedalam plastik klip (12 kali
pemberian )
6. Selanjutnya ambil satu bungksu Formula 75 kering yang sudah di isi dalam
plastik klip
7. Masukan kedalam gelas ukur, lalu tambahakan air hangat 100 ml aduk sampe
semua tercampur rata, setelah itu masukan mineral mix lalu aduk sampe
merata
8. Jika sudah tercampur rata maka formula F75 sipa di berikan

 Resomal
1. Masukan 8 grm mineral mix kedalam gelas tambahakan 20 ml air hangat
2. Masuka 10 grm gula pasir campur sampe tercampur rata
3. Masukan 2,5 gm oralit campurkan di gelas ukur degan air hangat 400 ml
4. Masukan adonan gula dan mineral mix kedalam larutan oralit campur
sampe semua tercampus rata
5. Jika sudah tercampusr rata maka resomal siap digunakan

D. Komentar dosen praktikum


1. Harus benar-benar memahami tahap-tahap dan tujuan pemeberian F75, F100, dan
resomal
2. Mengetahuai dan mehami perhitugan F75, F100 dan resomal
3. Memahami cara pembuatan F75, F100, dan F75
4. Memahami volume pemberian F75, F100, dan resoma sesuai BB anak
BAB V

PENUTUP
A. Kesempulan

F75 merpuakan formula yang di buata dari bahan-bahan susu, gula, minyak, dan mineral
mix yang khusus diberikan untuk pasien gizi buruk pada tahap awal atau fase Satabilisasi degan
tujuan untuk mengstabilkan kondisi anak dan bukan untuk mengejar mapun menaikan berat
badan anak/paisen .

F75 adalah diet yang mengandung energy, protein, lemak, dan karbohidrat seusia dengan
rujukan penatalaksanaan giziz buruk. Pasien diberikan F75 12kali/hri, pemberian dengan cairan
perporsi sebnyak 21,6 ml

Resomal (rehydratiaon solution for malnutrisi ) adalah cairan yang diberikan kepada anak
giziz buruk yang mengalami diare atau dehidrasi ,hipoglikemia degan prinsip 5x BBA
anak/pasien dan diberikan pada awal anak masuk rumah sakit. Jika anka sudah tidak dehidrasi
namun masih diare maka resomal diberikan ketika anak/pasien diare.

B. Saran
Maslah giziz buruk merupakan maslah yang sangat serius dan harus ditagani degan cepat
dan tepat karna akan mengakibata petakit yang berkelanjutan dan juga adapat
meyababkan kematian. Oleh sebab itu ebagai tenaga ahli gizi harus mammpu
memeberikan pelayanan, peyuluhan dan pegobatan yang terbaik kepada masyarakat
maupun pasien giziz buruk . dan harus mampu benar-benar memahami cara pembuatan,
pemberian F75, F100 dan juga reosmal sesuai degan tahap-tahap yang sudah di tentukan

Anda mungkin juga menyukai