Makalah Anggun
Makalah Anggun
Oleh:
Anggun Cahyani
XI Mipa 2
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
nikmatNYA yang sangat besar dan atas rahmat karunia nya sehingga kelompok
dapat menuntaskan pembuatan makalah tentang ”Kurang Efektif Nya Kegiatan
Ekstrakurikuler Siswa Di Sman Binsus” ini semaksimal mungkin. Adapun
maksud dan tujuan penulis dalam membuat makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas tersistematis. Penulis sangat berharap agar makalah tentang “Kurang Efektif
Nya Kegiatan Ekstrakurikuler Siswa Di Sman Binsus” ini dapat berguna dan
dapat bermanfaat bagi para pembaca guna untuk menambah wawasan pembaca
tentang tujuan pembelajaran, terutama untuk penulis.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada
1. Yulvita, S. Pd selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang
membimbing penulisan makalah ini
2. Orang tua yang selalu memberi dukungan dan semangat
3. Serta teman-teman yang telah berpartisipasi dalam penyusunan
makalah yang berjudul “Kurang Efektif Nya Kegiatan Ekstrakurikuler
Siswa Di Sman Binsus”. Seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak
retak”, jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam penulisan
makalah ini, penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................5
LANDASAN TEORI...............................................................................................5
BAB III....................................................................................................................9
PEMBAHASAN......................................................................................................9
ii
3.4. Solusi Agar Kegiatan Ekstrakurikuler Di SMAN Binsus
Menjadi Aktif Kembali......................................................................................16
BAB IV..................................................................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................18
4.1 Kesimpulan..............................................................................................18
4.2 Saran........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
hukum yang kuat karena diatur dalam Surat Keputusan Menteri No.
125/U/2002 bab V Pasal 9 Ayat 2 yang harus dilaksanakan oleh sekolah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan.
Kegiatan ekstrakurikuler memiliki fungsi sebagai sarana bagi para siswa
untuk menyalurkan energi, kreativitas, dan pikirannya dalam berbagai
kegiatan yang bermanfaat. Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan agar siswa
dapat mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuannya diluar kegiatan
belajar mengajar di sekolah.
Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler diharapkan peserta didik dapat
melakukannya di luar jam sekolah tanpa mengganggu jam pelajaran lainnya.
Namun sayangnya masih ada peserta didik yang tidak memfaatkan waktu
luang seperti halnya dengan kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini bisa disebabkan
salah satunya karena minat peserta didik terhadap kegiatan ekstrakurikuler
yang ada.
Oleh sebab itu penulis ingin meneliti terkait perkembangan ekstrakurikuler
di SMAN Binsus
2
1.3.4 Mengetahui solusi agar kegiatan ekstrakurikuler di SMAN Binsus
menjadi aktif kembali
Manfaat penulis melakukan penelitian ini supaya banyak siswa yang sadar
bahwa pengembangan diri itu penting untuk dirinya, ada banyak manfaat yang
didapat dari kegiatan ini yaitu : Sarana Mengasah Bakat dan Minat Kamu, Tempat
Belajar Berorganisasi dan Sosialisasi, Melatih Tanggung Jawab dan Kemandirian,
Melatih Kerja Sama, Melatih Sikap Disiplin dan Komitmen, Berdampak positif
untuk kesehatan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket
atau kuesioner.
Dalam menyusun karya tulis imiah ini, agar dalam pembahasan terfokus
pada pokok permasalahan dan tidak melebar kemasalah yang lain, maka penulis
membuat sistematika penulisan karya tulis ilmiah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
3
Dalam bab ini penulis membahas tentang Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penulisan, Metode Penelitian, Waktu
dan tempat penelitian, Hipotesis, dan sistematika penulisan
Dalam bab ini penulis tentang pendapat para ahli terkait dengan judul yang
dibawa, serta pengertian terkait bahasan judul
Dalam bab ini penulis membahas tentang rumusan masalah yang telah
ditentukan
BAB 4 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA.
1.8
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
yang bersangkutan di luar kurikulum atau di luar susunan rencana belajar (Tim
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1989). Secara
sederhana istilah kegiatan ekstrakurikuler mengandung pengertian yang
menunjukkan segala macam, aktivitas di sekolah atau lembaga pendidikan yang
dilaksanakan di luar jam pelajaran.
6
Menurut Usman dan Setyowati (1993:22), ekstrakurikuler adalah kegiatan
yang dilakukan di luar jam pelajaran baik dilaksanakan di sekolah maupun di luar
sekolah dengan maksud untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan
pengetahuan dan kemampuan yang telah di miliki siswa dari berbagai bidang
studi.
7
f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan
untuk kepentingan masyarakat.
2.4 Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
Terdapat beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler yaitu :
(a.) Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
(LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
(PASKIBRAKA).
(b.) Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan
keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.
(c.) Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat olah
raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnaistik, teater, keagamaan.
(d). Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara lain karir,
pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni budaya.
8
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan data di atas, cenderung lebih banyak siswa yang tidak selalu
mengikuti kegiatan siswa dibandingkan dengan siswa yang selalu mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini dapat menjadi tolak ukur bahwa perkembangan
kegiatan Ekstrakurikuler di SMAN Binsus termasuk menurun dengan banyaknya
siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang telah disediakan oleh
pihak sekolah.
9
Kemudian melalui hasil survey dengan menggunakan kuisioner dengan
pertanyaan “Apakah kamu sudah memilih ekstrakurikuler sesuai dengan
minatmu?” dapat dilihat bahwa 50% dari siswa yang mengisi kuisioner memilih
kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minatnya. Lalu 50% siswa yang mengisi
kuisioner memilih kegiatan ekstrakurikuler tidak sesuai dengan minatnya
10
Melalui hasil survey dengan menggunakan kuisioner dengan pertanyaan
“Apa kamu akan masuk ke jam ekstrakurikuler hanya Ketika guru sudah
berkeliling?” dapat dilihat bahwa 83,3% dari siswa yang mengisi kuisioner
memilih mengikuti kegiatan ekstrakurikuler hanya ketika guru sudah berkeliling.
Lalu 16,3% siswa yang mengisi kuisioner memilih sebaliknya.
11
33,3% siswa yang mengisi kuisioner memilih sebaliknya. Dapat dilihat bahwa
lebih banyak siswa yang berdiam diri di rumah tanpa melakukan aktifitas apapun,
hal ini menandakan kurangnya motivasi dan minat siswa terhadap suatu kegiatan.
Hal ini juga memberikan dampak yang sama pada kegiatan siswa saat di sekolah
yang mana siswa menjadi malas dan tidak disiplin untuk mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa banyak siswa yang bolos pada
jam ekstrakurikuler. Bolosnya siswa pada saat jam ekstrakurikuler dapat
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya motivasi serta minat siswa yang kurang
terhadap kegiatan tersebut.
12
Untuk sastra diisi oleh kegiatan : Puisi,debat dan Jurnalistik.
Untuk Seni diisi oleh kegiatan : tari, vokal, nasyid, teater dan kompang.
Sedangkan ilmu sains diisi oleh KIR dan beberapa Olimpiade yang bersifat sains
diantaranya : Olimpiade Biologi, Fisika, dan matematika.
Banyaknya siswa yang hanya ikut ikutan teman menjadi salah satu penyebab
kurang efektif nya ekstrakurikuler di SMAN Binsus, karena siswa menjadi asal
memilih saja sehingga dia tidak tahu apa sebenarnya kegiatan yang harus dia ikuti
akibatnya banyak ekstrakurikuler yang anggotanya kepenuhan dan banyak
ekstrakurikuler yang sangat kekurangan orang.
Faktor Intrinsik
Faktor intrinsik yaitu sesuatu yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa
ada pengaruh dari luar. Faktor intrinsik tersebut meliputi: kemauan, kebutuhan
dan motivasi.
13
2. Kebutuhan bertindak sebagai kekuatan internal yang mendorong
seseorang untuk mencapai tujuan. Lingkungan kehidupan manusia selalu
diikuti oleh adanya suatu kebutuhan, baik itu kebutuhan primer,
kebutuhan sekunder ataupun kebutuhan yang lain. Kebutuhan merupakan
kondisi yang dialami oleh individu sebagai suatu kekuatan internal yang
memandu individu untuk mencapai tujuan. Perolehan tujuan merupakan
kemampuan untuk melepaskan atau mengakhiri perasaan kebutuhan dan
tekanan. Makin kuat seseorang merasakan kebutuhan makin besar
peluangnya untuk mengatasi perasaan yang menekan didalam memenuhi
kebutuhannya. Tekanan ini dapat diterjemahkan kedalam suatu keinginan
ketika individu menyadari adanya perasaan dan berkeinginan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Maslow dalam Sudiyono (2005: 47) berpandangan bahwa, manusia
memiliki kebutuhan. Manusia adalah makhluk yang memiliki keinginan.
Setiap keinginan yang telah terpenuhi, maka keinginan lainnya akan
timbul. Atas dasar kebutuhan manusia, Maslow membagi kebutuhan
manusia menjadi 5 yaitu: (1) Kebutuhan fisik; (2) Kebutuhan memiliki
rasa aman; (3) Kebutuhan sosial; (4) Kebutuhan akan penghargaan; dan
(5) Kebutuhan aktualisasi diri.
3. Motivasi merupakan suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan,
intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia,
merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain
seperti minat, konsep diri, sikap dan sebagainya. Siswa yang tampaknya
tidak bermotivasi, mungkin pada kenyataannya cukup bermotivasi tapi
tidak dalam hal-hal yang diharapkan pengajar (Slameto 2010: 170).
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti dorongan atau
menggerakkan. Greenberg dalam Djaali (2008: 25) berpandangan bahwa
motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan dan memantapkan
perilaku arah suatu tujuan. Motivasi merupakan salah satu hal yang
melatar belakangi individu melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan
tertentu. Pentingnya motivasi adalah karena motivasi yang menyebabkan,
14
menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja
dengan giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi sangat
penting dalam upaya untuk mencapai prestasi di sekolah dan yang harus
dibangun adalah komponen guru dan siswa.
Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik adalah faktor yang dipengaruhi dari luar individu (Bimo
Walgito, 1997: 89). Faktor ekstrinsik tersebut diantaranya meliputi dukungan
keluarga, lingkungan sekolah dan mass media.
Metode mengajar adalah suatu cara/ jalan yang harus dilalui didalam
mengajar. Mengajar itu sendiri adalah menyajikan bahan pelajaran oleh
orang kepada orang lain agar orang lain itu menerima, menguasai dan
mengembangkannya. Siswa harus dapat menerima, menguasai dan
mengembangkan dari bahan yang telah diajarkan. Jika metode mengajar
guru kurang baik maka siswa akan kurang jelas dalam menerima pelajaran.
Proses belajar mengajar terjadi antar guru dan siswa. Proses tersebut juga
dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi cara belajar
siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya. Di dalam relasi
15
(guru dengan siswa) yang baik, siswa akan menyukai gurunya, selain itu
akan menyukai mata pelajaran yang diberikan sehingga siswa berusaha
mempelajari sebaik-baiknya. Hal tersebut terjadi sebaliknya, jika siswa
membenci gurunya, siswa tersebut segan mempelajari pelajaran yang
diberikannya. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab
akan menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar dan siswa
menjadi segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.
Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, tidak akan
melihat bahwa didalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak
sehat.
Dampak positif
- Siswa dapat mengembangkan bakat dan hobi yang ada pada dirinya.
Dampak Negatif
Solusi yang dapat diberikan agar kegiatan ekstrakurikuler di SMAN Binsus dapat
aktif kembali diantaranya sebagai berikut:
16
1.siswa kembali diajak untuk lebih aktif beraktivitas diluar supaya kebiasaan
disaat wabah covid-19 yaitu berdiam diri dirumah jadi lebih berkurang dan siswa
kembali produktif.
4.Guru pembina selalu masuk disaat jam ekstrakurikuler dan selalu memberi
arahan kepada para siswa.
5.Lebih memperbanyak event event yang membuat siswa jadi tertarik untuk selalu
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
18
Setelah melihat beberapa dampak negatif yang terjadi dalam
penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler penulis memberikan saran sebagai
berikut:
19
DAFTAR PUSTAKA
https://min3bandarlampung.sch.id/pengaruh-kegiatan-ekstrakurikuler-sekolah-
terhadap-siswa/
https://text-id.123dok.com/document/6qmw7p18z-pemahaman-siswa-tentang-
ekstrakurikuler-dampak-positif-negatif-dan.html
https://www.kajianpustaka.com/2019/01/pengertian-fungsi-tujuan-dan-jenis-
ekstrakurikuler.html?m=1
https://www.kumpulanpengertian.com/2016/02/pengertian-ekstrakurikuler-
menurut-para.html?m=1
https://www.smkalamrayapasuruan.sch.id/ekstrakulikuler#:~:text=Kegiatan
%20ekstrakurikuler%20atau%20ekskul%20adalah,dengan%20minat%20dan
%20bakat%20masing%2D
https://www.yupiland.com/blog/10-contoh-kegiatan-ekstrakurikuler-di-sekolah-
dan-manfaatnya
20