Timbulnya efek toksik suatu zat kimia terjadi melalui beberapa proses. Menurut Donatus
(2001), awalnya makhluk hidup terpapar oleh toksikan. Kemudian setelah diabsorpsi dari tempat
paparannya maka toksikan atau metabolitnya akan terdistribusi ke tempat aksi (sel sasaran atau
reseptor) tertentu yang ada di dalam diri makhluk hidup. Interaksi antara toksikan atau
metabolitnya dengan sel sasaran atau reseptor di tempat aksi inilah yang menimbulkan pengaruh
berbahaya atau efek toksik dengan wujud serta sifat tertentu. Efek toksik sangat bervariasi dalam
sifat, organ sasaran, maupun mekanisme kerjanya. Pemahaman lebih mendalam mengenai ciri
efek toksik bermanfaat untuk menilai bahayanya bagi kesehatan dan untuk mengembangkan
upaya pencegahan dan terapi (Lu, 1995).
Berdasar alur peristiwa timbulnya efek toksik, ada empat asas umum yang perlu dipelajari
dan dipahami dalam toksikologi. Empat asas tersebut adalah kondisi pemejanan dan kondisi
makhluk hidup, mekanisme aksi, wujud dan sifat efek toksik atau pengaruh berbahaya racun
(Donatus, 2001).
Pemahaman atas empat asas umum tosikologi ini dapat dipergunakan untuk evaluasi
keberbahayaan suatu zat. Evaluasi ini menentukan atau memperkirakan batas keamanan suatu zat
bila mengenai atau digunakan pada manusia serta cara-cara menggunakannya supaya tidak
menimbulkan efek toksik (Priyanto, 2009). emudian bermanfaat untuk