Kelas 11 G
i
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ibu Beti Susilawati, M.Pd pada
mata kuliah Akidah Akhlak di kampus UIN Raden Intan Lampung. Selain itu,
kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang adab bicara, adab bersin, adab ke kamar mandi seta keteguhan dan
kecerdasan nabi Ibrahim as dan tokoh yang berakhlak tercela.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun, akan kami terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 4
BAB 11 PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................... 14
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Adab memiliki kedudukan yang sangat penting dalam agama Islam. Adab
dapat berupa kesopanan, etika, moral atau perilaku yang baik. Kata adab dalam
kamus Bahasa Arab berati kesopanan. Adab bisa berarti sikap, kesopanan,
perilaku beradab, berbudi pekerti, perbaikan akhlak, moral, etika, adab serta tata
cara pergaulan.1
Menurut Ahmad Amin yang dikutip Asep Usman Ismail dalam bukunya
yang berjudul “Tasawuf” Adab adalah suatu ilmu pengetahuan yang
menjelaskan arti dari perilaku baik dan buruk, merencanakan seharusnya apa
yang dilakukan oleh manusia, menunjukkan suatu tujuan yang hendak dicapai
dalam perbuatan dan menunjukkan jalan terbaik untuk melakukan apa yang
harus diperbuat oleh manusia.2
Pengertian adab yang lebih luas dapat diartikan sebagai perilaku seseorang
yang dilakukan dalam kehidupannya sehari-hari baik dilingkungan keluarga,
teman maupun masyarakat yang meliputi perilaku baik maupun perilaku buruk.
Adab menjadi hal yang tertanam dalam diri manusia. Manusia yang berperilaku
baik disebut manusia beradab. Sedangkan manusia yang berperilaku buruk
biasa disebut manusia tidak beradab. Pada era modern ini masyarakat Indonesia
telah banyak ditemukan yang perilakunya belum mencerminkan adab yang baik.
Mulai dari remaja hingga sampai dengan dewasa.
1
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), hal.
13.
2
Asep Umar Ismail, et. all, Tasawuf, (Jakarta: Pusat Studi Wanita, 2005), hal. 5.
4
B. RUMUSAN MASALAH
5. Siapa Saja Tokoh Yang Berakhlak Tercela (Sifat Malas /Acuh tak Acuh) ?
C. TUJUAN MASALAH
5
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Adab Bicara
Adapun dalam islam ada 5 adab berbicara yang perlu diperhatikan bagi seorang
muslim, diantaranya yaitu :
6
sehingga bisa saja orang yang sedang berbicara tersebut lupa apa yang
sedang dibicarakan dan juga dapat menimbulkan kesalahpahaman.
Maka dari itu, saat ada orang lain berbicara sebaiknya tunggu lawan bicara
selesai menyampaikan apa yang disampaikan setelah itu barulah kita
tanggapi jika perlu untuk ditanggapi.
B. Adab Bersin
3
Nurrul khasanah,dkk. Pentingnya etika berbicara dalam perspektif Islam bagi mahasiswa milenial,
(Sumedang : J . A . I : Jurnal Abdimas Indonesia). h.31-33
7
perintah untuk mengucap taḥmīd setelah bersin, membaca taḥmid
merupakan wujud rasa syukur atas kenikmatan yang telah dianugerahi
Tuhan untuk hamba-Nya, maka hal ini sebenarnya bukanlah hal aneh ketika
diucapkan setelah bersin.
4
Ibid
8
Betapa banyaknya orang yang terganggu atau terkejut dengan kerasnya
suara bersin. Maka sudah selayaknya setiap muslim mengecilkan suaranya
ketika bersin sehingga tidak mengganggu atau mengejutkan orang-orang
yang ada di sekitarnya.
Tiap orang memiliki ciri khas bersin yang berbeda-beda, ada yang dengan
suara kecil, ada pula yang dengan suara kencang, ada yang cukup hanya
sekali, ada pula yang harus berkali-kali. Namun hal ini dapat disiasati
dengan menutup mulut dan hidung ketika bersin sehingga dapat mengurangi
suara gemuruh bersin tersebut dan tetap meminimalisir usikan yang
dirasakan oleh orang sekitar.
9
5) Saat masuk, dahulukan kaki sebelah kiri.5
Keteguhan Nabi Ibrahim ketika diuji oleh Allah Swt ketika untuk
menyembelih anaknya Ismail as. Karena kecintaan kepada Allah sudah
berkurang dengan lahirnya Ismail as, maka Alah mencoba kesetiaan Nabi
5
Siti Fadhilah, dkk. Fokus LKS Aqidah Akhlak Kelas II MI, (Solo: CV. Sindhunata), h 35.
6
Ibid
10
Ibrahim as. terhadap Allah swt. Ujian itupun juga berhasil dilaluinya. Jadilah
Ibrahim as. itu seorang yang hanif, seorang yang lurus dalam mencintai Allah
swt. Hingga hari kiamat, nama Nabi Ibrahim as selalu disebut di dalam shalat.
Jadilah Ibrahim as itu mendapat julukan Khalilullăh, teman Allah.
Setelah itu Ibrahim pun berkata inilah Tuhanku. ()قال هذا ربي. Perkataan ini
dikemukannya didalam forum perdebatan dan adu argumentasi dengan
7
Ibid
11
kaumnya, sebagai permulaan pengingkarannya terhadap mereka. Pertama-tama,
dia mengaburkan pandangan mereka, sehingga mereka menduga bahwa bahwa
dia menyetujui pandangan mereka. Kemudian dia menyampaikan kritiknya,
yang dalilnya didasarkan atas indra dan akal.
Ketika melihat permulaan terbitnya bulan dari balik ufuk, dia berkata.
“inilah Tuhanku..” Perkatan itu disampaikannya dengan nada menceritakan apa
yang biasa mereka katakan, sebagai pendahuluan untuk membatalkan perkataan
mereka itu. Dari siyaqul-kalam, segera dapat diketahui, bahwa Ibrahim melihat
bintang pada suatu malam dan melihat bulan pada malam berikutnya.
12
E. Tokoh yang Berakhlak Tercela (Sifat Malas / Acuh tak Acuh)
Iblis adalah musuh besar manusia, dia telah menyesatkan manusia sejak
dari nabi Adam. Ternyata sifat dasar iblis yang yang menjadikannya melahirkan
banyak perbuatan jahat adalah sifat sombong dan iri. Melihat dari alasan iblis
yang tidak mau bersujud kepada nabi Adam ketika diperintah Allah adalah
karena ia menganggap dirinya lebih kuat daripada nabi Adam, iblis merasa
dirinya lebih baik, lebih kuat, lebih tangguh karena dia diciptakan dari api
hingga dia tidak mau menuruti perintah Allah untuk bersujud kepada nabi
Adam yang diciptakan dari tanah.
Inilah letak sifat sombong iblis yang ditunjukan dihadapan Allah, sehingga
Allah melaknatnya, mengusir dari surga dan menjadikannya kelak sebagai
penghuni neraka. Karena sifat iri yang ada dalam diri iblis, ia pun masih
meminta izin kepada Allah agar diberi penangguhan, agar ia bisa menggoda
nabi Adam dan cucunya supaya bisa mengikuti jejaknya dan menjadi temannya
kelak di neraka.
Karena sifat iri inilah iblis tidak mau umat manusia berada di jalan yang
benar dan kelak akan hidup bahagia dengan masuk surga. Iblis pun melakukan
segala cara agar bisa menggoda umat manusia sampai manusia benar-benar
tersesat dan berpaling dari jalan Allah.
Karena sifat iri inilah iblis tidak mau umat manusia berada di jalan yang
benar dan kelak akan hidup bahagia dengan masuk surga. Iblis pun melakukan
segala cara agar bisa menggoda umat manusia sampai manusia benar-benar
tersesat dan berpaling dari jalan Allah.8
8
Thowiroh, hati-hati hindari sifat tercela iblis ini, (jakarta: Tebuireng online).h.20
13
BAB 111
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adab dalam Islam ternyata tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seorang
Muslim, karena sebenarnya adab-adab dalam Islam mengandung berbagai
macam aspek penting, salah satunya ialah aspek kesehatan. Jika seorang
Muslim melakukan adab yang benar dari ia bangun tidur hingga ia tidur
kembali, maka tubuh yang sehat akan menjadi miliknya. Salah satu adabnya
ialah adab bicara kepada orang lain, adab bersin ,adab kekamar mandi.
B. SARAN
Kami berharap kepada para pembaca, apabila ada yang perlu diutarakan sebagai
masukan, kritikan maupun pendapat dalam makalah ini, maka penulis
menerima dengan senang hati. Karena kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca sekalian.
14
DAFTAR PUSTAKA
Al Faruq, U., & Arifa, Z. (2020). Nilai-nilai Pendidikan Tauhid, Akhlak, dan
Kepemimpinan dalam Kisah Nabi Ibrahim as:(Telaah Ayat-ayat Kisah
Nabi Ibrahim dan Relevansinya dengan Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam). Kaca (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin,
10(2), 173-195.
Khasanah, N., Lestari, Y. I., Nuraini, S., & Aeni, A. N. (2021). Pentingnya Etika
Berbicara Dalam Perspektif Islam Bagi Mahasiswa Millenial. Jurnal
Abdimas Indonesia, 1(4), 27-34.
Mutakabbir, Abdul. "NABI IBRAHIM as., Role Mode Kehidupan Modern." (2023).
Ubaidah, Hani Hilyati. "Kajian hadis tematik seputar bersin: perspektif ilmu
medis." (2014).
15