Anda di halaman 1dari 15

AKIDAH AKHLAK MI

Materi Akidah Akhlak Kelas 11 Semester 11

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akidah Akhlak MI

Dosen Pengampu : Beti Susilawati, M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 4

Kelas 11 G

1. DESYA RIANTI ( 2311100034)

2. SINTA AKRARA (2311100329)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2024/2025

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah " akidah akhlak" tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ibu Beti Susilawati, M.Pd pada
mata kuliah Akidah Akhlak di kampus UIN Raden Intan Lampung. Selain itu,
kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang adab bicara, adab bersin, adab ke kamar mandi seta keteguhan dan
kecerdasan nabi Ibrahim as dan tokoh yang berakhlak tercela.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Beti


Susilawati, M.Pd selaku dosen mata kuliah Akidah Akhlak. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun, akan kami terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandar Lampung, 29 februari 2024

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

C. Tujuan Masalah .............................................................................. 5

BAB 11 PEMBAHASAN

A. Adab Bicara .................................................................................... 6

B. Adab Bersin .................................................................................... 7

C. Adab ke Kamar Mandi.................................................................... 9

D. Keteguhan dan Kecerdasan Nabi Ibrahim As ................................ 10

E. Tokoh yang Berakhlak Tercela (Sifat Malas / Acuh tak Acuh)...... 13

BAB 111 PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 14

B. Saran ............................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 15

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Adab memiliki kedudukan yang sangat penting dalam agama Islam. Adab
dapat berupa kesopanan, etika, moral atau perilaku yang baik. Kata adab dalam
kamus Bahasa Arab berati kesopanan. Adab bisa berarti sikap, kesopanan,
perilaku beradab, berbudi pekerti, perbaikan akhlak, moral, etika, adab serta tata
cara pergaulan.1

Menurut Ahmad Amin yang dikutip Asep Usman Ismail dalam bukunya
yang berjudul “Tasawuf” Adab adalah suatu ilmu pengetahuan yang
menjelaskan arti dari perilaku baik dan buruk, merencanakan seharusnya apa
yang dilakukan oleh manusia, menunjukkan suatu tujuan yang hendak dicapai
dalam perbuatan dan menunjukkan jalan terbaik untuk melakukan apa yang
harus diperbuat oleh manusia.2

Pengertian adab yang lebih luas dapat diartikan sebagai perilaku seseorang
yang dilakukan dalam kehidupannya sehari-hari baik dilingkungan keluarga,
teman maupun masyarakat yang meliputi perilaku baik maupun perilaku buruk.
Adab menjadi hal yang tertanam dalam diri manusia. Manusia yang berperilaku
baik disebut manusia beradab. Sedangkan manusia yang berperilaku buruk
biasa disebut manusia tidak beradab. Pada era modern ini masyarakat Indonesia
telah banyak ditemukan yang perilakunya belum mencerminkan adab yang baik.
Mulai dari remaja hingga sampai dengan dewasa.

1
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), hal.
13.
2
Asep Umar Ismail, et. all, Tasawuf, (Jakarta: Pusat Studi Wanita, 2005), hal. 5.

4
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Adab Berbicara ?

2. Bagaimana Adab Bersin ?

3. Bagaimana Adab Ke Kamar Mandi ?

4. Bagaimana Keteguhan dan Kecerdasan Nabi Ibrahim As ?

5. Siapa Saja Tokoh Yang Berakhlak Tercela (Sifat Malas /Acuh tak Acuh) ?

C. TUJUAN MASALAH

Untuk mengetahui bagaimana adab berbicara, adab bersin, adab ke kamar


mandi, serta bagaimana keteguhan dan kecerdasan Nabi Ibrahim As dan siapa
saja tokoh yang berakhlak tercela.

5
BAB 11

PEMBAHASAN

A. Adab Bicara

Adapun dalam islam ada 5 adab berbicara yang perlu diperhatikan bagi seorang
muslim, diantaranya yaitu :

1. Jujur dalam Berbicara


Sebagai seorang muslim,seseorang yang beriman kepada Allah,hendaklah
berbicara yang baik dan benar sesuai kenyataannya dan kebenarannya.
Jangan sampai kita berbicara hal-hal yang tidak baik dan tidak benar
kenyataannya atau sama dengan halnya berbohong. Kemudian, Jujur pula
merupakan salah satu sifat Rasulullah SAW yang harus kita teladani.
Karena, dengan kita selalu berkata jujur,akan dapat banyak manfaat yang
kita peroleh. Seperti dengan jujur kita akan terhindar dari dosa, akan dapat
lebih dipercaya oleh semua orang, dan pastinya kita akan termasuk ke dalam
orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah.

2. Melihat Wajah atau Mata Lawan Bicara


Hal ini penting kita lakukan karena lawan bicara kita akan merasa lebih
dihargai dan dihormati keberadaannya oleh kita. Sehingga, saat berbicara
kita dianggap menyimak dan memperhatikan apa yang disampaikan dan
diutarakan oleh lawan bicara kita, dan tidak seolah-olah mengabaikannya.

3. Tidak Memotong Pembicaraan


Memotong pembicaraan orang lain merupakan salah satu ciri orang yang
tidak memiliki kesopanan. Selain itu, memotong pembicaraan orang lain
juga dapat mengubah, menghilangkan informasi yang akan disampaikan

6
sehingga bisa saja orang yang sedang berbicara tersebut lupa apa yang
sedang dibicarakan dan juga dapat menimbulkan kesalahpahaman.
Maka dari itu, saat ada orang lain berbicara sebaiknya tunggu lawan bicara
selesai menyampaikan apa yang disampaikan setelah itu barulah kita
tanggapi jika perlu untuk ditanggapi.

4. Berusaha Menghindari Perdebatan


Perdebatan merupakan suatu perbuatan yang biasa terjadi namun harus
dihindari karena saat terjadi perdebatan bisa memicu timbulnya rasa sakit
hati satu dengan yang lainnya. Maka dari itu ketika terjadi perbedaan harus
diselesaikan dengan cara bermusyawarah dan berbicara dengan baik dan
hati-hati supaya tidak terjadi perdebatan yang panjang.

5. Menghindari Perkataan Sarkasme (Berkata Kasar) dan Perkataan Kotor


Perkataan yang kasar dan ucapan yang menyakitkan perasaan seperti
cacian dan sindiran sangat tidak dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Karena
perkataan tersebut bisa jadi pemicu dan mengundang kebencian,
permusuhan, dan pertentangan.Begitupun dengan perkataan kotor yang
mengatakan sumpah serapah, sindiran, kritikan tanpa ada dasar yang jelas
merupakan perkataan yang harus dihindari, karena dengan berbicara seperti
itu seperti memandang rendah lawan bicara.
Berkata kotor juga tidak baik untuk diri sendiri karena kata-kata buruk
mengandung energi negatif, yang jika dipelihara bisa berdampak buruk pada
kondisi mental dan pikiran kita.3

B. Adab Bersin

1. Anjuran Untuk Memuji Allah Setelah Bersin

3
Nurrul khasanah,dkk. Pentingnya etika berbicara dalam perspektif Islam bagi mahasiswa milenial,
(Sumedang : J . A . I : Jurnal Abdimas Indonesia). h.31-33

7
perintah untuk mengucap taḥmīd setelah bersin, membaca taḥmid
merupakan wujud rasa syukur atas kenikmatan yang telah dianugerahi
Tuhan untuk hamba-Nya, maka hal ini sebenarnya bukanlah hal aneh ketika
diucapkan setelah bersin.

2. Hendaklah Meletakkan Tangan atau Baju ke Mulut dan Merendahkan Suara


Ketika Bersin
Bersin merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk mengeluarkan udara
pernapasan yang telah bercampur dengan berbagai polusi, bakteri dan virus
yang dapat mengganggu keseimbangan tubuh. Hal ini tentu sangat baik jika
dikeluarkan dari dalam tubuh seseorang.
Namun, yang harus diperhatikan adalah ketika terjadi bersin, seseorang
dianjurkan untuk menutup hidung dan mulutnya karena ketika bersin itu
disemburkan maka secara otomatis virus dan kuman akan ikut terbawa ke
luar, lalu jika mulut dan hidung tidak ditutup, maka virus dan kuman itu
akan tersebar melalui udara dan hal tersebut sangat memungkinkan untuk
menjangkit orang yang berada di sekitar.

Maka dapat disimpulkan bahwa di antara hikmah dianjurkannya menutup


mulut dan hidung ketika bersin adalah, demi menghindari tersebarnya virus,
bakteri ataupun kuman yang dapat menyebabkan penyakit melalui udara
dan juga karena kadangkala ketika seseorang itu bersin, keluarlah air liur
dari mulutnya yang dapat menyembur dan mengenai bahkan juga
mengganggu kenyamanan orang lain jika tidak ditutup, maka dianjurkanlah
hal ini, dan hal ini pun sesuai dengan anjuran medis.Bahkan dalam ilmu
medis, untuk lebih jauhnya dianjurkan untuk mencuci tangan setelah bersin
demi menghindari bersarangnya kotoran di tangan.4

4
Ibid

8
Betapa banyaknya orang yang terganggu atau terkejut dengan kerasnya
suara bersin. Maka sudah selayaknya setiap muslim mengecilkan suaranya
ketika bersin sehingga tidak mengganggu atau mengejutkan orang-orang
yang ada di sekitarnya.

Tiap orang memiliki ciri khas bersin yang berbeda-beda, ada yang dengan
suara kecil, ada pula yang dengan suara kencang, ada yang cukup hanya
sekali, ada pula yang harus berkali-kali. Namun hal ini dapat disiasati
dengan menutup mulut dan hidung ketika bersin sehingga dapat mengurangi
suara gemuruh bersin tersebut dan tetap meminimalisir usikan yang
dirasakan oleh orang sekitar.

C. Adab ke Kamar Mandi

1. Adab Masuk Kamar Mandi/WC


Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum masuk kamar mandi/WC antara
lain:
1) Menyiapkan peralatan yang akan digunakan saat mandi. Peralatan
mandi seperti: gayung, sabun, pasta gigi, dan shampo. Biasanya sudah
tersedia di kamar mandi, sehingga kita tinggal membawa handuk saja.
Tetapi bagi yang belum menyediakan alat tersebut di kamar mandi perlu
mempersiapkan terlebih dahulu agar ketika kita sudah siap mandi tidak
usah meminta orang lain untuk mencarikan atau menyediakannya.
2) Ketuklah pintu sebelum masuk agar kita tahu apakah ada orang di
dalamnya atau tidak. Alangkah malunya jika kita masuk ke kamar
mandi dan baru ada yang memakainya.
3) Berdo'a terlebih dahulu sebelum maasuk kamar mandi, untuk meminta
perlindungan dari Allah selama berada di kamar mandi.
4) Jika gelap, maka nyalakan lampu agar ruangan menjadi terang.

9
5) Saat masuk, dahulukan kaki sebelah kiri.5

2. Adab Di Kamar Mandi/WC (Sedang Mandi atau Buang Air)


Adapun adab di kamar mandi/WC antara lain:
1) Membuka kran air dan mengisi bak mandi yang kosong.
2) Menutup kamar mandi/WC dengan rapat.
3) Menggunakan peralatan mandi sendiri jika sudah dipisah.
4) Menggantungkan handuk dan pakaian agar tidak basah.
5) Mengguyur badan dengan air bersih dengan merata.
6) Menggosok seluruh tubuh dengan sabun mandi.
7) Tidak boleh bermain-main di dalam kamar mandi agar tidak jatuh.

3. Adab Keluar dari Kamar Mandi/WC


Hal-hal yang perlu diperhatikan saat keluar dari kamar mandi/WC antara
lain:
1) Menutup kran air.
2) Mengelap badan hingga kering.
3) Menggunakan pakaian yang pantas.
4) Keluar dengan kaki sebelah kanan terlebih dahulu.
5) acodMaMabmeM
6) Jika berada di tempat umum dan harus membayar uang, maka bayar
dahulu barulah meninggalkan tempat.6

D. Keteguhan dan Kecerdasan Nabi Ibrahim As

Keteguhan Nabi Ibrahim ketika diuji oleh Allah Swt ketika untuk
menyembelih anaknya Ismail as. Karena kecintaan kepada Allah sudah
berkurang dengan lahirnya Ismail as, maka Alah mencoba kesetiaan Nabi

5
Siti Fadhilah, dkk. Fokus LKS Aqidah Akhlak Kelas II MI, (Solo: CV. Sindhunata), h 35.
6
Ibid

10
Ibrahim as. terhadap Allah swt. Ujian itupun juga berhasil dilaluinya. Jadilah
Ibrahim as. itu seorang yang hanif, seorang yang lurus dalam mencintai Allah
swt. Hingga hari kiamat, nama Nabi Ibrahim as selalu disebut di dalam shalat.
Jadilah Ibrahim as itu mendapat julukan Khalilullăh, teman Allah.

Dengan demikian, keistiqamahan Nabi Ibrahim mencintai Allah tidaklah


berkurang sama sekali, meskipun ia harus mengorbankan putra kesayangannya,
yang dahulu sangat ia nanti-nanti kelahiran. Namun untuk mewujudkan bukti
keistiqamahannya kepada Allah ia ikhlas menjalankannya.7

Kecerdasan nabi ibrahim as setelah mengetahui keadaan lingkungannya


dan penyembahan kaumnya kepada berhala-berhala yang mereka buat sendiri,
beliau merasa dihadapkan pada peristiwa yang besar. Beliau menganggap
mustahil bahwa patung-patung yang terbuat dari kayu-kayu dan batuan-batuan
itu menjadi tuhan bagi kaumnya. Ibrahim kaluar dari rumahnya dan berjalan
sendirian dikegelapan. Pada saat itulah Allah memperliahtkan kepada Ibrahim
Kerajaan semua langit dan bumi, yang dalam ayat disebut Malakuut.

Ketika Allah mulai memperlihatkan kerajaan langit dan bumi kepadanya,


seakan ceritanya yang pertama adalah sebagai berikut : ketika malam telah
gelap dan menutupi alam bumi sekitarnya, bintang-bintang pun bertaburan di
langit. Pada malam itu dengan kehendak Tuhan Nabi Ibrahim dengan sengaja
menghadapkan wajahnya memperhatikan keindahan langit yang dihiasi beribu-
ribu bintang yang bercahaya.

Kemudian beliau tumpahkan perhatiannya kepada sebuah bintang.


Dilihatnyalah sebuah bintang yang besar menonjol dari bintang-bintang lainnya,
karena sinarnya yang berkiluan, yaitu bintang Jupiter yang merupakan Tuhan
terbesar bagi sebagian bangsa Yunani dan Romawi kuno.

Setelah itu Ibrahim pun berkata inilah Tuhanku. (‫)قال هذا ربي‬. Perkataan ini
dikemukannya didalam forum perdebatan dan adu argumentasi dengan

7
Ibid

11
kaumnya, sebagai permulaan pengingkarannya terhadap mereka. Pertama-tama,
dia mengaburkan pandangan mereka, sehingga mereka menduga bahwa bahwa
dia menyetujui pandangan mereka. Kemudian dia menyampaikan kritiknya,
yang dalilnya didasarkan atas indra dan akal.

Tatkala bintang itu terbenam dan menghilang, dia berkata, “Sesungguhnya


aku tidak menyukai apa yang terbenam dan menghilang.” Perkatan ini
disampaikan karena orang yang sehat fitrahnya tidak akan menyukai sesuatu
yang hilang daripadanya, dan tidak pula merasa kesepian karena kehilangannya.
Tenggelamnya bintang adalah salah satu bukti ketidakwajarannya untuk
dipertuhankan. Gerak menunjukkan perubahan pada tempat dan ini
menunjukkan bahwa ia baharu, selanjutnya ini menunjukkan bahwa wujudnya
tidak wajib dalam arti ia boleh ada dan boleh tidak ada (mumkin al-wujud) dan
yang demikian bial ia wujud pasti ada yang mewujudkannya sehingga dia tidak
mungkin Tuhan.

Ketika melihat permulaan terbitnya bulan dari balik ufuk, dia berkata.
“inilah Tuhanku..” Perkatan itu disampaikannya dengan nada menceritakan apa
yang biasa mereka katakan, sebagai pendahuluan untuk membatalkan perkataan
mereka itu. Dari siyaqul-kalam, segera dapat diketahui, bahwa Ibrahim melihat
bintang pada suatu malam dan melihat bulan pada malam berikutnya.

Ketika bulan itu tenggelam sebagaimana halnya bintang, padahal ia


tampak lebih besar, cahayanya lebih terang dan sinarnya lebih tajam. Dia
berkata sambil memperdengarkannya kepada orang-orang sekitarnya,
“Sekiranya Tuhanku tidak memberiku petunjuk dan taufik untuk mencapai
kebenaran dalam mentauhidkan-Nya, tentulah aku sudah termasuk kaum zalim
yang tidak mencapai kebenaran dalam hal itu.Sehingga mereka tidak mendapat
petunjuk, menyembah selain Allah, mengikuti hawa nafsunya, dan tidak
mengamalkan yang diridhai oleh Allah Ta’ala.”

12
E. Tokoh yang Berakhlak Tercela (Sifat Malas / Acuh tak Acuh)

Iblis adalah musuh besar manusia, dia telah menyesatkan manusia sejak
dari nabi Adam. Ternyata sifat dasar iblis yang yang menjadikannya melahirkan
banyak perbuatan jahat adalah sifat sombong dan iri. Melihat dari alasan iblis
yang tidak mau bersujud kepada nabi Adam ketika diperintah Allah adalah
karena ia menganggap dirinya lebih kuat daripada nabi Adam, iblis merasa
dirinya lebih baik, lebih kuat, lebih tangguh karena dia diciptakan dari api
hingga dia tidak mau menuruti perintah Allah untuk bersujud kepada nabi
Adam yang diciptakan dari tanah.

Inilah letak sifat sombong iblis yang ditunjukan dihadapan Allah, sehingga
Allah melaknatnya, mengusir dari surga dan menjadikannya kelak sebagai
penghuni neraka. Karena sifat iri yang ada dalam diri iblis, ia pun masih
meminta izin kepada Allah agar diberi penangguhan, agar ia bisa menggoda
nabi Adam dan cucunya supaya bisa mengikuti jejaknya dan menjadi temannya
kelak di neraka.

Karena sifat iri inilah iblis tidak mau umat manusia berada di jalan yang
benar dan kelak akan hidup bahagia dengan masuk surga. Iblis pun melakukan
segala cara agar bisa menggoda umat manusia sampai manusia benar-benar
tersesat dan berpaling dari jalan Allah.

Karena sifat iri inilah iblis tidak mau umat manusia berada di jalan yang
benar dan kelak akan hidup bahagia dengan masuk surga. Iblis pun melakukan
segala cara agar bisa menggoda umat manusia sampai manusia benar-benar
tersesat dan berpaling dari jalan Allah.8

8
Thowiroh, hati-hati hindari sifat tercela iblis ini, (jakarta: Tebuireng online).h.20

13
BAB 111

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Adab dalam Islam ternyata tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seorang
Muslim, karena sebenarnya adab-adab dalam Islam mengandung berbagai
macam aspek penting, salah satunya ialah aspek kesehatan. Jika seorang
Muslim melakukan adab yang benar dari ia bangun tidur hingga ia tidur
kembali, maka tubuh yang sehat akan menjadi miliknya. Salah satu adabnya
ialah adab bicara kepada orang lain, adab bersin ,adab kekamar mandi.

B. SARAN

Kami berharap kepada para pembaca, apabila ada yang perlu diutarakan sebagai
masukan, kritikan maupun pendapat dalam makalah ini, maka penulis
menerima dengan senang hati. Karena kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca sekalian.

14
DAFTAR PUSTAKA

Al Faruq, U., & Arifa, Z. (2020). Nilai-nilai Pendidikan Tauhid, Akhlak, dan
Kepemimpinan dalam Kisah Nabi Ibrahim as:(Telaah Ayat-ayat Kisah
Nabi Ibrahim dan Relevansinya dengan Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam). Kaca (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin,
10(2), 173-195.

Khasanah, N., Lestari, Y. I., Nuraini, S., & Aeni, A. N. (2021). Pentingnya Etika
Berbicara Dalam Perspektif Islam Bagi Mahasiswa Millenial. Jurnal
Abdimas Indonesia, 1(4), 27-34.

Murni, D. (2016). Kecerdasan Emosional Menurut Perspektif Al-Quran.


SYAHADAH: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman, 5(1).

Mutakabbir, Abdul. "NABI IBRAHIM as., Role Mode Kehidupan Modern." (2023).

Norbainah, Norbainah. "Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah


Akhlak Materi Adab Ke Kamar Mandi/WC Melalui Metode Demonstrasi
Pada Siswa Kelas II Di MI Siti Mariam Banjarmasin." (2009).

Nurmanita, T. S., & Nurwatin, S. (2022). MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK:


KAMAR MANDIKU, TEMPAT BELAJARKU. PROCEEDING
UMSURABAYA, 1(1).

Ritonga, M. S. (2023). Kecerdasan dan Cobaan Nabi Ibrahim Dalam Persepektif


Al-Qur’an. MANHAJ: Jurnal Ilmu Pengetahuan, Sosial Budaya dan
Kemasyarakatan, 2(2), 68-82.

Thowiroh, "Hati-hati hindari sifat tercela iblis ini." (2020)

Ubaidah, Hani Hilyati. "Kajian hadis tematik seputar bersin: perspektif ilmu
medis." (2014).

15

Anda mungkin juga menyukai