1. Bagaimanakah hubungan antara Watak atau karakter dengan tata nilai, talenta dan temperamen ? ❖ Watak atau karakter, tata nilai, talenta, dan temperamen saling terkait dan berkontribusi dalam membentuk kepribadian seseorang. 1. Watak atau karakter: Watak atau karakter mencakup sifat-sifat batin yang mendasari perilaku, perasaan, dan pikiran seseorang. Hal ini tampak pada kelakuan dan perbuatan yang khas dan tetap. Watak atau karakter dapat mencerminkan nilai-nilai, moralitas, integritas, dan prinsip hidup individu. 2. Tata nilai: Tata nilai adalah aturan atau prinsip yang mengatur tingkah laku individu dalam masyarakat. Tata nilai mencakup standar perilaku yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah. Dalam konteks teologi Alkitab, tata nilai dapat merujuk pada nilai- nilai yang sesuai dengan ajaran agama dan kehendak Allah. 3. Talenta: Talenta merujuk pada bakat alami atau pembawaan seseorang sejak lahir. Talenta merupakan anugerah atau pemberian dari Tuhan yang digunakan sebagai alat untuk menjalankan tugas atau pekerjaan dalam kehidupan. Penggunaan talenta dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang baik dapat membangun kerajaan Allah dan melayani sesama manusia. 4. Temperamen: Temperamen adalah gaya perilaku dan respons khas seseorang. Ada berbagai variasi temperamen, seperti aktif, tenang, periang, atau pemurung. Temperamen dapat mempengaruhi cara seseorang bertindak, merasakan, dan berpikir dalam berbagai situasi. Keempat hal ini saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk kepribadian seseorang. Watak atau karakter menjadi dasar yang mendasari tata nilai yang dipilih dan dipegang oleh individu. Talenta yang dimiliki individu dapat digunakan dengan bijaksana sesuai dengan tata nilai yang dianut, dan temperamen individu dapat mempengaruhi cara individu merespon dan menghadapi situasi berdasarkan nilai-nilai yang dipegang. Oleh karena itu, pemahaman dan pengembangan yang seimbang dalam watak atau karakter, tata nilai, talenta, dan temperamen penting untuk membentuk kepribadian yang kokoh dan bertanggung jawab. pemurung). 2. Bagaimanakah dinamika PWTN bila ditinjau dari Alkitab?
❖ PWTN Kristen memiliki dinamika yang dimulai dari mengenal,
menerima panggilan Allah, dan kelahiran Kembali. Merespon panggilan Allah beriman, Pertobatan, Lahir baru merupakan satu paket yang tak terpisahkan. Yang akan berlanjut pada pertumbuhan dalam kesucian dengan pimpinan Roh Kudus untuk mencapai ukuran karakter Kristus ) 3. Apakah unsur-unsur yang terdapat dalam kepribadian?
❖ Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, sifat, yang dimiliki
seseorang yang berkembang ketika seseorang berhubungan dengan orang lain. Kepribadian sangat erat kaitannya dengan nilai dan norma, dan perilaku. 4. Apakah istilah temperamen yang disebutkan oleh Tim LaHaye?.
❖ Istilah temperamen yang disebutkan oleh Tim LaHaye mengacu
pada konsep kecenderungan bawaan atau sifat-sifat karakter yang unik dalam diri seseorang. Tim LaHaye adalah seorang penulis dan pembicara yang terkenal dengan karyanya dalam bidang kehidupan spiritual dan perkembangan pribadi, terutama dalam konteks agama Kristen. Dalam konteks penggunaan istilah temperamen oleh Tim LaHaye, temperamen mengacu pada jenis kepribadian atau sifat-sifat bawaan yang mempengaruhi perilaku, emosi, dan respons seseorang terhadap lingkungan dan situasi tertentu. LaHaye mengidentifikasi empat jenis temperamen utama, yaitu: sanguinin, koleris, Melan kolik dan flegmatik 5. Bagaimanakah sejarah teori tentang temperamen ini sejak dimunculkan dalam sejarah oleh hipokrates ?
❖ Hipokrates mengemukakan bahwa pada dasarnya manusia terbagi
atas empat golongan temperamen : Sanguin, Koleris, Melankolis, dan Flegmatis. Temperamen yang dimiliki oleh seseorang, menurut Hipokrates bergantung pada "cairan" yang ada di dalam tubuhnya: darah, empedu hitam, empedu kuning, dan flegma. Dalam perkembangannya, pemikiran Hipokrates pertama kali dimunculkan di Eropa oleh seorang filsuf tenar bernama Immanuel Kant pada tahun 1798. Setelah Immanuel Kant, teori empat kepribadian digemakan oleh Dr. W. Wundt, yang mengadakan penelitian saksama tentang hal ini pada tahun 1879. Teori yang sama diadopsi oleh seorang teolog besar Inggris, yaitu Alexander Whyte, untuk menganalisa tokoh-tokoh yang ada di dalam Alkitab. Pemikiran Hipokrates ini kembali dimunculkan pada abad ke-20 oleh tokoh-tokoh seperti Tim Lahaye dan Florence Littauer, dan mengalami "booming", yang mungkin sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh Hipokrates.
6. Sebutkan perbedan ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat
❖ Ciri-ciri kepribadian sehat antara lain mampu menilai diri secara
realistis, mampu menilai prestasinya secara realistis, mampu berpikir, memutuskan dan bertindak, mampu menilai, menghadapi kehidupan secara realistis, memiliki pandangan hidup yang jelas, respek, empati, fleksibel, mawas diri, bahagia atas situasi kehidupan, penerimaan terhadap prestasi dan kasih sayang, berelasi sosial yang normal, mampu mengontrol emosi dan sportif menghadapi depresi, berorientasi pada tujuan hidup dan terus mengembangkan diri, menerima tanggung jawab dan mampu melaksanakannya dalam segala situasi ❖ Ciri-ciri kepribadian tidak sehat antara lain mudah marah (tersinggung), hiperaktif, sulit tidur, memusuhi semua otoritas, pesimis dalam menghadapi kehidupan, sering tertekan (stress atau depresi), menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan, bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya jauh lebih muda atau dengan binatang , tidak mampu bertobat walau sudah pernah dihukum, suka mengkritik negatif dan mencemooh, kurang bersemangat menjalani hidup, kurang sadar untuk mentaati kebenaran, sering pusing bukan karena faktor organis 7. Apakah ciri-ciri khusus yang membedakan kepribadian type introvert, extrovert dan ambivert?
❖ Manusia dengan sifat atau jenis kepribadian introvert adalah
cenderung menutup diri dari kehidupan luar yang lebih senang berada di kesunyian atau kondisi tenang, dari pada tempat yang banyak orang. ❖ Manusia dengan sifat atau jenis kepribadian extrovert adalah kepribadian yang cenderung membuka diri dengan kehidupan luar yang lebih beraktivitas dan lebih sedikit berpikir serta orang yang senang berada di keramaian atau kondisi yang terdapat banyak orang, dari pada di tempat yang sunyi. ❖ Mempunyai kepribadian ambievert yang dapat dibilang baik karena manusia tersebut bersifat fleksibel untuk beraktivitas sebagai introvert mapun extrovert serta berinteraksi dengan introvert dan extrovert dengan baik. Ambivert kadang terlihat moody (suka murung), karena sifat yang sering berubah-ubah.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita