Presentasi Pertemuan 4
Presentasi Pertemuan 4
1. Tegangan Permukaan
2. Efek Kapilaritas
1
TEGANGAN PERMUKAAN
Gambar. 4.1 Tetesan air di atas daun talas. Gambar. 4.2 Gelembung sabun.
(JawaPos.com 2020) (pixabay.com 2020)
2
• Berbagai fenomena ini terjadi
disebabkan oleh gaya kohesif
yang tidak seimbang pada
molekul cairan di permukaan
fluida.
• Intensitas gaya tarik molekul per
satuan panjang disepanjang garis
permukaan cairan disebut
tegangan permukaan (surface
tension) dan dilambangkan
dengan simbol Yunani 𝜎 (sigma).
• Dimensi tegangan permukaan
adalah 𝐹𝐿−1 dengan satuan Gambar. 4.3 Gaya tarik-menarik pada molekul cairan
pada permukaan dan di dalam permukaan.
dalam BG adalah lb/ft dan dalam (Cengel, 2018)
satuan SI adalah N/m.
3
• Tegangan permukaan merupakan fungsi dari temperatur, berdasarkan
pada gambar 4.4 menunjukkan nilai tegangan permukaan berkurang
dengan kenaikan temperatur.
• Tegangan permukaan sangat terpengaruhi oleh kontaminan, seperti
deterjen yang mengurangi efek tegangan permukaan pada air sehingga
air dapat masuk ke setiap celah dan lipatan agar dapat membersihkan
pakaian lebih maksimal.
8
• Pada peralatan rangka kawat U,
kawat bergerak ditarik untuk
meregangkan lapisan tipis dan
meningkatkan luas
permukannya.
• Ketika kawat bergerak ditarik
sejauh ∆𝑥 , luas permukaan
meningkat sebanyak ∆𝐴 = 2𝑏∆𝑥,
dan kerja 𝑊 selama proses ini
adalah
𝑊 = 𝐹∆𝑥 = 2𝑏𝜎∆𝑥 = 𝜎∆𝐴
Gambar. 4.7 Meregangkan lapisan tipis cairan dengan dengan asumsi gaya konstan
kawat U. (Cengel, 2018)
pada jarak yang kecil.
9
EFEK KAPILARITAS
10
• Pada gambar 4.8, air akan naik ke • Peristiwa cekung atau cembung
tabung kapiler dan membentuk meniskus pada suatu cairan
meniskus cekung. Sedangkan adalah disebabkan oleh gaya
merkuri akan turun di tabung kohesi dan adhesi.
kapiler dan membentuk • Pada air, molekul air lebih mudah
meniskus cembung. tertarik pada molekul kaca
dibanding pada molekul air
lainnya (adhesi lebih besar
daripada kohesi), maka air akan
cenderung naik di permukaan
kaca tabung dan membentuk
meniskus cekung.
12
• Pada gambar 4.9, suatu cairan
dikatakan membasahi (wetting)
permukaan bila 𝜙 < 90° dan
tidak membasahi (nonwetting)
permukaan bila 𝜙 > 90°.
• Di udara atmosfer, sudut kontak
air (dan sebagian besar cairan
organik lainnya) dengan kaca
hampir nol, 𝜙 ≈ 0°.
13
• Besar kenaikan kapilaritas pada • Berat kolom cairan adalah
tabung silinder dapat ditentukan 𝑊 = 𝑚𝑔 = 𝜌𝑉𝑔 = 𝜌𝑔(𝜋𝑟 2 ℎ)
dari keseimbangan gaya cairan • Setarakan komponen vertikal
pada kolom silinder dengan dari gaya tegangan permukaan
tinggi ℎ seperti pada gambar dengan berat, menjadi
4.10. 𝑊 = 𝐹𝑠𝑢𝑟𝑓𝑎𝑐𝑒
𝜌𝑔 𝜋𝑟 2 ℎ = 2𝜋𝑟𝜎 cos 𝜙
• Menyelesaikan ℎ memberikan
kenaikan kapiler, yaitu
2𝜎
ℎ= cos 𝜙
𝜌𝑔𝑟
Gambar. 4.10 Gaya yang bekerja pada kolom cairan naik Persamaan ini berlaku untuk
pada tabung karena efek kapilaritas. (Cengel, 2018)
cairan wetting dan nonwetting.
14
• Pada kasus nonwetting dengan 𝜙 > 90° maka nilai cos 𝜙 < 0 dan
membuat ℎ bernilai negatif. Oleh karena itu, nilai negatif menunjukkan
penurunan kapiler.
• Perhatikan bahwa kenaikan kapiler berbanding terbalik dengan jari-jari
tabung. Oleh karena itu, semakin tipis tabung, semakin besar kenaikan
(atau penurunan) cairan di dalam tabung.
• Dalam prakteknya, efek kapiler untuk air biasanya diabaikan dalam
tabung yang diameternya lebih besar dari 1 cm.
• Ketika pengukuran tekanan dilakukan dengan menggunakan manometer
dan barometer, penting untuk menggunakan tabung yang cukup besar
untuk meminimalkan efek kapiler.
• Kenaikan kapiler juga berbanding terbalik dengan densitas cairan, pada
umumnya zat cair yang lebih ringan mengalami kenaikan kapiler yang
lebih besar.
15
REFERENSI
16
PERTEMUAN SELANJUTNYA
17