Portofolio Pertemuan 4 - Yunia Jumita Ningrum - 2316698
Portofolio Pertemuan 4 - Yunia Jumita Ningrum - 2316698
2. Logika
membicarakan penalaran, pengertian pendapat, kesimpulan, dan sesat pikir. Ini
merupakan dinamika pemikiran untuk mencari kebenaran. Logika merupakan masa kecil dari
matematika dan matematika merupakan masa tua dari logika. Logika membahas penalaran.
Salah satu ragam penalaran disebut penyimpulan, yaitu rangkaian aktivitas pemikiran
untuk tiba pada suatu keterangan baru (dinamakan kesimpulan) dari satu atau lebih
keterangan lain yang telah diketahui (dinamakan pangkal pikir/premis) dan
kesimpulan itu haruslah merupakan kelanjutan atau akibat yang runtut dari pangkal
pikir yang bersangkutan.Logika terbagi menjadi dua.
(1) Logika tradisional menerapkan metafisika, epistemologi, dan etika.
(2) Logika modern secara khusus membicarakan logika simbolis yang diterapkan dalam
berbagai ilmu, misalnya fisika, biologi, dan psikologi.
Dalam kerangka logika, terdapat beberapa sub-cabang yang mencakup berbagai aspek
pemikiran dan penalaran. Beberapa di antaranya termasuk:
1) Logika Formal: Mempelajari struktur argumen independen dari konten atau materi yang
spesifik. Logika formal terfokus pada hubungan formal antara proposisi, termasuk konsep
seperti proposisi, konjungsi, disjungsi, implikasi, dan kuantifikasi.
2) Logika Informal: Melibatkan penerapan prinsip-prinsip logika dalam konteks pemikiran
sehari-hari dan argumen non-formal. Logika informal membantu menganalisis dan
mengevaluasi argumen-argumen yang tidak selalu mengikuti struktur formal.
3) Logika Simbolik: Menggunakan simbol-simbol untuk merepresentasikan hubungan dan
struktur argumen. Ini memungkinkan penyederhanaan dan analisis yang lebih mudah
terhadap argumen-argumen kompleks.
4) Logika Matematika: Menggabungkan elemen logika formal dengan konsep-konsep
matematika. Logika matematika memiliki aplikasi dalam pengembangan sistem-sistem
formal, matematika dasar, dan dalam komputasi.