Tanya Jawab Kemuhammadiyahan
Tanya Jawab Kemuhammadiyahan
6. Apa yang mendasari KH. Ahmad Dahlan secara subyektif dalam mendirikan
Muhammadiyah?
Jawaban: hal yang mendasari K.H Ahmad Dahlan dalam mendasari berdirinya
Muhammadiyah secara subyektif yakni bentuk K.H Ahmad Dahlan dalam melaksanakan
firman Allah pada surat An-Nisa’ ayat 82 dan Muhammad ayat 24, kemudian keinginan ini
semakin kuat ketika ia menatap surat Ali Imran ayat 104:
ۚ ع ِن ْال ُم ْن َك ِر ِ َو ْلت َ ُك ْن ِم ْن ُك ْم أ ُ َّمةٌ يَ ْدعُونَ ِإلَى ْال َخي ِْر َويَأ ْ ُم ُرونَ ِب ْال َم ْع ُر
َ َوف َويَ ْن َه ْون
ََوأُو َٰلَ ِئ َك هُ ُم ْال ُم ْف ِل ُحون
“Dan hendaklah ada diantara kamu sekalian segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh yang makruf dan mencegah yang munkar, merekalah orang-orang
yang beruntung”
2
11. Sebutkan amalan-amalan Usaha Muhammadiyah dan berikan penjelasan dari masing-
masing amalan usaha.?
Jawaban:
a) Bidang Keagamaan (Majlis Tarjih – 1927)
b) Bidang Pendidikan
c) Bidang Kemasyarakatan
d) Bidang politik kenegaraan
13. Sebutkan 3 ciri-ciri dari perjuangan Muhammadiyah dan jelaskan dari masing-masing ciri
tersebut?
Jawaban:
a) Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dari latar belakang berdirinya
Muhammadiyah jelaslah bahwa sesungguhnya kelahiran Muhammadiyah itu tidak
lain karena diilhami dan dimotivasi dan disemangati oleh ajaran-ajaran Al-Qur’an,
serta merealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam dalam kehidupan yang riil dan
konkrit.
b) Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah Islam Amar Makruf Nahi Munkar,
Muhammadiyah ebagai pergerakan dakwah yang menekankan pengajaran serta
pendalaman nilai-nilai Islam dan memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap
penetrasi misi Kristen di Indonesia.
c) Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid (Reformasi), makna tajdid dari segi bahasa
berarti pembaharuan, dan dari segi istilah tajdid memiliki dua arti, yakni pemurnian
dan peningkatan/pengembangan/modernisasi. Muhammadiyah sebagai gerakan
puritan yang menjadikan fokus utama “Pemurnian atau pembersihan ajaran-ajaran
Islam dari sinkritisme dan belenggu formalisme.
Sementara K.H Ahmad Siddiq, seorang tokoh ulama Nahdliyin dari malang
menjelaskan bahwa makna dari tajdid dalam arti pemurnian menyasar pada tiga
dasar, yaitu:
1) I’adah atau pemulihan, yaitu mebersihkan ajaran Islam yang tidak murni lagi
2) Iba:nah atau memisahkan, yaitu memisah-misahkan secara cermat oleh ahlinya,
mana yang sunnah dan mana pula yang bid’ah
3) Ihya’ atau menghidup-hidupkan, yaitu menghidupkan ajaran-ajaran Islam yang
belum terlaksana atau yang terbengkalai.
4
dalam bentuk strategi kebudayaan dan strategi perubahan sosial. Dakwah Kultural di
Muhammadiyah
1) Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus berbicara masalah dakwahnya
2) Majlis tarjih berbicara masalah batas batas yang mungkin dilakukan sesuai syari’ah
3) Lembaga Seni Budaya berbicara mengenai implementasinya
Dakwah kultural melakukan dinamisasi kreasi budaya yang memiliki kecendrungan untuk
selalu berkembang dan berubah kearah yang lebih baik dan islami dan melakukan purifikasi
sebagai pemurnian nilai-nilai dalam budaya dengan mencerminkan nilai-nilai tauhid.
Syirik dalam dimensi Rububiyah mempercayai ada makhluk yang mampu menolak segala
kemudharatan dan meraih segala kemanfaatan, dapat memberi berkat sehingga orang
meminta bantuan kepada makhluk tersebut untuk menolak petaka atau meraih keuntungan.
Syirik dalam dimensi mulkiya yaitu mematuhi sepenuhnya penguasa muslim atau non muslim
disamping menyatakan patuh kepada Allah padahal pemimpin itu menghalalkan apa yang
diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan Allah serta mengajak melakukan
kemaksiatan. Syirik dalam dimensi ilahiyah misalnya berdo’a kepada Allah melalui
perantaraan orang yang sudah meninggal dunia.
Pengertian Tauhid
Tauhid berasal dari kata ‘ahada yang artinya satu atau tunggal, secara bahasa tauhid
bermakna menunggalkan atau mengesakan. Secara istilah tauhid ialah mengesakan Allah
SWT baik dari segi dzat, nama, dan sifat maupun perbutan-Nya (af’al)
Tauhid Rububiyah: suatu keyakinan bahwa Allah adlah Tuhan penciptaa langi dan bumi,
pencipta semua makhluk dan penguasa seluruh alam semesta. Kesadaran dan keyakinan
bahwa Allah satu-satunya Dzat yang menciptakan serta mengatur alam semesta dengan
seluruh isinya.
Tauhid Mulkiyah: keyaninan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini adalah merupaka
ciptaan Allah semata, diciptakan atas dan kekuasaan-Nya dan seluruh hasil ciptaanNya
adalah mutlak milik-Nya
Tauhid Ulu:hiyah: sesuatu yang disembah dengan penuh kecintaan dan pengagungan