Anda di halaman 1dari 3

Dulunya, rumah adat ini

digunakan sebagai tempat


kediaman para bangsawan
saja. Karena itu, setiap
sudut Rumah Limas dibuat
sedemikian rupa dan
mengandung nilai-nilai
filosofis tersendiri.

Keseluruhan Rumah Limas


terbuat dari kayu. Jenis
kayu yang digunakan
adalah kayu seru sebagai
kerangka, kayu unglen
sebagai fondasi, dan kayu
tembesu sebagai lantai,
dinding, jendela, dan pintu.

Secara filosofi, rumah adat


Palembang ini dibuat
menghadap timur dan barat.
Hal itu melambangkan letak
matahari terbit sebagai awal
mula kehidupan manusia
dan terbenam sebagai akhir
kehidupan manusia.
Di dalam pelaksanaannya,
upacara tersebut dilakukan
atas beberapa tahap yakni
sebagai berikut:
Tahap pertama dalam
upacara ini yakni,
meletakkan posisi
perlengkapan upacara dan
membakar kemenyan.
Tahap kedua, pemberian
kesempatan untuk
sambutan-sambutan. Tahap
ketiga, penyampaian
amanat dan alkisah Puyang
pembuka pertama areal
persawahan. Tahap
Keempat, memanjatkan doa
penutup. Tahap kelima dan
yang terakhir, menyantap
hidangan yang tersedia
secara bersama-sama.

Tahap sesudah upacara


yaitu, mubus babak yang
meliputi dua bagian. Bagian
pertama, pengeringan air
dan pembersihan saluran.
Bagian kedua dan yang
terakhir adalah
penangkapan ikan, uniknya
bagian ini diadakan agar
para pendukung upacara
tradisional dapat
bergembira dengan
membawa oleh-oleh ikan
untuk dibawa pulang, baik
untuk dimakan bersama
keluarga ataupun
untuk dijual.

Anda mungkin juga menyukai