Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Bintang Eighista Dwiputra

NIM : 2304137

Kelas : Ilmu Komputer C1 2023

Pendidikan Pancasila di era modern memiliki peran yang tak terbantahkan dalam membentuk
karakter dan jiwa kebangsaan generasi muda. Seiring dengan dinamika globalisasi dan kompleksitas
tantangan yang dihadapi oleh bangsa, Pendidikan Pancasila menjadi landasan kokoh yang
mempersiapkan warga negara untuk menjawab berbagai tantangan dengan memegang teguh nilai-
nilai kebangsaan dan kemanusiaan. Dengan memahami dasar pemikiran, urgensi, sumber historis,
sumber yuridis, serta dinamika dan tantangan yang dihadapi, kita dapat memahami betapa
pentingnya peran pendidikan Pancasila dalam membangun fondasi moral dan kebangsaan yang
kuat bagi generasi masa depan.

A. Dasar Pemikiran Pendidikan Pancasila

Dasar pemikiran pendidikan Pancasila di perguruan tinggi didasari oleh permasalahan


yang dialami oleh negara. Permasalahan tersebut diantaranya, kesadaran perpajakan,
korupsi, lingkungan, disintegrasi bangsa, dekadensi moral, terorisme, dan penegakan
hukum yang berkeadialan.

Pendidikan Pancasila merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan, kepribadian, dan keahlian, sesuai dengan
program studinya masing-masing. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk mewujudkan
kepribadian sivitas akademika yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila. Untuk
mencapai tujuan tersebut terdapat beberapa cara diantaranya:

1. Menjaga toleransi antar umat beragama. Tidak hanya menjaga toleransi santar
umat beragama saja, tetapi menjaga toleransi perbedaan ras, suku, dan agama.
2. Mengakui persamaan derajat. Tidak membeda-bedakan seseorang dalam hal
apapun di mana pun.
3. Ikut dalam upaya bela negara.
4. Selalu menjaga jiwa gotong royong untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.
5. Menghormati pendapat orang lain.
6. Ikut bermusyawarah dalam pengambilan keputusan bersama. Dalam proses
demokrasi, seperti pemilihan kepala daerah, tidak boleh golput, menggunakan
hak pilih sebaik-baiknya.

B. Urgensi Pendidikan Pancasila bagi Warga Negara

Pendidikan Pancasila memiliki urgensi yang penting dalam memperkokoh jiwa


kebangsaan, khususnya bagi mahasiswa yang merupakan calon pemegang tongkat
estafet kepemimpinan di masa depan. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa
dibekali dengan kekuatan untuk tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham asing
yang berpotensi merongrong nilai-nilai Pancasila. Hal ini penting mengingat tantangan
global yang semakin kompleks, di mana pendidikan Pancasila mempersiapkan warga
negara dengan pengetahuan, pemahaman, penghargaan, penghayatan, komitmen, dan
pola pengamalan yang kuat terhadap nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian,
pendidikan Pancasila bukan hanya menjadi pondasi moral, tetapi juga menjadi landasan
kokoh dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa, sehingga
mampu menjaga keutuhan dan kedaulatan negara dalam menghadapi arus globalisasi
dan dinamika dunia yang terus berubah.

C. Sumber Historis Pendidikan Pancasila

Tiga tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang kemudian menjadi sumber
historis dari Pendidikan Pancasila, yaitu:

1. Kebangkitan Nasional 1908 merupakan awal kebangkitan bangsa Indonesia yang


memiliki nilai persatuan dan kesatuan. .
2. Sumpah Pemuda 1928 memiliki nilai sejarah yaitu menegaskan Negara Indonesia
bias bersatu di atas keanekaragaman dan menjadikannya sebagai modal dalam
memperkuat semangat persatuan dan kesatuan. Komitmen yang tumbuh dari
peristiwa sumpah pemuda yaitu mengaku tumpah darah yang satu: tanah air
Indonesia; berbangsa yang satu: bangsa Indonesia; menjunjung bahasa persatuan:
Bahasa Indonesia.
3. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan Jembatan Emas dalam
membangun bangsa untuk mencapai cita-cita nasional yaitu menuju masyarakat
yang adil, makmur, dan sejahtera.

D. Sumber Yuridis Pendidikan Pancasila

Negara RI adalah negara hukum rechtsstaat dan salah satu cirinya atauistilah yang
bernuansa bersinonim yaitu pemerintahan berdasarkan hukum rule of law. Pancasila
sebagai Dasar Negara merupakan landasan dan sumber dalam membentuk dan
menyelenggarakan negara hukum tersebut. Hal tersebut berarti pendekatan yuridis
hukum merupakan salah satu pendekatan utama dalam pengembangan atau pengayaan
materi mata kuliah pendidikan Pancasila. Urgensi pendekatan yuridis ini adalah dalam
rangka menegakkan undang-undang law enforcement yang merupakan salah satu
kewajiban negara yang penting. Penegakkan hukum ini hanya akan efektif apabila
didukung oleh kesadaran hukum warga negara terutama dari kalangan intelektualnya.
Dengan demikian, pada gilirannya melalui pendekatan yuridis tersebut mahasiswa
dapat berperan serta dalam mewujudkan negara hukum formil dan sekaligus negara
hukum materil, sehingga dapat diwujudkan keteraturan sosial social order dan sekaligus
terbangun suatu kondisi bagi terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat,
sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa.

E. Dinamika dan Tantangan

Dalam era globalisasi, pendidikan Pancasila menghadapi berbagai dinamika dan


tantangan yang kompleks. Salah satu tantangannya adalah menjaga keaslian dan
relevansi nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi arus globalisasi yang seringkali
didominasi oleh nilai-nilai Barat. Sebagai contoh, tantangan tersebut terlihat dalam
pengintegrasian nilai-nilai Pancasila dengan konsep-konsep global seperti hak asasi
manusia, keadilan sosial, dan pluralisme. Misalnya, dalam konteks kebebasan
beragama, pendidikan Pancasila diharapkan mampu mengajarkan nilai-nilai toleransi
dan keragaman agama sejalan dengan nilai-nilai Pancasila seperti persatuan dan
kesatuan. Hal ini membutuhkan pendekatan yang seimbang antara mempertahankan
keaslian nilai-nilai Pancasila dan mengakomodasi dinamika globalisasi.
Untuk mengatasi tantangan pendidikan Pancasila dalam era globalisasi, diperlukan
pendekatan yang komprehensif. Salah satu solusinya adalah dengan memperkuat
kurikulum pendidikan untuk menekankan nilai-nilai Pancasila secara lebih mendalam
dan kontekstual. Hal ini dapat dilakukan dengan mengintegrasikan pembelajaran
tentang sejarah, filosofi, dan praktik nilai-nilai Pancasila dalam berbagai mata
pelajaran. Selain itu, peran guru juga sangat penting dalam mengajar dan
mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat
mengamati dan merasakan nilai-nilai tersebut secara langsung. Selain itu,
pembangunan literasi digital juga menjadi solusi penting untuk memastikan bahwa
nilai-nilai Pancasila tetap relevan dalam konteks teknologi dan informasi yang terus
berkembang. Dengan demikian, pendidikan Pancasila dapat menjadi landasan kuat bagi
generasi muda untuk menghadapi tantangan globalisasi dengan tetap memegang teguh
nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan.

Anda mungkin juga menyukai