Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Penjualan Teknopreneurship

Disusun oleh :
Muhammad Qautsar Maulana
160212016
Teknopreneurship
Dosen
Mira Maisura, M.Sc.

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH FAKULTAS


TARBIYAH / KEGURUAN
2022-2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya jualah
kami dapat menyelesaikan proposal hasil penjualan ini tepat pada waktunya. Sebagai manusia
biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan, begitu juga halnya dengan saya. Saya
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, baik dari
segi penulisan maupun isi. Saya pun menerima dengan lapang dada kritikan maupun saran yang
sifatnya membangun dari pembaca agar saya dapat membenahi diri. Walaupun demikian,
saya berharap dengan disusunya laporan ini dapat memberikan sedikit gambaran
bagaimana proses penjualan dan praktek langsung saya kelapangan dalam berwirausaha.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Masyarakat kini semakin cerdas dan selektif dalam menentukan makanan dan
minumanyang akan dikonsumsi. Tak hanya sekedar nikmat, kandungan gizi kini telah menjadi
salah satu indikator penting yang menjadi pertimbangan masyarakat untuk mengkonsumsi
suatu makanan atau minuman tetentu. Roti bakar adalah bisnis kuliner yang banyak disukai
oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Mudah dalam pengolahan dan cocok untuk pemula.
Banyak varian rasa yang bisa diolah dan dipasarkan. Salah satu jenis bisnis dengan tingkat
prospek yang potensial. Namun, sayangnya penjualan roti bakar biasanya banyak kedai roti
bakar yang mulai menjual mulai dari sore hari hingga malam, tidak ada yang mulai dipagi hari
sebagai sarapan masyarakat

Permintaan masyarakat yang masih belum terpenuhi ini merupakan potensi bisnis yang
dapat dikembangkan. Penyediaan produk makanan roti bakar yang nikmat sekaligus sehat
adalah peluang usaha yang pastinya akan mendapat respon yang baik dari masyarakat. Namun,
untuk dapat bersaing dengan produk makanan lain yang sudah ada, harga yang terjangkau dan
kompetitif adalah suatu keharusan yang mesti dipertimbangkan dalam merencanakan bisnis
ini. Maka dari itu, penulis merencanakan sebuah bisnis kuliner roti bakar untuk menjawab
permintaan masyarakat

B. Tujuan

Tujuan usaha ini bukan hanya memenuhi tugas dan profit saja, melainkan juga mencari
penekanan kepada pengalaman sebuah proses wirausaha karena melalui pemasaran dan
penjualan ini saya dituntut untuk berinteraksi dengan orang banyak, bagaimana cara
menawarkan dengan baik dan sopan kepada konsumen, meyakinkankan konsumen agar
membeli produk yang kita tawarkan dan memberi penjelasan serta pelayanan terbaik agar
konsumen merasa puas

1. Menjawab kebutuhan masyarakat tentang produk makanan yang nikmat, bergizi,


dengan harga terjangkau.
2. Bersaing degan produk makanan lainnya
3. Mengembangkan bisnis kuliner dengan pengembalian modal yang cepat, pangsa pasar
yang besar, dan mampu bertahan dalam waktu yang cukup lama.

C. Target pemasaran

Masyarakat umum khususnya mahasiswa yang setiap hari beraktivitas dari pagi hingga
malam hari dan membutuhkan makanan yang nikmat dan sehat.

BAB II

Landasan teori

A. Penjelasan tentang usaha (Roti bakar)

Roti bakar adalah sebuah roti lapis khas Indonesia yang dibakar, yang terdiri dari dua
potong roti dan isian, seperti gula, margarin, mentega, meses, selai coklat, keju, selai
kacang, selai stroberi, serikaya atau nutella. Hidangan tersebut dijadikan sebagai sarapan cepat
alternatif dan umum dikenal sebagai makanan jalanan. Saat ini, roti bakar memiliki berbagai
ragam dan bentuk.

B. Sejarah roti bakar

Belanda datang ke Indonesia pada abad ke-16 dalam mencari rempah-rempah. Saat
Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) mengalami bangkrut pada 1800, Indonesia menjadi
koloni Belanda. Sepanjang masa kolonialisme, bangsa Eropa memperkenalkan roti. Roti bakar
diciptakan pada era kolonial dengan pengaruh Belanda. Setelah kemerdekaan indonesia, roti
bakar mulai berkembang dan memiliki berbagai ragam rasa, seperti roti bakar yang diisi dengan
meses.

C. Tahapan pembuatan

1. Buat roti bandungnya terlebih dahulu, siapkan bahan-bahan dan ukur sesuai resep.
Campur tepung, gula pasir, ragi instan dan susu bubuk. Beri susu sedikit demi sedikit
sambil di mixer. Jika sudah cukup stop jangan ditambahkan lagi.
2. Setelah itu tambahkan garam dan mentega. Mixer kembali sampai kalis elastis.
Bulatkan adonan di tengah wadah, tutup pakai plastik wrap/serbet. Istirahatkan adonan
selama 40 menit.
3. Kemudian kempiskan adonan, gilas adonan sesuai ukuran loyang roti, ukuran 18x8x8,
5cm. Gulung sampai rapat, kemudian masukkan ke dalam loyang yang sudah dioles
margarine/carlo.
4. Panggang dalam oven yang sebelumnya sudah dipanaskan sesuai dengan oven.
Panggang 45 menit. Keluarkan roti letakkan di cooling rack, diamkan 10 menit.
5. Belah menjadi 3 bagian, beri olesan selai cokelat kemudian taburan kacang. Panaskan
margarine, masukkan roti dan bakar roti sampai kecokelatan.
D. Lokasi penjualan

Usaha roti bakar ini berlokasi di Jl. Malahayati. Baet. Baitussalam. Aceh besar. Lokasi ini
dipilih karena banyak nya mahasiswa yang tinggal pada lokasi tersebut dan itu sesuai dengan
target pasar yang mengutamakan mahasiswa

BAB III

Hasil dan pembahasan

Kegiatan ini saya lakukan agar mendapatkan pengalaman dan pembelajaran untuk menjadi
wirausaha. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa
khususnya saya, karena dengan melakukan kegiatan ini saya dapat mengetahui bagaimana
caranya menawarkan dan memasarkan suatu produk dengan baik, dan kami bisa lebih banyak
mengetahui cara berinteraksi dengan baik dan sopan.

A. Alat dan bahan


1. Wajan
2. Sepatula
3. Pisau
4. Parut
5. Sotel
6. Kompor gas
7. Elpiji
8. Mentega
9. Roti
10. Susu merk carnation

B. Pemasaran

Proses pemasaran yang saya lakukan yaitu dengan cara mepromosikan dan memasarkan
langsung kepada konsumen serta secara online menggunakan Instagram, Whatsapp, media
sosial lain nya. Dengan melakukan hal ini saya berusaha membujuk konsumen agar tertarik
pada produk saya sehingga pada akhirnya membeli produk yang saya jual. Kebanyakan dari
konsumen saya adalah mahasiswa dan masyarakat yang lalu-lalang dijalan tersebut. Karena
harganya yang relatif terjangkau dan interaksi langsung pada konsumen, penjualan produk
kamipun dapat berjalan lancer

D. Metode pembayaran

Usaha ini dapat dilakukan pembayaran melalui aplikasi mobile banking seperti action
mobile, BSI mobile e-wallet dan menerima pesanan melalui gofood

C. Estimasi modal dan keuntungan usaha roti bakar

Kini saatnya untuk melihat estimasi total modal usaha yang harus dimiliki sebelum
membuka usaha roti bakar. Mulai dari biaya perlengkapan, sewa tempat, hingga bahan-bahan
makanan, semua sudah dihitung dengan perkiraan harga terkini.

Perlengkapan:

Barang Jumlah Estimasi harga


Etalase 1 unit Rp1,000,000

Kompor 1 unit Rp300,000

Wadah 2 unit Rp100,000

Serbet 1 unit Rp30,000

Piring 50 unit Rp100,000

Sendok & garpu 50 pasang Rp100,000

Pisau 1 unit Rp50,000

Talenan 1 unit Rp22,000

Nampan 1 unit Rp28,000

Meja 3 unit Rp1,350,000

Kursi 16 unit Rp1,600,000

Total biaya perlengkapan Rp4,680,000

Bahan operasional bulanan:

Barang Jumlah Estimasi harga

Roti tawar 600 pak Rp3,000,000

Coklat meses 40 pcs Rp500,000

Margarin 10 pcs Rp100,000

Keju 30 pcs Rp400,000

Pisang 15 sisir Rp500,000


Susu kental manis 50 pcs Rp450,000

Gas 12 tabung Rp200,000

Plastik 30 pak Rp300,000

Sewa tempat 30 hari Rp1,500,000

Air dan listrik 30 hari Rp450,000

Total biaya bulanan Rp7,400,000

Dari estimasi di atas, bisa dipastikan bahwa total modal yang harus dikeluarkan adalah
hasil dari penjumlahan total biaya perlengkapan dengan total biaya operasional bulanan, yakni
sebesar Rp12,080,000.

Daftar-daftar harga tersebut tentunya bisa berubah, tergantung pada kondisi pasar serta
kebutuhan usaha roti bakar Anda. Estimasi modal yang harus ditanggung selama 30 hari akan
tertutup apabila usaha roti bakar memiliki pendapatan per bulan sebagai berikut.

Harga roti bakar per porsi Target penjualan Total pemasukan

Rp15,000 40 porsi per hari Rp22,500,000

Estimasi modal awal Rp12,080,000

Keuntungan bersih Rp10,420,000

Perkiraan keuntungan bersih berikut ini bisa didapatkan apabila menetapkan harga roti
bakar per porsi sebesar Rp15,000. Tentunya, harga bisa di ubah sesuai dengan menu roti bakar
yang disajikan. Selama usaha roti bakar memenuhi target penjualan per hari, maka bisa
menutup modal usaha sekaligus mendapatkan keuntungan setiap bulannya.
D. Hasil
Bab IV
Kesimpulan dan saran
A. Kesimpulan

Dari kegiatan ini, saya menarik kesimpulan bahwa mahasiswa sangat memerlukan proses
pembelajaran seperti ini, yang bukan hanya teori saja tapi langsung praktek kelapangan.
Dengan hal ini kita bisa secara langsung merasakan bagaimana berinteraksi pada konsumen,
menawarkan dan menjual produk kepada orang lain. Pengalaman ini bisa menjadi dasar ketika
nanti saya akan membuka suatu usaha. Asal ada kemauan dan keinginan pasti kita bisa
melakukannya, karena dalam dunia bisnis modal bukanlah segalanya tapi skill juga sangat
berperang penting.

B. Saran

Semoga dalam perkuliahan Technopreneurship selanjutnya, kegiatan praktek lapangan ini


tetap bisa dilaksanakan dan lebih ditingkatkan lagi. Karena kegiatan seperti ini sangatlah
bermanfaat, agar mahasiswa memiliki bekal pengalaman ketika ingin terjun langsung kedunia
bisnis

Anda mungkin juga menyukai