Anda di halaman 1dari 37

ASLI

DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI PAPUA

Kegiatan :
PENGAWASAN TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN DI PROVINSI PAPUA

Paket Pekerjaan :

PERENCANAAN WAREN-BOTAWA-SUMIANGGA

SUMBER DANA APBD (INFRASTRUKTUR)


TAHUN ANGGARAN 2014

Engineering And Managemen Consultant


CV. Zalika Engineering
Komp Skyline Indah Blok D/ No 123, Kotaraja-Jayapura Phone (0967) 582966
A. BENTUK DATA
ORGANISASI PERUSAHAAN

1.1. PEMBENTUKAN PERUSAHAAN

Perusahaan ini terbentuk sejalan dengan pesatnya pembangunan di Indonesia, dimana


semakin banyak pula menuntut peran serta untuk mengikuti Program Pemerintah
dalam mendukung program desentralisasi, baik ditingkat Nasional maupun di tingkat
daerah.

Atas dasar tersebut maka pada tahun 2006, didirikanlah CV. ZALIKA ENGINEERING,
yang bergerak dibidang layanan jasa Konsultan Teknik dengan maksud untuk turut
berpartisipasi dalam melaksanakan pengembangan pemerataan pembangunan dengan
metode kerja yang benar-benar efisien serta bekerja sama dengan pihak lain untuk
memprofesionalkan sumber daya manusia.

CV. ZALIKA ENGINEERING merupakan Perusahaan yang bergerak dalam lingkup


layanan Pekerjaan : Perencanaan Teknik, Perencanaan Umum, Pemetaan, Rekayasa
Rancang Bangun, Survey, Study Kelayakan, Sistim Informasi dan Supervisi.
Perusahaan ini didukung oleh sejumlah tenaga ahli yang memiliki latar belakang
pendidikan dan keahlian serta berpengalaman dibidangnya, antara lain pada
bidang : Teknik sipil, Arsitektur, Planologi, Sanitasi, Geologi/Pertambangan, Geodesi,
Geoteknik dan Mekanika Tanah.

CV. ZALIKA ENGINEERING , mulai melaksanakan tugasnya dengan baik dan berhasil
pada pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan, Perencanaan dan
Manajemen konstruksi gedung, studi Desain, irigasi, Perencanaan Pengembangan
Wilayah, Sistem Informasi serta Supervisi Teknik. Berkat kerja keras dan prestasi
yang telah dicapai maka banyak mendapat kepercayaan untuk melaksanakan
pekerjaan yang berasal dari berbagai Instansi Pemerintah, Swasta Nasional maupun
Swasta Perorangan.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami berharap diberikan kesempatan untuk lebih
mengembangkan perannya dan menyumbangkan tenaga sesuai dengan bidangnya
demi menunjang dan mengisi pembangunan di seluruh Wilayah Indonesia,
khususnya Wilayah Timur Indonesia, sehingga memberikan kesempatan kepada
kami untuk menangani Pekerjaan Pengawasan Teknis Jalan Dan Jembatan Provinsi
Papua dan Papua Barat.
1.1.1. STRUKTUR ORGANISASI
Bentuk organisasi CV. ZALIKA ENGINEERING, adalah CV yang terdiri dari
Persero, Direktur , Wakil Direktur dan Kepala Devisi yang bertanggung jawab
atas semua kegiatan perusahaan. CV. ZALIKA ENGINEERING bergerak di
dalam lima bidang spesialisasi, yaitu:
(i) Transportasi (Jalan, Jembatan, Pelabuhan dan Lapangan Terbang)

(ii) Keairan dan Lingkungan

(iii) Arsitektur, Struktur Bangunan dan Lansekap

(iv) Geologi dan Pertambangan.

(v) Sistem Informasi

Saat ini CV. ZALIKA ENGINEERING,memilki 6 orang staf profesional


berkebangsaan Indonesia dari berbagai disiplin, antara lain rekayasa,
arsitektur, Sipil, mekanikal, geologi/pertambangan, geodesi, Ekonomi,
hukum, teknik informatika dan Industri, yang dipersiapkan dalam pekerjaan
perencanaan, pengawasan, serta pelaksanaan.

1.1.2. PENGERUS PERUSAHAAN

HJ. Hasnah Sennang : Persero

Ir. Umar Faaruk : Direktur

1.1.3. ORGANISASI PROYEK

Tanggung jawab utama dari kegiatan unit perusahaan dan pelaksanaan


proyek terletak pada Direktur, berkedudukan di kantor pusat di Jayapura,
dan kantor cabang di Kab. Biak, Kab. Supiori dan Kabupaten Nabire, dan
didukung beberapa tenaga teknis yang membantu memantau seluruh
kegiatan proyek.

Staf manajemen dapat ditugaskan bekerja sama dengan organisasi klien kapan
saja diperlukan, sehingga dapat menghasilkan komunikasi yang efektif dan
terbuka kesempatan untuk alih teknologi.

Perusahaan dapat membuka kantor Perwakilan/Cabang di dekat lokasi proyek


(Kantor Proyek) demi kemudahan klien atau jika sifat proyek mengharuskan
adanya integrasi antara personel konsultan dan personel klien. Setiap kantor
proyek akan memiliki staf yang memenuhi kebutuhan yang diperlukan proyek.
Staf proyek CV. ZALIKA ENGINEERING mempunyai pendidikan dan
pengalaman dalam berbagai fase kegiatan proyek sehingga dapat menjamin
proyek dapat diselesaikan sesuai dengan biaya, mutu, dan waktunya.
1.1.4. TENAGA PENUNJANG DAN FASILITAS

CV. ZALIKA ENGINEERING, dewasa ini memiliki tenaga penunjang di luar


tenaga ahli, yang terdiri dari tenaga administrasi, teknisi, juru gambar, operator
komputer.

Adapun fasilitas yang disediakan CV. ZALIKA ENGINEERING untuk proyek ini
antara lain : kantor, furniture, meja gambar, komputer, foto copy, rumah bagi
tenaga ahli dan mess untuk tenaga teknisi, mobil dan sepeda motor, dan 1
unit alat ukur theodolite, waterpass, Handycam, GPS serta beberapa unit
komputer dan perlengkapannya.

1.2. STRUKTUR PERUSAHAAN

STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN

Direktur

Administrasi

Marketing Bag. Teknik Adm dan

Staf Staf Teknik Staf


B. PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 TAHUN TERAKHIR

C. PENGALAMAN PERUSAHAAN 04 TAHUN TERAKHIR


D. BENTUK TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP
KERANGKA ACUAN KERJA DAN PERSONIL /
FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK

D.1 UMUM

CV. ZALIKA ENGINEERING, telah mempelajari Kerangka Acuan Kerja yang


disediakan oleh Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi. Dan kami telah menghadiri
rapat penjelasan pekerjaan dan telah mempelajari Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan No. 04/PAN-WAS. PKT.03/PTJJ/2014, tanggal 13 Mei 2014 yang telah
kami terima dari panitia pelelangan dan secara umum pemahaman terhadap
penugasan ini menjadi sangat jelas.

CV. ZALIKA ENGINEERING, beranggapan bahwa apa yang telah disajikan pada
Kerangka Acuan Pekerjaan cukup jelas yaitu tentang tujuan yang hendak dicapai
dalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknis Waren-Botawa-
Sumiangga (126), 31 Km., namun ada beberapa hal yang perlu kami
sampaikan / ditanggapi sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut
sehingga bisa berjalan sesuai dengan hasil yang diharapkan.

A. Pemahaman Terhadap Tujuan Pekerjaan

Secara garis besar pemahaman konsultan terhadap tujuan pekerjaan ini


adalah Perencanaan Teknis Waren-Botawa-Sumiangga (126), 31 Km., yang
berkualitas, serasi dan optimal, khususnya bagi kawasan yang potensial dan
rawan lingkungan.

B. Pemahaman Terhadap Lingkup Pekerjaan Dan Uraian Pekerjaan

Dengan mengacu pada kerangka acuan, dapat dipahami bahwa langkah-


langkah kegiatan Perencanaan Teknis Waren-Botawa-Sumiangga (126), 31
Km. ini mencakup beberapa tahapan pekerjaan yaitu : persiapan, tahapan
pengawasan teknis jalan dan jembatan serta tahapan pembuatan laporan-
laporan.

Secara umum pemahaman terhadap penugasan ini terdiri dari :


1. Pemahaman dan tanggapan KAK terhadap program, ini merupakan
kelanjutan dari pada program-program dari Pemerintah Provinsi Papua cq.
Dinas Pekerjaan Umum Papua yang telah memberikan hasil yang
signifikan pada pihak proyek.
2. Pemahaman dan tanggapan KAK terhadap pelayanan jasa konsultan, ini
dapat dipahami melalui tujuan dan jenis lingkup jasa konsultan.
3. Pemahaman dan tanggapan KAK terhadap organisasi pelaksanaan,
merupakan alat untuk meningkatkan koordinasi dan efektifitas kerja
antara Tim Konsultan dengan pihak proyek.

Pemahaman dan tanggapan KAK terhadap laporan, ini sangat dibutuhkan agar
semua aktDitas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh konsultan dapat
dimonitor KAK secara langsung oleh pihak proyek.

D.2 TANGGAPAN TERHADAP KETERSEDIAAN DATA

Sesuai yang tertulis dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) tentang data dan informasi
yang akan disediakan proyek yaitu data dasar dan data standar teknis. Data
tersebut kami anggap sudah cukup membantu dalam pelaksanaan pekerjaan, tetapi
masih perlu dilengkapi beberapa data lain yang akan melengkapi data yang ada
untuk mendukung pekerjaan tersebut secara teknis maupun non teknis.

Apabila kami dipercayakan untuk melaksanakan kegiatan ini, maka kami yakin akan
melengkapi seluruh data yang diminta dan menyelesaikan pekerjaan ini dengan baik
dan mendapatkan hasil yang diharapkan sesuai dengan tujuan dan sasaran dari
kegiatan ini.

D.3 TANGGAPAN TERHADAP MAN MONTH

Dalam KAK disebutkan jumlah Man-Month yang diperlukan Team Leader selama 2
(dua) bulan , dan tenaga Ahli lainnya rata-rata selama 2 (dua) bulan, dan Assisten
Tenaga Ahli dan Surveyor selama 1 (satu) bulan, serta tenaga pendukung sesuai
dengan kebutuhan, dimana Konsultan beranggapan bahwa rencana Man-Month
yang diberikan kegiatan adalah cukup untuk menyelesaikan pekerjaan ini dengan
baik, dan akan membuat suatu rencana kerja dan jadwal pelaksanaan perencanaan.
Seluruh personil akan dimobilisasi berdasarkan kebutuhan terhadap kegiatan
pelaksanaan perencanaan.

D.4 TANGGAPAN TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN


Waktu pelaksanaan pekerjaan yang diberikan untuk menyelesaikan keseluruhan
pekerjaan ini sesuai dengan KAK. Apabila terjadi beberapa kendala yang dapat
mempengaruhi waktu pelaksanaan pekerjaan, maka kami akan berupaya melakukan
usaha percepatan dengan melakukan lembur untuk disampaikan kepada kontrak
KAK dan melaksanakan kordinasi dengan satker sesuai dengan tingkat
keterlambatan yang terjadi.

D.5 TANGGAPAN TERHADAP LAPORAN YANG DIMINTA

 Dapat dimengerti baik isi maupun jumlahnya.

 Pada setiap penyerahan laporan disesuaikan dengan banyaknya eksemplar dan


waktu penyerahan laporan sesuai KAK.

D.6 TANGGAPAN TERHADAP TENAGA YANG DIBUTUHKAN

 Melihat jumlah dan jenis keahlian tenaga yang dipersyaratkan, kami


berkesimpulan bahwa tenaga yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK), sudah sesuai dan dapat melaksanakan pekerjaan ini dengan baik.

 Didalam melaksanakan kegiatan lapangan, akan dimanfaatkan tenaga-tenaga


pembantu lokal. Adapun banyaknya tenaga pembantu tergantung dari jenis
kegiatan dan kondisi dari pekerjaan tersebut .

 Sebagai wakil konsultan didalam melaksanakan pekerjaan ini, maka seorang


Team Leaderr yang akan mewakili konsultan, dan bertugas melaksanakan
kegiatan perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan serta bertanggung jawab
sepenuhnya atas ketepatan mutu, waktu dan biaya.

D.7 DATA DAN FASILITAS PENUNJANG

1. Penyediaan oleh Pengguna jasa

Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna jasa yang dapat digunakan
harus dipelihara oleh Penyedia jasa.

a. Laporan dan Data

Laporan dan data, yaitu berupa dokumen hasil perencanaan teknis.

b. Akomodasi dan Ruangan Kantor

Penyedia Jasa diharuskan memiliki kantor yang berada dekat dengan


lokasi pekerjaan.
Akomodasi berupa kendaraan roda dua dan roda empat serta fasilitas
lainnya termasuk kantor dan lain-lain harus disediakan sendiri oleh
Penyedia jasa dengan cara sewa yang akan dibayarkan melalui kontrak.

Akomodasi dan fasilitas dimaksud, selengkapnya seperti tercantum pada


Rincian Biaya Langsung Non Personil.

c. Staf Perencana Pendamping

Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakil yang bertindak


sebagai perencana atau pendamping dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan jasa konsultansi ini. Penyediaan oleh Penyedia Jasa.

Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan


peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

2. Alih Pengetahuan

Penyedia jasa harus menyampaikan laporan secara tertulis kepada Pengguna


jasa dalam bentuk buku yang memfokuskan perhatian pada pemberian
jaminan dipenuhinya persyaratan mutu pekerjaan (Quality Assurance).

Cukup Jelas.

D.8 METODOLOGI

Jasa pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Papua dalam rangka melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan pada ruas-
ruas Jalan Provinsi, dan ruas-ruas lain yang diprogramkan. Tujuan dari kegiatan ini
adalah menyediakan hasil perencanaan teknik jalan dan jembatan serta dokumen
lelang, sesuai sesuai dengan standar, ketentuan, pedoman, dan prosedur yang
berlaku serta dapat diwujudkan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, sehngga dapat
memenuhi kebutuhan kegiatan konstruksi secara tepat waktu pula.
Sasaran yang dicapai dari pekerjaan ini adalah :
1. Tersedianya perencanaan teknik jalan dan jembatan pada ruas-ruas jalan di
Provinsi Papua.

2. Terwujudnya hasil perencanaan teknik jalan/jembatan yang matang, ekonomis,


dan berwawasan lingkungan.

3. Ketersediaan Dokumen Perencanaan Teknik Jalan dan Jembatan serta Dokumen


Pelelangan pada lokasi yang ditetapkan dalam KAK ini.

Cukup Jelas.

Akan dijelaskan secara mendatail pada bab berikutnya (E) tentang pendekatan yang
diambil dalam pelaksanaan pekerjaan.
D.9 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 2 (Dua) bulan, di tahun


Anggaran 2014.

Cukup Jelas.

D.10 KEBUTUHAN TENAGA AHLI

A. TEAM LEADER
Mempunyai sertifikat keahlian Perencana Jalan yang dikeluarkan oleh Asosiasi
terkait, selama 5 tahun dalam kualifikasi sebagai Ahli Madya dilegalisasi oleh
Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK). Ketua Tim disyaratkan seorang
Sarjana Teknik Sipil Strata 1(S.1) lulusan unDersitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan sejenis, lebih diutamakan/ disukai Perencanaan Jalan.
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai.

B. AHLI JALAN RAYA


Mempunyai sertifikat keahlian Perencana Jalan yang dikeluarkan oleh Asosiasi
terkait, selama 3 tahun dalam kualifikasi sebagai Ahli Muda dilegalisasi oleh
Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK). Tenaga ahli yang disyaratkan adalah
Sarjana Teknik Sipil Strata. 1. (S.1) lulusan unDersitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang berpengalaman
melaksanakan pekerjaan sejenis lebih. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya
membantu Team Leader/Ketua Tim dalam Proses Perencanaan dari mulai persiapan
sampai pada proses desain dan penyiapan dokumen lelang.

C. AHLI GEOLOGI / GEOTEKNIK


Mempunyai sertifikat keahlian Perencana Jalan yang dikeluarkan oleh Asosiasi
terkait, selama 3 tahun dalam kualifikasi sebagai Ahli Muda dilegalisasi oleh
Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK). Tenaga ahli yang disyaratkan adalah
Sarjana Teknik Sipil/Geologi Strata 1 (S1) lulusan unDersitas/perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman
melaksanakan pekerjaan sejenis.Tenaga ahli tersebut tugas, utamanya membantu
Team Leader/Ketua Tim dan merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan
dalam pekerjaan geologi yang mencakup pelaksanaan survey geologi, pengolahan
dan analisis data geologi, dan penggambaran data geologi, serta harus menjamin
bahwa gambar geologi yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan, dapat
memberikan masukan yang rinci mengenai kondisi dan stabilitas badan jalan untuk
tahap perencanaan teknis jalan, dan dapat memberikan masukan yang rinci
mengenai sumber bahan beserta sifat-sifat bahannya.

D. AHLI HIDROLOGI / HIDROLIKA


Mempunyai sertifikat keahlian Perencana Jalan yang dikeluarkan oleh Asosiasi
terkait,selama 3 tahun dalam kualifikasi sebagai Ahli Muda dilegalisasi oleh Lembaga
Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK).
Tanga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil Strata 1 (S1) lulusan
unDersitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi dan berpengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis. Tenaga
ahli tersebut tugas utamanya membantu Team Leader/Ketua Tim dan
merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pelaksanaan
pengumpulan data hidrologi, pengolahan dan analisis data hidrologi, dan
perhitungan-perhitungan hidrologi untuk perencanaan bentuk dan dimensi
bangunan hidrologi, serta harus menjamin bahwa data, analisis dan perhitungan
hidrologi yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan, dapat memberikan
masukan yang rinci mengenai curah hujan dan pola aliran air permukaan untuk
tahap perencanaan teknis jalan dan jembatan.

E. AHLI GEODESI
Mempunyai sertifikat keahlian Geodesi yang dikeluarkan oleh Asosiasi terkait,selama
3 tahun dalam kualifikasi sebagai Ahli Mudadilegalisasi oleh Lembaga Pengembang
Jasa Konstruksi (LPJK). Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil
Strata. 1. (S.1) lulusan unDersitas perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman melaksanakan
pekerjaan sejenis lebih dari 5 Tahun, diutamakan/disukai perencanaan jalan,
diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang kePU-an
dari LPJK. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya membantu Team Leader/Ketua Tim
dan melakukan persiapan desain, survei pendahuluan, surveii topografi,
perencanaan teknis.

F. AHLI KUANTITAS / AHLI DOKUMEN KONTRAK


Mempunyai sertifikat keahlian Perencana Jalan yang dikeluarkan oleh Asosiasi
terkait,selama 3 tahun dalam kualifikasi sebagai Ahli Muda dilegalisasi oleh Lembaga
Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK). Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana
Teknik Sipil Strata. 1. (S.1) lulusan unDersitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman
melaksanakan pekerjaan selama lebih dari 5 Tahun, diutamakan/disukai
perencanaan jalan, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli
konsultansi bidang kePU-an dari LPJK. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya
membantu Team Leader/Ketua Tim dan melakukan perencanaan teknis yang
berhubungan dengan kuantitas pekerjaan.

G. ASISTEN TENAGA TEKNIK

Asisten Tenaga Ahli (Highway, Geodetic, Soil and Material, Hidrology, Cost
Engineer&Spec Engineer, dan Surveyor). Asisten Tenaga Ahli (Highway, Geodetic,
Soil and Material, Hidrology, Cost Engineer & Spec Engineer, dan Surveyor) adalah
seorang Sarjana Teknik Sipil lulusan unDersitas perguruan tinggi negeri atau yang
disamakan yang berpengalaman profesional melaksanakan pekerjaan di bidang jalan
dan jembatan. Untuk Sarjana Teknik Sipil strata satu (S1) adalah 3 (Tiga) tahun,
dan Sarjana Muda (D3) sekurang - kurangnya 3 – 6. 10.

H. TEKNISI (Surveyor, Material / Lab. Technician)

Surveyor, Inspector, Material / Lab. Technician adalah seorang Sarjana Teknik Sipil
lulusan unDersitas perguruan tinggi negeri atau yang disamakan yang
berpengalaman profesional melaksanakan pekerjaan di bidang jalan dan jembatan.
Untuk Sarjana Teknik Sipil strata satu (S1) adalah 0 (Nol) tahun, dan Sarjana Muda
(D3) sekurang - kurangnya 4 tahun dan SMK sederajat dengan pengalaman minimal
8 Tahun atau mempunyai Sertifikat Keahlian bidang perencanaan dan pelaksanaan
konstruksi jalan / jembatan.

I. STAFF PENDUKUNG

Staff pendukung terdiri dari :

CAD Operator, Sekretaris (Minimal Lulusan SMU atau sederajat yang berpengalaman
dalam urusan administrasi),Operator Komputer (Minimal Lulusan SMU atau
Sederajat yang berpengalaman dalam Mengoperasikan Komputer), Pesuruh/
Penjaga Kantor.

Cukup Jelas.
Tenaga Ahli yang akan dimobilisasi pada kegiatan ini adalah yang mempunyai
kemampuan dan pengalaman yang cukup dalam pelaksanaan pekerjaan khusus
pada pekerjaan perencanaan Jalan dan Jembatan, yang dibuktikan dengan sertifikat
keahlian dan dilengkapi dengan refrensi pada pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Tugas dan tanggung jawabnya akan disesuaikan dengan job discription yang
diberikan kepadanya.

D.11. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan Perencanaan
Teknis Jalan dan Jembatan.

Cukup Jelas.

D.12. LAPORAN

Jenis laporan yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini : Laporan Teknis yang
dihasilkan

a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan yang berisikan: Pemahaman terhadap KAK, Metodologi dan
Rencana Kerja, Menyampaikan Kriteria Desain secara detail, Pengenalan Lokasi
Awal, Organisasi Pelaksanaan kegiatan, dan Jadwal pelaksanaan termasuk persiapan
survei. b. Laporan penyelidikan tanah Laporan Akhir Geologi dan Geoteknik harus
mencakup sekurang-kurangnya pembahasan mengenai hal-hal berikut:
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek terhadap kota
besar terdekat.
- Kondisi morfologi sepanjang lokasi.
- Kondisi badan jalan yang ada sepanjang trase jalan.
- Hasil akhir pemeriksaan laboratorium dijadikan acuan untuk perbaikan hasil
deskripsi secara visual
- Penyebaran jenis tanah sepanjang trase jalan. Untuk peta penyebaran tanah
disiapkan dalam kertas kalkir ukuran F4 dan diwarnai sesuai dengan standar
pewarnaan geologi dan diberi notasi.
- Analisis perhitungan konstruksi timbunan dan stabilitas lereng.
- Analisis longsoran sepanjang trase jalan.
- Sumber bahan konstruksi jalan (jenisnya dan perkiraan volume cadangan).
- Gejala struktur geologi yang ada (kekar, sesar/ patahan dsb.) beserta lokasinya.
- Rekomendasi.
c. Laporan Survey Topografi
Laporan topografi mencakup sekurang-kurangnya pembahasan mengenai hal-
hal berikut:
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek terhadap
kota besar terdekat.
- Kegiatan perintisan untuk pengukuran.
- Kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal.
- Kegiatan pengukuran titik kontrol vertikal.
- Kegiatan pengukuran situasi.
- Kegiatan pengukuran penampang melintang.
- Kegiatan pengukuran khusus (bila ada).
- Perhitungan dan penggambaran.
- Peralatan ukur yang digunakan berikut nilai koreksinya.
- Dokumentasi foto (ukuran 3R) mengenai kegiatan, pengukuran topografi
termasuk kegiatan pencetakan: dan pemasangan BM, pengamatan matahari,
dan semua obyek yang dianggap penting untuk keperluan perencanaan jalan.
- Deskripsi BM (sebagai lampiran).
- Data ukur hasil ploting dan negatif film harus diserahkan.

d. Laporan survey Hidrologi


Laporan mengenai survey dan analisis hidrologi, yangmeliputi:
- Data proyek.
- Peta situasi proyek yang menunjukkan secara jelas lokasi proyek terhadap kota
besar terdekat, pos pencatat curah hujan.
- Data curah hujan untuk setiap pos yang diambil.
- Analisis/ perhitungan.
- Penentuan dimensi dan jenis bangunan air
- Daftar lokasi bangunan air yang direncanakan

e. Laporan perencanaan
Laporan perencanaan ini dipisahkan berdasarkan paket pekerjaan masing-masing
laporan berisi :
- Daftar isi.
- Peta lokasi proyek.
- Daftar bangunan pelengkap.
- Uraian yang berisi data perencanaan beserta perhitungan struktur bangunan
bawah beserta pondasinya, drainase, jalan dan lain-lain.
- Gambar rencana yang dibuat di atas kertas kalkir ukuran A1, untuk kemudian
diperkecil menjadi A3.

f. Laporan perkiraan kuantitas dan biaya


Laporan ini berisi perkiraan kuantitas dan biaya yang dihitung untuk tiap item
pekerjaan yang kemudian digabungkan sebagai kesimpulan perkiraan biaya.
Laporan perkiraan kuantitas dan biaya ini dipisahkan sesuai dengan pekerjaan
yang dilaksanakan dengan isi sebagai berikut:
- Daftar isi.
- Peta lokasi proyek.
- Daftar bangunan pelengkap/jembatan.
- Perhitungan perkiraan kuantitas.
- Analisa biaya.
- Perkiraan biaya.

g. Standar Dokumen Lelang

Laporan ini termasuk didalamnya Spesifikasi Teknis Dokumen Pelelangan Pekerjaan


Fisik Dokumen Pelelangan Pekerjaan Fisik sesuai dengan dokumen pelelangan
standar menurut Kepmen PU No. 38/KPTS/1998. Pelaporan untuk Perencanaan,
sebagaimana tercantum dalam Tabel 3 terlampir.

h. Gambar Perencanaan Teknis (Desain)

Gambar Perencanaan Teknis jalan/jembatan dibuat dengan tujuan agar dapat


digunakan pada saat penerapan di lapangan. Gambar Rencana di buat dalam ukuran
kertas A3. h. CD RW Berisikan Semua Data Perencanaan, Perhitungan Desain, Data-
data Pengukuran dan Dokumentasi Setiap isi laporan harus jelas dan dapat dibaca
serta disusun dalam bahasa Indonesia dengan tata bahasa yang baik dan benar

Cukup Jelas.

Seluruh tahapan kegiatan pelaksanaan pekerjaan akan dibuatkan laporan disertai


dengan analisis hasil pengamatan dan Tahap Survey investigasi , tahap analisis dan
tahap rekayasa teknik serta membuat laporan Akhir berupa rangkuman seluruh
pelaksanaan kegiatan perencanaan,

Hal-hal yang berhubungan dengan sistem dan metoda pelaksanaan, akan kami
jelaskan secara mendetail pada bab-bab berikutnya.

.
E. BENTUK URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN
PROGRAM KERJA

Bab ini menggambarkan mengenai apresiasi umum Konsultan mengenai aspek


masalah teknis dan managerial dari Satuan Kerja ini, daftar lingkup pekerjaan yang
diusulkan dan memberikan gambaran secara keseluruhan dari pendekatan dan metodologi
yang telah dipilih Konsultan untuk mencapai tujuan Satuan Kerja.

Konsultan akan melaksanakan tugasnya sebagai wakil dari pengguna jasa, dan
dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli Perencanaan yang
berpengalaman, sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.

Tugas secara umum yang akan dilaksanakan adalah melakukan perencanaan detail
jalan dan jembatan untuk dapat digunakan sebagai bahan pelelangan dan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan fisik.

Kualitas dan kepatepatan perencanaan adalah hal yang harus dicapai oleh team
konsultan yang bertugas dengan selalu berpedoman pada Kerangka Acuan Tugas (KAK)
Konsultan yang telah disepakati.

E.1 PANDANGAN UMUM

E.1.1 Komponen Kegiatan

Konsultan memahami bahwa komponen utama satker ini terdiri dari :


 Feasibility Study (studi kelayakan)
 Final Engineering Design Reviews (tujuan rancang
bangun);
 Final Engineering Design (rancang bangun);
 Penyusunan Dokumen Tender;
 Supervisi Pelaksanaan.

E.1.2 Sumber Dana Kegiatan

Untuk pelaksanaan kegiatan ini dibiayai Dana APBD Provinsi Papua Tahun
Anggaran 2014, dimaksudkan untuk menjamin agar penggunaan dana dapat
dilaksanakan secara maksimal sehingga sasaran yang akan dicapai dapat
terpenuhi.
E.1.3 Tujuan Kegiatan

Tujuan utama yang ingin dicapai dengan dilaksanakannya Kegiatan ini adalah :
Jasa pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Papua dalam rangka melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknis
Jalan pada ruas-ruas Jalan Provinsi, dan ruas-ruas lain yang diprogramkan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah menyediakan hasil perencanaan teknik jalan
dan jembatan serta dokumen lelang, sesuai sesuai dengan standar,
ketentuan, pedoman, dan prosedur yang berlaku serta dapat diwujudkan
sesuai jadwal yang telah ditetapkan, sehngga dapat memenuhi kebutuhan
kegiatan konstruksi secara tepat waktu pula.

E.1.4 Sasaran Kegiatan

1. Tersedianya perencanaan teknik jalan dan jembatan pada ruas-ruas jalan di


Provinsi Papua.

2. Terwujudnya hasil perencanaan teknik jalan/jembatan yang matang,


ekonomis, dan berwawasan lingkungan.

3. Ketersediaan Dokumen Perencanaan Teknik Jalan dan Jembatan serta


Dokumen Pelelangan pada lokasi yang ditetapkan dalam KAK ini.

E.1.5 Lingkup Kegiatan

Dalam memenuhi tuntutan Kerangka Acuan Kerja (KAK), lingkup dari layanan
yang diberikan Konsultan akan dibatasi pada Perencanaan Teknis Waren-
Botawa-Sumiangga (126), 31 Km. dibarengi dengan tanggung jawab
sesuai dengan kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan yang telah dikeluarkan
oleh Menteri KIMPRASWIL Nomor 332/KPTS/M/2002, tanggal 21 April 2002.

Lingkup pekerjaan tersebut antara lain :


Lingkup pekerjaan secara global dibagi menjadi tahapan pekerjaan
Perencanaan jalan dan Perencanan Teknik Jalan terbagi dalam 3 tahap
pelaksanaan yang terdiri dari :
 Tahap Persiapan
 Tahap Survey dan Pendataan
 Tahap Perencanaan jalan

E.1.6 Tanggung Jawab Perencanaan


 Konsultan Perencana bertanggung jawab secara professional atas jasa
Perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik dan tata laku
profesi yang berlaku.

 Tetap mengacu pada peraturan dan standar serta pedoman teknis yang
berlaku, dimana dalam pelaksanaan selalu mengacu pada dokumen
pelelangan dan KAK.

 Kinerja yang diberikan oleh konsultan Perencana telah memenuhi standar


yang telah ditentukan, sehingga menghasilkan suatu Perencanaan yang
optimal dan dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan.

 Penanggung jawab professional Perencanaan, tidak tergantung hanya pada


perusahaan, tapi juga para tenaga ahli professional Perencanaan yang
dilibatkan dalam Kegiatan.

E.2 PENDEKATAN METHODOLOGI

Dalam mempersiapkan proposal ini Konsultan telah mempelajari dokumen lelang


dan mendengarkan penjelasan pekerjaan dari Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi
Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan , Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua.
Berdasarkan hal-hal tersebut Konsultan merumuskan pendekatan Kegiatan dan memilih
metoda yang akan digunakan agar tercapai hasil yang memuaskan.

Konsultan dapat memberikan pelayanan konsultasi yang diperlukan dengan staf-


staf selama waktu yang ditentukan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan rapat
penjelasan tender serta persyaratan dan peraturan yang berlaku

Untuk memenuhi Kerangka Acuan tersebut, Konsultan akan melengkapi jasa-jasa


dari satu tim perencana yang memenuhi persyaratan yang mana akan memastikan
bahwa seluruh aspek dari pekerjaan tersebut dikoordinasikan serta memadai dan
sehingga kemungkinan-kemungkinan adanya masalah-masalah, keterlambatan dan
kesulitan-kesulitan dapat diatasi dengan tepat.
Tahapan pekerjaan Perencanaan jalan dan Perencanan Teknik Jalan terbagi dalam 3
tahap pelaksanaan yang terdiri dari :
1) Tahap Persiapan
2) Tahap Survey dan Pendataan
3) Tahap Perencanaan jalan

E.2.1. TAHAP PERSIAPAN


Setelah dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Pemberi Tugas /
Pengguna Jasa, maka pihak konsultan segera melaksanakan mobilisasi tenaga ahli dan
staff pendukung yang akan membentuk satu tim kerja yang terorganisir. Tim ini akan
mengadakan konsolidasi untuk mengantisipasi perubahan yang dilakukan terhadap
orientasi kegiatan yang akan dilakukan dengan harapan agar apa yang ditargetkan
dapat dicapai secara optimal.

Disamping pengadaan tenaga dan peralatan, sebelum personil dimobilisasi ke lokasi


pekerjaan, terlebih dahulu mengadakan kontak dengan Pengguna jasa dan sekaligus
mempersiapkan data – data sekunder yang diperlukan dalam dalam melaksanakan
kegiatan Perencanaan jalan dan perencanaan teknik jalan Nimbokrang-Sarmi (40 Km) di
Kabupaten Sarmi.

E.2.1.1. Pendataan dan Perencanaan jalan Literatur


Pengumpulan data – data sekunder meliputi : Data Hidrologi, Peta Topografi, Peta
penggunaan lahan, Peta Geologi, Peta Potensi Budi daya, Peta Citra langsat dan peta
lainnya yang dapat mendukung pelaksanaan study, data geologi, data /desain Kegiatan
pengendalian banjir yang telah dilaksanakan, maupun sementara dilaksanakan di lokasi
study,data pendudukan, dan data-data lainnya serta literatur – literatur yang
dibutuhkan baik dalam survey lapangan maupun untuk tahap penyusunan laporan
nantinya.

Selanjutnya data – data sekunder yang telah diperoleh dijadikan masukan untuk
penyusunan rencana survey lapangan, termasuk didalamnya adalah standar – standar
teknik yang dibutuhkan pada tahap Desain.

E.2.1.2. Identifikasi Lokasi Pekerjaan


Identifikasi lokasi pekerjaan dimaksudkan adalah Identifikasi lokasi berdasarkan peta
topografi maupun peta geologi guna memberikan gambaran kasar mengenai lokasi
kegiatan sekaligus menetapkan lokasi yang akan disurvey lewat konsultasi dengan
Pengguna Jasa dan juga untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi awal sasaran
study.

E.2.1.3. Survey Pendahuluan


Survey pendahuluan meliputi peninjauan tim survey lapangan terhadap lokasi
Perencanaan jalan dalam hal ini sungai-sungai yang terdapat pada daerah cekungan,
penentuan lokasi yang tepat dan berpotensi untuk pengembangan sistem drainase
mikro dan makro, pengumpulan informasi yang berhubungan dengan multi aspek,
termasuk teknis maupun data sosial ekonomi, bahan/material yang tersedia di
lapangan, memprakirakan jenis tanah dan peralatan pendukung yang diperlukan untuk
tahapan survey pengumpulan data primer, jenis konstruksi / bangunan dengan
mempertimbagkan usulan dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua.
Dalam tahapan ini tim akan mengidentifikasi berbagai kebutuhan survey lapangan juga
kemungkinan masalah-masalah yang akan timbul untuk selanjutnya dapat segera
diantisipasi sebelum pelaksanaan survey lapangan. Team Leader bersama – sama
melakukan koordinasi dengan Pejabat dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten dan
instansi lainnya untuk mendiskusikan berbagai hal yang terkait dengan rencana –
rencana Perencanaan jalan tersebut sehingga diperoleh saran – saran yang dapat
dijadikan acuan bagi pekerjaan survey selanjutnya.

Pada survey pendahuluan ini team akan memdapatkan informasi mengenai lokasi study,
kondisi lokasi; kuantitas dan jenis peralatan, fasilitas dan akomodasi yang dibutuhkan
untuk survey lapangan nanti; pembagian tim kerja untuk beberapa lokasi yang tersebar;
pengumpulan data-data sekunder seperti gambar peta dasar, peta geologi, data
meterologi / hidrologi, data sosial ekonomi, dll.

E.2.1.4. Penyusunan Rencana Kerja Survey Lapangan


Dari hasil diatas akan menghasilkan suatu keputusan dalam menyusun rencana kerja
survey lapangan secara mendetail, yang berupa :
 Penetapan lokasi sasaran Perencanaan
 Penetapan jumlah group kerja agar pekerjaan terlaksana tepat waktu.
 Jenis kegiatan survey yang akan dilaksanakan.
 Jenis dan jumlah peralatan yang dibutuhkan
 Fasilitas dan Akomodasi yang dibutuhkan.

E.2.2. SURVEY LAPANGAN

Pada tahap ini semua tenaga ahli dalam team dilibatkan sesuai dengan deskripsi tugas
masing – masing yang terdiri dari :
 Survey Topografi
 Survey Hidrologi
 Survey Geoteknik
 Servey Lalu lintas
 Survey Penyaringan Lingkungan

E.2.2.1. Survey Topografi


Dalam tahap pelaksanaan Survey topografi, Konsultan akan berusaha semaksimal mungkin
untuk mengumpulkan sebanyak mungkin data yang diperlukan dalam kegiatan
Perencanaan jalan dan perencanaan teknik selanjutnya.
Survey Pengukuran Topografi dilaksanakan pengukuran situasi, Penampang Memanjang
dan Melintang. Pengukuran ini dimaksudkan untuk mendapat gambaran mengenai situasi
penampang jalan yang akan digunakan dalam perencanaan detail desain dan Pengukuran
tersebut menggunakan alat ukur Theodolith dan Waterpass, penentuan koordinat (X,Y) dan
elevasi mengikuti patok BM yang terdekat, sebagai pembanding digunakan GPS untuk
menentukan koordinat pada titik-titik poligon atau pada lokasi-lokasi yang dianggap
penting untuk penandaan lokasi pekerjaan seperti pemukiman penduduk, sumber air, lahan
petanian dan lain-lain, pada setiap diambil minimum 3 kali pengambilan pembacaan GPS,
hasil pembacaan tersebut di rata-ratakan dan selanjutnya diplot pada peta topografi.
Disamping itu data pendukung lainnya dalam tahap kegiatan ini, meliputi :
o Pekerjaan perintisan untuk pengukuran
o Pemasangan Patok- Patok.
o Pengukuran titik-titik kontrol horisontal dan vertikal
o Pengukuran situasi, penampang memanjang dan melintang
o Pengukuran Khusus

E.2.2.2. Survey Hidrologi

Survey ini bertujuan mengumpulkan data hidrologi dan bangunan-bangunan yang ada,
guna keperluan analisis hidrologi, penentuan debit rencana, perencanaan Drainase dan
Bangunan air yang dperlukan sepanjang rencana trase jalan.

kegiatan ini diidentifikasi melalui analisa parameter berikut :

1. Mengumpulkan data curah hujan dan banjir tahunan perode masa ulang 10 tahun dan
20 tahun untuk daerah tangkapan (Catchment Area) dari Badan Meteorologi dan
Geofisika/ atau intansi terkait yang berada disekitar rencana trase jalan
2. Data Bangunan Air yang ada sepeti ; Gorong-gorong, jembatan, drainase, meliputi
demensi, kondisi, tinggi muka air banjir,
3. Analisa data Curah Hujan dan menentukan curah hujan rencana, debit dan tinggi muka
air banjir rencana dengan menggunakan methode yang sesuai,
4. Menganalisa pola aliran air pada pada derah rencana trase jalan yang memberikan
masukan dalam menentukan trase jalan yang aman
5. Menghitung Demensi dan jenis bangunan yang diperlukan.

Survey ini meliputi pengambilan data melalui wawancara, secara visual atau dengan
menggunakan alat ukur mengenai kondisi hidrologi kawasan Sungai dan pemukiman
penduduk, Pengambilan data elevasi banjir maksimum dan minimum yang pernah terjadi
dan aspek-aspek hidrologi secara umum.
Survey hidrologi, akan mendapat data masukan berdasarkan data hidrologi pada station
curah hujan terdekat dengan lokasi Perencanaan jalan .

E.2.2.3. Survey Penilitian Tanah / Geoteknik


Survey ini meliputi kegiatan penyelidikan tanah dilakukan di lapangan dan di
Laboratorium ,sehingga dapat data tersebut memberikan informasi yang cukup tentang
sifat fisik tanah, karkteristik dan parameter tanah di lokasi pekerjaan, termasuk lokasi
sumber material yang ada disekitar lokasi Kegiatan beserta perkiraan jumlahnya untuk
pekerjaan struktur dan bangunan pelengkap lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan
Perencanaan jalan dan perencanaan teknik, semua dibuat dalam peta.

Lingkup kegiatan yang tercakup dalam pekerjaan ini diantaranya :

a. Penyelidikan tanah dasar yang dilakukan melalui pengamatan secara visual untuk
memperkirakan jenis tanahnya dengan mencatat sifat-sifatnya antara lain warnanya,
kekasaran butirnya dan lain-lain.
b. Penelitian tanah Geotknik menggunakan Hand Borring dengan tujuan mencari daya
dukung tanah di lokasi bangunan pengendali banjir yang akan direncanakan
c. Penyelidikan sumber quarry (selected material) dan borrow pit yang akan digunakan
untuk bahan urugan tanggul banjir.

d. Mengidentifikasi sumber material yang diperlukan untuk pembuatan struktur bangunan


yang direncanakan, hal yang perlu diperhatikan adalah :
o Pembuatan peta sumber quarry
o Identifikasi volume
o Analisa dan test sederhana terhadap bahan selected material, untuk mengambil
contoh-contoh tanah dari sumber quarry untuk dilakukan test-test sederhana di
laboratorium (disturb sample).

E.2.2.4. Survey Lalu – Lintas


Survey lalu lintas dilakukan untuk mengetahui besarnya volume lalu lintas dan
komposisinya yang akan dilayani oleh jalan tersebut sesuai dengan masa pelayanannya,
dan akan digunakan untuk merencanakan struktur jalan tersebut. Survey persimpangan
dimaksidkan untuk mengetahui kondisi persimpangan/ pertemuan jalan, baik situasi
fisik maupun kondisi lalu lintas, antara lain, komposisi, arah jenis, jumlah dan lain-lain
untuk menentukan perencanaan fisik persimpangan maupun pengaturan lalu lintas atau
traffis manajemennya. Pada pelaksanaannya, survey ini akan dilakukan dengan
berdasar pada pedoman survey lalu lintas yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal
Bina Marga No. 017/T/BNKT/1990, serta pedoman yang berlaku lainnya

E.2.2.5. Survey Sosial dan Lingkungan Hidup


Masalah Sosial, ekonomi dan lingkungan tentang perencanaan, pelaksanaan, dan
manajemen Kegiatan pengendalian banjir dalam konteks basin suatu sungai yakni:
interdepedensi hidrologi, evaluasi ekonomi, masalah pembiayaan, partisipasi
masyarakat. Dalam survey ini konsultan akan mengadakan pendekatan secara obyektif
pada semua instansi terkait dan LSM serta masyarakat setempat untuk mendapatkan
informasi mengenai dampak terjadinya banjir dan penggalangan opini publik, untuk
kegiatan identifikasi wilayah serta masyarakat korban banjir menjadi sangat diperlukan
sebagai data base sekaligus dalam melakukan cross cek issue.

E.2.3. ANALISA DATA SURVEY

Data-data hasil survey dikirimkan secara berkala dari lokasi Kegiatan ke studio, agar
analisa dapat berjalan secara simultan sehingga pekerjaan dapat berjalan seefisien
mungkin dan tepat waktu.
Data lalu lintas akan dianalisa berdasarkan Satuan Mobil Penumpang ( SMP ) dan Truck
sebagai kendaraan rencana satuan ESA ( Equivalent Standard Axle ) dengan prediksi
angka pertumbuhan dan analisa bangkitan sesuai dengan umur rencana.
Data Survey Hidrologi akan dianalisa untuk mendapatkan debit banjir dan dipergunakan
untuk menentukan perencanaan drainase jalan baik memanjang maupun melintang.
Dari benda contoh uji ( sample ) yang diambil selama penyelidikan tanah akan
dilakukan uji laboratorium yang menyangkut properties, daya dukung, dan karakteristik
tanah, sedangkan hasil survey DCP akan dianalisa untuk mengetahui daya dukung
tanah pada titik uji dengan memperbandingkan terhadap daya dukung tanah hasil uji
laboratorium.

Hasil uji laboratorium dan uji lapangan ini akan dipergunakan dalam perencanaan
perkerasan baik type konstruksi maupun tebal perkerasan.

E.2.4. PERENCANAAN TEKNIK

Pada prinsipnya ada 6 (enam) kelompok kegiatan Perencanaan Teknik yang utama,
yaitu terdiri atas :
 Analisa arus lalu lintas
 Perencanaan geometrik jalan raya
 Perencanaan struktur perkerasan
 Pembuatan gambar ( drawing )
 Perhitungan volume dan perkiraan biaya
 Penyiapan spesifikasi teknik

Untuk melaksanakan perencanaan konsultan akan menggunakan standar perencanaan


dan refrensi yang digunakan antara lain adalah sebagai berikut:

 Tata Cara Pelaksanaan Survey Lalu Lintas Manual, No. 016/T/BNKT/1990.


 Tata Cara Survey Kondisi Jalan, No. 005/T/BNKT/1991.
 Tata Cara Pelaksanaan Survey Inventarisasi Jalan dan Jembatan Kota, No.
017/T/BNKT/1990.
 Tata Cara Pelaksanaan Drainase Permukaan Jalan, SK SNI T-22-1991-03
 Petunjuk Perencanaan Marka Jalan, No. 011/T/BNKT/1990.
 Membuat Pemeriksaan Perkerasan Jalan dengan alat Benkelman Beam, No.
1/MN/B/1983.
 Peraturan Penentuan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa
Komponen, SNI-1732-1989-F (SK BI-2.3.26.1987)
 Urban Drainase Guidelines and Technical Design Standards tahun 1994 yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya.
 Standard Geometrik, No. 13/70
 Pembebanan Jalan dan Jembatan, SNI-1725-1989F.

E.2.4.1. Analisa Lalulintas


Penanganan lalulintas pada dasarnya adalah upaya untuk melayani dengan
sebaik mungkin Arus lalulintas yang terjadi, baik kendaraan bermotor,
kendaraan tak bermotor. Jadi rencana penanganan lalulintas ini mencakup
perencanaan lajur jalan dan perencanaan tebal perkerasan.

Pada bagian belakang Bab 4 ini diberikan bagan alir prinsip analisa data arus
lalulintas yang akan dilakukan secara terpadu baik untuk tujuan perencanaan,
Lebar perkerasan atau perencanaan penampang melintang, maupun untuk
tujuan perencanaan tebal perkerasan. Disini dibedakan antara Arus dan Beban
lalulintas, yaitu yang pertama menggunakan Kendaraan Penumpang ( sedan )
sebagai Kendaraan Rencana, dengan satuan SMP (Satuan Mobil Penumpang).
Sedangkan yang kedua menggunakan Truck (beban gandar belakang 8.16 ton)
sebagai kendaraan rencana, dengan satua ESA (Equivalent Single Axle).

E.2.4.2. Perencanaan Geometrik Jalan Raya


Perencanaan alinyemen rencana jalan raya harus memperhatikan desain standar
yang telah ditetapkan. Bila terjadi perubahan alinyemen, maka perubahan
tersebut harus lebih baik dan lebih ideal dibanding dengan alinyemen
sebelumnya. Dengan demikian ada peningkatan Tingkat Pelayanan ( LoS ),
dengan dampak naiknya kenyamanan dan turunnya Biaya Operasi Kendaraaan
( BOK ).
Penetapan Alinyemen Horisontal harus didasarkan pada :
 Standar Geometrik
 Lokasi (STA) dan nomor titik kontrol horisontal
 Batas lokasi dari semua data topografis yang penting seperti batas rawa,
kebun, hutan lindung, rumah, sungai dan lain-lain.
 Lokasi dari bangunan pelengkap dan rencana jembatan

Setelah didapat konsep alinyemen horisontal, maka konsep alinyemen vertikal


(penampang memanjang) dapat segera dimulai. Konsep alinyemen vertikal ini
digambarkan dibagian bawah dari gambar alinyemen horisontal.

Penetapan alinyemen vertikal harus didasarkan pada :


 Standar Geometrik
 Tinggi muka tanah asli
 Penerapan kemiringan maksimum dari lengkung horisontal ( diagram
superelevasi )
 Elevasi bangunan disekitar rencana jalan
 Data lengkung vertikal
 Elevasi bangunan pelengkap dan bangunan drainase
 Elevasi jembatan

Didalam merencanakan standar potongan melintang Konsultan harus


memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Penetapan rencana konstruksi perkerasan jalan terutama pemecahan
Masalah seperti talud, galian/timbunan badan jalan, syarat-syarat pemadatan
tanah dasar, jenis material lapis pondasi, dan lapisan permukaan, drainase,
bahu jalan, penggunaan dan pengolahan bahan perkerasan.
2. Perhitungan struktur jalan
3. Rencana drainase, baik saluran memanjang maupun saluran melintang harus
ditetapkan konsultan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang tepat
sesuai dengan keadaan setempat antara lain meliputi :

 Penetapan jenis bangunan drainase air permukaan atau saluran samping


dan drainase bawah tanah bila diperlukan.
 Penetapan bangunan pengaman dan lainnya.

Untuk mempermudah proses perencanaan teknik penampang melintang


tipikal ( typical cross section ), maka dilakukan pengukuran lebar Damija (Daerah
Milik Jalan atau Row : Right Ways) untuk pemanfaatan dlm perencanaan secara
optimal & efisien.

E.2.4.3. Penanganan Struktur Perkerasan


Mengingat perkerasan struktur jalan diletakkan di atas tanah dasar, maka secara
keseluruhan mutu dan daya tahan konstruksi perkerasan tidak terlepas dari sifat
tanah dasar. Tanah dasar yang baik untuk konstruksi perkerasan adalah tanah
dasar yang berasal dari lokasi setempat atau dengan tambahan timbunan dari
lokasi lain yang telah dipadatkan dengan tingkat kepadatan tertentu, sehingga
mempunyai daya dukung yang mampu mempertahankan perubahan volume
selama masa pelayanan walaupun terdapat perbedaan kondisi lingkungan dan
jenis tanah setempat.

Banyak metode yang dapat dipergunakan untuk menentukan daya dukung tanah
dasar. Di Indonesia daya dukung tanah dasar (DDT) pada perencanaan
perkerasan lentur dinyatakan dengan nilai CBR (California Bearing Ratio), yaitu
nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan dengan bahan standar
berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam memikul
beban lalu lintas. Nilai daya dukung tanah dasar (DDT) pada proses perhitungan
perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa
komponen sesuai dengan SKBI-2.3.26.1987 dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus konversi nilai CBR tanah dasar.

E.2.4.4. Perkerasan Lentur


Perkerasan lentur (flexible pavement) adalah perkerasan yang umumnya
menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapis permukaan serta bahan
berbutir sebagai lapisan dibawahnya. Bagian perkerasan jalan umumnya terdiri
dari lapis pondasi bawah (sub base course), lapis pondasi (base course), dan
lapis permukaan (surface course).
Lapis perkerasan berfungsi untuk menerima dan menyebarkan beban lalu lintas
tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti pada konstruksi jalan itu sendiri,
sehingga akan memberikan kenyamanan kepada si pengemudi selama masa
pelayanan jalan tersebut. Dengan demikian perencanaan tebal masing-masing
lapis perkerasan harus diperhitungkan dengan optimal.
E.2.4.5. Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur
Di Indonesia umumnya metode yang digunakan untuk menentukan tebal
perkerasan lentur adalah metode Bina Marga yang bersumber dari metode
AASHTO 1972 dan dimodifikasi sesuai dengan kondisi jalan di Indonesia.

Langkah-langkah perencanaan tebal perkerasan lentur dengan menggunakan


metode Bina Marga adalah :
o Menentukan daya dukung tanah dasar (DDT) dengan mempergunakan
pemeriksaan CBR. Nilai DDT diperoleh dari konversi nilai CBR tanah dasar dengan
menggunakan persamaan :

DDT = 1,6649 + 4,3592 log (CBR)


dimana :
DDT = nilai daya dukung tanah dasar
CBR = nilai CBR tanah dasar

o Menentukan umur rencana (UR) dari jalan yang hendak direncanakan. Pada
perencanaan jalan baru umumnya menggunakan umur rencana 20 tahun.
o Menentukan faktor pertumbuhan lalu lintas (i %) selama masa pelaksanaan
dan selama umur rencana.
o Menentukan faktor regional (FR). Hal-hal yang mempengaruhi nilai FR antara
lain :
a. prosentase kendaraan berat,
b. kondisi iklim dan curah hujan setempat,
c. kondisi persimpangan yang ramai,
d. keadaan medan,
e. kondisi drainase yang ada,
f. pertimbangan teknis lainnya.
o Menentukan Lintas Ekuivalen

Jumlah repetisi beban yang akan menggunakan jalan tersebut dinyatakan dalam
lintasan sumbu standar atau lintas ekuivalen. Lintas ekuivalen yang
diperhitungkan hanya untuk lajur tersibuk atau lajur dengan volume tertinggi.
a. Lintas Ekuivalen Permulaan (LEP)
Lintas ekuivalen pada saat jalan tersebut dibuka atau pada awal umur
rencana disebut Lintas Ekuivalen Permulaan (LEP), yang diperoleh dari
persamaan :
dimana :
Aj = jumlah kendaraan untuk satu jenis kendaraan.
Ej = angka ekuivalen beban sumbu untuk satu jenis kendaraan.
Cj = koefisien distribusi kendaraan pada jalur rencana.
i = faktor pertumbuhan lalu lintas tahunan sampai jalan dibuka.
n’ = jumlah tahun dari saat pengambilan data sampai jalan dibuka.
j = jenis kendaraan.
b. Lintas Ekuivalen Akhir (LEA)
Besarnya lintas ekuivalen pada saat jalan tersebut membutuhkan perbaikan
struktural disebut Lintas Ekuivalen Akhir (LEA), yang diperoleh dari persamaan :

dimana :
LEP = Lintas Ekuivalen Permulaan.
r = faktor pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana.
UR = umur rencana jalan tersebut.

c. Lintas Ekuivalen Tengah (LET)


Lintas Ekuivalen Tengah diperoleh dengan persamaan :

d. Lintas Ekuivalen Rencana (LER)


Besarnya lintas ekuivalen yang akan melintasi jalan tersebut selama masa
pelayanan, dari saat dibuka sampai akhir umur rencana disebut Lintas Ekuivalen
Rencana, yang diperoleh dari persamaan :

o Menentukan Indeks Permukaan (IP)


a. Indeks Permukaan Awal (IPo) yang ditentukan sesuai dengan jenis lapis
permukaan yang akan dipakai.
b. Indeks Permukaan Akhir (IPt) berdasarkan besarnya nilai LER dan
klasifikasi jalan tersebut.
o Menentukan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) dengan menggunakan rumus
dasar metode AASHTO 1972, yang telah memasukkan faktor regional yang terkait
dengan kondisi lingkungan dan faktor daya dukung tanah dasar yang terkait
dengan perbedaan kondisi tanah dasar, sehingga didapat persamaan :
dengan :

dimana :
Gt = fungsi logaritma dari perbandingan antara kehilangan tingkat
pelayanan dari IP = IPo sampai IP = IPt dengan kehilangan tingkat pelayanan
dari IPo sampai IP = 1,5.
Wt18 = beban lalu lintas selama umur rencana
o Menentukan koefisien kekuatan relatif
a. dari jenis lapis perkerasan yang dipilih.
b. Menentukan masing-masing tebal lapis perkerasan dengan persamaan :

dimana :
a1, a2, a3 = koefisien kekuatan relatif bahan perkerasan (Tabel 4).
D1, D2, D3 = tebal masing-masing lapis perkerasan (cm).
Angka 1, 2, dan 3 masing-masing untuk lapis permukaan, lapis pondasi, dan lapis
pondasi bawah. Perkiraan tebal masing-masing lapis perkerasan tergantung dari
ketebalan minimum yang ditentukan oleh Bina Marga.

Dari hasil pemaparan diatas Konsultan dapat mengambil suatu kesimpulan dan
semaksimal mungkin untuk menerapkannya dengan memperhatikan. Pemilihan
jenis perkerasan yang didasarkan pada pertimbangan segi ekonomi, kondisi
setempat, tingkat keperluan, kemampuan pelaksanaan dan syarat teknis lainnya.
Perhitungan tebal perkerasan lentur akan dilakukan dengan menggunakan
Metode Analisa Komponen Bina Marga 1987 dengan perbandingan menggunakan
aplikasi RDS ( Road Design System ).
Ketiganya akan diterapkan dalam perhitungan dengan memakai Umur
Rencana ( Design Life ), yaitu 10 tahun. Metoda tersebut khususnya adalah
perencanaan tebal perkerasan secara penuh ( full depht ), sedangkan untuk
perencanaan lapis tambahan (overlay), pada prinsipnya akan menggunakan
metoda Bina Marga 1983 yang juga akan dibandingkn dengan metoda RDS (Road
Design System) Indonesia.

E.2.4.6. Pembuatan Gambar-gambar (Drawings)


Penggambaran perencanaan Alinyemen Vertikal dan Horisontal harus disesuaikan
dengan jenis pekerjaan/ kriteria penanganan seperti tersebut dalam tabel
dibawah ini :
No. Jenis Gambar Ukuran Ke
t.
1. Denah dan enampang Standard
Memanjang Sheet (A1)
2. Potongan Melintang Standard
Sheet (A1)

Gambar rencana harus dibuat dengan jelas dan lengkap dengan


memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Rencana diplot diatas situasi/ lay out digambar jelas rencana jalan yang akan
dikerjakan, dengan skala gambar 1 : 50.000
b. Gambar situasi dibuat dengan perbandingan yang proporsiona, dengan
menampilkan informasi umum di sekitar jalan tersebut.
c. Penampang memanjang digambar di dalam lembar yang sama dengan
gambar situasi dan digambar dibawah gambar situasi ( tersebut pada butir
b.) Diatas, dengan skala horisontal 1 : 1.000 dan skala vertikal 1 : 100 atau
menurut kebutuhan, sesuai dengan permintaan pemberi tugas.
d. Standar potongan melintang ( cross section ) digambar dengan skala yang
sesuai atau tanpa skala, asalkan profesional, dengan memuat detail yang
diperlukan seperti penampang pada galian/ timbunan pada berbagai jenis
dan ketinggian tanah yang berbeda, juga penampang perluasan jalan
dengan berbagai tebal lapisan menurut tempat-tempat yang telah ditentukan
dan dicantumkan ukuran-ukuran selengkap mungkin.
e. Potongan melintang dibuat menurut peta topografi sesuai keadaan lokasi
yang ditentukan diatas standar sheet dengan skala 1 : 100 dan skala vertikal
1 : 50 stationing dilakukan setiap interval 25-50 M.
f. Bagian struktur sederhana harus digambar, yang mencakup semua detail
serta konstruksi harus dicantumkan ukuran yang jelas dan profesional
sehingga semua bagian dapat dipergunalan untuk perhitungan volume
pekerjaan.
Susunan gambar Rencana tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sampul luar (cover) dan sampul dalam
b. Lembar judul yang memuat lay out jalan skala 1 : 50.000
c. Lembar simbol dan singkatan
d. Gambar center line rencana trase jalan ( lay out )
e. Lembar daftar volume pekerjaan
f. Typical cross section
g. Gambar-gambar struktur
h. Lembar daftar jembatan dan gorong-gorong
i. Lembar standar gambar struktur bangunan pelengkap jalan lainnya (jika
diperlukan )

E.2.4.7. Penyiapan Spesifikasi Teknik


Untuk keperluan spesifikasi teknik yang sudah baku menggunakan spesifikasi teknik
yang sudah dikeluarkan /dipakai Direktorat Jenderal Bina Marga, apabila dalam
spesifikasi teknik yang tersedia tidak tercakup jenis pekerjaan yang harus
dilaksanakan Spesifikasi Khusus yang sesuai dengan pekerjaan

E.2.4.8.Program Pelaporan
Semua Pelaporan akan diserahkan kepada pemberi tugas setelah dilakukan asistensi
dan disetujui oleh pengawas pekerjaan, dalam bahasa indonesia dengan ukuran
kertas A4 yang diserahkan kepada Pemberi Tugas pada waktu dan jumlah sebagai
berikut :

- Laporan Pendahuluan 3 Buku


- Laporan Survey Topografi 3 Buku
- Laporan Penyelidikan Tanah 3 Buku
- Laporan Survey Hidrologi 3 Buku
- Laporan Kuantitas Harga 3 Buku
- Dokumen Lelang (Buku 1 s/d 8) 2 Buku
- Gambar Rencana Asli A1 1 Buku
- Gambar Rencana Asli ( A3) 1 Buku
- Gambar Rencana Copy ( A3) 2 Buku
- Disc atau CD RW ( read and write )yang berisi semua arsip, data perhitungan,
gambar-gambar dan aut\dio visual
Dokumen lelang terdiri dari buku 1 s/d buku 8 sebagai berikut :
- Buku 1 : Instruksi Kepada Peserta Lelang
- Buku 2 : Bentuk-Bentuk Penawaran
- Buku 3 : Syarat- Syarat kontrak
- Buku 4 : Data Kontrak
- Buku 5 : Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Khusus
- Buku 6 : Daftar Kuntitas dan Harga
- Buku 7 : Gambar Rencana dengan Ukuran A3
- Buku 8 : Bentuk-bentuk jaminan.

Bagan Alur Rencana


Kegiatan Kosultan
F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN KE
NO. URAIAN KEGIATAN KET
1 2

1 2 3 4 1 2 3 4

I TAHAP PERSIAPAN

MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

PENGADAAN DATA SEKUNDER

INTERPERESTASI DATA SEKUNDER

ANALISIS DATA SEKUNDER

II TAHAP SURVEY LAPANGAN


1 SURVEY PENDAHULUAN

2 SURVEY TOPOGRAFI
****** ****** ******
3 SURVEY LALU LINTAS

4 SURVEY PENYELIDIKAN TANAH

5 SURVEY HIDROLOGI

III TAHAP STUDIO

1 PENGOLAHAN DATA

2 PEMERIKSAAN LABORATORIUM

3 ANALISIS DATA

4 PERENCANAAN / PENGGAMBARAN

5 PRESENTASI DAN ASISTENSI

IV TAHAP PELAPORAN DAN


DOKUMEN LELANG
1 LAPORAN PENDAHULUAN

2 LAPORAN PERENCANAAN
- Lap. Penyelidikan Tanah dan Material

- Laporan Topografi

- Laporan Hidrologi

- Laporan Perencanaan

- Laporan Kuantitas dan Harga

- Dokumen Lelang
- Gambar Rencana

- CD / Audio Vosual

G. BENTUK KOMPOSISI TIM DALAM PENUGASAN

TENAGA AHLI(PERSONIL INTI)

TENAGA AHLI
LOKAL/ASING LINGKUP
NAMA PERSONIL PERUSAHAAN
KEAHLIAN
YUSUF TALLE, ST CV. ZALIKA ENGINEERING LOKAL SIPIL Tea

AMBO MELLE, ST CV. ZALIKA ENGINEERING LOKAL SIPIL Hig

AR. SUBIANTORO,ST CV. ZALIKA ENGINEERING LOKAL SIPIL Ge

Ir. ABDULLAH M CV. ZALIKA ENGINEERING LOKAL SIPIL Hid

Ir. DHARTA BANGUN CV. ZALIKA ENGINEERING LOKAL SIPIL So

BASTAMAN, ST CV. ZALIKA ENGINEERING LOKAL SIPIL Co

APRILLA IVANO,ST CV. ZALIKA ENGINEERING LOKAL SIPIL Ass

MUSHAFANUDDIN,ST CV. ZALIKA ENGINEERING LOKAL SIPIL As

BUDIYANTO, ST CV. ZALIKA ENGINEERING LOKAL SIPIL As

HARSANI HARISI, ST CV. ZALIKA ENGINEERING LOKAL SIPIL As

HASANUDDIN,ST CV. ZALIKA ENGINEERING LOKAL SIPIL As

To be name CV. ZALIKA ENGINEERING LOKAL SIPIL Sur


H. JADUAL PENUGASAN PERSONIL (TENAGA AHLI )

Jum
Bulan Ke h
No. Nama Jabatan
I II O
1 2 3 4 1 2 3 4

1 YUSUF TALLE, ST Team Leader 2

2 AMBO MELLE, ST Highway Engineer 2

3 AR. SUBIANTORO,ST Geodethic Engineer 2

4 Ir. ABDULLAH M Hidrologi eng 1

5 Ir. DHARTA BANGUN Soil and Material Engineer 2

7 BASTAMAN, ST Cost, Doc. & spect Eng. 2

8 APRILLA IVANO,ST Ass.Highway Engineer 1

9 MUSHAFANUDDIN,ST Ass. Geodethic Engineer 1

10 BUDIYANTO, ST Ass. Hidrologi eng 1

11 HARSANI HARISI, ST Ass. Soil and Material Engineer 1

12 HASANUDDIN,ST Ass. Cost, Doc. & spect Eng. 1

13 To be name Surveyor ( 4 orang) 4

Anda mungkin juga menyukai