Anda di halaman 1dari 20

“PERKEMBANGAN KARAKTERISTIK, PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN

FISIK PESERTA DIDIK ANAK USIA SD”

Dosen Pengampu :
Arum Sanjayanti, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 3 :

Yufrita Harefa (202241500071)

Syifa R. Mahmudah (202241579001)

Mata Kuliah :

Perkembangan Peserta Didik

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS


MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA


2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tak
hentinya penyusun mengucapkan puji syukur, dikarenakan rahmat, hidayah dan inayah-
Nya lah makalah ini dapat diselesaikan tanpa hambatan yang berarti.
Makalah ini telah disusun semaksimal mungkin dengan bantuan beberapa pihak,
untuk itu penyusun ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penyusun tahu bahwa masih banyak kekurangan karena
penyusun sadar bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangatlah berarti bagi penyusun. Akhir kata,
berharap makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya para pembaca.

Jakarta, 7 November 2023


Penyusun,

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 3
BAB I....................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................... 4
KAJIAN TEORI....................................................................................................................... 4
A. Perkembangan Karakteristik Peserta Didik & Peran Individu Anak Usia Sekolah
Dasar 4
B. Pertumbuhan & Perkembangan Anak Usia SD............................................................5
C. Pertumbuhan Fisik Anak Usia SD..............................................................................11
BAB III................................................................................................................................... 13
METODE PENELITIAN.........................................................................................................13
BAB VI.................................................................................................................................. 14
HASIL....................................................................................................................................14
BAB V................................................................................................................................... 16
PENUTUP.............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan yang dimaksud merupakan istilah dalam pengertian umum
yang diartikan sebagai: “serangkaian perubahan dalam susunan yang berlangsung
secara teratur, progresif, jalin-menjalin dan terarah kepada kematangan atau
kedewasaan“. Perkembangan secara khusus diartikan sebagai “perubahan-
perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek
mental psikologis manusia,” seperti halnya perubahan-perubahan yang berkaitan
dengan aspek pengetahuan, kemampuan, sifat sosial, moral, keyakinan agama,
kecerdasan, dan sebagainya, sehingga dengan perkembangan tersebut si anak
akan semakin bertambah banyak pengetahuan dan kemampuannya juga semakin
baik sifat sosialnya, moral, keyakinan agama dan sebagainya. Sehingga
perkembangan anak sering kali diibaratkan dengan mekar-berkembangnya kuncup
bunga yang belum ada gunanya, yang kemudian mekar membesar jadi sekuntum
bunga, harum baunya, dan berwarna indah.
Istilah pertumbuhan diartikan sebagai “perubahan–perubahan yang bersifat
kuantitatif yang menyangkut aspek fisik jasmaniah,” seperti perubahan-perubahan
yang terjadi pada organ-organ dan struktur organ fisik sehingga anak semakin
bertambah umurnya semakin besar dan semakin tinggi badannya. Jadi
pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, volume, serta jumlah sel
yang ditandai dengan pertambahan panjang, berat, dan tinggi makhluk hidup yang
bersifat irreversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula) dan kuantitatif (dapat
diukur). Pertumbuhan sering disebut juga sebagai proses perubahan dan proses
pematangan fisik.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
sehat pada waktu yang normal. Sedangkan Sifat dan ciri-ciri pertumbuhan dan
perkembangan adalah dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam
hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan,

1
tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain. Faktor
pendukung pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah pertumbuhan fisik,
kecerdasan, sosial, bahasa, bakat khusus, sikap nilai dan moral, dan interaksi
keturunan dan lingkungan dalam perkembangan.
Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian individu anak,
karena kepribadian individu membentuk satu kesatuan yang terintegrasi. Secara
umum dapat dibedakan beberapa aspek utama kepribadian individu anak, yaitu
aspek (1) kognitif, (2) fisik-motorik, (3) sosio-emosional, (4) bahasa, (5) moral dan
(6) keagamaan.
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :


1. Bagaimana Perkembangan Karakteristik Peserta Didik & Peran Individu Anak
Usia SD ?
2. Bagaimana Pertumbuhan & Perkembangan Anak Usia Sekoklah Dasar ?
3. Bagaimana Pertumbuhan Fisik Anak Usia SD ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui perkembangan karakteristik peserta didik & peran individu


anak usia SD.
2. Untuk mengetahui pertumbuhan & perkembangan anak usia SD.
3. Untuk mengetahui pertumbuhan anak usia SD.

D. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Secara Teoritis
Memberikan sumbangan pemikiran bagi siapapun yang membaca
makalah ini terkait dengan. Perkembangan karakteristik peserta didik & peran
individu anak usia SD, pertumbuhan & perkembangan anak usia SD,
pertumbuhan fisik anak usia SD. Lalu memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu
perkembangan peserta didik, serta sebagai referensi pada makalah atau materi
selanjutnya yang berhubungan dengan perkembangan peserta didik anak usia
dini baik TK maupun SD.

2. Secara Praktis

2
a) Bagi Peserta Didik SD
Diharapkan dapat memperoleh pengetahuan tentang
pertumbuhan dimasa mereka sekarang yang memijakan kaki pada dunia
sekolah tingkat SD.
b) Bagi Guru SD
Dapat menambah referensi dalam hal mengajar tingkat anak usia
SD serta mengetahui petumbuhan dan perkembangan mereka.
c) Bagi Mahasiswa FKIP
Dapat menambah pengetahuan dan sumbangan pemikiran
tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia SD agar menjadi
seorang pengajar yang professional.
d) Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang
cara meningkatkan pengetahuan tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak usia SD, serta menjadikan makalah yang disusun
ini menjadi referensi di masa yang akan datang agar dapat di
implementasikan langsung.

3
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Perkembangan Karakteristik Peserta Didik & Peran Individu Anak Usia Sekolah
Dasar
1. Anak SD Senang Bermain
Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang
bermuatan lebih-lebih untuk ke las rendah. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya
diselang seling antara mata pelajaran serius sperti IPA, Matematika, dengan pelajaran
yang mengandung unsur permainan seperti Pendidian Jasmani, atau Seni Budaya dan
Keterampilan (SBK).

2. Anak SD Senang Bergerak


Orang dewasa dapat duduk berjam – jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan
tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk
duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan

3. Anak usia SD Senang Bekerja dalam kelompok


Anak usia SD dalam pergaulannya dengan kelompok sebaya, mereka belajar aspek-
aspek yang penting dalam proses sosialisasi. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa
guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau
belajar dalam kelompok.

4
4. Anak SD Senang Merasakan atau Melakukan/memperagakan Sesuatu Secara
Langsung
Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap
orasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep –
konsep baru dengan konsep – konsep lama. Dengan demikian guru hendaknya
merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses
pembelajaran.

Anak usia SD memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya
lebih muda, ia senang bermain, bergerak, senang bekerja dalam kelompok dan senang
melakukan sesuatu secara langsung. Oleh sebab itu guru hendaknya mengembangkan
pelajaran yang mengandung unsure permainan, mengusahakan siswa berpidah atau
bergerak, bekerja atau belajar dalam kelompok serta memberikan kesempatan untuk
terlibat langsung dalam pembelajaran.

Pada usia anak SD, seringkali tampak bahwa anak yang mengungguli temannya
dalam perkembangan mental biasanya secara fisik juga lebih besar, lebih kuat, lebih
matang dari rata-rata. Anak itu biasanya tampil sebagai pemimpin alami. Anak yang
secara fisik lebih unggul juga cenderung menujukan keuggulan mental.

B. Pertumbuhan & Perkembangan Anak Usia SD


Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian individu anak, karena
kepribadian individu membentuk satu kesatuan yang terintegrasi. Secara umum dapat
dibedakan beberapa aspek utama kepribadian individu anak, yaitu aspek (1) kognitif, (2)
fisik-motorik, (3) sosio-emosional, (4) bahasa, (5) moral dan (6) keagamaan.
Perkembangan dari tiap aspek kepribadian tidak selalu bersama-sama atau sejajar,
perkembangan sesuatu aspek mungkin mendahului atau mungkin juga mengikuti aspek
lainnya.
Pada awal kehidupan anak, yaitu pada saat dalam kandungan dan tahun-tahun
pertama, perkembangan aspek fisik dan motorik sangat menonjol. Selama sembilan bulan
dalam kandungan, ukuran fisik bayi berkembang dari

5
seperduaratus milimeter menjadi 50 sentimeter panjangnya. Selama dua tahun pertama,
bayi yang tidak berdaya pada awal kelahirannya, telah menjadi anak kecil yang dapat
duduk, merangkak, berdiri, bahkan pandai berjalan dan berlari, bisa memegang dan
mempermainkan berbagai benda atau alat.

1. Kognitif
Kognitif perkembangannya diawali dengan perkembangan kemampuan mengamati,
melihat hubungan dan memecahkan masalah sederhana. Kemudian berkembang ke arah
pemahaman dan pemecahan masalah yang lebih rumit. Aspek ini berkembang pesat pada
masa anak mulai masuk SD (usia 6-7 tahun). Berkembang konstan selama masa belajar
dan mencapai puncaknya pda masa sekolah menengah atas (usia 16-17 tahun). Menurut
Piaget, dinamika perkembangan intelektual individu mengikuti dua proses, yaitu asimilasi
dan akomodasi.
Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi,
konsep atau pengalaman baru ke dalam struktur kognitif yang sudah ada di dalam
pikirannya. Struktur kognitif yang dimaksud adalah segala pengetahuan individu yang
membentuk pola-pola kognitif tertentu. Jadi struktur kognitif sesungguhnya merupakan
kumpulan dari pengalaman dalam kognisi individu.
Ada dua fungsi guru SD sekaitan proses asimilasi, yakni meletakkan dasar struktur
kognitif yang tepat tentang sesuatu konsep pada kognisi anak dan memperkaya struktur
kognitif menjadi semakin lengkap dan mendalam. Peletakkan struktur kognitif yang tepat
tentang sesuatu konsep pada kognisi anak dianggap penting sebab pendidikan di SD
sangat fundamental bagi pemerkayaan dan pendalaman. Sementara itu pemerkayaan dan
pendalaman struktur kognitif anak diarahkan kepada perluasan wawasan kognitif mereka.
Ada kalanya individu tidak dapat mengasimilasikan rangsangan atau pengalaman
baru yang dihadapinya dengan struktur kognitif yang ia miliki. Ketidakmampuan ini terjadi
karena rangsangan atau pengalaman baru itu sama sekali tidak cocok dengan struktur
kognitif yang telah ada. Dalam keadaan seperti ini, individu akan melakukan akomodasi.
Ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan individu dalam situasi ini, yakni :

6
(a) membentuk struktur kognitif baru yang cocok dengan rangsangan atau pengalaman
baru;
(b) memodifikasi struktur kognitif yang ada sehingga cocok dengan rangsangan atau
pengalaman baru.

Menurut Piaget, proses asimilasi dan akomodasi terus berlangsung pada diri
seseorang. Dalam perkembangan kognitif, diperlukan keseimbangan antara kedua proses
ini. Keseimbangan itu disebut ekuilibrium, yakni pengaturan diri secara mekanis yang perlu
untuk mengatur keseimbangan proses asimilasi dan akomodasi. Piaget membagi proses
perkembangan fungsi-fungsi dan perilaku kognitif ke dalam empat tahapan utama yang
secara kualitatif setiap tahapan memunculkan karakteristik yang berbeda-beda. Tahapan
perkembangan kognitif itu adalah:
(a) periode sensori motorik (0;0-2;0),
(b) periode praoperasional (2;0-7;0 tahun),
(c) periode operasional konkrit (7;0-11 atau 12;0 tahun), dan
(d) periode operasional formal (11;0 atau 12;0 – 14 atau15;0).

Pemikiran operasi konkret merupakan tonggak kognitif yang memungkinkan anak


pada SD berpikir dan bertindak sebagaimana mestinya. Operasi logis, meskipun lebih
canggih dari pada anak praoperasional, masih membutuhkan benda dan rujukan konkret
pada tahap ini. Penalaran abstrak dikuasai kemudian, dalam tahap operasi formal selama
masa remaja. Anak operasi konkret dalam tahap ini menguasai :
a) Korespondensi satu – satu yang merupakan dasar dari perhitungan dan
pencocokan benda.
b) Klasifikasi benda, peristiwa dan waktu berdasarkan karakteristik tertentu
c) Klasifikasi yang melibatkan properti ganda. Klasifikasi ganda terjadi ketika
seorang anak dapat mengklasifikasikan benda berdasarkan lebih dari satu properti
seperti warna dan ukuran, bentuk dan ukuran, bentuk dan warna dan sebagainya.

7
d) Operasi himpunan. Himpunan juga melibatkan klasifikasi.
(Morrison, 2012:291)

2. Psikomotorik
Adalah perkembangan pengendalian geraakan jasmaniah melalui kegitan pusat
syaraf, urat syaraf dan otot yang terkorrdinasi
4 kategori keterampilan motorik :
1) menolong diri sendiri,
2) sosial,
3) bermain dan
4) sekolah

Prinsip perkembangan motorik


1) Perkembangan motorik bergantung pada kematangan otot dan syaraf
2) Belajar keterampilan motorik tidak terjadi sebelum anak matang
3) Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diramalan
4) Dimungkinkan menentukan norma perkembangan motorik
(Budiman. 2005 : 9)

Keterampilan motorik
Pada usia sekolah perkembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna dan
terokkordinasi dengan baik seiring dengan bertambahnya berat dan kekuatan badan
anak.Pada saat berusia sekitar 10-11 tahun, anak lazimnya sudah mampu melakukan
berbagai jenis kegiatan olahraga. Dalam keterampilan motorik kasar yang melibatkan
aktivitas otot besar, anak laki-laki memiliiki kemampuan yang lebih baik daripada anak
perempuan, karena jumlah sel otot anak laki-laki lebih banyak daripada sel otot anak
perempuan.
Untuk memperhalus ketrampilan motorik mereka, anak-anak terus melakukan
berbagai aktivitas fisik yang kadang-kadang dalam bentuk permainan yang informal,
permainan yang diatur sendiri oleh anak. Anak usia sekolah mengembangkan kemampuan
untuk melakukan game dengan peraturan, sebab mereka sudah dapat memahami dan
menaati aturan dari suatu permainan. Dalam

8
waktu yang sama anak mengalami peningkatan dalam koordinasi dan pemilihan waktu
yang tepat dalam melakukan berbagai aktivitas tersebut.
Pada usia anak SD, seringkali tampak bahwa anak yang mengungguli temannya
dalam perkembangan mental biasanya secara fisik juga lebih besar, lebih kuat, lebih
matang dari rata-rata. Anak itu biasanya tampil sebagai pemimpin alami. Anak yang
secara fisik lebih unggul juga cenderung menujukan keuggulan mental.
Anak usia SD memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya
lebih muda, ia senang bermain, bergerak, senang bekerja dalam kelompok dan senang
melakukan sesuatu secara langsung. Oleh sebab itu guru hendaknya mengembangkan
pelajaran yang mengandung unsure permainan, mengusahakan siswa berpidah atau
bergerak, bekerja atau belajar dalam kelompok serta memberikan kesempatan untuk
terlibat langsung dalam pembelajaran.

3. Fisik
Perkembangan fisik anak usia SD mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku umum
menyangkut: tipe perubahan, pola pertumbuhan fisik dan karakteristik perkembangan
serta perbedaan individual. Perubahan dalam proporsi mencakup perubahan tinggi dan
berat badan. Pada fase ini pertumbuhan fisik anak tetap berlangsung. Anak menjadi lebih
tinggi, lebih berat, lebih kuat, dan lebih banyak belajar berbagai keterampilan.
Perkembangan fisik pada masa ini tergolong lambat tetapi konsisten, sehingga cukup
beralasan jika dikenal sebagai masa tenang.

4. Sosial
Siswa kelas 1 – 3 SD (usia 6 – 9 tahun) berada ditahap industri vs inferioritas
perkembangan sosioemosional berdasarkan istilah erikson. Periode ini, yang juga dikenal
sebagai masa kanak – kanak menengah, merupakan waktu anak memperoleh
kepercayaan diri dan kepuasan ego dari penyelesaian tugas sulit. Pada saat ini lah guru
dapat membantu dan mendukung anak dengan cara memberi mereka tugas yang dapat
mereka kerjakan dan dapat mendorong mereka untuk mengupayakan terbaik.

9
Berikut ini beberapa cara yang dapat ditempuh agar mencapai sasaran ini :
a) Berikan aktivitas yang dapat diselesaikan anak agar mereka dapat memperoleh
kepuasan dari pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan baik.
b) Terapkan teori kecerdasan jamak Gardner ke dalam pengajaran. Biarkan anak
menekuni keterampilan yang mereka kuasai.Semua anak mengembangkan
keterampilan dan kemampuan dibidang tertentu. Aturlah lingkungan ruang kelas
yang memungkinkan anak menjadi kompeten dalam kecerdasan tertentu.
c) Dukunglah dan doronglah upaya anak. Sebagai contoh, “Kamu berhasil! Lihatlah
hasil yang kamu peroleh jika mau berusaha!.”
(Morrison, 2012:288)

5. Bahasa
Aspek bahasa berkembang dimulai dengan peniruan bunyi dan suara, berlanjut
dengan meraban. Pada awal masa SD berkembang kemampuan berbahasa sosial yaitu
bahasa untuk memahami perintah, ajakan serta hubungan anak dengan teman-temannya
atau orang dewasa. Pada akhir masa SD berkembang bahasa pengetahuan.
Perkembangan ini sangat berhubungan erat dengan perkembangan kemampuan
intelektual dan sosial. Bahasa merupakan alat untuk berpikir dan berpikir merupakan suatu
proses melihat dan memahami hubungan antar hal. Bahasa juga merupakan suatu alat
untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan komunikasi berlangsung dalam suatu
interaksi sosial. Dengan demikian perkembangan kemampuan berbahasa juga
berhubungan erat dan saling menunjang dengan perkembangan kemampuan sosial.
Perkembangan bahasa yang berjalan pesat pada awal masa SD mencapai kesempurnaan
pada akhir masa remaja.

6. Afektif
Perkembangan aspek afektif atau perasaan berjalan konstan, kecuali pada masa
remaja awal (13-14 tahun) dan remaja tengah (15-16 tahun). Pada masa remaja awal
ditandai oleh rasa optimisme dan keceriaan dalam hidupnya, diselingi rasa bingung
menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada

10
masa remaja tengah, rasa senang datang silih berganti dengan rasa duka, kegembiraan
berganti dengan kesedihan, rasa akrab bertukar dengan kerenggangan dan permusuhan.
Gejolak ini berakhir pada masa remaja akhir yaitu pada usia 18-21 tahun.

7. Moral keagamaan
Aspek moral dan keagamaan juga sudah berkembang sejak anak masih kecil.
Peranan lingkungan terutama lingkungan keluarga sangat dominan bagi
perkembangan aspek ini. Pada mulanya anak melakukan perbuatan bermoral atau
keagamaan karena meniru, baru kemudian menjadi perbuatan atas prakarsa sendiri.
Perbuatan prakarsa sendiripun pada mulanya dilakukan karena adanya kontrol atau
pengawasan dari luar, kemudian berkembang karena kontro dari dalam atau dari dirinya
sendiri. Tingkatan tertinggi dalam perkembangan moral adalah melakukan sesuatu
perbuatan bermoral karena panggilan hati nurani, tanpa perintah, tanpa harapan akan
sesuatu imbalan atau pujian. Secara potensial tingkatan moral ini dapat dicapai oleh
individu pada akhir masa remaja, tetapi faktor-faktor dalam diri dan lingkungan individu
anak sangat berpengaruh terhadap pencapaiannya.

C. Pertumbuhan Fisik Anak Usia SD


Anak SD umumnya berusia 6-12 tahun. Secara fisik, anak SD memiliki karakteristik
sendiri yang berbeda dengan kondisi fisik sebelum dan sesudahnya.

1.Tinggi dan berat badan


Pertumbuhan fisik anak pada usia SD cenderung lebih lambat dan konsisten bila
dibandingkan dengan masa usia dini. Rata-rata anak usia SD mengalami penambahan
berat badan sekitar 2,5-3,5 kg, dan penambahan tinggi badan 5-7 cm pertahun. (F.A
Hadis, 1996)

11
Siswa Laki – Laki Siswa Perempuan
Usia
Tinggi Badan Berat Badan Tinggi Badan Berat Badan
(cm) (kg) (cm) (kg)
6 Tahun 115 21 115 20
7 Tahun 122 23 121 23
8 Tahun 128 25 127,5 25
9 Tahun 132 28 133 29
Sumber: 2000 CDC growth charts: United States. National Center for Health Statistics.

2.Proporsi dan bentuk tubuh


Anak SD kelas-kelas awal umumnya memiliki proporsi tubuh yang kurang
seimbang. Kekurang seimbangan ini sedikit demi sedikit mulai berkurang sampai terlihat
perbedaannya ketika anak mencapai kelas 5 atau 6. Pada kelas akhir lazimnya proporsi
tubuh anak sudah mendekati seimbang.
Berdasarkan tipologi Sheldon ( Hurlock 1980 ) ada tiga kemungkinan bentuk primer
tubuh anak SD yaitu:
a) Endomorph yakni yang tampak dari luar berbentuk gemuk dan berbadan besar.
b) Mesomorph yang kelihatannya kokoh, kuat dan lebih kekar
c) Ectomorph yang tampak jangkung, dada pipih, lemak dan seperti tak berotot

3.Otak
Bila dibandingkan dengan pertumbuhan bagian tubuh lain, pertumbuhan otak dan
kepala jauh lebih cepat. Menurut Santrock dan Yussen, sebagian besar pertumbuhan otak
terjadi pada usia dini. Menjelang umur lima tahun, ukuran otak anak mencapai 90% dari
ukuran otak dewasa. Kematangan otak yang dikombinasikan dengan pengalaman
berinteraksi dengan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognisi
anak.

12
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Strategi Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu penellitian
yang berusaha menggambarkan fenomena yang terjadi secara realisrik, nyata dan kekinian
(Rukajat, 2018). Sedangkan menurut Purba et al., (2021) penelitian deskriptif adalah pengumpulan
data untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan tentang status terakhir subjek penelitian,
yang merupakan metode penelitian faktual tentang status kelompok orang, suatu objek, suatu
keadaan, system pemikiran atau peristiwa dalam saat ini.
3.2 Pengumpulan Data
Peneliti melakukan studi literasi untuk mengumpulkan data yaitu dengan sumber beberapa
buku, artikel dan jurnal penelitian baik Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.

13
BAB VI
HASIL

Dari hasil penelitian studi literasi, didapatkan tugas perkembangan anak usia Sekolah
Dasar dan kegagalan dalam mencapai tugas perkembangan :
A. Tugas perkembangan anaka usia Sekolah Dasar
A.1 Menurut Havig Hurst dan Erikson
Havig mengemukakan ada 9 tugas perkembangan yang seharusnya dicapai oleh anak
usia Sekolah Dasar yaitu sebagai berikut :
1. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk melakukan berbagai permainan
2. Membina sikap hidup yang sehat terhadap diri sendiri, sebagai individu yang sedang
berkembang
3. Belajar bergaul dengan teman sebaya
4. Mulai mengembangkan peran sesuia dengan jenis kelamin secara tepat
5. Mengembangkan keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung
6. Mengembangkan konsep yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari – hari
7. Mengembangkan kata hati, moral dan skala nilai
8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan Lembaga – Lembaga sosial
9. Mencapai kebebasan pribadi
A.2 Menurut kajian psikologis
Menurut kajian psikologis tugas perkembangan anak usia Sekolah Dasar meliputi:
1. Perkembangan kognitif
a. Pengurutan, mampu untuk mengurutkan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri
lainnya
b. Klasifikasi, mampu untutk memberi nama dan mengidentifikasi benda
c. Decentering, mempertimbangkan beberapa aspek untuk memecahkan masalah
d. Reversibility, memhami bahwa jumlah atau benda – benda dapat diubah,
kemudian kembali ke keadaan awal
e. Konservasi, memahami bahwa kuantitas, Panjang, atau jumlah benda -benda
adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau
benda – benda tersebut
f. Penghilangan sifat egosentrisme, kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut
pandang orang lain.
2. Perkembangan moral
3. Perkembangan mental emosional dan sosial
4. Perkembanga psikomotor

14
a. Mampu melopmpat dan menari
b. Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan
c. Dapat menghitung jari-jarinya
d. Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan mampu bercerita
e. Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya
f. Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya
g. Mampu membedakan besar dan kecil
h. Ketangkasan meningkat
i. Melompat tali

B. Kegagalan mencapai tugas-tugas perkembangan anak usia Sekolah Dasar


1. Suka membolos dari sekolah
2. Malas belajar
3. Keras kepala

15
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan, pertumbuhan


adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi
fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal.
Sedangkan Sifat dan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan adalah dalam pertumbuhan
akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan,
tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain. Faktor pendukung
pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah pertumbuhan fisik, kecerdasan, sosial,
bahasa, bakat khusus, sikap nilai dan moral, dan interaksi keturunan dan lingkungan
dalam perkembangan..

16
DAFTAR PUSTAKA

ALBashtawy, M. (2015). Personal hygiene in school children aged 6–12 years in Jordan. British
Journal of School Nursing.
Alberto Quilez-Robres, Nieves Moyano, Alejandra Cortes-Pascual. (2021). Motivational, Emotional,
and Social Factors Explain Academic Achievement in Children Aged 6–12 Years: A Meta-
Analysis. education Sciences.
Budiman, N. (2006). Memahami Perkembangan anak SD. Jakarta: departemen Pendidikan
Nasional RI.
C Eiser, Y H Vance, D Seamark. (2000). The development of a theoretically driven generic
measure of quality of life for children aged 6–12 years: a preliminary report. Child: Care,
Health and development, 445-456.
(n.d.). Developmental Characteristics and Interests of School-Age Children.
Fitri Hayati, Neviyarni, Irdamurni. (2021). Karakteristik Perkembanag Siswa Sekolah Dasar :
Sebuah Kajian Literatur. Jurnal Pendidikan Tambusai. Volume 5 Nomor 1, 1809-1815.
Hadis, F. (1996). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Proyek Tenaga Guru Ditjen Dikti
Depdikbud.
Health, N. C. (2000). CDC Groeth Chart. United States: National Center for health Statics.
Krniawan, M. I. (2015). Tri Pusat Pendidikan Sebagai Sarana Pendidikan Karakter Anak Sekolah
Dasar. jurnal pedagogia. volume 4 nomor 1, 41-49.
Peter H. Wilson, Chritian Hyde. (2013). The development of rapid online control in children aged 6–
12 years: Reaching performance. Human Movement Science, 1138-1150.
Pratiwi, N. K. (2018). PENTINGNYA PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
ANAK USIA SEKOLAH DASAR. ADI WIDYA : Jurnal Pendidikan Dasar. volume 3 nomor
1, 83-91.
Riri Zulvira, Nevriyani, Irdamurni. (2021). Karakteristik Siswa Kelas Rendah Sekolah Dasar. Jurnal
pendidikan Tambusai. Volume 5 Nomor 1, 1846-1851.
Sabani, f. (2019). Perkembanagn Anak-anak selama Masa Sekolah Dasar. Didaktika: Jurnal
Kependidikan, Vol. 8, No. 2, 89-100.
Ulfa Kesuma, Khikmatul Istiqomah. (2019). PERKEMBANAGNN FISIK DAN KARAKTERISTIKNYA
SERTA PERKEMBANGAN OTAK ANAK USIA PENDIDIKAN DASAR. Jurnal Madaniyah,
Volume 9 nomor 2, 217-236.
Yukako Lida, Makoto Miyazaki, Sunao Uchida. (2010). Developmental changes in cognitive
reaction time of children aged 6–12 years. Europaean Journal Of Sport Science, 151-158.
Zana Hasan Babakr, Pakstan Mohammedamin, Karwan Kakamad. (2019). Piaget’s Cognitive
Developmental Theory: Critical Review . The Asian Institute of Research volume 2 nomor
3, 517-524.

17

Anda mungkin juga menyukai