Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KONSEP DASAR DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

ELDA YUNENGSIH NPM : 2222001


LAURA EFRIANI NPM : 2222003
SRI ANNISYA NPM : 2222005
MUHAMMAD RIFKY NPM : 2222012

DOSEN PENGAMPU : Dr. LENI PEBRIANTIKA, ST. M.Pd

MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

TEKNOLOGI PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BATURAJA
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat serta ridho

Allah SWT.Karena tanpa rahmat dan ridho Nya, kita tidak dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.

Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Leni Pebriantika,

S.T. M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang

membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan

terima kasih kepada teman-teman sekalian yang membantu dalam proses

pembuatan makalah ini. Pada makalah ini kami akan membawa judul mengenai ”

Konsep Dasar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta

Didik” .

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum

kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran serta kritikan dari yang terhormat

dosen beserta teman-teman sekalian demi mencapai makalah yang sempurna.

Baturaja, 26 Agustus 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 1
BAB I .................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 2
A. LATAR BELAKANG .............................................................................................. 2
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 3
C. TUJUAN .................................................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 4
A. DEFINISI PERKEMBANGAN .................................................................................. 4
B. DEFINISI PESERTA DIDIK ...................................................................................... 6
C. PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK ..................................................................... 8
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK ................................................................................................................................. 9
BAB IV ............................................................................................................................. 16
PENUTUP ........................................................................................................................ 16
A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 18
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peserta didik menurut ketentuan umum undang-undang RI No. 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang

berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia

pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Dengan demikian peserta didik

adalah orang yang mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-

cita dan harapan masa depan.

Perkembangan peserta didik adalah suatu proses yang kompleks dan

berkelanjutan yang mencakup perkembangan fisik, kognitif, emosional, sosial, dan

moral individu selama masa pertumbuhan mereka. Proses ini sangat penting dalam

pendidikan, karena pemahaman yang baik tentang perkembangan peserta didik

dapat membantu pendidik dalam merancang program pembelajaran yang sesuai dan

efektif.

Perkembangan peserta didik tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal

seperti bakat atau kecerdasan, tetapi juga oleh berbagai faktor eksternal yang

kompleks. Makalah ini akan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan peserta didik secara menyeluruh.

2
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana konsep dasar perkembangan peserta didik dapat didefinisikan

dan dipahami secara umum?

2. Apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan peserta

didik di sekolah?

3. Bagaimana teknologi dan media digital memengaruhi perkembangan

peserta didik dalam era digital saat ini?

C. TUJUAN

Menganalisis dan memahami konsep dasar perkembangan peserta didik dan

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik serta

menganalisis bagaimana teknologi dan media digital dapat memengaruhi

perkembangan peserta didik dalam era digital

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI PERKEMBANGAN

Perkembangan adalah bertambah kemampuan atau skill dalam struktur dan

fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai

hasil proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses pematangan

sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang

dengan menurut caranya, sehingga dapat memenuhi fungsinya.

Daele (Hurlock 1980: 2) menyatakan perkembangan berarti perubahan

secara kualitatif. Berkembang merupakan salah satu perubahan organisme ke arah

kedewasaan dan biasanya tidak bisa diukur oleh alat ukur. Contohnya pematangan

sel ovum dan sperma atau pematangan hormon-hormon dalam tubuh.”

Hasan (2006: 13) menyatakan perkembangan berarti segala perubahan

kualitatif dan kuantitatif yang menyertai pertumbuhan dan proses kematangan

manusia. Perkembangan merupakan proses menyeluruh ketika individu

beradapatasi dengan lingkungannya. perkembangan terjadi sepanjang kehidupan

manusia dengan tahapan-tahapan tertentu.

Menurut Nagel perkembangan merupakan pengertian dimana terdapat

struktur yang terorganisasikan dan mempunyai fungsi – fungsi tertentu, oleh karena

itu bilamana terjadi perubahan struktur baik dalam organisasi maupun dalam bentuk

akan mengakibatkan perubahan fungsi

4
Sistematis berarti perubahan dalam perkembangan saling bergantung atau

saling mempengaruhi antar bagian organisme (fisik dan psikis), di mana bagian-

bagian tersebut merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh: kemampuan

berjalan anak, seiring dengan matangnya otot-otot kaki. Progresif, berarti

perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan mendalam/meluas baik

kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis). Contoh: perubahan proporsi dan

ukuran fisik anak, perubahan kemampuan anak. Sedangkan berkesinambunagan,

berarti perubahan pada bagian fungsi organisme berlangsung secara beraturan dan

berurutan. Perubahan tersebut tidak terjadi secara loncat. Contoh: untuk dapat

berdiri, anak harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya, yaitu

kemampuan duduk dan merangkak.

Kartini Kartono (1995:21) Perkembangan ialah perubahan-perubahan psiko

fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak,

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam pase waktu tertentu,

menuju kedewasan.

Setiap fenomena / gejala perkembangan anak merupakan produk dari kerja

sama dan pengaruh timbal balik antara potensi akibat hereditas dengan faktor-faktor

lingkungan jelasnya perkembangan merupakan produk dari :

1. Pertumbuhan berkat pematangan fungsi-fungsi fisik.

2. Pematangan fungsi-fungsi psikis dan

3. Usaha “belajar” oleh subjek/anak, dalam mencobakan segenap potensialnya

Rohani dan jasmaninya.

5
B. DEFINISI PESERTA DIDIK

Individu dikatakan sebagai peserta didik, ketika ia terlibat dalam sebuah

aktivitas pendidikan, khususnya pada lembaga persekolahan formal seperti Sekolah

Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Di Indonesia untuk menyebut peserta didik ada

beberapa istilah yang biasa digunakan seperti murid, siswa siswi, anak didik, santri

dan sebagainya. Masing-masing istilah itu mempunyai konotasi dan alasan

penggunaan tersendiri.

Hanya saja dalam undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Sisdiknas) No 20 Tahun 2003. Istilah “peserta didik” digunakan secara baku untuk

menyebut murid, siswa siswi, santri bahkan mahasiswa dan mahasiswi, mengingat

konotasi makna yang dikandungnya mencakup semua rentang usia seseorang

selama yang bersangkutan terlibat dalam aktivitas pembelajaran, khususnya di

institusi pendidikan formal.

Sesuai dengan jenjang institusi pendidikan yang ada, peserta didik memiliki

sejumlah kategori, misalnya usia 4-6 tahun di Taman Kanak- Kanak (TK), usia 6-

12 tahun di Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI), usia 13-16 tahun

di Sekolah Menengah Pertama (SMP) ATAU Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan

usia 16-19 tahun di Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA).

Menurut Ararif Al Qusyairi (2014:68), “Peserta didik sebagai orang yang

terdaftar dan belajar di suatu lembaga sekolah tertentu, atau peserta didik

merupakan orang yang belum dewasa dan memilki sejumlah potensi dasar yang

masih perlu dikembangkan.”

6
Menurut Desmita, (2012:39), ‘’Dalam perspektif psikologis peserta didik

adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan

baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya masing – masing. Sebagai individu yang

tengah tumbuh dan berkembang, peserta didik memerlukan bimbingan dan

pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal kemampuan fitrahnya.”

Menurut Umar Tirtamiharja (2000:52-53), ciri khas seorang peserta didik

yang perlu dipahami oleh seorang pendidik ialah sebagai berikut;

1. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga

merupakan insan yang unik.

2. Individu yang sedang berkembang.

3. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan

manusiawi.

4. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.

Oleh karena itu beberapa ciri khas peserta didik tersebut diatas harus

diketahui dan dipahami mendalam oleh seorang pendidik sehingga dengan begitu

ia dapat mengatur kondisi dan strategi yang relevan dengan kebutuhan peserta

didik. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah

seorang yang memiliki potensi dasar yang perlu dikembangkan melalui pendidikan

baik secara fisik maupun psikis baik pendidikan itu dilakukan di lingkunan

keluarga, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat dimana anak tersebut berada.

7
C. PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Sesuai dengan beberapa pengertian perkembangan di atas dapat dimaknai

bahwa perkembangan adalah proses perubahan menjadi bertambah sempurna

(kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya). Perkembangan adalah proses

perubahan yang berkesinambungan dan saling berhubungan yang terjadi menuju

kesempurnaan kematangannya.

Peserta didik yang dimaksud adalah anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis

pendidikan tertentu. Dalam paradigma pendidikan khususnya Sekolah Dasar

merupakan orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi (kemampuan

dasar yang masih perlu dikembangkan).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan peserta

didik merupakan proses perubahan fisik pada peserta didik yang bernilai kuantitatif

dan terjadi secara berkesinambungan untuk menuju proses perubahan dasar

(kepribadian, pikiran, dan pengetahuan) menuju kesempurnaan kematangannya.

Saat ini perkembangan peserta didik merupakan nama dari salah satu mata

kuliah, yakni ‘Perkembangan Peserta Didik (PPD)’ pada program studi tertentu di

perguruan tinggi. Mata kuliah PPD ini diberikan kepada mahasiswa yang

mengambil program pendidikan keguruan (IKIP, FKIP) sebagai calon guru. Mata

kuliah tersebut wajib diambil olehmahasiswa dan wajib lulus. Perkembangan

peserta didik merupakan suatu komponen penting yang harus diketahui oleh guru.

8
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK

Manusia sangat “unik” dan karena keunikannya tentunya memiliki

perbedaan antar sesama manusia, termasuk peserta didik. Karena keunikannya juga

memiliki perbedaan dalam melakukan interaksi, penggunaan bahasa, mengingat

dan dalam menggunakan fungsi-fungsi lainnya. Ada yang dengan cepat melakukan

interaksi, ada yang lambat, ada yang memiliki daya ingat kuat ada juga memiliki

daya ingat lemah, ada yang pandai matematika, tetapi lemah dalam bahasa dan

masih banyak lagi perbedaan yang mungkin ada muncul di dalam setiap individu.

Proses yang terjadi dalam tumbuh-kembang peserta didik dipengaruhi oleh

berbagai faktor dan sangat kompleks serta memiliki keterkaitan. Sebagai contoh

dalam berkomunikasi. Manusia mampu menggunakan bahasa simbol, gerakan

tubuh, mimik wajah sampai dengan penggunaan bahasa yang rumit. Hal ini

berlangsung bertahap dalam diri manusia berdasarkan proses perkembangan

kemampuan berbahasa serta kematangan menggunakan berbagai kalimat Panjang

dan terstruktur.

Selain faktor bawaan atau faktor keturunan dari peserta didik yang dapat

mempengaruhi kualitas perkembangan dari peserta didik, faktor lingkungan juga

berpengaruh terhadap perkembangannya. Kedua faktor ini berbeda-beda antara

individu yang satu dengan yang lain, sehingga menyebabkan perbedaan yang

disebut dengan istilah individual differences. Berdasarkan hal ini, masing-masing

individu memiliki keunikan atau kekhasan sendiri baik dalam setiap gejala jiwa

yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang terlihat dalam

9
kemampuan berfikir, merasakan sesuatu, serta sikap dan perilakunya sehari-hari.

Dalam melihat dan menyikapi perbedaan tersebut, hendaknya pendidik menyadari

bahwa tidak semua individu dapat diperlakukan dengan cara yang selalu sama.

Masing-masing individu memiliki kekhasan sendiri, sehingga pendekatan yang

sifatnya personal maupun institusional tentu berbeda antara yang satu dengan yang

lainnya tergantung faktor mana yang dominan dalam mempengaruhi perkembangan

peserta didik tersebut

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik menurut

Atkinson (1991:9-12), ‘’antara lain:

1. Faktor Internal

a) Kondisi Fisik

Faktor fisik merupakan faktor biologis individu yang merujuk pada

faktor genetik yang diturunkan oleh kedua orang tuanya. Faktor ini dimulai

dari masa pembuahan sel telur oleh sel jantan. Unsur-unsur di dalam

struktur genetik inilah yang memprogramkan tumbuhnya sel tubuh pada

manusia. Gen inilah yang menentukan warna rambut, kulit, ukuran tubuh,

jenis kelamin, kemampuan intelektual, serta emosi. Potensi genetik inilah

yang akan berinteraksi dengan lingkungan sehingga membentuk individu

tersebut tumbuh dan berkembang

10
Pada masa pembentukan sel-sel tubuh, banyak faktor yang dapat

mempengaruhi kondisi janin disamping keunikan yang telah ada pada kedua

orangtuanya. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah faktor penyimpangan

yaitu dari segi fisik, seperti keadaan gizi yang buruk pada ibu hamil,

dipengaruhi berbagai jenis obat-obatan yang berbahaya, rokok, alkohol,

serta zat-zat kimia dapat merugikan janin. Dari segi psikologis,

pembentukan sel-sel tubuh juga dipengaruhi oleh keadaan psikologis

selama kehamilan. Emosi Ibu yang tidak stabil atau stres yang berat dapat

menumbuhkan kelainan pada janin, seperti penyakit dan cacat fisik maupun

psikologis.

b) Kondisi Psikis

Kondisi fisik dan psikis individu sangat berkaitan. Seperti yang

diuraikan sebelumnya, bahwa ranah perkembangan individu menyangkut

aspek fisik, intelektual yaitu kognitif dan bahasa, emosi dan sosial moral.

Kondisi fisik yang tidak sempurna atau cacat juga berkaitan dengan persepsi

individu terhadap kemampuan dirinya. Begitupun dengan ketidakmampuan

intelektual yang diulas sebelumnya dapat disebabkan karena kerusakan

sistem syaraf , kerusakan otak atau mengalami retardasi mental.

11
c) Intelegensi

Inteligensi merupakan faktor yang terpenting. Kecerdasan yang

tinggi disertai oleh perkembangan yang cepat, sebaliknya jika kecerdasan

rendah, maka anak akan terbelakang dalam pertumbuhan dan

perkembangan. Berdasarkan penelitian Terman LM (Genetic studies of

Genius) dan Mead TD (The age of walking and talking in relation to general

intelligence) telah dibuktikan adanya pengaruh inteligensi terhadap tempo

perkembangan anak terutama dalam perkembangan berjalan dan berbicara

Kecerdasan sangat dipengaruhi oleh gen dari orang tua. Bukan

hanya gen, termasuk yang mempengaruhi adalah kesempatan dan peluang

bagi individu/ peserta didik untuk mampu atau mendapat kesempatan dan

peluang untuk menampilkan potensinya. Misalnya, tempat bersekolah,

melakukan sosialisasi, kesempatan untuk mengekpresikan kapasitasnya dan

adanya kesempatan untuk tampil. Kecerdasan termasuk gen bawaan dimana

sifat-sifat, kemampuan-kemampuan dan kapasitas lainnya yang diturunkan.

Oleh karenanya, potensi dan kapasitas dasar yang dimiliki anak sebagai

bawaan dasar perlu mendapat kesempatan dan peluang untuk mengalami

perkembangan, untuk itu stimulus yang sesuai diberikan dari lingkungan.

12
2. Faktor Eksternal

a) Lingkungan Fisik

Menurut Soetjiningsih, (1998), ‘’Lingkungan ini mencakup kondisi

keamanan, cuaca, keadaan geografis, sanitasi atau kebersihan lingkungan,

serta keadaan rumah yang meliputi ventilasi, cahaya, dan kepadatan hunian

Semua kondisi di atas sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat

menjalankan proses kehidupannya. Sebagai contoh, kondisi daerah yang

tidak aman karena adanya pertikaian dapat menyebabkan tekanan tersendiri

bagi individu dan proses imitasi atau peniruan perilaku kekerasan yang dapat

berpengaruh dalam pola perilaku individu.

Sementara itu kondisi yang jelek pada faktor cuaca, kurangnya

sanitasi atau kebersihan lingkungan, keadaan rumah yang tidak menunjang

hidup sehat, serta keadaan geografis yang sulit, misalnya karena di daerah

terpencil yang jauh dari informasi, sulit dijangkau, serta rawan akan bencana

alam, selain dapat mempengaruhi tekanan psikis juga mempengaruhi faktor

kesehatan karena pengobatan yang sulit didapatkan.

b) Penerapan Pola Asuh Orang Tua

Salah satu dari faktor eksternal lainnya adalah pola asuh dalam

keluarga yang dilakukan orang tua. Seperti perbedaan dalam penerapan pola

asuh dalam membesarkan dan mendidik anak. Pola asuh yang diberikan

kepada anak dalam usia sekolah tentunya tidak bisa disamakan dengan

13
remaja. Bagaimanapun pemahaman mereka berbeda dalam penerapan

pengasuhan.

Orangtua merupakan area terdekat pada individu. Individu sangat

memerlukan kasih sayang, perlindungan, rasa aman, sikap dan perlakuan

yang adil dari orangtua. Bagaimana gaya pengasuhan orangtua yang

diberikan pada individu; apakah permisif atau serba boleh, otoriter yang

tidak membolehkan individu berbuat apapun, ataukah bersifat otoritatif

yang merupakan perpaduan dari keduanya, semuanya akan memberikan

dampak yang berbeda pada individu. Pola asuh ini sangat dipengaruhi oleh

kualitas interaksi antara individu dan orangtua. Bagaimana individu

terbentuk tentunya didapat dari pembiasaan-pembiasaan yang terjadi pada

situasi rumah. Hal inilah yang terkadang mendasari individu untuk

mengembangkan dirinya. Sebagai contoh, individu yang mendapat gaya

pengasuhan otoriter yang bercirikan semua diatur oleh orangtua individu

tersebut akan menjadi individu yang selalu bergantung serta memiliki daya

kreativitas yang rendah karena adanya pembatasan-pembatasan dalam

berfikir dan berperilaku. Sebaliknya individu yang selalu mendapatkan

kebebasan berperilaku semaunya akan mengembangkan sikap dan perilaku

yang sulit memahami dan menerima keadaan yang berbeda dengan

dirinya.’’

14
Aktivitas di keluarga atau stimulus yang digunakan sesuai dengan

tahap perkembangan anak sangat berdampak. Misalnya, seringkah orang tua

membaca buku,menceritakan pengalaman orangtua dalam bersosialisasi,

memperkenalkan kepada dunia religius sesuai dengan keyakinananya atau

memperkenalkan lingkungan yang heterogen termasuk suku, agama, warna

kulit dan lainnya.

Kematangan berfikir yang diharapkan dari peserta didik yakni

adalah kematangan dalam berfikir untuk menerapkan nilai-nilai dalam

kehidupannya. Kematangan ini akan tercapai jika sudah menemukan

pegangan atau nilai-nilai yang mereka cari, yaitu menjelang akhirnya masa

remaja dan mulainya masa dewasa. Dengan bimbingan dan didikan seorang

pendidiklah kematangan berfikir ini yang akan berpengaruh terhadap

perkembangan peserta didik

15
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perkembangan adalah bertambah kemampuan atau skill dalam struktur dan

fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai

hasil proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses pematangan

sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang

dengan menurut caranya, sehingga dapat memenuhi fungsinya.

Perkembangan bersifat sistematis berarti perubahan dalam perkembangan

saling bergantung atau saling mempengaruhi antar bagian organisme (fisik dan

psikis), di mana bagian-bagian tersebut merupakan satu kesatuan yang harmonis.

Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan

mendalam/meluas baik kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis).

berkesinambunagan, berarti perubahan pada bagian fungsi organisme berlangsung

secara beraturan dan berurutan. Perubahan tersebut tidak terjadi secara loncat.

Individu dikatakan sebagai peserta didik, ketika ia terlibat dalam sebuah

aktivitas pendidikan, khususnya pada lembaga persekolahan formal seperti Sekolah

Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Di Indonesia untuk menyebut peserta didik ada

beberapa istilah yang biasa digunakan seperti murid, siswa siswi, anak didik, santri

dan sebagainya.

16
Sesuai dengan jenjang institusi pendidikan yang ada, peserta didik memiliki

sejumlah kategori, misalnya usia 4-6 tahun di Taman Kanak- Kanak (TK), usia 6-

12 tahun di Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI), usia 13-16 tahun

di Sekolah Menengah Pertama (SMP) ATAU Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan

usia 16-19 tahun di Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA).

Perkembangan peserta didik merupakan proses perubahan fisik pada peserta

didik yang bernilai kuantitatif dan terjadi secara berkesinambungan untuk menuju

proses perubahan dasar (kepribadian, pikiran, dan pengetahuan) menuju

kesempurnaan kematangannya.

Proses yang terjadi dalam tumbuh-kembang peserta didik dipengaruhi oleh

berbagai faktor dan sangat kompleks serta memiliki keterkaitan. Selain faktor

bawaan atau faktor keturunan dari peserta didik yang dapat mempengaruhi kualitas

perkembangan dari peserta didik, faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap

perkembangannya. Kedua faktor ini berbeda-beda antara individu yang satu dengan

yang lain, sehingga menyebabkan perbedaan yang disebut dengan istilah individual

differences. Berdasarkan hal ini, masing-masing individu memiliki keunikan atau

kekhasan sendiri

Proses perkembangan setiap individu (peserta didik) dapat dipengaruhi

faktor internal dan eksternal. Pengaruh dan dampak yang diakibatkan oleh faktor

internal dan ekternal perlu diantisipasi dan upaya yang dapat dilakukan untuk

mempengaruhi secara positif untuk setiap dampak yang ditimbulkan dan

mengoptimalkannya jika itu positif dampaknya untuk setiap peserta didik.

17
DAFTAR PUSTAKA

AJHURI, K. F. (2019). PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan. Penebar Media Pustaka.
Dwiyono, Y. (2021). PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. PENERBIT
DEEPUBLISH.
Limbong, M. (2020). Perkembangan Peserta Didik. UKI Press.
Masganti. (2012). PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. PERDANA
PUBLISHING.
Sumanto, D. (2020). PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK. UNPAM PRESS.
Yadnyawati, I. A. (2021). Perkembangan Peserta Didik. UNHI Press.

18

Anda mungkin juga menyukai