Anda di halaman 1dari 3

SETIAP KETERBATASAN MEMPUNYAI KEISTIMEWAAN

Keterbatasan seseorang terkadang membuat hilang percaya pada dirinya. Yang mereka
perlu sadari adalah setiap manusia telah Allah titipkan keistimewaannya, membangun sebuah
tradisi yang baik memanglah tidak mudah, dibeberapa daerah bahkan negara masih banyak orang
yang berkebutuhan khusus yang belum mendapat pendampingan yang layak bahkan ada yang
belum menyadari bahwa disekelilingnya ada yang harus dibantu. Di ujung kota Bandung bagian
timur ada sebuah lembaga yang luar biasa berbeda dengan lembaga pada umumnya yang
bernama Hayat School, ditempat tersebut memberikan berbagai pendampingan khususnya pada
bidang pendidikan. Banyak anak-anak yang mempunyai keterbatasan mendapat pendampingan
hingga mereka menemukan keistimewaan yang tersimpan di dalamnya.

Di Hayat School ada seorang anak perempuan yang cantik, ceria dan juga periang. Dia
sekarang duduk di bangku sekolah dasar kelas dua. Sebut saja dia Marwah, Marwah adalah
seorang anak yang sangat suka bermain ayunan, sampai-sampai kecepatan mengayunkannya
tidak terkendali, rasanya ngeri kalau lihat dia sudah bermain ayunan. Marwah juga seorang anak
yang sangat ceria dia selalu melayangkan senyumannya pada orang sekitarnya, terkadang juga
dia membuat tingkah lucu yang bikin semua orang tertawa terpingkal-pingkal. Namun, Dia juga
termasuk anak yang suka menyendiri, Marwah suka menyendiri karena dia punya dunia sendiri,
dia banyak menemukan berbagai hal ketika dia sendiri. Beberapa hal yang kadang membuat
teman-teman dikelasnya merasa aneh pada Marwah yaitu dia juga suka tiba-tiba membawa
sesuatu untuk dimainkan dikelas dan mengumpulkan semut untuk dipelihara. Ketika badan
Marwah merasa sakit dia pikir semuanya bisa diobati dengan hansaplast sampai-sampai pada
satu waktu badannya dipenuhi hansaplast. Tapi marwah termasuk anak yang punya kemampuan
mendengar yang bagus, dia mampu mengingat beberapa informasi dengan baik.

Suatu hari Marwah sepulang sekolah sedang menunggu jemputan dia menemukan tinta
spidol di sekitar taman bermain, dia tidak tahu kalau tinta spidol itu tidak boleh untuk dimakan,
tanpa pikir panjang dia menjilat tinta spidol itu sampai mulutnya menghitam. Sontak menjadi
perhatian orang disekitarnya terutama fasilitator, kepanikan terjadi karena ulahnya. Dengan cepat
Marwah melapor ke kaka fasil dengan polosnya.

“kaka-kaka aku habis makan tinta….hihihihi” (Marwah dengan tingkah lucunya melapor
ke kaka fasil)

“Astgahfirullah……Marwah ayo, Ayo, kumur-kumur cuci mulutnya” (Kaka fasil panik


melihat keadaan Marwah yang mulutnya menghitam oleh tinta)

“ini enak tau rasa blueberry” (celetuk Marwah dengan polosnya)

“Marwah tinta ini bukan untuk dimakan, tapi tinta itu untuk menulis” (jelas kaka fasil
sekaligus memperkenalkan fungsi tinta tersebut)
Setelah saat itu kami sebagai fasilitator sangat memberi perhatian khusus kepada Marwah
dengan menjadi cctv nya selama di sekolah, ini adalah salah satu hambatan dan kekurangan yang
dimiliki Marwah. Marwah adalah salah satu anak yang mempunyai keterbatasan dengan
keterlambatan mental secara usia, usia dia memang sudah menginjak 8 tahun dan sudah masuk
usia sekolah dasar tapi secara mental Marwah mengalami keterlambatan atau mental age nya
masih di dibawah umur 8 tahun. Ananda dengan keterbatasannya menjadikan dia tidak bisa
menyesuaikan pelajaran dengan teman-temannya disekolah sesuai dengan capaian yang ada di
kelas 2 tersebut, bahkan terkadang beberapa temannya enggan menemaninya, ya inilah salah satu
rintangan yang Marwah harus hadapi dan menjalaninya.

Dengan keterlambatan mental pada usianya ada satu senjata yang Marwah punya untuk
terus bertumbuh yaitu kemampuan mendengarnya yang baik. Suatu ketika saat fasilitator
memberikan challenge untuk menghafal dalam waktu 30 menit Marwah dapat melakukannya
dengan baik. Selain itu juga beberapa challenge lainnya saat literasi Marwah begitu fokus dalam
mendengarkan cerita yang sedang diputarkan oleh fasilitator.

“baik teman-teman kali ini kaka akan men-challange teman-teman untuk memberikan
ringkasan cerita yang teman-teman dengar pada audio yang kaka putar ini” (kaka
fasilitator sedang memberikan penjelasan terkait kegiatan pembelajaran)

“oke kaka” (seru anak-anak dikelas)

“pada suatu hari……………………” (ceita audio diputar oleh kaka fasilitator tentang
hidup rukun dirumah)

10 menit kemudian………………………………..

“baik teman-teman ceritanya sudah selesai” (seru kaka fasilitator mengakhiri audio yang
diputarnya)

“nah, sekarang menurut teman-teman apa hikmah yang bisa diambil dari cerita tadi?”
(seru kaka fasilitator)

“akuuuuuuuuuu” (dengan percaya diri Marwah mengangkat tangannya untuk menjawab


pertanyaan kaka fasilitator)

“jadi kita itu harus saling tolong menolong di rumah, seperti bantu ibu cuci piring, nggak
berantem sama adik” (singkat Marwah memberikan pendapatnya)

“waah, keren Marwaaah Good Job” (seru kaka fasilitator dan memuji Marwah dan takjub
dengan kemampuan mendengarnya Marwah)

Dengan melihat kondisi Marwah dengan segala keterbatasannya tapi dia berhasil
menunjukkan keistimewaan dalam dirinya dengan percaya diri membuat teman-temannya
terkejut dan merasa bangga dengan Marwah. Keterbatasan itu akhirnya menjadi pelajaran bagi
setiap anak untuk tetap percaya dengan dirinya bahwa pada setiap orang pasti mempunyai
kelebihannya, jangan pernah mundur karena keterbatasan yang kita miliki, teruslah berjuang dan
mencoba berbagai hal yang ingin kamu tahu sampai kamu menemukan keistimewaan dalam
dirimu.

Anda mungkin juga menyukai