Case Study Plasenta Previa Santika Sari
Case Study Plasenta Previa Santika Sari
(PLASENTA PREVIA)
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
SANTIKA SARI
(4338114201220007)
2023/2024
CASE STUDY PLASENTA PREVIA
Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat dengan G3P2A0 hamil 37-38 minggu dengan
plasenta previa totalis. Keluhan yang dirasakan serigkali nyeri pada selangkangan dan
terjadi perdarahan. Ibu tampak cemas dan lemah dengan kedaannya. Hasil pemeriksaan
Leopold I: teraba kepala, Leopold II: punggung kanan, Leopold III: teraba bokong, Leopold
IV: -. Tampak perdarahan pada pembalut. Hasil USG menunjukkan cairan amnion mulai
berkurang, DJJ 155x/ menit.
Hasil Laboratorium
Terapi:
ANALISA DATA
Usia : 30 tahun
Risiko Perdarahan
Minggu, Subjektif: Nyeri Akut (D.0077) Plasenta previa
18 Feb Pasien mengeluh
2024 serigkali nyeri pada Kategori: Psikologis Pembentukan segmen
selangkangan dan Subkategori: Nyeri bawah uterus dan
terjadi perdarahan dan Kenyamanan dilatasi ostium uteri
P : Nyeri bertambah
Ketika beraktivitas dan Definisi:
nyeri berkurang saat Pengalaman sensorik Plasenta mengalami
istirahat atau emosional yang laserasi dan sinus
Q : Seperti ditusuk-tusuk berkaitan dengan uterus robek
R : Nyeri pada kerusakan jaringan
selangkangan aktual atau fungsional,
S:5 dengan onset mendadak Mengeluh nyeri
T : Nyeri dirasakan hilang atau lambat dan
timbul berintensitas ringan Nyeri akut
hingga berat yang
Objektif: berlangsung kurang dari
Pasien tampak 3 bulan.
meringis menahan
nyeri
Pasien tampak gelisah
Minggu, Subjektif: Ansietas (D.0080) Plasenta previa
18 Feb Pasien mengatakan
2024 khawatir dengan Kategori: Psikologis Pembentukan segmen
kondisi bayinya Subkategori: Integritas bawah uterus dan
Ego dilatasi ostium uteri
Objektif:
Pasien tampak cemas Definisi: Plasenta mengalami
dan gelisah dengan Kondisi emosi dan laserasi dan sinus
keadaannya pengalaman subyektif uterus robek
Wajah tampak pucat individu terhadap obejk
Pasien tampak tegang yang tidak jelas dan Perdarahan intervilus
spesifik akibat plasenta
antisipasi bahaya yang
memungkinkan Pasien tampak cemas
individu melakukan
tindakan untuk Ansietas
menghadapi ancaman.
Minggu, Subjektif: Risiko Cedera Pada Plasenta previa
18 Feb Pasien mengeluh Janin (D.0138)
2024 serigkali terjadi Pembentukan segmen
perdarahan Kategori: Lingkungan bawah uterus dan
Subkategori: dilatasi ostium uteri
Keamanan dan Proteksi
Objektif:
Plasenta mengalami
Hasil pemeriksaan
Definisi : laserasi dan sinus
Leopold I: teraba
Berisiko mengalami uterus robek
kepala, Leopold II:
bahaya atau kerusakan
punggung kanan,
fisik pada janin selama Perdarahan intervilus
Leopold III: teraba
proses kehamilan dan plasenta
bokong, Leopold IV: -.
persalinan.
serta
Cairan amnion ikut
ketidakmungkinan
berkurang
persalinan pervaginam.
Tampak perdarahan
Risiko Cidera Janin
pada pembalut
Hasil USG
menunjukkan cairan
amnion mulai
berkurang
Minggu, Subjektif:- Risiko Infeksi Plasenta previa
18 Feb (0142)
2024 Objektif: Pembentukan segmen
Hasil pemeriksaan Kategori: Lingkungan bawah uterus dan
laboratorium Leukosit Subkategori: dilatasi ostium uteri
4.19 Keamanan dan proteksi
Hasil pemeriksaan Plasenta mengalami
laboratorium Eusinofil 1 Definisi: laserasi dan sinus
Berisiko mengalami uterus robek
peningkatan terserang
organisme patogenik. Perdarahan intervilus
Risiko Infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
Usia : 30 tahun
Terapeutik
- Pertahankan bed rest
selama perdarahan
- Batasi tindakan invasive,
jika perlu
- Gunakan kasur pencegah
decubitus
- Hindari pengukuran suhu
rektal
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
- Anjurkan menggunakan
kaus kaki saat ambulasi
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan untuk
menghindari konstipasi
- Anjurkan menghindari
aspirin atau antikoagulan
- Anjurkan meningkatkan
asupan makanan dan
vitamin K
- Anjurkan segera melapor
jika terjadi perdarahan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
produk darah, jika perlu
18 Feb Nyeri Akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
2024 (D.0077) (L.08066) (1.08238)
Terapeutik
- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis
TENS, hipnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi
terbimbing. kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis suhu ruangan,
pencahayaan kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
18 Feb Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas
2024 (D.0080) (L.09093) (1.09314)
Tindakan
Setelah dilakukan
Observasi
tindakan keperawatan
- Identifikasi saat tingkat
selama 3x24 jam, maka
ansietas berubah (mis,
tingkat asnsietas
kondisi, waktu, stresor)
menurun dengan kriteria
- Identifikasi kemampuan
hasil:
mengambil keputusan
1. Verbalisasi khawair - Monitor tanda-tanda
ansietas (verbal dan
akibat kondisi yang
nonverbal) tric and
dihadapi menurun
Terapeutik
dengan nilai 5
- Ciptakan suasana
2. Perilaku gelisah
terapeutik untuk
Menurun dengan
menumbuhkan
nilai 5
kepercayaan
3. Perilaku tegang
- Temani pasien untuk
menurun dengan
mengurangi kecemasan,
nilai 5
jika memungkinkan
- Pahami situasi yang
membuat ansietas
- Dengarkan dengan penuh
perhatian
- Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
- Tempatkan barang pribadi
yang memberikan
kenyamanan
- Motivasi mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
- Diskusikan perencanaan
realistis tentang peristiwa
yang akan datang
Edukasi
- Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
- Informasikan secara faktual
mengenal diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
- Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien, jika
perlu
- Anjurkan melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai
kebutuhan
- Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
- Latih kegiatan pengalihan
untuk mengurangi
ketegangan
- Latih penggunaan
mekanisme pertahanan diri
yang tepat
- Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu
18 Feb Risiko cedera pada Tingkat Cedera Pemantauan Denyut Jantung
2024 janin (D.0138) (L.14136) Janin
(1.020560)
Setelah dilakukan
Tindakan
tindakan keperawatan
Observasi
selama 3x24 jam, maka
- Identifikasi status obstetrik
tingkat cedera
- Identifikasi riwayat
menurun dengan kriteria
obstetrik
hasil:
- Identifikasi adanya
1. Kejadian cedera penggunaan obat, diet dan
menurun dengan nilai merokok
5 - Identifikasi pemeriksaan
2. Perdarahan menurun kehamilan sebelumnya
dengan nilai 5 - Periksa denyut jantung
janin selama 1 menit
3. Ekspresi wajah
- Monitor denyut jantung
kesakitan menurun
janin
dengan nilai 5
- Monitor tanda vital ibu
4. Agitasi menurun
dengan nilai 5
Terapeutik
5. Iritabilitas menurun
- Atur posisi pasien
dengan nilai 5
- Lakukan manuver Leopold
untuk menentukan posisi
janin
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
18 Feb Risiko Infeksi Tingkat Infeksi Pencegahan Infeksi
2024 (0142) (L.14137) (I.14539)
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
- Ajarkan etika batuk
- Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka atau luka
operasi
- Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
Ceftriaxone: 3 x 1 gram
5. Tuliskan EBP yang dapat ditambahkan sebagai intervensi pada kasus tersebut?
Sertakan PICOT!
Evidence-Based Practice
Judul jurnal, P I C O T
nama Problem/ Intervensi Comparion Outcome Time
penulis populasi
Efektivitas Populasi dalam Dalam Pada Mengatasi Penelitian
Deep penelitian ini yaitu penelitian ini penelitian ini kecemasan ini
Breathing Ibu hamil menggunakan tidak dilakukan
Terhadap trimester III penerapan menggunakan pada
Kecemasan dengan plasenta Teknik deep kelompok tanggal 12
Ibu Hamil previa breathing kontrol, November
Dengan hanya 2021 di
Plasenta menggunakan RSUP
Previa : kelompok Hasan
Evidence intervensi Sadikin
Based Case
Report (uwin
& Sofiyanti,
2022)
Penerapan Populasi dalam Dalam Pada Penurunan Penelitian
Endorphine penelitian ini yaitu penelitian ini penelitian ini Tingkat ini
Massage Ibu hamil dengan menggunakan tidak kecemasan dilakukan
dalam perdarahan penerapan menggunakan di Ruang
Menurunkan antepartum Endorphine kelompok Instalasi
Kecemasan Massage kontrol, Gawat
Ibu hanya Darurat
Perdarahan menggunakan Obstetri
Antepartum kelompok Dan
dengan intervensi Ginekologi
Plasenta RSUP.
Previa Prof. Dr.
(Pasambo et R.D.
al., 2023) Kandou
Manado
DAFTAR PUSTAKA
Pasambo, Y., Bakari, N., Tamunu, E. N., Sarimin, D. S., Ponidjan, T. S., & Tuegeh, J.
(2023). Penerapan Endorphine Massage dalam Menurunkan Kecemasan Ibu Perdarahan
Antepartum dengan Plasenta Previa. Prosiding Seminar Nasional Dies Natalis Poltekkes
Kemenkes Manado Xxii Tahun 2023, 343–348.
https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/prosiding2023/article/view/1996
uwin, & Sofiyanti, S. (2022). Efektivitas Deep Breathing Terhadap Kecemasan Ibu Hamil
Dengan Plasenta Previa : Evidence Based Case Report. Jurnal Kesehatan Siliwangi,
2(3), 822–833. https://doi.org/10.34011/jks.v2i3.757