Anda di halaman 1dari 16

CASE STUDY ASUHAN KEPERAWATAN

(PLASENTA PREVIA)

Dosen Pengampu:

Rima Novianti, M.Kep

Disusun Oleh:

SANTIKA SARI

(4338114201220007)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

HORIZON UNIVERSITY INDONESIA

JL. PANGKAL PERJUANGAN KM 1 BYPASS KARAWANG 4131

2023/2024
CASE STUDY PLASENTA PREVIA

Seorang perempuan usia 30 tahun dirawat dengan G3P2A0 hamil 37-38 minggu dengan
plasenta previa totalis. Keluhan yang dirasakan serigkali nyeri pada selangkangan dan
terjadi perdarahan. Ibu tampak cemas dan lemah dengan kedaannya. Hasil pemeriksaan
Leopold I: teraba kepala, Leopold II: punggung kanan, Leopold III: teraba bokong, Leopold
IV: -. Tampak perdarahan pada pembalut. Hasil USG menunjukkan cairan amnion mulai
berkurang, DJJ 155x/ menit.

Hasil Laboratorium

Parameter Hasil Satuan Nilai rujukan


Hemoglobin 11 g/dl 11.7-15.5
Eritrosit 4.20 X 10^6/ul 4.10-5.10
Leukosit 4.19 X 10^3/ul 4.40-11.30
Trombosit 200 X 10^3/ul 150-400
Hematookrit 37 % 35.0-47.0
Basofil 0 % 0-1
Eusinofil 1 % 2-4
Neutrofil 68 % 50-70
Limposit 30 % 25-40
Monosit 5 % 2-8
MCV 82 fl 80-100
MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin) 3 26-34
MCHC 33 g/dl 32-36
RDW-CV 12.1 % 12.0-14.8
Masa perdarahan/BT 3 Menit 1-3
Masa pembekuan/CT 10 Menit 5-11
Golongan darah ABO AB
Golongan Darah Rhesus Positif
HBs Ag Rapid Non reaktif Non reaktif

Terapi:

 Asam mefenamat: 3 x 500 mg


 Ceftriaxone: 3 x 1 gram
 Dexametason: 3 x 1 ml (5mg/ mL)

 RL : 500 ml/ 12 jam


Pertanyaan:

1. Tuliskan factor risiko yang terjadi pada kasus? Jelaskan


Jawab:
 Usia 30 tahun: Usia ibu yang relatif muda dapat meningkatkan risiko komplikasi
kehamilan, terutama jika ini adalah kehamilan ketiga.
 G3P2A0: Gravida 3 (jumlah kehamilan), Para 2 (jumlah persalinan), Abortus 0
(jumlah keguguran). Sebelumnya telah mengalami dua persalinan, yang dapat
meningkatkan risiko komplikasi pada kehamilan ketiga.
 Plasenta previa totalis: Plasenta menutupi seluruh serviks, meningkatkan risiko
perdarahan yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin.

2. Tuliskan analisa data beserta diagnosa keperawatan kasus tersebut? Tambahkan


data (objektif) untuk melengkapi diagnosa keperawatan tersebut? Sertakan
pathway diagnosa keperawatan sesuai kasus?

ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny.T

Usia : 30 tahun

Tanggal Data Fokus Masalah Penyebab


Minggu, Subjektif : Risiko Perdarahan Plasenta previa
18 Feb  Pasien mengeluh (D.0012)
2024 seringkali terjadi Pembentukan segmen
perdarahan Kategori: Fisiologis bawah uterus dan
Subkategori: Sirkulasi dilatasi ostium uteri
Objektif :
 Pasien tampak lemah Definisi: Plasenta mengalami
dengan keadaannya Risiko perdarahan laserasi dan sinus
 Tampak adanya adalah diagnosis uterus robek
perdarahan pada keperawatan yang
pembalut didefinisikan sebagai Perdarahan intervilus
berisiko mengalami plasenta
kehilangan darah baik
internal (terjadi di Tampak adanya
dalam tubuh) maupun perdarahan pada
eksternal (terjadi hingga pembalut
keluar tubuh).
Kondisi lemah

Risiko Perdarahan
Minggu, Subjektif: Nyeri Akut (D.0077) Plasenta previa
18 Feb  Pasien mengeluh
2024 serigkali nyeri pada Kategori: Psikologis Pembentukan segmen
selangkangan dan Subkategori: Nyeri bawah uterus dan
terjadi perdarahan dan Kenyamanan dilatasi ostium uteri
P : Nyeri bertambah
Ketika beraktivitas dan Definisi:
nyeri berkurang saat Pengalaman sensorik Plasenta mengalami
istirahat atau emosional yang laserasi dan sinus
Q : Seperti ditusuk-tusuk berkaitan dengan uterus robek
R : Nyeri pada kerusakan jaringan
selangkangan aktual atau fungsional,
S:5 dengan onset mendadak Mengeluh nyeri
T : Nyeri dirasakan hilang atau lambat dan
timbul berintensitas ringan Nyeri akut
hingga berat yang
Objektif: berlangsung kurang dari
 Pasien tampak 3 bulan.
meringis menahan
nyeri
 Pasien tampak gelisah
Minggu, Subjektif: Ansietas (D.0080) Plasenta previa
18 Feb  Pasien mengatakan
2024 khawatir dengan Kategori: Psikologis Pembentukan segmen
kondisi bayinya Subkategori: Integritas bawah uterus dan
Ego dilatasi ostium uteri
Objektif:
 Pasien tampak cemas Definisi: Plasenta mengalami
dan gelisah dengan Kondisi emosi dan laserasi dan sinus
keadaannya pengalaman subyektif uterus robek
 Wajah tampak pucat individu terhadap obejk
 Pasien tampak tegang yang tidak jelas dan Perdarahan intervilus
spesifik akibat plasenta
antisipasi bahaya yang
memungkinkan Pasien tampak cemas
individu melakukan
tindakan untuk Ansietas
menghadapi ancaman.
Minggu, Subjektif: Risiko Cedera Pada Plasenta previa
18 Feb  Pasien mengeluh Janin (D.0138)
2024 serigkali terjadi Pembentukan segmen
perdarahan Kategori: Lingkungan bawah uterus dan
Subkategori: dilatasi ostium uteri
Keamanan dan Proteksi
Objektif:
Plasenta mengalami
 Hasil pemeriksaan
Definisi : laserasi dan sinus
Leopold I: teraba
Berisiko mengalami uterus robek
kepala, Leopold II:
bahaya atau kerusakan
punggung kanan,
fisik pada janin selama Perdarahan intervilus
Leopold III: teraba
proses kehamilan dan plasenta
bokong, Leopold IV: -.
persalinan.
serta
Cairan amnion ikut
ketidakmungkinan
berkurang
persalinan pervaginam.
 Tampak perdarahan
Risiko Cidera Janin
pada pembalut
 Hasil USG
menunjukkan cairan
amnion mulai
berkurang
Minggu, Subjektif:- Risiko Infeksi Plasenta previa
18 Feb (0142)
2024 Objektif: Pembentukan segmen
 Hasil pemeriksaan Kategori: Lingkungan bawah uterus dan
laboratorium Leukosit Subkategori: dilatasi ostium uteri
4.19 Keamanan dan proteksi
 Hasil pemeriksaan Plasenta mengalami
laboratorium Eusinofil 1 Definisi: laserasi dan sinus
Berisiko mengalami uterus robek
peningkatan terserang
organisme patogenik. Perdarahan intervilus

Leukosit 4.19 dan


Eusinofil 1

Risiko Infeksi

3. Prioritaskan diagnosa keperawatan pada kasus tersebut? Jelaskan !

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tgl No Diagnosa Keperawatan


18 Feb 1 Risiko perdarahan d.d Tampak adanya perdarahan pada pembalut
2024
18 Feb 2 Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisiologis d.d nyeri pada selangkangan,
2024 skala 5, tampak meringis dan gelisah,
18 Feb 3 Ansietas b.d krisis situasional d.d tampak cemas, khawatir dengan kondisi
2024 bayi
18 Feb 4 Risiko Cedera Pada Janin d.d tampak adanya perdarahan, cairan amnion
2024 berkurang
18 Feb 5 Risiko Infeksi d.d Leukosit 4.19, Eusinofil 1
2024
4. Tuliskan Luaran dan intervensi pada kasus tersebut?

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny.T

Usia : 30 tahun

Tgl Diagnosa Tujuan & Kriteria Rencana


Kaeperawatan Hasil
18 Feb Risiko Perdarahan Tingkat Perdarahan Pencegahan Perdarahan
2024 (D.0012) (L.02017) (I.02067)

Setelah dilakukan Tindakan


tindakan keperawatan Observasi
selama 3x24 jam, maka - Monitor tanda dan gejala
Tingkat Perdarahan perdarahan
menurun - Monitor nilai
dengan kriteria hasil: hematokrit/hemoglobin
1. Membran mukosa sebelum dan setelah
lembab meningkat 5 kehilangan darah
2. Kelembaban kulit - Monitor tanda-tanda vital
meningkat 5 ortostatik
3. Hemoglobin - Monitor koagulasi (mis:
membaik 5 prothrombin time (PT),
4. Perdarahan vagina partial thromboplastin time
menurun 5 (PTT), fibrinogen,
degradasi fibrin dan/atau
platelet)

Terapeutik
- Pertahankan bed rest
selama perdarahan
- Batasi tindakan invasive,
jika perlu
- Gunakan kasur pencegah
decubitus
- Hindari pengukuran suhu
rektal

Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
- Anjurkan menggunakan
kaus kaki saat ambulasi
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan untuk
menghindari konstipasi
- Anjurkan menghindari
aspirin atau antikoagulan
- Anjurkan meningkatkan
asupan makanan dan
vitamin K
- Anjurkan segera melapor
jika terjadi perdarahan

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
produk darah, jika perlu
18 Feb Nyeri Akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
2024 (D.0077) (L.08066) (1.08238)

Setelah dilakukan Tindakan


tindakan keperawatan Observasi
selama 3x24 jam, maka - Identifikasi lokasi,
tingkat nyeri menurun karakteristik, durasi,
dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas,
1. Keluhan nyeri intensitas nyerl
menurun dengan - identifikasi skala nyori
nilai 5 - Identifikasi respons nyeri
2. Meringis menurun non verbal
dengan nilai 5 - Identifikasi faktor yang
3. Gelisah menurun memperberat dan
dengan nilai 5 memperingan nyeri
- Identifikasi pengetahuan
dan keyaninan tentang
nyeri
- Identifikasi pengaruh
budaya terhadap respon
nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan
- Monitor efek samping
penggunaan analgetik

Terapeutik
- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis
TENS, hipnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi
terbimbing. kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis suhu ruangan,
pencahayaan kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri

Edukasi
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
18 Feb Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas
2024 (D.0080) (L.09093) (1.09314)

Tindakan
Setelah dilakukan
Observasi
tindakan keperawatan
- Identifikasi saat tingkat
selama 3x24 jam, maka
ansietas berubah (mis,
tingkat asnsietas
kondisi, waktu, stresor)
menurun dengan kriteria
- Identifikasi kemampuan
hasil:
mengambil keputusan
1. Verbalisasi khawair - Monitor tanda-tanda
ansietas (verbal dan
akibat kondisi yang
nonverbal) tric and
dihadapi menurun
Terapeutik
dengan nilai 5
- Ciptakan suasana
2. Perilaku gelisah
terapeutik untuk
Menurun dengan
menumbuhkan
nilai 5
kepercayaan
3. Perilaku tegang
- Temani pasien untuk
menurun dengan
mengurangi kecemasan,
nilai 5
jika memungkinkan
- Pahami situasi yang
membuat ansietas
- Dengarkan dengan penuh
perhatian
- Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
- Tempatkan barang pribadi
yang memberikan
kenyamanan
- Motivasi mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasan
- Diskusikan perencanaan
realistis tentang peristiwa
yang akan datang

Edukasi
- Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
- Informasikan secara faktual
mengenal diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
- Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien, jika
perlu
- Anjurkan melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai
kebutuhan
- Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
- Latih kegiatan pengalihan
untuk mengurangi
ketegangan
- Latih penggunaan
mekanisme pertahanan diri
yang tepat
- Latih teknik relaksasi

Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu
18 Feb Risiko cedera pada Tingkat Cedera Pemantauan Denyut Jantung
2024 janin (D.0138) (L.14136) Janin
(1.020560)

Setelah dilakukan
Tindakan
tindakan keperawatan
Observasi
selama 3x24 jam, maka
- Identifikasi status obstetrik
tingkat cedera
- Identifikasi riwayat
menurun dengan kriteria
obstetrik
hasil:
- Identifikasi adanya
1. Kejadian cedera penggunaan obat, diet dan
menurun dengan nilai merokok
5 - Identifikasi pemeriksaan
2. Perdarahan menurun kehamilan sebelumnya
dengan nilai 5 - Periksa denyut jantung
janin selama 1 menit
3. Ekspresi wajah
- Monitor denyut jantung
kesakitan menurun
janin
dengan nilai 5
- Monitor tanda vital ibu
4. Agitasi menurun
dengan nilai 5
Terapeutik
5. Iritabilitas menurun
- Atur posisi pasien
dengan nilai 5
- Lakukan manuver Leopold
untuk menentukan posisi
janin

Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
18 Feb Risiko Infeksi Tingkat Infeksi Pencegahan Infeksi
2024 (0142) (L.14137) (I.14539)

Setelah dilakukan Tindakan


tindakan keperawatan Observasi
selama 3x24 jam, maka - Monitor tanda dan gejala
Tingkat Infeksi infeksi lokal dan sistemik
menurun
dengan kriteria hasil:
1. Kadar sel darah putih Terapeutik
membaik 5 - Batasi jumlah pengunjung
- Berikan perawatan kulit
pada area edema
- Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan
pasien
- Pertahankan teknik aseptic
pada pasien berisiko tinggi

Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
- Ajarkan etika batuk
- Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka atau luka
operasi
- Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
- Anjurkan meningkatkan
asupan cairan

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
Ceftriaxone: 3 x 1 gram

5. Tuliskan EBP yang dapat ditambahkan sebagai intervensi pada kasus tersebut?
Sertakan PICOT!

Evidence-Based Practice

Judul jurnal, P I C O T
nama Problem/ Intervensi Comparion Outcome Time
penulis populasi
Efektivitas Populasi dalam Dalam Pada Mengatasi Penelitian
Deep penelitian ini yaitu penelitian ini penelitian ini kecemasan ini
Breathing Ibu hamil menggunakan tidak dilakukan
Terhadap trimester III penerapan menggunakan pada
Kecemasan dengan plasenta Teknik deep kelompok tanggal 12
Ibu Hamil previa breathing kontrol, November
Dengan hanya 2021 di
Plasenta menggunakan RSUP
Previa : kelompok Hasan
Evidence intervensi Sadikin
Based Case
Report (uwin
& Sofiyanti,
2022)
Penerapan Populasi dalam Dalam Pada Penurunan Penelitian
Endorphine penelitian ini yaitu penelitian ini penelitian ini Tingkat ini
Massage Ibu hamil dengan menggunakan tidak kecemasan dilakukan
dalam perdarahan penerapan menggunakan di Ruang
Menurunkan antepartum Endorphine kelompok Instalasi
Kecemasan Massage kontrol, Gawat
Ibu hanya Darurat
Perdarahan menggunakan Obstetri
Antepartum kelompok Dan
dengan intervensi Ginekologi
Plasenta RSUP.
Previa Prof. Dr.
(Pasambo et R.D.
al., 2023) Kandou
Manado

DAFTAR PUSTAKA

Pasambo, Y., Bakari, N., Tamunu, E. N., Sarimin, D. S., Ponidjan, T. S., & Tuegeh, J.
(2023). Penerapan Endorphine Massage dalam Menurunkan Kecemasan Ibu Perdarahan
Antepartum dengan Plasenta Previa. Prosiding Seminar Nasional Dies Natalis Poltekkes
Kemenkes Manado Xxii Tahun 2023, 343–348.
https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/prosiding2023/article/view/1996

uwin, & Sofiyanti, S. (2022). Efektivitas Deep Breathing Terhadap Kecemasan Ibu Hamil
Dengan Plasenta Previa : Evidence Based Case Report. Jurnal Kesehatan Siliwangi,
2(3), 822–833. https://doi.org/10.34011/jks.v2i3.757

Anda mungkin juga menyukai