Anda di halaman 1dari 8

PERUBAHAN STRUKTUR DAN POLA RUANG DI KABUPATEN SIDOARJO

Achmad Rusydi Pratama, Wulan Dwi Purnamasari, Deni Agus Setyono


Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan Mayjen Haryono 167 Malang 65145 -Telp (0341)567886
Email rusydi.pratama17@gmail.com

ABSTRAK

Aktivitas manusia di wilayah perkotaan telah membentuk suatu penggunaan lahan, pola ruang, dan juga struktur
ruang baik skala lokal maupun global. Perkembangan tersebut tidak bisa lepas dari perubahan Pola dan struktur
ruang yang ada. Salah satu contohnya adalah pergeseran aktivitas manusianya dari yang bekerja di sector
ekonomi yang mengandalkan sumber daya alam menjadi sector industry dan perdagangan. Akibatnya, aktivitas
tersebut mendorong masyarakat untuk melakukan alih fungsi lahan dari lahan pertanian dan juga tambak
menjadi lahan industry, perdagangan, maupun permukiman. Sehingga, konversi lahan yang terjadi di Kabupaten
Sidoarjo telah mengurangi lahan pertanian dan tambak yang berada ada di pusat dan dekat pusat kota.
Perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada peruntukan pola ruang saja, akan tetapi juga berdampak pada
struktur ruangnya. Pusat kota yang awalnya berada di Kecamatan Sidoarjo, saat ini muncul pusat kota baru yang
berada di Kecamatan Waru. Hal ini terjadi karena seiring berubahnya guna lahan, maka ruang-ruang yang ada di
wilayah tersebut juga ikut berubah. Adanya beberapa fenomena tersebut diatas maka perlu adanya penelitian
untuk mengkaji perubahan pola dan struktur ruang Kabupaten Sidoarjo dengan memanfaatkan citra
penginderaan jauh yang dikombinasikan dengan Sistem Informasi Geografis (GIS).

Kata Kunci : Guna-Lahan; Indeks-Sentralitas; Struktur-Ruang.

ABSTRACT

Human activities in urban areas have shaped a land use, spatial pattern, and spatial structure both on a local and
global scale. These developments cannot be separated from changes in existing spatial patterns and structures.
One example is the shift in human activity from working in the economic sector that relies on natural resources
to the industrial and trade sectors. As a result, these activities encourage people to change the function of land
from agricultural land and also ponds into industrial, trade, and residential land. Thus, the land conversion that
occurred in Sidoarjo Regency has reduced agricultural land and ponds located in the center and near the city
center. These changes do not only occur in the designation of space patterns, but also have an impact on the
structure of the space. The city center, which was originally located in Sidoarjo District, is currently a new city
center located in Waru District. This happens because as land use changes, the spaces in the region also change.
The existence of some of the phenomena mentioned above, it is necessary to conduct research to examine
changes in spatial patterns and structures of Sidoarjo Regency by utilizing remote sensing images combined with
Geographic Information Systems (GIS).

Keywords: Land-Use; Centrality-Index; Spatial-Structur.


perubahan Pola dan struktur ruang yang ada.
PENDAHULUAN
Salah satu contohnya adalah pergeseran aktivitas
Aktivitas manusia di wilayah perkotaan manusianya dari yang bekerja di sektor ekonomi
telah membentuk suatu penggunaan lahan, pola yang mengandalkan sumber daya alam menjadi
ruang, dan juga struktur ruang baik skala lokal sector industry dan perdagangan. Akibatnya,
maupun global. Apabila kegiatan/aktivitas aktivitas tersebut mendorong masyarakat untuk
manusia dalam suatu kawasan tersebut berubah, melakukan alih fungsi lahan dari lahan pertanian
maka pola dan struktur ruang juga akan ikut dan juga tambak menjadi lahan industry,
berubah (Dian, 2016). perdagangan, maupun permukiman. Sehingga,
Kabupaten Sidoarjo mengalami konversi lahan yang terjadi di Kabupaten Sidoarjo
perkembangan dan perubahan wilayah yang telah mengurangi lahan pertanian dan tambak
signifikan dilihat dari aktivitas/kegiatan manusia yang berada ada di pusat dan dekat pusat kota.
dan fisik wilayahnya. Berdasarkan RTRW Perubahan tersebut tidak hanya terjadi
Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029. pada peruntukan pola ruang saja, akan tetapi juga
Perkembangan tersebut tidak bisa lepas dari berdampak pada struktur ruangnya. Pusat kota

Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022 93
PERUBAHAN STRUKTUR DAN POLA RUANG DI KABUPATEN SIDOARJO

yang awalnya berada di Kecamatan Sidoarjo, saat METODE PENELITIAN


ini muncul pusat kota baru yang berada di
Variabel Penelitian
Kecamatan Waru. Hal ini terjadi karena seiring
berubahnya guna lahan, maka ruang-ruang yang Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
ada di wilayah tersebut juga ikut berubah (RTRW Mengidentifikasi karakteristik pola dan struktur
Kabupaten Sidoarjo 2009-2029). ruang di Kabupaten Sidoarjo. Mengetahui
Adanya beberapa fenomena tersebut perubahan pola dan struktur ruang Kabupaten
diatas maka perlu adanya penelitian untuk Sidoarjo. Dasar penentuan variabel yaitu
mengkaji perubahan pola dan struktur ruang penelitian terdahulu dan sumber pustaka lain
Kabupaten Sidoarjo dengan memanfaatkan citra yang terkait dengan pola permukiman dan
penginderaan jauh yang dikombinasikan dengan budaya penghuni yang mempengaruhinya (Tabel
Sistem Informasi Geografis (GIS). GIS dan 1.).
penginderaan jauh telah banyak diterapkan Tabel 1. Variabel Penelitian
dalam mendeteksi dan memantau dinamika No Tujuan Variabel Sub Variabel
perubahan dan pola pertumbuhan kota secara .
temporal (Wisnu, 2012). 1. Mengidentifika Guna Perdagangan/jasa
si karakteristik lahan umum,
Ruang Lingkup Wilayah pola dan Pemerintahan
struktur ruang Permukiman
Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini di Kabupaten Industri/pergudang
menggunakan batas-batas administrasi, sehingga Sidoarjo. an
mempermudah untuk mengidentifikasi objek Transportasi
amatan dalam penelitian. Wilayah penelitian Kawasan lindung
yang dimaksud adalah Kabupaten Sidoarjo Jalan
Provinsi Jawa Timur. Menurut Kabupaten Fasilitas Fasilitas Kesehatan
Sidoarjo Dalam Angka Tahun 2022, batas-batas pelayana Fasilitas Pendidikan
administrasi Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai n umum Fasilitas
berikut: Peribadatan
Sebelah Utara : Kota Surabaya dan Kabupaten Fasilitas
Perdagangan dan
Gresik Jasa
Sebelah Selatan: Kabupaten Pasuruan 2. Mengetahui Perubaha Perdagangan/jasa
Sebelah Timur : Selat Madura perubahan n Pola umum,
Sebelah Barat : Kabupaten Mojokerto pola dan Ruang Pemerintahan
struktur ruang
Kabupaten Sidoarjo terletak antara 112,50 Kabupaten Perumahan
dan 112,90 Bujur Timur serta antara 7,30 dan Sidoarjo. Industri/pergudang
7,50 Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten an
Transportasi
Sidoarjo menurut Kabupaten Sidoarjo Dalam
Kawasan lindung
Angka Tahun 2017 adalah 714.243 km2. Jalan
Perubaha Ordo K1
n
Ordo K2
Struktur
ruang Jaringan Jalan

Sumber: Pontoh (2008)

Jenis Penelitian
Penelitian tentang spasial aktivitas pola
ruang termasuk dalam penelitian non
eksperimental. Dikarenakan dalam melakukan
penelitian tidak ada perlakuan khusus yang
dicoba untuk output yang spesifik, dengan kata
lain variabel digambarkan dengan apa adanya.
Penelitian deskriptif merupakan jenis penelitian
yang menyangkut pertanyaan mendasar tentang
Gambar 1.Peta Administrasi Kabupaten Sidoarjo ‘apa’ untuk mengetahui suatu gejala atau

94 Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022
Achmad Rusydi Pratama, Wulan Dwi Purnamasari, Deni Agus Setyono

peristiwa (fenomena) dengan melakukan struktur ruang dari tahun 2012 hingga 2022.
penjajakan terhadap gejala atau peristiwa Analisis ini dilakukan dengan cara menumpuk
tersebut. Maksudnya adalah, penelitian ini peta karakteristik pola ruang pada tahun 2012-
merupakan penelitian untuk mencari dan 2017, serta 2017-2022. Sehingga berdasarkan
mendalami perubahan yang terjadi pada pola dan analisis weighted overlay nantinya didapat data
struktur ruang wilayah kabupaten. perubahan dan data luas perubahan guna lahan
yang terjadi.
Metode Pengumpulan Data
Matriks indeks sentralitas
Metode pengumpulan data penelitian
“Perubahan struktur dan pola ruang” hanya Analisis matriks indeks sentralitas
menggunakan data sekunder. Data sekunder (Marshall) memperhitungkan banyaknya unit
dapat diperoleh melalui survei ke lembaga dan fasilitas pelayanan, sehingga asumsi yang
pranata yang terkait dengan data yang digunakan adalah wilayah yang memiliki unit
dibutuhkan dalam penelitian dan data-data fasilitas pelayanan terbanyak merupakan orde
kepustakaan lain yang terkait, seperti Dinas tertinggi dan ditetapkan sebagai pusat
PUPR, Dinas Binamarga, dan Studi Literatur lain. pelayanan. Perhitungan dilakukan dengan
tahapan (Putra, 2018) :
Metode Analisis Data
1. Menghitung bobot dari setiap unit fasilitas di
Metode analisis digunakan untuk masing-masing kecamatan dengan
mewujudkan tujuan yang ingin dicapai dalam menggunakan persamaan 1:
penelitian. Metode analisis merupakan suatu N=100/c ........................ (1)
cara untuk mewujudkan dan membahas tujuan Dimana:
yang ingin dicapai. N adalah bobot dari setiap unit fasilitas;
Analisis Penggunaan Lahan 100 adalah asumsi nilai sentralitas total;
c adalah jumlah seluruh unit fasilitas di Kota
Analisis penggunaan lahan menggunakan Tanjungpinang.
alat analisis Arcgis 10.3. Sebelumnya, terlebih 2. Menghitung Indeks Sentralitas (IS) setiap unit
dahulu mencari data yang diperlukan, yaitu apa fasilitas di masing-masing kecamatan dengan
saja guna lahan yang ada di wilayah studi. Data menggunakan persamaan 3:
tersebut didapat dari USGS. Kemudian IS=N . y........................ (2)
memasukkan data tersebut ke ArcMap (Arcgis Dimana:
10.3). Selanjutnya dalam melakukan analisis IS adalah Indeks Sentralitas;
lahan ini data diolah sedemikian rupa hingga N adalah bobot dari setiap unit fasilitas,
memunculkan klasifikasi penggunaan lahan. diperoleh dari persamaan (2) ;
Dalam Studi kasus ini, diperlukan data series y adalah jumlah unit faslitas di masing-masing
selama 15 Tahun, yaitu data series tahun 2012, kecamatan.
2017, dan 2022. 3. Menjumlahkan Indeks Sentralitas setiap
Analisis Weighted Overlay kecamatan.
4. Menghitung jumlah kelas (K) yang terbentuk
Metode weighted overlay merupakan menggunakan persamaan (3)
analisis spasial dengan menggunakan teknik K = 1 + 3.3 Log n ........................ (3)
overlay beberapa peta yang berkaitan dengan Dimana:
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap K adalah jumlah kelas;
penilaian kerentanan. Salah satu fungsi dari n adalah jumlah kecamatan yang dianalisis
weighted overlay ini adalah untuk menyelesaikan 5. Menghitung panjang interval kelas yang
masalah multikriteria seperti pemilihan lokasi terbentuk menggunakan persamaan (4)
optimal atau pemodelan kesesuaian. Weighted I = (T-t)/K ........................(4)
Overlay merupakan salah satu fasilitas yang ada Dimana:
dalam ArcGIS 10.3 yang mengkombinasikan I adalah panjang interval kelas yang terbentuk;
berbagai macam input dalam bentuk peta grid T adalah jumlah Indeks Sentralitas tertinggi;
dengan pembobotan (weigted factor) dari AHP t adalah jumlh Indeks Sentralitas terendah,
expert. K adalah jumlah kelas yang terbentuk.
Analisis ini diperlukan untuk melihat 6. Menentukan hierarki/orde perkotaan yang
perubahan yang terjadi pada pola ruang dan juga terbentuk.

Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022 95
PERUBAHAN STRUKTUR DAN POLA RUANG DI KABUPATEN SIDOARJO

HASIL DAN PEMBAHASAN No Tutupan Lahan 2017 Luas (Ha) Presentase


4 Perkebunan 988.90 1.37%
Perubahan Pola Lahan 5 Permukiman 22458.37 31.07%
6 Industri 2194.74 3.04%
Pola perkembangan ataupun perubahan
Total 72285.63 100.00%
guna lahan dapat ditinjau dengan melakukan
perbandingan antara guna lahan pada saat ini Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa
dengan guna lahan di masa lampau. Untuk tutupan lahan berdasarkan klasifikasi dari citra
melihat pola perubahan tutupan lahan di landsat yang telah dilakukan pada tahun 2017
Kabupaten Sidoarjo dilakukan identifikasi lahan pada Kabupaten Sidoarjo, diketahui bahwa dari
terbangun pada tahun 2012–2017–2022. Berikut total luas kawasan kurang lebih berkisar 72285.63
merupakan pola perubahan tutupan lahan di Ha, dominasi tutupan lahan yaitu dodominasi
Kabupaten Sidoarjo tahun 2012, 2017, dan 2022: oleh pertanian dengan total tutupan lahan 37,31
Tabel 2. Pola Perubahan tutupan lahan 2012(Ha) % atau dengan luas sekitar 26969.79 Ha.
No. Tutupan Lahan Luas (Ha) Presentase Sedangkan perairan menjadi klasifikasi dengan
2012 luasan paling sedikit yang hanya berkisar 976,48
1 Tambak 12975.00 17.95%
Ha atau 1,35 %.
2 Perairan 2633.41 3.64%
3 Pertanian 36545.49 50.56%
4 Perkebunan 639.43 0.88%
5 Permukiman 16827.50 23.28%
6 Industri 2664.81 3.69%
Total 72285.63 100.00%
Berdasarkan tabel klasifikasi tutupan lahan
dengan citra landsat Kabupaten Sidoarjo tahun
2012 dapat dilihat dari 6 klasifikasi tutupan lahan
yang ada, dominasi tutupan lahan pada tahun
2012 didominasi oleh lahan pertanian dengan
luas lahan kurang lebih mencapai 36545.49 Ha
atau sekitar 50.56% dari total keseluruhan
tutupan lahan pada Kabupaten Sidoarjo.
Sedangkan perkebunan menjadi tutupan lahan
paling sedikit karena hanya berkisar 693,43 Ha Gambar 3. Peta Tutupan Lahan Kabupaten
atau 0,88 % dari roral keseluruhan luas Sidoarjo 2017
Kabupaten Sidoarjo. Tabel 4. Tutupan Lahan Kabupaten Sidoarjo tahun
2022
No Tutupan Lahan Luas (Ha) Presentase
2022
1 Tambak 19117.71 26.45%
2 Perairan 1754.85 2.43%
3 Pertanian 19978.83 27.64%
4 Perkebunan 129.35 0.18%
5 Permukiman 25759.55 35.64%
6 Industri 5545.34 7.67%
Total 72285.63 100.00%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
bahwa pada tahun 2022 berdasarkan
penginderaan menggunakan citra landsat,
diketahui bahwa tutupan lahan pada Kabupaten
Sidoarjo dari 6 pengklasifikasian tutupan lahan,
dominasi tutupan lahan dapat dilihat jika
Gambar 2. Peta Tutupan Lahan Kabupaten pemukiman mendominasi dengan total 25759,55
Sidoarjo 2012 Ha atau berkisar 35,64 % dominasi tutupan lahan.
Tabel 3. Tutupan Lahan Kabupaten Sidoarjo tahun
Sedangkan berdasarkan klasifikasi pada tahun
2017
No Tutupan Lahan 2017 Luas (Ha) Presentase 2022 juga, perkebunan memiliki tutupan lahan
1 Tambak 18697.34 25.87% paling minim dimana terklasifikasikan tutupan
2 Perairan 976.48 1.35% lahan perkebunan di Kabupaten Sidoarjo hanya
3 Pertanian 26969.79 37.31% mencapai 129,35 Ha atau 0, 18 % saja.

96 Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022
Achmad Rusydi Pratama, Wulan Dwi Purnamasari, Deni Agus Setyono

Gambar 4. Peta Tutupan Lahan Kabupaten Gambar 7. Peta Konversi Tutupan Lahan
Sidoarjo 2022 Kabupaten Sidoarjo 2017-2022
Tabel 5. Perubahan Tutupan Lahan Kabupaten
Sidoarjo Tahun 2012-2017-2022 Diagram Perubahan tutupan lahan
No Tutupan lahan Tahun Tahun Tahun pada Kabupaten Sidoarjo tahun
2012 2017 2022 2017 - 2022
Luasan Luasan Luasan
(Ha) (Ha) (Ha) 8000
1 Tambak 12975.00 18697.34 19117.71 6000
2 Perairan 2633.41 976.48 1754.85 4000
3 Pertanian 36545.49 26969.79 19978.83 2000
4 Perkebunan 639.43 988.90 129.35 0
5 Permukiman 16827.50 22458.37 25759.55

u…

i…
tri

an

k
uk
ira

eb

ba
6 Industri 2664.81 2194.74 5545.34
us

ni
rm
rk
ra

m
rta
d
Tabel diatas mengenai perubahan tutupan
In

Pe

Pe
Pe

Ta
Pe
lahan Kabupaten Sidoarjo dari tahun 2012, 2017, Series 1
dan 2022. Berikut merupakan hasil overlay peta
perubahan tutupan lahan. Gambar 8. Diagram Perubahan Tutupan
Lahan Kabupaten Sidoarjo 2017-2022
Dapat disimpulkan berdasarkan klasifikasi
citra periodic yang telah dilakukan pada tahun
2012, 2017, dan 2022 tutupan lahan Kabupaten
Sidoarjo kecenderungan tiap tahun bertumbuh
dari yang kawasan tak terbangun menajadi
kawasan terbangun. Perubahan lahan di
Kabupaten Sidoarjo paling besar terjadi pada
fungsi lahan industri dan permukiman.
Kondisi eksisting untuk penggunaan lahan
di Kabupaten Sidoarjo didominasi oleh kawasan
Gambar 5. Peta Tutupan Lahan Kabupaten permukiman. Kawasan permukiman tersebar di
Sidoarjo 2012-2017 seluruh Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Selain
kawasan permukiman guna lahan terbanyak di
Kabupaten Sidoarjo adalah kawasan industri,
Diagram Perubahan tutupan lahan perdagangan dan jasa, pertanian, dan tambak.
pada Kabupaten Sidoarjo tahun
2012 - 2017 Ketersediaan Fasilitas di Kabupaten Sidoarjo

10000 Penggunaan lahan di Kabupaten Sidoarjo


5000 untuk beberapa fasilitas seperti fasilitas
0 pendidikan, kesehatan, peribadatan, dll. Berikut
Ketersediaan fasilitas di Kabupaten Sidarjo.
b…
e…
ir…


rm
tri

rta

m
rk

Tabel 6. Fasilitas Pendidikan


ra

Ta
us

Pe

Pe
Pe
Pe
d
In

No Kecamatan TK SD SMP SMA


Series 1 1 Tarik 22 31 6 2
2 Prambon 24 29 5 1
Gambar 6. Diagram Perubahan Tutupan Lahan 3 Krembung 28 30 5 1
Kabupaten Sidoarjo 2012-2017 4 Porong 24 26 10 6

Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022 97
PERUBAHAN STRUKTUR DAN POLA RUANG DI KABUPATEN SIDOARJO

No Kecamatan TK SD SMP SMA Tabel 8. Fasilitas Peribadatan


5 Jabon 27 22 6 1 No Kecamatan Masjid Musho Gerej Pura
la a
6 Tanggulangin 31 27 8 2 1 Tarik 42 245
7 Candi 55 31 8 1
2 Prambon 42 283 1
8 Tulangan 41 35 7 2
3 Krembung 36 271 2 1
9 Wonoayu 29 30 5 2
4 Porong 36 179 1
10 Sukodono 45 32 5 2
11 Sidoarjo 5 Jabon 58 156
87 55 29 16
12 Buduran 38 24 9 3 6 Tanggulangin 55 164

13 Sedati 29 21 9 3 7 Candi 75 316


14 Waru 92 44 21 7 8 Tulangan 59 398
15 Gedangan 32 26 7 5 9 Wonoayu 45 266
16 Taman 80 48 17 7 10 Sukodono 128 276
17 Krian 38 43 17 7 11 Sidoarjo 80 310 8
18 Balongbendo 23 26 4 2 12 Buduran 39 246
Jumlah 745 580 178 70
13 Sedati 51 152 1
Fasilitas pendidikan merupakan salah satu 14 Waru 98 206 11
komponen terpenting dalam pengembangan
15 Gedangan 57 218 6 2
SDM. Fasilitas pendidikan tersebar di tiap
16 Taman 138 66 1
kecamatan. Kecamatan Sidoarjo merupakan
17 Krian 55 301
kecamatan dengan jumlah fasilitas pendidikan
paling banyak dibandingkan dengan kecamatan 18 Balongbendo 51 219 2

lainnya di Kabupaten Sidoarjo. Jumlah 1145 4272 32 4


Tabel 7. Fasilitas Kesehatan Fasilitas masjid dan mushola di Kabupaten
No Kecamatan Puskes Pust Apot RS Kl
mas u ek U in Sidoarjo sudah tersebar diseluruh Kecamatan di
ik Kab. Sidoarjo. Namun untuk fasilitas gereja dan
1 Tarik 1 3 3 1 6 pura hanya ada di beberapa kecamatan saja.
2 Prambon 1 3 7 1 8
3 Krembung 1 3 2 0 2 Tabel 9. Fasilitas Perdagangan dan Jasa
4 Porong 2 3 5 1 3 No Kecamatan Pasar Minimarket
5 Jabon 1 5 0 0 2 1 Tarik 1 10
6 Tanggulangin 1 2 6 0 3 2 Prambon 3 11
3 Krembung 1 6
7 Candi 1 5 13 1 9 4 Porong 1 8
8 Tulangan 2 4 9 1 9 5 Jabon 3
9 Wonoayu 1 4 8 0 2 6 Tanggulangin 10
10 Sukodono 1 3 8 3 6 7 Candi 2 31
8 Tulangan 1 12
11 Sidoarjo 3 2 20 5 3 9 Wonoayu 1 17
3 10 Sukodono 1 38
12 Buduran 1 4 10 0 1 11 Sidoarjo 1 81
3 12 Buduran 1 40
13 Sedati 1 2 9 1 9 13 Sedati 29
14 Waru 2 4 16 3 2 14 Waru 2 74
5 15 Gedangan 1 27
15 Gedangan 3 2 13 0 1 16 Taman 1 55
6 17 Krian 1 38
16 Taman 3 4 13 2 1 18 Balongbedo 15
8 Jumlah 18 505
17 Krian 2 3 15 2 1 Ketersediaan fasilitas perdagangan dan
3
jasa berupa minimarket sudah terdapat disemua
18 Balongbendo 1 3 4 1 2
kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan
Jumlah 28 59 1 22 17 untuk pasar kecamatan Jabon, Tanggulangin,
6 9 Sedati, dan Balongbendo yang masih terlayani
1
fasilitas pasar.
Pada tabel diatas dapat diketahui Tabel 10. Perubahan Struktur Ruang
bahwasannya setiap kecamatan sudah terlayani N Kecamatan 2012 2017 2022
fasilitas puskesmas, pustu, klinik dan apotek. o
1 Balo Pusat
Sedangkan untuk RSU hanya terdapat dibeberapa ngbe Balongbendon Balongbendon Balongbe
kecamatan saja di Kabupaten Sidoarjo. ndo ndon

98 Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022
Achmad Rusydi Pratama, Wulan Dwi Purnamasari, Deni Agus Setyono

N Kecamatan 2012 2017 2022 N Kecamatan 2012 2017 2022


o o
Jabaran Jabaran Sidorejo Sidorejo Kemasan
Sub Pusat
Tambak
Kemangsen Bakalan Wringin Wonoku
kemerak
pang
an
Jabaran Suwaluh Kemangs
Kraton
en
Penambangan Kemangsen Penamba Sidorejo
ngan
8 Poro Pusat
Wonokupang Penambangan
ng
Juwetkenongo Juwetkenongo Juwetken
2 Budu Pusat
ongo
ran
Wadungasih Wadungasih Wadunga Sub Pusat
sih
Porong Porong Porong
Sub Pusat
Lajuk Lajuk Lajuk
Pagerwojo Siwalanpanji Pagerwoj
o 9 Pram Pusat
Siwalanpanji Banjarkemantre Siwalanp bon
n anji Prambon Prambon Prambon
Banjarkemantre Sidokepung Banjarke Sub Pusat
n mantren
Sidokepung Sidokepu Bulang Kedungwonoke Bulang
ng rto
3 Cand Pusat Kedungwonoke Temu Kedungw
i rto onokerto
Gelam Gelam Gelam Temu Temu
Sub Pusat 1 Seda Pusat
Candi Sumorame Candi 0 ti
Betro Betro Betro
Candi Larangan Pabean Pabean Pabean
Larangan Sepande Sub Pusat
4 Geda Pusat Sedati gede Sedati gede Sedati
ngan gede
Gedangan Gedangan Gedanga
n Sedati
Sub Pusat agung
1 Sido Pusat
Sruni Sruni Sruni 1 arjo
Magersari Magersari Magersar
Keboansi i
kep Sub Pusat
5 Jabo Pusat
n Lemahputro Lemahputro Lemahpu
Dukuhsari Dukuhsari Dukuhsar tro
i Sidokumpul Sidokumpul Sidokum
Kedungcangkrin Kedungcangkrin Kedungca pul
g g ngkring Blurukidul Blurukidul Blurukidu
Sub Pusat l
Sidoklum
Kedung Pandan Kedung Pandan Panggreh
puk
Kedung 1 Suko Pusat
Pandan 2 dono
Sukodono Sukodono Sukodon
6 Krem Pusat
o
bung
Krembung Krembung Krembun Pekarungan Pekarungan Pekarung
g an
Sub Pusat Sub Pusat
Ploso Ploso Ploso Anggaswangi Anggaswangi Anggasw
angi
Rejeni Rejeni Rejeni
Suko Suko Suko
Mojoruntut Mojoruntut Mojorunt
1 Tam Pusat
ut
3 an
7 Krian Pusat Wonocolo Wonocolo Wonocol
o
Krian Krian Krian
Bebekan Bebekan Bebekan
Sub Pusat
Sub Pusat
Kemasan Kemasan Tarik
Ngelom Ngelom Ngelom
Kraton Kraton Panokaw
Ketegan Ketegan Ketegan
an

Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022 99
PERUBAHAN STRUKTUR DAN POLA RUANG DI KABUPATEN SIDOARJO

N Kecamatan 2012 2017 2022 pertanian menjadi lahan peruntukan


o
Kramat Jegu Kramat
perumahan maupun perdagangan dan jasa.
Jegu 2. Berdasarkan dari perhitungan indeks
1 Tang Pusat sentralitas yang telah dilakukan, pada tahun
4 gula
ngin Kalitengah Kalitengah Kalitenga 2012, 2017, dan 2022 terjadi beberapa
h
perubahan struktur ruang di Kabupaten
Kludan Kludan Kludan
Sidoarjo. Perubahan tersebut terlihat jelas
Kadensar
i
dari perubahan guna lahan yang ditandai
Sub Pusat dengan bertambahnya jumlah ketersediaan
Kadensari Kadensari Putat fasilitas di beberapa kecamatan. Berdasarkan
Putat Putat Ngaban
hasil perhitungan sentralitas tahun 2022
struktur ruang Kabupaten Sidoarjo terpusat di
Ngaban Ngaban Randega
n Kecamatan Sidoarjo, Kecamatan Waru,
Randegan Kecamatan Sedati, dan Kecamanan Taman.
1 Tarik Pusat 3. Perkembangan struktur ruang di Kabupaten
5 Tarik Tarik Tarik
Sub Pusat
Sidoarjo pada tahun 2022 melebar hingga ke
Janti Janti Janti Kecamatan Candi. Kecamatan Candi yang
1 Tula Pusat sebelumnya di tahun 2017 menjadi sub pusat,
6 ngan Kepadangan Kepadangan Kepadan
gan
di tahun 2022 telah mengalami
Kenongo Kenongo Kenongo perkembangan wilayah yang cukup pesat. Hal
Sub Pusat tersebut terbukti dari ketersediaan sarana
Tulangan Tulangan Tulangan
prasarana perkotaan candi yang cukup banyak
Tlasih Tlasih Tlasih
1 War Pusat dan mampu mewadahi kebutuhan masyarakat
7 u Tropodo Tropodo Tropodo Kecamatan Candi
Kepuhkiriman Kepuhkiriman Kepuhkiri
man
Pepelegi
DAFTAR PUSTAKAANTAR
Sub Pusat
Pepelegi Kureksari Pepelegi
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidoarjo, 2009.
Kureksari Wedoro Kureksari
Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka Tahun
2009. Sidoarjo. Badan Pusat Statistik
Wedoro Wedoro Kabupaten Sidoarjo.
1 Won Pusat Dian, Sandri & Iwan Rudiarto. 2016. Pola
8 oayu Wonoayu Wonoayu Wonoayu
Perkembangan Penggunaan Lahan dan
Sub Pusat
Sruktur Ruang Di Sekitar Wilayah
Wonokasian Wonokasian Wonokas Eksploitasi Minyak Bumi Di Kota Duri.
ian
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota.
KESIMPULAN 12(4): 361-372
Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 6.
Kabupaten Sidoarjo mengalami 2009. RTRW Kabupaten Sidoarjo 2009-
perkembangan dan perubahan wilayah, dimana 2029.
perkembangan tersebut tidak bisa lepas dari Pontoh, Nia K & Iwan Setiawan. 2008. Struktur
perubahan Pola dan struktur ruang yang ada. Tata Ruang Kota. Yogyakarta. Pustaka
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pelajar
perubahan struktur dan pola ruang di Kabupaten Putra, Artha & Putu R.S. 2018. Perumusan Faktor
Sidoarjo yang sudah dilaksanakan dapat – Faktor Perubahan Penggunaan Lahan
disimpulkan sebagai berikut : Akibat Pembangunan Jalan Tol Waru –
1. Berdasarkan hasil identifikasi dan juga analisis Juanda Di Kelurahan Tambakoso
tutupan lahan yang telah dilakukan, Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Teknik ITS. 7(2):
perubahan tutupan lahan terjadi setiap 173-179
tahunnya. Perubahan yang paling masif terjadi Wisnu, Pribadi & Teguh Haiyanto. 2012.
di Kecamatan Waru dan Kecamatan Sidoarjo. Inventarisasi Lahan Pertanian DI
Perubahan tutupan lahan tersebut Kabupaten Sidoarjo Menggunakan Citra
diakibatkan karena banyak alih fungsi lahan Satelit Multitemporal. Jurnal GEODID.
yang terjadi. Salah satunya adalah lahan 8(1):23-28

100 Planning for Urban Region and Environment Volume 11, Nomor 4, Oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai