Anda di halaman 1dari 29

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA GIZI

BESI PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 1 MAMUJU


TAHUN 2022

DISUSUN

WAFIQ AZIZAH ABDULLAH


PO.76.3.04.20.1.055

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKNIK KESEHATAN MAMUJU

JURUSAN GIZI

2022

1
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA GIZI
BESI PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 1 MAMUJU

DISUSUN

WAFIQ AZIZAH ABDULLAH


PO.76.3.04.20.1.055

KARYA TULIS ILMIAH

Dianjurkan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi

Tahun Akademik 2022/2023

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAMUJU

JURUSAN GIZI

2022

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal penelitian Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran


Pengetahuan Anemia Gizi Besi Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 1
Mamuju Tahun 2022” telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan di
hadapan tim penguji Tugas Akhir.

Mamuju, Desember 2022

Pembimbing Utama, Pembimbing pendamping

Erdiawati Arief, SKM, MKM Nurbaya, S. Gz, M. Gizi


NIP. 198611072015041002 NIP.
198705112010122003

Mengetahui
Ketua Jurusan Gizi

Hapzah, M. Kes
NIP. 198105022014022001

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal penelitian Karya Tulis Ilmiah “Gambaran


Pengetahuan Tentang Anemia Gizi Besi Pada Remaja Putri Di
SMP Negeri 1 Mamuju Tahun 2022” telah dipertahankan di
hadapan tim penguji Tugas Akhir pada Tanggal Desember 2022
dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

TIM PENGUJI

Ketua : Yudianti, SKM, MPH (….…....…...)

Anggota 1 : Erdiawati Arief, SKM, MKM (……...….....)

Anggota 2 : Nurbaya, S. Gz., M. Gizi (..…..……....)

Mengetahui Ketua

Jurusan Gizi

Hapzah, M.Kes

NIP. 19810502201402200

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang


telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran
Pengetahuan Tentang Anemia Gizi Besi Pada Remaja Putri Di
SMP Negeri 1 Mamuju” Prosal Penelitian Karya Tulis ini di susun
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program
pendidikan Diploma III Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mamuju
tahun akademik 2022/2023.

Dalam menyusun proposal karya tulis ilmiah ini penulis


menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini tidak dapat
terwujud tanpa bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka
dari itu penulis menyampaikan banyak terima ksih kepada :
1. Bapak H. Andi Salim, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik
Kementrian Kesehatan Mamuju.
2. Ibu Hapzah, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik
Kementrian Kesehatan Mamuju.
3. Ibu Erdiawati Arief, SKM, MKM selaku pembimbing utama
Karya Tulis Ilmiah.
4. Ibu Nurbaya, S. Gz., M, Gizi selaku pembimbing pendamping
Proposal Karya Tulis Ilmiah.
5. Ibu Yudianti, SKM, MPH selaku penguji Proposal Karya Tulis
Ilmiah.
6. Seluruh staf dosen dan karyawan Jurusan Gizi Politeknik
Kementrian Kesehatan Mamuju.
7. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan,
mendoakan dan memberikan suntikan dana kepada penulis.
8. Seluruh teman yang telah banyak membantu. Penulis sadar
bahwa Karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari kesahalah,oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat di
harapkan.

v
Penulis sadar betul bahwa proposal karya tulis ilmiah ini tidak

terlepas dari kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang

membangun dari pembaca sangat diharapkan.

Mamuju, 20 Desember 2022

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................1

SAMPUL DALAM.....................................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................iv

KATA PENGANTAR................................................................................v

DAFTAR ISI..............................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................3

C. Tujuan........................................................................................... 3

1. Tujuan Umum..........................................................................3

2. Tujuan Khusus........................................................................3
D. Manfaat Penelitian........................................................................3
1. Bagi Lemabaga Yang Terkait.................................................3
2. Bagi Institusi Pendidikan.......................................................3
3. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan..............................4
4. Manfaat Bagi Peneliti..............................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................5

A. Pengetahuan.................................................................................5

1. Tingkat Pengetahuan.............................................................5

2. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan...........................6

vii
B. Anemia..........................................................................................7

1. Gejala Anemia.........................................................................9

2. Penyebab Anemia...................................................................9

3. Cara Mengatasi Anemia.........................................................10

C. Remaja..........................................................................................11

BAB III KERANGKA KONSEP................................................................13

A. Kerangka Konsep.........................................................................13

B. Defenisi Oprasional.....................................................................13

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN......................................................14

A. Jenis Penelitian............................................................................14

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian......................................................14

1. Tempat.....................................................................................14

2. Waktu.......................................................................................14

C. Populasi Dan Sampel...................................................................14

1. Populasi...................................................................................14

2. Sampel.....................................................................................14

3. Teknik Pengambilan Sampel.................................................15

D. Metode Pengumpulan Data.........................................................16

1. Data Primer..............................................................................16

2. Data Sekunder.........................................................................16

3. Instrumen Penelitian..............................................................16
E. Pengolahan Dan Analisis Data...................................................16
1. Pengolahan Data.....................................................................16
2. Analisis Data...........................................................................17

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO, prevelensi anemia di dunia berkisar pada 40-


80%. Prevelensi anemia pada remaja di Indonesia sebesar 32%.
Proporsi anemia pada perempuan 27,2% lebih besar disbanding laki
laki yaitu 20,3%. Buruknya kejadian anemia pada remaja putri justru
mengalami peningkatan sebesar skitaran 18% dari 32% ke angka
48,9%(Riskesdas, 2019). Di Indonesia terdapat 12% remaja laki laki
dan 23% remaja perempuan yang mengalami masalah anemia di
sebabkan karena kekurangan zat besi. Anemia yang menimpah
remaja putri akan berakibat pada diri mereka ketika akan menjadi
calon ibu hamil dan bersalin hingga ini dapat meningkatkan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan nantinya akan melahirkan bayi BBLR (Berat
Bayi Lahir Rendah) (Munir et al., 2022).

Anemia di Indonesia masih menjadi masalah karena dapat


tejadi pada semua kelompok usia mulai dari balita sampai usia lanjut.
Anemia sering terjadi pada remaja putri karena kehilangan darah saat
menstruasi. Remaja putri yang mengalami anemia dapat beresiko
pada saat hamil. Hal ini akan berakibat buruk pada perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam kandungan, serta dapat menimbulkan
komplikasi selama kehamilan dan persalinan hingga berdampak
tejadinya kematian ibu dan anak (Indonesia, 2018, p. 3).

Penyebab utama anemia adalah karena defisiensi zat besi


kekurangan zat besi secara terus menerus pada remaja dengan status
sosial ekonomi menengah kebawah menunjukkan meningkatnya
pravelensi di masyarakat yang makmur (Suryani et al., 2017). Anemia
juga akan berdampak pada penurunan daya tahan tubuh pada

1
penyakit, menurunannya kepandaian dalam bepikir karena menurunnya
jumlah oksigen ke otot dan jumlah sel yang ada di otak sehingga
menyebabkan prestasi belajar remaja mengalami penurunan (Christin
et al., 2022).

Pengetahuan pada remaja sangat erat kaitannya dengan


perilaku dari remaja itu sendiri terhadap upaya untuk pencegahan
kejadian anemia gizi besi. Pengetahuan dapat memberikan pengaruh
terhadap kesadaran seseorang dalam bertindak (Christin et al., 2022).
Jika seseorang sudah pernah mendengar kata anemiamaka
pengetahuan akan mengantarkan seseorang untuk lebih berfikir dan
berusaha untuk mencegah agar tidak terkena anemia
(Notoatmodjo,2005). Selain pengetahuan pola makan juga
berpengaruh terhadap kejadian anemia pada remaja ini dikarenakan
kurangnya pengetahuan tentang anemia yang berakibat kesalahan
pemilihan makanan. Perilaku seseorang terkait kesehatan di pengaruhi
oleh dukungan dari masyarakat sekitar, informasi kesehatan,
kebebasan individu untuk bertindak. Faktor lain yang menjadi penyebab
anemia adalah tidak mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
(Subratha, 2020).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Diana Christin


dkk di SMP Negeri 1 Polewali mendapati bahwa 90,9% siswi sekolah
menengah tersebut mengetahui tentang apa itu anemia gizi besi, dan
yang tidak tahu tentang anemia sebanyak 9,1% yang dimana Anemia
Adalah Keadaan kadar hemoglobin dalam darah ada di bawah nilai
normal (Christin et al., 2022)

Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi awal di dapati


bahwa jumlah siswa di SMP Neg. 1 Mamuju sebanyak 571 siswa.
Siswa yang berjenis kelamin perempuan ada sebanyak 272 orang.

2
B. Rumusan Masalah

Bagaimana Gambaran Pengetahuan Tentang Anemia Gizi


Besi Pada Remaja Putri di SMP Negeri 1 Tahun 2022.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran Pengetahuan Tentang Anemia Gizi
Besi Pada Remaja Putri di SMP Negeri 1 Mamuju.
2. Tujuan Khusus

Mengetahui bagaimana pengetahuan remaja putri di SMP


Negeri 1 Mamuju tentang Anemia Gizi Besi.

D. Manfaat Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini yang berjudul “Gambaran


Pengetahuan Tentang Anemia Gizi Besi Pada Remaja Putri di SMP
Negeri 1 Mamuju” diharapkan ada beerapa manfaaat yang dapat
diambil dari penelitian ini, diantaranya:

1. Bagi Lembaga yang Terkait


Dapat menjadi pertimbangan dan sumber informaasi untuk
diterapkan dalam dunia Pendidikan, dapat menjadi bahan
informasi dan referensi baru bagi Puskesmas yang menaungi
wilayah SMP Negeri 1 Mamuju .
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai masukan yang dapat membangun untuk
meingkatkan kuakitas pendidikan yang ada, termasuk para
pendidik yang ada di dalamanya, dan memebrikan tambahan
informasi, sebagai referensi, serta pengetahuan terkait
pengetahuan tentang anemia zat besi pada remaja putri di SMP
Negeri 1 Mamuju.

3
3. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat menajdi bahan acuan dalam
menambah ilmu pengetahuan guna mengetahui hubungan antara
pengetahuan remaja putri tentang anemia zat besi di SMP Neg. 1
Mamuju.
4. Manfaat Bagi Peneliti
Hasil penelitian yang dilakukan dapat menambah wawasan
dan membuka pikiran mengenai gambaran pengetahuan anemia
gizi besi pada remaja putri di SMP Negeri 1 Mamuju serta dapat
menajdi referensi baru untuk penelitian selanjuutnya atau
penelitian yang terkait anemia gizi besi.

4
BAB II

DAFTAR PUSTAKA

A. Pengetahuan

Sebagai makhluk ciptaan tuhan yang sempurna, manusia


diberikan akal pikiran untuk digunakan dalam berpikir. Pengetahuan
adalah hasil tahu manusia yang sekedar ingin menjawab pertanyaan
apa, kenapa, dan bagaimana, seperti contoh mengapa air mendidih
bila dipanaskan, kenapa matahari muncul dari utara , dan bentuk apa
itu oksigen dan sebagainya. Pengetahuan hanya dapat menjawab
pertanyaan. Manusia pada dasarnya hanya ingin tahu mana yang
benar dan mana yang salah untuk memenuhi rasa keingintahuannya.
Manusia dari jaman dahulu berusaha untuk mengumpulkan
pengetahuan. Secara umum pengetahuan terdiri dari sejumlah fakta
dan teori yang mungkin sesorang dapat memecahkan masalah yang
dihadapi (Agustia Wardani Sirait, 2019)
1. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan seseorang pada dasarnya mempunyai level atau
tingkatan yang berbeda beda. Umumnya pengetahuan dapat dibagi
dalam 6 tingkatan (A. Wawan dan Dewi M. 2018) yaitu :
a. Tahu (know)
Diartikan sebagai meningkat suatu materi sebelumnya.
Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali suatu yang
pernah di dapatkan dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang pernah diterima.
b. Memahami (Comprehension)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi secara benar.
c. Menerapkan (Application)

5
Kemampuan menggunakan materi yang telah didapat dan
dipelajari pada kondisi yang benar, aplikasi ini diartikan
sebagai aplikasi ata penggunaan hukum, rumus metode,
prinsip.
d. Analisa (Analysis)
Kemampuan menjabarkan materi atau onjek kedalam
komponen – komponen akan tetapi masih dalam satu
struktur organisasi dan masih ada kaitannya dengan yang
lain.
e. Sintesa (Synthesis)
Kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian -
bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau
kemampuan menyusun sirkulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Aveluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penilaian kepada suatu objek atau materi. Penilaian ini
didasari suatu materi / kriteria yang di tentukan sendiri atau
menggunakan kriteria yang ada.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
a. Tingkat pendidikan
Pendidikan berperan untuk memberikan ilmu atau pengetahuan
sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.
b. Sumber Informasi
Saluran atau sumber untuk menyampaikan pesan kesehatan
dapat mempermudah penerimaan pesan kesehatan bagi
masyarakat. Sumber informasi dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Media Cetak, seperti: Buku, Poster, Majalah, Surat Kabar,
dan lainnya.
2) Media Elektronik, seperti: Televisi, Radio, Hp
3) Petugas Kesehatan, seperti: Dokter, Perawat, Bidan,
c. Budaya

6
Budaya adalah tingkah laku manusia atau kelompok manusia
dalam memenuhi kebutuhan yang terkait sikap dan
kepercayaan.
d. Pengalaman
Pengalaman merupakan sesuatu yang pernah dialami yang
bisa menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat
informasi.

Pengetahuan dapat diukur dengan cara wawancara,


menanyakan terkait kuesioner penelitian. Menurut (Budiman, 2013)
dalam membuat kategori tingkat pengetahuan bisa juga dikelompokkan
menjadi dua kelompok yakni sebagai berikut :

a. Dikatakan pengetahuannya Baik bila hasil > 50%


b. Dikatakan pengetahuannya Kurang bila hasil ≤ 50%

B. Anemia

Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam


darah berkurang dari normal, kurangnya hb dari keadaan normalnya
akan mempengaruhi kinerja sel darah merah untuk menghantarkan
oksigen ke seluruh tubuh akan berkurang. Kejadian ini akan
mengakibatkan tubuh menjadi lemas dan mudah lelah. Anemia
defisiensi besi dapat terjadi karena sejak bayi dia sudah mengalami
anemia, infeksi cacing tumbang dan kurangnya asupan zat besi
(Nursari, 2010)

Anemia gizi disebabkan dari kekurangan satu atau lebih zat


zat gizi essensial seperti zat besi atau zat gizi mikro yang lain yaitu
asam folat dan vitamin B12. Zat gizi essensial sangat diperlukan untuk
pembentukan sel darah merah maka dari itu jumlah zat gizi essensial
tidak boleh kurang dari batas normalnya (Nursari, 2010).

7
Anemia merupakan salah satu masalah gizi yaitu zat gizi
makro. Anemia sering terjadi pada anak anak usia sekolah terutama
pada remaja putrinya. Remaja putri sangat beresiko menderita anemia,
karena masa ini terjadi lonjakan kebutuhan zat besi (Fe) akibat adanya
pertumbuhan dan menstruasi. Padatnya aktivitas sekolah, kuliah
ataupun aktivitas lainnya akan berdampak pada pola makan yang tidak
teratur, selain itu kebiasaan mengkonsumsi minuman yang
menghambat penyerapan zat besi akan berpengaruh terhadap kadar
Hb seseorang.

Seseorang dikatakan menderita anemia jika kadar Hbnya di


bawah 13 g/dL bagi orang dewasa sedangkan remaja dikatakan
anemia jika kadar Hb dibawah dari 12 g/dL jika Hb dibawah batas
normal maka distribusi oksigen akan terganggu maka akibatnya fungsi
tubuh ikut terganggu. Seperti pada otot, otot akan mudah terasa lelah
bila melakukan aktivitas dalam waktu yang tidak lama (Agustia
Wardani Sirait, 2019).

Menurut Depkes (2003), penyebab anemia remaja putri dan


wanita adalah :

1. Suka mengkonsumsi makanan sumber nabati dibandingkan


sumber hewani sehingga kebutuhan zat besi tidak terpenuhi.
2. Sering melakukan diet (pengurangan makan) karena ingin terlihat
langsing dan mempertahankan berat badan.
3. Remaja putri dan wanita mengalami siklus menstruasi setiap bulan
yang membutuhkan zat besi tiga kali lebih banyak dbandingkan laki
– laki.

Kekurangan zat besi dan anemia kekurangan zat besi adalah


suatu keadaan yang berbeda. Defisiensi zat besi merupakan kondisi
dimana kekurangan zat besi dalam tubuh yang ditandai dengan

8
kurangnya pembentukan sel darah merah. Sedangkan defisiensi besi
adalah anemia yang disebabkan karena defisiensi zat besi ekstrim
dengan ciri ciri sel darah merah berkurang dan kadar Hb rendah dan
gejala kelelahan seperti lesu, sakit kepala, pucat, tidak tahan dingin,
penurunan daya konstretrasi (Nursari, 2010).

1. Gejala Anemia, Yuni 2018 :


a. Cepat lelah.
b. Nampak pucat (kulit, bibir, gusi, mata, kulit kuku dan telapak
tangan).
c. Jantung berdenyut kencang saat melakukan aktivitas
biarpun aktivitas ringan.
d. Napas tersengal/pendek saat melakukan aktivitas ringan.
e. Nyeri dada.
f. Pusing dan mata berkunang.
g. Cepat marah.
h. Tangan dan kaki dingin atau mati rasa.
i. Mudah ngantuk.
2. Penyebab Anemia

Menurut MOST USAID Micronutrient Program dalam Agustia


Wardani Sirait (2019)

a. Asupan rendah terkait zat besi dan zat gizi lainnya,


disebabkan karena rendahnya konsumsi pangan sumber zat
besi. Zat gizi lain yang menyebabkan terjadinya anemia
yaitu kurang vitamin A, vitamin C, folat, riboflavin dan vitamin
B.
b. Penyerapan zat besi rendah yang disebabkan adanya
komponen yang menghambat penyerapan zat besi dalam
yang terkandung dalam makanan seperti fitat. Rendahnya

9
kandungan zat besi dalam sumber nabati makan akan
menyebabkan zat besi tidak dapat di serap dan digunakan
dalam tubuh.
c. Malaria, terutama pada anak anak dan wanita hamil.
d. Cacingan
e. Infeksi, yang diakibatkan karena penyakit kronis atau
sistemik.
f. Gangguan genetic.

3. Cara Mengatasi Anemia

Penanggulangan anemia dapat dilakukan dengan cara


pemberian suplementasi zat besi seperti contoh pemberian tablet
tambah darah atau tablet zat besi pada ibu hamil, wanita usia
subur, dan anak sekolah ini disebabkan karena tingginya
kebutuhan zat besi pada remaja yaitu sebesar 29 mg/hari, sangat
sulit dipenuhi kalau hanya dari makanan saja. Maka dari itu
pemerintah membuat program pemberian suplemen tablet tambah
darah. Pemberian suplemen ini dilakukan seminggu sekali selama
16 minggu setiap tahun maka dapat meningkatkan kebutuhan zat
besi (Briawan dalam Agustia Wardani Sirait 2019).

10
C. Remaja

Remaja adalah masa transisi dari masa pubertas yang


beralih menuju dewasa. Umumnya remaja banyak mengalami berbagai
perubahan fisik, psikologi hingga kehidupan sosial. Remaja yang
berjenis kelamin perempuan sangat rentan mengalami anemia karena
perempuan mengalami menstruasi dimana ketika menstruasi
perempuan mengeluarkan zat besi yang sangat dibutuhkan untuk
pembentukan hemoglobin (Agustia Wardani Sirait, 2019).

Menurut WHO remaja di mulai dari usia 10 -19 tahun usia


dimana remaja masih kategori remaja awal, di usia 10 -14 tahun atau
13 – 15 tahun sudah termasuk kategori remaja menengah, di usia 17
tahun masuk kategori remaja akhir. Pertumbuhan remaja terjadi di usia
12 – 18 tahun sebelum mengalami menstruasi pertama, yang biasa di
alami di usia 10 – 14 tahun. Tinggi badan masih bertumbuh selama 7
tahun setelah menstruasi. Remaja dengan status gizi baik akan
berpengaruh pada kecepatan pertumubuhan tinggi badannya sehingga
cepat mengalami menstruasi. Sedangkan pada remaja degan status
gizi buruk akan mengalami pertumbuhan sangat pelan dan lama ketika
menstruasi ini disebabkan karena simpanan zat besi yang tidak
mencukupi atau kurang (woodya dkk, 2017 dalam Andika 2022).

Remaja putri sangat memperhatikan penampilan dirinya,


terlalu menjaga pola makannya karena tidak ingin menjadi gemuk,
sehingga membuat dirinya menjadi kekurangan zat gizi (Sayogo,
2006). Remaja seringkali menunda waktu makan dan lebih memilih
makan diluar, makanan yang di sukai seperti makanan siap saji yang
cenderung banyak mengandung lemak, kalori, natrium tinggi dan
rendah asam folat, serat, dan vitamin A.remaja rentan mengalami
peningkatan risiko defisiensi zat besi karena pertumbuhan yang

11
berhubungan dengan pertumbuhan. Remaja putri membutuhkan
makanan yang mengandung zat besi yang tinggi

Remaja yang terkena anemia banyak di derita pada remaja


perempuan yang sudah mengalami menstruasi. Kurangnya zat besi
(fe) dapat dialami anak usia sekolah dari berbagai macam keadaan
ekonomi. Darah yang keluar secara terus menerus dapat
menyebabkan kurangnya zat besi dalam tubuh. Hal ini akan
berpengaruh dengan jumlah hemoglobin dalam sel darah, hingga
jumlah oksigen yang dapat diantarkan keseluruh tubuh akan berkuang.
Remaja putri biasanya memilih makanannya, dan ini akan
mengakibatkan indeks zat gizi besi terganggu (woodya dkk, 2017).

12
BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Anemia gizi
Pengetahuan besi

Keterangan :

: Variabel Independent (Variabel bebas).

: Variabel Dependent (Variabel terikat).

B. Defenisi Oprasional
Tabel 02.
Defenisi Oprasional dan Kriteria Objektif
Variabel Defenisi Oprasional Kriteria Objektif
Pengetahuan Pengetahuan para a. Dikatakan
siswa perempuan pengetahuannya
tentang anemia gizi Baik bila hasil >
besi 50%
b. Dikatakan
pengetahuannya
Baik bila hasil ≤
50%

(Budiman,2013)

13
BAB IV

METODEOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui
Gambaran Pengetahuan Tentang Anemia Gizi Besi Pada Remaja Putri
Di SMP Neg. 1 Mamuju.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini akan di laksanakan di SMP Neg. 1 Mamuju
Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju.
2. Waktu
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari s/d Mei Tahun
2023.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa perempuan
yang secara aktif bersekolah di SMP Neg. 1 Mamuju yaitu
sebanyak 272 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yanga
akan di ambil. Sampel pada penelitian ini adalah siswa perempuan
di SMP Neg. 1 Mamuju Kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju
tahun 2023.
Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
N
Rumus Slovin : 𝑛 =
1+N(d2)

Ket:
𝑛 = Jumlah sampel
𝑁 = Jumlah populasi

14
𝑑 = derajat kemaknaan/tingkat kemaknaan (95%)

272
𝑛 = 1+272(0.05²)
272
𝑛= 1+272(0.0025)

272
𝑛= 1+0,68

272
𝑛= 1,68 = 162
Proporsi
sampel
Perhitungan sampel dari masing masing kelas dengan
menggunakan rumus (Sugiyono,2010).
A
S= x 100
B
Keterangan :
S = Jumlah sampel perkelas
A = Jumlah sampel per-angkatan
B = Jumlah seluruh sampel
Hasil perhitungan sampel pada tiap tiap kelas mulai dari kelas 1,
kelas 2 dan kelas 3.
a. Kelas VII sebanyak 58 sampel
b. Kelas VIII sebanyak 48 sampel
c. Kelas IX sebanyak 56 sampel
Berdasarkan formula tersebut maka jumlah sampel yang diperlukan
dalam penelitian ini yaitu 162 sampel.
3. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel secara proporsional random
sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi dengan
menggunakan cara acak tanpa memperhatikan strata dalam
populasi tersebut (Safirah Azzahra Al Hadar, 2014)

15
D. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung oleh peneliti di
lapangan dengan memberikan kuesioner, yaitu kuesioner yang
meliputi pengetahuan anemia gizi besi remaja putri.
2. Data Sekunder
Data sekunder berupa data yang diambil dari dinas ataupun
institusi terkait, seperti data jumlah siswa perempuan di SMP Neg.
1 Mamuju kecamatan Mamuju Kabupaten Mamuju.
3. Intrumen Penelitian
Instrument penelitian yaitu dengan menggunakan kuesioner
untuk mengetahui bagaimna pengetahuan anemia gizi besi oleh
siswa perempuan di SMP Neg. 1 Mamuju Kecamatan Mamuju
Kabupaten Mamuju.
E. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan data
Data yang dikumpulkan selanjutnya dilakukan proses
pengolahan, langkah langkah pengolahan data yang akan
dilakukan :
a. Pengeditan Data
Kegiatan ini meliputi pemeriksaan dan melengkapi serta
memperbaiki data yang telah diperoleh dan dikumpulkan
dari peneliian yang dilakukan seperti data form kuesioner.
Lakukan pemeriksaan dan melengkapi serta memperbaiki
secara keseluruhan.
b. Penilaian
Menetapkan pemberian skor pada setiap kuesioner yang
ada meliputi tingkat pengetahuan yang diukur dengan skor

16
10 jika benar dan 0 jika salah. Cara penentuan skor yang
dicapai menggunakan rumus sebagai berikut:
∑ 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
Nilai = 𝑥 100
∑ 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
Ketentuan yang digunakan adalah:
1) 0 = salah (jika nilai skor < median)
2) 10 = benar (jika nilai skor ≥ median)
c. Entry Data
Memasukkan data ke dalam computer menggnakan
aplikasi SPSS.
d. Cleaning Data
Semua data yang sudah di peroleh dari responde yang
telah sesuai masukkan kemudian dicek kembali untuk
melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan pada
kode, ketidak lengkapan, atau adanya ketidak cocokan dan
lain sebagainya. Setelah itu dilakukan pembetulan atau
koreksi.
e. Pembersihan Data
Lakukan pengecekan terlebih dahulu jika ditemukan
skesalahan pada entri data sepertindata yang tidak lengkap
dikeluarkan dari master data.
2. Analisis Data
Analisis data yang akan dilakukan adalah analisis
deskriptif yang bertujuan untuk sebagai penjelasan dan
mendeskripsikan karaker setiap variabel penelitian. Analisis
deskriptif ini akan disajikan dalam bentuk narasi.

17
Kuesioner Pengetahuan !

No. Pertanyaan Benar Salah


1. Anemia adalah keadaan dimana kadar hemoglobin
dalam darah mengalami penurunan (Rendah)?
2. Zat besi adalah zat gizi yang diperlukan dalam
pembentukan darah (pembentukan hemoglobin)
3. Apakah hanya remaja putri yang paling beresiko
menderita anemia defisiensi besi?
4. Apakah benar siklus haid setiap bulan berpengaruh
besar tehadap kejadian anemia pada remaja putri?
5. Tanda dan gejala anemia gizi besi seperti Pucat,
mudah lelah, mata kunang – kunang, pusing kepala?
6. Apakah sulit berkonsentrasi merupakan dampak nyata
dari penderita anemia gizi besi?
7. Sumber protein seperti daging dagingan dan ikan paling
banyak mengandung zat besi?
8. Apakah zat besi dapat didapatkan dari sumber protein
nabati juga?
9. Mengkonsumsi teh / kopi secara rutin dapat
mempercepat penyerapan zat besi dalam tubuh?
10. Mengkonsumsi tablet tambah darah (tablet fe) dapat
mencegah anemia?
11. Apakah mengkonsumsi tablet tambah darah dapat
menjadi sumber zat besi selain dari makanan?
12. Makan makanan bergizi seperti sayuran hijau dapat
mengurangi kadar HB dalam darah?
13. Apakah dengan mengkonsumsi buah buahan sumber

18
Vit. C dapat membantu penyerapan zat besi dalam
tubuh?
14. Sebaiknya ketika mengkonsumsi tablet tambah darah
minum dengan air yang berasa seperti sirup atau soda
agar aroma dari tablet tambah darah tidak tercium?
15. Apakah dengan rutin memberikan konseling dapat
membantu remaja untuk mencegah anemia?

19
DAFTAR PUSTAKA

Agustia Wardani Sirait. (2019). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan


Anemia dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri Kelas VIII di SMP
Negeri 3 Lubuk Pakam. http://repo.poltekkes-
medan.ac.id/xmlui/handle/123456789/1669

Christin, D., Sanggelorang, Y., & Amisi, M. D. (2022). Gambaran


Pengetahuan tentang Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri di SMP
Negeri 1 Polewali Kabupaten Polewali Mandar. JPAI: Jurnal Perempuan
Dan Anak Indonesia, 3(2), 33.
https://doi.org/10.35801/jpai.3.2.2022.39010

Munir, R., Sari, A., & Hidayat, D. F. (2022). Pendidikan Kesehatan :


Pengetahuan Remaja Tentang Anemia. Jurnal Pemberdayaan Dan
Pendidikan Kesehatan (JPPK), 1(02), 83–93.
https://doi.org/10.34305/jppk.v1i02.432

Nursari, D. (2010). Gambaran Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Smp


Negeri 18 Kota Bogor Tahun 2009. International Institute for Environment
and Development, 07/80(2), 125.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8728/1/DILLA
NURSARI-
FKIK.pdf%0Ahttps://arxiv.org/pdf/1707.06526.pdf%0Ahttps://www.yrpri.or g
%0Ahttp://weekly.cnbnews.com/news/article.html?no=124000%0Ahttps
://www.fordfoundation.org/%0Ahttp://bibl

Riskesdas, T. (2019). Laporan Riskesdas Provinsi Sulawesi Barat. Lembaga


Penerbit Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 494–507.

Safirah Azzahra Al Hadar. (2014). Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan


Tindakan Ibu Hamil Terhadap Pentingnya Mengkonsumsi Tablet Zat Besi
Selama Kehamilannya Di Puskesmas Layang Makassar Tahun 2014. 1–

20
100.

Subratha, H. F. A. (2020). Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri


Tentang Anemia Di Tabanan. Jurnal Medika Usada, 3, 48–53.
http://ejournal.stikesadvaita.ac.id/index.php/MedikaUsada/article/view/75

Suryani, D., Hafiani, R., & Junita, R. (2017). Analisis Pola Makan Dan Anemia
Gizi Besi Pada Remaja Putri Kota Bengkulu. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Andalas, 10(1), 11. https://doi.org/10.24893/jkma.v10i1.157

Budiman, Agus Riyanto. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap


dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika, 2013.

21

Anda mungkin juga menyukai