Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN UJIAN PRAKTIKUM KIMIA

SEL ELEKTROLISIS

Kelompok 3 :
Shafa Kamiliya Fatin
XII MIPA-B
0069158577

Guru Pembimbing : Ratih Apriani, S.Si

SMA AL-HADIID CILEUNGSI


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat dan petunjuknya,
sehingga dapat menyelesaikan Laporan Ujian Praktikum Kimia ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Ditulisnya laporan ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja sel
elektrolisis yang mempelajari tentang bagaimana interaksi antara listrik dan reaksi
kimia dalam sebuah sistem.
Penyusunan laporan praktikum ini, saya maksudkan untuk memenuhi ujian praktek
mata pelajaran kimia, pada SMA Al-Hadiid Cileungsi. Saya selaku penulis
mengucapkan terima kasih atas bantuan dalam menyelesaikan karya tulis ilmia h
kepada pihak yang terlibat. Ungkapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Bapak Dicky Patria Darmawan, M.M.selaku kepala sekolah
2. Bapak Leki Pasinda, S. Pd selaku Wakil Kepala Sekolah
3. Ibu Dede Yuliasmi Mustika, S.Pd. selaku guru BK
4. Ibu Ratih Apriani S.Si selaku guru pembimbing mata pelajaran Kimia
Saya selaku penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca.
Saya selaku penulis juga menyadari banyak kekurangan dan kekhilafan dala m
menyusun laporan praktikum ini. Oleh karena itu saya selaku penulis mohon kritikan
dan saranya untuk kemajuan bersama.

Cileungsi, 6 Maret 2024

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang menggunakan energi listrik agar
reaksi kimia dapat terjadi. Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus
listrik. Pada sel elektrolisis,energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia
(reaksi redoks). Sel elektrolisis tersusun dari elektroda-elektroda yang dicelupka n
dalam suatu elektrolit. Elektroda yang dihubungkan dengan kutub negatif disebut
katoda (tempat terjadinya reduksi) dan elektroda yang dihubungkan dengan kutub
positif disebut anoda (tempat terjadinya oksidasi). Sel elektrolisis terdiri atas zat yang
dapat mengalami ionisasi (larutan atau lelehan), elektrode, dan sumber listrik (baterai).
Mula-mula aliran listrik dialirkan dari kutub negatif baterai ke katode yang bermuatan
negatif. Larutan atau lelehan akan terionisasi menjadi kation dan anion. Selanjutnya,
kation di katode akan mengalami reduksi. Di anode, anion akan mengalami oksidasi.

B. JUDUL PRAKTIKUM
Sel Elektrolisis

C. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana arus listrik memengaruhi laju reaksi elektrolisis dalam sebuah sel
elektrolisis?
b. Apa hubungan antara jumlah muatan listrik yang dilewatkan dengan jumlah zat yang
terlarut di dalam larutan elektrolit
c. Bagaimana perubahan massa elektroda terkait dengan jumlah muatan listrik yang
dilewatkan dalam sel elektrolisis?
d. Apakah terdapat perbedaan hasil elektrolisis antara larutan elektrolit yang berbeda?
e. Bagaimana efek konsentrasi larutan elektrolit terhadap hasil reaksi elektrolisis?

D. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengamati reaksi yang terjadi pada reaksi elektrolisis, terutama pada elektroda.

E. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengerti dan memahami reaksi yang terjadi pada
katoda dan anoda dalam reaksi elektrolisis.
BAB 2
ISI

A. WAKTU DAN TEMPAT


Waktu : Rabu, 6 Maret 2024
Tempat : Laboratorium IPA SMA Al-Hadiid

B. ALAT DAN BAHAN

a. Alat
1. Gelas beaker 1L 2. Gelas ukur 100mL

3. 6 gelas kaca 4. 2 potong kardus 10 x 10


5. 6 buah sendok makan 6. 2 buah pensil

7. 2 buah paku 8. Kertas lakmus biru & merah

9. Power supply 10. 3 kabel jepit buaya


11. Lampu LED 12. Pipet tetes

b. Bahan
1. Alkohol 70% 100 mL 2. Sabun 50 mL (100 mL air)

3. Isotonik 200 mL 4. Cuka 100 mL


5. Gula 100 gr (100 mL air) 6. Garam 100 gr (100 mL air)

C. LANGKAH KERJA

a. Larutan Alkohol
1. Tuang alkohol ke gelas ukur sebanyak 100 mL, lalu tuang ke gelas kaca.
2. Pasanglah alat elektrolisis seperti terlihat pada gambar berikut.

3. Elektrolisislah larutan alkohol tersebut sampai terlihat suatu perubahan


pada sekitar kedua elektroda. Catat pengamatan sedetail mungkin setelah
elektrolisis selesai.
4. Ukur pH larutan dengan kertas lakmus biru dan merah.
5. Lakukan langkah yang sama pada saat menggunakan pensil sebagai
elektroda.
b. Larutan Air Sabun
1. Tuang sabun ke gelas ukur sebanyak 50 mL, lalu tuang ke gelas kaca.
2. Tambahkan air sebanyak 100 mL, aduk secara merata menggunakan
sendok makan.
3. Pasang alat elektrolisis.
4. Elektrolisislah larutan alkohol tersebut sampai terlihat suatu perubahan
pada sekitar kedua elektroda. Catat pengamatan sedetail mungkin setelah
elektrolisis selesai.
5. Ukur pH larutan dengan kertas lakmus biru dan merah.
6. Lakukan langkah yang sama pada saat menggunakan pensil sebagai
elektroda.

c. Larutan Isotonik
1. Tuang isotonik ke gelas ukur sebanyak 200 mL, lalu tuang ke gelas kaca.
2. Pasang alat elektrolisis.
3. Elektrolisislah larutan isotonik tersebut sampai terlihat suatu perubahan
pada sekitar kedua elektroda. Catat pengamatan sedetail mungkin setelah
elektrolisis selesai.
4. Ukur pH larutan dengan kertas lakmus biru dan merah.
5. Lakukan langkah yang sama pada saat menggunakan pensil sebagai
elektroda.
d. Larutan Air Garam
1. Tuang garam sebanyak 100 gr ke gelas kaca.
2. Tambahkan air sebanyak 100 mL, aduk secara merata menggunakan
sendok makan.
3. Pasang alat elektrolisis.
4. Elektrolisislah larutan air garam tersebut sampai terlihat suatu perubahan
pada sekitar kedua elektroda. Catat pengamatan sedetail mungkin setelah
elektrolisis selesai.
5. Ukur pH larutan dengan kertas lakmus biru dan merah.
6. Lakukan langkah yang sama pada saat menggunakan pensil sebagai
elektroda.

e. Larutan Air Gula


1. Tuang gula sebanyak 100 gr ke gelas kaca.
2. Tambahkan air sebanyak 100 mL, aduk secara merata menggunakan
sendok makan.
3. Pasang alat elektrolisis.
4. Elektrolisislah larutan air gula tersebut sampai terlihat suatu perubahan
pada sekitar kedua elektroda. Catat pengamatan sedetail mungkin setelah
elektrolisis selesai.
5. Ukur pH larutan dengan kertas lakmus biru dan merah.
6. Lakukan langkah yang sama pada saat menggunakan pensil sebagai
elektroda
f. Larutan Cuka
1. Tuang cuka ke gelas ukur sebanyak 100 mL, lalu tuang ke gelas kaca.
2. Pasang alat elektrolisis.
3. Elektrolisislah larutan cuka tersebut sampai terlihat suatu perubahan pada
sekitar kedua elektroda. Catat pengamatan sedetail mungkin setelah
elektrolisis selesai.
4. Ukur pH larutan dengan kertas lakmus biru dan merah.
5. Lakukan langkah yang sama pada saat menggunakan pensil sebagai
elektroda
BAB 3
HASIL DAN PENGAMATAN

A. Data Hasil Pengamatan

Lakmus
Lampu Gelembung
No Larutan
Paku Grafit Paku Grafit Merah Biru
1 Cuka Nyala Terang Nyala Terang (+) Banyak (+) Sedikit Merah Merah
(-) Sedikit
2 Alkohol Nyala Redup Tidak Nyala Tidak Ada Tidak Ada Merah Biru
3 Sunlight Nyala Terang Nyala Terang (+) Banyak (+) Sedikit Merah Biru
(-) Sedikit
4 Gula Tidak Nyala Redup Tidak Ada Tidak Ada Merah Biru
Menyala
5 Minuman Nyala Terang Nyala Terang (+) Sedikit (+) Sedikit Merah Merah
Isotonik
6 Garam Nyala Terang Nyala Terang (+) Banyak (+) Sedikit Biru Biru

B. Analisis Data Pembahasan

Lampu menyala pada paku Banyak gelembung pada kutub Sedikit gelembung pada kutub
(Hasil Cuka) positif dan sedikit pada kutub positif pada grafit (Hasil Cuka)
negatif pada paku (Hasil Cuka)

Lampu menyala pada grafit Kertas lakmus (Hasil Cuka)


(Hasil Cuka)
Lampu menyala redup pada Tidak ada gelembung pada paku Tidak ada gelembung pada
paku (Hasil Alkohol) (Hasil Alkohol) grafit (Hasil Alkohol)

Lampu tidak menyala pada Kertas lakmus (Hasil Alkohol)


grafit (Hasil Alkohol)

Banyak gelembung di positif Lampu menyala pada paku Lampu menyala pada grafit
dan sedikit di negatif pada (Hasil Sunlight) (Hasil Sunlight)
paku (Hasil Sunlight)

Sedikit gelembung di positif pada Kertas lakmus (Hasil Sunlight)


grafit (Hasil Sunlight)
Tidak ada gelembung pada grafit Lampu menyala redup pada grafit Tidak ada gelembung pada paku
(Hasil Gula) (Hasil Gula) (Hasil Gula)

Lampu tidak menyala pada paku Kertas lakmus (Hasil Gula)


(Hasil Gula)

Lampu menyala terang pada paku Sedikit gelembung pada kutub Sedikit gelembung pada kutup
(Hasil Minuman Isotonik) positif pada paku (Hasil Minuman positif pada grafit (Hasil
Isotonik) Minuman Isotonik)

Lampu menyala terang pada Kertas lakmus (Hasil Minuman


grafit (Hasil Minuman Isotonik) Isotonik)
Lampu menyala pada paku Sedikit gelembung pada kutub Banyak gelembung pada kutub
(Hasil Garam) positif pada paku (Hasil Garam)
positif pada grafit (Hasil Garam)

Lampu menyala pada grafit Kertas Lakmus (Hasil Garam)


(Hasil Garam)

C. Cara Kerja Rangkaian Sel Elektrolisis


Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia dimana energi listrik digunakan
untuk menjalankan reaksi redoks tidak spontan. Reaksi elektrolisis dapat
didefinisikan sebagai reaksi penguraian zat dengan menggunakan arus
listrik. Zat yang dapat diurai dapat berbentuk cairan, larutan, atau padatan.
Sedangkan arus listrik yang digunakan adalah aliran searah (DC).

 Sel elektrolisis tersusun dari tiga komponen utama, yaitu :


1. Sumber Listrik : Sumber arus yang digunakan adalah sumber arus
searah atau DC, bisa menggunakan baterai atau akki.
2. Elektroda : Elektroda terdiri dari anoda dan katoda.
- Anoda, yaitu elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi.
- Katoda, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi.
Elektroda ada dua macam, yaitu inert (sangat sukar bereaksi) dan
non inert (bereaksi). Elektroda inert meliputi Karbon (C), Emas
(Au), dan Platina (Pt). Elektrode inert tidak akan ikut teroksidasi di
anode. Sedangkan elektrone non inert meliputi Tembaga (Cu),
Seng (Zn), Besi (Fe), dan lain-lain.
3. Elektrolit : Elektrolit adalah zat yang dapat menghantarkan listrik,
dapat berupa lelehan atau larutan. Elektrolit yang dimaksud bisa
berupa asam, basa, dan garam.

 Prinsip Kerja Sel Elektrolisis


Prinsip kerja dari sebuah sel elektrolisis adalah menghubungkan kutub
negatif dari sumber arus searah dengan katode dan kutub positif ke
anode, sehingga terjadi overpotensial yang menyebabkan suatu reaksi
reduksi serta oksidasi yang tidak spontan bisa berlangsung. Elektron
akan mengalir dari katode ke anode. Ion-ion negatif akan cenderung
tertarik ke anode dan teroksidasi.
 Ketentuan Reaksi Dalam Sel Elektrolisis
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada reaksi elektrolisis.
Reaksi oksidasi atau reduksi yang terjadi tergantung pada nilai
potensial reduksi standar masing- masing zat yang terlibat dalam
elektrolisis. Pada katode selalu terjadi reaksi reduksi. Reaksi ang
terjadi tidak dipengaruhi oleh jenis bahan elektrode itu dibuat. Reaksi
yang terjadi adalah reduksi kation-kation atau molekul air dalam
elektrolisis. Sedangkan reaksi oksidasi di anode dipengaruhi oleh jenis
bahan elektrode tersebut. Jika anode dari bahan logam aktif maka yang
terjadi adalah oksidasi logam aktif tersebut. Jika anode tersebut dari
bahan yang inert maka yang terjadi adalah oksidasi anion atau molekul
air dalam sel elektrolisis tersebut.

 Contoh Cara Kerja Sel Elektrolisis


Misalnya Natrium Klorida cair (NaCl) yang dapat dielektrolisis dengan
bantuan sel elektrolit. Terdapat dua elektrode inert dicelupkan ke
dalam lelehan natrium klorida yang mengandung kation Na+ dan Cl-
anion terdisosiasi.

Saat arus listrik mengalir ke sirkuit percobaan, katoda akan memiliki


elektron melimpah dan mengembangkan muatan negatif. Kemudian,
kation natrium bermuatan positif akan tertarik ke arah katoda
bermuatan negatif. Proses ini akan menghasilkan pembentukan logan
natrium di katoda.

Secara bersamaan, atom klorin tertarik ke arah katoda bermuatan


positif hingga menghasilkan pembentukan gas klorin (Cl2 ) di anoda.
Arus ini disertai dengan pembebasan 2 elektron yang menyelesaikan
rangkaian.

Berikut persamaan kimia terkait reaksi sel secara keseluruhan


 Reaksi di katoda : [Na+ + e- → Na] x2
 Reaksi di anoda : 2Cl- → Cl2 + 2e-
 Reaksi sel : 2NaCl → 2Na + Cl2
Rangkaian reaksi sel ini menyebabkan natrium klorida cair, artinya
senyawa kimia tersebut dapat mengalami elektrolisis dalam sel
elektrolitik untuk menghasilkan natrium logan dan gas klor sebagai
produk.
D. Fungsi Sel Elektrolisis
Fungsi atau kegunaan sel elektrolisis dalam kehidupan manusia, yaitu :
1. Proses sel elektrolisis biasanya digunakan dalam metode
pembuatan gas oksigen, hidrogen, dan gas klorin di laboratorium
2. Bermanfaat untuk proses memurnikan logam yang kotor. Caranya,
logam kotor ditempatkan pada anode sementara logam murni pada
katode
3. Berguna untuk proses penyepuhan logam menggunakan logam
mulia, misalnya perak, emas, dan nikel
4. Membantu dalam proses produksi aluminium dan natrium

E. PEMBAHASAN
1) Larutan Etanol (alkohol) merupakan elektrolit lemah, pada hasil uji larutan lampu
seharusnya tidak menyala dan terdapat gelembung. Namun, dari hasil pengamatan uji
larutan kami lampu menyala redup pada paku dan lampu tidak menyala pada grafit
hasil alkohol. Tidak terdapat gelembung pada paku dan grafit hasil alkohol.
2) Larutan Air Garam merupakan elektrolit kuat, pada hasil pengamatan uji larutan
kami lampu menyala terang pada paku dan grafit. Terdapat gelembung dikutub positif
dan tidak ada gelembung pada kutub negatif hasil larutan air garam.
3) Larutan Air Gula merupakan elektrolit lemah, pada hasil pengamatan uji larutan
kami lampu tidak menyala pada paku dan lampu menyala redup pada grafit hasil
larutan air gula. Tidak terdapat gelembung pada paku dan grafit hasil larutan air gula.
4) Larutan Asam Cuka merupakan elektrolit lemah, pada hasil uji larutan lampu
seharusnya lampu menyala redup dan terdapat gelembung. Namun, dari hasil
pengamatan uji larutan kami lampu menyala terang pada paku dan grafit. Terdapat
banyak gelembung dikutub positif dan sedikit gelembung dikutub negative pada
paku, juga terdapat sedikit gelembung dikutub positif pada grafit hasil larutan asam
cuka.
5) Larutan Air Sabun (sunlight) merupakan elektrolit kuat, pada hasil pengamatan uji
larutan kami lampu menyala terang pada paku dan grafit. Terdapat banyak
gelembung dikutub positif dan sedikit gelembung dikutub negatif pada paku, juga
terdapat sedikit gelembung dikutub positif pada grafit hasil larutan air sabun
(sunlight).
6) Larutan Minuman Isotonik pada hasil pengamatan uji larutan kami lampu menyala
terang pada paku dan grafit. Terdapat sedikit gelembung dikutub positif pada paku
dan sedikit gelembung dikutub positif pada grafit.
7) Kertas Lakmus Merah pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah
warna ketika dicelupkan kedalam larutan etanol (alkohol). Begitu pun dengan Kertas
Lakmus Biru pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah warna ketika
dicelupkan kedalam larutab etanol (alkohol).
8) Kertas Lakmus Merah pada hasil pengamatan uji larutan kami, berubah warna
menjadi biru ketika dicelupkan kedalam larutan air garam. Sedangkan Kertas Lakmus
Biru pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah warna ketika dicelupkan
kedalam larutan air garam.
9) Kertas Lakmus Merah pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah
warna ketika dicelupkan kedalam larutan air gula. Begitu pun dengan Kertas Lakmus
Biru pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah warna ketika dicelupkan
kedalam larutan air gula.
10) Kertas Lakmus Merah pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah
warna ketika dicelupkan kedalam larutan asam cuka. Sedangkan Kertas Lakmus Biru
pada hasil pengamatan uji larutan kami, berubah warna menjadi merah ketika
dicelupkan kedalam larutan asam cuka.
11) Kertas Lakmus Merah pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah
warna ketika dicelupkan kedalam larutan air sabun (sunlight). Begitu pun Kertas
Lakmus Biru pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah warna ketika
dicelupkan kedalam larutan air sabun (sunlight).
12) Kertas Lakmus Merah pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah
warna ketika dicelupkan kedalam larutan minuman isotonik. Sedangkan Kertas
Lakmus Biru pada hasil pengamatan uji larutab kami, berubah warna menjadi merah
ketika dicelupkan kedalam larutan minuman isotonik.
BAB 4
PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam praktikum tersebut, dilakukan uji larutan berbagai jenis seperti larutan
etanol (alkohol), larutan air garam, larutan air gula, larutan asam cuka, larutan air sabun
(sunlight), dan larutan minuman isotonik. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
larutan etanol (alkohol) adalah elektrolit lemah karena lampu tidak menyala dan tidak
terdapat gelembung pada paku dan grafit hasil alkohol. Sebaliknya, larutan air garam
dan larutan air sabun (sunlight) menunjukkan sifat elektrolit yang kuat karena lampu
menyala terang dan terdapat banyak gelembung pada pengamatan uji larutan.
Sementara itu, larutan air gula dan larutan asam cuka juga termasuk elektrolit lemah,
karena lampu hanya menyala redup dan tidak terdapat gelembung yang signifika n.
Larutan minuman isotonik tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dalam
pengamatan uji larutan.
Lebih lanjut, rangkaian sel elektrolisis merupakan prinsip dasar dalam
menjalankan reaksi elektrokimia yang tidak spontan. Sel elektrolisis terdiri dari sumber
listrik, elektroda (anoda dan katoda), dan elektrolit. Pengamatan terhadap cara kerja sel
elektrolisis menunjukkan bahwa arus listrik menghasilkan reaksi reduksi dan oksidasi
yang bergantung pada sifat elektrolit dan jenis elektroda yang digunakan. Sebagai
contoh, reaksi elektrolisis natrium klorida menghasilkan natrium logam dan gas klorin
melalui proses reduksi dan oksidasi.
Dengan demikian, kesimpulan dari laporan praktikum adalah bahwa hasil
pengamatan uji larutan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang sifat
elektrolit yang dapat digunakan untuk menentukan jenis elektrolit, baik itu lemah
maupun kuat. Selain itu, pemahaman tentang prinsip dan contoh cara kerja sel
elektrolisis memberikan wawasan yang lebih luas mengenai proses elektrokimia yang
terjadi di dalamnya.
SARAN

Adapun saran untuk percobaan “Sel Elektrolisis” adalah sebagai berikut :

1. Gunakan baterai dengan tegangan tinggi untuk mendapatkan hasil


pengamatan yang cepat dan jelas.
2. Gunakan lampu dengan energi yang kuat agar pencahayaan sesuai dengan
praktikum. Memilih jenis kabel jepit buaya yang layak pakai.
3. Selalu perhatikan kebersihan dalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Alita Erma (2013, 14 Juli). Laporan Sel Elektrolisis. Diakses pada 13 Maret 2024,
dari https://www.scribd.com/doc/153666379/Laporan-Sel-Elektrolisis
Ramadani Rabi (2019). Laporan Praktikum Kimia Elektrolisis. Diakses pada 13
Maret 2024, dari
https://www.academia.edu/42774518/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_ELEKTR
OLISIS

Anda mungkin juga menyukai