Laporan Ujian Praktikum Kimia Sel Elektrolisis - SMA Al-Hadiid
Laporan Ujian Praktikum Kimia Sel Elektrolisis - SMA Al-Hadiid
SEL ELEKTROLISIS
Kelompok 3 :
Shafa Kamiliya Fatin
XII MIPA-B
0069158577
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala rahmat dan petunjuknya,
sehingga dapat menyelesaikan Laporan Ujian Praktikum Kimia ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Ditulisnya laporan ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja sel
elektrolisis yang mempelajari tentang bagaimana interaksi antara listrik dan reaksi
kimia dalam sebuah sistem.
Penyusunan laporan praktikum ini, saya maksudkan untuk memenuhi ujian praktek
mata pelajaran kimia, pada SMA Al-Hadiid Cileungsi. Saya selaku penulis
mengucapkan terima kasih atas bantuan dalam menyelesaikan karya tulis ilmia h
kepada pihak yang terlibat. Ungkapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Bapak Dicky Patria Darmawan, M.M.selaku kepala sekolah
2. Bapak Leki Pasinda, S. Pd selaku Wakil Kepala Sekolah
3. Ibu Dede Yuliasmi Mustika, S.Pd. selaku guru BK
4. Ibu Ratih Apriani S.Si selaku guru pembimbing mata pelajaran Kimia
Saya selaku penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca.
Saya selaku penulis juga menyadari banyak kekurangan dan kekhilafan dala m
menyusun laporan praktikum ini. Oleh karena itu saya selaku penulis mohon kritikan
dan saranya untuk kemajuan bersama.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang menggunakan energi listrik agar
reaksi kimia dapat terjadi. Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus
listrik. Pada sel elektrolisis,energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia
(reaksi redoks). Sel elektrolisis tersusun dari elektroda-elektroda yang dicelupka n
dalam suatu elektrolit. Elektroda yang dihubungkan dengan kutub negatif disebut
katoda (tempat terjadinya reduksi) dan elektroda yang dihubungkan dengan kutub
positif disebut anoda (tempat terjadinya oksidasi). Sel elektrolisis terdiri atas zat yang
dapat mengalami ionisasi (larutan atau lelehan), elektrode, dan sumber listrik (baterai).
Mula-mula aliran listrik dialirkan dari kutub negatif baterai ke katode yang bermuatan
negatif. Larutan atau lelehan akan terionisasi menjadi kation dan anion. Selanjutnya,
kation di katode akan mengalami reduksi. Di anode, anion akan mengalami oksidasi.
B. JUDUL PRAKTIKUM
Sel Elektrolisis
C. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana arus listrik memengaruhi laju reaksi elektrolisis dalam sebuah sel
elektrolisis?
b. Apa hubungan antara jumlah muatan listrik yang dilewatkan dengan jumlah zat yang
terlarut di dalam larutan elektrolit
c. Bagaimana perubahan massa elektroda terkait dengan jumlah muatan listrik yang
dilewatkan dalam sel elektrolisis?
d. Apakah terdapat perbedaan hasil elektrolisis antara larutan elektrolit yang berbeda?
e. Bagaimana efek konsentrasi larutan elektrolit terhadap hasil reaksi elektrolisis?
D. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengamati reaksi yang terjadi pada reaksi elektrolisis, terutama pada elektroda.
E. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengerti dan memahami reaksi yang terjadi pada
katoda dan anoda dalam reaksi elektrolisis.
BAB 2
ISI
a. Alat
1. Gelas beaker 1L 2. Gelas ukur 100mL
b. Bahan
1. Alkohol 70% 100 mL 2. Sabun 50 mL (100 mL air)
C. LANGKAH KERJA
a. Larutan Alkohol
1. Tuang alkohol ke gelas ukur sebanyak 100 mL, lalu tuang ke gelas kaca.
2. Pasanglah alat elektrolisis seperti terlihat pada gambar berikut.
c. Larutan Isotonik
1. Tuang isotonik ke gelas ukur sebanyak 200 mL, lalu tuang ke gelas kaca.
2. Pasang alat elektrolisis.
3. Elektrolisislah larutan isotonik tersebut sampai terlihat suatu perubahan
pada sekitar kedua elektroda. Catat pengamatan sedetail mungkin setelah
elektrolisis selesai.
4. Ukur pH larutan dengan kertas lakmus biru dan merah.
5. Lakukan langkah yang sama pada saat menggunakan pensil sebagai
elektroda.
d. Larutan Air Garam
1. Tuang garam sebanyak 100 gr ke gelas kaca.
2. Tambahkan air sebanyak 100 mL, aduk secara merata menggunakan
sendok makan.
3. Pasang alat elektrolisis.
4. Elektrolisislah larutan air garam tersebut sampai terlihat suatu perubahan
pada sekitar kedua elektroda. Catat pengamatan sedetail mungkin setelah
elektrolisis selesai.
5. Ukur pH larutan dengan kertas lakmus biru dan merah.
6. Lakukan langkah yang sama pada saat menggunakan pensil sebagai
elektroda.
Lakmus
Lampu Gelembung
No Larutan
Paku Grafit Paku Grafit Merah Biru
1 Cuka Nyala Terang Nyala Terang (+) Banyak (+) Sedikit Merah Merah
(-) Sedikit
2 Alkohol Nyala Redup Tidak Nyala Tidak Ada Tidak Ada Merah Biru
3 Sunlight Nyala Terang Nyala Terang (+) Banyak (+) Sedikit Merah Biru
(-) Sedikit
4 Gula Tidak Nyala Redup Tidak Ada Tidak Ada Merah Biru
Menyala
5 Minuman Nyala Terang Nyala Terang (+) Sedikit (+) Sedikit Merah Merah
Isotonik
6 Garam Nyala Terang Nyala Terang (+) Banyak (+) Sedikit Biru Biru
Lampu menyala pada paku Banyak gelembung pada kutub Sedikit gelembung pada kutub
(Hasil Cuka) positif dan sedikit pada kutub positif pada grafit (Hasil Cuka)
negatif pada paku (Hasil Cuka)
Banyak gelembung di positif Lampu menyala pada paku Lampu menyala pada grafit
dan sedikit di negatif pada (Hasil Sunlight) (Hasil Sunlight)
paku (Hasil Sunlight)
Lampu menyala terang pada paku Sedikit gelembung pada kutub Sedikit gelembung pada kutup
(Hasil Minuman Isotonik) positif pada paku (Hasil Minuman positif pada grafit (Hasil
Isotonik) Minuman Isotonik)
E. PEMBAHASAN
1) Larutan Etanol (alkohol) merupakan elektrolit lemah, pada hasil uji larutan lampu
seharusnya tidak menyala dan terdapat gelembung. Namun, dari hasil pengamatan uji
larutan kami lampu menyala redup pada paku dan lampu tidak menyala pada grafit
hasil alkohol. Tidak terdapat gelembung pada paku dan grafit hasil alkohol.
2) Larutan Air Garam merupakan elektrolit kuat, pada hasil pengamatan uji larutan
kami lampu menyala terang pada paku dan grafit. Terdapat gelembung dikutub positif
dan tidak ada gelembung pada kutub negatif hasil larutan air garam.
3) Larutan Air Gula merupakan elektrolit lemah, pada hasil pengamatan uji larutan
kami lampu tidak menyala pada paku dan lampu menyala redup pada grafit hasil
larutan air gula. Tidak terdapat gelembung pada paku dan grafit hasil larutan air gula.
4) Larutan Asam Cuka merupakan elektrolit lemah, pada hasil uji larutan lampu
seharusnya lampu menyala redup dan terdapat gelembung. Namun, dari hasil
pengamatan uji larutan kami lampu menyala terang pada paku dan grafit. Terdapat
banyak gelembung dikutub positif dan sedikit gelembung dikutub negative pada
paku, juga terdapat sedikit gelembung dikutub positif pada grafit hasil larutan asam
cuka.
5) Larutan Air Sabun (sunlight) merupakan elektrolit kuat, pada hasil pengamatan uji
larutan kami lampu menyala terang pada paku dan grafit. Terdapat banyak
gelembung dikutub positif dan sedikit gelembung dikutub negatif pada paku, juga
terdapat sedikit gelembung dikutub positif pada grafit hasil larutan air sabun
(sunlight).
6) Larutan Minuman Isotonik pada hasil pengamatan uji larutan kami lampu menyala
terang pada paku dan grafit. Terdapat sedikit gelembung dikutub positif pada paku
dan sedikit gelembung dikutub positif pada grafit.
7) Kertas Lakmus Merah pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah
warna ketika dicelupkan kedalam larutan etanol (alkohol). Begitu pun dengan Kertas
Lakmus Biru pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah warna ketika
dicelupkan kedalam larutab etanol (alkohol).
8) Kertas Lakmus Merah pada hasil pengamatan uji larutan kami, berubah warna
menjadi biru ketika dicelupkan kedalam larutan air garam. Sedangkan Kertas Lakmus
Biru pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah warna ketika dicelupkan
kedalam larutan air garam.
9) Kertas Lakmus Merah pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah
warna ketika dicelupkan kedalam larutan air gula. Begitu pun dengan Kertas Lakmus
Biru pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah warna ketika dicelupkan
kedalam larutan air gula.
10) Kertas Lakmus Merah pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah
warna ketika dicelupkan kedalam larutan asam cuka. Sedangkan Kertas Lakmus Biru
pada hasil pengamatan uji larutan kami, berubah warna menjadi merah ketika
dicelupkan kedalam larutan asam cuka.
11) Kertas Lakmus Merah pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah
warna ketika dicelupkan kedalam larutan air sabun (sunlight). Begitu pun Kertas
Lakmus Biru pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah warna ketika
dicelupkan kedalam larutan air sabun (sunlight).
12) Kertas Lakmus Merah pada hasil pengamatan uji larutan kami, tidak berubah
warna ketika dicelupkan kedalam larutan minuman isotonik. Sedangkan Kertas
Lakmus Biru pada hasil pengamatan uji larutab kami, berubah warna menjadi merah
ketika dicelupkan kedalam larutan minuman isotonik.
BAB 4
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam praktikum tersebut, dilakukan uji larutan berbagai jenis seperti larutan
etanol (alkohol), larutan air garam, larutan air gula, larutan asam cuka, larutan air sabun
(sunlight), dan larutan minuman isotonik. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
larutan etanol (alkohol) adalah elektrolit lemah karena lampu tidak menyala dan tidak
terdapat gelembung pada paku dan grafit hasil alkohol. Sebaliknya, larutan air garam
dan larutan air sabun (sunlight) menunjukkan sifat elektrolit yang kuat karena lampu
menyala terang dan terdapat banyak gelembung pada pengamatan uji larutan.
Sementara itu, larutan air gula dan larutan asam cuka juga termasuk elektrolit lemah,
karena lampu hanya menyala redup dan tidak terdapat gelembung yang signifika n.
Larutan minuman isotonik tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dalam
pengamatan uji larutan.
Lebih lanjut, rangkaian sel elektrolisis merupakan prinsip dasar dalam
menjalankan reaksi elektrokimia yang tidak spontan. Sel elektrolisis terdiri dari sumber
listrik, elektroda (anoda dan katoda), dan elektrolit. Pengamatan terhadap cara kerja sel
elektrolisis menunjukkan bahwa arus listrik menghasilkan reaksi reduksi dan oksidasi
yang bergantung pada sifat elektrolit dan jenis elektroda yang digunakan. Sebagai
contoh, reaksi elektrolisis natrium klorida menghasilkan natrium logam dan gas klorin
melalui proses reduksi dan oksidasi.
Dengan demikian, kesimpulan dari laporan praktikum adalah bahwa hasil
pengamatan uji larutan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang sifat
elektrolit yang dapat digunakan untuk menentukan jenis elektrolit, baik itu lemah
maupun kuat. Selain itu, pemahaman tentang prinsip dan contoh cara kerja sel
elektrolisis memberikan wawasan yang lebih luas mengenai proses elektrokimia yang
terjadi di dalamnya.
SARAN
Alita Erma (2013, 14 Juli). Laporan Sel Elektrolisis. Diakses pada 13 Maret 2024,
dari https://www.scribd.com/doc/153666379/Laporan-Sel-Elektrolisis
Ramadani Rabi (2019). Laporan Praktikum Kimia Elektrolisis. Diakses pada 13
Maret 2024, dari
https://www.academia.edu/42774518/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_ELEKTR
OLISIS