Anda di halaman 1dari 12

PRATIKUM KIMIA

(Pengujian daya hantar larutan elektrolit dan non-elektrolit)

Nama Kelompok:
1. Elsawati Suwandi
2. Natalia Putri
3. Ramzhy Deviannico Putra
4. M. Fathur rahman
5. Lolita Saud Marito Panjaitan

SMA CENDEKIA
Jl. Raya Lingkar Timur, Kec. Sidoarjo, Kabupaten
Sidoarjo, Jawa Timur
DAFTAR ISI

1. BAB I PENDAHULUAN 1

A. Dasar teori

B. Rumusan masalah

C. Tujuan

2. BAB II METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu

B. Alat dan Bahas


C. Langkah Kerja
3. BAB III ANALISIS DAN PERCOBAAN

A. Data Hasil Pengamatan

B. Analisis & Pembahasan

4. KESIMPULAN

Daftar Pustaka

Lampiran
BAB I

"PENDAHULUAN"

A. Dasar Teori

a. Pengertian larutan

Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan
masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat yang jumlahnya
lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya
lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat
terlarut dan pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses
pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau sovulasi.

b. Pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit

Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Svante
Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun 1884.
Menurut Arrhenius, ‘‘larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel
bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan
ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan
netral’’ Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.

Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas
dalam larutan.Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan
anion).Larutan ini dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau
senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar).

c. Jenis jenis larutan elektrolit


 Larutan elektrolit kuat
adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini disebabkan
karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam
larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus
listrik, maka daya hantarnya kuat.
Contohnya: NaCl

Elektrolit kuat, karakteristiknya adalah sebagai berikut:


1. Menghasilkan banyak ion
2. Molekul netral dalam larutan hanya sedikit/tidak ada sama sekali
3. Terionisasi sempurna, atau sebagian besar terionisasi sempurna
4. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan banyak,
lampu menyala
5. Penghantar listrik yang baik
6. Derajat ionisasi = 1, atau mendekati 1
7. Contohnya adalah: asam kuat (HCl, H2SO4, H3PO4, HNO3, HClO4); basa kuat
(NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2, LiOH), garam NaCl

 Larutan elektrolit lemah


adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal ini disebabklan
karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi = 0 < α < 1) menjadi ion-ion sehingga
dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi
ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat
menghantarkan arus listrik.Contohnya: air biasa, dan NH3
Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga
tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. (derajat ionisasi = 0)
Contohnya: Larutan urea, dan glukosa
Elektrolit lemah, karakteristiknya adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan sedikit ion
2. Molekul netral dalam larutan banyak
3. Terionisasi hanya sebagian kecil
4. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan sedikit,
lampu tidak menyala
5. Penghantar listrik yang buruk
6. Derajat ionisasi mendekati 0
7. Contohnya adalah: asam lemah (cuka, asam askorbat, asam semut), basa lemah
[Al(OH)3, NH4OH, Mg(OH)2, Be(OH)2]; garam NH4CN
 Larutan non elektrolit

Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena
zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion – ion ( tidak mengion ). Yang
tergolong jenis larutan ini adalah larutan urea, larutan sukrosa, larutan glukosa, alcohol dan lain
– lain.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana mengidentifikasi larutan elektrolit dan non-elektrolit?

C. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui larutan elektrolit dan non-elektrolit.
BAB II
METODE PENELITIAN

1. Waktu Dan Tempat Percobaan


• Tempat : Laboratorium SMA CENDEKIA
• TanggalPenelitian : Sabtu, 13 April 2019
• Waktu. : 10:30 WIB

2. Alat Dan Bahan


 Alat  Bahan
1. Baterai 1,5 - 3 V 1. Larutan Sprite
2. Kabel Secukupnya 2. Larutan Garam
3. Gelas 3. Larutan Gula
4. 1 Bola lampu kecil 4. Cuka
5. Tissue 5. Air Hujan
6. Triplek 6. Air Sumur
7. Sterofoam 7. Larutan Sabun
8. Lakban Hitam 8. Larutan NaOH
9. Gunting 9. Larutan Na2SO4
10. 2 paku 10. Air Lemon

3. Cara kerja
 menyiaapkan alat dan bahan
 Membuat rangkaian uji elektrolit dengan elektroda yang di pasang di
masing masing ujung kabel
 Kemudian mulai menguji larutan satu persatu
 Larutan di uji dengan cara mengcelupkan ujung elekttroda ke dalam
larutan, dan pastikan jangan sampai elektroda bersentuhan.
 Sebelum pindah untuk mencoba larutan lain elektroda harus di cuci dengan
air dan dilap dengan tissue, dan tissue yang di gunakan harus baru atau
jangan dipakai berulang, karena apabila dipakai berulang maka larutan
sebelumnya akan menempel pada elektroda dan akan bercampur dengan
larutan berikutnya apabila hal ini terjadi maka akan membuat percobaan
akan gagal.
 Terakhir mencatat hasil percobaan kedalam tabel pengamatan.
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

Hasil pengamatan
Nyala lampu Gelembung
No. Larutan uji
Terang Redup Tidak Ada Tidak ada
menyala (banyak/sedikit)
1. Sabun  Banyak
2. Lemon  Sedikit
3. Garam  Banyak
4. Gula  
5. Air Hujan  
6. NaOH  Sedikit
7. Na2SO4  Sedikit
8. Cuka  Sedikit
9. Sprite  Banyak
10. Air Sumur  Sedikit

B. Analisis Data Dan Pembahasan


Dari percobaan diatas di peroleh dat sebagai berikut:
1. Larutan sabun seharusnya dapat menyalakan lampu dengan terang dan memiliki
banyak gelembung disekitarnya juga merupakan larutan elektrolit kuat. Namun
pada percobaan kami sabun merupakan elektrolit lemah karena hanya dapat
menimbulkan banyak gelembung tetapi tidak dapat menyalakan lampu. Hal ini
mungkin terjadi karena kesalahan kami dalam menuangkan air yang terlalu
berlebihan sehingga kadar basa sabun tidak kuat.
2. Larutan garam seharusnya dapat menyalakan lampu dengan terang dan
memiliki banyak gelembung di sekitarnya juga merupakan larutan elektolit
kuat. Namun, pada percobaan kelompok kami garam merupakan larutan
elektrolit lemah hanya dapat memiliki gelembung dan tidak dapat menyala
dengan terang. hal ini mungkin terjadi karena kesalahan dalam rangkaian
ataupun percobaan kami.
3. Larutan cuka seharusnya lampu menyala dengan redup dan memiliki
gelembung .namun, pada percobaan kelompok kami larutan ini hanya memiliki
sedikit gelembung dan tidak dapat menyalakan lampu hal ini mungkin terjadi
karena kesalahan dari percobaan kami.
4. Air Lemon seharusnya menyalakan lampu dengan terang dan memiliki
gelembung .namun, pada percobaan kami Air Lemon hanya memiliki
gelembung dan tidak dapat menyalakan lampu hal ini mungkin terjadi karena
kesalahan dari percobaan kami.
5. Larutan gula merupakan larutan non elektrolit di mana larutan ini tidak dapat
menyalakan lampu dan hanya memiliki gelembung, hal ini terbukti dalam
percobaan kelompok kami.
6. Larutan Na2SO4 seharusnya dapat menyalakan lampu dengan terang dan
memiliki banyak gelembung di sekitarnya juga merupakan larutan elektolit
kuat. Namun, pada percobaan kelompok kami Na2SO4 merupakan larutan
elektrolit lemah hanya dapat memiliki gelembung dan tidak dapat menyala
dengan terang. hal ini mungkin terjadi karena kesalahan dalam rangkaian
ataupun percobaan kami.
7. Larutan NaOH seharusnya dapat menyalakan lampu dengan terang dan
memiliki banyak gelembung di sekitarnya juga merupakan larutan elektolit
kuat. Namun, pada percobaan kelompok kami Na2SO4 merupakan larutan
elektrolit lemah hanya dapat memiliki gelembung dan tidak dapat menyala
dengan terang. hal ini mungkin terjadi karena kesalahan dalam rangkaian
ataupun percobaan kami.
8. Air Sumur merupakan larutan non elektrolit di mana larutan ini tidak dapat
menyalakan lampu dan hanya memiliki gelembung, hal ini terbukti dalam
percobaan kelompok kami.
9. Air Hujan merupakan larutan non elektrolit di mana larutan ini tidak dapat
menyalakan lampu dan hanya memiliki gelembung, hal ini terbukti dalam
percobaan kelompok kami.
10. Sprite merupakan elektrolit lemah, dan hal ini terbukti dalam percobaan
kelompok kami karena lampu memang tidak menyala tetapi memiliki banyak
gelembung.

Dari hasil diatas kita dapat mengetahui apa saja perbedaan antara larutan
elektrolit kuat, lemah, dan non elektrolit sebagai berikut :

1. larutan elektrolit kuat ialah larutan elektrolit yang terionisasi sempurna


sehingga larutan tersebut dapat menghantarkan arus listrik dengan baik
yang ditandai dengan munculnya banyak gelembung disekitar elektroda
dan lampu indikator menyala terang
2. larutan elektrolit lemah ialah larutan elektrolit yang terionisasi tidak
sempurna sehingga larutan tersebut hanya dapat menimbulkan sedikit
gelembung disekitar elektroda namun lampu indikator tidak menyala
3. larutan non elektrolit ialah laritan yang tidak dapat terionisasi sehingga
tidak terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan listrik hal ini ditandai
dengan tidak menyalanya lampu dan tidak terdapat gelembung disekitar
elektroda.
KESIMPULAN

Dari analisis dan pembahasan data dapat disimpulakan bahwa larutan garam
merupakan larutan dengan tingkat hantaran listrik kuat karena memiliki gelembung
yang banyak disekitar elektroda dan bisa menyalakan indikator lampu dengan sangat
terang. Selain itu larutan cuka, sabun, lemon, NaOH, dan Na2SO4 merupakan
larutan dengan tingkat hantaran listrik rendah yang hanya menampilkan gelembung
yang sedikit di sekitar elektroda sedangkan gula, air hujan, dan air sumur merupakan
larutan non elektrolit karena tidak dapat menghantarkan listrik dan tidak
menampilkan gelembung disekitar elektroda.

DAFTAR PUSTAKA

Utami, Budi.dkk. 2009. Kimia untuk SMA dan Ma Kelas X. Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta.
Sudramo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA dan Ma Kelas X. Jakarta : Erlangga .
Sudramo, Unggul. 2006. Kimia untuk SMA dan Ma Kelas X. Jakarta : pHiβETA .
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai