KUALI FIXx
KUALI FIXx
For Presenration
Latar Belakang
Komnas perempuan mencatat bahwa Indonesia menempati peringkat kedua terjadinya kekerasan
seksual dengan kasus mencapai 2.399 kasus pada tahun 2016. Kekerasan seksualmerupakan bentuk
perlakuan yang mengandung unsur seksual yang dilakukan individu atau kelompok dan tidak
diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan akibat negatif seperti rasa
malu, tersinggung, terhina, marah, kehilangan hargadiri, kehilangan kesucian, dan sebagainya, pada
diri orang yang menjadi korban. Dampakdari pelecehan seksual bermacam- macam, mulai dari
dampak psikologis seperti penurunan harga diri, kepercayaan diri, menimbulkan kecemasandan
ketakutan sampai trauma yang berkelanjutan atau PTSD, selain itu pelecehan seksual juga
mempengaruhi fisik individu seperti sakit kepala, gangguan makan, gangguan pencernaan, menurun
atau bertambahnya berat badan dan menggigil tanpa sebab yang jelas. Korban pelecehan seksual
akan merasa dendam, marah penuh dengan kebencian terhadapn pelaku dan bisa saja menyebar ke
objek yang lain. Pemafaan dapat menjadi salah satu cara untuk meredakan kemarahan terhadap
pelaku, namun tidak semua korban pelecehan seksual bisa dan mampu secara tulus untuk
memaafkan orang lain, apalagi pelaku korban pelecehan seksual. Memaafkan merupakan suatu hal
yang penting akan tetapi disatu sisi sulit untuk dilakukan bahkan sangat menyakitkan bagi
seseorang.
2
Fokus Penelitian
Fokus dalam penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana perbedaan dinamika
pemafaan korban pelecehan seksual
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagiamana proses memaafkan, tujuan
perilaku memaafkan motivasi perilaku memaafkan dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi pemaafan
2
Paradigma Penelitian
Paradigma fenomenalogis yaitu penelitian kualitatif bertujuan untuk mendaptkan gambaran yang menyeluruh,
apa adanya dan murni dari sudut pandang subjek atau responden dari sebuah fenomena yang dipotret, terkait
suatu situasi tertentu sesuai dengan pemahaman dari individu atau suatu kelompok sosial tanpa harus sejalan
dengan teori yang ada,
Manfaat Penelitian
2
BAB II
A. Memaafkan
Memaafkan berarti memutuskan untuk tidak menghukum tindakan tidak adil yang diterima,
mengambil tindakan berdasarkan keputusan tersebut dan mengalami kelegaan secara
emosional oleh karena keputusan tersebut (Affinito, 1999 Menurut Enright & North (dalam
Worthington, 1998)
- Proses perilaku memaafkan dibagi ke dalam empat tahapan, yaitu:
• Uncovering phase
• Decision phase
• Working phase
• Deepening phase
B. Tujuan Memaafkan
Affinito (1999), tujuan individu untuk memaafkan antara lain reconciliation, easing conscience dan freedom
from anger and resentment. Reconciliation yaitu merupakan upaya untuk memperbaiki sebuah hubungan
yang rusak yang dilakukan oleh dua belah pihak yang terlibat dalam masalah, easing conscienceari bertujuan
untuk memberikan rasa nyaman dan kebebasan terhadap hati nurani individu. Freedom from anger and
resentment dalam pemaafan dapat membantu individu untuk merasa lebih nyaman dengan dirinya dan
melepaskan emosi negatif yang dirasakan.
Motivasi Memaafkan
Menurut Trainer (dalam McCullough & Sandage & Worthington, 1997) terdapat tiga motivasi individu memaafkan orang lain,
yaitu expedient, role-expected dan intrinsik. Expedient terkait dengan individu memberikan maaf untuk mendapatkan sesuatu,
termasuk kebebasan dari pikiran dan emosi negatif, kebebasan dari gejala- gejala stres, reputasi yang lebih baik dimata orang
(Affinito, 1999). Role-expected terkait individu memaafkan karena adanya harapan dari figur otoritas, seperti Tuhan atau orang
lain dan tipe memaafkan ini bersifat memaksa. Motivasi memaafkan intrinsik adalah keputusan yang dibuat individu untuk
menggantikan sikap bermusuhan, individu menyadari, baik dalam pikiran maupun perasaannya, bahwa memaafkan merupakan
hal yang penting
Faktor-faktor memaafkan
Faktor-faktor yang memengaruhi memaafkan menurut McCullough (2000 terbagi dalam 4 kategori yang berada dalam satu
kontinum, yaitu dari faktor yang paling memengaruhi sampai faktor yang pengaruhnya tidak begitu besar, diantaranya faktor
sosial kognitif, karakteristik peristiwa menyakitkan, kualitas hubungan interpersonal dan karakteristik kepribadian. Faktor sosial
kognitif merupakan perilaku memaafkan dipengaruhi oleh dua hal yaitu perenungan diri (rumination) dan penekanan
(suppression), yaitu kecenderungan korban untuk terus menerus mengingat kejadian yang dapat menimbulkan kemarahan dan
menghalangi dirinya untuk memaafkan (McCullough, 2000).
BAB III
Metodelogi Penelitian
• Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus adalah penelitian
mendalam terhadap fenomena khusus yang hadir dalam suatu konteks yang terbatasi (bounded context), meski
batas-batas antara fenomena dan konteks tidak sepenuhnya jelas.
Kredibilitas Data
2. Tiap individu memiliki perjalanan proses pemaafan yang berbeda, tergantung dari kemauan dan kesediaan dalam memberi maaf kepada pelaku. Ketika individu menyadari
ketidak sempurnaan setiap oramg dan mengingat kejadian yang membuat seseorang layak untuk mendapatkan maaf sehingga dapat merasakan, kebebasan, kelegaan, terhindar
dari efek balas dendam dan berdamai, artinya individu sudah berada dalam tahap deepening phase. Tapi untuk individu yang belum bisa memberikan pemaadan hanya akan
mencapai tahap decision phase karena masih ada emosi negative, kebencian serta rasa ingin balas dendam. walaupun sudah bisa menerima rasa sakit yang diberikan oleh
pelaku, sehingga belum menemukan makna bagi diri sendiri dalam keadaan tersakiti maupun manfaat dari perilaku memaafkan.
Saran
1. Untuk keluarga dan orang-orang terdekat yang memiliki keluarga teman ataupun kerabat yang berdampingan dengan korban
pelecehan seksual, diharapkan dapat memberikan dukungan, merangkul, mendampingi, dan peka terhadap kondisi yang dialami individu
walaupun tidak terbuka dengan pelecehan seksual yang dialaminya, sehingga korban tidak merasa sendiri dan dapat mengatasi rasa
cemas, depresi ataupun trauma yang timbul dari pelecehan seksual tersebut.
Daftar Pustaka