Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ayme Stasia Clorinda

NIM : 22/505772/SV/21920
Kelas : ASP 32

TUGAS 1
PEMERIKSAAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
KASUS PT GARUDA PADA TAHUN 2018

Pada tanggal 31 Oktober 2018, Manajemen PT Garuda dan PT Mahata


mengadakan perjanjian kerja sama yang telah diamandemen, terakhir diamandemen
tanggal 26 Desember mengenai penyediaan layanan konektivitas dalam penerbangan
dan hiburan dalam pesawat dan manajemen konten. Mahata akan menyediakan
layanan wifi on-boad yang dapat dinikmati secara gratis. Selain itu, PT Mahata akan
melakukan dan menanggung seluruh biaya penyediaan, pelaksanaan, pemasangan,
pengoperasian, perawatan, pembongkaran, dan pemeliharaan termasuk dalam hal
yang terdapat kerusakan, mengganti dan atau memperbaiki peralatan layanan
konektivitas dalam penerbangan dan hiburan dalam pesawat dan manajemen konten.
Awal mula kasus PT Garuda yaitu dua komisaris PT Garuda, Chairal Tanjung
dan Dony Oskaria menolak menandatangani laporan keuangan tahun 2018. Dengan
alasan 2018 PT Garuda mencetak laba 5 juta USD atau Rp 71 M, padahal tahun 2017
PT Garuda mengalami kerugian sebesar 213 juta USD atau Rp 3 Triliun. Mereka
menilai pengakuan pendapatan kompetensi dalam laporan laba rugi 2018 tersebut
kurang tepat. Karena pada dasarnya belum ada sepeserpun uang yang diterima oleh
PT Garuda, meskipun perjanjian telah dilaksanakan dan sah oleh Pasal. Term of
payment yang seharusnya ada pun sampai saat itu belum ada, bahkan masih dalam
proses negosiasi. Dalam surat pernyataan komitmen pembayaran kompensasi juga
tertera kalimat yang menyatakan bahwa skema dan ketentuan pembayaran dapat
berubah sewaktu waktu mengacu pada kemampuan finansial PT Mahata. Hal ini
mengindikasikan bahwa pendapatan yang akan diterima oleh PT Garuda masih tidak
jelas. PT Garuda mengakui pendapatan dari perjanjian nya dengan PT Mahata sebagai
suatu pendapatan dari kompensasi atas pemberian hak oleh PT Garuda ke PT Mahata.
Sanksi yang dikenakan kepada PT Garuda dan manajemen PT Garuda atas
pelanggaran POJK No.29/POJK.04/2016 Tentang Laporan Tahunan Emiten atau
Perusahaan Publik dan Denda sebesar Rp 100 juta kepada seluruh anggota direksi dan
komisaris yang menandatangani laporan keuangan tersebut.
Sanksi Administrasi kepada KAP Tanubrata, Susanto, Fahmi, Bambang dan
Rekan yang memeriksa Laporan Keuangan PT Garuda dijatuhi sanksi berupa
pembekuan izin praktik selama 12 bulan berdasarkan KMK No.312/KMK.1/2019
karena melakukan pelanggaran berat yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap
opini Laporan Auditor Independen dan peringatan tertulis dengan disertai kewajiban
untuk melakukan perbaikan terhadap Sistem Pengendalian Mutu KAP.

Anda mungkin juga menyukai