Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nurmalisa Kusmartini

NIM : 1403619021

Kelas : Pendidikan Sejarah A 2019

PENGANTAR PAMERAN

Pengutamaan pameran ini adalah pada penampilan temuan yang diperoleh selama satu
abad yang baru silam, khususnya yang mempunyai makna dalam mengubah penglihatan dan
interpretasi mengenai masa lalu budaya dan lingkungan di Indonesia, ataupun dalam menambah
keluasan dan kedalaman pengetahuan mengenainya. Temuan-temuan peninggalan masa lalu ini
dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan besar, yaitu:

1. Sisa-sisa kehidupan hayati masa lalu


2. Artefak tulisan
3. Artefak yang memuat tulisan

Masing-masing kelompok temuan dihadirkan dalam pameran dan penempatannya


disesuaikan dengan enam seksi yang dirancang untuk menampilkan tema “perkembangan sejarah
kebudayaan” ini. Keenam seksi tersebut diantara lain adalah: (1) Manusia purba dan
lingkungannya, (2) Tata masyarakat, (3) Teknologi dan kesenian, (4) Tradisi tulisan, (5) Agama
dan kepercayaan, (6) Perdagangan.

TEMUAN BERMAKNA SEPANJANG SATU ABAD

Museum Nasional, Jakarta, bekerja sama dengan instansi-instansi pemetintah lain yang
mengelola temuan-temuan arkeologi, yaitu Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Direktorat
Permuseuman, serta Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala
menggelar pameran yang menampilkan segala macam artefak yang harus memenuhi kriteria:
ditemukan dalam masa satu abad yang baru berlalu, harus mempunyai makna mengubah
penglihatan dan interpretasi mengenai masa lalu budaya dan lingkungan di Indonesia ataupun
dalam menambahkan keluasan dan kedalaman pengetahuan mengenainya.
ARKEOLOGI BUDAYA INDONESIA: PELACAKAN HERMENEUTIS-HISTORIS
TERHADAP ARTEFAK-ARTEFAK KEBUDAYAAN INDONESIA

Buku Jakob Sumardjo merupakan kumpulan sejumlah karanga yang semula ditulis
terpisah dan kemudian dihimpun dalam suatu kesatuan pokok permasalahan, yaitu apa yang
disebut oleh penulisnya “pandangan-pandangan primordial Indonesia”. Pandangan “primordia”
ini diungkapkannya berdasarkan upaya semacam ‘rekonstruksi’ dengan menggunakan metode
yang disebutnya “hermenteutis-historis”.

Dalam uraian-uraian penafsiran atas berbagai ekspresi budaya, baik dari masa lampau
maupun dari berbagai masyarakat tradisi yang dikenal dewasa ini, ataupun menggabungan
rentang semuanya, penulis sering menyajikan suatuk othak-athik, yaitu mencocok-cocokkan,
meskipun tanpa landasan keberlanjutan tradisi ataupun keterkaitan kesejahteraan. Juga seringkali
tidak jelas apakah informasi tertentu yang sedang disajikannya itu didapat dari pemilik
kebudayaan yang bersangkutan ataukah hasil tafsiran penulis.

POTENSI DAN PROSPEK KOMPLEKS SITUS ARKEOLOGI BATUJAYA

Laporan hasil penelitian yang diajukan oleh Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan
Budaya ini, yang dilaksanakan oleh suatu tim ahli arkeologi yang dipimpin oleh Drs. Hasan
Djafar, telah menyajikan hasil penelitian mutakhir serta merangkumkan pula hasil-hasil
penelitian terdahulu di kawasan yang sama. Hasil penelitian dan temuan arkeolog membutuhkan
apresiasi maka dari itu penamaan situs-situs yang ditemukan ini berkaitan dengan tempat
penemuannya contohnya adalah hasil penemuan di Telagajaya yang penomorannya ditulis
berdasarkan asas prioritas penemuan dan penelitiannya.

Dengan memperhitungkan semua perubahan alami yang mungkin telah terjadi di pantai
utara Jawa Barat sepanjang masa abad 15, tidak tertutup kemungkinan bahwa daerah Batujaya
pada masa lalu terletak lebih dekat ke pantai. Posisi geografis yang demikian mungkin bukanlah
sesuatu yang tidak disengaja, melainkan dengan perhitungan tertentu diambil untuk melayani
fungsi-fungsi tertentu dalam interaksi antar-bangsa.
ESTETIKA DALAM KAJIAN KEBUDAYAAN

Dalam karangka luas Kajian Kebudayaan, masalah Estetika sudah jelas merupakan salah
satu saja dari aspek atau unsur kebudayaan yang dapat dijadikan suatu sub-pokok bahasan.
Topik-topik lain yang dapat dilihat sebagai sub-pokok dengan kerangka permasalahan tersendiri
pula antara lain: agama, bahasa, sistem ekonomi, sistem hukum, sistem pengetahuan, sistem
organisasi sosial dan lain-lain. Dalam kajian kebudayaan, kesenian dapat dijadikan pokok
perhatian khusus yang di dalamnya pun dapat dipilah satuan-satuan permasalahan yang lebih
khusus lagi.

Anda mungkin juga menyukai