Anda di halaman 1dari 2

3.

4 Mekanisme kerja sistem endokrin terhadap produksi telur

Kelenjar endokrin adalah organ spesifik yang mensekresikan/menghasilkan suatu produk kimia yang
disebut hormon. Hormon terdiri dari protein, steroid dan substansi lain, kemudian dilepaskan ke
dalam aliran darah dan ditranportasikan untuk meningkatkan, menurunkan atau memberikan efek
metabolik terhadap fungsi organ. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak memiliki saluran
pelepasan untuk mengeluarkan hasil sekresi atau yang biasa kita kenal dengan sebutan hormon
(Heryani, 2017). Oleh karena itu, hormon akan langsung memasuki peredaran darah, dimana kerjanya
cairan dari organ tertentu akan sampai ke organ target dengan melalui aliran darah tersebut. Kelenjar
endokrin adalah sekelompok susunan sel yang memiliki susunan mikroskopis sangat sederhana.
Dimana terdiri dari deretan sel-sel, lempengan atau gumpalan sel yang disokong oleh jaringan ikat
halus yang mengandung banyak pembuluh kapiler. Selanjutnya kelenjar endokrin langsung
mensekresikan hormon atau substansi kimia ke dalam pembuluh darah.

Sel-sel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, diantaranya:

1. Sel neusekretori, yaitu sel yang berbentuk layaknya sel saraf, tetapi berfungsi sebagai
penghasil hormon. Contohnya adalah sel saraf pada hipotalamus. Karena sel ini sangat
memperhatikan fungsi endokrin, sel ini juga disebut sebagai sel neuroendokrin.
2. Sel endokrin sejati, adalah sel endokrin yang benar-benar berfungsi sebagai penghasil
hormon. Kelenjar ini melepaskan hormon yang disekresikannya langsung ke dalam aliran
darah (cairan tubuh).

Sistem endokrin memiliki lima fungsi umum, diantaranya :

1. Membedakan sistem syaraf dan sistem reproduktif.


2. Menstimulasi urutan perkembangan.
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif.
4. Memelihara lingkungan internal optimal.
5. Melakukan respons korektif dan adaptif Ketika terjadi situasi darurat.

sistem endokrin pada unggas merupakan sistem regulasi, kerja sistem ini dirangsang oleh sistem
syaraf untuk mengontrol aktifitas pada tubuh unggas. Sistem kerja syaraf dipengaruhi oleh rangsangan
elektrik dan sistem endokrin dipengaruhi perangsang kemis yang disirkulasikan aliran darah ke pusat-
pusat kelenjar endokrin. Mekanisme sistem endokrin terhadap produksi telur berkaitan dengan
pertumbuhan dan reproduksi, kedua hal ini dikendalikan oleh kerja hormon. Agar reproduksi efisien,
maka hormon harus berfungsi dengan baik. Dengan begitu, tubuh akan dalam keadaan homeostatis.
Namun yang akan dibahas adalah hormon yang terlibat dalam reproduksi.

Hormon reproduksi meliputi :


a) Follicle Stimulating Hormon (FSH),

b) Luteinizing hormon (LH),

c) Luteotropic hormon (prolaktin/LTH)

Setelah ayam dewasa ovarium juga akan memproduksi hormon estrogen. Hormon ini memicu
pertumbuhan saluran reproduksi dan merangsang terjadinya kenaikan Ca, Protein, Lemak, dan
substansi lain dalam daraj untuk pembentukan telur. Selain itu, progesterone juga dihasilkan oleh
ovarium, yang berfungsi sebagai hormon releasing dactor di hypothalamus untuk membebaskan LH
dan menjaga salunran telur berfungsi normal. Lalu ada hormon oksitosin, hormon ini adalah hormon
yang disekresi dari pituitari posterior. Hormon oksitosin memiliki peran terhadap proses peneluran
(ovoposition). Dimana hormon ini menstimulasi adanya kontraksi oviduk untuk menggerakkan telur
keluar dari oviduk. Injeksi hormon oksitosin dengan intravena dapat mempercepat proses peneluran
dan juga menstimulasi ayam untuk bertelur.

Heriyani, S.S. 2017. ENDOKRINOLOGI HEWAN. Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana,
Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai