PENULIS :
Dra. Irawaty, M.Pd.
Dra. Dorce Banne Pabunga, M.Pd.
Dr. Darnawati, M.Pd.
Pendidikan Pancasila
(Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian)
© 2019
Diterbitkan Oleh:
ISBN : 978-602-5815-44-7
Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang Ketentuan Pidana Pasal 112 - 119. Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
PRAKATA
iii
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Penyusunan buku ajar ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak
melalui dra.irawaty@uho.ac.id, agar buku ini dapat dijadikan acuan dalam
kegiatan pembelajaran, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
bagi semua pihak yang membutuhkan.
Agustus, 2018
Tim Penulis
iv
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Fakultas : FKIP
Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Mata Kulia/Bobot : Pendidikan Pancasila/2 SKS
Kode Mata Kuliah : UHO6102
v
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
A. Kegiatan Pembelajaran
vi
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
vii
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
viii
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
ix
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
x
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
B. Kisi-kisi Penilaian
xi
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
xii
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
xiii
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Catatan: bobot hasil penilaian sebesar 20% diperoleh dari tingkat partisipasi mahasiswa
baik dalam hal kehadiran dalam perkuliahan, keaktifan dalam mengikuti
perkuliahan (bertanya, memperhatikan, dan bersungguh-sungguh), dan keaktifan
dalam kegiatan diskusi kelompok dan presentasi kelas.
xiv
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
DAFTAR ISI
Halaman
Cover.................................................................................................. i
Prakata.............................................................................................. iii
Rencana Perkuliahan Semester (RPS) .......................................... v
Daftar Isi ........................................................................................... xv
BAB I Landasan dan Tujuan Pancasila.......................................... 1
A. Pendahuluan................................................................................. 1
B. Uraian Materi ............................................................................... 1
1.1 Landasan Pancasila....................................................................... 1
1.1.1. Landasan Historis............................................................. 1
1.1.2. Landasan Kultural............................................................ 3
1.1.3. Landasan Yuridis.............................................................. 3
1.1.4. Landasan Filosofis............................................................ 4
1.2. Tujuan Pancasila.......................................................................... 5
1.3. Pembahasan Pancasila secara Ilmiah........................................... 6
1.3.1. Berobjek........................................................................... 6
1.3.2. Bermetode......................................................................... 7
1.3.3. Bersistem.......................................................................... 8
1.3.4. Bersifat Universal............................................................. 8
1.4. Rangkuman.................................................................................. 8
1.5. Latihan......................................................................................... 9
C. Daftar Bacaan............................................................................... 10
xv
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
xvi
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
3.7. Rangkuman.................................................................................. 39
3.8. Latihan......................................................................................... 39
C. Daftar Bacaan............................................................................... 40
xvii
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
xviii
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
6.5. Rangkuman.................................................................................. 80
6.6. Latihan......................................................................................... 81
C. Daftar Bacaan............................................................................... 81
Kunci Jawaban................................................................................. 94
Glosarium.......................................................................................... 110
Daftar Pustaka.................................................................................. 113
Indeks................................................................................................. 115
xix
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
BAB I
LANDASAN DAN TUJUAN PANCASILA
A. Pendahuluan
Deskrispsi:
Bab ini membahas tentang pengertian landasan pancasila, tujuan pancasila
dan kajian pancasila secara ilmiah.
Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa diharapkan mampu:
a. Memahami konsep landasan pancasila
b. Memahami tujuan pancasila
c. Mengkaji pancasila secara ilmiah
B. Uraian Materi
1.1. Landasan Pancasila
1.1.1. Landasan Historis
Landasan historis Pancasila dimulai dari proses pembentukan bangsa
Indonesia itu sendiri. Proses pembentukan bangsa Indonesia secara garis
besar dapat dirangkumkan sebagai berikut:
a. Zaman Kerajaan-kerajaan Kuno (Hindu-Budha, abad IV-XVI)
b. Zaman Kerajaan-kerajaan Islam (Abad XIV-XVII)
c. Masa penjajahan bangsa Barat (Abad XVII-XX)
d. Masa pejuangan mengusir penjajah secara fisik (sebelum abad XX-
Kebangkitan Nasional)
e. Kebangkitan Nasional (berdirinya Boedi Oetomo, 20 Mei 1908)
f. Sumpah Pemuda (28 Oktober 1982)
1
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
2
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
3
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
4
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
5
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
1.3.1 Berobjek
Syarat pertama bagi suatu pengetahuan yang memenuhi syarat ilmiah
adalah bahwa semua ilmu pengetahuan itu harus memilki objek. Oleh karena
itu pembahasan pancasila secara ilmiah harus memiliki objek, yang di dalam
filsafat ilmu pengetahuan dibedakan atas dua macam yaitu `objek formal’ dan
‘objek material’. `objek formal’ Pancasila adalah suatu sudut pandang tertentu
dalam pandangan pancasila, atau dari sudut pandang apa pancasila itu dibahas.
Pada hakikatnya pancasila dapat dibahas dari berbagai macam sudut pandang,
yaitu dari sudut pandangan ‘moral maka terdapat bidang
6
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
1.3.2. Bermetode
Setiap pengetahusn ilmiah harus memiliki metode yaitu seperangkat
cara atau sistem pendekatan dalam rangka pembahasan pancasila untuk
mendapatkan suatu kebenaran yang bersifat objektif. Metode dalam
pembahasan pancasila sangat tergantung pada karakteristik objek formal
maupun objek material pancasila. Salah satu metode dalam pembahasan
pancasila adalah `analityca syntetic’ yaitu suatu perpaduan metode analisis
dan sintesis. Oleh karena objek pancasila banyak berkaitan dengan hash-
hash budaya dan objek sejarah oleh karena itu lazim digunakan metode
‘hermeneutika’, yaitu suatu metode untuk menemukan makna dibalik objek,
7
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
1.3.3. Bersistem
Suatu pengetahuan ilmiah harus merupakan suatu yang bulat dan utuh.
Bagian--bagian dari pengetahuan ilmiah itu harus merupakan suatu kesatuan,
antara bagian--bagian itu saling berhubungan, baik berupa intelerasi (saling
berhubungan), maupun interpedensi (saling ketergantungan). Pembahasan
pancasila secara ilmiah harus merupakan suatu kesatuan dan keutuhan, bahkan
pancasila itu sendiri dalam dirinya adalah merupakan suatu kesatuan dan
keutuhan `majemuk tunggal’ yaitu kelima sila itu bukan rumusnya, inti dari
sila-sila pancasila itu adalah merupakan suatu kesatuan dan kebulatan.
Pembahasan pancasila secara ilmiah dengan sendirinya sebagai suatu sistem
dalam dirinya sendiri yaitu pada pancasila itu sendiri sebagai objek
pembahasan ilmiah senantiasa bersifat koheren (runtut), tanpa adanya suatu
pertentangan di dalamnya, sehingga sila-sila pancasila itu sendiri adalah
merupakan suatu kesatuan yang sistematik.
1.4. Rangkuman
a. 4 landasan Pancasila, yaitu landasasn historis, landasan kultural,
landasan yuridis, dan filsofis.
8
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
1.5. Latihan:
a. Jelaskan 4 landasan Pancasila?
b. Jelaskan apa yang membedakan antara landasan historis dan landasan
sosiokultural Pancasila?
c. Jelaskan apa yang menjadi tujuan pancasila?
d. Apa yang dimaksudkan oleh Darji Darmodihardjo bahwa tujuan
Pancasila adalah untuk mengetahui Pancasila yang benar? (diskusikan
dengan teman anda).
e. Dilihat dari syarat ilmu, apakah Pancasila dapat disebut atau memenuhi
syarat sebagai ilmu pengetahuan? (diskusikan dengan teman anda).
f. Bagaimana sikap anda apabila ada yang berupaya untuk mengganti
Pancasila sebagai dasar Negara dengan faham yang lain? (diskusikan
dengan teman anda).
9
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
C. Daftar Bacaan
Ali. L. (1996). Kamus besar bahasa Indonesia edisi kedua. Jakarta
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional
Kaelan. (2002). Filsafat Pancasila: Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.
Yogjakarta Paradigma
Marx, Karl, (terjemahan). 2004. Das Kapital Kritik der poltischen
Oekonomie, diterjemahkan oleh Oey Hay Djoen dalam buku
‘Kapital, Sebuah Kritik Ekonomi Politik dalam Buku I, II, III’.
Bandung: Penerbit Ultimus,.
10
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
BAB II
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
A. Pendahuluan
Deskripsi:
Bab ini membahas tentang nilai sila pancasila pada zaman kerajaan,
termasuk uraian kedatangan bangsa penjajah diwilayah nusantara, dan
rumusan pancasila serta bentuk-bentuk penyimpangan pelaksanaan UUD
1945 pada masa orde lama dan orde baru.
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan mampu:
a. Menjelaskan nilai sila-sila pancasila pada zaman kerajaan
b. Menjelaskan rumusan pancasila
c. Menjelaskan bentuk-bentuk penyimpangan pelakasanaan UUD 1945
pada orde lama dan orde baru
B. Uraian Materi
2.1. Pengantar
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sebelum disahkan
pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada pada bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan
Negara, yang berupa nilai--nilai adat istiadat, kebudayan serta nilai-nilai
religious. Nilai-nilai tersebut telah ada dan melekat serta teramalkan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai pandangan hidup, sehingga materi pancasila
11
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
yang berupa nilai-nilai tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia
sendiri, sehingga bangsa Indonesia sebagai kausa materialis Pancasila.
Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh
para pendiri Negara untuk dijadikan sebagai dasar filsafat Negara
Indonesia. Proses perumusan materi pancasila secara formal tersebut
dilakukan dalam sidang-sidang BPUPKI pertama, sidang panitia “9”, siding
BPUPKI kedua, serta akhirnya disahkan secara yuridis sebagai dasar
filsafat Negara republik Indonesia.
Berdasarkan kenyataan tersebut maka untuk memahami pancasila secara
lengkap dan utuh terutama dalam kaitannya dengan jati diri bangsa Indonesia,
mutlak diperlukan pemahaman sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk
membentuk suatu Negara yang berdasarkan suatu asas hidup bersama demi
kesejahteraan hidup bersama, yaitu Negara yang berdasarkan pancasila. Selain
itu secara epistemologis sekaligus sebagai pertanggung jawaban ilmiah, bahwa
pancasila selain sebagai dasar Negara Indonesia juga sebagai pandangan hidup
bangsa, jiwa dan kepribadian bangsa serta sebagai perjanjian seluruh bangsa
Indonesia pada waktu mendirikan Negara.
Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam pancasila yaitu :
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan. Dalam
kenyataannya, secara objektif telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak
zaman dahulu kala sebelum mendirikan Negara. Proses terbentuknya
Negara dan bangsa Indonesia melalui suatu
proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman batu kemudian
timbulnya kerajaan-kerajaan pada abad ke IV ke V kemudian dasar-dasar
kebangsaan Indonesia telah mulai nampak pada abad ke VII, yaitu ketika
timbulnya kerajaan Sriwijaya di bawah wangsa Syailendra di Palembang,
kemudian kerajaan Airlangga dan Majapahit di Jawa Timur serta kerajaan-
kerajaan lainnya.
Dasar-dasar pembentukan nasionalisme moderen dirintis oleh para
pejuang kemerdekaan bangsa, antara lain rintisan yang dilakukan oleh para
tokoh pejuang kebangkitan nasional pada tahun 1908, kemudian dicetuskan
12
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
pada sumpah pemuda pada tahun 1928. Akhirnya titik kulminasi sejarah
perjuangan bangsa Indonesia dalam mendirikan Negara tercapai dengan
diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 agusutus 1945.
13
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
14
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
15
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
16
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
17
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
18
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
19
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
(1913).
Dalam situasi yang menggoncangkan itu muncullah Partai Nasional
Indonesia (PNI) (1927) yang dipelopori oleh Soekarno,
Ciptomangunkusumo, Sartono, dan tokoh lainnya. Mulailah kini perjuangan
nasional Indonesia dititikberatkan pada kesatuan nasional dengan tujuan
yang jelas yaitu Indonesia merdeka. Tujuan itu diekspresikan dengan kata-
kata yang jelas, kemudian diikuti oleh golongan pemuda yang tokoh-
tokohnya antara lain Moh. Yamin, Wonsonegoro, Kuncoro Purbopranoto,
serta tokoh-tokoh muda lainnya. Perjuangan rintisan kesatuan nasional
kemudian diikuti oleh Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, yang
isinya Satu Bahasa, Satu Bangsa dan Satu Tanah Air Indonesia. Lagu
Indonesia raya pada saat ini pertama kali dikumandangkan dan sekaligus
sebagai penggerak kebangkitan kesadaran berbangsa.
Kemudian PNI oleh para pengikutnya dibubarkan, dan diganti
bentuknya dengan Partai Indonesia dengan singkatan Partindo (1931).
Kemudian golongan Demokrat antara lain Moh. Hatta dan St. Syahrir
mendirikan PNI baru yaitu Pendidikan Nasional Indonesia (1933), dengan
semboyan kemerdekaan Indonesia harus dicapai dengan kekuatan sendiri.
20
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
21
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
22
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
2.5. Rangkuman
1. Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam pancasila yaitu: ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan. Nilai-nilai ini telah
ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa
Indonesia mendirikan Negara, yang berupa nilai--nilai adat istiadat,
kebudayan serta nilai-nilai religious.
2. Menrut Mr. M. Yamin Negara kebangsaan Indonesia terbentuk melalui
tiga tahap yaitu pertama, zaman Sriwijaya di bawah wangsa Syailendra
(600-1400), yang bercirikan kesatuan, kedua, Negara kebangsaan
zaman Majapahit (1293-1525) yang bercirikan keprabuan, kedua tahap
tersebut merupakan Negara kebangsaan Indonesia lama. Kernudian
ketiga, Negara kebangsaan modern yaitu Negara Indonesia merdeka
(sekarang Negara Proklamasi 17 Agustus 1945).
3. Kebangkitan nasional (1908) yang merupakan gerakan awal nasional
untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki kehormatan akan
23
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
2.6. Latihan:
a. Coba anda identifikasi nilai sila-sila pancasila yang hidup pada zaman
kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Majapahit.
b. Tuliskan bagaimana rumusan Pancasila menurut usul Muh. Yamin yang
disampaikan pada sidang BPUPKI 29 Mei 1945?
c. Jelaskan isi Piagam Jakarta! Apakah bedanya dengan Pembukaan UUD
1945 tentang rumusan dasar Negara?
d. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pernyataan bahwa:
1) Proklamasi 17-8-1945 sebagai sumber lahirnya Negara RI?
2) Proklamasi 17-8-1945 merupakan norma pertama tata hukum
Indonesia?
e. Tuliskan penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan UUD 1945:
1) Pada masa orde lama
2) Pada masa orde baru (diskusikan dengan teman anda)
f. Bagaimanakah pembangunan menurut pandangan orde baru dalam
segala bidang?
24
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
C. Daftar Bacaan
Darmawijaya. (2010). Kesultanan Islam Nusantara. Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar.
Darmowiharjo. D. (1984). Pancasila dalam beberapa Perspektif. Jakarta:
Aries Lima
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
2010. Perihal Penyelenggaraan Perkuliahan Pendidikan Pancasila.
(surat edaran Tanggal 5 Januari Nomor 06/D/T/2010)
25
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
BAB III
PANCASILA SEBAGAI SISTEM
FILSAFAT
A. Pendahuluan
Deskripsi:
Bab ini membahas tentang pengertian dari filsafat, pancasila sebagai sistem
filsafat, rumusan kesatuan sila-sila pancasila sebagai suatu sistem dan
kesatuan sila-sila pancasila sebagai suatu sistem filsafat serta prinsip-
prinsip filsafat pancasila.
Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa diharapkan mampu :
a. Menjelaskan pengertian pancasila sebagai sistem filsafat
b. Mendalami aliran-aliran filsafat
c. Menjelaskan konsep negara menurut pancasila
B. Uraian Materi
3.1. Pengertian Filsafat
Dalam wacana ilmu pengetahuan, banyak orang yang memandang
bahwa filsafat adalah merupakan bidang ilmu yang rumit, kompleks dan
sulit dipahami secara definitif. Namur demikian sebenarnya pendapat yang
demikian ini tidak selamnya benar. Selam manusia hidup sebenarnya tidak
seorangpun dapat menghindar dari kegiatan berfilsafat. Dengan kata lain,
perkataan setiap orang dalam hidupnya senantiasa berfilsafat, sehingga
berdasarkan kenyataan tersebut maka sebenarnya filsafat itu sangat mudah
dipahami. Jikalau orang berpendapat bahwa dalam hidup ini materilah yang
26
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
27
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Kedua : filsafat sebagai suatu proses yang dalam hal ini filsafat diartikan
dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat, dalam proses pemecahan
suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode
tertentu yang sesuai dengan objeknya. Dalam pengertian ini filsafat
merupakan suatu kumpulan dogma yang hanya diyakini, ditekuni
dan dipahami sebagai suatu aktivitas berfilsafat, suatu proses
dinamis dengan menggunakan suatu metode tersendiri.
Adapun cabang-cabang filsafat yang pokok adalah sebagai berikut:
a. Metafisika, yang membahas tentang hal-hal yang bereksistensi
dibalik fisis, yang meliputi bidang-bidang ontology, kosmologi,
dan antropologi.
b. Epistemology, yang berkaitan dengan persoalan hakikah
pengetahuan.
c. Metodologi, yang berkaitan dengan persoalan hakikat metode
dalam pengetahuan.
d. Logika, yang berkaitan dengan persoalan filsafat berpikir, yaitu
rumus-rumus dan dalil-dalil berpikir yang benar.
e. Etika, yang berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusia.
f. Estetika, yang berkaitan dengan hakikat keindahan.
Berdasarkan cabang-cabang filsafat inilah kemudian muncullah
berbagai macam aliran dalam filsafat.
28
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
29
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
30
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
31
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
1974).
Pancasila yang terdiri atas bagian-bagian yaitu sila-sila pancasila setiap
sila pada hakikatnya merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri-sendiri
namun secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang sistematis.
32
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
33
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
sesuai dengan hakikat tuhan, sila kedua kemanusian adalah sifat-sifat dan
keadaan Negara yang harus sesuai dengan hakikat manusia, sila ketiga
persatuan adalah sifat-sifat dan keadaan Negara yang harus sesuai dengan
hakikat satu, sila keempat kerakyatan sifat-sifat dan keadaan Negara yang
harus sesuai dengan hakikat rakyat, sila kelima keadilan adalah sifat-sifat
dan keadaan Negara yang harus sesuai dengan hakikat adil. (Notonagoro,
1975 : 50).
Kemanusiaan yang dimaksud adalah kesesuaian antara hakikat nilai-
nilai sila-sila pancasila dalam Negara, dalam pengertian kesesuaian sebab
dan akibat. Makna kesesuaian tersebut adalah sebagai berikut, bahwa
hakikat manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa (sebagai sebab)
(hakikat sila I dan II) yang membentuk persatuan mendirikan Negara dan
persatuan manusia dalam suatu wilayah disebut rakyat (hakikat sila III dan
IV), yang ingin mewujudkan suatu tujuan bersama yaitu keadilan dalam
suatu persekutuan hidup masyarakat Negara (keadilan sosial) (hakikat sila
V) demikianlah maka secara konsisten Negara haruslah sesuai dengan
hakikat pancasila.
34
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
35
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
36
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
38
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
3.7. Rangkuman
1. secara harfiah istilah “filsafat” mengandung makna cinta kebijaksanaan.
Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil
perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father
kita, kemudian dituangkan dalam suatu “sistem” yang tepat.
2. Pancasila yang terdiri atas bagian-bagian yaitu sila-sila pancasila
setiap sila, pada hakikatnya merupakan suatu asas sendiri, fungsi
sendiri-sendiri namun secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan
yang sistematis.
3. Pancasila ditinjau dari kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai
berikut: a) Kausa Materialis, maksudnya sebab yang berhubungan
dengan materi/bahan, dalam hal ini Pancasila digali dari nilai-nilai
sosial budaya yang ada dalam bangsa indonesia sendiri, b) Kausa
Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya,
Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat
formal (kebenaran formal), c) Kausa Efisiensi, maksudnya kegiatan
BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan Pancasila
menjadi dasar negara Indonesia merdeka, d) Kausa Finalis,
maksudnya berhubungan dengan tujuannya, tujuan diusulkannya
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
3.8. Latihan:
a. Jelaskan perbedaan cara berpikir filsafat dengan berpikir biasa?
b. Jelaskan aliran-aliran filsafat?
c. Jelaskan tiga bidang garapan filsafat?
d. Tuliskan nilai-nilai pancasila menjadi dasar dan arah keseimbangan
antara hak dan kewajiban asasi manusia?
e. Tuliskan nilai-nilai pancasila yang dituangkan di dalam peraturan
perundang-undangan RI (lihat Tap MPR No. MPR
No.III/MPR/2000 dan UU No.10 Tahun 2004).
39
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
C. Daftar bacaan
Bakri, Nur MS. ( 2001). Orientasi Filsafat Pancasila. Jogjakarta: Pers.
Efendi, H.A.M. (1995). Filsafah Negara Pancasila. Semarang: IAIN
Walisongo pers.
Notonagoro. (1983). Dasar Filsafah Negara. Jakarta: PT Bina Aksara
Subandi. Ahmad. (2006). Filsafat Ilmu Mengurai, Ontologis, Epitimologis,
dan Aksiologis Pengetahuan. Bandung.
40
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
BAB IV
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
A. Pendahuluan
Deskripsi
Bab ini membahas tentang Pancasila sebagai Sistem Etika. Di dalamnya
diuraikan pengertian etika politik, pengertian nilai, moral dan norma, nilai
dasar, nilai instrumental dan nilai praktis, pancasila sebagai nilai dasar
fundamental bagi bangsa dan Negara RI, makna nilai-nilai setiap sila
pancasila; dan etika politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan mampu:
a. Menjelaskan konsep Pancasila sebagai sistem etika
b. Menjelaskan konsep nilai, moral dan norma
c. Memahami pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa
dan Negara RI
d. Memahami makna nilai-nilai setiap sila pancasila
B. Uraian Materi
4.1. Etika Politik
4.1.1. Pengertian Etika Politik
Etika politik adalah sebagai salah satu cabang etika yang termaksud
dalam lingkungan filsafat. Filasafat yang langsung mepertanyakan praktis
manusia adalah etika. Etika mempertanyakan tanggung jawab dan kewajiban
manusia. Ada berbagai bidang etika khusus, seperti etika individu, etika sosial,
etika keluarga, etika profesi dan etika pendidikan. Dalam hal ini ternaksud
41
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
42
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
43
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
44
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
45
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
46
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
47
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
4.2.2. Moral
Moral berasal dari kata mos (mores) = kesusilaan, tabiat kelakuan.
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut
tingkah laku dan perbuatan manusia. Seorang pribadi yang taat kepada
atutan-atutan, kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam
masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral. Jika
sebaliknya yang terjadi, pribadi itu dianggap tidak benar secara moral.
Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan, prinsip-pinsip yang
benar, baik terpuji, dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan
terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, Negara,
dan bangsa. Sebagaimana nilai norma, moralpun dapat dibedakan seperti
moral ketuhanan atau agama, moral filsafat, moral etika, moral hukum,
moral ilmu dan sebagainya. Nilai norma dan moral secara bersama
mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya.
4.2.3. Norma
Manusia cenderung untuk memelihara, hubungan dengan Tuhan,
masyarakat, dan sekitarnya dengan selaras. Hubungan manusia terjalin
48
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
49
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
50
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
51
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
moralitas yang bersumber dari hati nurani, rasa malu kepada masyarakat,
dan rasa takut kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam kehidupan politik Indonesia banyak suara masyarakat untuk
menuntut agar dibentuknya dewan kehormatan dalam berbagai institusi
kenegaraan dan kemasyarakatan, dengan harapan etika politik dapat terwujud
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan Tap.
VI/MPR/2002 tentang rekomendasi Atas Laporan Pelaksanaan Putusan MPR
oleh Pesiden, DPR, DPA, MA, dan BPK harus segera membentuk dewan
kehormatan untuk memeriksa anggota DPR yang kurang disiplin.
Dalam Tap. MPR No. VI/MPR/2002 ditegaskan: DPR perlu
meningkatkan kinerja anggotanya dengan landasan moral, etika, dan rasa
tanggung jawab yang tinggi. Dalam pasal 6 tata tertib DPR mengenai kode
etika DPR, diungkapkan dalam ayat (1) anggota DPR harus mengutamakan
tugasnya dengan cara menghadiri secara fisik setiap rapat yang menjadi
kewajibannya. Ayat (2) menegaskan, ketidak hadiran anggota secara fisik
sebaiknya tiga kali beturut-turut dalam rapat sejenis, tanpa izin dari
pimpinan fraksi merupakan suatu pelangaran kode etik.
Berbicara tentang etika politik dalam kehidupan bernegara kita
tampaknya lebih banyak pengaruh subyektif. Banyak polotisi melihat dan
mencari kesalahan kelompok politik pihak lain. Mereka lupa apakah etika
tersebut telah dilaksanakan pada diri kelompok mereka sendiri.
Oleh sebab itu, terwujudnya etika politik dengan baik dalam kehidupan
bernegara sangat ditentukan oleh kejujuran dan keikhlasan hati nurani dari
masing-masing warga Negara yang telah memiliki hak-hak politiknya untuk
melaksanakan norma-norma dan aturan-aturan berpolitik dalam Negara.
4.4. Rangkuman
1. Etika berkaitan dengan norma moral, yaitu norma yang mengukur
betul-salahnya tindakan manusia sebagai manusia. Dengan demikian,
etika politik mempertanyakan tanggung jawab dan keawajiban manusia
sebagai manusia dan bukan hanya sebagai warga negara
52
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
4.5. Latihan:
a. Jelaskan pengertian Pancasila sebagai Etika Politik?
b. Jelaskan perbedaan antara nilai, moral, dan norma? Disertai contohnya
c. Apabila anda melihat seseorang dan perilakunya tidak sama dengan
anda atau orang lain, apa sebaiknya yang anda lakukan terhadap orang
itu? Berikanlah contoh pada orang itu perilaku yang sesuai dengan:
1) Nilai-nilai pancasila
2) Moral Pancasila
53
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
3) Norma-norma Pancasila
d. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nilai dasar, nilai instrumental, dan
nilai praksis?
e. Apakah yang dimaksud etika politik dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara?
f. Jelaskan makna nilai-nilai setiap sila Pancasila?
C. Daftar Bacaan
Franz. Magni. Suseno. (1987) Etika Politik, Prinsip-prinsip Moral dasar
Kenegaraan. Jakarta: Gramedia.
Kaelan. (2002). Filsafat Pancasila: Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.
Yogjakarta Paradigma.
Notonagoro. (1980). Beberapa Hal Mengenai Falsafat Pancasila. Jakarta:
Penerbit Pancuran 7.
54
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
BAB V
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
A. Pendahuluan
Deskripsi:
Bab ini membahas tentang Pancasila sebagai ideologi, makna ideologi bagi
Negara, perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi lain serta konsep
pancasila sebagai ideologi terbuka
Tujuan:
Mahasiswa dapat memahami:
a) Konsep pancasila sebagai ideologi
b) Makna ideologi bagi Negara
c) Perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi lain
d) Konsep pancasila sebagai ideologi terbuka
B. Uraian Materi
5.1. Ideologi
5.1.1. Arti Ideologi
Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk idea dan logos,
yang berasal dari bahasa Yunani eidos dan logos. Secara sederhana ideologi
berarti suatu gagasan yang berdasarkan pemikiran yang sedalam-dalamnya
dan merupakan pemikiran filsafat. Dalam arti kata luas istilah ideologi
dipergunakan untuk segala kelompok cita-cita, nilai-nilai dasar, dan
keyakinan-keyakinan yang menjadi dijunjung tinggi sebagai pedoman
normatif. Dalam artian ini ideologi disebut terbuka.
Dalam arti sempit ideologi adalah gagasan atau teori yang menyeluruh
55
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
tentang makna hidup dan nilai-nilai yang mau menentukkan dengan mutlak
bagaimana manusia harus hidup dan bertindak, dalam artian ini disebut juga
ideologi tertutup. Kata ideologi sering juga dijumpai untuk pengertian
memutlakkan gagasan tertentu, sifat idiologi tertutup dimana teori-teori
bersifat pura--pura dengan kebenaran tertentu, tetapi menyembunyikan
kepentigan kekuasaan tertentu yang bertentangan dengan teorinya. Dalam
hal ini ideologi diasosiasikan kepada hal yang bersifat negatif.
Ideologi juga diartikan sebagai ajaran, doktrin, teori, atau ilmu yang
diyakini kebenarannya, yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk
pelaksanaannya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang
dihadapi dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Bahan Penataran
BP-7 Pusat, 1993). Suatu pandangan hidup akan meningkat menjadi suatu
falsafat hidup. Sedangkan kristalisasinya kemudian membentuk suatu
ideologi. Keterikatan ideologi dengan pandangan hidup akan membedakan
ideologi suatu bangsa dengan bangsa lain.
Dalam praktek orang menganut dan mempertahankan ideologi
karena memandang ideologi itu sebagai cita-cita, ideologi merumuskan
cita-cita hidup. Oleh sebab itu, menurut Gunawan Setiatdja (1993) ideologi
dapat dirumuskan sebagai seperangkat ide asasi tentang manusia dan
seluruh realitas, yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
Dewasa ini ideologi telah menjadi suatu pengertian yang kompleks.
Dalam pekembangan itu ideologi mempunyai arti yang berbeda.
• Pertama, ideologi diartikan sebagai welianschuung, yaitu pengetahuan
yang mengandung pemikian-pemikian besar, cita-cita besar, mengenai
sejarah, manusia, masyarakat, Negara (science of ideas). Dalam pengertian
ini kerap kali ideologi disamakan artinya dengan ajaran filsafat.
• Kedua, ideologi diartikan sebagai pemikiran yang tidak memperhatikan
kebenaran internal dan kenyataan empiris, ditujukkan dan tumbuh
berdasarkan pertimbangan kepentingan tertentu dan karena itu ideologi
cenderung menjadi bersifat tertutup.
• Ketiga, ideologi diartikan sebagai belief sistem dan karena itu berbeda
56
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
57
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
58
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
59
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
60
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
5.5. Rangkuman
1. Ideologi adalah gagasan atau teori yang menyeluruh tentang makna
hidup dan nilai-nilai yang mau menentukkan dengan mutlak bagaimana
manusia harus hidup dan bertindak, dalam artian ini disebut juga
ideologi tertutup.
2. Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diatikan sebagai suatu
pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai
sejarah, manusia, masyarakat, hukum dan Negara Indonesia, yang
bersumber dari kebudayaan Indonesia.
3. Pancasila bersifat integralistik karena : (a) mengandung semangat
kekeluargaan dalam kebersamaan, (b) Adanya semangat kerja sama
(gotong-royong), (c) Memelihara persatuan dan kesatuan, dan (d)
Mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
4. Pancasila berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya, seperti kapitalisme
dan komunisme. Kedua ideologi ini telah terlebih dahulu lahi sebagai
pemikiran filosofis, yang kemudian dituangkan dalam rumusan ideologi
dan setelahnya baru diwujudkan dalam konsep-konsep politik.
5. Faktor yang mendorong pemikiran keterbukaan ideologi Pancasila
61
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
(BP-7 Pusat, 1993, adalah sebagai berikut : (a) kenyataan dalam proses
pembangunan dan dinamika masyarakat yang berkembang secara cepat,
(b) kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup
dan terbuka cenderung merupakan perkembangan dirinya, (c)
Pengamalan sejarah polotik kita di masa lampau, (d) Tekad
memperkokoh kesadaan akan nilai-nilai dasar pancasila yang bersifat
abadi dan hasrat mengembanakan secara kreatif dan dinamis daam
rangka mengapai tujuan nasional.
5.6. Latihan:
a. Apakah yang dimaksud ideologi?
b. Apakah yang dimaksud dengan ideologi Pancasila?
c. Jelaskan kapan ideologi dapat menjadi ideologi Negara?
d. Sebut dan jelaskan 4 tipe ideologi? Dari 4 tipe ideologi tersebut
pancasila anda masukkan pada tipe ideologi yang mana?
e. Jika anda mau memilih, manakah yang paling sesuai dengan anda
antara ideologi berikut dan apa alasan anda?
1) Ideologi Pancasila
2) Ideologi Liberalisme
3) Ideologi Sosialisme
f. Jelaskan batasan Pancasila sebagai ideologi terbuka?
C. Daftar Bacaan
Kaelan. (2002). Filsafat Pancasila: Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.
Yogjakarta Paradigma.
Marx, Karl, (terjemahan). 2004. Das Kapital Kritik der poltischen
Oekonomie, diterjemahkan oleh Oey Hay Djoen dalam buku
‘Kapital, Sebuah Kritik Ekonomi Politik dalam Buku I, II, III’.
Bandung: Penerbit Ultimus,.
Sastra Pratiji. M. (1991). Dalam Pancasila Sebagai Ideologi dalam
kehidupan Budaya. Jakarta BP-7 Pusat.
62
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
BAB VI
PANCASILA DALAM KONTEKS
KETATANEGARAAN
REPUBLIK INDONESIA
A. Pendahuluan
Deskripsi:
Bab ini membahas tentang sistem ketatanegaraan RI berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 termasuk didalamnya pengertian, kedudukan Sifat dan
Fungsi UUD 1945
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan mampu:
1) Menjelaskan makna sistem ketatanegaraan RI berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945
2) Menjelaskan konsep, kedudukan sifat dan fungsi UUD 1945
3) Memahami dinamika pelaksanaan UUD 1945
B. Uraian Materi
6.1. Sistem Ketatanegaraan RI Berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945
6.1.1. Pengertian, Kedudukan, Sifat, dan Fungsi UUD 1945
a) Pengertian UUD 1945
Undang-Undang Dasar ialah kumpulan aturan atau ketentuan dalam
suatu kondifikasi mengenai hal-hal yang mendasar atau pokok ketatanegaran
suatu Negara sehingga kepadanya diberikan sifat kekal dan luhur, sedangkan
untuk mengubahnya diperlukan cara yang istimewa serta lebih berat kalau
63
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
64
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
65
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
2) Nilai Nominal
Suatu konstitusi secara hukum berlaku, namun berlakunya itu tidak
sempurna, karena ada pasal-pasal tertentu yang dalam kenyataanya
tidak berlaku.
3) Nilai Semantik
Konstitusi itu secara hukum tetap berlaku, tetapi dalam kenyataannya
hanya sekedar untuk melaksanakan kekuasaan politik. Jadi konstitusi
disini hanya sekedar istilah, sedangkan pelaksanaanya digantikan
dengan kepentingan penguasa.
Berdasarkan penilaian konstitusi (UUD) diatas maka dapat kita
melihat fungsi yang bagaimanakah UUD 1945 yang sesuai dengan
ketentuan yang terdapat dalam naskah UUD tersebut. UUD mempunyai
fungsi sebagai alat kontrol, alat mengecek apakah norma hukum yang lebih
rendah yang berlaku itu sesuai atau tidak sesuai dengan ketentuan undang-
undang dasar. UUD juga berfungsi sebagai alat kontrol, alat mengecek
apakah norma hukum yang lebih rendah yang berlaku itu sesuai atau tidak
sesuai dengan ketentuan undang-undang dasar 1945.
66
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
67
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
jalan hukum apapun tidak mungkin lagi akan diubah. Berhubung UUD
1945 memuat kaidah--kaidah Negara yang fundamental, maka pembukaan
UUD 1945 itu tidak dapat diubah secara hukum, perubahan itu berarti
pembubaran Negara poklamasi 17 Agustus 1945.
68
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Alinea ketiga
1. Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan bangsa kita berkat
rahmat dari tuhan.
2. Keinginan yang didambakan oleh segenap bangsa Indonesia untuk
hidup yang berkeseimbangan antara kehidupan material dengan
spiritual dan kehidupan dengan akhirat.
3. Pengukuhan melalui proklamsi kemerdekaan sebagai suatu Negara yang
berwawasan kebangsaan.
Alinea keempat
1. Tujuan sekaligus fungsi Negara Indonesia yaitu : (1) Melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. (2)
Memajukan kesejahteraan umum. (3) mencerdaskan kehidupan bangsa.
(4) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berkedaulatan,
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
2. Negara Indonesia berbentuk republik yang berkedaulatan rakyat.
3. Negara Indonesia mempunyai dasar Negara filsafah pancasila.
69
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
70
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
71
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
72
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Keterangan:
MK : Mahkamah Konstitusi
MA : Mahkamah Agung
KY : Komisi Yudisial
73
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Materi mengenai warga Negara dari penduduk itu tidak lepas dari dua hal yang
mendasar, yaitu hak asasi manusia dan demokrasi. Latar belakang perjuangan
kemerdekaan bangsa Indonesia adalah Amanat Penderitaan Rakyat, yang
merupakan esensi dari hak asasi manusia. Negara Indonesia yang merupakan
Negara demokrasi sesuai dengan alinea keempat pembukaan UUD 1945, yang
menyatakan : ..... susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat”. Demikian pula dalam batang tubuh UUD 1945
diungkapkan bahwa kedaulatan ada ditangan rakyat. Dalam penjelasan kata
”demokrasi atau demokratis” terungkap beberapa kali.
74
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
75
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
76
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
77
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
78
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
79
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
6.5. Rangkuman
1. Undang-Undang Dasar ialah kumpulan aturan atau ketentuan dalam
suatu kondifikasi mengenai hal-hal yang mendasar atau pokok
ketatanegaran suatu Negaa sehingga kepadanya diberikan sifat kekal
dan luhur, sedangkan untuk mengubahnya diperlukan cara yang
istimewa serta lebih berat kalau dibandingkan dengan pembuatan atau
perubahan peraturan perundang-undangan sehari-hari.
2. Dalam teori konstitusi (Undang-Undang Dasar) dikenal sifat dari UUD
yaitu luwes (flexibel) atau kaku (rigid), tertulis dan tidak tertulis.
3. Suasana kebatinan UUD 1945 serta cita-cita hukum UUD 1945
bersumber atau dijiwai oleh dasar falsafah pancasila. Disinilah anti dan
fungsi pancasila sebagai dasar Negara. Selain itu fungsi pembukaan
UUD 1945 mempunyai hubungan langsung dengan batang tubuh UUD
80
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
6.6. Latihan:
Baca kembali isi uraian di atas, lalu jawablah pertanyaan di bawah ini.
Cocokkan jawaban anda dengan jawaban teman anda.
a. Jelaskan pengertian UUD 1945?
b. Bagaimanakah kedudukan, sifat dan fungsi UUD 1945 dalam Negara
kesatuan RI?
c. Jelaskan secara rinci makna setiap alinea Pembukaan UUD 1945?
d. Mengapa UUD 1945 diamandemen?
C. Daftar Bacaan
Eep Saefuiioh Fatah. (1997). Pemilu dan Demokratisasi. Jakarta: Mizan
Kusnardi. Moh. Harmaily Ibrahim. 1983. Pengantar Hukum Tata Negara
Indonesia. Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum
Universitas Indonesia.
81
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
BAB VII
PANCASILA DALAM PARADIGMA
KEHIDUPAN BERMASYARAKAT,
BERBANGSA DAN BERNEGARA
A. Pendahuluan
Deskripsi
Bab ini membahas tentang pengertian paradigma, pancasila sebagai
paradigma pengembangan dan pancasila sebagai paradigma pengembangan
ipoleksosbudhankam
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan mampu:
a) Menjelaskan konsep paradigma
b) Menjelaskan Pancasila sebagai paradigma pembangunan IPTEK
c) Memahami pancasila sebagai paradigma pengembangan ideologi,
politik, ekonomi, social budaya, pertahanaan keamanan
B. Uraian Materi
7.1. Pancasila Paradigma Pembangunan
Istilah paradigma menurut kamus Bahasa Indonesia (Depdikbud 1990)
memilki beberapa pengertian, yaitu (1) daftar dari semua pembentukan dari
sebuah kata yang memperlihatkan konjugasi dan deklinasi kata tersebut, (2)
model dalain teori ilmu pengetahuan (3) kerangka berpikir. Dalam koneksi ini
pengertian paradigma adalah pengertian kedua dan ketiga, khususnya yang
ketiga, yaitu karangka berpikir. Sacara terminologis tokoh yang
82
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
83
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
84
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
85
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
86
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
87
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
88
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
89
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
90
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
7.4. Rangkuman
1. Istilah paradigma menurut kamus Bahasa Indonesia (Depdikbud 1990)
memilki beberapa pengertian, yaitu (1) daftar dari semua pembentukan
dari sebuah kata yang memperlihatkan konjugasi dan deklinasi kata
tersebut, (2) model dalain teori ilmu pengetahuan (3) kerangka berpikir.
2. Pada hakikatnya pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional
mengandung arti bahwa segala aspek pembangunan harus mencerminkan
nilai-nilai pancasila. Pembangunan nasional adalah untuk manusia
Indonesia, dimana manusia secara kodratnya memiliki kedudukan sebagai
mahluk individu dan mahluk sosial. Manusia tidak hanya mengejar
kepentingan pribadi tetapi, juga memperhatikan kepentingan
91
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
masyarakat.
3. wawasan kebangsaan Indonesia atau nasionalisme Indonesia ialah
berkebangsaan yang bebas, yaitu merdeka, berdaulat, bersatu, adil, dan
makmur (Padmo wohjono. 1991 : 31-32). Pancasila dijadikan platform
kehidupan bersama bagi bangsa Indonesia yang sangat majemuk agar
tetap terikat erat sebagai bangsa bersatu.
4. Dalam usaha membangun usaha politik dalam aspek pengembangan
politik, maka beberapa unsur yang perlu dikembangkan dan
ditingkatkan adalah sebagai berikut : (1). Sistem pilitik nasional yang
berkedaulatan rakyat, demokratis, dan terbuka. (2). Kemandirian partai
politik dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. (3). Pendidikan
politik kepada masyarakat untuk mengembangkan budaya politik yang
demokratis. (4). Pemilihan umum yang lebih berkualitas dengan
partisipasi rakyat yang seluas-luasnya.
5. Dalam pembangunan pancasila sebagai ideologi, Pancasila sebagai
Paradigma Pengembangan Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial- Budaya,
Pertahanan dan Keamanan (Ipoleksodbudhankam) harus memandang
sebagai ideologi yang dinamis yang dapat menangkap tanda-tanda
perkembangan dan perubahan zaman. Untuk itu kita harus
memperhatikan peranan dan kedudukan pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
7.5. Latihan
a. Jelaskan arti paradigma?
b. Apakah yang dimaksud dengan Pancasila sebagai paradigma
pembangunan IPTEK?
c. Bagaimanakah cara kita mengembangkan Pancasila sebagai paradigma
pengembangan politik?
d. Ada tiga aspek demokrasi. Jelaskan!
e. Bagaimanakah pengembangan ekonomi sebagai paradigma pembangunan
92
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Pancasila?
f. Ada dua cara mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan. Jelaskan!
g. Apakah yang dimaksud dengan budaya akademik? Jelaskan!
h. Apakah yang dimaksud dengan kebebasan akademik? Jelaskan!
i. Bagaimanakah hubungan kampus dengan politik? Manakah yang kuat
tarikannya? Jelaskan pendapat Anda!
j. Ada beberapa hal pokok dalam pembangunan hukum. Jelaskan!
C. Daftar Bacaan
Ending Rahmat. (2000). Gerakan Reformasi Terhadap Penegakan
Supremasi Hukum. Universitas Jaya Baya
Jenie., U., A., (2006). Pancasila sebagai Paradigm Ilmu Pengetahuan dan
Pembangunan Bangsa. UGM Yogyakarta
Poepowardojo, S., (1997). Pancasila sebagai Ideologi dalam Berbagai
Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara.
Jakarta: BP7
93
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
KUNCI JAWABAN
a. 1) Landasan historis
Landasan historis pancasila dimulai dari proses pembentukan
bangsa Indonesia itu sendiri. Dalam hidup berbangsa dan bernegara
dewasa ini terutama dalam masa reformasi, bangsa Indonesia
sebagai bangsa harus memiliki visi serta pandangan hidup yang kuat
agar tidak terombang ambing ditengah-tengah masyarakat
international. Jadi secara hostoris, bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap pancasila sebelum dirumuskan dan
disahkan menjadi dasar Negara Indonesia secara objektif, historis
telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri.
2) Landasan kultural
Setiap bangsa didunia dalam kehidupan bermasyarakat, bangsa dan
bernegara senantiasa memiliki pandangan hidupnya dalam
bermasyarakat, filsafah hidup serta pegangan hidup agar tidak
terombang ambing dalam kancah pergaulan masyarakat
internasional. Berbeda dengan bangsa lain Indonesia memiliki dan
mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara pada suatu asas cultural yang dimiliki dan melekat
pada bangsa itu sendiri.
3) Landasan yuridis
Ada beberapa landasan yuridis, antara lain sebagai berikut:
(1) Pembukaan UUD 1945. Di dalam pembukaan UUD 1945 alenia
ke 4: dijelaskan bahwa dasar Negara kita adalah pancasila. (2)
Undang-undang Republik Indonesianomor 20 tahun 2003 tentang
system pendidikan nasional BAB II Pasal 2 menyatakan: pendidikan
nasional berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945 (3)
94
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
95
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
96
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
97
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
98
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
g. pemerintah berjalan pada masa reformasi saat ini sudah baik di tinjau
dari aspek-aspek tertentu dimana pemerintahan negara indonesia sudah
sedemikian bagus hanya saja masih ada masalah mengganjal yaitu
korupsi, kalau secara keseluruan sudah begitu baik.
99
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
b. Aliran-aliran filsafat:
➢ Moderialisme, yaitu paham yang memahami bahwa esensi
kenyataan termasuk esensi manusia bersifat material/fisik.
➢ Idealism, lebih menekankan pad aide dunia roh menurut ini
kenyataan sejati adalah bersifat spiritual.
➢ Dualism yaitu ajaran yang menyatakan realitas itu terdiri
dari dua subtansi yang berlainan dan bertolak belakang.
➢ Eksistensialisme, yaitu aliran filsafat yang menyatakan
bahwa cara berada manusia dan mendalam tidaklah sama.
➢ Struktualisme yaitu aliran filsafat yang hendak memahami
masalah yang muncul dalam sejarah filsafat.
100
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
101
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
102
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
103
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
takwa kepada tuhan yang maha esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing saling menghargai. Kebebasan
dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan orang lain.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradap makna sila Pancasila ini
adalah mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antar manusia.
3) Persatuan Indonesia maknanya adalah menjaga persatuan dan
kesatuan NKRI rela berkorban demi bangsa dan Negara.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan makna sila pancasila ini adalah
menjunjung tinggi dan memperkokoh peratuan dan kesatuan
dalam hidup bersama,
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia maknya sila ini
adalah bersikap adil terhadap sesame menghargai orang lain dan
menghormati hak-haknya.
a. Ideologi adalah gabungan dari 2 kata majemuk yaitu idea dan logos
yang secara sederhana diartikan sebagai suatu gagasan ynag
berdasarkan pemikiran yang sederhana dan sedalam-dalamnya dan
merupakan pemikiran filsafat yang dipergunakan untuk segala
kelompok sila-sila nilai-nilai dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi
sebagai pedoman normatif.
104
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
105
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
b. KedudukanUUD1945mempuyaiperananpentingdalampenyelenggaraan
pemerintah yang berisi aturan atau ketentuan pokok.
- Sifat UUD 1945 yaitu luwes (fleksibel) atau tertulis dan tidak tertulis.
Sifat UUD 1945 diubah dengan cara prosedur yang sebagaimana
mengubah dan membuat UUD 1945 biasa.
-Fungsi UUD 1945 yaitu sebagai alat kontrol, alat mengecet dengan
ketentuaan UUD 1945.
a. Paradigma berarti daftar dari semua bentuk dari sebuah kata yang
memperlihatkan konjugasi yang/dan deklinasi kata tersebut modal
dalam ilmu pengetahuan dan kerangka berfikir.
107
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
108
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
109
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
GLOSARIUM
110
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Objek Formal Pancasila: suatu sudut pandang tertentu atau sudut pandang
pancasila.
Objek Material Pancasila: suatu objek yang merupakan sasaran pembahasan
pengkajian pancasila baik yang bersifat empiris maupun non empiris.
111
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
112
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
DAFTAR PUSTAKA
113
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
114
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Index
A L
asas 12, 13, 22, 32, 43, 44, 48, 50, 76, 97, Liberalisme 8, 71, 74, 127
107, 108, 115, 123 M
B Majapahit 6, 22, 23, 25, 26, 27, 33, 34,
BPUPKI 22, 34, 49, 50, 86, 124 109, 127
C Moral 7, 56, 58, 60, 65, 66, 115, 127, 129
consensus 73 N
D nasionalisme 12, 22, 25, 27, 98, 101, 104
Dinamika 8, 87, 93 O
E objektif 12, 14, 17, 22, 54, 61, 80, 99, 102,
Eksekutif 56, 63, 88, 90, 91, 102, 121 103, 107, 108, 121
F P
Filosofis 5 PPKI 21, 31, 49, 50, 124, 127
Filsafat 3, 6, 7, 20, 37, 38, 39, 47, 48, 49, R
51, 66, 74, 123, 129, 130 Reformasi 8, 12, 92, 93, 106, 127, 129
G Republik 3, 6, 8, 13, 14, 21, 29, 31, 32, 76,
gagasan 58, 67, 68, 73, 117, 123 79, 86, 89, 90, 92, 107, 127
H S
Historis 11, 12, 18, 19, 107, 108 sosial 14, 15, 23, 38, 43, 44, 45, 46, 47, 49,
I 50, 53, 54, 55, 57, 58, 59, 61, 63, 70,
ideologi 12, 13, 31, 32, 67, 68, 69, 70, 71, 71, 79, 81, 82, 83, 85, 87, 93, 96, 99,
72, 73, 74, 95, 100, 101, 105, 118, 101, 104, 110, 112, 115, 117, 123
123 T
intelektual 12, 13, 15, 122 Toleransi 25, 26, 109
K U
Kesejahteraan 16, 19, 22, 24, 25, 79, 81, 97, Universal 5, 18, 63, 124
102, 103, 104, 112, 120, 121, 127 V
Koheren 18, 42, 127 VOC 27
Kultural 5, 13, 127
115
Pendidikan Pancasila
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
W
wilayah 23, 25, 28, 45, 63, 76
Y
Yuridis 5, 13
Z
Zaman 5, 6, 11, 23, 25, 27, 109
116