Anda di halaman 1dari 1

 BEP merupakan suatu titik di mana biaya atau pengeluaran pendapatan seimbang

 Menghitung Berapa Unit yang Harus Dijual : Membagi total biaya tetap produksi (Production Fixed Cost)
dengan Harga Jual per Unit (Sales Price per Unit) dikurangi biaya Variabel yang digunakan untuk menghasilkan
produk (Variable Cost).
 Menghitung Berapa Rupiah penjualan yang Perlu Diterima : Membagi total biaya tetap produksi (Production
Fixed Cost) dengan Harga Jual per Unit (Sales Price per Unit) dikurangi biaya Variabel yang digunakan untuk
menghasilkan produk (Variable Cost), kemudian dikalikan dengan Harga per Unit lagi.
 C/ Perusahaan PT XVT yang bergerak dalam bisnis konveksi sepatu memiliki data dan rencana produksi seperti
biaya tetap sebesar Rp 120 juta. Biaya tersebut terdiri dari penyusutan aset, gaji eksekutif, sewa dan juga pajak
properti. Kemudian, biaya variabel yang terkait dengan pembuatan sepatu telah dihitung menjadi Rp 200.000
per unit dengan harga jual per unitnya yaitu Rp 350.000. Berapa unit yang harus diproduksi agar perusahaan
mencapai BEP?
Diketahui:
Biaya tetap: Rp 120.000.000 (longkap) Biaya variabel per unit: Rp 200.000 (longkap) Harga jual per unit: Rp
350.000
Jawab :
BEP Unit= Biaya Tetap Produksi/ (Harga Jual per Unit-Biaya Variabel per Unit)
BEP Unit=120.000.000/ (350.000-200.000)
BEP Unit=120.000.000/ 150.000
BEP Unit= 800 unit.
Jadi, perusahaan akan mencapai BEP jika memproduksi sepatu sebanyak 800 unit. Artinya apabila perusahaan
berhasil memproduksi dalam jumlah tersebut maka tidak akan memperoleh keuntungan dan tidak mengalami
kerugian.

 Teori Antrian : Menurut Heizer dan Render 2016 teori antrian adalah ilmu yang mempelajari suatu antrian
dimana antrian merupakan kejadian yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dampaknya sangat
berguna baik bagi perusahaan manufaktur atau jasa. Maka dapat disimpulkan bahwa antrian adalah suatu proses
yang berhubungan dengan suatu kedatangan seseorang pada suatu fasilitas pelayanan dan kemudian menunggu
dalam suatu antrian pada akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut. Tujuan sebenarnya dari teori antrian
adalah meneliti kegiatan dari fasilitas pelayanan dalam rangkaian kondisi random dari suatu sistem antrian yang
berkaitan dengan produk fisik atau tidak.
 proses antrian (queueing process) adalah suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan seorang
pengunjung pada suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris antrian. Sebuah sistem
antrian merupakan suatu proses dengan suatu populasi yang terdiri atas pelanggan yang sedang menunggu
mendapatkan pelayanan atau pelanggan yang sedang dilayani
 terdapat lima elemen pokok dalam antrian : Sumber Input, Antrian, Disiplin pelayanan, Mekanisme Pelayanan,
Proses Antrian Dasar
 Rantai Pasok : supply chain management adalah serangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pengelolaan,
dan aktivasi produk. Dari setiap kegiatan yang telah dijalankan tentu saja menggunakan strategi biaya yang
berbasis efisien. Terkontrol dan mampu meningkatkan keuntungan.
 Rantai pasokan pada dasarnya terdiri dari beberapa elemen, antara lain: pemasok (supplier), pusat manufaktur,
gudang, pusat distribusi, sistem transportasi, retail outlet, dan konsumen.
 contoh rantai pasok, yaitu: Biji kopi akan dipanen untuk kemudian diproduksi. Pengawasan harus sangat
diperhatikan agar kualitas tetap terjaga. Kemudian, biji dikirimkan untuk melewati proses pemanggangan
kemudian diubah menjadi bubuk dan dikemas.
 Tujuan utama dari penerapan supply chain management adalah meningkatkan efisiensi serta efektivitas
koordinasi antara pasokan (supply) dan permintaan (demand).
 Manajemen proyek : merupakan implementasi pengetahuan, keterampilan, alat dan teknik dalam aktivitas-
aktivitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.
 Manajemen proyek meliputi : Proses inisialisasi (initiating), Proses perencanaan (planning), Proses pelaksanaan
(executing), Proses pengawasan (controlling), Proses penyelesaian/penyerahan (closing)
 Fungsi : Mengelola proyek yang mencakup mengkoordinasikan tim proyek agar mereka tetap pada jalurnya dan
menjaga proyek sesuai anggaran. Melakukan kegiatan pemantauan dan pengendalian untuk melacak kemajuan
proyek. Mengidentifikasi dan mengelola risiko untuk memastikan proyek tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai