Bu Henny Konsep Dan Model Helath Promotion
Bu Henny Konsep Dan Model Helath Promotion
www.psik.fk.ub.ac.id www.S2keperawatan.ub.ac.id
15/12/2023
www.psik.fk.ub.ac.id www.S2keperawatan.ub.ac.id
• PROCEEDING : 7
• Nasional : 10 Artikel
• Internasional: 2 artikel
• JURNAL NASIONAL TERAKREDITASI : 22
• Sinta 3 : 10 artikel
JURNAL & • Sinta 2 : 12 artikel
• JURNAL INTERNASIONAL TIDAK TERINDEKS SCOPUS:
PROCEEDING
• 9 Artikel
• JURNAL INTERNASIONAL TERINDEKS SCOPUS: 20
• Q4 dan Non Q : 3 artikel
• Q3 : 5 artikel
• Q2 : 7 artikel
• Q1 : 5 artikel
PENGALAMAN KEPAKARAN
PENGHARGAAN
Nominasi Kepemimpinan Wanita
UNDCO Story: UNSDG 2021
dalam International Women Day
WHO Indonesia 2021 What if.. Pasung were ended in
Indonesia?
Mental Health Activist in East Java
www.psik.fk.ub.ac.id
15/12/2023
PROJECT PENELITIAN
• Hibah kompetetif FK UB
• Hibah Doktor
2020- Sekarang •
•
Join Riset: Stirling University, UK
Join Riset: Manchester University, UK
• Hibah WHO
www.psik.fk.ub.ac.id
DREAMS PROJECT
DecRease Emotional problems for Adolescent Mental health
Lahir di era
digital
Menikmati
Interaksi
ragam
media
kegiatan
sosial ALPHA fisik
2010-2025
Akrab Memiliki
belajar pandangan
dengan lebih
teknologi terbuka
????
????
mengalami peningkatan rasa kesepian saat belajar dan merantau di kota yang jauh dari tempat
tinggal
faktor keluarga
permasalahan ekonomi.
DecRease Emotional problems for Adolescent Mental health
15/12/2023
Kebiasaan emosional dan sosial yang positif (mengembangkan keterampilan mengatasi dan
memecahkan masalah, ketrampilan interpersonal dan belajar mengelola emosi)
Lingkungan yang melindungi dan mendukung dalam keluarga, di sekolah dan di masyarakat luas
Faktor stress selama anak dan remaja (keterpaparan terhadap kesulitan, tekanan untuk
menyesuaikan diri dengan teman sebaya, eksplorasi identitas, pengaruh media dan norma gender)
kualitas kehidupan rumah mereka dan hubungan dengan teman sebaya (risiko keswa: Kekerasan terutama
kekerasan seksual dan intimidasi, pengasuhan yang keras dan masalah sosial ekonomi)
DecRease Emotional problems for Adolescent Mental health
pengaruh penyedia
layanan formal pengaruh faktor sosial
(aksesibilitas dan (sistem navigasi dan
pengalaman) stigma)
• 4 ciri utama
1. menciptakan keseimbangan
menciptakan lingkungan sekolah
program
emosional yang mendukung dan penuh kasih
2. kemampuan untuk mengatasi
tekanan dan stres
3. hubungan sosial yang sehat,
memungkinkan siswa berkembang
4. kemampuan siswa dan staf
untuk belajar dan bekerja strategi secara akademik, emosional, dan sosial
secara efektif dan produktif
MASALAH KESEHATAN
JIWA DI SEKOLAH
• Menurut data WHO, sekitar 10-20% anak dan remaja mengalami
masalah kesehatan jiwa.
• berdampak negatif pada perkembangan mereka, seperti gangguan
belajar, penurunan prestasi akademik, hingga perilaku yang
merugikan diri sendiri maupun orang lain
• Setengah dari semua kondisi kesehatan jiwa dimulai pada usia 14
tahun tetapi sebagian besar kasus tidak terdeteksi dan tidak diobati
MASALAH KESEHATAN
JIWA DI SEKOLAH
Anak dengan Kebutuhan Khusus Anak dan Remaja
gangguan stres
pascatrauma (PTSD) dan
gangguan pemusatan
gangguan perilaku perhatian dan
(0,9 persen) hiperaktivitas (ADHD) yang
masing-masing diderita
oleh 0,5 persen
FAKTOR PROTEKTIF
KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH
NO FAKTOR PROTEKTIF DEFINISI
Individu
Kompetensi sosial, emosional, Keterampilan interpersonal yang membantu remaja mengintegrasikan perasaan,
1 perilaku, kognitif, dan moral pemikiran, dan tindakan untuk mencapai tujuan sosial dan interpersonal tertentu.
Keyakinan individu bahwa mereka dapat memodifikasi, mengontrol, atau melakukan
2 Efikasi Diri
hal yang negatif
Percaya kepada Tuhan atau keterlibatan dalam praktik spiritual atau kegiatan
3 Spiritualitas
keagamaan.
Kemampuan individu untuk beradaptasi dengan perubahan dan peristiwa yang
4 Resilience membuat stres dengan cara yang sehat dan fleksibel.
FAKTOR PROTEKTIF
KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH
KELUARGA, SEKOLAH DAN KOMUNITAS
Keterlibatan Sosial Kesempatan yang sesuai perkembangan untuk terlibat dalam keluarga,
sekolah, atau komunitas.
Pengakuan terhadap Orang tua, guru, teman sebaya dan anggota masyarakat memberikan
perilaku positif pengakuan atas upaya dan pencapaian untuk memotivasi individu agar terlibat
dalam perilaku positif di masa depan.
Bounding (hubungan Keterikatan, komitmen, dan komunikasi positif dengan, keluarga, sekolah, dan
keterikatan) komunitas.
Health Belief dan Norma keluarga, sekolah, dan komunitas berisi harapan yang jelas dan
standart perilaku konsisten untuk tidak melakukan hal negatif, penyimpangan atau
penyalahgunaan NAPZA
PELAKSANAAN PROMOSI
KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH
Upaya Promotif Institusi Terkait
1. Mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan jiwa remaja Dinas Kesehatan
secara optimal Dinas Sosial
2. Menghilangkan diskriminasi, stigma, pelanggaran hak asasi ODMK Dinas PPPA
sebagai bagian dari masyarakat BKKBN
3. Meningkatkan pola asuh dan pola komunikasi dalam keluarga yang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
mendukung pertumbuhan dan perkembangan jiwa yang sehat Kanwil Kumham
4. Menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif bagi Dinas Kominfo
pertumbuhan dan perkembangan jiwa
5. Keterampilan hidup sehat terkait kesehatan jiwa bagi peserta didik
sesuai tahap perkembangannya
6. Membangun hubungan sosial dan komunikasi yang harmonis antar
pemangku kepentingan dalam proses Pendidikan
PELAKSANAAN PROMOSI
KESEHATAN JIWA DI SEKOLAH
Upaya Promotif Institusi Terkait
1. kompetensi professional pemberi layanan dalam PDSKJI
deteksi dini kesehatan jiwa pada anak dan remaja IPKJI
2. Membangun jejaring komunikasi antar profesi IPK
dalam rangka meningkatkan kesadaran IPSPI
(awareness) anak dan remaja untuk menjaga
kesehatan jiwa
DREAMS PROJECT
henipsik.fk@ub.ac.id Page 33
Departemen Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
DREAMS PROJECT
henipsik.fk@ub.ac.id Page 34
Departemen Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
Physical, verbal,
Behavioral Mental
and sexual
disorders disorders
violence
henipsik.fk@ub.ac.id Page 35
Departemen Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
henipsik.fk@ub.ac.id Page 36
15/12/2023
Departemen Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
A narrative review into the impact of COVID-19 pandemic on senior high school
adolescent mental health. Journal of Child and Adolescent Psychiatric Nursing
What are the risk factors and protective factors of suicidal behavior in adolescents ?
A systematic review. Journal of Child and Adolescent Psychiatric Nursing
henipsik.fk@ub.ac.id Page 37
Departemen Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
Is the desire to take selfies related to self-esteem among high school teens ?
Jurnal Keperawatan Soedirman,
The Relationship between Family Harmony with Stress , Anxiety , and Depression
in Adolescents. Jurnal Ners,
henipsik.fk@ub.ac.id Page 38
15/12/2023
Departemen Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
henipsik.fk@ub.ac.id Page 39
Departemen Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
Is the desire to take selfies related to self-esteem among high school teens ?
Jurnal Keperawatan Soedirman,
IIdentify the relationship between communication within the family and family
harmony in high school adolescents. Caring: Journal of Community Service
Stress, Anxiety, and Depression with Potential Adolescent Drug Abuse: A Cross-
sectional Study. Jurnal Keperawatan
henipsik.fk@ub.ac.id Page 40
15/12/2023
Departemen Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
The quantitative study was employed to screening mental health problems among 1 district area in East Java province, consisting of 11 senior
high schools (2767 students) and seven junior high schools (317 students) Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ)
Senior high school and junior high school, a total of 868 students, with 638 students indicated as borderline and abnormal.
The instruments used was DASS, Suicide Behavior, Beck Scale for Suicide Ideation, compulsive Internet Use Scale, Smartphone Addiction
Scale-Short Version, Rosenberg Self Esteem, Olweus Bully/Victim Questionnaire, and Moral disengagement
henipsik.fk@ub.ac.id Page 41
Departemen Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
henipsik.fk@ub.ac.id Page 42
Departemen Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
henipsik.fk@ub.ac.id Page 43
Departemen Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
Other Sectoral
Social health includes the ability to Spiritual health includes (Government,
Community Family
form and maintain constructive having a purpose, love, Leaders, (parents)
relationships with family, friends, hope, peace, and Traditional
classmates, and the environment. compassion. Leaders)
Human
Resources
Intellectual health includes the
skills necessary for academic
achievement, career attainment,
hobbies, and cultural pursuits
related to adolescent
development. lay worker
Teacher
(cadres) and
(Teacher who
Health workers
gives
(Community
counseling)
Health Center)
henipsik.fk@ub.ac.id
DecRease Emotional problems for Adolescent Mental health Page 44
15/12/2023
Departemen Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
Identification of
Monitoring and
Problems and
Evaluation
Model
Programs
Development
Adolescent Mental
Health Services
(Multilevel
Intervention)
henipsik.fk@ub.ac.id Page 46
Departemen Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
henipsik.fk@ub.ac.id Page 47
Departemen Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
DREAM ACTIVITY
henipsik.fk@ub.ac.id
DecRease Emotional problems for Adolescent Mental health Page 48
15/12/2023
ALUR PELAKSANAAN
Sekolah Puskesmas Dinas Sekolah,
Kesehatan Puskesmas, dan
Minggu pertama awal Minggu kedua awal Dinas Kesehatan
tahun ajaran baru tahun ajaran baru Minggu ketiga -
keempat awal tahun Minggu Pertama Bulan
ajaran baru kedua di Awal Tahun
Analisis masalah
Siswa, guru, dan Analisis Data PSC dan SDQ kesehatan mental Tatalaksana
orang tua mengisi oleh tenaga kesehatan di terfokus oleh TPKJM masalah kesehatan
instrumen Puskesmas Dinas Kesehatan mental sesuai alur
Bondowoso
INSTRUMEN SKRINING
KESEHATAN JIWA
henipsik.fk@ub.ac.id Page 56
15/12/2023
No Pertanyaan Ya Tidak
SRQ
5 Apakah anda merasa cemas, tegang, atau khawatir?
No Pertanyaan Ya Tidak
SRQ 18
hidup Anda?
henipsik.fk@ub.ac.id Page 58
15/12/2023
No Pertanyaan Ya Tidak
SRQ
pikiran anda?
24 Apakah anda pernah mendengar suara tanpa tahu sumbernya
atau yang orang lain tidak dapat mendengar?
>18 tahun 25 Apakah anda mengalami mimpi yang menggangu tentang suatu
bencana / musibah atau adakah saat-saat anda seolah mengalami
Kembali kejadian bencana itu?
26 Apakah anda menghindari kegiatan, tempat, atau orang atau
pikiran yang mengingatkan anda akan bencana tersebut?
27 Apakah minat anda terhadap teman dan kegiatan yang biasa
anda lakukan berkurang?
28 Apakah anda merasa sangat terganggu jika berada dalam situasi
yang mengingatkan anda akan bencana atau jika anda berpikir
tentang bencana itu?
29 Apakah anda kesulitan memahami atau mengekspresikan
henipsik.fk@ub.ac.id
perasaan anda? Page 59
SDQ
11-18
tahun
henipsik.fk@ub.ac.id Page 60
15/12/2023
SDQ
11-18
tahun
henipsik.fk@ub.ac.id Page 61
SDQ
4-10 tahun
henipsik.fk@ub.ac.id Page 62
15/12/2023
SDQ
4-10 tahun
henipsik.fk@ub.ac.id Page 63
Departemen Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
TELE
Call center
PSYCHIATRIC
NURSING Aplikasi
henipsik.fk@ub.ac.id Page 64
15/12/2023
henipsik.fk@ub.ac.id Page 65
henipsik.fk@ub.ac.id Page 66
15/12/2023
6
1
4 5
2 3
henipsik.fk@ub.ac.id Page 68
15/12/2023
henipsik.fk@ub.ac.id
PROTOTYPE APLIKASI KASI PIKNIK (TERAPI KOGNITIF Page 69
MINDFULNESS INTERAKTIF)
Puskesmas
• Melakukan Analisis Data PSC dan SDQ
• Melakukan penanganan masalah kesehatan jiwa pada remaja sesuai alur
• Melakukan rujukan kepada tenaga kesehatan dengan spesialisasi kesehatan jiwa
Penilaian masalah emosional, perilaku, hiperaktivitas, teman sebaya serta perilaku prososial remaja (Strengths and
Difficulties Questionnaire)
Skrining Masalah Kesehatan Mental Terfokus: Penilaian risiko remaja mengalami kecanduan Gadget dan Internet dan
Beban remaja
Skrining sesuai hasil penilaian butir PSC antara lain penilaian risiko bullying, adanya masalah mental (stres, kecemasan,
depresi, dan risiko self-harm), kecanduan game online, kekerasan seksual, dan masalah harga diri pada remaja
LIFE SKILLS
“To be able to do life well”
Life skills atau kecakapan hidup adalah kemampuan untuk berperilaku adaptif dan positif yang
memungkinkan individu untuk menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan sehari – hari secara
efektif (WHO, 1997).
Life skills sebagai keterampilan psikososial dan keterampilan interpersonal yang penting
serta mengacu pada sekelompok kompetensi untuk membantu individu untuk membuat keputusan yang
tepat, berkomunikasi secara efektif, mengembangkan koping dan keterampilan manajemen diri yang
LIFE SKILLS
Promosi dan pencegahan masalah kesehatan mental dan
psikososial pada remaja disekolah
LIFE SKILLS
Self
Management
Interpersonal dan
Critical - Thinking Skills
Social Skills
KOMPONEN
Self Pengaturan diri dan memahami emosi diri,
mencangkup peningkatan kemampuan remaja
Management dalam memahami dirinya
SELF-MANAGEMENT
Self-awareness : Remaja mengenali dan menghargai dirinya, menilai kekuatan dan
kelemahannya, apa yang disukai dan tidak disukai.
Stress management : Remaja berpotensi mengalami berbagai situasi yang menyebabkan stres.
Managemen stres meliputi bagaimana remaja mengenali situasi yang menyebabkan stres,
bagaimana dampak stres tersebut terhadap remaja, serta mengetahui alternatif tindakan untuk
mengontrol atau mengatasi stres. Selain itu, stress management meliputi bagaimana remaja dapat
rileks atau melakukan aktivitas untuk menurunkan stres.
Emotional regulation : Kemampuan remaja dalam mengatur emosi bertujuan agar remaja dapat
mengenali emosi diri dan orang lain, menyadari bagaimana emosi mempengaruhi perilaku, serta
dapat merespon dengan emosi tepat. Emosi yang tidak teregulasi dengan baik dapat meimbulkan
dampak negative terhadap kesehatan mental remaja.
INTERPERSONAL
Komunikasi asertif : Kemampuan remaja berkomunikasi meliputi bagaimana remaja dapat
mengekspresikan diri dengan baik secara verbal maupun non-verbal. Komunikasi membantu
remaja untuk dapat mengungkapkan pendapat, keinginan, kebutuhan, serta masalah termasuk
mengutarakan kebutuhan bantuan kesehatan mental. Dalam hal ini juga termasuk bagaimana
remaja menerapkan active listening.
Creative and critical thinking : Berpikir kritis merupakan kemampuan dalam menafsirkan dan
menganalisis informasi serta pengalaman secara objektif termasuk faktor – faktor yang
mempengaruhi suatu keadaan yang dialami oleh remaja. Sementara berpikir kreatif memungkinkan
remaja untuk mengeksplorasi alternatif atau solusi yang tersedia. Berpikir kreatif membantu remaja
untuk dapat merespons secara adaptif dan fleksibel terhadap situasi yang dialami remaja setiap hari
melalui identifikasi cara – cara baru dalam penyelesaian masalah.
TERIMA KASIH
henipsik.fk@ub.ac.id Page 81