Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM


PENDIDIKAN DAN GEOPOLITIK INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan

Dosen Pengampu: Ari Hidayat, M.Pd.

Disusun Oleh
Kelas 2B Kelompok 9:

M. Hasbi Fadillah 2310125210046


Helmilia 2310125220035
Salsabela Ashlin 2310125320004
Aidatin Nufus 2310125320005
Ifanda Rahmadani 2310125320012

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt Tuhan yang maha Esa
karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam
Pendidikan dan Geopolitik Indonesia” dengan tepat waktu.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada dosen mata kuliah Kewarganegaraan Ari Hidayat, M.Pd. yang telah
memberikan tugas kepada kami sehingga menambah pengetahuan dan keterampilan
yang sangat bermanfaat. Makalah ini disusun dengan maksimal karena mendapat
bantuan dari berbagai pihak dan terima kasih kepada teman-teman yang selalu setia
membantu dan berkontribusi dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat selesai
tepat waktu dan berjalan lancar.

Penulis mengakui dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,


mungkin masih banyak kekurangan dan terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Oleh karena itu penulis sangat berharap kepada semua pihak kiranya memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sehingga penulis dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Banjarmasin, 8 Maret 2024

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii


DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................ 2
C. TUJUAN ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pendidikan dan Pengertian Geopolitik
Indonesia ............................................................................................................ 3
1. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pendidikan.................................. 3
2. Pengertian Geopolotik ................................................................................. 4
3. Teori Geopolitik Menurut Para Ahli ............................................................ 5
B. Wawasan Nusantara........................................................................................ 7
1. Pengertian Wawasan Nusantara ................................................................... 7
2. Kedudukan Wawasan Nusantara .................................................................. 8
3. Faktor Yang Memengaruhi Wawasan Nusantara .......................................... 9
4. Unsur-Unsur Wawasan Nusantara ............................................................. 10
5. Penerapan Wawasan Nusantara ................................................................. 14
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 16
A. Kesimpulan .................................................................................................. 16
B. Saran ............................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara konsepsional, wawasan nusantara merupakan wawasan nasional
bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia yang
selanjutnya disebut Wawasan Nusantara, itu merupakan salah satu konsepsi
politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Wawasan Nusantara
sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangun atas pandangan
geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan pada konstelasi
lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi Wawasan
Nusantara. Jadi, Wawasan Nusantara merupakan penerapan dari teori
geopolitik bangsa Indonesia. Konsep geopolitik Indonesia berlandaskan pada
pandangan kewilayahan dan kehidupan bangsa. Sebagai Negara yang sangat
luas dengan berbagai keragaman di dalamnya, Indonesia memiliki Wawasan
Nusantara sebagai dasar pengembangan wawasan nasional. Selain faktor
geografi, wawasan nusantara juga mengutamakan kepentingan masyarakat
dalam aspek lain seperti sosial budaya, politik, pertahanan dan keamanan, dan
ekonomi.

Kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bermartabat dengan


mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Pemahaman dan pelaksanaan
wawasan nusantara yang lebih baik dalam ranah kehidupan pribadi maupun
kolektif serta dalam wilayah publik sangat menentukan kelangsungan hidup
bangsa dan negara. Dibutuhkan kesadaran warga negara dan penyelanggara
negara yang memadai didalam melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab.
Di tengah tekanan berbagai masalah yang menghimpit bangsa. Hal ini
merupakan bagian integral yang menjamin eksitensi bangsa dan negara dalam
mewujudkan cita-cita nasional sekaligus manifestasi cita-cita leluhur kita,
dengan tetap menghargai kebhinekaan itu sebagai anugerah Tuhan dan aset
bangsa. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai keterkaitan antara wawasan
nusantara dan geopolitik, penulis mencoba membahasnya melalui sebuah

1
makalah yang berjudul “WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI
GEOPOLITIK INDONESIA”.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa hak dan kewajiban warga negara dalam pendidikan?
2. Apa pengertian geopolitik dan teori geopolitik menurut para ahli?
3. Apa pengertian wawasan nusantara dan kedudukan wawasan nusantara?
4. Apa saja faktor yang memengaruhi dan unsur-unsur wawasan nusantara?
5. Bagaimana penerapan wawasan nusantara?

C. TUJUAN
1. Mengetahui hak dan kewajiban warga negara dalam pendidikan.
2. Memahami pengertian geopolitik dan teori geopolitik menurut para ahli.
3. Memahami pengertian wawasan nusantara dan kedudukan wawasan
nusantara.
4. Mengetahui faktor yang memengaruhi dan unsur-unsur wawasan
nusantara.
5. Memahami penerapan wawasan nusantara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pendidikan dan Pengertian


Geopolitik Indonesia
1. Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pendidikan
Untuk mengetahui apakah peraturan perundang-undangan negara
Indonesia sudah menjamin dan mengatur upaya perlindungan hukum
terhadap hak-hak setiap warga negaranya untuk memperoleh
pendidikan dasar hendaknya terlebih dahulu kita bahas mengenai
apakah itu pendidikan dasar. Berdasarkan Undang-undang No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 17 ayat
(1) dan (2) antara lain menyebutkan:
(1) Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jenjang pendidikan menengah.
(2) Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah
ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah
menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs),
atau bentuk lain yang sederajat.

Dari kedua ayat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa


pendidikan dasar adalah pendidikan yang dilakukan sebelum
memasuki pendidikan menengah dan dilakukan di tingkat sekolah dasar
(6 tahun) dan sekolah menengah pertama (3 tahun).

Hak dan kewajiban mendapatkan pendidikan yang harus dipenuhi


oleh negara kepada warga negaranya. Untuk lebih jelasnya akan
dituliskan isi dari pasal 31 setelah diamandemen, antara lain :
a. Setiap warga negara berhak mendapat pendidik.
b. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayai.
c. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan

3
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
d. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-
kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan
belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional.
e. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia.

Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan utama


untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena
pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Atas hal tersebut maka
pengaturan hak-hak warga atas pendidikan diatur dalam kostitusi
sebagai bentuk jaminan kepastian hukum dan wujud pengakuan negara
terhadap hak-hak warga negaranya. Dalam proses penyelenggaraan
pendidikan di Indonesia, kewajiban negara dalam pemenuhan hak atas
pendidikan dasar tersebut diatur dalam Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan beberapa peraturan perundang-
undangan lainnya yang berkaitan dengan pemenuhan hak atas
pendidikan dasar.

2. Pengertian Geopolotik
Geopolitik berasal dari kata “ego” atau bumi dan “politik” yang
berarti kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan dasar
dalam menentukan alternative kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan
tujuan nasional.
Geopolitik adalah pengetahuan yang mempelajari tentang potensi,
yang dimiliki oleh suatu bangsa, atas dasar jati dirinya dan merupakan
kekuatan, serta kemampuan untuk Ketahanan Nasional. Pada hakikatnya
geopolitik mengajarkan agar dapat selalu diciptakan persatuan bangsa
dan keutuhan wilayah NKRI, berdasarkan semangat Bhinneka Tunggal

4
Ika yaitu untuk kesetaraan, keadilan, dan kebersamaan, serta kepentingan
nasional.

3. Teori Geopolitik Menurut Para Ahli


Berikut beberapa pendapat dari pakar pakar geopolitik adalah sebagai
berikut.

a. Menurut Pendapat Freedich Ratzel


Pada abad ke-19, fredich menemukan untuk pertama
kalinya ilmu bumi politik sebagai hasil penelitiannya yang
ilmiah dari universal.
1) Pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan
pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang lingkup,
melaului proses lahir, tumbuh, berkembang,
mempertahankan hidup, menyusut, dan mati.
2) Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh
kelompok politik dalam arti kekuatan (teori ruang, konsep
ruang).
3) Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya tidak terlepas dari hokum alam, kecuali bangsa
yang unggul akan bertahan hidup terus dan langgeng.
4) Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar
kebutuhan nya akan sumber daya alam.

b. Menurut Pendapat Rudolf Kjellen


Kjellen menegaskan bahwa Negara adalah suatu
organisme yang dianggap sebagai “prinsif dasar”.
1) Negara merupakan suatu biologis, suatu organisme hidup,
yang memiliki intelektual, rakyat membutuhkan ruang
cukup luas untuk berkembang,
2) Negara merupakan suatu system politik / pemerintahan
yang meliputi geopolitik, ekonomi politik, demo politik,
social politik dan krato politik (politik memerintah).

5
3) Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan
luar.

c. Menurut Pendapat Karl Haushofer


Teori ini berkembang di Jerman, saat berada di bawah
kekuasaan Adolf Hider dan di jepang dalam ajaran Hako Ichiu
yang di landasi semangat militerisme dan fasisme.
1) Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan dapat
mengejar kekuasaan imperium maritime untuk menguasai
pengawasan di laut.
2) Beberapa Negara besar didunia akan timbul menguasai
Eropa, Afrika, Asia Barat (Jerman-Italia) serta Jepang di
Asia Timur Raya.
3) Geopolitik adalah dokrin Negara yang menitikberatkan
soal soal strategi perbatasan dan merupakan landasan bagi
tindakan politik.

d. Menurut Pendapat Sir Halford Mackinder


Teori geopolitik ini menganut konsep “konsep kekuatan” dan
mencetuskan wawasan benua, yaitu konsep kekuatan didarat.
Ajarannya menyatakan: barang siapa menguasai “Daerah
Jantung”, yaitu Eurasia (Eropa dan Asia), ia akan dapat
menguasai “pulau dunia”, yaitu Eropa, Asia dan Afrika yang
akhirnya dapat menguasai dunia.

e. Menurut Pendapat Sir Walter dan Alfred Theyr Mahan


Kedua ahli mengungkapkan gagasan “wawasan Bahari”, yaitu
kekuatan di lautan. Barang siapa menguasai lautan akan
menguasai “perdagangan”. Menguasai perdagangan berarti
menguasai “kekayaan dunia” sehingga akhirnya menguasai
dunia.

f. Menurut Pendapat W. Mitchel, A Saversky, Giulio Douchet, dan


John Frederick Charles Fuller.
6
Keempat ahli berpendapat bahwa kekuatan dunia di udara
justru yang paling menentukan atau “wawasan dirgantara”.
Kekuatan diudara hendaknya mempunyai daya yang dapat di
andalkan untuk menangkis ancaman dan melumpuhkan
kekuatan lawan dengan menghancurkannya di kandangnya
sendiri agar lawan tidak mampu lagi menyerang.
g. Menurut Pendapat Nicholas J. Spykman
Ajaran ini menghasilkan teori yang dinamakan Teori Daerah
Batas (rimland), yaitu wawasan kombinasi yang
menggabungkan kekuatan darat, laut udara, teori di sesuaikan
dengan kondisi Negara.

B. Wawasan Nusantara
1. Pengertian Wawasan Nusantara
Secara etimologis, Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan
dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata “Wawas” (bahasa jawa) yang
berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan indrawi. Jadi wawasan adalah
pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula
cara pandang dan cara melihat. Nusantara berasal dari kata “nusa” dan
“antara”’. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya
menunjukkan letak antara dua unsur.

Jadi, Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara


dua benua, yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra, yaitu
samudra Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata
“nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia. Ada beberapa
pengertian wawasan nusantara, diantaranya sebagai berikut :

a. Pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan Ketetapan MPR Tahun


1993 dan 1998 tentang GBHN adalah sebagai berikut.
“Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang
bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan

7
bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.”
b. Pengertian wawasan Nusantara menurut Prof. DR. Wan Usman
(Ketua Program S-2 PKN-UI).

“Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia


mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan
semua aspek kehidupan yang beragam”. Hal tersebut disampaikannya
pada waktu lokakarya Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional
di Lemhannas pada bulan Januari Tahun 2000. ia juga menjelaskan
bahwa Wawasan Nusantara merupakan geopoltik Indonesia.”

c. Pengertian Wawasan Nusantara menurut Kelompok Kerja Wawasan


Nusantara yang diusulkan menjadi Ketetapan MPR dan dibuat di
Lemhannas tahun 1999 adalah sebagai berikut.

“Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri


dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.”

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, secara sederhana wawasan


nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah
dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

2. Kedudukan Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa.
Wawasan nasional merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam
menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuai dengan konsep
Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah
yang satu dan utuh pula. Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai salah
satu konsepsi ketatanegaran Republik Indonesia. Dalam paradigma
nasional, kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai berikut.

8
a. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia
merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat
agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya
mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan
demikian, Wanus menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan
kehidupan nasional.
b. Wanus dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya
sebagai berikut
1) Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara
berkedudukan sebagai landasan idiil.
2) UUD 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan
sebagai landasan konstitusional.
3) Wanus sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan
visional.
4) Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan
sebagai landasan konseptual.
5) GBHN sebagai politik dan strategi atau sebagai kebijaksanaan
dasar nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.
3. Faktor Yang Memengaruhi Wawasan Nusantara
Adapun faktor yang memengaruhi wawasan nusantara
diantaranya adalah faktor wilayah yang meliputi asas kepulauan,
kepulauan Indonesia, konsep tentang wilayah lautan dan karakteristik
wilayah nusantara. Faktor yang kedua adalah faktor geologi dan
geostrategi. Geopolitik menjelaskan dasar pertimbangan dalam
menentukan alternatif kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan
tertentu. Sedangkan, geostrategi adalah politik dalam pelaksanaan,yaitu
bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan politik. Kemudian, faktor ketigayang memengaruhi wawasan
nusantara adalah faktor perkembangan wilayah Indonesia dan dasar
hukumnya.

Filsuf Prancis, Ernest Renan memberi pernyataan bahwa


nasionalisme adalah suatu kesadaran untuk bersatu tanpa adanya
dorongan atau paksaan yang dituntut oleh obsesi untuk mewujudkan

9
kepentingan yang luhur, yang pada akhirnya menciptakan sebuah
identitas nasional atau identitas sebuah bangsa.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi wawasan Nusantara,


termasuk:

a. Sejarah dan budaya


Pengetahuan tentang sejarah dan budaya Nusantara dapat
memperluas pemahaman tentang keragaman etnis, bahasa, dan
tradisi di wilayah tersebut.
b. Geografi dan lingkungan alam
Kondisi geografis dan lingkungan alam seperti lokasi
geografis, iklim, dan keanekaragaman alam Nusantara
mempengaruhi pemahaman tentang potensi sumber daya alam
dan tantangan yang dihadapi.
c. Politik dan ekonomi
Dinamika politik dan ekonomi di tingkat regional maupun
internasional dapat memengaruhi hubungan antar negara dalam
wilayah Nusantara dan mempengaruhi wawasan tentang
kerjasama dan konflik di wilayah tersebut.
d. Teknologi dan komunikasi
Perkembangan teknologi dan komunikasi memungkinkan
pertukaran informasi yang lebih cepat dan luas, yang dapat
mempengaruhi persepsi dan pemahaman tentang Nusantara.
e. Pendidikan dan kesadaran Masyarakat
Pendidikan yang mempromosikan kesadaran tentang
keberagaman dan persatuan di Nusantara dapat membentuk
wawasan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

4. Unsur-Unsur Wawasan Nusantara


Unsur dasar wawasan nusantara ada tiga yaitu wadah, isi, dan tata
laku.

a. Wadah (Countour)
Adalah wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, yang meliputi seluruh wilayah Indonesia dan

10
mewakili kesatuan alam nusantara dengan sumber daya alam,
kemasyarakatan, dan keanekaragaman budaya yang dimiliki.
Berikut bagian dari wadah wawasan nusantara, yaitu:
1) Wujud wilayah
Ditentukan oleh lautan yang terdiri dari kumpulan
ribuan pulau yang saling terhubung oleh perairan,
membatasi ruang lingkup nusantara. Oleh karena itu,
nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan, dan juga
dihubungkan oleh perairan di dalamnya.
Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan
sebagai wadah untuk berbagi aktivitas kenegaraan dalam
wujud suprastruktur politik, dan organisasi kenegaraan
sebagai wadah dalam kehidupan bermasyarakat dalam
wujud infrastruktur politik.
Negara ini terletak di tengah-tengah dunia antara dua
samudra, Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan dua
benua, banua Asia dan benua Australia. Pembangunan
wilayah nusantara ini terintegrasi dalam sistem politik,
ekonomi, sosial-budaya, dan keamanan.
2) Tata Inti Organisasi
UUD 1945 menentukan bentuk dan kedaulatan negara,
serta kekuasaan pemerintah, sistem pemerintahan, dan
sistem perwakilan. Ini adalah dasar organisasi negara
Indonesia. Negara Indonesia adalah negara kesatuan
republik. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
melaksanakan kedaulatan di tangan rakyat sepenuhnya.
Sistem pemerintahan, yang menggunakan sistem
presidensial. Menurut UUD 1945, presiden memiliki
otoritas. Indonesia adalah negara hukum, bukan negara
kekuasaan.
3) Tata Kelengkapan Organisasi
Kesadaran politik dan bernegara harus dimiliki oleh
semua orang, termasuk partai politik, golongan, dan
organisasi masyarakat, serta media dan seluruh aparat
11
negara. yang dapat menghasilkan demokrasi yang secara
konstitusional berbasis pada UUD 1945 dan secara ideal
berbasis pada filsafat pancasila.

b. Isi (Content)
Untuk mencapai aspirasi bangsa yang berkembang di
masyarakat, serta cita-cita dan tujuan nasional yang terdapat
pada pembukaan UUD 1945, bangsa Indonesia harus mampu
menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan. Isi
berkaitan dengan dua hal penting:
1) Pencapaian tujuan dan aspirasi nasional melalui
kesepakatan bersama
2) Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang
mencakup semua aspek kehidupan nasional.

Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan


manusia Indonesia meliputi:

1) Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan


UUD 1945 yang menyebutkan:
a) Negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan Makmur.
b) Rakyat Indonesia yang menjalani kehidupan
kebangsaan yang bebas.
c) Pemerintah Indonesia melindungi rakyat Indonesia
dan seluruh tanah air Indonesia, serta untuk
meningkatkan kesejahteraan umum, meningkatkan
kualitas hidup masyarakat, dan berpartisipasi
dalam mewujudkan ketertiban global yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian, dan
keadilan sosial.
2) Asas yang mendasari keterpaduan setiap aspek
kehidupan nasional yang unik, utuh dan menyeluruh
adalah sebagai berikut:

12
a) Satu kesatuan wilayah nusantara, yang mencakup
daratan air dan udara secara terpadu.
b) kesatuan politik, yang mencakup ideologi dan
identitas nasional serta UUD dan pelaksanaan
politiknya.
c) Satu kesatuan sosial-budaya, yang mencakup
perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar
"Bhinneka Tunggal Ika", sistem sosial, dan sistem
hukum.
d) Satu kesatuan ekonomi dalam sistem ekonomi
kerakyatan yang didasarkan pada asas usaha
bersama dan kekeluargaan.
e) Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam
sistem terpadu, seperti sistem pertahanan
keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
f) Satu kesatuan kebijakan nasional yang mencakup
pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya, yang
mencakup aspek kehidupan nasional.
c. Tata Laku
Tata Laku Wawasan Nusantara Terdiri dari Dua Bagian:
Batiniah dan Lahiriah.
1) Tata laku batiniah mencerminkan jiwa semangat, dan
mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia
Kemanunggalan, atau tata laku lahiriah, adalah kekuatan
yang abadi. Ini mencakup hal-hal seperti perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian.
2) Tata laku lahiriah yang tercermin dalam tindakan,
perbuatan, dan perilaku orang Indonesia.
Kemanunggalan, atau tata laku lahiriah, adalah kekuatan
yang abadi. Ini mencakup hal-hal seperti perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian.

13
5. Penerapan Wawasan Nusantara
a. Identitas Nasional
Wawasan Nusantara mendorong kesadaran akan identitas
nasional yang kuat dan merangkul berbagai budaya, bahasa,
agama, dan suku Indonesia. Wawasan Nusantara dapat
membantu membangun landasan yang kuat untuk perdamaian
dan kesejahteraan dengan mengakui keberagaman masyarakat
Indonesia.
b. Membangun Persatuan dan Kesatuan

Wawasan Nusantara mengajarkan nilai-nilai solidaritas,


toleransi, dan saling menghormati sebagai landasan untuk
membangun hubungan harmonis antara berbagai kelompok
masyarakat. Konsep ini menekankan betapa pentingnya
persatuan dan kesatuan dalam menghadapi tantangan bersama.
Wawasan Nusantara membantu mengatasi perbedaan dengan
meningkatkan rasa nasionalisme dan semangat kebangsaan.

c. Pemanfaatan Sumber Daya


Wawasan Nusantara mendukung pemanfaatan yang adil dan
berkelanjutan dari sumber daya alam dan ekonomi. Selain itu,
prinsip ini mengurangi ketimpangan ekonomi yang dapat
menyebabkan konflik dengan mendorong pembangunan yang
merata di seluruh kepulauan.
d. Mendorong Diplomasi dan Kerjasama
Wawasan Nusantara mendorong diplomasi dan kerjasama
sebagai cara untuk menyelesaikan konflik. Konsep ini
menekankan betapa pentingnya budaya dialog, mediasi, dan
diplomasi untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dan konflik
yang berkaitan dengan kepentingan.
e. Meningkatkan Kesadaran dan Pendidikan
Wawasan Nusantara dapat membantu orang belajar tentang
nilai-nilai keragaman, persatuan, dan kebhinekaan. Wawasan
Nusantara membantu generasi berikutnya memahami

14
pentingnya kehidupan yang aman dan damai dengan
meningkatkan pendidikan yang inklusif, mengajarkan sejarah
dan budaya Indonesia, dan menanamkan nilai toleransi.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Wawasan Nusantara merupakan sudut pandang suatu bangsa
mengenai diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan
sejarahi bangsa itu sesuai dengan kondisi keberadaan dan kondisi geografi
negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya. Faktor-faktor
yang memengaruhi memudarnya pemahaman wawasan nusantara dan rasa
nasionalisme adalah disebabkan baik faktor internal maupun faktor eksternal
dimana nasionalisme ini menurun karena adanya beberapa faktor yang
menghambat untuk mewujudkan nasionalisme diantaranya karena
penyelenggara negara dan masyarakat kurang memahami apa itu konsep
kedaulatan negara kita sebagai negara kepulauan. Penerapan ke masyarakat
mengenai wawasan nusantara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara dapat dilakukan baik melalui pendidikan formal maupun
pendidikan nonformal dengan mengenalkan keberadaan negara kita sebagai
Negara Kepulauan yang berdaulat sehingga kita sebagai masyarakat bangsa
Indonesia dapat menghadapi ancaman dan tantangan yang datang baik dari
dalam maupun dari luar.

B. Saran
Menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna,
masa akan datang penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
makalah ini dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang akan tertuang
pada isi pembahasan dapat dipertanggung jawabkan. Pada pembuatan
makalah ini masih terdapat banyak kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan pembaca dapat menyampaikan kritik dan sarannya
terhadap hasil penulisan makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Akmaliza, A., Nehe, A. S., Sihotang, A. M., Hakim, B., Purmadana, E., Praswadi, H.,
. . . Sabina, S. (2022). Geopolitik Indonesia. Jurnal Riset Pendididkan dan
Pengajaran.
Aminullah, R., & Umam, M. (2020). Pancasila Sebagai Wawasan Nusantara. Al-
Allam.
Binawan, R., & Najicha, F. U. (2023). Peranan Wawasan Nusantara Sebagai Upaya
Dalam Mengatasi Konflik Nasional. AZZAHRA: Scientific Journal of Social
Humanities.
Putra, E. E. (2009). Makalah Wawasan Nusantara.
Ratih, L. D., & Najicha, F. U. (2021). Wawasan Nusantara sebagau Upaya
Membangun Rasa dan Sikap Nasionalisme Warga Negara: Sebuah Tinjauan
Literatur. Jurnal Global Citizen.
Sujatmoko, E. (2020). Hak Warga Negara Dalam Memperoleh Pendidikan. Jurnal
Konstitusi.

17

Anda mungkin juga menyukai