2024 - Resume Pemeriksaan Sistem Proteksi Kebakaran - RS PHC SBY
2024 - Resume Pemeriksaan Sistem Proteksi Kebakaran - RS PHC SBY
A. DATA BANGUNAN
1 Nama Bangunan Gedung : Rumah Sakit PHC Surabaya
2 Alamat Gedung : Jl. Prapat Kurung Selatan No. 1 Surabaya
3 Kelurahan : Tanjung perak
4 Kecamatan : Pabean Cantian
5 Pemilik/Pengelola : PT. Pelindo Husada Citra
6 Pemanfaatan Bangunan Gedung : Pusat Pelayanan Kesehatan
1) Gedung PHC Tahap 1
2) Gedung Rekam Medis dan Serbaguna
3) Gedung Administrasi
4) Gedung Graha PHC
5) Gedung PHC Medical Center (PMC)
7 Jumlah lantai : 2 (dua) lantai dan sebagian berantai 5 (lima) untuk Gedung Graha dan PMC
8 Tinggi Bangunan : ± 31,17 meter
9 Luas Bangunan : ± 18078,75 m² (luas lahan sesuai SKRK) Luas Lahan : 1.846 m²
10 Tingkat Bahaya Kebakaran : SEDANG
11 Kontruksi Bangunan : - Beton Bertulang
12 Sumber Daya Listrik : - PLN dan GENSET
13 Dokumen Perizinan : SURAT RENCANA KETERANGAN KOTA (SKRK)
Nomor : 645.3/6748/436.7.5/2018
Tanggal : 21-11-2018
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)
Nomor : 188.4/191-93/436.7.4/2023
Tanggal : 11-01-2023
PERSTEK SLF BERSYARAT
Nomor : 500.15.18.2/3477/436.7.5/2023
Tanggal : 11-04-2023
14 Dokumen Teknis : As Built Drawing Instalasi pipa tegak hidran (Ukuran A3)
As Built Drawing Instalasi alarm (Ukuran A3)
Denah penempatan hidran halaman/hidran gedung (Ukuran A3)
Denah penempatan sprinkler (Ukuran A3)
Denah penempatan detector (Ukuran A3)
Denah penempatan APAR (Ukuran A3)
Sistem Proteksi Kebakaran Bangunan Gedung dan Lingkungan adalah seperangkat sistem yang terdiri atas peralatan, kelengkapan dan sarana prasarana, baik yang terpasang
dan/atau terbangun pada bangunan gedung dan lingkungan untuk digunakan sebagai tujuan pengelolaan dalam rangka melindungi bangunan gedung dan lingkungan dari ancaman bahaya
kebakaran.
Sistem proteksi kebakaran digunakan untuk mendeteksi dan memadamkan kebakaran sedini mungkin dengan menggunakan peralatan yang dapat digunakan/digerakkan secara
manual dan otomatis.
Nilai Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan (NKSKB) merupakan hasil pengukuran kinerja sistem berdasarkan standar keselamatan bangunan yang berlaku. Kondisi setiap
komponen atau bagian bangunan harus dinilai dan dievaluasi. Nilai kondisi komponen proteksi kebakaran bangunan gedung dibagi dalam 3 tingkatan, antara lain :
Pembobotan pada masing-masing komponen dilakukan dengan metode Analitycal Hierarchycal Proses (AHP), bermaksud untuk mengurangi unsur subyektivitas pada saat
dilakukan penilaian/ pembobotan. Dimana masing-masing komponen sudah diidentifikasikan dan dikelompokkan dalam sebuah kumpulan terpisah, yang mana satuan suatu kelompok
mempengaruhi dan/atau dipengaruhi satuan kelompok lain serta tidak saling bergantung pada satuan kelompok lainnya.
Sarana yang dipersiapkan dan dibangun dalam upaya mencegah dan meminimalisir bahaya kebakaran dengan mengatur tata letak bangunan, jarak antara bangunan, akses jalan
lingkungan, penempatan hidran halaman serta penyediaan sumber air yang memadai.
NO KSKB/ SUB KSKB PHC Tahap- Rekam Medis Graha NILAI KONDISI
Administrasi PMC Rata-Rata PENILAIAN 20%
1 & Serbaguna PHC
1 2 3 4 5 6
1. Sumber Air Pemadaman Kebakaran 85 85 B 25 4,25
2. Jalan lingkungan 87 87 B 20 3,47
3. Jarak antar bangunan 80 80 C 20 3,20
4. Hidran Halaman 85 85 B 35 5,92
100 16,84
B.2. SARANA PENYELEMATAN JIWA
Sarana yang dipersiapkan untuk dipergunakan oleh penghuni maupun petugas pemadam kebakaran dalam upaya penyelamatan jiwa dan harta benda apabila terjadi kebakaran.
1 2 3 4 5 6
1 Akses Jalan Keluar dan Pintu Exit 83 83 83 85 85 84 B 15 3,15
2 Ruang terlindung dan Tangga 82 80 80 83 83 82 B 15 3,06
3 Pencahayaan Darurat 85 85 85 85 85 85 B 15 3,19
4 Penandaan/ Petunjuk Arah 83 83 84 84 84 84 B 15 3,14
Ruang Pengendali Kebakaran &
5 79 79 79 80 80 79 C 15 2,96
Sistem Komunikasi
6 Jendela dan Tanda bukaan 58 58 58 58 58 58 K 10 1,44
7 Lift Kebakaran N.R N.R N.R 81 81 81 B 15 3,04
100 19,98
(Catatan : N.R merupakan keterangan standar yang tidak dipersyaratkan untuk pemanfaatan bangunan gedung dimaksud)
Penerapan suatu desain sistem atau instalasi deteksi, alarm, hidran gedung, sprinkler, dan sarana pemadam kebakaran aktif lainnya pada suatu tempat bangunan yang secara
mandiri dan handal mampu menghadapi ancaman bahaya kebakaran.
1 2 3 4 5 6
1 Deteksi Panas N.R N.R N.R 83 83 83 B 11 2,29
2 Deteksi A s a p N.R N.R N.R 83 83 83 B 11 2,29
3 Titik Panggil Manual 83 83 83 83 83 83 B 10 2,08
4 Alat Pemadam Api Ringan 84 84 84 84 84 84 B 10 2,10
5 Sprinkler Kebakaran 83 N.R N.R 82 82 82 B 11 2,26
6 Hidran Gedung N.R N.R N.R 86 86 86 B 10 2,16
7 Siamese Connection 73 73 C 9 1,65
8 Sistem Alarm 62 62 62 81 81 69 C 10 1,73
9 Pengendali Asap (+/-) 76 76 76 76 76 76 C 8 1,53
10 Listrik Darurat (Genset) 78 78 C 10 1,94
100 20,02
(Catatan : N.R merupakan keterangan tidak dipersyaratkannya komponen untuk pemanfaatan bangunan gedung dimaksud)
Penerapan suatu desain sistem perlindungan terhadap bahaya kebakaran yang terbentuk/ terbangun untuk membatasi/ menghambat penyebaran api melalui pengaturan
penggunaan bahan dan komponen struktur bangunan, kompartemenisasi atau pemisahan bangunan berdasarkan tingkat ketahanan api serta perlindungan terhadap bukaan.
Bagian dari manajemen gedung untuk mewujudkan keselamatan penghuni bangunan dengan cara mengupayakan optimalisasi instalasi sistem proteksi kebakaran dan
kesiapsiagaan penghuni gedung dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran.
1 2 3 4 5 6
Tim Tanggap Darurat Gedung
1 85 85 85 85 85 85 B 35 4,46
(SOP, ERT, ERP)
2 Fire Drill & Evacuation Drill 83 83 83 83 83 83 B 35 4,38
Pemeliharaan (inspeksi)
3 Komponen Sistem Proteksi 85 85 85 85 85 85 B 30 3,83
Kebakaran
100 12,66
VI. HASIL PENILAIAN KEANDALAN SISTEM KESELAMATAN BANGUNAN
VII. KESIMPULAN
Setelah dilakukan analisa dan pengolahan data hasil pengujian terhadap komponen sistem keselamatan yang terpasang, didapat
Nilai Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan (NKSKB) =82,03 , maka didapat kesimpulkan bahwa :
Komponen sistem proteksi kebakaran Telah Memenuhi standar minimal proteksi kebakaran pada bangunan gedung dimaksud.
Penyelenggara bangunan gedung harus komitmen dan konsisten melaksanakan perbaikan, pemeriksaan, pengujian dan perawatan berkala, dengan senantiasa memperhatikan dan
melaksanakan segala saran tindak yang tertuang, sesuai ketentuan yang berlaku.
KOMPONEN PENYELAMATAN
1) Melaksanakan pemeliharaan pada akses/ jalur evakuasi sehingga lancar dan aman saat dipergunakan dalam kondisi darurat;
2) Memastikan pemeliharaan pencahayaan darurat bercatu daya Listrik dan Baterai di sepanjang jalur evakuasi sampai dengan titik Assembly Point;
3) Melaksanakan pemeliharaan terhadap jackphone pada kotak hidran dan alat komunikasi HT sebagai komunikasi darurat pada bangunan gedung
4) Menyediakan tanda segitiga bukaan sebagai akses darurat petugas pemadam kebakaran;
KOMPONEN MKKG
1) Melaksanakan pencatatan terhadap aktifitas Inspecting, Testing dan Maintenance berkala terhadap seluruh komponen yang terpasang di dalam bangunan gedung dalam kawasan RS.PHC
Surabaya;
2) Pemilik/pengelola gedung konsisten melaksanakan uji fungsi sistem proteksi kebakaran secara berkala tahunan yang terkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
Kota Surabaya;
3) Konsisten secara berkala melaksanakan pelatihan dan/atau simulasi penanggulangan kebakaran, terutama penyelamatan kebakaran dengan menggunakan SOP milik bangunan gedung
terkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kota Surabaya
4) Pemilik dan/atau pengelola bangunan gedung harus menjamin dan bertanggung jawab mutlak terjadap fungsi pendeteksi kebakaran, peringatan kebakaran, pemadaman api baik yang
manual maupun otomatis, komponen penunjang penyelamatan dan kemampuan Tim Darurat dalam penanganan kebakaran dan penyelamatan jiwa saat terjadi kebakaran.
Demikian Resume pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya, apabila terdapat kekeliruan akan ditinjau ulang sebagaimana mestinya.