Anda di halaman 1dari 3

Tugas Yayang Rusdiana (2306291056)

Spinodal decomposition
Spinodal decomposition Proses ini seringkali diamati dalam sistem padatan terdiri dari dua atau lebih
komponen yang saling bercampur.

Spinodal Decomposition adalah mekanisme untuk pencampuran yang cepat dari campuran cairan atau
padatan dari satu fase termodinamika untuk membentuk dua fase yang hidup berdampingan. Sebagai
contoh, campuran air dan minyak. Pada suhu tinggi minyak dan air dapat bercampur untuk membentuk fase
termodinamika tunggal di mana molekul air dikelilingi oleh molekul minyak dan sebaliknya. Campuran
tersebut kemudian tiba-tiba didinginkan hingga suhu di mana kesetimbangan termodinamika mendukung
fase kaya minyak yang hidup berdampingan dengan fase kaya air. Dekomposisi spinodal kemudian terjadi
ketika campuran sedemikian rupa sehingga pada dasarnya tidak ada penghalang untuk terjadinya nukleasi
fase baru yang kaya minyak dan kaya air. Dengan kata lain, molekul minyak dan air segera mulai
mengelompok bersama menjadi kelompok mikroskopis yang kaya air dan kaya minyak di seluruh cairan.
Cluster-cluster ini kemudian tumbuh dengan cepat dan menyatu sampai ada satu cluster makroskopik kaya
minyak, fase kaya minyak, dan satu cluster kaya air, fase kaya air. Spinodal (unstable region in a phase
diagram) sendiri adalah mekanisme dimana padatan dengan 2 atau lebih komponen dapat terpisah menjadi
daerah (fasa) yang berbeda dengan perbedaan sifat kimia dan fisikanya. Spinodal transformations adalah
transformasi dimana tidak ada “energy penghalang” karena tidak ada interface yang terbentuk.

Untuk mekanismenya sendiri, pada Diagram Fasa Miscibilty Gap yang menunjukkan daerah spinodal
region dan Kurva Energi Bebas Gibbs. Dri diagram tersebut, diketahui bahwa Pada posisi G0, alloy
mengalami fasa yang tidak stabil, dikarenakan adanya fluktuasi komposisi yang kecil, sehingga
menyebabkan spinodal decomposition. Hal tersebut dijelaskan bahwa pada posisi Xo dipanaskan hingga
T1 kemudian diquenching hingga T2 dan energy bebas akan berada pada posisi yang tidak stabil, yaitu di
Go.
Untuk Daerah yang tiak stabil sendiri terjadi pada kondisi:

Spinodal decomposition sendiri terjadi apabila alloy berada pada antara dua titik belok pada kurva energy
bebas. Daerah dua titik tersebut pada diagram fasa dinamakan Chemical Spinodal, dengan biasanya terjadi
pada paduan Au-Cu dan Au-Pt.

Jika dibandingkan dengan nukleasi dan pertumbuhannya Kolom kiri dan kanan menggambarkan daerah
yang berdekatan pada larutan metastabil. Baris 1, 2 dan 3 menunjukkan fluktuasi kecil yang terjadi dan
baris 4 dan 5 menunjukkan fluktuasi besar yang terjadi. Untuk penjelasan dari masing-masing stepnya:
1. Tidak ada perbedaan di konsentrasi lokal; Ckiri= Ckanan
2. Fluktuasi kecil menyebabkan perbedaan konsentrasi; Ckiri> Ckanan
3. Diffusi menempati kiri ke kanan (down-hill); Ckiri= Ckanan
4. Fluktuasi besar menyebabkan pembentukan dari nukleus pada ukuran kritis.
5. B (kiri) telah stabil melewati jari-jari kritis dan mengalami pertumbuhan (proses growth).

Sedangkan pada spinodal decomposition, Kolom kiri dan kanan menggambarkan daerah yang berdekatan
dalam larutan. Sebagai pembeda secara siginifikan pada kolom 4 dan 5 adalah hasil dari proses sendiri.
Pada baris pertama tidak terjadi difusi, kemudian paa baris kedua mulai terjadi fluktuasi secara kecil
sehingga mulai terjadilah difusi pada atom. Kemudian untuk baris ke tiga sampai 5 Difusi terus terjadi yang
mengakibatkan densitas terus naik sehingga densitas menjadi komposisi b. Jika D<0 , fluktuasi komposisi
akan bertambah secara eksponensial seiring dengan perubahan waktu konstan

Beberapa poin penting terkait dengan spinodal decomposition

1. Ketidakstabilan Termodinamika: Sistem yang mengalami spinodal decomposition memiliki energi


bebas Gibbs yang sangat sensitif terhadap fluktuasi komposisi lokal. Ini menyebabkan gangguan
kecil dalam komposisi dapat menyebabkan pertumbuhan tak terbatas dari fluktuasi dan akhirnya
menghasilkan pembentukan dua fase yang berbeda.
2. Fase Unstable: Sebuah fase tunggal menjadi tidak stabil ketika terjadi spinodal decomposition.
Faktor-faktor seperti perbedaan dalam energi bebas Gibbs antara fase-fase yang mungkin, entalpi
campuran, dan entropi campuran memainkan peran penting dalam menentukan ketidakstabilan ini.
3. Pertumbuhan Tak Terbatas: Salah satu karakteristik utama dari spinodal decomposition adalah
pertumbuhan tak terbatas dari fluktuasi komposisi. Dengan kata lain, ketika suatu daerah sistem
mengalami fluktuasi dalam komposisinya yang melebihi ambang batas tertentu, fluktuasi tersebut
cenderung berkembang tanpa batas.
4. Pembentukan Fase-fase yang Berbeda: Selama proses spinodal decomposition, fase-fase yang
berbeda muncul secara bersamaan dan secara kontinu terbentuk di seluruh sistem. Ini dapat
menghasilkan struktur yang kompleks dan beragam di dalam materi.

Penerapan di Bidang Material: Spinodal decomposition memiliki aplikasi dalam bidang material, seperti
dalam pembentukan struktur mikro- dan nano-skala dalam paduan logam atau polimer. Memahami
fenomena ini dapat membantu para peneliti dalam merancang material dengan sifat-sifat yang diinginkan.

Reff:

• "Spinodal Decomposition in Alloys" oleh C. Zener (Physical Review, 1946).


• "Spinodal Decomposition: A Spectroscopic Perspective" oleh M. R. Fitzsimmons, S. H. Wei, dan
M. V. Fischetti (Physical Review Letters, 1995).
• Gernot Kostorz (Editor), Phase Transformations in Materials, Zürich, April 2001

Anda mungkin juga menyukai