JURUSAN KESEHATAN GIGI POLITEKNIK KESEHARAN MEKENKES SEMARANG 2024 Pelayanan Asuhan Kesgilut di Masyarakat pada Kelompok Lanjut Usia
A. Karakteristik Kelompok Lanjut Usia
Lansia merupakan proses alamiah yang terjadi pada seseorang karena telah memasuki tahap akhir dari fase kehidupan, proses ini terjadi secara berkesinambungan dimana ketika seseorang mengalami beberapa perubahan yang mempengaruhi fungsi dan kemampuan seluruh tubuh. Proses menua yang ditandai dengan kemunduran fisik , menghilang secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti serta memperbaiki struktur dan fungsi secara normal, ketahanan terhadap cedera termasuk adanya infeksi. Batasan lansia menurut WHO yaitu: Usia pertengahan (middle age) : 45-59 tahun Lanjut usia (elderly): 60-74 tahun lanjut usia tua (old) : 75-90 tahun Usia sangat tua (very old) : diatas usia 90 tahun Perubahan Pada Lanjut Usia a. Perubahan Fisiologis Meliputi kulit kering, rambut menipis, gangguan pendengaran, sekresi lendir menurun, penurunan curah jantung. penurunan ini tidak bersifat patologis tetapi dapat membuat lansia rentan terhadap berbagai penyakit. perubahan tubuh terjadi terus menerus seiring bertambah usia dan dapat dipengaruhi oleh kesehatan gaya hidup, stressor dan lingkungan. b. Perubahan Fungsional Kemunduran fungsi pada lansia biasanya berhubungan dengan penyakit dan tingkat keparahannya yang mempengaruhi kapasitas fungsional dan kesejahteraan lansia. c. Perubahan Kognitif Perubahan struktur dan fisiologi otak (penurunan jumlah sel dan penurunan neutransmitter). Gejala perubahan kognitif seperti disorientasi, kehilangan kemamouan bahasa dan berhitung d. Perubahan Psikososial Meliputi proses transformasi hidup dan kehilangan peran, perubahan kesehatan, produktifitas dan jaringan sosial, kehilangan status (jabatan, posisi dan finansial). B. Pengkajian Masalah Kesgilut pada kelompok Lansia Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga dapat diatasi dengan baik. Pengkajian pada kelompok lansia meliputi: Identitas pasien Riwayat kesehatan umum Pemeriksaan extra oral dan intraoral Analisis data yang diperoleh Pengambilan keputusan atau penegakan diagnose Beberapa kondisi yang sering terjadi pada rongga mulut lansia, seperti : 1. Karies gigi 2. Kehilangan gigi 3. Periodontitis 4. Resesi gingiva : kehilangan perlekatan periodontal dan menjadi faktor penyebab utama karies akar dan hipersensitivitas dentin. 5. Produksi saliva dengan berbagai enzim mengalami penurunan yang dapat menyebabkan mulut kering, kemampuan mengecap makanan berkurang, dan penumpukan karang gigi yang cepat. 6. Keausan permukaan gigi : berkurangnya ketebalan email gigi dan mengekspose lapisan email lebih dalam. C. Perencanaan Pelayanan Asuhan Pada Kelompok Lansia Merupakan proses penyusunan strategi atau intervensi pelayanan asuhan yang dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi dan mengatasi masalah kesehatan gigi lansia yang telah diidentifikasi pada tahap pengkajian yaitu meliputi: Upaya Promotif Upaya Preventif Kuratif Rehabilitatif D. Pelaksanaan Promotif kesgilut pada kelompok Lanjut Usia Pelaksanaan promotif kesgilut pada kelompok lanjut usia dapat dilakukan, sebagai berikut : 1. Pemberikan penyuluhan/ konseling tentang kesehatan gigi dan mulut yaitu: Menggosok gigi yang benar menggunakan sikat gigi yang berbulu halus Bagi yang tidak ada gigi, menggunakan kapas yang dicelupakan ke air hangat lalu dibersihkan dengan tujuan untuk menghindari tumbuhnya jamur pada gusi 2. Pemberikan penyuluhan/ konseling tentang kesehatan gigi dan mulut yaitu: Pentingnya protesa gigi untuk mengembalikan fungsi kunyah Pemilihan jenis makanan yang baik untuk kesehatan gigi Pemeriksaan gigi berkala setiap 6 bulan sekali di klinik gigi/puskesmas/rumah sakit 3. Media yang digunakan untuk penyuluhan bisa berupa leaflet, penyuluhan dengan power poit, pemutaran video edukasi ataupun bias dengan demonstrasi menyikat gigi E. Pelaksanaan Preventif kesgilut pada kelompok Lanjut Usia Pelaksanaan preventif kesgilut pada kelompok lanjut usia dapat dilakukan, sebagai berikut : 1. Pemeriksaan gigi dan mulut Sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali supaya jika terjadi tanda-tanda gigi berlubang atau kelainan lain didalam rongga mulut dapat segera di ketahui dan dilakukan penanganan lebih lanjut. 2. Pemberian suplemen vitamin gigi CPP-ACP Karena gigi lansia biasanya sudah banyak mengalami demineralisasi maka diperlukan pengolesan vitamin gigi selama 1 bulan penuh agar terjadi remineralisasi gigi sehingga tidak terjadi gigi berlubang. 3. Kontrol plak Kontrol plak diperlukan untuk mengetahui kondisi gigi dan mulut lansia supaya tetap terjaga PH saliva nya. 4. Tindakan scaling untuk menyingkirkan dan mencegah penumpukan plak, deposit lunak (materi alba dan debris makanan) 5. Melakukan pemijatan gusi F. Pelaksanaan Promotif dan Preventif bagi lansia dengan penyakit sistemik 1. Untuk lansia yang bisa datang ke posyandu lansia maka bias diberikan penyuluhan dan praktek sikat gigi masal secara bersama-sama 2. Untuk lansia yang tidak bias hadir di posyandu lansia bias dengan melakukan kunjungan rumah, membimbing lansia untuk mempraktekkan menyikat gigi dengan dibantu oleh anggota keluarga, untuk kasus ini diberikan tambahan pengetahuan bagi anggota keluarga agar selalu membantu lansian dalam merawat kesehatan giginya.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis