Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI

DAN MULUT DI MASYARAKAT

Laporan Pelayanan Asuhan Kesgilut


di Masyarakat pada Kelompok Lanjut Usia

Kelompok 6

Yatmini (P1337425223050)
Sania Handayani (P1337425223052)
Elga Mawarni (P1337425223060)
Madeline Christina Margono (P1337425223068)

KELAS : Alih Jenjang


DOSEN PENGAMPU : Salikun, S.Pd, M.Kes

PROGRAM STUDI TERAPI GIGI PROGRAM SARJANA TERAPAN


JURUSAN KESEHATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHARAN MEKENKES SEMARANG
2024
Pelayanan Asuhan Kesgilut di Masyarakat pada Kelompok Lanjut Usia

A. Karakteristik Kelompok Lanjut Usia


Lansia merupakan proses alamiah yang terjadi pada seseorang karena telah
memasuki tahap akhir dari fase kehidupan, proses ini terjadi secara
berkesinambungan dimana ketika seseorang mengalami beberapa perubahan
yang mempengaruhi fungsi dan kemampuan seluruh tubuh.
Proses menua yang ditandai dengan kemunduran fisik , menghilang secara
perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti serta
memperbaiki struktur dan fungsi secara normal, ketahanan terhadap cedera
termasuk adanya infeksi. Batasan lansia menurut WHO yaitu:
 Usia pertengahan (middle age) : 45-59 tahun
 Lanjut usia (elderly): 60-74 tahun
 lanjut usia tua (old) : 75-90 tahun
 Usia sangat tua (very old) : diatas usia 90 tahun
Perubahan Pada Lanjut Usia
a. Perubahan Fisiologis
Meliputi kulit kering, rambut menipis, gangguan pendengaran,
sekresi lendir menurun, penurunan curah jantung. penurunan ini tidak
bersifat patologis tetapi dapat membuat lansia rentan terhadap berbagai
penyakit. perubahan tubuh terjadi terus menerus seiring bertambah usia
dan dapat dipengaruhi oleh kesehatan gaya hidup, stressor dan lingkungan.
b. Perubahan Fungsional
Kemunduran fungsi pada lansia biasanya berhubungan dengan
penyakit dan tingkat keparahannya yang mempengaruhi kapasitas
fungsional dan kesejahteraan lansia.
c. Perubahan Kognitif
Perubahan struktur dan fisiologi otak (penurunan jumlah sel dan
penurunan neutransmitter). Gejala perubahan kognitif seperti disorientasi,
kehilangan kemamouan bahasa dan berhitung
d. Perubahan Psikososial
Meliputi proses transformasi hidup dan kehilangan peran, perubahan
kesehatan, produktifitas dan jaringan sosial, kehilangan status (jabatan,
posisi dan finansial).
B. Pengkajian Masalah Kesgilut pada kelompok Lansia
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga dapat diatasi dengan baik.
Pengkajian pada kelompok lansia meliputi:
 Identitas pasien
 Riwayat kesehatan umum
 Pemeriksaan extra oral dan intraoral
 Analisis data yang diperoleh
 Pengambilan keputusan atau penegakan diagnose
Beberapa kondisi yang sering terjadi pada rongga mulut lansia, seperti :
1. Karies gigi
2. Kehilangan gigi
3. Periodontitis
4. Resesi gingiva : kehilangan perlekatan periodontal dan menjadi faktor
penyebab utama karies akar dan hipersensitivitas dentin.
5. Produksi saliva dengan berbagai enzim mengalami penurunan yang dapat
menyebabkan mulut kering, kemampuan mengecap makanan berkurang,
dan penumpukan karang gigi yang cepat.
6. Keausan permukaan gigi : berkurangnya ketebalan email gigi dan
mengekspose lapisan email lebih dalam.
C. Perencanaan Pelayanan Asuhan Pada Kelompok Lansia
Merupakan proses penyusunan strategi atau intervensi pelayanan asuhan
yang dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi dan mengatasi masalah
kesehatan gigi lansia yang telah diidentifikasi pada tahap pengkajian yaitu
meliputi:
 Upaya Promotif
 Upaya Preventif
 Kuratif
 Rehabilitatif
D. Pelaksanaan Promotif kesgilut pada kelompok Lanjut Usia
Pelaksanaan promotif kesgilut pada kelompok lanjut usia dapat
dilakukan, sebagai berikut :
1. Pemberikan penyuluhan/ konseling tentang kesehatan gigi dan mulut
yaitu:
 Menggosok gigi yang benar menggunakan sikat gigi yang berbulu
halus
 Bagi yang tidak ada gigi, menggunakan kapas yang dicelupakan ke air
hangat lalu dibersihkan dengan tujuan untuk menghindari tumbuhnya
jamur pada gusi
2. Pemberikan penyuluhan/ konseling tentang kesehatan gigi dan mulut
yaitu:
 Pentingnya protesa gigi untuk mengembalikan fungsi kunyah
 Pemilihan jenis makanan yang baik untuk kesehatan gigi
 Pemeriksaan gigi berkala setiap 6 bulan sekali di klinik
gigi/puskesmas/rumah sakit
3. Media yang digunakan untuk penyuluhan bisa berupa leaflet, penyuluhan
dengan power poit, pemutaran video edukasi ataupun bias dengan
demonstrasi menyikat gigi
E. Pelaksanaan Preventif kesgilut pada kelompok Lanjut Usia
Pelaksanaan preventif kesgilut pada kelompok lanjut usia dapat
dilakukan, sebagai berikut :
1. Pemeriksaan gigi dan mulut
Sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali supaya jika terjadi tanda-tanda
gigi berlubang atau kelainan lain didalam rongga mulut dapat segera di
ketahui dan dilakukan penanganan lebih lanjut.
2. Pemberian suplemen vitamin gigi CPP-ACP
Karena gigi lansia biasanya sudah banyak mengalami demineralisasi maka
diperlukan pengolesan vitamin gigi selama 1 bulan penuh agar terjadi
remineralisasi gigi sehingga tidak terjadi gigi berlubang.
3. Kontrol plak
Kontrol plak diperlukan untuk mengetahui kondisi gigi dan mulut lansia
supaya tetap terjaga PH saliva nya.
4. Tindakan scaling untuk menyingkirkan dan mencegah penumpukan plak,
deposit lunak (materi alba dan debris makanan)
5. Melakukan pemijatan gusi
F. Pelaksanaan Promotif dan Preventif bagi lansia dengan penyakit sistemik
1. Untuk lansia yang bisa datang ke posyandu lansia maka bias diberikan
penyuluhan dan praktek sikat gigi masal secara bersama-sama
2. Untuk lansia yang tidak bias hadir di posyandu lansia bias dengan
melakukan kunjungan rumah, membimbing lansia untuk mempraktekkan
menyikat gigi dengan dibantu oleh anggota keluarga, untuk kasus ini
diberikan tambahan pengetahuan bagi anggota keluarga agar selalu
membantu lansian dalam merawat kesehatan giginya.

Anda mungkin juga menyukai