DOSEN PEGAMPU:
Dr. Lukman, M.Hum
Dr. Idrus Rore, S.Pd., S.H., M.Pd
1
]=DAFTAR ISI
COVER ……………………………………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………
C. Tujuan ……………………………..……………………………………
BAB ll
PEMBAHASAN
A. Gerakan Sosial …………………………………………………………..
B. Tipologi Gerakan Sosial ……………………….………………………..
BAB lll
PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………..
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian kos atau sering disebut kos-kosan adalah sejenis kamar yang
disewa (booking) selama kurun waktu tertentu sesuai dengan perjanjian pemilik
kamar dan harga yang disepakati. Umumnya booking kamar dilakukan selama kurun
waktu satu tahun. Namun demikian ada pula yang hanya menyewakan selama satu
bulan, tiga bulan, dan enam bulan. Penyewaan yang kurang dari waktu itu mahasiswa
lebih memilih di penginapan. Berbeda dengan kos-kosan, rumah kontrakan
merupakan bentuk satu rumah sewa yang disewakan kepada masyarakat khususnya
bagi para pelajar dan mahasiswa yang bertempat tinggal di sekitar kampus, selama
kurun waktu tertentu sesuai dengan perjanjian sewa dan harga yang disepakati.
Rumah kos merupakan salah satu kebutuhan bagi para mahasiswa yang
sedang menempuh ilmu di daerah lain dari luar kampung halaman, dan rumah kos
merupakan kebutuhan utama. Pada umumnya mahasiswa yang memiliki
perekonomian tinggi akan tinggal di sebuah apartemen atau guest house atau hotel,
namun bagi mahasiswa yang memiliki kondisi ekonomi menengah kebawah.
Biasanya akan tinggal di sebuah kamar tinggal yang biasanya di sebut dengan rumah
kos, atau sering juga disebut dengan kos-kosan
Perbedaan latar belakang sosial ekonomi mahasiswa menjadi salah satu faktor
yang paling berpengaruh pada keragaman tipe kos-kosan, dan hal inilah yang
membuat kamar kos menjadi cerminan status sosial mahasiswa . Menurut survei dan
penelitian terdahulu banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, misalnya bagaimana
pengaruh lingkungan tempat kos terhadap penyewa apakah berpengaruh negatif atau
3
positif, bagaimana hubungan antara pemilik kos dengan penyewa, kesanggupan
dalam membayar uang sewa, fasilitas yang disediakan, jarak antara tempat kos
dengan Kampus, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
2. Bahan penelitian ini bisa dimanfaatkan sebagai acuan melakukan aktivitas
berikutnya khususnya dalam hal pembangunan kost yang di perlukan mahasiswa
ataupun masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada penelitian kali ini, tinjauan pustaka merupakan hasil dari penelitian- penelitian
sejenis yang telah dilakukan. Penelitian sejenis dibutuhkan sebagai referensi agar
dapat menambah wawasan dalam menyusun tugas laporan ini. Penelitian tentang
kepuasan terhadap hunian sewa atau rumah kos sudah cukup banyak dilakukan.
Sebagai bahan referensi pada penelitian ini, maka pada bab ini penulis akan
memaparkan beberapa penelitan sejenis yang pernah dilakukan yaitu sebagai berikut.
5
akan terlibat dalam penelitian ini berdasarkan hasil perhitungan adalah sebanyak 100
orang yang akan diambil secara purposive sampling Kriteria sampel penelitian yaitu
mahasiswi yang tinggal di kostan dan bersedia menjadiresponden.
Instrument yang akan digunakan pada penelitian ini adalah formulir wawancara
digunakan untuk mengetahui karakteristik dan pengetahuan responden. Formulir food
frequency digunakan untuk mencatat jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi
mahasiswi dalam ukuran rumah tangga dan ukuran berat dilum gram. Alat pengukur
berat badan, yaitu timbangan standar dengan ketelitian 0.1 gram. Alat pengukur
tinggi badan menggunakan microtoise yang memiliki ketelitian 0,1 cm. Alat
pemeriksaan kadar hemoglobin yang menggunakan metode cyanmethemoglobin.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan cross
sectional study, Variabel pada penelitian ini adalah umur, pola makan dan status
anemia. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk univaribel,
analisis uji chi square untuk analisis bivariabel dengan tingkat kemaknaan p<0.05.
2.2.2 Menguak Nilai Dan Makna Di Balik Praktik Penentuan Harga Sewa: Studi
Fenomenologis Pada Pengusaha Kos-Kosan
6
Alasan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena dalam proses
pengambilan data lebih mengutamakan perspektif emik, artinya lebih mementingkan
paradigma narasumber, yaitu bagaimana ia memandang dunia dari segi pendiriannya
(Rahmat, 2009:4). Oleh karena itu sebelum peneliti memulai penelitiannya, harus bisa
memposisikan dirinya dalam sebuah paradigma (Kamayanti, 2016:12). Dalam proses
pencarian jawaban dalam penelitian ini akan merujuk pada penggunaan data kualitatif
yaitu berupa hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dianalisis melalui
peneliti sebagai alat penelitian (Kamayanti, 2016:44), dan cenderung lebih
mementingkan proses daripada hasil, yang artinya tujuan dari hasil penelitian
kualitatif adalah untuk memperoleh pemahaman makna dari suatu fenomena
(Rahmat, 2009:4). Dengan mengacu pada perspektif emik, dalam hal ini praktik
penentuan harga sewa, maka peneliti berusaha menyelami kesadaran dari paradigma
aktor, dan mengalir apa adanya sehingga temuan yang dapat disimpulkan melalui alat
analisis lebih bersifat natural. Oleh karena itu, penggunaan metode kualitaif
diharapkan dapat mengarahkan peneliti menemukan makna dibalik praktik penentuan
harga sewa yang dilakukan oleh aktor.
2.3 Tinjauan pustaka perbandingan antara kost biasa dengan kost elit menggaris
bawahi beberapa aspek kunci yang membedakan kedua jenis akomodasi ini. Perlu
dicatat bahwa istilah "kost biasa" dan "kost elit" mungkin bersifat subjektif dan dapat
bervariasi berdasarkan definisi dan perspektif orang yang memandang. Namun,
berdasarkan penelitian dan literatur yang ada hingga tahun 2022, berikut adalah
beberapa poin perbandingan:
1. Harga: Salah satu perbedaan utama antara kost biasa dan kost elit adalah biaya
sewanya. Kost elit biasanya memiliki tarif yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kost biasa.
7
2. Fasilitas: Kost elit seringkali menawarkan fasilitas yang lebih mewah, seperti
kolam renang, pusat kebugaran, akses keamanan 24 jam, dan layanan kebersihan
rutin. Sementara kost biasa mungkin hanya menawarkan fasilitas dasar.
3. Lokasi: Kost elit biasanya berada di lokasi strategis, dekat dengan pusat perkotaan,
universitas ternama, atau area bisnis. Lokasi ini memungkinkan penghuni memiliki
akses mudah ke berbagai fasilitas seperti transportasi umum, pusat perbelanjaan, dan
tempat hiburan.
4. Ukuran & Desain: Kost elit cenderung memiliki ukuran kamar yang lebih luas dan
desain interior yang lebih modern serta estetik. Mereka mungkin juga dilengkapi
dengan perabotan berkualitas tinggi.
5. Target Pasar: Kost biasa mungkin lebih ditujukan untuk mahasiswa atau pekerja
dengan anggaran yang lebih terbatas. Sementara kost elit mungkin ditujukan untuk
eksekutif muda, mahasiswa dari keluarga berada, atau ekspatriat.
6. Keamanan: Meskipun tidak selalu demikian, kost elit cenderung memiliki tingkat
keamanan yang lebih tinggi, seperti sistem CCTV, satpam, dan akses kartu.
7. Kontrak & Ketentuan: Kost elit mungkin memiliki ketentuan sewa yang lebih
ketat, dengan kontrak jangka panjang, deposit, dan syarat lainnya.
8. Atmosfer & Komunitas: Kost elit mungkin menawarkan suasana yang lebih
eksklusif, dengan komunitas penghuni yang lebih homogen. Di sisi lain, kost biasa
mungkin memiliki suasana yang lebih santai dan heterogen.
Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun ada perbedaan umum antara kost
biasa dan kost elit, setiap kost individu bisa sangat berbeda, tergantung pada
manajemen, lokasi, dan faktor lainnya. Jadi, selalu penting untuk melakukan
8
penelitian mendalam sebelum memilih kost yang paling sesuai dengan kebutuhan dan
anggaran Anda.
1. Sebagai sarana tempat tinggal sementara bagi mahasiswa yang pada umumnya
Berasal dari luar daerah selama belajar.
2. Sebagai sarana tempat tinggal sementara bagi masyarakat umum yang tidak
Memiliki rumah tinggal yang berdekatan dengan lokasi tempat kerja.
3. Sebagai sarana pembentukan kepribadian mahasiswa untuk lebih disiplin,
Mandiri dan bertanggung jawab.
4. Sebagai tempat menggalang pertemanan dengan mahasiswa lain dan
hubungan Sosial dan lingkungan sekitarnya.
9
BAB lll
PEMBAHASAN
A. Pengertian kost-kostsan
Kos-kosan adalah sebuah hunian yang dipergunakan oleh sebagai kelompok
Masyarakat sebagai tempat tinggal sementara atau sebuah hunian yang
sengaja Didirikan oleh pemilik untuk disewakan kepada beberapa orang
dengan sistem Pembayaran perbulan. Sedangkan dalam kamus besar bahasa
Indonesia (KBBI) Kost-kostan yaitu tinggal dirumah orang lain dengan atau
tanpa makanan (dengan Membayar setiap bulan), memondok (H.Hastono,
202)
Kos-kosan adalah sebuah istilah yang populer di Indonesia yang mengacu
pada rumah kontrakan yang dibagi menjadi beberapa kamar kecil untuk
disewakan kepada individu atau kelompok. Kos-kosan biasanya berupa
bangunan bertingkat yang terdiri dari beberapa kamar yang dilengkapi dengan
kamar mandi dan dapur atau area memasak kecil yang bersama-sama.
Beberapa kos-kosan juga menyediakan fasilitas seperti tempat parkir, ruang
cuci dan jemur, ruang tamu, serta akses Wi-Fi.
10
harga khusus untuk penghuni yang ingin menyewa dalam waktu yang lebih
lama.
11
* Kelebihan dan kekurangan kost Candra
1. Memiliki vaslitas AC dan memiliki parkiran yang sangat luas
2.Kost Candra berkamar
3. Dekat dengan kampus dan dekat dengan rumah sakit dan tempat wisata
4. Memiliki wifi
5. Memiliki ruang tamu
* kekurangan
1. tidak memiliki pagar keliling
2.Harus membayar tepat waktu
3.terdapat sarang walet yang membuat suara bising
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang kami lakukan Kos-kosan biasanya diminati oleh
para mahasiswa atau pekerja yang membutuhkan tempat tinggal sementara
yang terjangkau dan praktis. Penghuni kos-kosan biasanya membayar biaya
sewa berdasarkan ukuran kamar dan fasilitas yang disediakan. Beberapa kos-
kosan juga memberikan harga khusus untuk penghuni yang ingin menyewa
dalam waktu yang lebih lama.
B. Saran
Untuk pemilik kos alangkah baiknya menyiapkan fasilitas yang sesuai dengan
harga yang telah di tetapkan dan untuk penyewa harus lebih pintar dalam
menyeleksi hunian yang akan di tinggal mulai dari harga, lingkungan dan
sekitarnya.
12
Daftar pustaka
13
Dokumentasi
Kos candra
14
Kos jepri
15
DAFTAR INFORMASI
Pemilik kos candra
Nama: candra
Umur: 55 tahun
Pekerjaan: pengusaha kos dan petani
Pemilik kos jefri
Nama: I ketut sukrawa
Umur: 58 tahun
Pekerjaan : pengusaha kos
16