Anda di halaman 1dari 3

PERENCANAAN JUDUL PKM 2024

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

Skema : PKM-PM
Nama Dosen Pendamping : Dr. Prima Wahyu Titisari, S.Si., M.Si.
NIDN Dosen Pendamping : 1018117803
No Wa/telepon : 085320886699
Nama Ketua/Angkatan/Fakultas dan NIM : AMALIA SALEHA/2023/EKONOMI DAN
--BISNIS/235310365
No Wa/telepon : 0812-9274-2340

Anggota (nama/NIM/fakultas/prodi)
1. Anjali Dameria Br. Simanjuntak/234110184/Pertanian/Agroteknologi
2. Naila Cahya Putri/234110188/Pertanian/Agroteknologi
3. Fatwa Hadisty Mulya Wijaya/235110514/Ekonomi Dan Bisnis/Akuntansi

Judul yang diajukan :


(judul mengandung masalah/potensi + solusi + keunggulan + (mitra untuk PKM PM/PI))

PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS SAGU SEBAGAI MAKANAN PENAMBAH


NUTRISI PENCEGAH STUNTING PADA KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA
DI KECAMATAN SAIL, PEKANBARU

Alasan yang mendasari judul tersebut

Indonesia mempunyai masalah gizi yang cukup berat yang ditandai dengan
banyaknya kasus kurang gizi pada anak dan balita. Masalah kekurangan gizi atau sering
disebut stunting saat sekolah dapat menyebabkan rendahnya kualiatas tingkat pendidikan,
tingginya angka absensi dan tingginya angka putus sekolah. Stunting adalah gangguan
tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang dan stimulasi
psikososial yang tidak memadai (World Health Organization, 2015). Menurut World
Health Organization (2021), data prevalensi balita stunting pada tahun 2020 sebanyak
22% atau sekitar 149,2 juta balita di dunia mengalami kejadian stunting. Permasalahan
stunting menjadi salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) pada tujuan
pembangunan berkelanjutan nomor dua, yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk
malnutrisi.

Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menyatakan bahwa angka stunting
di Indonesia mengalami penurunan menjadi 27,7%. Walaupun telah terlihat penurunan
angka prevalensi tetapi stunting dinilai masih menjadi permasalahan serius di Indonesia
karena angka prevalensinya yang masih di atas 20% (Kemenkes RI, 2019). Oleh karena
itu, stunting masih menjadi permasalahan yang serius dan harus segera ditanggulangi agar
angka stunting bisa mengalami penurunan dan sesuai dengan anjuran WHO (Kementerian
PPPA, 2020).
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Status Gizi Indonesia (SSGI) pada
tahun 2022, Provinsi riau memiliki angka stunting mencapai 17% sementara itu kota
pekanbaru memiliki angka stunting mencapai 16,8%. Hal ini masih jauh dengan angka
minimum stunting yang telah ditetapkan oleh Dinas kesehatan kota pekanbaru sebesar
14%. Hal ini diduga karena kurangnya pengetahuan ibu kota pekanbaru khususunya di
Desa Sail mengenai kesehatan dan gizi sebelum masa kehamilan, serta masa nifas,
terbatasnya layanan kesehatan seperti pelayanan antenatal, pelayanan postnatal dan
rendahnya akses makanan bergizi, rendahnya akses sanitasi dan air bersih 1 juga
merupakan penyebab stunting (Yuwanti dkk, 2021).

Untuk mencegah resiko stunting sejak dini, perlu dimulai dengan mengkonsumsi
makanan sehat oleh ibu hamil dan menyusui. Salah satu makanan sehat ini bisa dibuat dari
limbah ampas sagu yang diolah menjadi bahan pangan kaya akan gizi. Ampas sagu
merupakan hasil samping dalam proses pembuatan tepung sagu. Ampas sagu masih
mempunyai kandungan protein yang relatif tinggi karena pada proses pembuatan sagu
tidak semua kandungan protein terekstrak, terlebih bila memakai proses sederhana dan
tradisional. Selain itu, jika limbah ini dibuang, justru akan menimbulkan pencemaran
lingkungan di sekitarnya (Rahayu dkk, 2016).

Ampas sagu merupakan salah satu jenis limbah yang dihasilkan selama proses
pengolahan tepung sagu. Pengolahan sagu menghasilkan pati sagu dan ampas sagu. Ampas
sagu mengandung pati 65,7%, serat kasar 14,8%, protein kasar 1%, dan abu 4,1% (Yunus
dkk., 2015; Latuconsina 2015). Berdasarkan data diatas, kandungan yang ada pada ampas
sagu ini masih bisa dimanfaatkan sebagai makanan penambah nutrisi

Inovasi yang ditawarkan oleh tim PKM

Inovasi yang diberikan berupa pemanfaatan limbah ampas sagu sebagai makanan
penambah nutrisi bagi masyarakat Desa Sail. Selain itu limbah limbah ampas sagu yang
dimanfaatkan dapat berkurang sehingga lingkungan tidak tercemar.
Cek Keterulangan Judul/Inovasi

*Copy paste judul ke google, print screen hasilnya disini

Mengetahui, Pengusul,

Dosen Pendamping Ketua Mahasiswa,

(Dr. Prima Wahyu Titisari, S.Si. M.Si) (Amalia Saleha)

Anda mungkin juga menyukai