Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JURNAL REPORT

KEPEMIMPINAN

DI SUSUN OLEH:

AHMAD TABRANI ( 5223342004)

MUHAMMAD JAFAR ANAN (5223142024)

FATIHAH ASINAYAH (5223142005)

APTYLIA NAOMI RENTAULI TAMPUBOLON (5223142027)

PROGRAM STUDI TATA BOGA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa. Karena dengan rahmat
Nya, saya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini dengan tepat pada
waktu yang di tentukan dan dengan sebaik-baik nya.

Maksud dari saya melakukan tugas ini yaitu untuk memenuhi penyelesaian tugas pada
mata kuliah KEPEMIMPINAN , saya harap agar Critical Book Report ini dapat memberikan
ilmu tambahan bagi pembaca sekalian.

Tentunya saya sangat menyadari bahwa Critical Book Report ini msih sangat jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi perbaikan yang akan mendatang. Saya berharap semoga makalah ini
bermanfaat dan yang pastinya dapat memenuhi harapan dari berbagai pihak.

2 Oktober , 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan penulisan Critical Journal Report
C. Manfaat Critical Journal Report
D. Identitas jurnal

BAB 2 RINGKASAN JURNAL

A. Ringkasan jurnal utama


B. Ringkasan jurnal pembanding

BAB 3 PEMBAHASAN

A. Kelebihan Jurnal
B. Kekurangan Jurnal

BAB 4 PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Critical Jurnal Report merupakan menilai atau mengevaluasi kelebihan dan kekurangan di
dalam buku tersebut. Critical Jurnal Report juga dapat membandingkan dua atau lebih jurnal
dan mengkritik jurnal tersebut. Melalui Critical Jurnal Report ini kita dapat mengembangkan
brfikir kritis dan menambah pemahaman kita.

Dengan adanya Critical Jurnal Report ini juga dapat menguji pemikiran kita lewat
sudut pandang berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Setiap jurnal yang di buat oleh
penulis tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga dengan adanya
Critical Jurnal Report ini dapat mempermudah pembaca mencari dan memilih referensi buku.

B. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan Critical Jurnal Report yaitu :

1. Meningkatkan kemampuan dalam mengkritisi jurnal.


2. Menyelesaikan tugas wajib mata kuliah dasar seni dan desain
3. Menambah wawasan pembaca.

C. MANFAAT CRITICAL BOOK REPORT

Adapun manfaat penulisan Critical Jurnal Report yaitu :

1. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam jurnal.


2. Melatih berfikir kritis.
3. Memahami materi di dala
D. IDENTITAS JURNAL

a. Jurnal utama

1. Judul Jurnal : GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI PENGARUHNYA


TERHADAP KINERJA KARYAWAN

2. Nama Jurnal : Jurnal EMBA


3. Vol / No : Vol. 1 No. 3

4. Penerbit : -

5. Pengarang Jurnal : Dewi Sandy Trang

6. Tahun : 2013

7. ISSN : 2303-1174

b. jurnal pembanding

1. Judul Jurnal : PENGARUH PENERAPAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA


PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PENDIDIKAN
2. Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Meta Data
3. Vol / No : Vol.3 No 1

4. Penerbit : -

5. Pengarang Jurnal : Lukman Nasution, Reza Nurul Ichsan


6. Tahun : 2021

7. ISSN : 2723 - 7737


BAB 2

RINGKASA JURNAL

A. Ringkasan Jurnal Utama

Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju
pencapaian sasaran. (Robbins, 2006). Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi
aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan adalah suatu
proses memberi arti pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam
mencapai tujuan (Jacob & Jacques, 2008). Kepemimpinan adalah penggunaan pengaruh
dalam perangkat atau situasi organisasi, yang menghasilkan sesuatu yang bermakna dan
berdampak langsung pada tujuan-tujuan yang menantang. (Ivancevich, et. al, 2008).
Kepemimpinan adalah
kemampuan untuk memberikan pengaruh yang konstruktif kepada orang lain untuk
melakukan suatu usaha kooperatif mencapai tujuan yng sudah direncanakan. (Kartono, 2005).

Budaya Organisasi
Budaya organisasi sebagai perangkat sistem nilai-nilai (values), keyakinan-keyakinan
(believes) atau norma-norma yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para
anggota suatu organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah
organisasi. (Sutrisno, 2010). Budaya organisasi merupakan cara hidup dan gaya hidup dari
suatu organisasi yang merupakan pencerminan dari nilai-nilai atau kepercayaan yang selama
ini dianut oleh anggota organisasi. (Ermawan, 2011). Budaya organisasi adalah Pola asumsi
dasar diciptakan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu saat mereka menyesuaikan diri
dengan masalah-masalah eksternal dan integrasi internal yang telah bekerja cukup baik serta
dianggap berharga, dan karena itu diajarkan pada anggota baru sebagai cara yang benar untuk
menyadari, berpikir dan merasakan hubungan dengan masalah tersebut. (Fred Luthans, 2006).

Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk menetapkan
perbandingan hasil pelaksanaan tugas, tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi pada
periode tertentu dan relatif dapat digunakan untuk mengukur prestasi kerja atau kinerja
organisasi. (Gibson et al.,1996). Kinerja atau prestasi kerja seorang karyawan pada dasarnya
adalah hasil kerja seorang karyawan selama periode waktu tertentu dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan, misalnya standar, target atau kriteria lain yang ditentukan terlebih
dahulu dan telah disepakati bersama.

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis Penelitian merupakan penelitian eksplanatori yang menjelaskan hubungan sebab
akibat variable melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan melihat fenomena dan untuk mengukur pengaruh gaya kepemimpinan dan
budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

Populasi dan Sampel


Jumlah karyawan yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara terdiri dari
102 orang, yang terdiri dari 10 orang pimpinan dan 92 orang karyawan. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan. Berhubung jumlah populasi hanya 92 karyawan maka
penulis memutuskan seluruh populasi di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara dijadikan
sampel, sehingga dapat dikatakan sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh.

Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional variabel terdiri dari: (1). Gaya kepemimpinan (X1). Gaya
Kepemimpinan
merupakan cara yang dilakukan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar mau
bekerjasama dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Adapun indikator-indikator dari
variabel ini adalah : X1.1. Kepemimpinan Transaksional adalah bentuk hubungan yang
mempertukarkan jabatan atau tugas tertentu jika bawahan mampu menyelesaikan dengan baik
tugas tersebut. Gaya kepemimpinan ini mampu memotivasi karyawannya dalam
meningkatkan kinerja dengan cara memberikan penghargaan, bonus, jika bawahannya
mampu mencapai target yang ditetapkan. X1.2. Kepemimpinan Transformasional adalah
kemampuan untuk memberi insipirasi dan motivasi para pengikut untuk mencapai hasil-hasil
yang lebih besar dari pada yang direncanakan. Dengan mengungkapkan suatu visi, pemimpin
transformasional membujuk para pengikut untuk bekerja keras mencapai sasaran yang
digambarkan.
Hasil Penelitian
Tabel 1. sebelumnya memperlihatkan responden Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
Utara dilihat dari jenis kelaminnya, sebagian besar adalah pria dengan tingkat persentase
sebesar 55,4%. Karyawan yang berusia 20-30 tahun lebih dominan dengan persentase sebesar
27,1%. Hal ini menandakan banyak karyawan yang masih dalam usia sangat produktif untuk
bekerja. Tingkat pendidikan didominasi oleh Diploma sebesar 47,8%. Tingkat pendidikan
tersebut dianggap masih kurang, sehingga mengharuskan para karyawan untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dilihat dari golongan, sebagian besar responden
menduduki golongan III dengan tingkat persentase sebesar 61,9%. Hal ini menunjukkan
bahwa taraf hidup karyawan sudah cukup sejahtera. Dan yang terakhir adalah status
pernikahan dimana sebesar 75% karyawan telah menikah.

Analisis Koefisien Korelasi Berganda (R) dan Koefisien Determinasi (R2).


Analisis Koefisien Korelasi Berganda dan Koefisien Determinasi dilakukan untuk
mengetahui seberapa kuat hubungan dan besarnya kontribusi pengaruh antar variabel. Di
bawah ini disajikan Model Summary sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil Analisis Data Penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi


sebesar 0,631 (63,1%) mengartikan bahwa secara simultan variabel gaya kepemimpinan (X1)
dan budaya organisasi (X2) memiliki hubungan yang kuat (karena diatas 50%) dengan
variabel kinerja karyawan (Y). Hasil analisis koefisien determinasi sebesar 0,398 (39,8%)
menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) memiliki
pengaruh sebesar 39,8% terhadap variabel kinerja karyawan (Y) dan sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak termasuk dalam persamaan model ini.

Pengujian Hipotesis Pertama


Pengajuan hipotesis yang pertama adalah gaya kepemimpinan dan budaya organisasi
diduga berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian analisis
regresi, sebagai berikut:
Pengujian hipotesis pertama hasil analisis regresi yang terdapat pada Tabel 3. maka
dapat diinterpretasikan bahwa gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara simultan
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan uji F
dengan hasil sebesar 29,451 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari
0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara simultan gaya kepemimpinan dan
budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan
demikian hipotesis pertama pada penelitian ini diterima.

Pengujian Hipotesis Ketiga


Pengajuan hipotesis yang ketiga adalah budaya organisasi berpengaruh terhadap
kinerja karyawan. Hasil pengujian analisis regresi dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Hasil analisis regresi pengujian hipotesis ketiga yang terdapat pada Tabel 5. maka
dapat diinterpretasikan bahwa budaya organisasi signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal
ini didukung dengan Nilai koefisien standarizied beta diperoleh sebesar 0,621. Nilai
koefisien regresi (b) variabel budaya organisasi sebesar 1,020 serta nilai t-tes diperoleh
sebesar 7,50 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Untuk nilai koefisien regresi (b) dan t-
test menggunakan tingkat signifikan sebesar 0,05 sehingga dengan demikian dapat
disimpulkan hasil ini menunjukan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan karena nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari
tingkat signifikan 0,05. Dengan demikian hipotesis ketiga pada penelitian ini diterima.

Pembahasan
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan.
Hasil pengujian analisis regresi memperlihatkan bahwa Gaya Kepemimpinan dan
Budaya Organisasi secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
Budaya terlahir dari pemimpinnya dan pemimpin mencerminkan budaya organisasinya.
Ibarat dua sisi mata uang dalam satu koin. Setiap pemimpin memiliki perangai yang berbeda-
beda yang nantinya akan menciptakan budaya yang mencerminkan kepribadiannya. Senada
dengan apa yang terjadi di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara. Dimana pemimpinnya
menjunjung tinggi nilai-nilai kedisiplinan sehingga mampu menjadikan dirinya sebagai
change agent untuk mempengaruhi karyawan dalam meningkatkan kedisiplinan yakni
penegakan hukuman disiplin
karyawan melalui budaya birokrasi. Disamping itu pemimpin sangat dekat dengan para
karyawan, turut menciptakan suasana yang nyaman dan akrab dalam bekerja sehingga
karyawan menjadikan dirinya teladan dalam membangun budaya suportif yang tercermin dari
rasa kekeluargaan yang cukup solid.

Pengaruh antara Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan


Hasil analisis regresi menunjukkan terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kinerja karyawan namun tidak signifikan. Artinya, gaya kepemimpinan yang diterapkan di
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara belum sesuai dengan harapan para karyawan. Hal
ini terjadi karena sering terjadi mutasi dan pergantian pimpinan. Setiap pergantian pucuk
pimpinan maka otomatis selalu terjadi perubahan kebijakan, sehingga efek dari gaya
kepemimpinan belum sempat dirasakan oleh para karyawan, sudah terjadi lagi mutasi
pimpinan. Penerapan gaya kepemimpinan transaksional di Perwakilan BPKP Provinsi
Sulawesi Utara belum membuahkan hasil yang maksimal dikarenakan kurangnya pemberian
imbalan dalam bentuk finansial kepada karyawan yang berprestasi.

Pengaruh antara Budaya Organisasi terhadap Kinerja karyawan.


Hasil analisis regresi membuktikan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Budaya organisasi merupakan nilai-nilai yang dianut
oleh orang-orang yang ada di dalam organisasi. Di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi
utara, budaya organisasi sangat dijunjung tinggi. Budaya organisasi sudah tertanam, bahkan
mendarah daging pada para karyawan, walaupun telah munculnya sebuah budaya yang bisa
dikatan budaya yang masih baru yaitu budaya transparansi atau peningkatan citra. Walaupun
mereka fokus pada budaya transparansi, namun mereka tetap mempertahankan keunggulan
kompetitif mereka melalui eksistensi dengan budaya yang lama. Budaya organisasi mampu
menggerakkan nurani dan pikiran untuk melakukan sesuatu menjadi lebih baik.

B. Ringkasan Jurnal Pembanding

I. PENDAHULUAN
Kemampuan dan keterampilan dari seorang pimpinan adalah faktor penting dalam
menggerakkan serta mengarahkan pegawainya agar lebih bekerja dengan baik serta mendapatkan
sesuai denga apa yang diharapkan oleh organisasi ataupun instansi. seorang pemimpin didalam
melaksanakan tugasnya harus berupaya menciptakan dan memelihara hubungan yang baik
dengan bawahannya agar mereka dapat bekerja secara produktif. Dengan demikian, secara
perlahan kinerja dari pegawai diharapkan semakin meningkat.
Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin (leader)
dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur unsur di dalam kelompok atau
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang diinginkan sehingga menghasilkan kinerja
pegawai yang maksimal.
Pemimpin berperan untuk memandu, menuntun, membimbing, membangunkan motivasi
kerja, mengemudikan organisasi, menjalin komunikasi yang baik, melakukan pengawasan secara
teratur, dan mengarahkan pada bawahannya kepada sasaran yang ingin dituju. Berhubungan
dengan itu menjadi kewajiban dari setiap pemimpin untuk menggairahkan agar bawahannya
bekerja lebih baik lagi. Peran kepemimpinan juga merupakan suatu cara yang dimiliki oleh
seseorang untuk mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya
upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

II. METODE PENELITIAN


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu. Populasi bukan hanya orang tetapi benda-benda alam yang lain. Dalam
penelitian ini, jumlah seluruh Pegawai Kantor Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Tanah Karo
dengan total sebanyak 62 orang dijadikan sampel. Dengan demikian penelitian ini menggunakan
teknik sampling jenuh, dimana semua populasi akan menjadi sampel

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Analisis Deskripsi Variabel
Pengujian Kualitas Data
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan pengujian kualitas data diantaranya
uji validitas dan uji reabilitas data. Uji ini perlu dilakukan karena jenis data penulisan adalah data
primer. Pengujian ini dilakukan terhadap 30 orang responden yang tidak termasuk responden
dalam penelitian ini.

1. Uji Validitas
Uji validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukuran mampu apa
yang ingin diukur. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan
2. Uji Reliabilitas
Variabel penelitian dikatakan valid bila Cronbach's Alpha > 0,6 (Sugiyono 2015: 220). Dari
pengujian terhadap instrument penelitian maka diperoleh bahwa uji reliabilitaas masing-masing
instrument variabel menggambarkan bahwa semua instrument variabel penelitian yang digunakan
dinyatakan reliable.

B. Pengujian Hipotesis
1. Regeresi Linier Sederhana
Regresi Linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh Penerapan Kepemimpinan (X)
terhadap Kinerja Pegawai (Y). Nilai koefisien positif menandakan hubungan yang searah antara
variabel bebas dengan variabel terikatnya, bila variabel bebas bertambah maka variabel terikat
juga bertambah. Jika nilai koefisien negatif menendakan bahwa hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikatnya terbalik, jika variabel bebas bertambah maka variabel terikat akan
berkurang. Penerapan Kepemimpinan berbanding lurus dengan variabel terikat yaitu Kinerja
Pegawai pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Karo. Artinya bahwa apabila terjadi kenaikan
pada variabel bebas tersebut akan mengakibatkan kenaikan pada variabel terikatnya.

C. Pembahasan
Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan, maka diperoleh hasil dimana hipotesis yang
diajukan diawal penelitia ini yang menyatakan bahwa “Penerapan kepemimpinan berpengaruh
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Karo” sebagaimana hasil
pengujian menunjukkan bahwa hipotesis tersebut dapat diterima. Atau hipotesis yang mengatakan
Penerapan kepemimpinan berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Pendidikan
Kabupaten Karo diterima.
Dari hasil pengolahan data yang dilakukan terhadap data yang diperoleh dari lapangan melalui
kuisioner, maka generalisasi dinayatakan dalam persamaan regresi yaitu Y = 2,181 + 0,713X.
Dari persamaan regresi diatas dapat kita lihat bahwa variabel bebas Penerapan Kepemimpinan
berbanding lurus dengan variabel terikat yaitu Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Pendidikan
Kabupaten Karo.
Hasil pengujian dengan menggunakan uji t, diperoleh hasil bahwa variable bebas yaitu
penerapan kepemimpinan berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu kinerja pegawai pada
Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Karo, dimana hasil pengujian menunjukkan bahwa thitung
pada  = 5% untuk variabel Penerapan kepemimpinan adalah 14,187 sedangkan ttabel pada  =
5% adalah sebesar 1,983
Besarnya koefisin variabel bebas yaitu 0,713 diperkuat dengan hasil pengujian melalui uji
determinansi variabel X terhadap variabel Y, dimana variabel bebas penerapan kepemimpinan
(X) dapat menerangkan keragaman variabel terikat kinerja pegawai (Y) sebesar 77%.
Pengujian digunakan dengan mengumpulkan data primer dilapangan, kemudian diolah
sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian ini sehingga hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, dengan menggunakan level significansy pada  = 5%.
Artinya masih ada kemungkinan menerima kesalahan atau membuat kesimpulan yang salah
dalam penelitian ini dengan probabilitas 5%.

BAB 3
PEMBAHASAN
A. Kelebihan Jurnal
a. Jurnal Utama
 Memiliki susunan jurnal yang bagus
 Terdapat tabel-tabel penelitian
 Terdapat pendapat-pendapat para ahli

b. Jurnal pembanding
 Terdapat tabel-tabel penelitian
 Memiliki susunan jurnal yang bagus

B. Kekurangan Jurnal
a. Jurnal Utama
 Tidak memiliki sampul yang dapat menarik pembaca
 Memiliki penjelasan yang terlalu meluas

b. Jurnal Pembanding
 Tidak tercantum nama penerbit didalamnya
 Tidak memiliki sampul yang dapat menarik pembaca
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Secara simultan, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara parsial gaya kepemimpinan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan namun tidak signifikan. Secara parsial budaya organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

- Dari hasil penelitian dan pengolahan data serta pembahasan yang dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Karo. Hal terlihat dari hasil pengujian
dimana nilai t hitung > t tabel pada  = 5%, dan juga sifatnya posititif, dimana semakin
tinggi penerapan kepemimpinan semakin tinggi pula kinerja pegawainya. Hal itu ditunjukkan
oleh koefisien penerapan kepemimpinan yang mempunyai nilai positif 0,713.

B. Saran
untuk jurnal utama dan jurnal embanding sebaik nya ditambahkan sampul yang menarik agar
bisa lebih menarik lebih banyak pembaca, dan sebaiknya menjadikan jurnal tersebut lebih
ringka dan mudah dipahami. Dan terkhusus untuk jurnal pembanding sebaik nya untuk
menambahkan nama penerbit jurnal pada jurnal tersebut
DAFTAR PUSTAKA

Trang, Dewi Sandy. GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI PENGARUHNYA


TERHADAP KINERJA KARYAWAN. Jurnal EMBA. Vol.1 No.3

Ichsan. Lukman Nasution Reza Nurul. Pengaruh Penerapan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
Pada Kantor Dinas Pendidikan. Jurnal Ilmiah Meta Data. Vol.3 No.1

Anda mungkin juga menyukai