Anda di halaman 1dari 5

Nilai Moral Dalam Novel “Jodoh”

Karangan Bapak Muhammad Prima Ersya

Nama : Abu fikri

ghulam hakim

Nim : 22086450

Prodi : pendidikan olahraga

Fakultas ilmu keolahragaan

Universitas Negeri Padang

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;

Bab 1

Dalam bab satu, saya menemukan nilai moral yang mana kita sebagai manusia tidak akan
bisa mengubah apa pun takdir dari Tuhan yang telah ada, tidak akan ada yang namanya
pengulangan waktu, sebagai manusia kita perlu mengetahui takdir yang Allah berikan ialah hal
yang terbaik, meskipun takdir itu adalah takdir kehilangan seorang yang paling berarti bagi kita,
seperti Ayah sang tokoh utama yang mati Syahid karena terkena timpaan loteng ketika
kebakaran terjadi.

Bab 2

Bab ini menjelaskan kepada pembaca mengenai perlunya sebuah perjuangan untuk
menggapai sebuah cita-cita, sebuah tekad tanpa usaha tidak akan membuahkan hasil apa pun.
Dalam paragraph pertama juga sang penulis menjelaskan kita sebagai manusia harus mampu
hidup mandiri dalam kondisi apa pun, tetap bersyukur dengan keadaan yang terjadi.

Bab 3

Pentingnya memahami konsep hubungan yang baik antara yang bukan mahrom bagi
sesame muslim dan muslimin di jelaskan di bab ini, tak ada seseorang pun yang memiliki sifat
yang sempurna baiknya, bahkan seseorang yang terkenal dengan ilmu agamanya pun masih
mampu untuk berpaling ke arah jalan yang sesat.
Bab 4

Kebahagian di ciptakan oleh keluarga yang saling memahami, tidak akan terjalin
hubungan yang baik antara anak dengan orang tua jika salah satu dari keduanya tidak memiliki
rasa empati yang tinggi. Tak ada kelakuan anak yang salah, yang salah ialah keteledoran orang
tua yang tak mampu memperhatikan anaknya, hingga terjerumus ke dalam lubang hitam yang
memnimbulkan penyelasan abadi.

Bab 5

Membaca Al-quran ialah kewajiban semua umat muslim, tidak ada hal yang lebih indah
dari pada mendengarkan lantunan ayat suci ketika merasa suntuk, dalam penggalan bab ini, saya
memahami bahwasanya didikan seorang ibu terhadap anaknya akan mempengaruhi kehidupan
anaknya selanjutnya.

Bab 6

Bab ini memiliki nilai kehidupan yang banyak, bagaimana kita tidak bisa menempatkan
akan menyukai siapa, dan harus menyikapinya dengan bagaimana, cara yang terbaik ialah tetap
konsisten dalam menjalankan sesuatu yang telah Allah takdirkan. Cinta bisa membuat seseorang
tidak mampu berpikir rasional, hal ini menyebabkan banyak orang yang terjerumus dalam lubang
hitam yang di galinya sendiri.

Bab 7

Cinta memang mampu merubah sikap seseorang, yang mana awalnya baik bisa menjadi
buruk dan bisa juga sebaliknya, yang awalnya buruk menjadi baik, semua terjadi karena pribadi
masing-masing bagaimana seorang tersebut mampu menahan sesuatu yang buruk untuk
menahann dirinya dari dosa yang akan ia dapatkan. Ketika merasa telah menemukan seseorang
yang tepat, tetaplah berdiskusi dengan Allah, karena apa pun kegiatan kita di dunia harus
melibatkan Allah agar segala yang kita kerjakan mendapatkan keridhannya, termasuk dalam
urusan percintaan ke jenjang pernikahan.

Bab 8

Perlunya rencana dalam bagaimana masa depan pernikahan ialah pesan moral yang ingin
penulis sampaikan, pernikahan bukanlah hal yang main-main, banyak yang harus di pahami dan
di ketahui, membangunn rumah tangga tidaklah semudah membangun istana pasir di pesisir
pantai, namun pernikahan ialah awal bagaimana kita mampu tetap mempertahankan pernikahan
atas nama Allah.
Bab 9

Perjuangan untuk membangun cita-cita rumah tangga yang penuh kebahagiaan tidaklah
sesederhana yang kita bayangkan, dalam bab ini penulis menjelaskan perjuangan sang tokoh
utama untuk mengumpulkan uang dengan usahanya, ia bekerja keras untuk memantapkan hati
dan factor finansial agar layak mempersunting seorang dokter.

Bab 10

Sudah banyak pepatah yang mengatakan, tidak ada usaha yang akan sia-sia, sama seperti
tokoh utama yang telah berjuang dengan usahanya, ia mendapatkan keuntungan besar dari hasil
kerja kerasnya, itulah yang di namakan keringat yang membuahkan hasil.

Bab 11

Setiap orang memiliki cara pandangnya sendiri-sendiri, tentu tidak semua hal yang
terpikirkan bisa sama dengan orang lain, persoalan pernikahan memang bukanlah hal yang
sepela, memperkirakan hal apa yang perlu di masa depan juga penting, namun jika melanjutkan
hubungan yang tidak halal juga tidak baik. Dalam bab ini penulis juga menjabarkan, ketika
seorang telah berada di fase aman dan terkecukupi dari sebelumnya, janganlah pernah tinggalkan
ibadah yang sebelumnya rajin kita lakukan, karena hal itu akan membuat Allah murka,
bukankah awalnya kita meminta riski kepada allah? Lalu mengapa setelah Allah memberikannya
kita lupa padanya. Hal inilah menjadi pesan moral bagi saya sebagai pembaca.

Bab 12

Semua orang bisa sukses, namun tidak semua orang bisa memiliki tekad yang besar, di
bab ini penulis menjelaskan, peran pendidikan yang penting dalam hal apapun, semua akan
mudah dengan adanya pembekalan ilmu yang cukup, namun kembali lagi kepada orangnya,
apakah ilmu tersebut bisa di aplikasikan atau tidak.

Bab 13

Ucapan yang dulunya pernah kita katakana di masa lalu akan mempengaruhi kita di masa
kini maupun di masa yang akan datang, siapa yang tidak tau jika setiap detik waktu terus berlalu,
taka da yang bisa di pastikan, bahkan kesetiaan Cinta sekalipun.

Bab 14

Benar, mendapatkan ridho dari manusia itu tidaklah mudah, setiap orang bisa berubah, ia
bisa berubah dari yang pernah kita ketahui sebelumnya, memikirkan tentang perubahan
seseorang terkadang memang membuat resah, jangankan wajah, perasaan seteiap manusia pun
bisa beruabah, yan dulunya lembut jadi kasar, yang dulunya sayang jadi biasa saja, yang dulunya
berkata ingin cepat menikah kini malah berkilah, tapi yakinlah rencana yang Allah susun akan
lebih indah.
Bab 15

Tidak ada yang sempurna di dunia ini, sekalipun seorang perempuan yang nampaknya
alim dan berilmu tinggi, Allahlah yang maha tau siapa yang benar dan siapa yang salah, manusia
hanya bisa melihat dari satu sisi saja, namun Allah mengetahui manusia dari segala sisi, hingga
sifat manusia yang hanya baik di luar munafik di dalam. Hijabnya hanya sebagai pajangan agar
ia di pandang baik, sikapnya hanya pajangan untuk di nilai orang sebagai muslim yang baik.
Dalam bab ini pesan moralnya ialah janganlah sesekali kita menilai seseorang dari luarnya saja,
karena ketika Allah sudah menampakkan sifat aslinya maka tidak aka nada lagi kebohongan
yang bisa di tutupi.

Bab 16

Janganlah terlalu memberikan harapan besar terhadap mahluk Allah dengan segala
kekurangnnya, sifat manusia memang cendrung sering berubah, hingga cinta yang awalnya akan
suci ternodai dengan lahar penghianatan secara perlahan dengan dalih pekerjaan.

Bab 17

Ketika kita menaruh harapan besar kepada manusia dari pada dari Allah maka Allah akan
menjauhkan hal itu dari kita, itulah yang terjadi, maka hendaknya sebagaimana kita muslim
hanya boleh menaruh harapan besar terhadap Allah, agar Allah senantiasa melindungi kita dari
sikap manusia yang tamak dan buruk.

Bab 18

Takdir yang Allah ukir memang tak akan pernah bisa di tebak, bahkan ketika kita sudah
membuat perencanaan maka belum tentu hal itu bisa kita lakukan, karena sesungguhnya Allah
lah yang maha tau apa yang terbaik, termasuk pilihan Jodoh untuk hambanya.

Bab 19

Siapa pun tidak akan mengetahui siapa yang akan Allah takdirkan untuk menjadi
jodohnya, namun dengan tetap beristiqamah terhadap ajarann Allah maka Allah pun akan
mempermudah segala urusan, meskipun di awali dengan sebuah lubang kegelapan.

Bab 20

Penyesalan memang selalu datang di waktu akhir, namun bukan berarti dengan
penyesalan itu kita hilang arah hidup, tetaplah berjalan dan istiqomah kembali, tampungkan
tangan ke atas, mintalah Ridho dari sang maha kuasa agar dilapangkan hati untuk menerima
kenyataan yang ada.
Kesan dan Pesan saya sebagi pembaca.

Untuk pertama kalinya saya membaca sebuah karangan dari guru saya sendiri, novel ini
menjadi perdana untuk saya baca sebagai mahasiswi. Novel ini mengajarkan saya tentang arti
kehidupan, arti kejujuran, arti dari kesetiaan hingga arti dari berserah diri kepada Allah. Tak ada
kata yang pas untuk menggambarkan bagaimana indahnya tulisan ini, semoga Bapak selalu di
berikan kesehatan dan rizki dari Allah dan bisa kembali menerbitkan sebuah buku untuk kami
sebagai pembaca. Syukron jazakallah khair pak.

Anda mungkin juga menyukai