Anda di halaman 1dari 4

HUKUM KECEPATAN

DISUSUN OLEH:
PENGERIAN HUKUM KECEPTAN

menyatakan bahwa setiap gaya aksi, memiliki gaya reaksi yang sama besar namun berlawanan
arah. Dalam konteks ini, "aksi" adalah gaya yang diberikan pada suatu objek, sementara
"reaksi" adalah gaya yang diterima oleh objek lain sebagai respons terhadap gaya tersebut.
Contohnya, ketika kita mendorong tembok, kita merasakan tangan kita terdorong mundur oleh
tembok dengan gaya yang sama besar namun berlawanan arah.

Percepatan suatu benda bergantung pada massa benda dan besarnya gaya yang bekerja.
Hukum keduanya mendefinisikan gaya sama dengan perubahan momentum (massa kali
kecepatan) per perubahan waktu. Momentum didefinisikan sebagai massa m suatu benda,
dikalikan dengan kecepatannya V.

rumus kecepatan

F=mxa

Dengan keterangan:

F: total gaya (N atau kgm/s²)


m: massa benda (kg)
a: percepatan benda (m/s²)

Persamaan ini menunjukkan bahwa benda yang mengalami gaya eksternal akan mengalami
percepatan dan besarnya percepatan sebanding dengan besar gaya. Besarnya percepatan juga
berbanding terbalik dengan massa benda untuk gaya yang sama, benda yang lebih berat akan
mengalami percepatan yang lebih kecil daripada benda yang lebih ringan.

CONTOH HUKUM NEWTON II

Ketika mobil mogok, Anda harus mendorongnya untuk memulai kembali. Saat Anda
mendorong mobil ke depan, Anda memberikan gaya yang menghasilkan percepatan. Gaya ini
mendorong mobil ke arah yang sama dengan gaya yang Anda berikan.

Ketika Anda meluncur di lereng dengan papan skateboard atau sejenisnya, gaya gravitasi
menarik Anda ke bawah. Gaya ini menghasilkan percepatan ke bawah, memungkinkan Anda
meluncur ke bawah lereng.

Contoh Hukum Newton 2 dapat diamati saat melempar batu secara vertikal ke atas. Pada
awalnya, batu bergerak dengan kecepatan konstan ke atas karena gaya yang diberikan oleh
tangan. Namun, ketika batu mencapai titik tertinggi, gaya gravitasi mulai memperlambat dan
akhirnya menghentikan gerakan batu, sehingga batu berhenti sejenak sebelum mulai turun
kembali ke Bumi.

Contoh di atas membuktikan, percepatan batu berhubungan dengan gaya gravitasi yang
berlawanan dengan arah pergerakan awalnya.
Saat Anda menginjak pedal gas pada mobil, Anda memberikan gaya yang menghasilkan
percepatan pada mobil. Semakin besar gaya yang Anda berikan, semakin besar pula
percepatan yang dialami oleh mobil.

Newton menunjukkan bahwa benda akan mengalami perubahan kecepatan saat diberikan
gaya. Ketika gaya tersebut searah dengan gerak benda maka kecepatannya akan bertambah,
sedangkan ketika gaya tersebut berlawanan dengan gerak benda maka kecepatannya akan
berkurang.

REFERESNSI HUKUM NEWTON INI NANTI DI ACAK AJA DO MAU DI MASUKIN DI MANA

hukum kecepatan mengatakan bahwa kekuatan yang dikembangkan ada dalam porsi pada
hasil dari masa dan percepatan suatu objek (Ismalasari & Wibowo, 2010)

masa memiliki pengaruh terhadap kecepatan karena semakin besar beban benda maka
kecepatan benda akan semakin kecil, begitu pula sebaliknya(Sirait, 2018a)

untuk menghitung kecepatan dengan masa dapat menggunakan nilai perhitungan hasil
eksperimen dan nilai perhitungan teoritis sebab perbedan hasil dari dua perhitungan tersebut
tidak terlalu signifikan(Zuhdi et al., 2022)

suhu memiliki peran terhadap tingkat kecepatan, semakin tinggi suhu semakin tinggi pula
kecepatan dan begitupula sebaliknya(Wirawan, S. K., 2021)

kecepatan terminal dipengaruhi oleh gaya hambat udara yang besarnya sama dengan gaya
gravitasi(Yudhi, Desi, Evi Noviani, 2020)

gaya gesek udara memiliki pengaruh prubahan kecepatan pada benda yang dijatuhkan bebas
dari atas tanah(Nubatonis, 2021)

masa memiliki pengaruh terhadap kacepatan karena semakin besar beban maka kecepatan
benda semakin kecil, begitu pula sebaliknya(Sirait, 2018b)

untuk menghitung kecepatan gesekan saluran lurus dapat menggunakan metode clauser yang
didasari oleh data distribusi kecepatan dan hukum distribusi kecepatan logaritmatik sedangkan
untuk menghitung gesekan saluran melengkung metode clauser tetap bisa digunakan namun
ada beberapa batasan yang harus dimengerti(Kironoto et al., 2012)

REFERENSI

Ismalasari, R., & Wibowo, S. (2010). Pembinaan olahraga tenis lapangan ditinjau dari aspek
biomekanik dan kinesiologi. Jurnal Ilmu Keolahragaan ARENA, 2(2).
Kironoto, B. A., Yulistiyanto, B., Istiarto, Sumiadi, Nugroho, B., & Ariyanto, A. (2012). the
Validity of Clauser’S Method for Determining Shear Velocity, U*, in a Curved Channel.
Dinamika TEKNIK SIPIL/Vol.12/No.3, 12(3).
Nubatonis, O. E. (2021). Model Persamaan Diferensial Orde Satu Untuk Masalah Kinematika
Garis Lurus. FRAKTAL: JURNAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA, 2(1).
https://doi.org/10.35508/fractal.v2i1.4039
Sirait, R. (2018a). Pengaruh Massa Terhadap Kecepatan dan Percepatan berdasarkan Hukum II
Newton Menggunakan Linier Air Track. In Jurnal Ilmu Fisika dan Teknologi (Vol. 2, Issue
2).
Sirait, R. (2018b). THE INFLUENCE OF MASS ON VELOCITY AND ACCELERATION BASED ON
NEWTON’S SECOND LAW BY USING LINIER AIR TRACK. Fisitek : Jurnal Ilmu Fisika Dan
Teknologi, 2(2). https://doi.org/10.30821/fisitek.v2i2.1807
Wirawan, S. K., et all. (2021). Analisis Permeasi Air pada Dehidrasi Osmosis Pepaya (Carica
Papaya). Agritech, 33(3).
Yudhi, Desi, Evi Noviani. (2020). PEMODELAN MATEMATIKA PENERJUN PAYUNG PADA POSISI
TRACK SEBELUM PARASUT DIBUKA. Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika Dan
Terapannya, 9(1). https://doi.org/10.26418/bbimst.v9i1.38740
Zuhdi, M., Makhus, M., & Wahyudi, W. (2022). Hubungan Kecepatan Stall dan Berat Total
Pesawat Aeromodelling Wing Dragon. KONSTAN - JURNAL FISIKA DAN PENDIDIKAN
FISIKA, 6(2). https://doi.org/10.20414/konstan.v6i2.78

Anda mungkin juga menyukai