Anda di halaman 1dari 27

PENGENALAN ALAT MESIN PERTANIAN

PRA PANEN DAN PASCA PANEN

LAPORAN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II

Felix Sihar Jeremy Hutauruk (190308081)


Juan Frice Kevin Siahaan (220308002)
Adinda Azzahra Ariyani (220308003)
Mutiara Fani Lubis (220308004)
Lumongga Sari Siregar (220308013)
Gery Matthew Marpaung (220308048)
Abdul Aziz Fajar Surya (220308050)

TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM A

PRAKTIKUM MESIN DAN PERALATAN


LABORATORIUM MESIN DAN PERALATAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2024
LEMBAR PENGESAHAN
PENGENALAN ALAT MESIN PERTANIAN
PRA PANEN DAN PASCA PANEN

LAPORAN

OLEH:
MUTIARA FANI LUBIS 220308004
TPB A

Laporan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian mata kuliah
Praktikum Mesin dan Peralatan Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Diketahui Oleh
Asisten Laboratorium

(Mutiara Azzahra)
200308015

PRAKTIKUM MESIN DAN PERALATAN


LABORATORIUM MESIN DAN PERALATAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2024
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pesatnya perkembangan penggunaan alat mekanisasi pertanian oleh petani
menyebabkan meningkatnya kebutuhan perawatan, perbaikan, pemeliharaan dan
pembuatan peralatan mekanisasi sehingga jumlah bengkel perawatan, perbaikan
dan pembuatan ala-alat pertanian terus bertambah.
Negara Indonesia merupakan salah satu kategori negara berkembang yang
sangat potensial di bidang pertanian. Hal ini didukung oleh kondisi fisik lahan yang
berada di kawasan iklim tropis. Luas lahan pertanian lebih kurang (61,635 juta
hektar) atau sekitar 82,71% dari seluruh luas lahan. Lahan tersebut sebesar 7,886
juta hektar digunakan untuk area persawahan. Perkembangan dibidang pertanian
terutama untuk komoditas padi dimanfaatkan oleh sebagian besar rakyat Indonesia
sebagai sumber mata pencaharian.
Pertanian dalam prospek perkembangannya memerlukan peran mekanisasi
pertanian. Mekanisasi pertanian dalam pengertian Agricultural Engineering,
mencakup aplikasi teknologi dan manajemen penggunaan berbagai jenis alat mesin
pertanian, mulai dari pengolahan tanah, tanam, penyediaan air, pemupukan,
perawatan tanaman, pemungutan hasil sampai ke produk yang siap dipasarkan. Dari
tujuannya, aplikasi mekanisasi pertanian dimaksudkan untuk menangani pekerjaan
yang tidak mungkin dilakukan secara manual, meningkatkan produktivitas sumber
daya manusia, dan lain sebagainya.
Alat dan mesin pertanian sangatlah berperan penting dalam berbagai
kegiatan pertanian diantaranya adalah menyediakan tenaga untuk daerah yang
kekurangan tenaga kerja Antisipasi minat kerja di bidang pertanian yang terus
menurun, meningkatkan kapasitas kerja sehingga luas tanam dan intensitas tanam
dapat meningkat, meningkatkan kualitas sehingga ketepatan dan keseragaman
proses dan hasil dapat diandalkan serta mutu terjamin, meningkatkan kenyamanan
dan keamanan sehingga menambah produktivitas kerja, mengerjakan tugas khusus
atau sulit dikerjakan oleh manusia dan memberikan peran dalam pertumbuhan di
sektor non pertanian.
Alat dan mesin pertanian digolongkan menjadi dua yakni alat dan mesin
budidaya pertanian serta alat dan mesin pengolahan hasil pertanian. Alat dan mesin
budidaya pertanian digunakan pada saat pra panen yakni pada saat pengolahan
tanah, penanaman bibit jagung dan pemberantasan hama dan penyakit tananaman.
Alat yang dapat digunkan misalnya traktor, alat penanaman biji-bijian, alat
penyemprot hama, dan lain sebagainya. Sedangkan alat pengolahan hasil pertanian
digunakan pada musim pasca panen yakni pada saat hasil-hasil pertanian yang
sudah matang perlu untuk diolah lagi apakah proses penyimpanannya,
pengeringannya atau proses peningkatan cita rasanya. Alat-alat yang dapat
digunakan misalnya alat pengering, alat pencacah, perontok padi dan lain
sebagainya.

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini untuk mengetahui fungsi dan prinsip kerja alat
pra panen dan pasca panen.
TINJAUAN PUSTAKA

Saat ini, distribusi batuan alsintan dinilai belum efektif (premature


mechanization), maksudnya proses menghadirkan alsintan belum diiringi kesiapan
kelembagaan (Aldillah,2016). Pemberian bantuan alsintan yang tepat sasaran dirasa
perlu untuk dievaluasi sehingga tidak memberikan permasalahan baru dalam bidang
pertanian. Misalnya alsintan tidak terpakai karena tidak sesuai dengan kebutuhan
atau diberikan kepada poktan yang tidak aktif. Oleh karena itu evaluasi
keberlanjutan program bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) perlu dilakukan
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efektivitas serta produktivitas sumber
daya pertanian melalui penggunaan teknologi tepat guna (Yusi, 2022).
Studi mengenai keefektifan alat pertanian pra-panen terhadap produktivitas
tanaman menjelaskan bahwa implementasi alat-alat tersebut telah memberikan
kontribusi positif dalam meningkatkan hasil panen. Dengan adopsi teknologi
modern dalam pertanian, seperti mesin pengolah tanah dan mesin penanam
otomatis, efisiensi kerja petani dapat ditingkatkan secara signifikan. Penggunaan
alat-alat pra-panen ini telah terbukti mengurangi waktu dan tenaga yang dibutuhkan
dalam proses pertanian, sehingga meningkatkan produktivitas tanaman secara
keseluruhan. Studi juga menunjukkan bahwa penggunaan alat pertanian pra-panen
dapat mengurangi kerugian akibat kesalahan teknis dan meningkatkan kualitas hasil
panen (Susanto, 2018).
Perancangan alat pertanian pra-panen merupakan langkah strategis dalam
meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Melalui integrasi teknologi
informasi dan teknik mekanisasi, alat-alat tersebut dirancang untuk memudahkan
proses penyiapan lahan, perawatan tanaman, dan panen. Fokus utamanya adalah
meningkatkan kualitas hasil panen, mengurangi kerja manual petani, dan
memperpendek waktu siklus pertanian. Inovasi tersebut memberikan dampak
positif terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, seiring dengan terus
berkembangnya teknologi di sektor pertanian (Widodo,2017).
Inovasi dalam alat pertanian pra panen menjadi kunci utama dalam
meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam sektor pertanian. Pengembangan
alat-alat seperti mesin pemotong padi yang otomatis, alat penanam bibit yang
presisi, dan sistem sensor untuk memonitor kondisi tanaman adalah beberapa
contoh inovasi yang telah mengubah cara petani bekerja. Teknologi seperti drone
dan robot juga telah diperkenalkan untuk mempermudah proses pra panen,
mengurangi waktu dan tenaga yang dibutuhkan, serta meningkatkan kualitas hasil
pertanian. Dengan terus mendorong inovasi dalam pengembangan alat pertanian
pra panen, diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi
keberlanjutan sektor pertanian dan kesejahteraan petani (Suryanto, 2017).
Pemanfaatan alat pertanian pra-panen telah menjadi kunci dalam
meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian di Indonesia. Dengan teknologi
modern, petani dapat mengoptimalkan proses pra-panen seperti penanaman,
perawatan, dan pemanenan tanaman. Inovasi dalam pengembangan alat pra-panen
juga membantu mengurangi kerugian hasil panen akibat kerusakan atau kehilangan,
serta meningkatkan kualitas produk pertanian. Penerapan alat-alat ini secara luas
telah membantu memperbaiki kondisi ekonomi petani, meningkatkan hasil
pertanian secara keseluruhan, dan memberikan kontribusi positif terhadap
ketahanan pangan negara. Dengan demikian, pemanfaatan alat pertanian pra-panen
menjadi penting dalam memajukan sektor pertanian Indonesia menuju
keberlanjutan dan ketahanan pangan yang lebih baik (Siregar, 2020).
Pengembangan alat pertanian pra-panen berbasis teknologi bertujuan
meningkatkan efisiensi usaha tani. Integrasi teknologi dalam alat pertanian
memungkinkan pengoptimalan proses-prsos pra-panen seperti penanaman,
perawatan, dan pemanenan. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada tenaga
kerja manusia, mempercepat waktu produksi, dan meningkatkan hasil pertanian
secara keseluruhan. Dengan efisiensi yang ditingkatkan, para petani dapat
memperoleh keuntungan lebih optimal dari usaha pertanian mereka serta
berkontribusi pada ketahanan pangan nasional (Hartono, 2019).
Teknologi pra dan pasca panen untuk memperlancar perkembangan
agroindustri tanaman pangan merupakan suatu keharusan,karena dengan teknologi
tersebut maka usaha tani jagung di lahan kering yang luas akan dapat dipermudah
keberlanjutannya sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Masukan teknologi
alat dan mesin pasca panen merupakan inovasi untuk menambah gairah petani lahan
kering khususnya, karena akan menambah kegiatan usahatani yang telah lama
kurang berkembang (Sudirman, 2014).
Panen dan penanganan pasca panen merupakan tahapan di dalam proses
produksi yang tidak kalah penting dibanding dengan tahapan-tahapan lainnya
dalam proses produksi pertanian.Berbagai input teknologi produksi yang dilakukan
untuk meningkatkan produksi dapat menjadi tidak berarti jika tahapan panen dan
penanganan pascapanen produk pertanian tidak dilakukan dengan tepat, benar dan
baik. Penanganan panen dan pascapanen tanaman pangan merupakan upaya yang
sangat strategis dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.Penanganan
pascapanen secara langsung memiliki peranan dalam menekan susut hasil
(losses),mempertahankan mutu hasil dan meningkatkan nilai tambah,serta
meningkatkan pendapatan petani (Robert, 2020).
Perontokan merupakan salah satu penanganan pasca panen yang
penting.Sejalan dengan perkembangan teknologi, alat perontok pun semakin
berkembang.Mesin perontok yang digunakan penjual jasa alsintan umumnya
bersifat multiguna, sehingga dapat digunakan untuk merontokan padi, kedelai dan
juga untuk memipil jagung.Dengan demikian, tingkat kehilangan hasil pada tahap
perontokan akan lebih kecil dibandingkan cara tradisional yang padat tenaga kerja
(beban kerja tinggi) (Tastra, 2003).Menurut (Chenglong et al, 2011) penggunaan
mesin perontok (thresher) dapat mengurangi biji rusak dan mengurangi biji yang
tidak terontok (Novi, 2016).
Saat ini, sudah cukup banyak tersedia teknologi maju panen, perontokan,
pengeringan,dan penggilingan padi. Namun tingkat adopsi dari teknologi tersebut
masih relatif rendah. Berbagai kendala yang dihadapi dalam mengadopsi teknologi
maju pascapanen, antara lain: (i) Ketidaktahuan petani, buruh, dan pedagang
tentang teknologi tersebut, (ii) Harga alat dan mesin pascapanen yang kurang
terjangkau oleh petani individu, (iii) Belum adanya jasa penyewaan alat dan mesin
pascapanen, (iv) Adanya tekanan dari buruh dan pengasak, karena khawatir akan
kehilangan lapangan pekerjaan, (v) Tidak adanya insentif perbedaan harga bagi
pedagang untuk melakukan kegiatan pengeringan, dan (vi) Rasa puas penggilingan
padi dengan alat dan mesin yang dimiliki saat ini. Untuk mempercepat adopsi
teknologi maju pascapanen, diperlukan beberapa alternatif kebijakan strategis,
antara lain: mengintensifkan introduksi,promosi dan demonstrasi alat dan mesin
pascapanen melalui penyuluhan dan pelatihan di tingkat kelompok tani,
memperbaiki harga pembelian gabah dan beras untuk memberi insentif bagi petani
dan pedagang melakukan pengeringan, dan penyediaan kredit lunak dengan
administrasi sederhana bagi perorangan atau perusahaan penyewaan alat dan mesin
pascapanen (Dewa, 2015).
METODOLOGI PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat


Adapun kegiatan praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin pada tanggal 04
Maret 2024 pada pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai di Laboratorium Mesin
dan Peralatan Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara, Medan.

Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah buku dan alat tulis
yang digunakan untuk mencatat materi dan arahan, handphone digunakan untuk
mencari literatur dan mendokumentasikan alat juga laptop digunakan sebagai alat
menyusun laporan. Bahan praktikum diambil dari beberapa jurnal sebagai sumber
literatur.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tabel 1. Alat Mesin Pertanian Pra Panen
No. Nama Alat Fungsi Prinsip Kerja
(beserta gambar)
1. Traktor Traktor digunakan Prinsip kerja utama traktor
untuk membajak, adalah konversi energi
mengolah tanah, panas dari pembakaran
dan melakukan bahan bakar menjadi
berbagai tugas energi mekanis untuk
pertanian lainnya menggerakkan roda.
seperti Proses dimulai dengan
penyemprotan pembakaran bahan bakar
pestisida, di dalam silinder mesin,
pengairan, dan yang menghasilkan
pemangkasan. dorongan yang mendorong
piston ke bawah. Gerakan
piston tersebut kemudian
disalurkan melalui poros
engkol untuk
menggerakkan roda
penggerak.

2. Mesin Pemotong Tanaman Mengumpulkan Harvester dilengkapi


tanaman yang dengan berbagai
sudah matang mekanisme pemotongan
seperti padi, jagung, seperti pisau atau reel yang
atau gandum. terpasang di bagian depan
mesin. Ketika mesin
dijalankan di atas ladang,
mekanisme pemotongan
ini akan dipicu untuk
berputar atau bergerak
maju, sehingga tanaman
yang sudah matang akan
dipotong secara tepat dan
dikumpulkan oleh mesin
untuk diolah lebih lanjut.
No. Nama Alat Fungsi Prinsip Kerja
(beserta gambar)
3. Mesin Penyiram Digunakan untuk Mesin ini mengandalkan
menyiram tanaman pompa untuk menghisap
secara otomatis atau air dari sumber seperti
manual. sumur atau 9ungai. Setelah
air disedot, pompa
kemudian memompanya
melalui pipa-pipa dan
selang irigasi ke area
pertanian yang
membutuhkan penyiraman.
Air kemudian
disemprotkan ke tanaman
melalui nozzle atau
sprinkler.

4. Mesin Pemotong Rumput Digunakan untuk Mesin ini mengandalkan


memotong rumput motor bensin atau listrik
di sekitar area untuk menggerakkan poros
pertanian, yang terhubung dengan
memperbaiki tepi pisau berputar. Ketika
jalan, atau mesin dihidupkan, energi
membersihkan dari motor menggerakkan
lahan. poros tersebut sehingga
pisau berputar dengan
kecepatan tinggi.
5. Mesin Penanam Benih Padi Digunakan untuk Prinsip utama dari mesin
menanam benih ini terletak pada sistem
secara teratur dan pengumpan benih yang
dalam jarak yang ada di dalam tangki benih.
sama di lahan Sistem ini menggunakan
pertanian. conveyor atau sekrup yang
berputar secara terus-
menerus untuk menarik
benih dari tangki dan
memindahkannya ke
saluran penyemai.
No. Nama Alat Fungsi Prinsip Kerja
(beserta gambar)
6. Mesin Pemupuk Digunakan untuk Mesin ini dilengkapi
menyebarkan pupuk dengan ember atau tangki
secara merata ke untuk menyimpan pupuk.
seluruh area Ketika mesin dijalankan,
pertanian. sistem pengumpan pupuk
akan memberikan pupuk
ke dalam spinner atau
sekrup, yang kemudian
menyebarkannya ke tanah
saat mesin bergerak.

7. Bajak Digunakan untuk Bajak biasanya ditarik oleh


membajak tanah traktor. Ketika bajak
dengan cara bergerak maju, pisau atau
menggali dan piringan bajak akan
membalikkan menyentuh tanah dan
lapisan tanah yang memotong serta
atas ke bawah. membalikkan lapisan
tanah. Hasilnya adalah
tanah yang tergembur dan
siap untuk penanaman.

8. Alat Penggali Digunakan untuk Bekerja dengan


menggali lubang menggunakan sebuah bor
tanam untuk berputar yang dijalankan
penanaman benih oleh sebuah motor. Ketika
atau penanaman alat ini diaktifkan, motor
tiang penyangga. akan memberikan putaran
pada bor, yang kemudian
menembus tanah dengan
ujungnya yang runcing.
No. Nama Alat Fungsi Prinsip Kerja
(beserta gambar)
9. Mesin Pemangkas Digunakan untuk Mesin ini dilengkapi
memangkas dengan pisau atau gergaji
tanaman buah atau yang berputar, yang
tanaman hias. digunakan untuk
memotong cabang-cabang
atau daun-daun yang tidak
diinginkan dari tanaman.

10. Alat Penggulud Alat penggulud Didasarkan pada


digunakan untuk penerapan tekanan dan
meratakan tanah gerakan silinder berat
atau permukaan untuk meratakan dan
lapangan setelah mengompakkan
penanaman atau permukaan tanah setelah
pemotongan. penanaman atau
pemotongan. Prosesnya
dimulai dengan
menggerakkan traktor
yang menggerakkan
silinder berat alat
penggulud. Silinder ini
biasanya terbuat dari
logam atau beton dan
memiliki bobot yang
signifikan.
No. Nama Alat Fungsi Prinsip Kerja
(beserta gambar)
11. Mesin Pengolahan Tanah Mesin pengolahan Mesin ini memiliki gigi
tanah digunakan yang diputar oleh traktor.
untuk mengolah Gigi tersebut digunakan
tanah sebelum untuk mencabik,
penanaman atau mengacak, dan
setelah panen untuk melembutkan tanah
mengendalikan dengan memotong gulma
gulma dan dan menggemburkan
mendorong permukaan.
pertumbuhan akar.

12. Pemotong Rumput Pemotong rumput Pemotong rumput


digunakan untuk menggunakan pisau
memotong rumput berputar yang diaktifkan
di lahan pertanian, oleh tenaga listrik, mesin
taman, atau bensin, atau tangan. Pisau
pekarangan. berputar memotong
rumput secara merata saat
mesin bergerak melintasi
area yang akan dipotong.

13. Traktor Tangan Traktor tangan Didasarkan pada


digunakan untuk penggunaan tenaga
membajak, manusia atau mesin
menyiangi, dan penggerak sederhana untuk
mengolah tanah di menggerakkan alat
lahan yang lebih pertanian yang terpasang
kecil atau sulit di belakangnya. Ini dapat
dijangkau oleh dilakukan dengan cara
traktor besar. menarik atau mendorong
traktor, tergantung pada
desain dan konfigurasi
alat.
No. Nama Alat Fungsi Prinsip Kerja
(beserta gambar)
14. Cangkul Meratakan dan Cangkul bekerja dengan
memecah gumpalan cara dipasang ke ujung
tanah serta tiang yang kemudian
mempersiapkan digunakan oleh petani
lahan untuk untuk menggali tanah
penanaman. secara manual. Gerakan
dorong dan tarik petani
mengubah struktur tanah,
membuatnya lebih mudah
untuk ditanami.

15. Alat Penyiang Rumput Membuang gulma Alat penyiang rumput


dari lahan pertanian. biasanya memiliki pisau
tajam yang berputar
dengan kecepatan tinggi.
Saat alat ini bergerak di
atas tanah, pisau tersebut
memotong dan mencabut
rumput liar dari akarnya.
Tabel 2. Alat Mesin Pertanian Pasca Panen
No. Nama Alat Fungsi Prinsip Kerja
(beserta gambar)
1. Combine Harvester Memotong Padi yang dipotong
,merontokkan dan termasuk jeraminya,
mengemaskan padi. semuanya dimasukkan ke
bagian perontokan. Gabah
hasil perontokan
ditampung dalam bagor,
dan jeraminya di tebarkan
secara acak di atas
permukaan tanah.

2. Boiler Menghasilkan uap Memanaskan air hingga


yang digunakan mencapai titik didihnya
dalam proses sehingga air berubah
perebusan menjadi uap (steam). Uap
(sterilizer) pada panas itulah yang
olahan kelapa sawit digunakan untuk berbagai
dan juga digunakan keperluan seperti untuk
dalam proses pemanasan crude oil agar
pemurnian minyak tidak membeku, untuk
(clarification) proses produksi minyak
kelapa sawit kelapa sawit, dan lain-lain.
mentah (cpo).
No. Nama Alat Fungsi Prinsip Kerja
(beserta gambar)
3. Mesin Sortasi Biji Kopi Menyelaraskan Menggunakan beberapa
kualitas kopi kering tingkatan ayakan yang
sebelum melakukan bergerak untuk
proses selanjutnya. memisahkan mutu biji
kopi. Ayakan ini telah
diatur sedemikian rupa
agar dapat bergerak
dengan tenaga tertentu.

4. Mesin Penggiling Padi Mengupas kulit Gabah akan terlepas dari


gabah menjadi kulitnya dan juga
beras putih. dilakukan penyosohan
berah pecah kulit dengan
bagian kulit aleurone
dihilangkan.

5. Mesin Depulper Memudahkan Biji kakao basah yang


proses pencucian telah dipisahkan dari
sekaligus cangkangnya dimasukkan
pemisahan salut biji melalui corong ke dalam
kakao dan biji tabung yang didalam
kakao. corongnya terdapat karet
yang berfungsi sebagai
pengaduk agar biji kakao
dapat saling bergesekan
sehingga menyebabkan
lapisan terjepit.
No. Nama Alat Fungsi Prinsip Kerja
(beserta gambar)
6. Reaper Memanen atau Penerapan seperti sabit
memotong padi yang digunakan untuk
secara mekanis. memanen padi.

7. Mesin Perontok Padi Merontokkan padi Merontokkan padi dengan


menjadi gabah. penggerak enjin (engine)
berbahan bakar bensin
yang kemudian
dipindahkan energi gaya
nya dengan sabuk pulley
dan di lanjutkan ke poros
perontok.

8. Traktor Tangan Pompa air, Mesin pengolah tanah


mengolah, tanah dengan menggunakan
alat prosesing, tenaga penggerak motor
trailer, dan bakar yang pada umumnya
sebagainya. motor diesel.
No. Nama Alat Fungsi Prinsip Kerja
(beserta gambar)
9. Mesin Perajang Daun Merajang atau Memanfaatkan putaran
Tembakau memotong daun dari motor bakar yang
tembakau agar daun dipasang pully dan
tembakau menjadi terhubung menggunakan
tipis. sabuk-V untuk
mengerakan poros yang
terpasang pisau perajang.

10. Chain Convenyor Memindahkan Mengikuti prinsip


barang-barang interkonektivitas yaitu
dengan cepat dari rantai menghubungkan
satu lokasi ke lokasi setiap roda gigi agar
yang lain. menghasilkan proses
pengangkutan yang lancar.

11. Mesin Pengering Biji Kopi Mengurangi kadar Dengan menggunakan


air dalam biji kopi prinsip sirkulasi udara
sehingga dapat panas untuk mengeringkan
memperpanjang biji kopi.
masa simpan biji
kopi dan menjaga
kualitasnya.
No. Nama Alat Fungsi Prinsip Kerja
(beserta gambar)
12. Mesin Huller Mesin yang Mesin huller
memiliki fungsi menggunakan berbagai
memisahkan kulit mekanisme seperti gigi-
dengan buah kopi gigi pengupas,piringan
sesaat setelah berputar atau proses
dipanen. gesekan untuk mengupas
kulit luar biji
kopi.tekananyang tepat
diterapkan untuk
menghilangkan lapisan
luar tanpa merusak biji
kopi yang berada di
dalamnya

13. Pod Breaker Memecah Kulit Mengupas buah kakao


Buah Dan setalah panen dengan
Memisahkan Biji memecah cangkang buah
Kakao Dengan serta memisahkan biji
Kulit Luar Buah kakao yang keluar dari
Kakao. dalam cangkang buah
dengan cangkang buah
yang di pecah sebelumnya
dibagian atau unit
pemecah.
No. Nama Alat Fungsi Prinsip Kerja
(beserta gambar)
14. Mesin Sangrai Kopi Menyangrai biji Produk dipanaskan dalam
kopi agar matang, ruang sangrai yang
sehingga siap untuk berputar dengan suhu
diproses lebih tertentu, sehingga
lanjut. pemanasan bisa merata.

15. Mesin Grinder Menghaluskan dan Memecahkan bahan padat


melembutkan menjadi potongan halus,
berbagai jenis dengan sebuah alat operasi
olahan makanan unit penting dalam banyak
yang akan pengolahan.
digunakan sebagai
bahan makanan
atau campuran
makanan.
Pembahasan
Pra panen adalah tahap dalam proses pertanian yang terjadi sebelum panen
sebenarnya dilakukan. Ini mencakup semua kegiatan yang dilakukan sebelum masa
panen untuk mempersiapkan tanaman agar siap dipanen, seperti perawatan
tanaman, pengendalian hama dan penyakit, serta pengelolaan lahan dan sumber
daya. Prapanen merupakan juga sebagai kegiatan sebelum panen. Tindakan pra
panen ini bertujuan untuk meminimalisir hasil yang kurang memuaskan pada
periode tanam selanjutnya.
Pasca panen yang merupakan proses setelah dilakukannya panen, dimana
pada proses ini pemanen akan membersihkan bekas panen dan mempersiapkan
lahan untuk siap tanam bibit selanjutnya. Sehingga setiap proses ini memiliki
kesatuan rangkaian yang cukup penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
hasil panen sekarang maupun kedepannya. Pasca panen dapat meningkatkan
efisiensi produksi seperti penggunaan tenaga kerja yang lebih sedikit apabila
menggunakan teknologi yang baik. Tujuan dari penanganan pasca panen adalah
untuk menyalurkan produk kepada konsumen dengan kualitas yang terjaga.
Manfaat pra panen dalam pertanian adalah persiapan yang dilakukan
sebelum masa panen untuk meningkatkan hasil produksi dan kualitas hasil
pertanian. Ini meliputi pemeliharaan tanaman, pengendalian hama dan penyakit,
pemupukan, irigasi yang tepat, dan praktik manajemen lainnya untuk memastikan
pertumbuhan tanaman yang optimal. Dengan melakukan pra panen dengan baik,
petani dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen mereka.
Manfaat pasca panen dalam pertanian adalah serangkaian tindakan yang
dilakukan setelah masa panen untuk menjaga kualitas dan nilai hasil pertanian. Ini
termasuk penyimpanan yang tepat, pengemasan, pengolahan (seperti pengeringan
atau penggilingan), dan distribusi produk pertanian. Dengan melakukan pasca
panen dengan baik, petani dapat memperpanjang umur simpan produk mereka,
mengurangi kerugian pasca panen, meningkatkan nilai jual, dan memastikan
ketersediaan makanan yang baik bagi konsumen.
Dalam konteks alat dan mesin pertanian, pra panen dalam alat dan mesin
pertanian merujuk pada tahap persiapan sebelum proses panen dilakukan. Ini
mencakup pengecekan, pemeliharaan, dan persiapan alat dan mesin pertanian yang
akan digunakan untuk memastikan kesiapan dan kelancaran proses panen.
Misalnya, memeriksa kondisi mesin pemotong padi atau traktor, serta memastikan
bahwa peralatan dan suku cadangnya tersedia dan berfungsi dengan baik sebelum
digunakan.
Dalam konteks alat dan mesin pertanian, pasca panen merujuk pada
serangkaian kegiatan dan peralatan yang digunakan setelah panen untuk
memproses, mengolah, dan mengelola hasil pertanian. Ini mencakup mesin
penggilingan, mesin pengeringan, alat sortasi dan penyaringan, mesin
penyimpanan, dan alat pengemasan. Tujuan dari alat dan mesin pasca panen ini
adalah untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi kerugian, mempertahankan
kualitas hasil, dan memfasilitasi distribusi dan pemasaran produk pertanian.
Misalnya, mesin penggilingan beras digunakan untuk menghasilkan beras dari padi,
sedangkan mesin pengeringan digunakan untuk mengurangi kadar air pada hasil
panen seperti biji-bijian atau buah-buahan.
Pra panen dalam pertanian merujuk pada serangkaian kegiatan yang
dilakukan sebelum panen untuk mempersiapkan tanaman agar siap dipanen. Ini
meliputi pengawasan kondisi tanaman, pemanenan sampel untuk analisis,
pengaturan alat dan mesin panen, serta perencanaan logistik untuk proses panen
yang efisien.
Pasca panen dalam pertanian mencakup serangkaian kegiatan yang
dilakukan setelah masa panen untuk memproses, mengolah, menyimpan, dan
mendistribusikan hasil pertanian. Ini termasuk pengeringan, pengolahan,
pemilahan, penyimpanan, pengemasan, transportasi, dan pemasaran produk
pertanian.
PENUTUP

Kesimpulan
Pra panen adalah tahap persiapan sebelum panen dilakukan yang meliputi
perawatan tanaman, pengendalian hama dan penyakit, serta pengelolaan lahan dan
sumber daya. Tujuannya adalah untuk meminimalisir hasil yang kurang
memuaskan pada periode tanam selanjutnya.
Pasca panen adalah proses setelah panen, di mana dilakukan pembersihan
bekas panen dan persiapan lahan untuk tanam bibit selanjutnya. Tujuannya adalah
memperbaiki kualitas hasil panen dan meningkatkan efisiensi produksi.
Dalam pertanian, pra panen dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi
dan kualitas hasil pertanian dengan melakukan pemeliharaan tanaman dan praktik
manajemen lainnya. Hasilnya adalah peningkatan produktivitas petani.
Pasca panen dilakukan untuk menjaga kualitas dan nilai hasil pertanian,
melalui penyimpanan, pengolahan, dan distribusi produk pertanian. Hasilnya
adalah memperpanjang umur simpan produk, meningkatkan nilai jual, dan
memastikan ketersediaan makanan yang baik bagi konsumen.
Dalam konteks alat dan mesin pertanian, pra panen adalah tahap persiapan
sebelum proses panen yang mencakup pengecekan, pemeliharaan, dan persiapan
alat dan mesin pertanian. Tujuannya adalah memastikan kesiapan dan kelancaran
proses panen.
Pasca panen dalam alat dan mesin pertanian melibatkan serangkaian
kegiatan dan peralatan untuk memproses, mengolah, dan mengelola hasil pertanian.
Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi, mengurangi kerugian, mempertahankan
kualitas hasil, dan memfasilitasi distribusi dan pemasaran produk pertanian.

Saran
Adapun saran yang dapat diberikan Untuk Laboratorium sebaiknya
melengkapi peralatan perbengkelan untuk memudahkan praktikan melaksanakan
kegiatan praktikum. Kepada praktikan sebaikmya lebih baik lagi dalam menyusun
laporan.
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, N., & Hartono, D. (2019). Pengembangan Alat Pertanian Pra-Panen


Berbasis Teknologi untuk Meningkatkan Efisiensi Usaha Tani.
Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 29(1), 45-52.
Molenaar,Robert.2020. PANEN DAN PASCAPANEN PADI, JADUNG DAN
KEDELAI Eugenia Volume 26 No. 1,Hal 17-28
Pratama, R., & Siregar, E. (2020). Studi Pemanfaatan Alat Pertanian Pra-Panen
oleh Petani Padi di Jawa Barat. Jurnal Agroekoteknologi Universitas
Padjadjaran, 18(2), 89-96.
Sartika,Novi Dewi.2016. Operasionalisasi Mesin Perontok Multiguna untuk
Kedelai Studi Kasus: Kecamatan Majalengka, Kabupaten
Majalengka.Jurnal Keteknikan Pertanian,Vol. 4,No. 1,Hal 1-8
Setyoningtyas,Yusi Dwi,DKK,2020.Evaluasi Keberlanjutan Pemanfaatan Alat
Dan Mesin Pertanian Pascapanen Kopi.JURNAL KETEKNIKAN
PERTANIAN Vol 10,No 2,Hal 162-171
Suryanto, D., & Setiawan, A. (2017). Inovasi Alat Pertanian Pra-Panen untuk
Meningkatkan Produktivitas Petani Sayuran di Indonesia. Jurnal Ilmu
Pertanian Indonesia, 22(1), 25-32.
Susanto, A., & Setyawan, B. (2018). Pemanfaatan Teknologi Modern dalam
Pengembangan Alat Pertanian Pra-Panen. Jurnal Teknologi Pertanian,
19(2), 123-130.
Swastika,Dewa Ketut Sadra.2016. TEKNOLOGI PANEN DAN
PASCAPANEN PADI: KENDALA ADOPSI DAN KEBIJAKAN
STRATEGI PENGEMBANGAN
Umar,Sudirman.2014.TEKNOLOGI ALAT DAN MESIN PASCA PANEN
SEBAGAI KOMPONEN PENDUKUNG USAHATANI JAGUNG DI
LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN.
Widodo, A., & Santoso, D. (2017). Perancangan Alat Pertanian Pra-Panen
Berbasis Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman
Pangan. Jurnal Agritech, 37(1), 12-19.
LAMPIRAN

Traktor Roda Empat Traktor Roda Dua

Penggiling Padi Sortasi Kopi

Pemecah Cangkang Pemeras Kelapa


Pencacah Pelepah Pencacah Sawit

Alat Angkut

Anda mungkin juga menyukai