Pendampingan Ukom Bunlin - Oktarizqi Fix2
Pendampingan Ukom Bunlin - Oktarizqi Fix2
NIM : P0 5130220080
Prodi/Tk : Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika/4
Kelompok :5
3. Teknik Pemasakan, Potongan Sayur dan Buah, Kelompok Hewani dan Karkas,
BB,BK, BDD
a. Teknik Pemasakan Basah
1) Boiling/Perebusan:Tekniknya hanya merendam bahan masakan
didalam air yang telah direbus.
2) Poaching : Hampir sama seperti boiling hanya saja dimasak dengan api
sedang dan perlahan.
3) Simmering : Butuh waktu yang lebih lama dibanding boiling. Hasilnya
akan membuat kuahnya jadi lebih wangi karena bumbu serta bahan-
bahan yang direbus lebih lama.
4) Stewing : Proses stewing sering juga disebut dengan menyetup atau
menyemur. Cairan yang biasa dipakai bukanlah air, melainkan
kaldu,santan, susu, atau mungkin bumbu kental yang sebelumnnya
sudah ditumis dulu.
5) Braising : Hampir sama dengan stewing hanya bedanya daging yang
disetup biasanya di-marinated atau direndam dulu. Proses rendaman
inijuga lama bisa 12-24 jam, tergantung dari jenis dagingnya. Daging
merah biasanya direndam lebih lama 24 jam dibandingkan daging
putih.
6) Steaming:Mengukus,menggunakan panci kukusan yang diisi air
mendidih dibawah nyala luletakkan panci yang lebih kecil atau dan dan
untuk meletakkan makanan yang ingin dikukus.
7) Au Ban Marie : Mengetim, caranya mirip dengan teknik
steaming,menggunakanpancikukusanyangdiisi airmendidihdi
bawahnya.Perbedaannya, di dalam panci diletakkan lagi panci berisi
air. Lalu, didalam panci berisi air ini barulah meletakkan dandang
berisi makananyangingin ditim.
b. Teknik Pemasakan Kering
1) Frying : frying atau menggoreng merupakan salah satu dari teknik olah
panas kering. Dimana pada saat pengolahan bahan makanan, panas
dihantarkan oleh minyak kepada bahan makanan yang dimasak.
2) Deep frying : memasak dengan menggunakan minyak banyak, bahan
makanan yang dimasak terendam di dalam minyak. Teknik olah ini
digunakan untuk mendapatkan hasil makanan yang crunchy.
3) Shallow frying : teknik olah ini adalah menggoreng dengan sedikit
minyak dan biasanya digunakan untuk menggoreng dengan satu kali
pembalikan saja.Dengan teknik olah ini,bahan makanan yang dimasak
tidak akan terlalu matang.
4) Sauteing : merupakan teknik olah panas kering menggunakan minyak
sedikit pada suhu tinggi saat proses memasaknya. Bahan makanan
yang disaute terlebih dahulu dicincang atau dihaluskan.
5) Stir frying : Teknik olah ini merupakan salah satu teknik olah andala
nuntuk masakan-masakan oriental terutama china. Stirfrying yaitu
memasak dengan menggunakan sedikit minyak dengan suhu tinggi
dalam waktu yang cepat dan sebentar.
6) PanFrying:proses memasak menggunakan teknik olah ini
menggunakan minyak sedikit atau tanpa minyak dengan menggunakan
pan dadar (wajan tipis, atau biasanya kita bilanh teflon hehehe) sebagai
alat yang digunakan dalam menghantarkan panas pada bahan makanan
yang dimasak. Minyak yang digunakan hanya untuk melumasi
penggorengan.
7) Baking : merupakan salah satu teknik olah panas kering yang metode
penghantar panas ke bahan makanan menggunakan metode
konveksi,yaitu panas yang dihantarkan melalui perputaran udara di
dalam alat masak.Bahasa kerennya baking adalah mengoven atau
memasak menggunakan oven.
8) Roasting:hampir mirip dengan teknik olah baking,hanya saja
penggunaan teknik olah roasting biasanya untuk hidangan-hidangan
yang berukuran besar.Atau bisa diartikan juga,Roasting adalah
mamanggang atau mengoven bahan makanan yang berukuran
besar/utuh.
9) Grilling : merupakan teknik olah panas kering dimana bahan makanan
dipanggang atau dibakar di atas bara api. Biasanya alat bantu yang
digunakan untuk memanggang bahan makanan tersebut disebut
dengang riddle.
c. Potongan Sayur
Berikut ini adalah jenis potongan yang biasanya diterapkan pada sayuran:
Paysanne:berbentuk irisan tipis.Jika dapat
dibentuk,berukuran1x1cm,misalnya pada wortel, kentang,lobak
Julienne:bentuk irisan halus memanjang2-3cm,untuk daun
bawang,kubis,wortel
Brunois:potongan halus kecil-kecil1/3cmuntuk
kentang,wortel.Biasanya digunakan untuk isian risol/roughut
Parisienne : jenis potongan yang berbentuk bola-bola kecil atau bentuk
lainnya dengan menggunakan pisau khusus yaitu Parisienne scoop atau
parisienne cutter yang biasanya digunakan untuk memotong
kentang /wortel:crinklecut
Dice / Macedoine : jenis potongan berbentuk persegi berukuran kecil
yang biasanya digunakan untuk sajian salad buah
Allumetes atau Machestik : memotong dengan ukuran 6,4 cm x 3,2
cmx3,2 cm berbentuk seperti korek api
Batonnet / jardinierre : memotong persegi panjang 3 cm, bentuk kotak
panjang,biasanya pada french fries
Chop:jenis potongan dengan dicincang besar sembarang dalam ukuran
dan potongan
Concasseer:jenis potongan cincang besar dan biasanya untuk tomat
Slice:potongan melintang atau miring dan harus rata
Cube:memotong dalam bentuk dadu ukuran 12 mm x12 mm x12 mm
Large Dice:memotong dengan ukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm
Shred : memotong dengan bentuk panjang dan tipis. potongan dapat
dilakukan dengan parutan keju dan potongan kasar,biasanya pada
sayuran yang berbentuk daun.
Wedge / chateau : potongan yang berbentuk seperti gendang. Biasanya
pada kentang/potato wedges.
Lozange:bentuk diamond
Chiffonnade:mengiris halus daun selada atau sayuran dengan teba l0,1-
0,2 mm dari daun:bayam, kolmerah, digunakan sebagai hiasan
Chiffonnade:mengiris halus daun selada atau sayuran dengan teba l0,1-
0,2 mm dari daun:bayam,kol merah,digunakan sebagai hiasan
Turning : potongan segi lima atau melengkung, biasa digunakan pada
wortel,lobak Vichy:potongan menurut bentuk dengan ketebalan 2
mm,biasa digunakan untuk wortel
Florets:sayuran yang dipotong perkuntum bunga,biasanya pada brokoli
atau kembangkol
d. Potongan Buah
Berikut ini adalah jenis potongan untuk buah yang dibedakan menjadi:
Parisienne : jenis potongan yang berbentuk bola-bola kecil. Biasanya
potongan ini digunakan untuk mengisi cocktail buah
Dice / Macedoine : jenis potongan berbentuk persegi berukuran kecil
yang biasanya digunakan untuk sajian salad buah.
Cubes:jenis potongan berbentuk persegi dan kubus berukuran1 x1cm.
Jenis potongan ini biasanya untuk salad buah atau untuk sajian buah
potong segar.
Chop:jenis potongan dengan dicincang besar untuk campuran saus dan
selai
Concassee:jenis potongan cincang besar dan biasanya untuk tomat
Slice:potongan ini biasanya untuk garnish pada hidangan yang ready
toeat
Cored (kerok):jenis potongan yang biasanya disajikan dalam esteller
Crushed (digerushalus):untuk jeruk peras
Grate (diparut):biasanya buah yang dipotong dengan jenis ini
digunakan untuk taburan,misalnya kulit jeruk sunkist
Mashed atau dihancurkan,salah satu contoh adalah alpukat yang
dihancurkan untuk sajianes alpukat
e. Potongan Hewani
Jenis potongan pada produk hewani antara lain sebagai berikut:
1. Potongan untuk daging sapi:
Goujons:dipotong sebesar ibu jari
Fillet:potongan daging tanpa tulang
Escalope:potongan tipis melebar
Emince:potongan tipis tetapi tidak lebar
Hache:potongan hasil gilingan (minced)
Rolls:bentuk potongan tipis lebar dan digiling
Paupiette:potongan seperti rolls namun diisi dengan sayuran
Grenadine:potongan tak menentu
Chop:potongan daging rusuk dengan tulang
Tornedos :potongan bulat melintang berukuran kecil
Cubes :potongan dadu berukuran 1x1cm
Strips:potongan persegi panjang 3x½cm
2. Potongan untuk ikan:
Supreme : ikan utuh tanpa isi perut. Biasanya ikan dengan potongan ini
direbus secara perlahan
Goujons:bentuk potongan sebesar ibu jari
Troncons : bentuk potongan melintang pada ikan tubuh lebar seperti
pada ikan bawal atau sepat
Darne : bentuk potongan melintang pada ikan tubuh bulat seperti pada
tenggiri dengan ketebalan hingga 1 cm. Dengan teknik ini tulang atau
duri ikut terpotong.
Flakes:bentuk potongan tak menentu dan kecil-kecil
Fillet:bentuk potongantan patulang pada bagian daging ikan pada
kedua sisi ikan.
Cubes:bentuk potongan dadu
Strips:bentuk potongan persegi panjang
Emince:bentuk potongan iris tipis tidak lebar
Hache:ikan giling yang dicincang
f. BB,BK dan BDD
Berat bersih pangan adalah berat pangan dalam bentuk belum diolah yang
sudah menjadi bagian yang dapat dimakan, sedangkan berat pangan kotor
adalah berat pangan pada saat belum diolah dan masih mengandung bagian
yang tidak dapat dimakan. Berat bersih makanan matang adalah berat
makanan olahan dan sebagian sudah dapat dimakan(dihitung persentase
BDD),sedangkan berat kotor makanan matang adalah berat makanan di
dalam ruangan. yang sudah diolah dan masih mengandung bagian yang tidak
bisa dimakan. BDD adalah bagian bahan makanan yang dapat dimakan baik
dalam keadaan mentah atau matang.
Rumus BK:Berat bersih/BDD x 100
Rumus BDD :Faktor konversi BDD x berat mentah kotor.
4. Fase Diet KEP dan Contoh Formula
a. Fase Diet KEP
1. Fase Stabilisasi
Fase stabilisasi merupakan fase awal perawatan yang umumnya
berlangsung 1-2 hari, tetapi dapat berlanjut sampai satu minggu sesuai kondisi
kl ini sanak.Pemantauan pada fase stabilisasi dilakukan dengan mencatat
tanda-tandavital(denyut nadi,frekuensi pernafasan,suhu badan),tanda-tanda
bahaya, derajat edema, asupan formula, frekuensi defekasi, konsistensi
feces,volume urine dan berat badan. Pada fase stabilisasi energi diberikan 80-
100kkal/kg BB/hr, protein 1-1,5 gr/kg BB/hr, cairan diberikan 130 ml/kg
BB/hr atau100 ml/kg BB/hr bila edema berat
2. Fase Transisi
Fasetransisi adalah masa peralihan dari fasestabilisasi ke fase
rehabilitasi dengan tujuan memberi kesempatan tubuh untuk beradaptasi
terhadap pemberian energi dan protein yang semakin meningkat. Pemantauan
pada fase transisi sama seperti pada fase stabilisasi. Fase transisi diberikan
energi100-150kkal/kgBB/hr,protein2-3g/kgBB/hr,cairan150ml/kgBB/hr
3. Fase Rehabilitasi
Fase ini dapat diberikan dilayanan rawat jalan maupun rawat inap.Fase
ini adalah fase pemberian makanan untuk tumbuh kejar. Pemberian energi
sebesar 150-220 kkal/kgBB/hr, protein 4-6 gr/kg BB/hr, cairan 150-200
ml/kgBB/hr,dalam bentuk F100 atau RUTF,bertahap ditambah makanan yang
sesuai berat badan.Umumnya berlangsung selama 2-4 minggu.Kemajuan
terapi dinilai dari kenaikan berat badan setelah fase transisi dan mendapat
F100 atau RUTF.
b. Contoh Formula
1. Formula F100
F100 merupakan formula khusus yang terdiri dari susu, gula, minyak dan
mineral mix/larutan elektrolit yang digunakan untuk terapi gizi
buruk.Pemberian F100 :
F100 dalam bentuk kering(susu,gula,minyak)diberikan untuk
keperluan 2 hari,karena formula pada suhu ruang hanya dapat bertahan
2 x 24 jam, catat tanggal saat F100 dibuat. Mineral mix diberikan
terpisah. Bahan makanan disimpan dalam wadah bersih, kering dan
tertutup,diletakkan dalam lemari bersih,bebas dari serangga dan
binatang pengerat (kecoak, tikus, dll). Susu yang telah dibuka hanya
bertahan selama1 bulan,catat tanggal saat susu tersebut dibuka.
Pada tahap awal,balita dengan BB<7kg hanya diberi F100.Bila
BB≥7kg,maka dapat diberikan 2/3 dari total kebutuhan kalori berupa
F100,sisanya diberikan berupa makanan yang mengandung tinggi
protein hewani dan tinggi energi/minyak.
2. Formula F75
Pada Fase Stabilisasi, calita gizi buruk diberi formula terapeutik F-
75,yang merupakan formula rendah protein (pada fase ini protein tinggi dapat
meningkatkan risiko kematian),rendahl aktosa, mengandung zat gizi makro
dan mikro seimbang untuk memastikan kondisi stabil pada balita.F-75
mengandung 75 kkal/100 ml dan menormalkan kekurangan mikronutrien serta
gangguan fisiologi, F-75 dalam kemasan sudah mengandung semua
mikronutrien yang diperlukan untuk stabilisasi, sehingga tambahan
mikronutrien tidak diperlukanlagi. Bila tidak tersedia formulaF-75 siap
pakai,makaF-75 dapat dibuat berdasarkan resep formula WHOF-75.