1. Latar Belakang Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam rangka
peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Pemenuhan kebutuhan dasar
tersebut masih mengalami berbagai kendala. Permasalahan yang dihadapi tidak
terlepas dari aspek yang berkembang dalam dinamika kehidupan masyarakat
maupun kebijakan pemerintah dalam mengelola persoalan yang ada. Dalam
mengatasi permasalahan perumahan, setiap prosesnya dilaksanakan secara
bertahap yakni melalui tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan,
pemeliharaan, dan pengembangan.
Pembangunan perumahan merupakan kegiatan yang bersifat multi sektor, Hasilnya
langsung menyentuh salah satu kebutuhan dasar masyarakat, juga pendorong
terjadinya pertumbuhan ekonomi yang jika dilakukan secara benar akan
memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan kesejahteraan dan
pengentasan kemiskinan. Hal tersebut disebabkan karena pembangunan
perumahan dapat mendorong pertumbuhan wilayah dan ekonomi daerah,
mendukung pembangunan sosial budaya dan memberikan efek multiplier terhadap
sektor lain seperti penciptaan lapangan kerja baik yang langsung maupun yang
tidak langsung.
Agar penyelenggaraan pembangunan perumahan berjalan optimal, tertib dan
terorganisasi dengan baik, diperlukan kebijakan, strategi dan program yang
komprehensif dan terpadu serta keterpaduan pelaksanaan yang mengacu pada
sasaran pembangunan perumahan yang telah ditetapkan dalam RPJMN maupun
RPJMD. Pada akhirnya selain mampu memenuhi hak dasar rakyat juga akan
menghasilkan suatu lingkungan perumahan yang sehat, serasi, harmonis, aman
dan nyaman.
Untuk menghasilkan kebijakan dan strategi yang baik, perlu adanya dukungan data
dan database yang akurat dan akuntabel. Oleh sebab itu diinisiasi adanya kebijakan
“Satu Data Indonesia” oleh Pemerintah yang tertuang dalam SE Menteri PAN-RB
No.5/2014 tentang Revitalisasi Unit Data dan Informasi Kementerian dan Lembaga
dengan tujuan mewujudkan Data yang akurat, mutakhir, terpadu, terintegrasi, dan
dapat diakses oleh Pengguna Data, sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan pengendalian pembangunan melalui perbaikan tata kelola Data
pemerintah.
Secara lebih spesifik, Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan
dan Kawasan Permukiman mengamanatkan bahwa Pemerintah Provinsi dalam
melaksanakan pembinaan mempunyai wewenang yaitu salah satunya menyusun
dan menyediakan basis data perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat
Provinsi. Dimana sesuai Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 115 Tahun
2021 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 54 Tahun 2021 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Kalimantan Barat.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sendiri mendukung adanya kebijakan satu
data dengan menerbitkan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 119 tahun
2019 tentang tentang Kebijakan Satu Data di Kalimantan Barat. Single Data System
tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang
berkualitas dan pengendalian pembangunan yang efektif, melalui pengelolaan data
pembangunan Daerah yang akurat, terintegrasi, lengkap, akuntabel, dinamis,
mudah diakses dan berkelanjutan.
Dilatarbelakangi pentingnya mewujudkan keterpaduan perencanaan dan
penyelenggaraan pembangunan perumahan serta mengakomodir dan
mengharmonisasikan amanat Undang-Undang serta ketentuan – ketentuan
tersebut, perlu adanya dukungan basis data yang dikelola secara seksama dan
berkelanjutan yang mampu mengakomodir kebutuhan pembangunan di bidang
perumahan dalam rangka merumuskan kebijakan pembangunan dan dalam
rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) yang
mensyaratkan ditetapkannya prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi dan
partisipasi masyarakat dalam setiap proses kebijakan publik.
Oleh karena Itu, untuk mewujudkan penyelenggaraan pembangunan perumahan
yang optimal, tertib serta terorganisir, diperlukan upaya – upaya guna
mengakomodir dan mengharmonisasikan amanat Undang-Undang serta ketentuan
– ketentuan tersebut melalui pembangunan basis data dan aplikasi pendukungnya
serta pengembangan sistem informasi yang diharapkan mampu mengakomodir
kebutuhan pembangunan di bidang perumahan dalam rangka menentukan
rumusan kebijakan pembangunan dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik (Good Governance).
Pada Tahun Anggaran 2022, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman yang mempunyai tugas utama
membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan Bidang Perumahan
Rakyat, berupaya mengoptimalkan pelaksanaan tugas penyediaan basis data secara
akurat, sistematis dan valid dengan mengalokasikan anggaran guna
mengembangkan Sistem Informasi Perumahan sebagai bentuk pengembangan dari
kegiatan sejenis di tahun sebelumnya, yang nantinya akan diintegrasikan dengan
Aplikasi Basis Data yang juga disusun pada tahun ini. Sistem informasi ini nantinya
juga akan terintegrasi dengan pelaksanaan Pemutakhiran dan Pengelolaan Data
Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
2. Maksud danTujuan a. Maksud
Tersedianya database atau sumber data yang valid, yang dapat digunakan oleh
dinas terkait dalam pengambilan keputusan secara cepat, serta dapat menjawab
pertanyaan dan permohonan masyarakat terhadap permasalahan perumahan
permukiman dan prasarana sarana utilitas kawasan perumahan dan
permukiman.
b. Tujuan
Tujuan dari Pekerjaan Pengembangan Sistem Informasi Perumahan dan
Kawasan Permukiman adalah :
1. Tersedianya database Perumahan dan Permukiman secara digital;
2. Memberikan informasi mengenai kondisi terkini Perumahan dan
Permukiman;
3. Membuat Sistem Informasi Perumahan dan Permukiman di Kalimantan
Barat yang mudah digunakan dan dapat dikembangkan secara
berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan;
4. Mengintegrasikan aplikasi Sistem Informasi Perumahan, Kawasan
Permukiman, dan Pertanahan Provinsi Kalimantan Barat dengan aplikasi
Basis Data dan dengan aplikasi Sistem Informasi bidang Perumahan dan
Kawasan Permukiman terkait yang sudah ada.
5. Sumber Pendanaan Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pembayaran APBD Provinsi Kalimantan Barat
Tahun anggaran 2022 dengan pagu anggaran sebesar Rp.400.000.000,- (Empat
Ratus Juta Rupiah)
8. Standar teknis Dalam melakukan pekerjaan ini, yang berkaitan dangan hasil kerja,standar teknis
yang digunakan :
Peta Rupa bumi Indonesia dalam format SHP yang terkoreksi oleh BIG.
10. Lingkup Pekerjaan Lingkup Pekerjaan adalah Jasa Konsultansi Penyusunan, Pengelolaan, Dan
Pengembangan Data Bidang Perumahan
Yang terbagi atas beberapa tahapan yaitu :
1. Persiapan Pekerjaan, meliputi :
o Pemahaman terhadap kerangka acuan kerja serta penyempurnaannya;
o Pemahaman terhadap ketentuan – ketentuan yang berlaku;
o Penyusunan metodologi kegiatan dan kerangka berpikir;
o Penyusunan jadwal seluruh kegiatan, personil, dan rencana kerja;
o Koordinasi dengan Tim Teknis dan Para Pemangku Kepentingan untuk
penyepakatan rencana kerja, metodologi pelaksanaan kegiatan dan output
kegiatan;
o Penyusunan konsep awal, kerangka pikir, dan alur aplikasi sistem
informasi serta alur integrasi.
2. Identifikasi data eksisting sistem informasi Perumahan tahun 2021 dan 2022,
meliputi :
o Identifikasi basis data yang sudah tersusun pada tahun sebelumnya;
o Identifikasi format pengumpulan data tiga tahun terakhir;
o Identifikasi kebutuhan data yang menjadi fokus dan prioritas penentu
kebijakan, serta kebutuhan data oleh masyarakat;
o Identifikasi dan pengumpulan SHP Peta yang akan digunakan;
o Diskusi dan konsolidasi data dengan stakeholder terkait.
3. Analisis dan pengolahan data, meliputi :
o Analisis aplikasi basis data Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi
Kalimantan Barat yang akan diintegrasikan dengan sistem informasi;
o Analisis kebutuhan penyempurnaan dan fokus data sesuai kebutuhan para
penentu kebijakan di Kalimantan Barat;
o Analisis peta yang digunakan;
o Analisis penyusunan rancangan aplikasi sistem informasi;
o Menyusun rancangan penyempurnaan aplikasi Sistem Informasi
Perumahan.
4. Integrasi dan Sinkronisasi;
o Integrasi data Perumahan Provinsi Kalimantan Barat yang sudah diinput
pada aplikasi basis data, maupun sumber data lain;
o Penggabungan dan sinkronisasi data dengan peta digital yang baru;
o Integrasi dengan aplikasi / sistem informasi lain di Kementerian PUPR.
5. Finalisasi, meliputi:
1) Penyempurnaan aplikasi Sistem Informasi Perumahan dan Permukiman
di provinsi Kalimantan Barat;
2) Menyusun mekanisme dan strategi penggunaan dan pengelolaan sistem
Informasi yang telah dibuat.
3) Penyusunan laporan kegiatan Penyusunan, Pengelolaan, Dan
Pengembangan Data Bidang Perumahan
4) Penyusunan Manual book / user guide penggunaan sistem informasi;
5) Alih pengetahuan kepada tim teknis;
11. Keluaran Adapun Keluaran Kegiatan meliputi :
1. Keluaran yang akan disajikan pada kegiatan Penyusunan, Pengelolaan, Dan
Pengembangan Data Bidang Perumahan di Provinsi Kalimantan Barat ini
berupa:
a. Pendataan Rumah Subsidi
b. Pendataan Rumah Susun
c. Pendataan Rumah Khusus
d. Pendataan Rumah Bantuan Akibat Bencana
e. Pendataan Rumah relokasi
f. Pendataan Rumah Tidak Layak Huni
g. Pendataan Rumah kos atau kontrakan
h. Pendataan losmen/penginapan
i. Pendataan rumah yang terletak di lokasi rawan bencana
j. Pendataan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU Permukiman)
Survei terinci dilakukan pada Kota Singkawang, sedangkan kolektifitas data
tahun 2021 dilakukan pada Kota Pontianak dan Kabupaten Sambas.
2. Laporan Pembuatan Sistem Informasi Perumahan Provinsi Kalimantan Barat:
3. Buku Manual / User Guide, berisi :
Petunjuk pengisian/input data, petunjuk penggunaan aplikasi sistem
informasi, maupun petunjuk pemutakhirannya. Buku Manual/ User Guide
aplikasi sistem informasi diserahkan bersama laporan akhir, setelah
pembahasan dilaksanakan sejumlah 5 (lima) eksemplar.
4. Seluruh file hasil pekerjaan (laporan) termasuk data penunjang (seperti peta,
foto, video) dan file relevan lainnya diserahkan dalam bentuk flash disk.
12. Peralatan, Material, Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa dapat digunakan dan harus
Personil dan
dipelihara oleh penyedia jasa :
Fasilitas dari
Pengguna Jasa Laporan dan data (bila ada)
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu (bila ada).
13. Peralatan dan Dalam melaksanakan pekerjaan, Penyedia jasa harus menyediakan peralatan yang
Material dari
dibutuhkan, seperti :
Penyedia Jasa
Konsultansi a. Kendaraan Roda 4 dan roda 2
b. GPS
14. Lingkup Penyedia jasa berhak mengajukan pembayaran didasarkan pada kemajuan
Kewenangan
pekerjaan atau prestasi kerja yang dibuktikan dengan Berita Acara sesuai dengan
Penyedia Jasa
kegiatan dilapangan, dan dilakukan secara bertahap.
15. Jangka Waktu Kegiatan ini dilaksanakan dalam jangka waktu 120 (Seratus Dua Puluh) hari
Penyelesaian
kalender terhitung sejak Surat Perjanjian Kerja sudah ditandatangani atau terhitung
Pekerjaan
sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
16. Personil Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan harus menyediakan tenaga yang
memenuhi ketentuan pekerjaan, baik ditinjau dari segi lingkup (besar) pekerjaan
maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. Adapun keperluan personil untuk
pekerjaan ini anatara lain :
Posisi Kualifikasi
Jumlah Bulan
A. Tenaga Ahli :
1. Team Leader - Pendidikan Min. S1 Teknik 4 Bulan
Perencanaan Wilayah dan
Kota/Teknik Arsitektur
- Pengalaman 2 Tahun
- Sertifikat Keahlian Perencanaan
Wilayah dan Kota- Muda (502)
atau Ahli Arstitektur – Muda
(101).
- Sebanyak 1 Orang
2. Programer - Pendidikan Min. S1 Sistem 4 Bulan
Informasi/ Teknik Informatika.
- Pengalaman 1 tahun
- Sertifikat Kompetensi
programer yang sesuai
- Sebanyak 1 Orang
B. Tenaga Pendukung :
1. Surveyor - Pendidikan Min. D3 Teknik Sipil 3 Bulan
- Pengalaman 2 Tahun
- Sebanyak 2 Orang
2. Operator Basis - Pendidikan Min. D3 semua 4 Bulan
Data Jurusan
- Pengalaman 2 Tahun
- Sebanyak 2 Orang
18. Kualifikasi Badan a. Syarat Kualifikasi Administrasi/ Legalitas untuk Penyedia Badan Usaha
Usaha
1) Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan
kegiatan/usaha.
a) Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
b) Surat Izin: Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Konsultansi Non Konstruksi
c) Bidang Usaha: Telematika, Sub Bidang : Aplikasi/Perangkat Lunak Kode
Sub Bidang (1.03.05);
2) Mempunyai status valid keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi
Status Wajib Pajak.
(NPWP dan SPT Tahunan PPh dua tahun terakhir dengan status Valid serta
mengunggah bukti tangkapan layar status Valid keterangan Wajib Pajak
berdasarkan hasil Konfirmasi Status Wajib Pajak yang diperoleh melalui situs
web resmi pemerintah yang membidangi perpajakan atau Surat Keterangan
Wajib Pajak dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) diunggah (upload) pada
fasilitas persyaratan kualifikasi lainnya)
1) Memiliki pengalaman:
a) Pekerjaan di bidang Jasa Konsultansi paling kurang 1 (satu) pekerjaan
dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak;
b) Pekerjaan yang serupa (similar) berdasarkan jenis pekerjaan,
kompleksitas pekerjaan, metodologi, teknologi, atau karakteristik lainnya
yang bisa menggambarkan kesamaan, paling kurang 1 (satu) pekerjaan
dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak; dan
c) Nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun
terakhir paling kurang sama dengan 50% (lima puluh persen) nilai total
HPS.
d) Penyedia dengan kualifikasi usaha kecil yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun atau Penyedia untuk Agen Pengadaan dari unsur Jasa
Konsultansi Nonkonstruksi Badan Usaha dan belum memiliki
pengalaman dikecualikan dari butir 1) huruf a) sampai dengan huruf c)
untuk nilai paket pengadaan sampai dengan paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Laporan