KASUS 5
Disusun Oleh :
2024
Kasus 5 : Apakah aspek filosofis pembelajaran daring?
Deskripsi
Perhatikan tiga video berikut https://www.youtube.com/watch?v=xnqmWNB8E2c dan
https://www.youtube.com/watch?v=uWJgMPE3Crw,https://www.youtube.com/watch?v=e5no
MZSSvXg. Situasi pembelajaran daring yang terjadi pada ketiga kelas tersebut dapat dianalisis
dari sudut pandang filosofisnya. Pandangan filosofis apa secara umum diyakini untuk
mengembangkan strategi pembelajaran yang dilakukan? Kembangkan pertanyaan-pertanyaan
untuk menganalisis dan menyelesaikan kasus tersebut.
Dewey menyatakan bahwa "the good school is cocerned with every kind of
learning that helps student, young and old, to grow" (2: 124). "sekolah yang baik
ialah yang memperhatikan dengan sunguh-sungguh semua jenis belajar (dan
bahannya) yang membantu murid, pemuda dan orang dewasa, untuk berkembang."
Sikap progresivisme, yang memandang segala sesuatu berasaskan fleksibilitas,
dinamika dan sifat-sifat lain yang sejenis, tercermin dalam pandangannya mengenai
kurikulum sebagai pengalaman yang edukatif, bersifat eksperimental dan adanya
rencana dan susunan yang teratur.
e. Prinsip-prinsip Pendidikan
(2) Apa yang dipandang benar adalah apa yang berguna atau berfungsi.
Pragmatisme pada dasarnya adalah sebuah pemikiran epistemologis.
Pengetahuan, menurut kaum pragmatis, berakar pada pengalaman. Manusia
mempunyai pemikiran yang aktif dan eksploratif, bukan pasif dan reseptif.
Manusia tidak hanya menerima pengetahuan, ia juga membuat pengetahuan itu
sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan. Jadi, usaha pencarian
pengetahuan adalah sebuah transaksi. Manusia berbuat terhadaplingkungannya,
kemudian ia mengalami konsekuensi-konsekuensi tertentu. Ia belajar dari
pengalaman transaksionalnya dengan dunia di sekelilingnya. Selain itu,
pengetahuan dari perspektif pragmatis perlu dibedakan dari keyakinan atau
kepercayaan. Hal-hal autentik tentang keyakinan manusia adalah urusan
pribadi, tetapi apa yang ia anggap perlu diketahui harus dapat didemonstrasikan
kepada pengamat yang memenuhi syarat dan tak berpihak. Dengan kata lain,
kepercayaan (keimanan) itu bersifat pribadi, sedangkan pengetahuan adalah hal
yang senantiasa bersifat publik. Dari sudut pandang pragmatis, sebuah
pernyataan dikatakan benar adalah jika dapat diuji dengan pengalaman empiris
yang bersifat publik. Selain itu, posisi epistemologi kaum pragmatis tidak
memberi tempat pada konsep-konsep apriori dan kebenaran-kebenaran absolut.
Manusia hidup dalam dunia pengalaman yang berubah secara terusmenerus dan
“apa yang berguna dan berfungsi” di hari ini bisa terbukti sebagai sebuah
penjelasan yang tidak memadai lagi di esok hari. Oleh karena itu, kebenaran
bersifat relatif dan apa yang benar di hari ini bisa tidak benar di waktu
mendatang atau dalam konteks situasi yang berbeda.
Sedangkan pada video ketiga yang terkait dengan SPLTV, adapun filosofi yan
g digunakan diantaranya filsafat pragmatisme dan filsafat rekonstruksionisme. Video
tersebut sesuai dengan aliran filsafat pragmatism karena pada pembelajaran tidak hanya
terpusat pada guru tetapi juga terpusat pada siswa. Guru berperan sebagai pembimbing
bagi siswa. Selain itu, video ini juga sesuai dengan filsafat rekonsutruksionisme karena
pada aliran ini, guru dituntut untuk memiliki keterampilan dalam membantu dan
menyediakan kondisi kepada subjek didik agar subjek didiknya mampu dan
keterampilan dalam memberikansolusi terhadap berbagai masalah sosial, ekonomi, dan
politik yang tumbuh dalam masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan materi dan model
pembelajaran yang diambil pada video ketiga.
DAFTAR PUSTAKA