Anda di halaman 1dari 57

Panduan Teknis

PEMILIHAN MAHASISWA
BERPRESTASI
Perguruan Tinggi Muhammadiyah
Aisyiyah (PTMA)
2024
A. LATAR BELAKANG
Tujuan pendidikan tinggi yang utama adalah mengembangkan potensi mahasiswa agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk
kepentingan bangsa. Selain itu, untuk menghasilkan lulusan yang menguasai cabang ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing
bangsa.
Dengan demikian, melalui fasilitasi perguruan tinggi, mahasiswa sebagai insan dewasa
harus dapat mengembangkan potensi secara maksimal agar dapat memenuhi tuntutan
sebagaimana diuraikan di dalam tujuan pendidikan tinggi.
Mahasiswa diharapkan memiliki kecerdasan komprehensif yang menyeimbangkan
antara hard skills dan soft skills. Kemampuan ini dapat diperoleh mahasiswa melalui kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Salah satu kegiatan yang dapat mendukung hal
tersebut yaitu Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) Se-Perguruan Tinggi
Muhammadiyah dan „Aisyiah (PTMA). Dalam Pilmapres PTMA ini akan diseleksi mahasiswa
yang memiliki prestasi unggul dan membanggakan pada ketiga kegiatan tersebut secara selaras
dan seimbang.
Dengan diselenggarakannya Pilmapres PTMA diharapkan setiap Perguruan Tinggi
Muhammadiyah dan „Aisyiah (PTMA) melakukan identifikasi dan memberi penghargaan
kepada mahasiswa yang berprestasi unggul dan membanggakan secara berkesinambungan.
Untuk itu perguruan tinggi Muhammadiyah dan „Aisyiah (PTMA) diharapkan memiliki
kebijakan yang mendorong pengembangan ketiga kegiatan tersebut.

B. TUJUAN
1. Memilih dan memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang meraih prestasi tinggi
dalam kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
2. Memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan kurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler sebagai wahana menyinergikan hard skills dan soft
skills mahasiswa.
3. Mendorong perguruan tinggi untuk mengembangkan budaya akademik yang dapat
memfasilitasi mahasiswa mencapai prestasi yang membanggakan secara
berkesinambungan

1
C. MANFAAT
Dalam rangka mengembangkan budaya akademik, mendorong daya saing sumberdaya
manusia, dan membudayakan apresiasi terhadap prestasi/capaian mahasiswa PTMA,
PUSPRESMA PTMA setiap tahun menyelenggarakan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi.

D. SASARAN
Sasaran Peserta Pemilihan Mahasiswa Berprestasi PTMA harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut.
Terdaftar pada PD-Dikti dan aktif sebagai mahasiswa maksimal semester VIII untuk
program sarjana dan diploma;
1. Berusia tidak lebih dari 23 tahun pada tanggal 1 Januari 2024 yang dibuktikan
dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau setara;
2. Belum pernah menjadi finalis Pilmapres PTMA dan Pilmapres Tingkat Nasional;
3. Melampirkan surat pengantar dari pimpinan perguruan tinggi bidang kemahasiswaan
(Wakil Rektor/Ketua/Direktur) yang menyatakan bahwa yang bersangkutan merupakan
wakil resmi mahasiswa berprestasi dari perguruan tingginya. Setiap perguruan tinggi
hanya dapat mengirimkan maksimal 4 delegasi, dengan rincian 2 (dua) orang
mahasiswa p a d a Program Sarjana, serta 2 (dua) o r a n g mahasiswa maksimal
pada Program Diploma.

E. PENYELENGGARA
Pilmapres diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Mahasiswa (Puspresma) PTMA
bekerjasama dengan host Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Co-host
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Tahap-tahap seleksi meliputi
Pendaftaran Peserta, Unggah Berkas Seleksi I dan Seleksi II.
1. Pendaftaran Peserta
Peserta yang dinyatakan lolos seleksi di tingkat perguruan tinggi melakukan
pendaftaran secara daring melalui laman http://pilmapres-ptma.umy.ac.id/ dengan
tahapan mengunggah kelengkapan dokumen sebagai berikut.
a. Formulir pendaftaran akun peserta Pilmapres PTMA Tahun 2024 pada link berikut
ini https://s.umj.ac.id/PendaftaranPILMAPRESPTMA2024
b. Pengisian data diri peserta dan unggah berkas secara lengkap pada link
http://pilmapres-ptma.umy.ac.id/ dengan format sebagaimana tabel 1 berikut ini.

2
Nama :
NIK/KITAS :
Tempat, Tanggal Lahir :
NIM :
No. HP (Akun WhatsApp Aktif) :
Alamat E-mail :
Program Pendidikan (Sarjana/Diploma) :
Program Studi :
Semester ke :
IPK Saat Ini :
Kode Perguruan Tinggi : Sesuai PD Dikti
Perguruan Tinggi :
Alamat Perguruan Tinggi :
No. Telepon Perguruan Tinggi :
Alamat E-mail Perguruan Tinggi :
Pas Foto (Berwarna) : (unggah)
Scan KTM : (unggah)
Scan KTP : (unggah)
Surat Pengantar dari Perguruan Tinggi : (unggah)
Data Portofolio CU : (unggah)
Naskah GK/PI : (unggah)
Video Bahasa Inggris : (unggah)
Tabel 1. Borang Pendaftaran Peserta (diisi secara daring)
c. Surat pengantar dari perguruan tinggi yang ditandatangani oleh pejabat bidang
kemahasiswaan di tingkat perguruan tinggi, bukan tingkat fakultas/prodi/jurusan
yang diunggah pada .
d. Mengisi portofolio Capaian Unggulan (CU) Wajib dilegalisasi yang dilampiri
bukti pendukung. Pengunggahan CU dilakukan satu-persatu dan urut berdasarkan
7 bidang CU yang dapat dilihat dalam Lampiran 1;
e. Mengunggah naskah Gagasan Kreatif (GK) untuk program Sarjana dan naskah
Produk Inovatif (PI) untuk program Diploma Wajib Ada Halaman Pengesahan.
Naskah GK dan naskah PI ditujukan

3
untuk menyelesaikan masalah pembangunan yang berkaitan dengan Sustainable
Development Goals (SDG‟s) dan Revolusi Industri 4.0. Naskah GK untuk Program
Sarjana dapat berupa konsep/strategi. Naskah PI untuk Program Diploma berupa
produk dapat dalam bentuk prototipe/desain/sistem/model. Detail penyusunan
naskah GK Program Sarjana serta naskah PI Program Diploma dapat dilihat dalam
Lampiran 3.
f. Mengunggah Link video bahasa inggris yang sebelumnya telah diunggah pada
Youtube. Detail ketentuan video bahasa inggris dapat dilihat dalam Lampiran 6.
2. Seleksi I Berkas Pilmapres PTMA 2024
Pada seleksi I berkas Pilmapres PTMA 2024 dilakukan dengan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut ini.
a. Peserta seleksi akan mengikuti Seleksi I Berkas CU, Video, poster Gagasan
Kreatif (GK)/ Produk Inovatif (PI) dan poster Deskripsi Diri (DD) yang telah
dikelompokkan berdasarkan masing-masing wilayah liga PTMA. Sebagai hasil
Seleksi selanjutnya setiap liga ditetapkan sejumlah peserta terbaik yang akan
mengikuti Grand Final Presentasi. Kuota peserta untuk setiap wilayah liga PTMA
ditetapkan berdasarkan persentase pendaftaran Pilmapres PTMA. Detail format
poster DD dan poster GK/ Poster PI dapatdilihat pada Lampiran 8
b. Penilaian naskah GK untuk Program Sarjana serta naskah PI untuk Program
Diploma, verifikasi portofolio CU, dan penilaian bahasa Inggris berdasarkan video
presentasi berbahasa inggris oleh dewan juri.
c. Puspresma PTMA mengumumkan peserta yang lolos Seleksi pada sosial media
Instagram https://www.instagram.com/puspresmaptma/ (Puspresma) dan
https://www.instagram.com/umjcampus/ (UMJ)
3. Grand Final
Grand Final Pilmapres PTMA Tahun 2024 merupakan tahap akhir seleksi
Pilmapres PTMA untuk menentukan para pemenang. Finalis akan diundang untuk
mengikuti presentasi berbahasa inggris secara daring melalui zoom meeting.
Berikut adalah rangkaian kegiatan dalam Grand Final Pilmapres PTMA
Tingkat Nasional.

4
a. Juri mengamati dan menilai hal-hal berikut.
1) Sikap dan perilaku finalis;
2) Portofolio CU melalui wawancara dengan sarana bantu poster Deskripsi Diri
untuk menggali informasi keunggulan finalis pada bidang tertentu-rubrik
penilaian portofolio CU melalui wawancara dapat dilihat pada Lampiran 2;
3) GK/PI yang diungkapkan secara lisan dalam bahasa inggris dengan alat bantu
poster GK/PI-rubrik penilaian GK/PI dapat dilihat pada Lampiran 5;
4) Kemampuan berpikir kritis, kreativitas, inisiatif, kepercayaan diri,
kepemimpinan, dan komunikasi, termasuk komunikasi dalam bahasa Inggris-
rubrik penilaian komunikasi dalam bahasa Inggris dapat dilihat pada Lampiran
7.
b. Juri merekomendasikan para pemenang untuk ditetapkan sebagai pemenang.
c. Panitia mengumumkan dan memberikan penghargaan kepada para pemenang.

F. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan Pilmapres PTMA Tahun 2024 dengan metode daring
(online). Pedoman penilaian didasarkan pedoman pelaksanaan Pilmpares Puspresnas Tahun
2024. Jadwal pelaksanaan Pilmapres PTMA 2024 ditampilkan dalam tabel berikut.

No Deskripsi Kegiatan Jadwal

1 Bimtek Persiapan Pilmapres PTMA 2024 melalui Instagram dan 05 Maret


zoom meeting serta Pihak PUSPRESMA PTMA Penyelenggara
2024
dengan acuan pedoman Pilmapres Puspresnas Tahun 2024.

2 (*) Pendaftaran Akun Peserta melalui link: *16-26


https://s.umj.ac.id/PendaftaranPILMAPRESPTMA2024 Maret 2024
(**) Pengisian Identitas dan Unggah berkas melalui link:
**28-31
http://pilmapres-ptma.umy.ac.id/ Maret 2024

3 Pembukaan Kompetisi Pilmapres PTMA 2024 02


April 2024

5
4 Seleksi I 02
April 2024

5 Technical meeting 03
April 2024

6 Penyelenggaraan Grand Final Pilmapres PTMA melalui Zoom 04


April 2024
Meeting
(link akan diberitahukan bersamaan dengan Technical Meeting
peserta H-1 Grand Final )
7 Pengumuman Juara 06
April 2024
Awarding Pengumuman juara dilakukan secara online melalui Zoom
Meeting.
Hasil pengumuman juara bisa diakses setelahnya pada sosial media
berikut.
Instagram:
https://www.instagram.com/puspresmaptma/ (Puspresma) dan
https://www.instagram.com/umjcampus/ (UMJ)

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Pilmapres PTMA Tahun 2024


Note:
(*) Pendaftaran Akun maksimal bisa dilakukan pada tanggal 26 Maret 2024 pukul 12.00
WIB
(**) Unggah Berkas maksimal bisa dilakukan pada tanggal 31 Maret 2024 pukul 12.00 WIB

G. SISTEM PENILAIAN
Sistem penilaian Pilmapres PTMA dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari
Seleksi Berkas, hingga presentasi pada Grand Final.

6
1. Penilaian Seleksi Berkas
Aspek penilaian pada Seleksi Tahap 2 meliputi nilai CU, nilai GK/PI, dan nilai
kemampuan bahasa Inggris (BI) berdasarkan video presentasi berbahasa Inggris
dengan komposisi masing-masing nilai adalah sebagai berikut.
a. Program Sarjana
Nilai CU : 45%
Nilai GK/PI : 35%
Nilai BI : 20%
b. Program Diploma
Nilai CU : 40%
Nilai GK/PI : 40%
Nilai BI : 20%
2. Penilaian Grand Final
Aspek penilaian pada Babak Final meliputi nilai presentasi GK/PI melalui
media poster GK/PI, nilai wawancara CU melalui media poster DD, nilai kemampuan
komunikasi dalam bahasa Inggris, dan nilai kepatutan yang meliputi integritas,
stabilitas emosi, dan bebas paham radikal. Komposisi nilai pada seleksi Final adalah
sebagai berikut.
a. Program Sarjana
Nilai CU : 45%
Nilai GK/PI : 35%
Nilai BI : 20%
b. Program Diploma
Nilai CU : 40%
Nilai GK/PI : 40%
Nilai BI : 20%
Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari Seleksi Tahap 1 dan Babak Final
direkapitulasi dengan komposisi penilaian akhir sebagai berikut.
Nilai Gabungan Tahap 1 : 30%
Nilai Gabungan Babak Final : 70%

7
Penetapan pemenang dilakukan dengan mengikutsertakan hasil kategorisasi
nilai kepatutan.

Nilai Akhir = (Nilai Gabungan Tahap 1 x 0,3) + (Nilai Gabungan Babak Final x 0,7)

Penetapan juara dan pembagian juara masing-masing pemenang dibagi 3 (tiga)


kategori berdasarkan liga (liga 1, liga 2, dan liga 3) untuk mahasiswa program Sarjana
dan program Diploma.
 Juara 1 : e-Sertifikat Kejuaraan + hadiah
 Juara 2 : e-Sertifikat Kejuaraan + hadiah
 Juara 3 : e-Sertifikat Kejuaraan + hadiah

Sehingga, total juara PILMAPRES PTMA sebanyak 18 orang dengan rincian


sebagai berikut :
 9 juara untuk kategori Mahasiswa program Sarjana.
1) Liga 1: 3 Juara
2) Liga 2: 3 Juara
3) Liga 3: 3 Juara
 9 juara untuk kategori Mahasiswa program Diploma.
1) Liga 1: 3 Juara
2) Liga 2: 3 Juara
3) Liga 3: 3 Juara

H. BIAYA PENDAFTARAN
Biaya pendaftaran Rp 150.000 (Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah) tiap peserta ke
bank BSI dengan nomor rekening 7093442398 a.n Fatimah Sari Siregar paling lambat Selasa,
26 Maret 2024 jam 12.00 WIB . Peserta melakukan konfirmasi pembayaran dengan
mengirimkan bukti pembayaran dengan format: Nama_Sarjana/Diploma_Semester_Nama
Perguruan Tinggi ke narahubung.

I. NARAHUBUNG
1. Arif : 089506104826 (PUSPRESMA)
2. Awaliah: 081221608506 (PUSPRESMA)

8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Petunjuk Pengisian dan Penilaian Portofolio Capaian Unggulan
A. Penjelasan Umum
1. Capaian Unggulan (CU) adalah hasil istimewa yang mendapat pengakuan dan
diperoleh selama menjadi mahasiswa baik dari kegiatan intrakurikuler, kokurikuler,
maupun ekstrakurikuler. Kegiatan yang menghasilkan capaian unggulan
dikelompokkan ke dalam tujuh bidang utama sebagai berikut.
a. Kompetisi, merupakan wujud capaian meraih gelar kejuaraan (dapat berupa
lomba bidang penalaran, olahraga, kesenian, keagamaan, atau sejenisnya).
b. Pengakuan, merupakan wujud capaian dalam suatu event tertentu, misalnya
menjadi narasumber atau pembicara, pelatih, juri, wasit, moderator, atau
sejenisnya.
c. Penghargaan, merupakan wujud capaian atas dedikasi atau keberhasilan
berinovasi yang memberikan dampak positif bagi lingkungan serta diberikan
oleh lembaga resmi (misalnya penghargaan berupa HaKI) atau masyarakat.
d. Karier Organisasi, merupakan wujud capaian karier di bidang organisasi
kemahasiswaan atau organisasi kemasyarakatan berupa Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris, Bendahara, atau satu tingkat di bawah pengurus harian.
e. Hasil Karya, merupakan wujud capaian prestasi berupa buku ber- ISBN (buku
referensi, buku ajar, novel, kumpulan puisi atau buku karya sastra, kumpulan
lukisan, dan sejenisnya), artikel ilmiah yang sudah diterbitkan, karya seni, karya
desain, temuan model, aplikasi komputer, produk inovatif, karya film, atau
sejenisnya. Hasil karya yang dimaksud bukan karya yang dikompetisikan.
f. Pemberdayaan atau Aksi Kemanusiaan merupakan wujud capaian kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang memberikan dampak positif bagi
masyarakat/lingkungan, baik berupa pemrakarsa, koordinator, atau peserta.
g. Kewirausahaan, merupakan wujud capaian di bidang wirausaha yang
memberikan dampak kesejahteraan kepada komunitasnya.
Note: Dalam mengunggah CU dilakukan satu-persatu beserta buktinya dan
urut berdasarkan 7 bidang utama.
2. Kegiatan yang dilakukan event organizer dan dapat diikuti oleh siapa saja asal
membayar sejumlah biaya tidak dianggap sebagai capaian unggulan.

9
3. Publikasi karya di dunia maya tidak langsung berarti diterima atau dimanfaatkan
oleh masyarakat internasional.
4. Melalui google form nantinya peserta mengajukan maksimal 10 CU. Untuk tiap
bidang, peserta hanya boleh mengajukan maksimal 4 CU yang dapat berkombinasi
untuk menghasilkan skor setinggi mungkin.
5. Setiap CU hanya boleh digunakan untuk 1 bidang.
6. CU yang mendapat skor hanyalah CU yang dilengkapi Pengesahan Capaian
Unggulan (PCU).
a. PCU adalah fotokopi SK/Piagam/Sertikat atau alat bukti lainnya yang dibubuhi
stempel PT dan tanda tangan pejabat yang berwenang (untuk menerangkan
bahwa fotokopi itu dibuat sesuai dengan aslinya).
b. Tiap PCU harus dialihwujudkan menjadi dokumen digital dalam format JPG
dan diberi nama file CUXX_Nama_Semester_NamaPT_KodeCU, contoh:
Sartika_IV_UMJ_1A1
7. Dalam web simawa Pilmapres PTMA ada beberapa lampiran yang harus diunggah
dengan melampirkan bukti capaian dan URL untuk diunggah pada laman yang
disediakan dalam bentuk file pdf/jpg/png. Berikut merupakan petunjuk membuat
data portofolio CU.
a. File merupakan file yang digunakan dalam membuat data portofolio capaian
unggulan (CU) dengan cara mengisi data CU sesuai bidang disertai dengan link
bukti capaian. File ini dapat diunggah pada link berikut.
http://pilmapres-ptma.umy.ac.id/
b. Untuk proses pengisian agar berpedoman pada Tabel Kategorisasi Capaian
Unggulan serta Tabel Kodifikasi (Coding) dan Skor Capaian Unggulan
c. Peserta disarankan memberikan penamaan File Bukti CU dengan format:
CU01_Nama_NamaPT_Sarjana/Diploma_Semester
CU02_Nama_NamaPT_Sarjana/Diploma_Semester
Dan seterusnya
Contoh: CU01_Wulan Ndari_UMJ_Sarjana_IV
B. Kategori, Kodifikasi dan Skor Capaian Unggulan
Di tiap bidang kegiatan ada beberapa kategori. Kriteria untuk menetapkan
kategori bidang capaian unggulan dimuat dalam tabel di bawah ini.

10
Bidang
Kategori A/ Kategori B/ Kategori C/ Kategori D/ Kategori E/
Internasional Regional Nasional Provinsi Lokal PT

Peserta harus Peserta harus Peserta harus Peserta harus Tidak ada
merupakan merupakan merupakan utusan merupakan nilai untuk
utusan yang utusanyang yang mewakili utusan yang kompetisi
mewakili negara. mewakili daerah mewakili tingkat
negara. kampus. perguruan
Minimal harus tinggi.
Minimal harus adawakil dari 3 Minimal harus
Kompetisi

ada wakil dari 3 negaradi suatu Minimal harus ada ada wakil dari 3
negara di luar wilayah wakil dari 3 Perguruan
suatu wilayah regional. provinsi Tinggiberbeda.
regional. Contoh wilayah
regional adalah
ASEAN,
Asia, Asia
Pasifik,Eropa,
dll
Peserta berperan Peserta berperan Peserta berperan Peserta berperan Tidak
dalam event dalam event dalamevent dalam event ada nilai
Pengakuan

tingkat tingkat regional tingkat tingkat provinsi untuk


international. nasional event
tingkat
perguruan
tinggi.
Diberikan oleh Diberikan oleh Diberikan oleh Diberikan oleh Tidak ada
Penghargaan

lembaga lembaga tingkat Presiden, Gubernur, nilai untuk


internasional. regional. Pemerintah Pusat, Pemda Provinsi, penghargaan
atau Lembaga Lembaga ari pergurua
Tingkat Nasional. Tingkat inggi sendiri
Provinsi.
Organisasi harus Organisasi Organisasi Organisasi Organisasi
Karir Organisasi

mempunyai mempunyai mempunyai mempunyai terbatas di


cabang minimal cabang minimal cabang minimaldi cabang di tiga perguruan
di 3 negara yang di3 negara di 5 provinsi PT berbeda. inggisendiri
berbeda di luar suatu regional
suatu wilayah
regional

11
Diliput oleh Diliput oleh Diliput olehmedia/ Diliput oleh Diliput oleh

Hasil Karya
media/ media/ masyarakat media/ media/
masyarakat masyarakat nasional. masyarakat masyarakat
internasional. regional. provinsi. perguruan
tinggi.
Pemberdayaan & Kemanusiaan Kewirausahaan

Berdampak Berdampak Berdampak secara Berdampak Berdampak


secara secararegional. nasional. untuk provinsi. untuk
internasional. kehidupan
kampus.

Berbadan hukum Berbadan Berbadan hukum Berbadan


dan jumlah hukumdan dan jumlah hukumdan Tidak
karyawan/mitra jumlah karyawan /mitra jumlah berbadan
>50 orang. karyawan/ mitra 21-30 orang. karyawan/mitra hukum.
31-50 orang. 3-20 orang.

Tabel Kategorisasi Capaian Unggulan

12
Tabel Kodifikasi (Coding) dan Skor Capaian Unggulan

13
Lampiran 2. Rubrik Penilaian Portofolio CU melalui Wawancara
Bobot Skor Skor
No. Komponen Penilaian
(Persen) 6.0-10.0 Terbobot
Verifikasi:
Keaslian Data Prestasi
1. 25
Kelayakan dan Kepatutan
Kejujuran
Wawasan:
2. Penjiwaan dan Penguasaan Materi (Kompetisi dan 30
Rekognisi)
Sikap dan Perilaku:
3. 10
Ekspresi, Etika, Kepercayaan Diri
Cara Menjawab:
4. Berpikir kritis, Kreatif, Inisiatif, 20
KemampuanKomunikasi, Argumentasi
5. Kepemimpinan: 15

14
Lampiran 3. Pedoman Penulisan Gagasan Kreatif/ Produk Inovatif
A. Batasan
Yang dimaksud sebagai Gagasan Kreatif adalah karya ilmiah (10 s.d. 20
halaman) belum pernah dipublikasikan, berisi uraian yang dilandasi penalaran logis
dan data akurat untuk hal-hal berikut.
1. Mengidentifikasi permasalahan yang membutuhkan solusi
a. Identifikasi permasalahan harus dilakukan melalui analisis potensi dan
kebutuhan lingkungan yang menjadi peneriman utama manfaat pemecahan
masalah. Dalam halini, yang dimaksud dengan lingkungan penerima manfaat
dapat berupa
1) Daerah berdasarkan lokasi geografis, misalnya kabupaten, provinsi,
wilayah Indonesia Timur, atau bahkan Negara Indonesia;
2) KJomunitas dengan identitas sosial tertentu, misalnya kelompok wanita,
kelompok pencinta wayang, kelompok pengusaha muda, kelompok
nelayan, dan sebagainya;
3) Gabungan kedua kondisi di atas, misalnya nelayan Kepulauan Seribu,
mahasiswa kurang mampu dari perguruan tinggi di provinsi NTB, dan
sebagainya.
b. Identifikasi permasalahan harus didukung dengan data yang akurat dan dengan
menyebutkan sumber data.
2. Mengidentifikasi berbagai kemungkinan solusi terhadap masalah yang diajukan.
3. Memilih kemungkinan solusi terbaik.
4. Merumuskan sasaran yang berciri SMART (Specific, Measurable, Acceptable,
Realistic, dan Timed Bound) sebagai salah satu langkah awal pemecahan masalah.
5. Menjabarkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan
kemungkinan solusi yang dianggap sebagai opsi terbaik.
6. Menjabarkan informasi tambahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
implementasi; yang antara lain dapat meliputi
a. Struktur organisasi pelaksana gagasan;
b. Jumlah, sumber, dan cara mengumpulkan dana yang dibutuhkan mitra penting
(stakeholder) program pembangunan yang bersangkutan.

15
Sebagai karya ilmiah, gagasan yang bersangkutan harus ditulis dengan mematuhi
kaidahpenulisan karya ilmiah. Bagi peserta Program Sarjana, gagasan tertulis dapat berupa
konsep/strategi.
B. Alur Penulisan
Naskah inti (di luar sampul, lembar pengesahan, daftar isi, dan daftar
pustaka) harus disajikan mengikuti sistematika berikut.
1. Lingkup Pembahasan
a. Penegasan lingkungan penerima manfaat beserta alasan untuk memilih
lingkungan yang bersangkutan.
b. Pernyataan mengenai teori utama (kalau ada) yang digunakan sebagai dasar
kerangka analisis.
2. Identifikasi Potensi dan Kebutuhan lingkungan
a. Uraikan potensi (yang dapat dikembangkan) dari lingkungan terpilih (ajukanlah
data/fakta pendukung). Misalnya Di daerah ini terdapat banyak sekali objek
yang dapat menarik wisatawan, seperti candi, benteng peninggalan zaman
Belanda, serta makam para pahlawan. Saat ini objek-objek tersebut masih sulit
dikunjungi karena minimnya infrastruktur penunjang pariwisata seperti jalanan
ataupun rumah penginapan.
b. Daerah ini memiliki hasil bumi yang melimpah, namun belum dikelola dengan
baik.
3. Ajukanlah data/fakta yang menunjukkan perlunya kegiatan tertentu untuk mengatasi
“situasi tidak ideal” yang dialami warga lingkungan pilihan Saudara. Misalnya
a. Tingkat buta huruf di daerah ini mencapai 60% sehingga dibutuhkan usaha
terorganisasi untuk mengatasi kondisi ini.
b. Para mahasiwa kurang mampu di provinsi ini dapat terbantu jika ada pihak yang
bersedia membangun rumah tinggal yang biaya sewanya tidak berbentuk uang
tunai, melainkan kesediaan penghuni untuk melakukan aktivitas sosial.
4. Rumusan Target Pembangunan
a. Target Pembangunan adalah hasil yang ingin dicapai sehubungan dengan
potensi dan kebutuhan lingkungan.
b. Target pembangunan dapat sekadar memanfaatkan/ mengoptimalkan potensi
(jika lingkungan tidak memiliki kebutuhan khusus).

16
c. Target pembangunan juga dapat memenuhi kebutuhan lingkungan.
d. Rumusan Target Pembangunan harus berciri SMART:
1) Specific (gagasan spesifik),
2) Measurable (dapat diukur secara objektif),
3) Acceptable (disepakati dan dapat diterima sebagai sesuatu yang tidak
bertentangan dengan hukum, norma, dan moral),
4) Realistic (mungkin untuk dicapai),
5) Time-bound (punya tenggat waktu dan kapan akan dicapai).
5. Analisis untuk memilih cara pencapaian target
a. Sebuah target mungkin saja dicapai melalui berbagai cara.
b. Untuk menemukan cara yang sebaiknya dipilih, perlu lebih dahulu memikirkan
berbagai kemungkinan cara.
c. Tiap alternatif cara harus dipertimbangkan untung-ruginya berdasarkan
sejumlah kriteria (misalnya tingkat kesulitan, besarnya biaya, lamanya waktu
yang dibutuhkan, dan sebagainya).
6. Penjabaran Rencana Kerja
a. Uraikan tahap tahap utama usaha pencapaian target.
b. Rinci tiap langkah utama ke dalam langkah kerja.
c. Sertakan perkiraan waktu/jadwal kerja.
7. Penjabaran Informasi Tambahan
Uraikan tambahan informasi yang relevan dengan pelaksanaan rencana
kerja, misalnya :
a. Struktur organisasi pelaksana gagasan;
b. Jumlah, sumber, dan cara mengumpulkan dana yang dibutuhkan;
c. Mitra penting/pemangku kepentingan (stake holders) program pembangunan
yang bersangkutan.
8. Visualisasi Gagasan
Gagasan juga digambarkan dengan sebuah bagan (Bagan Visualisasi
Gagasan Kreatif) dengan tujuan pembaca lebih memahami isi dari gagasan kreatif
dengan konsep yang dikenal dengan SaHaBaT (Sasaran, Hambatan, Bantuan,
Tindakan).

17
9. Lampiran
Mahasiswa dapat mengajukan lampiran-lampiran yang dianggap perlu
dicantumkan.

Contoh Bagan Visualisasi Gagasan Kreatif

18
10. Kriteria penilaian naskah GK
No Kriteria Penilaian Bobot

1 Penyajian 10

1.1 Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar 5

1.2 Kesesuaian pengutipan dan pengacuan dengan kaidah/standar 5


yang berlaku

2 Substansi Gagasan Kreatif 70

2.1 Fakta atau gejala dalam lingkungan yang menarik untuk dikaji 8

2.2 Identifikasi masalah yang terdapat dalam fakta/gejala dalam 8


lingkungan

2.3 Rumusan masalah sebagai hasil identifikasi masalah 10

2.4 Uraian mengenai akibat pembiaran yang merugikan 8


lingkungan

2.5 Uraian mengenai solusi yang berciri SMART 15

2.6 Uraian mengenai dampak lanjutan (efek bola salju) dari 8


pencapaian solusi

2.7 Rincian uraian mengenai Langkah-langkah Tindakan untuk 8


mencapai solusi

2.8 Uraian mengenai kendala/hambatan pelaksanaan gagasan dan 5


antisipasinya

3 Kualitas Gagasan 20

3.1 Keunikan dan orisinalitas gagasan 10

3.2 Keterlaksanaan Gagasan 10

11. Kriteria penilaian naskah PI


No Kriteria Penilaian Bobot

1 Penyajian 15

1.1 Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar 10

1.2 Kesesuaian pengutipan dan pengacuan dengan 5


kaidah/standar yang berlaku

19
2 Substansi Produk Inovatif 55

2.1 Masalah 20
2.1.1 Fakta atau gejala dalam lingkungan yang menarik untuk 7
dikaji

2.1.2 Identifikasi masalah yang terdapat dalam fakta/gejala dalam 8


lingkungan

2.1.3 Adanya uraian pihak terdampak 5

2.2 Solusi 35

2.2.1 Tujuan yang hendak dicapai dari solusi yang dipilih 5

2.2.2 Uraian mengenai solusi yang berciri SMART 15

2.2.3 Uraian mengenai pihak penerima manfaat 5

2.2.4 Rincian uraian mengenai langkah-langkah tindakan untuk 5


mencapai solusi

2.2.5 Uraian mengenai kebutuhan sumber daya 5


3 Kualitas Produk Inovatif 20

3.1 Keunikan Produk 10

3.2 Orisinalitas Produk 10


3.3 Kelayakan Produk 10

20
Lampiran 4. Rubrik Penilaian Naskah
A. Rubrik Penilaian Naskah GK
Kriteria Rentang
No Bobot Rubrik
Penilaian Skor

1 Penyajian 10

Gagasan/Naskah PI secara umum


ditulis dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang memenuhi kaidah
9 ≤ Skor ≤ 10 kebahasaan pada semua aspek
kebahasaan, yaitu kesatuan ide dalam
paragraf, kalimat, pilihan kata, dan
ejaan.
Gagasan/Naskah PI secara umum
ditulis dengan menggunakan bahasa
8 ≤ Skor < 9 Indonesia yang memenuhi kaidah
kebahasaan, namun ditemukan
kelemahan pada pemakaian ejaan dan
pilihan kata.
Gagasan/Naskah PI secara umum ditulis
Penggunaan dengan menggunakan bahasa Indonesia
bahasa Indonesia 7 ≤ Skor < 8 yang memenuhi kaidah kebahasaan,
1.1 5
yang baik dan namun ditemukan kelemahan pada aspek
benar kalimat sehingga logika bahasa dalam
kalimat terlanggar.
Gagasan/Naskah PI secara umum
ditulis dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang tidak memenuhi kaidah
kebahasaan, namun ditemukan
6 ≤ Skor < 7 kelemahan pada aspek kepaduan ide
dalam paragraf dan kalimat sehingga
logika bahasa dalam kalimat dan
kesatuan gagasan dalam paragraf
terlanggar.
Sebagian besar Gagasan/Naskah PI
dituangkan dalam paragraf yang tidak
5 ≤ Skor < 6 padu, kalimat yang tidak bergagasan
lengkap dan jelas, serta pilihan kata dan
ejaan yang tidak tepat.
Sumber-sumber yang dikutip
1.2 Kesesuaian 5 9 ≤ Skor ≤ 10 merupakan sumber yang otoritatif,
pengutipan dan
relevan dengan gagasan kreatif, dan

21
pengacuan dengan tercantum lengkap dalam Daftar
kaidah/standar Pustaka sesuai dengan gaya selingkung
yang berlaku yang digunakan oleh peserta.
Sumber-sumber yang dikutip
merupakan sumber yang otoritatif,
relevan dengan gagasan kreatif, namun
8 ≤ Skor < 9 ditemukan ketidakkonsistenan dalam
penulisan tanda baca pada penulisan
sumber acuan yang dikutip dan/atau
Daftar
Sumber-sumber yang dikutip
merupakan sumber yang otoritatif,
relevan dengan gagasan kreatif, namun
ditemukan cara mengutip yang
7 ≤ Skor < 8 meragukan apakah itu kutipan langsung
atau tak langsung dan penulisan Daftar
Pustaka yang tidak bersandar pada gaya
selingkung (tidak alfabetis, tidak
lengkap, atau memuat sumber-sumber
acuan yang tidak dikutip).
Sumber-sumber yang dikutip
merupakan sumber yang otoritatif,
6 ≤ Skor < 7 tercantum lengkap dalam Daftar
Pustaka sesuai dengan gaya selingkung
yang digunakan, namun kurang relevan
dengan Gagasan/Naskah PI.
Sumber-sumber yang dikutip diragukan
merupakan sumber yang otoritatif dan
5 ≤ Skor < 6 relevan dengan Daftar Pustaka,
meskipun tercantum lengkap dalam
Daftar Pustaka sesuai dengan gaya
selingkung yang digunakan.
2 Substansi Produk 70
Inovatif

Fakta atau gejala yang terdapat dalam


lingkungan yang dikaji dideskripsikan
Fakta atau gejala
9 ≤ Skor ≤ 10 secara detail dan relevan satu dengan
dalam lingkungan
2.1 8 yang lain sehingga mengarah pada
yang menarik
pentingnya pencarian solusi.
untuk dikaji
8 ≤ Skor < 9 Fakta atau gejala yang terdapat dalam
lingkungan yang dikaji dideskripsikan

22
secara detail, namun ada satu atau
sedikit hal yang kurang relevan atau
signifikan.
Fakta atau gejala yang terdapat dalam
lingkungan yang dikaji lengkap
dipaparkan namun disajikan secara
7 ≤ Skor < 8
tidak detail ATAU ada hal yang kurang
relevan diikutsertakan dalam
fakta atau gejala yang dipaparkan.

Fakta atau gejala yang terdapat dalam


lingkungan yang dikaji dipaparkan
6 ≤ Skor < 7 namun disajikan secara tidak detail dan
ada hal yang tidak relevan
diikutsertakan dalam fakta atau gejala
yang dipaparkan.
Fakta atau gejala yang terdapat dalam
lingkungan yang dikaji dipaparkan
5 ≤ Skor < 6 serba sedikit dan tidak signifikan
sebagai isu yang patut dikaji di samping
antarhal menunjukkan
ketidakrelevanan.
Identifikasi permasalahan yang
ditemukan pada fakta atau gejala dalam
9 ≤ Skor ≤ 10 lingkungan dilakukan secara sistematis
dan sepenuhnya relevan dengan fakta
atau gejala.

Identifikasi permasalahan yang


Identifikasi ditemukan pada fakta atau gejala dalam
8 ≤ Skor < 9 lingkungan dilakukan secara sistematis
masalah yang
2.2 terdapat dalam 8 namun ada sedikit masalah kurang
fakta/gejala dalam relevan dengan fakta atau
lingkungan Identifikasi permasalahan yang
ditemukan pada fakta atau gejala dalam
7 ≤ Skor < 8 lingkungan dilakukan secara kurang
sistematis atau ditemukan beberapa hal
yang menjadi masalah yang tidak
relevan dengan fakta atau gejala.
6 ≤ Skor < 7 Identifikasi permasalahan yang
ditemukan pada fakta atau gejala dalam

23
lingkungan dilakukan secara kurang
sistematis dan ditemukan beberapa hal
yang menjadi masalah yang tidak
relevan dengan fakta atau gejala
sepenuhnya relevan dengan fakta atau
gejala.
Identifikasi permasalahan tidak
dilakukan atau dilakukan namun sangat
sedikit yang dipaparkan karena dari
5 ≤ Skor < 6 paparan fakta atau gejala di lingkungan
langsung dirumuskan masalah tanpa
adanya upaya mengidentifikasi
masalah-masalah yang spesifik dalam
data atau gejala.
Rumusan masalah dipaparkan secara
lengkap dan relevan dengan masalah-
masalah yang teridentifikasi.
9 ≤ Skor ≤ 10 Pertanyaan- pertanyaan yang
menjabarkan rumusan masalah relevan
satu dengan yang lain yang
menunjukkan sistematika tahap-tahap
pemecahan masalah.
Rumusan masalah dipaparkan secara
lengkap dan relevan dengan masalah-
masalah yang teridentifikasi, namun
Rumusan masalah ditemukan sedikit hal dalam
8 ≤ Skor < 9
sebagai hasil pertanyaan-pertanyaan yang
2.3 10
identifikasi menjabarkan masalah yang kurang
masalah relevan atau meragukan untuk
dicarikan solusinya.
Rumusan masalah dipaparkan secara
lengkap, namun ditemukan beberapa hal
dalam pertanyaan-pertanyaan yang
7 ≤ Skor < 8 menjabarkan masalah yang kurang
relevan atau meragukan sebagai bagian
dari pertanyaan yang signifikan untuk
dicarikan solusinya.
Rumusan masalah langsung dipaparkan
6 ≤ Skor < 7 dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
yang beberapa di antaranya tidak

24
menunjukkan keterkaitan atau tidak
signifikan

Rumusan masalah langsung dipaparkan


dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
5 ≤ Skor < 6 yang menjabarkan masalah yang tidak
menunjukkan keterkaitan satu dengan
yang lain dan/atau tidak signifikan
untuk dicarikan solusinya.
Terdapat uraian detail dan logis tentang
9 ≤ Skor ≤ 10 akibat pembiaran yang merugikan
lingkungan.
Uraian tentang akibat pembiaran yang
8 ≤ Skor < 9 merugikan lingkungan cukup logis
Uraian mengenai
meskipun tidak detail.
akibat pembinaan Sebagian uraian tentang akibat
2.4 8
yang merugikan 7 ≤ Skor < 8 pembiaran yang merugikan lingkungan
lingkungan kurang logis meskipun detail.
Sebagian uraian tentang akibat
6 ≤ Skor < 7 pembiaran yang merugikan lingkungan
kurang logis dan kurang detail.
5 ≤ Skor < 6 Tidak ada uraian mengenai akibat
pembiaran yang merugikan lingkungan.
Kelima unsur SMART ditampilkan
9 ≤ Skor ≤ 10 secara lengkap dengan penjelasan yang
detail dan komprehensif.
Kelima unsur SMART ditampilkan
8 ≤ Skor < 9 secara lengkap dengan penjelasan yang
cukup detail dan cukup komprehensif.
Kelima unsur SMART ditampilkan
Uraian mengenai 7 ≤ Skor < 8 cukup lengkap disertai dengan
2.5 solusi yang berciri 15 penjelasan yang cukup detail dan cukup
SMART komprehensif.
Kelima unsur SMART ditampilkan
6 ≤ Skor < 7 cukup lengkap disertai dengan
penjelasan yang kurang detail dan
kurang komprehensif.
Kelima unsur SMART ditampilkan
5 ≤ Skor < 6 tidak lengkap disertai dengan penjelasan
yang tidak detail dan tidak
komprehensif.
Tercapainya sasaran program dapat
Uraian mengenai berlanjut dengan munculnya peluang
2.6 dampak lanjutan 8 9 ≤ Skor ≤ 10 manfaat/keuntungan bagi pihak-pihak
(efek bola salju) lain yang relevan dan/atau
penyelenggaraan program
dari pencapaian pengembangan di masa depan dengan
Solusi inovasi atau modifikasi untuk
memperbesar manfaat/keuntungan dari
solusi.

Tercapainya sasaran program dapat


terus berlanjut bagi lingkungan
penerima manfaat/ keuntungan dengan
8 ≤ Skor < 9 kemungkinan penyelenggaraan
program pengembangan di masa
mendatang yang tanpa inovasi atau
tanpa modifikasi untuk memperbesar
manfaat/ keuntungan dari solusi.
Tercapainya sasaran program dapat
terus berlanjut bagi lingkungan
penerima manfaat/keuntungan dengan
7 ≤ Skor < 8 kemungkinan penyelenggaraan program
pengembangan atau modifikasi untuk
memperbesar manfaat/keuntungan dari
solusi yang bergantung pada kinerja
atau ketersediaan sumber daya.
Tercapainya sasaran program dapat
terus berlanjut bagi lingkungan
penerima manfaat/keuntungan tanpa
6 ≤ Skor < 7 kemungkinan penyelenggaraan
program pengembangan atau
modifikasi untuk memperbesar
manfaat/keuntungan dari solusi.
5 ≤ Skor < 6 Tidak ada uraian tentang dampak
lanjutan dari pencapaian sasaran.
Uraian langkah-langkah pencapaian
9 ≤ Skor ≤ 10 solusi memperlihatkan hubungan yang
jelas antarlangkah dan detail.
Uraian langkah-langkah pencapaian
Rincian uraian 8 ≤ Skor < 9 solusi memperlihatkan hubungan yang
mengenai langkah- jelas antarlangkah meskipun tidak
2.7 langkah tindakan 8 detail.
untuk mencapai Uraian langkah-langkah pencapaian
Solusi 7 ≤ Skor < 8 solusi memperlihatkan kedetailan,
namun ada hubungan yang kurang jelas
Antarlangkah
6 ≤ Skor < 7 Uraian langkah-langkah pencapaian
solusi tidak detail dan sebagian

2
memperlihatkan hubungan yang kurang
jelas antarlangkah.
Uraian langkah-langkah pencapaian
5 ≤ Skor < 6 solusi hanya berupa rangkuman tanpa
detail dan penahapan yang jelas.
Kendala implementasi gagasan
9 ≤ Skor ≤ 10 dijelaskan beserta detail antisipasinya
yang relevan dan dapat
diimplementasikan.
Kendala implementasi ditemukan secara
8 ≤ Skor < 9 detail namun tidak disertai paparan
Uraian mengenai detail mengenai antisipasinya.
kendala/ hambatan Kendala implementasi dipaparkan
2.8 5 7 ≤ Skor < 8
pelaksanaan kurang detail dan disertai paparan
gagasan dan antisipasinya yang juga kurang detail.
antisipasinya 6 ≤ Skor < 7 Kendala implementasi dipaparkan,
namun tidak dipaparkan antisipasinya.
Kendala implementasi hanya berupa
5 ≤ Skor < 6 rangkuman yang kurang menunjukkan
relevansi dengan tindakan dan tanpa
disertai antisipasi penanganannya.
3 Kualitas Gagasan 20

Gagasan/Naskah PI merupakan
9 ≤ Skor ≤ 10 terobosan mutakhir yang belum
ditemukan dalam situasi atau
lingkungan serupa.
Gagasan/Naskah PI merupakan
8 ≤ Skor < 9 improvisasi, terinspirasi oleh gagasan
lain, tetapi disesuaikan dengan kondisi
lingkungan penerima manfaat.
Keunikan dan Gagasan/Naskah PI menerapkan
3.1 Orisinalitas 10 gagasan serupa terdahulu (adaptasi)
7 ≤ Skor < 8 yang belum banyak dikerjakan pihak
Gagasan
lain dan sesuai dengan lingkungan
penerima manfaat.
Gagasan/Naskah PI menerapkan gagasan
6 ≤ Skor < 7 serupa terdahulu (adaptasi) yang telah
banyak dikerjakan pihak lain dan sesuai
dengan lingkungan penerima manfaat.
Gagasan/Naskah PI sekadar mencontoh
5 ≤ Skor < 6 gagasan lain (imitasi) tanpa adaptasi dan
improvisasi.
3.2 10 9 ≤ Skor ≤ 10 Gagasan/Naskah PI mencerminkan
kesesuaian dengan cara/alam berpikir
mahasiswa sehingga mampu
direalisasikan segera karena memiliki
urgensi yang tinggi.

Gagasan/Naskah PI mencerminkan
kesesuaian dengan cara/alam berpikir
8 ≤ Skor < 9 mahasiswa sehingga mampu
direalisasikan segera karena memiliki
urgensi yang tinggi sepanjang sumber
daya tersedia.
Gagasan/Naskah PI mencerminkan
kesesuaian dengan cara/alam berpikir
7 ≤ Skor < 8 mahasiswa namun diperlukan waktu
yang panjang untuk merealisasikan
gagasan karena kondisi tertentu, seperti
Keterlaksanaan memerlukan tahap yang sangat panjang.
Gagasan Gagasan/Naskah PI tidak
mencerminkan kesesuaian dengan
cara/alam berpikir mahasiswa karena
6 ≤ Skor < 7 ada hal-hal yang meragukan dalam
argumentasi dalam gagasan meskipun
gagasan dapat direalisasikan segera
karena memiliki urgensi yang tinggi.
Gagasan/Naskah PI tidak mencerminkan
kesesuaian dengan cara/alam berpikir
mahasiswa karena ada hal-hal yang
meragukan dalam argumentasi dalam
5 ≤ Skor < 6
gagasan dan gagasan tidak dapat
direalisasikan segera karena kondisi
tertentu, seperti memerlukan tahap yang
sangat

B. Rubrik Penilaian Naskah PI


Kriteria Rentang
No Bobot Rubrik
Penilaian Skor
1 Penyajian 15
Penggunaan Gagasan/Naskah PI secara umum
bahasa Indonesia ditulis dengan menggunakan bahasa
1.1 10 9 ≤ Skor ≤ 10 Indonesia yang memenuhi kaidah
yang baik dan
benar kebahasaan pada semua aspek
kebahasaan, yaitu kesatuan ide dalam

2
paragraf, kalimat, pilihan kata, dan
ejaan.
Gagasan/Naskah PI secara umum
ditulis dengan menggunakan bahasa
8 ≤ Skor < 9 Indonesia yang memenuhi kaidah
kebahasaan, namun ditemukan
kelemahan pada pemakaian ejaan dan
pilihan kata.
Gagasan/Naskah PI secara umum ditulis
dengan menggunakan bahasa Indonesia
7 ≤ Skor < 8 yang memenuhi kaidah kebahasaan,
namun ditemukan kelemahan pada
aspek kalimat sehingga logika bahasa
dalam kalimat terlanggar.
Gagasan/Naskah PI secara umum
ditulis dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang tidak memenuhi
kaidah kebahasaan, namun ditemukan
6 ≤ Skor < 7 kelemahan pada aspek kepaduan ide
dalam paragraf dan kalimat sehingga
logika bahasa dalam kalimat dan
kesatuan gagasan dalam paragraf
terlanggar.
Sebagian besar Gagasan/Naskah PI
dituangkan dalam paragraf yang tidak
5 ≤ Skor < 6 padu, kalimat yang tidak bergagasan
lengkap dan jelas, serta pilihan kata
dan ejaan yang tidak tepat.
Sumber-sumber yang dikutip
merupakan sumber yang otoritatif,
relevan dengan gagasan kreatif, dan
9 ≤ Skor ≤ 10 tercantum lengkap dalam Daftar
Kesesuaian Pustaka sesuai dengan gaya
pengutipan dan selingkung yang digunakan oleh
1.2 pengacuan dengan 5 peserta.
kaidah/standar Sumber-sumber yang dikutip
yang berlaku merupakan sumber yang otoritatif,
relevan dengan gagasan kreatif, namun
8 ≤ Skor < 9 ditemukan ketidakkonsistenan dalam
penulisan tanda baca pada penulisan
sumber acuan yang dikutip dan/atau
Daftar
Sumber-sumber yang dikutip
merupakan sumber yang otoritatif,
relevan dengan gagasan kreatif, namun
ditemukan cara mengutip yang
meragukan apakah itu kutipan
7 ≤ Skor < 8 langsung atau tak langsung dan
penulisan Daftar Pustaka yang tidak
bersandar pada gaya selingkung (tidak
alfabetis, tidak lengkap, atau memuat
sumber-sumber acuan yang tidak
dikutip).
Sumber-sumber yang dikutip
merupakan sumber yang otoritatif,
tercantum lengkap dalam Daftar
6 ≤ Skor < 7 Pustaka sesuai dengan gaya
selingkung yang digunakan, namun
kurang relevan dengan
Gagasan/Naskah PI.
Sumber-sumber yang dikutip
diragukan merupakan sumber yang
5 ≤ Skor < 6 otoritatif dan relevan dengan Daftar
Pustaka, meskipun tercantum lengkap
dalam Daftar Pustaka sesuai dengan
gaya selingkung yang digunakan.
2 Substansi 55
Gagasan kreatif
2.1 Masalah 20
Fakta atau gejala yang terdapat dalam
lingkungan yang dikaji dideskripsikan
9 ≤ Skor ≤ 10 secara detail dan relevan satu dengan
yang lain sehingga mengarah pada
pentingnya pencarian solusi.
Fakta atau gejala Fakta atau gejala yang terdapat dalam
dalam lingkungan lingkungan yang dikaji dideskripsikan
2.1.1 7 8 ≤ Skor < 9 secara detail, namun ada satu atau
yang menarik
sedikit hal yang kurang relevan atau
untuk dikaji
signifikan.
Fakta atau gejala yang terdapat dalam
lingkungan yang dikaji lengkap
7 ≤ Skor < 8 dipaparkan namun disajikan secara
tidak detail ATAU ada hal yang
kurang relevan diikutsertakan dalam
fakta atau gejala yang dipaparkan.

Fakta atau gejala yang terdapat dalam


lingkungan yang dikaji dipaparkan
6 ≤ Skor < 7 namun disajikan secara tidak detail dan
ada hal yang tidak relevan
diikutsertakan dalam fakta atau gejala
yang dipaparkan.
Fakta atau gejala yang terdapat dalam
lingkungan yang dikaji dipaparkan
5 ≤ Skor < 6 serba sedikit dan tidak signifikan
sebagai isu yang patut dikaji di
samping antarhal menunjukkan
ketidakrelevanan.
Identifikasi permasalahan yang
ditemukan pada fakta atau gejala dalam
9 ≤ Skor ≤ 10 lingkungan dilakukan secara sistematis
dan sepenuhnya relevan dengan fakta
atau gejala.

Identifikasi permasalahan yang


ditemukan pada fakta atau gejala
8 ≤ Skor < 9 dalam lingkungan dilakukan secara
sistematis namun ada sedikit masalah
kurang relevan dengan fakta atau
Identifikasi Identifikasi permasalahan yang
masalah yang ditemukan pada fakta atau gejala
2.1.2 terdapat dalam 8
dalam lingkungan dilakukan secara
fakta/gejala dalam 7 ≤ Skor < 8 kurang sistematis atau ditemukan
lingkungan
beberapa hal yang menjadi masalah
yang tidak relevan dengan fakta atau
gejala.
Identifikasi permasalahan yang
ditemukan pada fakta atau gejala
dalam lingkungan dilakukan secara
6 ≤ Skor < 7 kurang sistematis dan ditemukan
beberapa hal yang menjadi masalah
yang tidak relevan dengan fakta atau
gejala sepenuhnya relevan dengan
fakta atau gejala.
Identifikasi permasalahan tidak
dilakukan atau dilakukan namun
sangat sedikit yang dipaparkan karena
5 ≤ Skor < 6 dari paparan fakta atau gejala di
lingkungan langsung dirumuskan
masalah tanpa adanya upaya
mengidentifikasi masalah-masalah
yang spesifik dalam data atau gejala.
Uraian yang sangat jelas dan lengkap
tentang karakteristik pihak terdampak
9 ≤ Skor ≤ 10 dari masalah yang ditemukan dan
dilengkapi dengan penjelasan
Dampaknya
Uraian yang sangat jelas dan lengkap
tentang karakteristik pihak terdampak
8 ≤ Skor < 9 dari masalah yang ditemukan namun
kurang dilengkapi dengan penjelasan
Dampaknya
Uraian yang cukup jelas dan lengkap
tentang karakteristik pihak terdampak
Adanya uraian 7 ≤ Skor < 8 dari masalah yang ditemukan namun
2.1.3 5
pihak terdampak kurang dilengkapi dengan penjelasan
Dampaknya
Uraian yang kurang jelas dan lengkap
tentang karakteristik pihak terdampak
6 ≤ Skor < 7 dari masalah yang ditemukan serta
kurang dilengkapi dengan penjelasan
dampakny

Uraian karakteristik pihak terdampak


tidak jelas dan lengkap tentang
5 ≤ Skor < 6 karakteristik pihak terdampak dari
masalah yang ditemukan dan tidak
dilengkapi dengan penjelasan
dampaknya.
2.2 Solusi 35
Uraian tujuan yang hendak dicapai
9 ≤ Skor ≤ 10 dinyatakan sangat jelas dan spesifik
2.2.1 Tujuan yang 5 serta terukur ketercapaiannya.
hendak dicapai
8 ≤ Skor < 9 Uraian tujuan yang hendak dicapai
dinyatakan jelas dan spesifik namun
dari solusi yang kurang terukur ketercapaiannya.
dipilih Uraian tujuan yang hendak dicapai
7 ≤ Skor < 8 dinyatakan cukup jelas dan spesifik
serta terukur ketercapaiannya.
Uraian tujuan yang hendak dicapai
6 ≤ Skor < 7 dinyatakan kurang jelas dan spesifik
serta kurang terukur ketercapaiannya.
Uraian tujuan yang hendak dicapai
5 ≤ Skor < 6 dinyatakan tidak secara jelas dan
spesifik serta tidak terukur
ketercapaiannya.
Kelima unsur SMART ditampilkan
9 ≤ Skor ≤ 10 secara lengkap dengan penjelasan yang
detail dan komprehensif.
Kelima unsur SMART ditampilkan
8 ≤ Skor < 9 secara lengkap dengan penjelasan yang
cukup detail dan cukup komprehensif.
Kelima unsur SMART ditampilkan
Uraian mengenai 7 ≤ Skor < 8 cukup lengkap disertai dengan
2.2.2 solusi yang berciri 15 penjelasan yang cukup detail dan
SMART cukup komprehensif.
Kelima unsur SMART ditampilkan
6 ≤ Skor < 7 cukup lengkap disertai dengan
penjelasan yang kurang detail dan
kurang komprehensif.
Kelima unsur SMART ditampilkan
5 ≤ Skor < 6 tidak lengkap disertai dengan
penjelasan yang tidak detail dan tidak
komprehensif.
Uraian yang sangat jelas dan lengkap
9 ≤ Skor ≤ 10 tentang karakteristik pihak penerima
manfaat dan dilengkapi dengan
penjelasan manfaatnya.
Uraian yang sangat jelas dan lengkap
8 ≤ Skor < 9 tentang karakteristik pihak penerima
Uraian mengenai manfaat namun kurang dilengkapi
2.2.3 pihak penerima 5 dengan penjelasan manfaatnya.
manfaat Uraian yang cukup jelas dan lengkap
7 ≤ Skor < 8 tentang karakteristik pihak penerima
manfaat namun kurang dilengkapi
dengan penjelasan manfaatnya.
Uraian yang kurang jelas dan lengkap
6 ≤ Skor < 7 tentang karakteristik pihak penerima
manfaat serta tidak dilengkapi dengan
penjelasan manfaatnya
Uraian yang tidak jelas dan lengkap
5 ≤ Skor < 6 tentang karakteristik pihak penerima
manfaat serta tidak dilengkapi dengan
penjelasan manfaatnya.
Uraian langkah-langkah pencapaian
9 ≤ Skor ≤ 10 solusi memperlihatkan hubungan yang
jelas antarlangkah dan detail.
Uraian langkah-langkah pencapaian
8 ≤ Skor < 9 solusi memperlihatkan hubungan yang
jelas antarlangkah meskipun tidak
detail.
Rincian uraian
Uraian langkah-langkah pencapaian
mengenai langkah-
7 ≤ Skor < 8 solusi memperlihatkan kedetailan,
2.2.4 langkah tindakan 5
namun ada hubungan yang kurang
untuk mencapai
jelas antarlangkah
Solusi
Uraian langkah-langkah pencapaian
6 ≤ Skor < 7 solusi tidak detail dan sebagian
memperlihatkan hubungan yang
kurang jelas antarlangkah.
Uraian langkah-langkah pencapaian
5 ≤ Skor < 6 solusi hanya berupa rangkuman tanpa
detail dan penahapan yang jelas.
Seluruh kebutuhan sumber daya yang
meliputi aspek manusia, keuangan,
9 ≤ Skor ≤ 10 waktu dan peralatan pendukung
diuraikan secara rinci, rasional dengan
disertai data dukung yang lengkap.
Seluruh kebutuhan sumber daya yang
meliputi aspek manusia, keuangan,
8 ≤ Skor < 9 waktu, dan peralatan pendukung
diuraikan cukup rinci, rasional dengan
disertai data dukung yang cukup
lengkap.
Uraian mengenai Seluruh kebutuhan sumber daya yang
2.5 5
kebutuhan sumber meliputi aspek manusia, keuangan,
daya 7 ≤ Skor < 8 waktu, dan peralatan pendukung
diuraikan cukup rinci, rasional namun
hanya sebagian yang dilengkapi data
dukung.
Hanya sebagian kebutuhan sumber
daya yang meliputi aspek manusia,
6 ≤ Skor < 7 keuangan, waktu, dan peralatan
pendukung diuraikan dengan rinci,
rasional dan dilengkapi data dukung.
5 ≤ Skor < 6 Hanya sebagian kebutuhan sumber
daya yang meliputi aspek manusia,
keuangan, waktu, dan peralatan
pendukung diuraikan kurang rinci,
rasional serta tidak dilengkapi data
dukung.
3 Produk Inovatif 30

Naskah PI merupakan terobosan


9 ≤ Skor ≤ 10 mutakhir yang belum ditemukan dalam
situasi atau lingkungan serupa.
Naskah PI merupakan improvisasi,
8 ≤ Skor < 9 terinspirasi oleh gagasan lain, tetapi
disesuaikan dengan kondisi
lingkungan penerima manfaat.
Naskah PI menerapkan gagasan
serupa terdahulu (adaptasi) yang
3.1 Produk 10 7 ≤ Skor < 8 belum banyak dikerjakan pihak lain
dan sesuai dengan lingkungan
penerima manfaat.
Naskah PI menerapkan gagasan serupa
6 ≤ Skor < 7 terdahulu (adaptasi) yang telah banyak
dikerjakan pihak lain dan sesuai dengan
lingkungan penerima manfaat.
Naskah PI sekadar mencontoh gagasan
5 ≤ Skor < 6 lain (imitasi) tanpa adaptasi dan
improvisasi.
Naskah PI mencerminkan kesesuaian
9 ≤ Skor ≤ 10 dengan cara/alam berpikir mahasiswa
sehingga mampu direalisasikan segera
karena memiliki urgensi yang tinggi.
Gagasan/Naskah PI mencerminkan
kesesuaian dengan cara/alam berpikir
8 ≤ Skor < 9 mahasiswa sehingga mampu
direalisasikan segera karena memiliki
Orisinalitas urgensi yang tinggi sepanjang sumber
3.2 10
Produk daya tersedia.
Gagasan/Naskah PI mencerminkan
kesesuaian dengan cara/alam berpikir
mahasiswa namun diperlukan waktu
7 ≤ Skor < 8 yang panjang untuk merealisasikan
gagasan karena kondisi tertentu,
seperti memerlukan tahap yang sangat
panjang.
6 ≤ Skor < 7 Gagasan/Naskah PI tidak
mencerminkan kesesuaian dengan
cara/alam berpikir mahasiswa karena
ada hal-hal yang meragukan dalam
argumentasi dalam gagasan meskipun
gagasan dapat direalisasikan segera
karena memiliki urgensi yang tinggi.
Gagasan/Naskah PI tidak
mencerminkan kesesuaian dengan
cara/alam berpikir mahasiswa karena
ada hal-hal yang meragukan dalam
5 ≤ Skor < 6 argumentasi dalam gagasan dan
gagasan tidak dapat direalisasikan
segera karena kondisi tertentu, seperti
memerlukan tahap yang sangat sangat
panjang.
Produk dapat diimplementasikan
dengan uraian perancangan produk
sangat detil dengan memperhatikan
9 ≤ Skor ≤ 10 kebutuhan, aspek dan kaidah disain,
serta aspek pengujian produk
dilakukan sangat sesuai dengan
parameter standar, teknik dan
teknologi pengujian
Produk dapat diimplementasikan
dengan uraian perancangan produk
cukup detil dengan hanya
8 ≤ Skor < 9 memperhatikan sebagian kebutuhan,
aspek dan kaidah disain, serta aspek
pengujian produk dilakukan sesuai
dengan parameter standar, teknik dan
3.3 Kelayakan Produk 10 teknologi pengujian.
Produk cukup dapat
diimplementasikan dengan uraian
perancangan produk cukup detil
dengan hanya memperhatikan sebagian
7 ≤ Skor < 8 kebutuhan, aspek dan kaidah disain,
namun aspek pengujian produk
dilakukan kurang sesuai dengan
parameter standar, teknik dan
teknologi pengujian.
Produk kurang dapat
diimplementasikan meskipun uraian
6 ≤ Skor < 7 perancangan produk cukup detil
dengan memperhatikan sebagian
kebutuhan, aspek dan kaidah disain
namun aspek pengujian produk tidak
dilakukan sesuai dengan parameter
standar, teknik dan teknologi
pengujian.

Produk tidak dapat diimplementasikan


karena uraian perancangan produk
tidak detil serta aspek pengujian
5 ≤ Skor < 6
produk tidak dilakukan sesuai dengan
parameter standar, teknik dan
teknologi pengujian.
Lampiran 5. Rubrik Penyajiann GK/PI dengan media Poster
A. Rubrik Penyajian GK dengan media Poster

RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI GAGASAN KREATIF

Rentang Skor 5 ≤ Skor < 6 (Sangat Kurang)


6 ≤ Skor < 7 (Kurang)
7 ≤ Skor < 8 (Cukup)
8 ≤ Skor < 9 (Baik)
9 ≤ Skor ≤ 10 (Sangat Baik)

No. Kriteria Bobot Range Rubrik


Penilaian Skor
1 Penyajian 50
Informasi gagasan kreatif tersaji pada poster secara
ringkas; lengkapmemuat bahasan-bahasan pokok
gagasan kreatif dan sumber- sumber acuan yang
1.1 Poster 15 9 ≤ Skor disajikan; dan menggunakan bahasa yang sesuai
≤ 10 dengan kaidah bahasa ragam formal laras ilmiah;
keseimbangan warna (kontras) dan ukuran pada
moda verbal (tipografi) dan modavisual (gambar,
tabel, grafis) sesuai dan dengan penempatan (tata
letak) moda verbal dan visual yang tepat sehingga
keharmonisan moda verbal dan visual itu
menghasilkan keterbacaan yang
tinggi.
Informasi gagasan kreatif tersaji pada poster
secara ringkas dan lengkap memuat bahasan-
8 ≤ Skor bahasan pokok gagasan kreatif dan sumber-
<9 sumber acuan yang disajikan, namun ditemukan
sedikit komposisi yang kurang pas antaramoda
verbal (bahasa) dan modavisual yang sedikit saja
mengurangi keharmonisan komposisi verbal dan
visual, seperti pada warna atau ukuran atau tata
letak
pada moda verbal dan moda visual meskipun
tidak mengganggu keterbacaan.
Informasi gagasan kreatif tersaji cukup lengkap
pada poster, namun ditemukan kekurangan pada
7 ≤ Skor penyebutan sumber-sumber acuan dan masalah
<8 dalam penyajian bahasa berupa paragraf yang
tidak padu atau kalimat yang tidak efektif,
meskipun semua informasi pokok disajikan secara
lengkap dan tidak ditemukan ketidakseimbangan
antara kontras warna, ukuran huruf dan gambar,
dan tata letak.
Informasi gagasan kreatif tidak tersaji secara
lengkap dan proporsional, misalnya tidak
ditemukan aspek lingkup penerima manfaat,
6 ≤ Skor identifikasi masalah/kebutuhan, SMART,
<7 ketidaklengkapan penulisan sumber-sumber
acuan, ataupun kekurangan yang lain yang
merupakan informasi pokok gagasan kreatif
ATAU ditemukan masalah yang serius pada
aspek visual, misalnya tipografi yang tidak tepat
dan komposisi moda verbal dan visual (warna,
ukuran tipografi dan gambar/tabel/grafis) yang
mengganggu keterbacaan.
Informasi gagasan kreatif tidak tersaji secara
lengkap dan proporsional, misalnya tidak
5 ≤ Skor ditemukan aspek lingkup penerima manfaat,
<6 identifikasi masalah/kebutuhan, SMART,
ketidaklengkapan dalam penulisan sumber-
sumber acuan, atau kekurangan lain yang
merupakan informasi pokok gagasan kreatif
DAN ditemukan masalah pada aspek visual,
misalnya tipografi yang tidak tepat dan
komposisi moda verbal dan visual (warna,
ukuran tipografi dan gambar/tabel/grafis) yang
mengganggu keterbacaan.
1.2 Sistematika 15 9 ≤ Skor Gagasan kreatif diuraikan secara runtut dengan
penjelasan ≤ 10 mengikuti alur padaposter dan dikembangkan
secara luwes dan menarik.
Gagasan kreatif diuraikan secara runtut dengan
8 ≤ Skor mengikuti alurpada poster dan dikembangkan
<9 secara menarik, namun masih
ditemukan sedikit kekakuan, seperti akibat
keterpakuan padaposter.
Gagasan kreatif diuraikan secara runut dengan
7 ≤ Skor mengikuti alur padaposter, namun ada bagian
<8 pengembangan yang disampaikan secara
kurang menarik ataupun kurang proporsional
(lebih panjangdaripada yang lain padahal tidak
lebih penting daripada yang lain)
Gagasan kreatif diuraikan secara runut dengan
6 ≤ Skor mengikuti alur pada poster namun tidak
<7 dikembangkan secara luwes dan menarik akibat
keterpakuan pada poster atau kegugupan.
5 ≤ Skor Gagasan kreatif tidak diuraikan secara runut dan
<6 tidakdikembangkan secara luwes dan menarik.
Gagasan kreatif dipaparkan dengan menggunakan
1.3 Cara 15 9 ≤ Skor bahasa Indonesia ragam lisan yang formal dan
menjelaskan ≤ 10 benar (sesuai dengan kaidah) secara lancar tanpa
diselingi bentuk tegun (apa namanya , eeee , itu,
anu ), secara lugas (tidak bertele-tele), dan secara
bersemangat tanpa
kesan dibuat-buat.
Gagasan kreatif dipaparkan dengan menggunakan
bahasa Indonesia ragam lisan yang formal dan
8 ≤ Skor benar (sesuai dengan kaidah) secara lancar tanpa
<9 diselingi bentuk tegun (apa namanya, eeeee, itu,
anu ), secara lugas (tidak bertele-tele), namun
terlalu bersemangat sehingga terkesan dibuat-buat
atau justru, sebaliknya, kurang
bersemangat (tanpa tekanan pada aspek-aspek
yang penting).
Gagasan kreatif dipaparkan dengan menggunakan
bahasa Indonesia ragam lisan yang formal dan
7 ≤ Skor benar (sesuai dengan kaidah), meskipun sesekali
<8 terdengar pemakaian kalimat atau pilihankata yang
tidak tepat, secara lancar dengan kadang-kadang
terdengar bentuk tegun (apa namanya, eeeee, itu,
anu), meskipun
pemaparan disampaikan secara bersemangat
sehingga terkesantidak dibuat-buat.
Gagasan kreatif dipaparkan dengan menggunakan
bahasa Indonesia ragam lisan yang formal, namun
6 ≤ Skor cukup sering pula terdengar pemakaian kalimat
<7 atau pilihan kata yang nonformal ataupun tidak
sesuai dengan dan/atau pemakaian bentuk tegun
yang mengganggu, meskipun pemaparan
disampaikan secara bersemangat sehingga
terkesan tidak dibuat-buat.
Gagasan kreatif dipaparkan dengan
kecenderungan menggunakan bahasa Indonesia
5 ≤ Skor ragam lisan nonformal, dengan pemakaian kalimat
<6 atau pilihan kata yang tidak baku, meskipun secara
lancar dengan sesekali atau tanpa bentuk tegun,
dan cara pemaparan pun ganjil
(terlalu bersemangat atau kurang bersemangat) .
1.4 Ketepatan 5 9 ≤ Skor Waktu presentasi digunakan secara efektif; semua
waktu ≤ 10 gagasan disajikansecara lengkap dan
proporsional.
Waktu presentasi digunakan secara efektif, namun
ada gagasan yang disajikan secara tidak
8 ≤ Skor proporsional (melebihi paparan gagasan lain yang
lebihpenting) sehingga waktu untuk penyampaian
<9 gagasan yang lebih penting secara lebih detail
digunakan kurang efektif meskipun tidak
mengganggu pemahaman.
Waktu presentasi tidak digunakan secara efektif
7 ≤ Skor pada beberapagagasan yang penting sehingga
<8 presentasi cepat selesai sebelum
waktunya atau ada bagian yang tidak
terpresentasikan secaramemadai sehingga agak
mengganggu pemahaman.
Waktu presentasi tidak digunakan secara efektif
6 ≤ Skor pada gagasan- gagasan yang penting sehingga isi
<7 presentasi tampak kurang proporsional yang
berakibat pada presentasi menjadi cepat
terselesaikan sebelum waktunya atau, sebaliknya,
presentasi tidak terselesaikannya yang
mengganggu pemahaman.

Waktu presentasi tidak digunakan secara efektif


karena isi presentasi tidak proporsional yang
5 ≤ Skor berakibat pada waktu presentasi menjadi cepat
<6 terselesaikan sebelum waktunya atau, sebaliknya,
presentasi tidak terselesaikan (banyak bagian
yang belum dipresentasikan)
yang sangat mengganggu pemahaman.
2 TANYA- 50
JAWAB
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons
2.1 Ketepatan 30 9 ≤ Skor dengan jawaban yang tepat secara cepat (tanpa
jawaban ≤ 10 terlihat dipikirkan) dan secara pasti (tanpa
keraguan); problem, solusi, serta dampak-dampak
yang diperkirakan atas pancingan pertanyaan juri
terjelaskan secara
memuaskan.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons
dengan jawaban yang tepat, namun satu-dua
8 ≤ Skor
<9 pertanyaan tidak cepat dijawab (terlihat dipikirkan
terlebih dahulu) ATAU tampak ada keraguan
dalam menjawab; problem, solusi, serta dampak-
dampak yang diperkirakan atas pancingan
pertanyaan juri terjelaskan meskipun
masih diperlukan pemaparan yang lebih detail pada
sedikit aspek.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons
dengan jawaban yang tepat (antara pertanyaan dan
7 ≤ Skor
<8 jawaban ada yang tidak berhubungan) meskipun
jawaban cenderung diberikan secara tidak cepat
dan beberapa jawaban tidak pasti (tampak ada
keraguan dalam menjawab); problem, solusi, dan
dampak- dampak yang diperkirakan atas
pancingan pertanyaan juri tidak terjelaskan secara
lengkap pada beberapa aspek.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons
dengan jawaban yang kurang tepat (antara
6 ≤ Skor
<7 pertanyaan dan jawaban ada yang tidak
berhubungan) meskipun jawaban cenderung
diberikan secara cepat dan pasti (tidak tampak
keraguan dalam menjawab), problem, solusi, dan
dampak-dampak yang diperkirakan atas pancingan
Pertanyaan
juri tidak memadai dijelaskan.

Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) cenderung


direspons dengan jawaban yang kurang tepat
5 ≤ Skor
<6 (antara pertanyaan dan jawaban tidak
berhubungan) secara tidak cepat (lama dipikirkan)
dan secara tidak pasti (tampak ada keraguan);
problem, solusi, dan dampak-dampak yang
diperkirakan atas pancingan pertanyaan juri tidak
dijelaskan
secara tepat dan memadai.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons
dengan jawaban yang memadai, tidak bertele-tele,
2.2 Cara 20 9 ≤ Skor
menjawab ≤ 10 sesuai dalam hal kapan jawaban perlu dijawab
secara lugas dan kapan jawaban perlu dieksplorasi
lebih dalam, dan disampaikan secara lancar
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang tepat
ketika merespons pertanyaan, sanggahan, dan
masukan, serta ketika menyampaikan persetujuan
serta ketidaksetujuan.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons
dengan jawaban yang memadai, tidak bertele-tele,
sesuai dalam hal kapan jawaban perlu dijawab
8 ≤ Skor secara lugas dan kapan jawaban perlu dieksplorasi
<9
lebih dalam, dan disampaikan secara lancar dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang tepat ketika
merespons pertanyaan, sanggahan, dan masukan
meskipun sesekali terdengar kendala bahasa dalam
merespons pertanyaan, sanggahan, dan masukan,
seperti ketidaktepatan pemakaian bahasa dalam
merespons ataupun sedikit kekakuan dalam
menjawab, atau ketika menyampaikan
persetujuan atau ketidaksetujuan.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) kadang-
kadang direspons dengan jawaban yang tidak
7 ≤ Skor
<8 memadai atau berlebihan/bertele-tele meskipun
jawaban disampaikan secara lancar dengan
menggunakanbahasa Indonesia yang tepat ketika
merespons pertanyaan, sanggahan, dan masukan,
serta ketika menyampaikan persetujuan
atau ketidasetujuan.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) kadang-
kadang direspons dengan jawaban yang tidak
6 ≤ Skor
<7 memadai atau berlebihan/bertele-tele dan kadang-
kadang jawaban disampaikan dengan bahasa
Indonesia yang tidak tepat dan secara tidak lancar
ketika merespons pertanyaan, sanggahan, dan
masukan, serta ketika menyampaikan
persetujuan atau ketidasetujuan.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) cenderung
direspons dengan jawaban yang tidak memadai
5 ≤ Skor
<6 atau berlebihan/bertele-tele dan jawaban
cenderung disampaikan secara tidak lancar dan
dengan bahasa Indonesia yang tidak tepat pula
ketika merespons pertanyaan, sanggahan, dan
masukan, serta ketika menyampaikan
persetujuan atau ketidaksetujuan.

B. Rubrik Penyajian PI Dengan Media Poster


RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI PRODUK INOVATIF

Rentang Skor 5 ≤ Skor < 6 (Sangat Kurang)


6 ≤ Skor < 7 (Kurang)
7 ≤ Skor < 8 (Cukup)
8 ≤ Skor < 9 (Baik)
9 ≤ Skor ≤ 10 (Sangat Baik)

No. Kriteria Bobot Range Rubrik


Penilaian Skor
1 PENYAJIAN 50
Informasi produk inovatif tersaji pada poster
secara ringkas; lengkapmemuat bahasan-bahasan
pokok produk inovatif dan sumber- sumber acuan
1.1 Poster 15 9 ≤ Skor yang disajikan; dan menggunakan bahasa yang
≤ 10 sesuai dengan kaidah bahasa ragam formal laras
ilmiah; keseimbangan warna (kontras) dan ukuran
pada moda verbal (tipografi) dan moda visual
(gambar, tabel, grafis) sesuai dan dengan
penempatan (tata letak) moda verbal dan visual
yang tepat sehingga keharmonisan moda verbal
dan visual itu menghasilkan keterbacaan yang
tinggi.
Informasi produk inovatif tersaji pada poster
secara ringkas dan lengkap memuat bahasan-
8 ≤ Skor bahasan pokok produk inovatif dan sumber-
<9 sumber acuan yang disajikan, namun ditemukan
sedikit komposisi yang kurang pas antaramoda
verbal (bahasa) dan modavisual yang sedikit saja
mengurangi keharmonisan komposisi verbal dan
visual, seperti pada warna atau ukuran atau tata
letak pada moda verbal dan moda visual
meskipun tidak mengganggu
keterbacaan.
Informasi produk inovatif tersaji cukup lengkap
pada poster, namun ditemukan kekurangan pada
7 ≤ Skor penyebutan sumber-sumber acuan dan masalah
<8 dalam penyajian bahasa berupa paragraf yang
tidak padu atau kalimat yang tidak efektif,
meskipun semua informasi pokok
disajikan secara lengkap dan tidak ditemukan
ketidakseimbangan antara kontras warna, ukuran
huruf dan gambar, dan tata letak.
Informasi produk inovatif tidak tersaji secara
lengkap dan proporsional, misalnya tidak
ditemukan aspek lingkup penerima manfaat,
6 ≤ Skor identifikasi masalah/kebutuhan, SMART,
<7 ketidaklengkapan penulisan sumber-sumber
acuan, ataupun kekurangan yang lain yang
merupakan informasi pokok produk inovatif
ATAU ditemukan masalah yang serius pada
aspek visual, misalnya tipografi yang tidak tepat
dan komposisi moda verbal dan
visual (warna, ukuran tipografi dan
gambar/tabel/grafis) yang mengganggu
keterbacaan.
Informasi produk inovatif tidak tersaji secara
lengkap dan proporsional, misalnya tidak
5 ≤ Skor ditemukan aspek lingkup penerima manfaat,
<6 identifikasi masalah/kebutuhan, SMART,
ketidaklengkapan dalam penulisan sumber-
sumber acuan, atau kekurangan lain yang
merupakan informasi pokok produk inovatif
DAN ditemukan masalah pada aspek visual,
misalnya tipografi yang tidak tepat dan
komposisi moda verbal dan visual (warna,
ukuran tipografi dan gambar/tabel/grafis) yang
mengganggu
keterbacaan.
9 ≤ Skor Produk inovatif diuraikan secara runtut dengan
1.2 Sistematika 15 ≤ 10 mengikuti alur padaposter dan dikembangkan
penjelasan secara luwes dan menarik.
Produk inovatif diuraikan secara runtut dengan
mengikuti alur pada posterdan dikembangkan
8 ≤ Skor secara menarik, namun masih ditemukan sedikit
<9 kekakuan, seperti akibat keterpakuan pada poster.
Produk inovatif diuraikan secara runut dengan
7 ≤ Skor mengikuti alur padaposter, namun ada bagian
<8 pengembangan yang disampaikan secara
kurang menarik ataupun kurang proporsional
(lebih panjangdaripada yang lain padahal tidak
lebih penting daripada yang lain)
Produk inovatif diuraikan secara runut dengan
6 ≤ Skor mengikuti alur pada poster namun tidak
<7 dikembangkan secara luwes dan menarik akibat
keterpakuan pada poster atau kegugupan.
5 ≤ Skor Produk inovatif tidak diuraikan secara runut dan
<6 tidak dikembangkansecara luwes dan menarik.
Produk inovatif dipaparkan dengan menggunakan
9 ≤ Skor bahasa Indonesia ragam lisan yang formal dan
≤ 10 benar (sesuai dengan kaidah) secara lancar tanpa
Cara diselingi bentuk tegun (apa namanya , eeee , itu,
1.3 15
menjelaskan anu ), secara lugas (tidak bertele-tele), dan secara
bersemangat tanpa
kesan dibuat-buat.
Produk inovatif dipaparkan dengan menggunakan
bahasa Indonesia ragam lisan yang formal dan
8 ≤ Skor benar (sesuai dengan kaidah) secara lancar tanpa
<9 diselingi bentuk tegun (apa namanya, eeeee, itu,
anu ), secara lugas (tidak bertele-tele), namun
terlalu bersemangat sehingga terkesan dibuat-buat
atau justru, sebaliknya, kurang
bersemangat (tanpa tekanan pada aspek-aspek
yang penting).
Produk inovatif dipaparkan dengan menggunakan
bahasa Indonesia ragam lisan yang formal dan
7 ≤ Skor benar (sesuai dengan kaidah), meskipun sesekali
<8 terdengar pemakaian kalimat atau pilihan kata
yang tidak tepat, secara lancar dengan kadang-
kadang terdengar bentuk tegun (apa namanya,
eeeee, itu, anu), meskipun pemaparan
disampaikan secara bersemangat sehingga
terkesan tidak dibuat-
buat.
Produk inovatif dipaparkan dengan menggunakan
bahasa Indonesiaragam lisan yang formal, namun
6 ≤ Skor cukup sering pula terdengar pemakaian kalimat
<7 atau pilihan kata yang nonformal ataupun tidak
sesuai dengan dan/atau pemakaian bentuk tegun
yang mengganggu, meskipun pemaparan
disampaikan secara
bersemangat sehingga terkesan tidak dibuat-buat.
Produk inovatif dipaparkan dengan
kecenderungan menggunakan bahasa Indonesia
5 ≤ Skor ragam lisan nonformal, dengan pemakaian kalimat
<6 atau pilihan kata yang tidak baku, meskipun
secara lancar dengan
Ketepatan 9 ≤ Skor Waktu presentasi digunakan secara efektif; semua
1.4 5 ≤ 10 gagasan disajikan secara lengkap dan
waktu proporsional.
Waktu presentasi digunakan secara efektif, namun
8 ≤ Skor ada gagasan yang disajikan secara tidak
proporsional (melebihi paparan gagasan lain yang
<9 lebihpenting) sehingga waktu untuk penyampaian
gagasan yang lebih penting secara lebih detail
digunakan kurang efektif
meskipun tidak mengganggu pemahaman.
Waktu presentasi tidak digunakan secara efektif
7 ≤ Skor pada beberapa gagasan yang penting sehingga
presentasi cepat selesai sebelum waktunya atau
<8 ada bagian yang tidak terpresentasikan secara
memadai sehingga agak mengganggu
pemahaman.
Waktu presentasi tidak digunakan secara efektif
6 ≤ Skor pada gagasan- gagasan yang penting sehingga isi
presentasi tampak kurang proporsional yang
<7 berakibat pada presentasi menjadi cepat
terselesaikan sebelum waktunya atau, sebaliknya,
presentasi tidak terselesaikan yang mengganggu
pemahaman.
Waktu presentasi tidak digunakan secara efektif
5 ≤ Skor karena isi presentasi tidak proporsional yang
berakibat pada waktu presentasi menjadi cepat
<6 terselesaikan sebelum waktunya atau, sebaliknya,
presentasi
tidak terselesaikan (banyak bagian yang belum
dipresentasikan) yang sangat mengganggu
pemahaman.
TANYA-
2 50
JAWAB
Ketepatan
2.1 40
jawaban
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons
9 ≤ Skor dengan jawaban yang tepat secara cepat (tanpa
terlihat dipikirkan) dan secara pasti (tanpa
Penguasaan ≤ 10 keraguan); problem, solusi, serta dampak-dampak
2.1.1 20 yang diperkirakan atas pancingan pertanyaan juri
Materi
terjelaskan secara
memuaskan.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons
8 ≤ Skor dengan jawaban yang tepat, namun satu--dua
pertanyaan tidak cepat dijawab (terlihat dipikirkan
<9 terlebih dahulu) ATAU tampak ada keraguan
dalam menjawab; problem, solusi, serta dampak-
dampak yang diperkirakan atas pancingan
pertanyaan juri terjelaskan meskipun
masih diperlukan pemaparan yang lebih detail
pada sedikit aspek.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons
7 ≤ Skor dengan jawaban yang tepat (antara pertanyaan dan
jawaban ada yang tidak berhubungan) meskipun
<8 jawaban cenderung diberikan secara tidak cepat
dan beberapa jawaban tidak pasti (tampak ada
keraguan dalam menjawab); problem, solusi, dan
dampak- dampak yang diperkirakan atas
pancingan pertanyaan juri tidak terjelaskan secara
lengkap pada beberapa aspek.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons
6 ≤ Skor dengan jawaban yang kurang tepat (antara
pertanyaan dan jawaban ada yang tidak
<7 berhubungan) meskipun jawaban cenderung
diberikan secara cepat dan pasti (tidak tampak
keraguan dalam menjawab), problem, solusi, dan
dampak-dampak yang diperkirakan atas
pancingan pertanyaan
juri tidak memadai dijelaskan.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) cenderung
5 ≤ Skor direspons
(antara
dengan jawaban yang kurang tepat
pertanyaan dan jawaban tidak
<6 berhubungan) secara tidak cepat (lama dipikirkan)
dan secara tidak pasti (tampak ada keraguan);
problem, solusi, dan dampak-dampak yang
diperkirakan atas pancingan pertanyaan juri tidak
dijelaskan
secara tepat dan memadai.
Demo 10Spesifikasi Prototipe/Desain/Produk/Model
Purwapura/ dijelaskan dengan
9 ≤ Skor disertai dengan unjuksangat terstruktur dan jelas,
kerja Purwarupa/ Desain/
2.1.2 Desain/ 20 ≤ 10 Produk/ Model yang sangat baik.
Produk/
Model
Spesifikasi Purwarupa/Desain/Produk/Model
8 ≤ Skor dijelaskan dengan sangat terstruktur, namun pada
beberapa bagian penting kurang jelas, meskipun
<9 unjuk kerja Purwarupa/Desain/Produk/Model
yang sangat baik.
Spesifikasi Purwarupa/Desain/Produk/Modell
7 ≤ Skor dijelaskan dengan terstruktur, namun pada
beberapa bagian penting kurang jelas, dan unjuk
<8 kerja Purwarupa/Desain/Produk/Model yang
cukup baik.
Spesifikasi Purwarupa/Desain/Produk/Model
6 ≤ Skor dijelaskan dengan kurang terstruktur dan jelas,
meskipun unjuk kerja Purwarupa/ Desain/ Produk/
<7 Model cukup baik.
Spesifikasi Purwarupa/Desain/Produk/Model
5 ≤ Skor dijelaskan dengan kurang terstruktur dan jelas,
dengan unjuk kerja Purwarupa/ Desain/ Produk/
<6 Model masih kurang baik.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons
9 ≤ Skor dengan jawaban yang memadai, tidak bertele-tele,
sesuai dalam hal kapan jawaban perlu dijawab
≤ 10 secara lugas dan kapan jawaban perlu dieksplorasi
Cara lebih dalam, dan disampaikan secara lancar
2.2 10 dengan menggunakan bahasa Indonesia yang tepat
menjawab
ketika merespons pertanyaan, sanggahan, dan
masukan, serta ketika menyampaikan persetujuan
serta ketidaksetujuan.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) direspons
dengan jawaban yang memadai, tidak bertele-tele,
sesuai dalam hal kapan jawaban perlu dijawab
secara lugas dan kapan jawaban perlu dieksplorasi
8 ≤ Skor lebih dalam, dan disampaikan secara lancar
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang tepat
<9 ketika merespons pertanyaan, sanggahan, dan
masukan meskipun sesekali terdengar kendala
bahasa dalam merespons pertanyaan, sanggahan,
dan masukan, seperti ketidaktepatan pemakaian
bahasa dalam merespons ataupun sedikit
kekakuan dalam menjawab, atau ketika
menyampaikan
persetujuan atau ketidaksetujuan.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) kadang-
7 ≤ Skor kadang direspons dengan jawaban yang tidak
memadai atau berlebihan/bertele-tele meskipun
<8 jawaban disampaikan secara lancar dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang tepat ketika
merespons pertanyaan, sanggahan, dan masukan,
serta ketika menyampaikan persetujuan
atau ketidasetujuan.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) kadang-
6 ≤ Skor kadang direspons dengan jawaban yang tidak
memadai atau berlebihan/bertele-tele dan kadang-
<7 kadang jawaban disampaikan dengan bahasa
Indonesia yang tidak tepat dan secara tidak lancar
ketika merespons pertanyaan, sanggahan, dan
masukan, serta ketika menyampaikan
persetujuan atau ketidasetujuan.
Pertanyaan juri dan peserta (jika ada) cenderung
5 ≤ Skor direspons
atau
dengan jawaban yang tidak memadai
berlebihan/bertele-tele dan jawaban
<6 cenderung disampaikan secara tidak lancar dan
dengan bahasa Indonesia yang tidak tepat pula
ketika merespons pertanyaan, sanggahan, dan
masukan, serta ketika menyampaikan
persetujuan atau ketidaksetujuan.
Lampiran 6. Format Video Bahasa Inggris dan Penilaiannya

Setiap peserta Pilmapres PTMA di setiap wilayah diwajibkan untuk membuat 1 (satu)
video berdurasi 5 menit yang berisi presentasi peserta tentang salah satu isu dari Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Development Goals (SDG). Namun, isu
tersebut harus berbeda dari isu GK/PI yang sudah ditulisnya. Hal ini untuk menunjukkan bahwa
peserta memiliki pemahaman terhadap isu-isu dari SDG. Sebagai contoh: seorang peserta
memilih isu terkait Pendidikan Berkualitas untuk GK/PI yang ditulisnya dan memilih isu terkait
Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan untuk Video Presentasi dalam bahasa Inggrisnya.
Dalam penyampaiannya, peserta dapat memilih satu dari tiga jenis pidato berikut.
 Informative
 Persuasive
 Motivational
Peserta menyampaikan pidatonya dengan tampilan setengah badan menghadap kamera
statis. Rekaman dibuat tanpa melalui proses editing. Selanjutnya, video tersebut diunggah di
laman YouTube sesuai dengan waktu yang ditentukan. Pastikan untuk memasukkan URL video
dengan benar (contoh link: https://www.youtube.com/watch?v=xxxxx) ke link berikut
http://pilmapres-ptma.umy.ac.id/

Presentasi akan dinilai berdasarkan aspek content, accuracy, fluency, pronunciation,


dan overall performance.
ORAL PRESENTATION RUBRICS
Field Score Criteria
EXCELLENT TO VERY GOOD: Demonstration of excellent mastery of the
25– 22
topic and comprehensive elaboration.
GOOD TO AVERAGE: Demonstration of good mastery of the topic and
21 – 18
give mostsupportive details.
CONTENT

FAIR TO POOR: Demonstration of fair mastery of the topic with some missing
17 – 11
supportive details.
VERY POOR: Demonstration of inadequate mastery of the topic with only few
10 - 5
importantdetails given.
EXCELLENT TO VERY GOOD: Excellent mastery of grammar and
25 – 22
vocabulary with all appropriate choice of expressions/ register
GOOD TO AVERAGE: Good mastery of grammar and vocabulary with mostly
ACCURACY

21 – 18 appropriate choice of expressions/register


FAIR TO POOR: fair master of grammar and vocabulary, with occasional
17 – 11
inappropriate choice of expressions/register.
VERY POOR: inadequate mastery of grammar and vo- cabulary, with
10 - 5 frequent inappropriate choice of expressions/ register.
EXCELLENT TO VERY GOOD: Speech is very fluent; no unnatural pauses;
20 - 16 allcomprehensible.
GOOD TO AVERAGE: Speech is mostly fluent; a few unnatural pauses;
15 - 11 fairlycomprehensible.
PRONUNCIATION FLUENCY

FAIR TO POOR: Speech is frequently halted; frequent unnatural pauses, fairly


10 - 8 comprehensible.
7-5 VERY POOR: Speech is jerky; hardly comprehensible.
EXCELLENT TO VERY GOOD: Pronunciation is always intelligible and clear
20 - 16 with excellent rhythm and stress pattern.
GOOD TO AVERAGE: Pronunciation is mostly intelligible and clear, with good
15 - 11 rhythm andstress pattern.
FAIR TO POOR: Pronunciation is fairly intelligible and clear with some incorrect
10 - 8 rhythm and stress pattern.
VERY POOR: Pronunciation is poor and unclear with mostly incorrect rhythm and
7-5
stresspattern.
EXCELLENT TO VERY GOOD: Posture, gestures, facial expressions, eye contact,
8 - 7 and volume demonstrate excellent performance.
OVERALL

GOOD TO AVERAGE: Posture, gestures, facial expressions, eye contact, and


6-5
volumedemonstrate good performance.
FAIR TO POOR: Posture, gestures, facial expressions, eye contact, and volume
6 - 5 demonstrate fair performance.
VERY POOR: Posture, gestures, facial expressions, eye contact, and volume
4-3
demonstratepoor performance.
Lampiran 7. Rubrik Penilaian Komunikasi Bahasa Inggris
Lampiran 8. Poster Deskripsi Diri dan Poster Gagasan Kreatif (GK) / Prdouk Inovatif (PI)

Poster DD adalah sajian verbal-visual pada satu halaman tampilan elektronik (e-poster)
yang menyajikan informasi menarik tentang gambaran diri secara utuh (Who I am/What I am
personal branding) dan keunggulan (CU, prestasi selain CU yang diunggah di borang
portofolio, bakat, minat, karakter, dan kegiatan lain yang pernah diikuti) finalis Pilmapres
PTMA.
Poster GK/PI adalah sajian verbal-visual pada satu halaman tampilan elektronik (e-poster)
yang menyajikan informasi lengkap secara ringkas dan sistematis tentang GK yang diajukan
olehfinalis Pilmapres PTMA.
Ketentuan Umum Poster DD dan Poster GK/PI
1. Poster berjumlah 1 (satu) halaman tampilan pada perangkat lunak aplikasi komputer, yang
diunggah ke laman http://pilmapres-ptma.umy.ac.id/ dalam format Portable Documen tFormat
(PDF) dan, jika dicetak, berukuran tinggi 80 cm dan lebar 60 cm.
2. Poster memuat logo perguruan tinggi asal finalis dan logo Puspresma PTMA.
3. Dalam hal aspek penyajian, perhatian diberikan pada isi, desain, dan elemen pelengkap
seperti tabel dan gambal. Isi poster singkat, padat, dan terbaca dengan jelas ketika ditayangkan.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku, kecuali untuk peristilahan yang belum
ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Desain mengandung (a) komposisi warna yang
menarik, (b) elemen-elemen yang berukuran proporsional, dan (c) pesan-pesan yang
ditampilkan dalam komposisi yang tepat (pesan yang penting ditampilkandengan cara yang
menjadikannya sebagai pusat perhatian). Elemen pelengkap seperti tabel dan gambar (foto,
bagan, diagram,grafik, ilustrasi, dan lain-lain) relevan dengan isi poster, orisinal, bermakna, dan
menarik.
4. Dalam hal tipografi, jarak antarbaris diatur secara optimal (tidak terlalu rapat atau terlalu
renggang); variasi huruf kapital, huruf kecil, huruf tebal, dan huruf miring sesuai dengan
kaidah Ejaan Bahasa Indonesia; paragraf lurus atau paragraf lekuk diterapkan secara
konsisten.
5. Dalam hal tata letak (layout), desain poster menerapkan prinsip keseimbangan, seperti
keseimbangan bentuk muatan, ukuran muatan, dan warna.
6. Alur baca, yang mengarahkan mata pembaca pada urutan informasi dalam poster, diatur
dengan jelas dan konsisten sehingga pembaca poster mudah mengikuti sistematika sajian.
Ketentuan Khusus Poster DD

1. Poster DD memuat nama finalis Pilmapres PTMA; nama Program Studi, Fakultas, dan
Perguruan Tinggi asal finalis Pilmapres PTMA; foto diri finalis; alamat e-mail dan akun media
sosial, seperti Facebook, Instagram, Channel Youtube, Twitter, atau media sosial lainnya.
2. Poster DD merupakan sarana promosi diri finalis (personal branding) yang seharusnya
menarik (dan bukan memuat uraian seperti CV) tentang identitas dan keunggulan finalis dari
berbagai segi, seperti bakat, minat, hobi, moto hidup, karakter, dan capaian yang tidak terbatas
pada CU, tetapi juga capaian lain yang paling mengesankan bagi finalis.
3. Penilaian poster DD pada Grand Final secara inklusif masuk dalam Rubrik Penilaian
PortofolioCU.
4. Format judul file elektronik poster DD yang diunggah ke link
http://pilmapres-ptma.umy.ac.id/
DD_Sarjana/Diploma_Nama_NamaPT

Ketentuan Khusus Poster GK/PI

1. Poster GK/PI memuat nama finalis Pilmapres PTMA serta nama Program Studi, Fakultas,
danPerguruan Tinggi.
2. Poster GK/PI memuat secara sistematis dan ringkas isi GK/PI, yang dimulai dari abstrak
pendek; latar belakang (potensi lingkungan dan kekurangan lingkungan sehingga GK menjadi
urgensi); identifikasi dan rumusan masalah; serta SaHaBaT, yang terdiri atas GK/PI yang
berlandaskan SMART, tujuan dan sasaran GK (pemangku kepentingan/stakeholders, tahap-
tahap implementasi GK/PI, hambatan dan antisipasinya (rencana tindak penanganan
hambatan), luaran dan dampak GK/PI, simpulan.

3. Format judul file elektronik poster GK/PI yang diunggah ke link


http://pilmapres-ptma.umy.ac.id/

PosterGK_Sarjana_Nama_NamaPT

PosterPI_Sarjana_Nama_NamaPT

4. Poster yang diunggah adalah poster yang digunakan saat penilaian presentasi GK/PI di Seleksi
Final, dan oleh karenanya tidak diperkenankan untuk mengganti saat presentasi.
Panduan Teknis
PEMILIHAN MAHASISWA
BERPRESTASI
Perguruan Tinggi Muhammadiyah
Aisyiyah (PTMA)
2024

Anda mungkin juga menyukai