Anda di halaman 1dari 138

PENGARUH KOMPELEKSITAS OPERASI, FINANCIAL DISTRESS DAN

PERGANTIAN AUDITOR TERHADAP


AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN
INDEKS KOMPAS 100

SKRIPSI

Ditulis Oleh :
MECI ADELYANI
NIM. 181011201971

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
PENGARUH KOMPELEKSITAS OPERASI, FINANCIAL DISTRESS DAN
PERGANTIAN AUDITOR TERHADAP
AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN
INDEKS KOMPAS 100

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Akuntansi

Ditulis Oleh :
MECI ADELYANI
NIM. 181011201971

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
MOTO

“Sulit Itu Ketika Belum Melewati , Mudah Itu Ketika kita Sudah Melewati”

“Cukup Allah menjadi penolong kami dan allah adalah sebaik-baiknya

Pelindung” (Qs.Ali

Imran :173 )

“Barang siapa menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, allah akan mudahkan

jalan menuju surga” (HR.Muslim)

“Jangan pernah sekalipun kehilangan harapan karena jika kamu kehilangan

harapan,maka hilanglah seluruh kekuatanmu untuk menghadapi pahitnya

kehidupan”
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH KOMPELEKSITAS OPERASI, FINANCIAL DISTRESS DAN


PERGANTIAN AUDITOR TERHADAP
AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN
INDEKS KOMPAS 100

Oleh
MECI ADEL YANI
NIM: 181011201971

Skripsi telah disetuji untuk diajukan kepada mejlis penguji skripsi,program Studi
Akuntansi,Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pamulang ,Pada tanggal 3 Januari.
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertada tangan dibawah ini :

Nama : Meci Adel Yani

NIM : 181011201971

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : Akuntansi

Konsentrasi : Audit

Judul Skripsi : Pengaruh kompleksitas operasi,financial distres,dan pergantian

auditor terhadap audit report lag pada perusahaan indeks kompas 100.

Dengan ini menyatakan Bahwa :

1. Skripsi ini ditulis dengan penuh tanggung jawab dab benar-benar hasil

penelitian pribadi.

2. Skripsi ini bukan plagiat atau menyalin skripsi orang lain

3. Setiap kutipan ,suduran atau pernyataan yang terdapat didalam skripsi

ini,merupakan rujukan yang diseburkan jelas sumbernya dan dicamtumkan

dalam daftar pustaka

4. Apabila dikemudian hari, terbukti ada pelanggaran menegenai keaslian

skripsi ini,maka saya siap menerima sanksi sesui peraturan yang berlaku .

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya ,dan dapat di

pertanggung jawabkan.

Pamulang ,03 januari 2023

MECI ADEL YANI


NIM:181011201971

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Meci Adel Yani

Tempat,Tanggal Lahir : Sungai Lintang 03 Desember 1999

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama :Islam

Kebangsaan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Alamat : jl.Mujair raya ,RT 001 RW 004,Pamulang Bambu

Apus,Tanggerang selatan.

NO.Telpon : 085389497051

E-mail : meciadelyani85846@gmail.com

Riwayat hidup : 1. SDN 02 Muko-Muko (2006-2012)

2. MTS ponpes Al-Iman muko-muko (2012-2015)

3.SMA 05 Muko-muko (2015-2018)

Demikian daftar riwayat hidup saya buat dengan sebenar-benarnya .

Pamulang ,03 Januari 2023

MECI ADEL YANI

NIM : 181011201971
LEMBAR PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur saya sebenar-benanya kepada allah SWT.,Atas

rahmat dan karunia yang diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir

Skripsi ini. Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua dan keluarga

besar saya yang senantiasa selalu memberikan doa dan juga semangat.

Terimakasih untuk kedua orang tua saya Bapak Edi Suanto dan Ibu Murni yang

telah menjadi motivasi terbesar dalam hidup saya, terimaksih atas doa yang tak

henti-henti di panjatkan ,terimaksih atas dukungan sereta kepercayaan terhadap

kemampuan yang saya miliki sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Dan

skripsi saya pesrsembahkan untuk kalian .

Terimakasih Untuk Orang Spesial, Bribda Hengky Alfati Wahyu yang

selama ini selalu menemani saya, memotivasi saya dan senantiasa meluangkan

waktunya untuk membantu saya serta memberikan semangat dalam pengerjaan

skripsi ini hingga selesai.

Terimaksih untuk teman- teman saya tidak bisa disebutkan satu

persatu .terimakasih untuk selalu ada dan memberikan semangat serta membantu

memberikan referensi untuk menyelesaikan skripsi ini.


ABSTRAK

Penting nya audit report lag (ketepatan waktu) laporan keuangan oleh perusahan
membuat audit perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas laporan yang
lengkap , tranparansi dan harus di sajikan dengan tepat waktu.Penelititian ini
bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti apakah Kompleksitas operasi,
financial distress ,dan pergantian auditor perpengaruh terhadap Audit report lag.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif . Metode penentuan sampel
penelitian ini mengunakan Metode purposive sampling,dengan populasi 100
perusahaan,dan sampel yang di peroleh 62 perusahaan dengan pengamatan selama
3 (tiga) tahun,sehingga total observasi sebanyak 186 perusahaan yang konsisten
menerbitkan laporan keuangan dan anual report. Teknik analisis yang digunakan
adalah regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) kompleksitas
operasi berpengaruh negatif terhadap Audit report lag,(2) Financial distress
berpengaruh negatif terhadap Audit report lag,(3) pergantian auditor berpengaruh
positif terhadap Audit report lag,(4) Kompleksitas operasi, financial distress, dan
pergantian auditor secara simultan berpengaruh terhadap Audit Report lag.

Kata kunci : Kompleksitas Operasi, Financial Distress,Pergantian


Auditor,dan Audit Report Lag
ABSTRAK

The importance of the timeliness of the audit report in financial reporting by the
company makes the auditing company strive to improve the quality of the
complete, transparent report and must be presented on time. This research aims
to test and obtain evidence whether the complexity of operations, financial
distress, and auditor change affect Audit report lag. This type of research is
descriptive quantitative. The method of determining the sample in this study uses
the purposive sampling method, with a population of 100 companies, and a
sample of 62 companies with observations for 3 years, so a total of 186
companies consistently publish financial statements and annual reports. The
analysis technique used is panel data regression. The results of this study show
that (1) the complexity of operations has a negative effect on Audit report lag, (2)
financial distress has a negative effect on Audit report lag, (3) auditor change has
a positive effect on Audit report lag, (4) complexity of operations, financial
distress, and auditor change simultaneously affect Audit report lag.

Keywords: complexity of operations, financial distress, auditor change, and


Audit report lag
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karuni-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi
ini. Skripsi ini menganalisis Pengaruh Kompleksitas Operasi, Financial Distress,
Pergantian Auditor Terhadap Audit Report Lag Pada indeks kompas 100 yang
terdaftar di BEI Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah
syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi dalam Ilmu Akuntansi /
Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang.
Saya menyadari tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi
saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin
menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr.(H.C.) Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang
telah mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa dengan mempelopori adanya
pendidikan dengan biaya terjangkau dan berkualitas.
2. Bapak Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.SI, selaku Rektor Universitas
Pamulang yang telah berupaya keras menjadikan Universitas Pamulang
semakin berkualitas.
3. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E, M.M, CSRA, CMA., selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang yang telah menjadikan Prodi
Akuntansi semakin berkualitas.
4. Ibu Effriyanti, S.E., Akt., M.Si., CA., Selaku Ketua Program Studi Akuntansi
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang yang telah menjadikan Prodi
Akuntansi semakin berkualitas.
5. Bapak Dr.H Suripto, S.E.,M.Ak., CSRS., selaku Dosen Pembimbing yang
sanantiasa memberikan pengarahan dan membimbing.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Sarjana
Akuntansi S1 yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.
7. Bapak/Ibu jajaran staf Universitas Pamulang terkhusus staf sarjana akuntansi
S1 yang telah membantu memperlancar upaya saya dalam menyelesaikan
studi di Universitas Pamulang.

8. Semua pihak yang telah membantu kelancaran skripsi ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu. Terima kasih atas dorongan, motivasi, bantuan dan
doa yang telah diberikan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari yang
diharapkan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi pembaca dan ilmu
pengetahuan.

Pamulang , 8 September 2022


Penulis,

MECI ADELYANI
NIM : 181011201971
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
ABSTRAK..............................................................................................................9
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................10
1.1 Latar belakang.....................................................................................................10
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................19
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................19
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................................20
1.5 Sistematis Penulisan.............................................................................................21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................23
2.1 LandasanTeori.....................................................................................................23
2.1.1 Teori Keagenan..........................................................................................23
2.1.2 Teori Sinyal................................................................................................26
2.1.3 Teori kepercayaan.....................................................................................27
2.1.4 Audit Report Lag.......................................................................................30
2.1.5 Komplesitas Operasi..................................................................................31
2.1.6 Financial Distress.......................................................................................34
2.1.7 Pergantian Auditor....................................................................................35
2.2 PenelitianTerdahulu............................................................................................36
2.3 Kerangka Berpikir...............................................................................................44
2.4 Pengembangan Hipotesis.....................................................................................45
2.5 Pengaruh Kompleksitas Operasi, Financial Distress dan Pergantian Auditor
Terhadap Audit Report Lag.................................................................................45
2.6 Pengaruh Kompleksitas Operasi Terhadap Report Lag....................................48
2.7 Pengaruh Finansial Distress Terhadap Audit Repot Lag..................................49
2.8 Pengaruh Pergantian Auditor Terhadap Audit Report Lag..............................51
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................54
3.1 Jenis Penelitian.....................................................................................................54
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian..........................................................................55
3.2.1 Tempat Penelitian......................................................................................55
3.2.2 Waktu.........................................................................................................55
3.3 Operasional Variabel...........................................................................................56
3.3.1 Variabel Bebas (Independen Variabel)....................................................57
3.3.1.1 Kompleksitas Operasi.....................................................................57
3.3.1.2 Finansial Distress............................................................................58
3.3.1.3 Pergantian Auditor.........................................................................60
3.3.2 Variabel Terikat (Dependen Variabel).....................................................60
3.2.1.1 Audit Report Lag..........................................................................60
3.2.1.2 Definisi Operaional Dan Pengukuran Variabel..........................61
3.4 Populasi Penelitian...............................................................................................62
3.5 Sampel...................................................................................................................62
3.6 Teknik Pengumpulan Data..................................................................................63
3.7 Teknik Analisis Data............................................................................................64
3.7.1 UjiStatistik Déskriptif................................................................................64
3.7.1.1 Uji Model Regresi Data Panel.........................................................65
3.7.1.2 Uji Pemilihan Data..........................................................................68
3.7.2 Uji Asumsi Klasik......................................................................................70
3.7.2.1 Uji Normalitas.................................................................................70
3.7.2.2 Uji Multikolonearitas......................................................................71
3.7.2.3 Uji Autokerelasi..............................................................................72
3.7.2.4 Uji Heteros kedastisitas..................................................................72
3.7.3 Uji Hipotesis...............................................................................................73
3.7.3.1 Analisis Regresi Data Panel............................................................73
3.7.3.2 Uji Koefisien Determinasi (R2).......................................................74
3.7.3.3 Uji Simultan (Uji F)..........................................................................75
3.7.3.4 Uji Parsial (Uji T).............................................................................75
BAB IV..................................................................................................................77
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................................77
4.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian...........................................................77
4.1.1 Deskriptif Objek Penelitian.........................................................................78
4.2 Hasil Penelitian....................................................................................................79
4.2.1 Hasil Statistik Deskriptif..............................................................................79
4.2.1.1 Uji Model Regresi Data panel.........................................................83
4.2.1.2 Uji Pemilihan Model.......................................................................85
4.2.2 Uji Asumsi Klasik.........................................................................................89
4.2.2.1 Uji Normalitas.................................................................................89
4.2.2.2 Uji Multikolonearitas......................................................................90
4.2.2.3 Uji Auto korelasi.............................................................................91
4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas...................................................................92
4.2.3 Uji Model Regresi Dta panel.......................................................................93
4.2.4 Koefisien Determinasi (R2).........................................................................95
4.2.5 Uji secara Simultan (F)................................................................................96
4.3 Pembahasan Penelitian........................................................................................99
4.3.1 Pengaruh Kompleksitas operasi Financial distres, pergantian auditor
terhadap Audit repor lag...........................................................................99
4.3.2 Pengaruh Kompleksitas Operasi Terhadap Audit Report Lag..............100
4.3.3 Pengaruh Financial Distress Terhadap Audit Report Lag...................101
4.3.4 Pengaruh Pergantian Audit Terhadap Audit Report Lag....................102
BAB V PENUTUP.............................................................................................104
5.1 Kesimpulan.........................................................................................................104
5.2 Keterbatasan Penelitian....................................................................................104
5.3 Saran...................................................................................................................105
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................107
LAMPIRAN........................................................................................................110
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu.............................................................................19


Tabel 3. 1 Waktu Penelitian...................................................................................31
Tabel 3. 2 Definisi Konseptual Variabel................................................................35
Tabel 3. 3 Kriteria Sampel Penelitian....................................................................36
Tabel 4. 1 Daftar Perusahaan Sampel....................................................................46
Tabel 4. 2 Uji Statistik Deskriptif..........................................................................51
Tabel 4. 3 Model Common Effect Model..............................................................53
Tabel 4. 4 Model Fixed Effect..............................................................................54
Tabel 4. 5 Model Random Effect...........................................................................55
Tabel 4. 6 Uji Chow...............................................................................................56
Tabel 4. 7 Tabel Uji Hausman...............................................................................57
Tabel 4. 8 Tabel Uji LM........................................................................................59
Tabel 4. 9 Uji Multikolonearitas............................................................................60
Tabel 4. 10 Uji Auto korelasi.................................................................................61
Tabel 4. 11 Uji Heteroskedastisitas........................................................................62
Tabel 4. 12 Analisis Berganda...............................................................................63
Tabel 4. 13 Koefisien Determinasi (R2)................................................................64
Tabel 4. 14 Hasil Uji simultan (F).........................................................................65
Tabel 4. 15 Uji Persial (T).....................................................................................67
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir............................................................................24


Gambar 4. 1 Uji Normalitas...................................................................................59
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Aktifitas investasi global pada saat ini berkembang pesat khususnya di

Indonesia dengan meningkatnya aktivitas pendanaan di Bursa Efek Indonesia

oleh para investor serta meningkatnya pertumbuhan perusahaan yang listed

dan gopublic di Bursa Efek Indonesia khususnya Indeks kompas 100 dan

sektor lainnya. Perusahaan yang listed dan go public di Bursa Efek Indonesia

berkewajiban untuk mempublikasikan laporan keuangan tahunan (annual

report) setiap tahunannya yang merupakan salah satu persyaratan perusahaan

untuk mendapat pendanaan di Bursa Efek Indonesia.

Audit report lag merupakan periode antara akhir tahun fiskal perusahaan

dengan tanggal dikeluarkannya opini pada laporan keuangan auditan, dan hal

ini merupakan variabel output dari audit yang dapat di observasi oleh pihak

eksternal yang memungkinkan pihak luar untuk mengukur efisiensi dari

kegiatan audit (Habib dan Bhuiyan, 2011). Semakin panjang waktu audit

report lag maka akan mengakibatkan semakin berkurangnya relevansi

informasi di dalam laporan keuangan. Hal ini dikarenakan salah satu hal yang

dapat meningkatkan relevansi suatu laporan keuangan perusahaan adalah

ketepatan waktu. Semakin lama suatu informasi maka semakin berkurang

kegunaan dari informasi tersebut (Ikatan Akuntan Indonesia, 2016). Oleh

sebab itu, auditor memiliki tanggung jawab yang besar untuk menyelesaikan

audit secara tepat waktu dan sesuai dengan regulasi-regulasi yang relevan.

17
Auditor diwajibkan untuk melaksanakan proses audit sesuai dengan

regulasi yang relevan dapat menghindarkan auditor dari sanksi-sanksi yang

didapatkan apabila auditor melakukan pelanggaran. Hal ini sejalan dengan

teori kepatuhan (compliance theory) yang dikemukan oleh Tyler (1990)

dalam Dewi dan Hadiprajitno (2017) yang menyebutkan bahwa organisasi

akan mematuhi peraturan dikarenakan organisasi menilai bahwa peraturan

tersebut memiliki kewenangan untuk mengatur perilaku organisasi dalam hal

ini yaitu perilaku auditor untuk mematuhi standar audit yang

berlaku.Kepatuhan auditor terhadap standar audit yang berlaku dapat

dijadikan salah satu cerminan dari profesionalitas yang dimiliki auditor.

Apabila audit report lag semakin panjang menyebabkan adanya kemungkinan

bahwa reputasi dari auditor bisa jatuh dikarenakan pemakai laporan keuangan

akan ragu mengenai kualitas informasi yang dipublikasikan (Octaviani,

2017).

Audit report lag dapat disebabkan oleh faktor yang berasal dari dalam

perusahaan dan luar perusahaan. Faktor dari luar perusahaan dapat berasal

dari auditor, dimana auditor bertugas untuk melakukan proses audit hingga

memberikan opini terhadap laporan keuangan perusahaan. Faktor yang

berasal dari auditor antara lain kompleksitas operasi , financial distress dan

pergantian auditor.

Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

mendukung keberlangsungan suatu perusahaan, karena laporan keuangan

memiliki peran dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

18
perusahaan. Laporan keuangan harus memiliki kualitas yang tinggi sebelum

diserahkan pada para pengguna laporan keuangan karena pengguna informasi

laporan keuangan membutuhkan laporan yang lengkap, transparan, dan

informasi yang disajikan tepat waktu.

Salah satu aspek penting dalam laporan keuangan adalah ketepatan waktu

(timeliness) karena apabila laporan keuangan disajikan tidak tepat waktu

maka informasi yang terkandung didalamnya menjadi tidak relevan dalam

pengambilan keputusan. Dalam penelitian Wardhana (2014) menyatakan

bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan elemen pokok atas

laporan keuangan dan oleh karena itu laporan keuangan sebaiknya

disampaikan tepat waktu. Salah satu karakteristik kualitatif laporan keuangan

adalah relevan (Keiso, 2008). Ketika laporan keuangan kehilangan

kaulitasnya dalam pengambilan keputusan, maka laporan keuangan tersebut

dianggap tidak relevan. Laporan keuangan yang relevan yakni memiliki

ketepatan waktu (timeliness) dalam penyampaian laporan keuangannya

(Fodio et al,2015).

Secara tidak langsung investor akan menanggapi keterlambatan tersebut

sebagai sinyal buruk bagi perusahaan. Secara langsung, pada penelitin ini

terdapat fenomena GAP pada variabel audit report lag . fenomena di ambil

dari idx channel Bursa Efek Indonesia, Pada tanggal 10 Agustus 2021,

terdapat 16 emiten di pasar modal Indonesia yang dikenai sanksi oleh otoritas

bursa karena telat memberikan laporan keuangan kuartal pertama 2021. Ada

beberapa perusahaan yang terkena saksi salah satunya iyalah perusahan PT

19
Mega Manunggal Property Tbk (MMLP), PT IridomainPerformance

Materials Tbk (TDPM), ira Austenite Tbk (TIRA) Sanksi tersebut merupakan

aturan yang tercantum dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)

Nomor 3/POJK.04/2021 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar

Modal. POJK tersebut menggantikan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45

Tahun 1995. Berdasarkan POJK baru, denda untuk emiten yang telat

menyampaikan laporan keuangan menjadi Rp1 juta per hari tanpa batas

maksimal, sedangkan untuk emiten besar menjadi Rp2 juta per hari tanpa

batas maksimal. Sementara itu, denda untuk emiten menengah-kecil,

perusahaan publik, penasehat investasi, biro administrasi efek, wakil

perantara efek, perusahaan efek, dan lembaga penunjang pasar modal lainnya

juga mengalami peningkatan.

Fenomena gap selanjutnya masih di ambil dari situs idx channel Pada

12 Mei 2022, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengirimkan surat teguran tertulis

kepada 91 perusahaan/emiten tercatat yang telat merilis laporan keuangan

secara tepat waktu. perusahaan-perusahaan yang terlambat menyampaikan

laporan keuangan tahunan yang tidak sesuai dengan peraturan yang

ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dikenai sanksi administrasi dan

sanksi denda. Adapun beberapa perusahaan yang mendapat peringatan

tertulis dari BEI. PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk

(CARS), PT Arthavest Tbk (ARTA), PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY),

PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI), PT Mas Murni Indonesia

Tbk (MAMI), PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU).

20
Dampak dari fenomena diatas adalah Keinginan untuk melakukan

penyampaian laporan keuangan kepada publik secara tepat waktu juga

mengalami kendala dimana laporan keuangan yang akan disajikan diwajibkan

sudah di audit oleh akuntan publik yang sudah terdaftar di Bapepam dan

lembaga keuangan. Kewajiban untuk penyajian laporan keuangan yang sudah

di audit bertujuan agar laporan keuangan yang dipublikasikan menyediakan

informasi yang bebas dari salah saji agar dapat bermanfaat bagi pengambilan

keputusan. Peran seorang auditor menjadi sangat penting untuk memberikan

suatu jaminan dari laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan.Auditor

harus memberikan suatu opini mengenai kewajaran dari laporan keuangan

perusahaan (Mayasari, 2011).

Berbagai macam prosedur yang harus dijalankan oleh auditor dalam

proses auditnya tidaklah menjadi hal yang mudah, sehingga berdampak

terhadap semakin panjangnya jangka waktu penyelesaian audit. Kondisi ini

mengakibatkan adanya suatu penundaan pelaporan keuangan kepada publik

(Subekti, 2004).Selain itu, adanya keterlambatan pelaporan keuangan juga

berdampak pada kualitas audit laporan keuangan. Salah satu yang menjadi

kriteria profesionalisme bagi seorang auditor adalah adanya ketepatan waktu

dalam penyampaian laporan keuangan yang telah diaudit. Keterlambatan

dalam penyampaian laporan keuangan dapat memberikan spekulasi bahwa

terdapat masalah dalam laporan keuangan perusahaan bersangkutan sehingga

akan berdampak pada reaksi pasar atas keterlambatan informasi yang

diberikan (Ariyani &Budiartha, 2014).

21
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu atau

keterlambatan pelaporan keuangan, salah satunya jangka waktu auditor dalam

menyelesaikan tanggung jawab auditnya (audit report lag). Audit report lag

dapat dikatakan sebagai selisih waktu antara tanggal tutup buku pada laporan

perusahaan dengan tanggal pelaporan auditor dalam laporan keuangan

auditan. Semakin lama audit report lag menunjukkan semakin panjang waktu

yang digunakan oleh auditor untuk menyelesaikan proses audit laporan

keuangan. Audit reportlag dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

kompleksitas operasi, financial distress, pergantian auditor. Kompleksitas

operasi adalah Suatu tingkat kerumitan suatu perusahaan yang disebabkan

oleh perusahaan yang memiliki beberapa segmen atau anak perusahaan.

(Gustini, 2020).

Audit report lag sering disebut sebagai audit delay, audit reporting lead

time, atau durasi audit yang diartikan sebagai selisih antara tanggal

diterbitkannya laporan audit dengan tanggal berakhirnya tahun fiskal

perusahaan . Beberapa faktor penyebab terjadinya audit report lag antara lain

adalah komplesitas operasi , financial distress, dan pergantian auditor.

Kompleksitas operasi adalah Suatu tingkat kerumitan suatu perusahaan yang

disebabkan oleh perusahaan yang memiliki beberapa segmen atau anak

perusahaan. Kompleksitas operasi berpengaruh positif terhadap audit report

lag.

Faktor yang kedua Finansial distress Menurut Platt (2002) financial

distress merupakan tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi, sebelum

22
terjadinya kebangkrutan. Mason (1983) menyatakan bahwa suatu perusahaan

yang mengalami financial distress apabila perusahaan tersebut tidak dapat

memenuhi kewajiban finansial nya. Berdasarkan signalling theory apabila

perusahaan sedang mengalami financial distress, maka itu merupakan sinyal

buruk bagi investor. (Muliantaridan Latrini, 2017). Dengan kata lain financial

distress merupakan suatu kondisi di mana perusahaan mengalami kesulitan

keuangan untuk memenuhi kewajiban- kewajibannya. Financial Distress

berpengaruh positif terhadap Audit Report Lag.

Faktor ke tiga adalah pergantian auditior adalah menurut Gaol &

Sitohang (2021) pergantian auditor adalah adanya pergantian auditor antara

tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. Rustiarini & Sugiarti (2013)

menyampaikan jika perusahaan menghadapi pertukaran auditor,

membutuhkan waktu bagi auditor terpilih untuk mengetahui sifat usaha dan

teknik yang diterapkan oleh perusahaan itu.

Hal ini akan menghabiskan waktu nanti akan berakibat pada penyajian

laporan auditor independen menjadi terlambat. Berdasarkan uraian diatas

maka peneliti mengambil judul penelitian dengan judul : Pengaruh

Kompleksitas Operasi, Financial Distress Dan Pergantian Terhadap Audit

Report Lag Pada Perusahaan indeks kompas 100 Yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

Beberapa penelitian terdahulu telah melakukan penelitian atau disebut

dengan Research GAP dari penelitian ini disebab kan oleh Audit Report Lag

. Hal ini berdasarkan Hasil penelitian Ningsih (2014) yang menyatakan

23
kompleksitas operasi perusahaan tidak berpengaruh (negatif) terhadap audit

delay. Dan menurut Prasetyo dan Sari (2019), kompleksitas operasi

perusahaan tidak berpengaruh (negatif) terhadap ketepatan waktuan laporan

audit. lain halnya Penelitian Ni Nyoman Trisna Dewi Ariyani dan I Ketut

Budiartha (2014) membuktikan bahwa kompleksitas operasi berpengaruh

positif terhadap audit report lag, sama dengan penelitian Gilang Ramadhan

(2016) membuktikan bahwa kompleksitas operasi berpengaruh positif

terhadap audit reportlag. Berdasarkan hasil pembahasaan dapat disimpulkan

bahwa komplesitas operasi berpengaruh positif terhadap audit report lag.

Pernyataan ini di dukung oleh penelitian Ariyani dan Budiartha (2014) yang

menyatakan bahwa kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap keterlambatan laporan audit.

Financial distress diartikan oleh Arifin (2018) sebagai keadaan dimana

suatu perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya karena sedang

mengalami krisis keuangan sebelum akhirnya terjadi kebangkrutan. Pada saat

perusahaan dalam kondisi kesulitan keuangan, perusahaan tidak mau

mengumumkan berita buruk kepada publik yang mengakibatkan pihak

manajemen melakukan penundaan dalam penyampaian laporan keuangan

(Praptika &Rasmini, 2016).

Menurut penelitian yang dilaksanakan Wijasari dan Wirajaya (2021),

faktor financial distress memiliki pengaruh pada audit delay, dimana tinggi

nya skor rasio financial distress berdampak pada audit delay yang kian

24
panjang. Penelitian tersebut didukung dengan penelitian yang dilaksanakan

oleh Indrayani dan Wiratmaja (2021).

Penelitian Praptika dan Rasmini (2016), dan penelitian Siahaan, Surya,

dan Zarefar (2019) bahwa financial distress mempunyai pengaruh terhadap

audit delay. Sedangkan Julien (2013) serta Listya ningsih dan Cahyono

(2018) menyebutkan financial distress tidak memiliki pengaruh terhadap

audit delay. Hasil penelitian Indrayani dan Wiratmaja (2021), faktor financial

distress berpengaruh positif terhadap audit delay, yang mana audit delay

semakin panjang disebabkan oleh skor rasio financial distress yang tinggi

dikarenakan kesulitan keuangan (financial distress) merupakan kabar buruk

pada laporan keuangan bagi suatu perusahaan yang apabila terus-menerus

dibiarkan akan mengakibatkan terjadi kebangkrutan yang akan berdampak

pada adanya penundaan pengauditan.

Pergantian auditor ialah terjadinya pergantian auditor dari tahun berjalan

dengan tahun sebelumnya (Praptika & Rasmini, 2016). Pergantian auditor

diperlukan untuk tetap menjaga independensi dari auditor dan agar konsisten

dalam bersikap objektif dalam melakukan tugasnya. Pergantian auditor juga

dapat menjadi penyebab terjadinya audit delay karena auditor baru

membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memahami jenis usaha dan

sistem yang ada di perusahaan (Praptika & Rasmini, 2016).

Hasil penelitian Verawati dan Wirakusuma (2016) menyatakan bahwa

pergantian auditor memiliki pengaruh positif terhadap audit delay. Penelitian

lain yang dilakukan oleh Praptika dan Rasmini (2016) mendapatkan hasil

25
yang sama bahwa perusahaan yang mengalami pergantian auditor

membutuhkan waktu yang cukup lama untuk auditor baru dalam mengenali

karakteristik usaha dan system di dalam nya sehingga menyebabkan audit

delay.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sylviana (2019) yang

menyatakan bahwa pergantian auditor berpengaruh secara negative terhadap

audit delay. Auditor selalu membuat perencanaan audit sebelum melakukan

proses audit dan bekerja secara professional. Umumnya, auditor menerima

klien baru jauh sebelum tahun fiscal sehingga tidak akan mempengaruhi

audit delay.

Dari Fenomena gap dan research gap yang telah diuraikan pada latar

belakang penelitian ini maka penelitian mengenai kompleksitas operasi ,

financial distress, dan pergantian auditor terhadap audit Report Lag penting

untuk dilakukan penelitian.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Fenomena gap dan research gap yang telah diuraikan pada

latar belakang penelitian ini maka dirumuskan rumusan masalah penelitian

sebagaiberikut:

4. Apakah kompleksitas operasi, financial distress dan pergantian auditor

secara simultan berpengaruh terhadap audit report lag?

1. Apakah kompleksitas operasi berpengaruh terhadap audit report lag?

2. apakah financial distress berpengaruh terhadap audit report lag?

3. apakah pergantian auditor berpengaruh terhadap audit report lag ?

26
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan Fenomena gap dan research gap yang telah diuraikan pada

latar belakang dan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan

sebagai berikut:

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompleksitas operasi,

finansial distress, dan pergantian auditor secara simultan terhadap audit

report lag

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompleksitas operasi

terhadap audit report lag.

2. untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh finansial distress terhadap

audit report lag.

3. untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pergantian auditor terhadap

audit repotr lag.

1.4 Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian diatas diharapkan akan memberi manfaat setelah

penelitian selesai. Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti Selanjutnya. Hasil dari penelitian diharapkan dapat

menambah wawasan dan pengetahuan penulis, memperkuat penelitian

27
terdahulu dan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan

terhadap literatur maupun penelitian di bidang akuntansi.

b. Hasil penelitiannya di harapkan dapat berkontribusi untuk menambah

informasi dan tambahan ilmu pengetahuan bagi seluruh pihak di

Universitas Pamulang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat memperluas

pengetahuan peneliti tentang faktor-faktor berhubungan dengan audit

report lag. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan

keterampilan berfikir peneliti dalam penyelesaian masalah dan dapat

mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh selama masa

perkuliahan.

b. Bagi perusahaan dapat dijadikan sebagai masukan untuk pimpinan

perusahaan dalam menjaga dan meningkatkan audit report lag

1.5 Sistematis Penulisan

Sistematika Penulisan adalah suatu pembahasan untuk mempermudah

dalam penulisan. Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah penelitian dan fenomena yang terjadi

sehingga menjadi alasan penyusunan penelitian ini. Pada bab ini juga berisi

numusan masalah, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan

28
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi landasan teori teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang

berupa pengertian dan definisi, penelitian terdahulu, hipotesis dan kerangka

penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan jenis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional dan

pengukuran variabel dari masing-masing variabel, data, teknik dan analisis data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini berisi analisis dari hasil pengolahan data yang telah diperoleh dan

pembahasan penelitian dengan metode kuantitatif.

BAB V KESIMPULAN

Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian beserta

keterbatasan penelitian dan saran.

29
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LandasanTeori

2.1.1 Teori Keagenan

Rohyati dan Suripto (2021) menyatakan bahwa teori keagenan

berkaitan dengan hubungan kontraktual antara dua pihak, prinsipal dan agen,

dimana agen telah ditunjuk oleh pemilik atau investor dan diurus atas nama

pemilik oleh pemilik. atau oleh investor. Teori agensi menyangkut agen.

Otoritas manajemen harus memberi wewenang kepada manajemen untuk

30
memutuskan operasi perusahaan. Pengelolaan sumber daya perusahaan

adalah tanggung jawab utama. Manajemen diharuskan mengoptimalkan

sumber daya untuk kesejahteraan pemilik dalam jangka pendek dan jangka

panjang.

Sebagai pejabat, manajemen bertanggung jawab atas operasional

perusahaan sehari-hari dalam proses pengambilan keputusan berdasarkan

informasi dari manajemen. Dengan demikian, agen memiliki lebih banyak

informasi daripada pemilik. Kesenjangan informasi ini sering disebut sebagai

asimetri informasi. Asimetri informasi dan konflik kepentingan antara agen

dan agen mendorong agen memberikan informasi palsu kepada agen (Suripto,

2020).

Asimetri informasi ini menimbulkan 2 masalah karena prinsipal

mengalami kesulitan dalam memantau dan memantau tindakan agen. Masalah

dengan Jensen dan Meckling (1976) adalah (1) moral hazard yaitu ketika

agen tidak melakukan hal-hal yang disepakati dalam kontrak kerja dan (2)

pilihan yang merugikan bahwa prinsipal agen tidak dapat memahami apakah

tidaknya suatu keputusan atas dasar informasi yang diperolehnya atau

diperolehnya dengan lalai.

Suripto (2020) mengatakan perusahaan akan bermasalah dengan

keagenan jika kepemilikan dan pengelolaan perusahaan dilakukan secara

31
terpisah. Manajer dalam perusahaan yang bertanggung jawab atas manajemen

diberi wewenang untuk mengelola manajemen perusahaan dan memutuskan

atas nama pemilik. Manajer tidak bertindak untuk kepentingan pemilik

dengan otoritas ini karena adanya konflik minat.

Teori Agency adalah bahwa agen dan agen dipisahkan dan oleh karena

itu potensi konflik dapat mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan.

Sehingga diperlukan suatu mekanisme kontrol yang dapat menyelaraskan

perbedaan antara kedua belah pihak. Mekanisme tata kelola perusahaan

menciptakan nilai tambah bagi semua

Ketika principal tidak memiliki banyak informasi tetapi agen

mempunya banyak informasi yang dibutuhkan mengenai kepastian diri,

lingkungan kerja, dan perusahaan maka auditorlah yang menjadi penengah

untuk menjembatani kepentingan pihak principal maupun agent dalam

mengelola laporan keuangan untuk diaudit dengan batas waktu yang telah

ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga dapat dikeluarkannya

laporan keuangan yang telah diaudi t oleh auditor independen maka dapat

meyakinkan principal dalam mengambil keputusan (Jensen, 1986). Saat

mengaudit auditor akan diberikan bukti-bukti untuk menentukan perusahaan

tersebut baik ataukah buruk. Perusahaan dengan laporan keuangannya sehat

maka auditor dapat mengeluarkan laporan keuangan auditan tepat waktu dari

batas waktu yang telah ditentukan oleh otoritas jasa keuangan sehingga akan

memberikan dampak baik terhadap principal dan agendan jika perusahaan

32
dalam keadaan rumit maka auditor akan waspada dan hati-hati menghadapi

situasi audit yang mengandung resiko besar sehingga dalam pengauditannya

memerlukan waktu yang lumayan lama untuk menyelesaikannya. Atau juga

agent menyembunyikan bukti-bukti, hal tersebut akan memperpanjang masa

audit dan kemungkinan akan terjadi audit report lag.

teori keagenan pada suatu perusahaan di harapkan dapat menjelaskan

bagaimana orang mengelola hubungan ekonomi dengan orang lain, terutama

dalam konteks ketika ada perbedaan kepentingan antara pihak-pihak yang

terlibat. Dalam konteks audit, teori keagenan dapat menjelaskan bagaimana

auditor dan klien mereka saling bergantung satu sama lain dan bagaimana

kepentingan masing-masing dapat mempengaruhi proses audit. Auditor harus

memahami dan menilai proses bisnis yang kompleks dari klien mereka. Jika

klien memiliki operasi yang sangat kompleks, maka auditor mungkin

membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami dan menilai proses-proses

tersebut, yang dapat menyebabkan audit report lag. Selain itu, teori keagenan

juga menunjukkan bahwa ada kepentingan yang berbeda antara auditor dan

klien, dan ini dapat mempengaruhi kemampuan auditor untuk menyelesaikan

audit dengan tepat waktu.

Dalam konteks audit, teori keagenan dan kompleksitas operasi dapat

mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit dan

menyajikan laporan audit yang akurat. Oleh karena itu, auditor harus

33
memperhitungkan faktor-faktor ini dalam menentukan jadwal audit dan

mengelola aspek-aspek lain dari proses audit.

2.1.2 Teori Sinyal

Menurut Brigham dan Ehrhardt (2011:98), signalling theory merupakan

sebuah sinyal yang memberikan indikasi bagi investor tentang prospek

perusahaan. Sinyal ini berupa informasi tentang langkah-langkah yang dilakukan

manajemen dalam merealisasikan harapan pemilik. Sinyal merupakan bentuk

informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari perusahaan

lain. Dorongan perusahaan untuk menyampaikan keterangan adalah asimetri

informasi antara manajemen dan pihak luar. Mutu perusahaan dapat naik dengan

mengurangi asimentri informasi tersebut. Salah satu cara dengan memberikan

sinyal pada pihak luar, berupa informasi keuangan yang positif dan kredibel.

2.1.3 Teori kepercayaan

Lewicki dan Bunker (1996) kepercayaan sering didefinisikan

sebagai harapan pihak lain dalam melakukan hubungan sosial, di mana di

dalamnya tercakup resiko yang berasosiasi dengan harapan itu. Artinya,

bila seseorang mempercayai orang lain maka ketika hal itu tidak terbukti ia

akan menerima konsekuensi negatif seperti merasa dikhianati, kecewa dan

marah (dalam Wachdi,2003).

34
Kepercayaan yang dikemukakan oleh Kreitner dan Kinicki

(2007)merupakan timbal balik keyakinan niat dan perilaku orang lain.

Hubungan timbal balik tersebut digambarkan bahwa ketika seseorang

melihat orang lain berperilaku dengan cara yang menyiratkan adanya suatu

kepercayaan maka seseorang akan lebih memanivestasikan untuk

membalas dengan percaya pada mereka lebih.Sedangkan ketidak

percayaan akan muncul ketika pihak lain menunjukan tindakan yang

melanggar kepercayaan. Yamagisi (1998) kepercayaan adalah keyakinan

orang kepada maksud baik orang lain yang tidak merugikan mereka,

peduli pada hak mereka, dan melakukan kewajibannya.

Rousseau et al. (1998) mendefinisikan kepercayaan adalah wilayah

psikologi yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya

berdasarkan harapan terhadap perhatian atau perilaku yang baik dari orang

lain (dalam, Hakim, Thontowi, Yuniarti, & Uichol, 2012).Hardin (2004)

memahami trust sebagai kepercayaan seseorang terhadaporang lain

tergantung pada motif mereka. Ketika seseorang menyatakan "Aku

percaya padamu", ini tidak selalu berarti bahwa kepercayaan individu

terhadap semua hal yang ada pada diri mereka, namun kepercayaan hanya

mencakup hal- hal tertentu. Kami percaya pada dokter mengenai obat-

obatan untuk menyembuhkan penyakit tertentu namun tidak pada bidang

politik.

Oleh karena itu, kapasitas seseorang mengenai obyek kepercayaan

merupakan hal penting sebagai dasar bagi kepercayaan (dalam Hakim,

35
Thontowi, Yuniarti, & Uichol,2012). Kee dan Knox (1970) mengatakan

bahwa kepercayaan tidak hanya berdasarkan pada pengalaman masa lalu

tetapi juga berdasarkan pada faktor posisi seperti kepribadian. Rotter

(1967) kepercayaan sebagai bentuk kepribadian, kepercayaan dilukiskan

sebagai sebuah harapan yang berupa kata-kata atau janji dari orang lain

yang dapat terlaksana (dalam Colquitt, Scott, and LePine, 2007).

Mayer et al. (1995) mendefinisikan kepercayaan ialah kemauan

seseorang untuk peka terhadap tindakan orang lain berdasarkan pada

harapan bahwa orang lain akan melakukan tindakan tertentu pada orang

yang mempercayainya, tanpa tergantung pada kemampuannya untuk

mengawasi dan mengendalikannya. Teori ini sering digunakan untuk

menjelaskan bagaimana individu menilai keandalan laporan audit dan

bagaimana pergantian auditor dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap

laporan audit tersebut. Menurut teori kepercayaan, individu cenderung

mempercayai informasi yang disajikan oleh sumber yang dianggap

terpercaya dan kompeten.

Oleh karena itu, pergantian auditor dapat mempengaruhi

kepercayaan terhadap laporan audit karena individu mungkin merasa lebih

percaya pada auditor yang lebih terkenal atau memiliki reputasi yang lebih

baik. Selain itu, pergantian auditor juga dapat mempengaruhi kepercayaan

terhadap laporan audit karena individu mungkin merasa bahwa auditor

baru lebih objektif dan independen dari pada auditor lama yang mungkin

sudah terlalu akrab dengan perusahaan yang diaudit.

36
Namun demikian, pergantian auditor tidak selalu berpengaruh

negatif terhadap kepercayaan terhadap laporan audit. Tergantung pada

reputasi dan keandalan auditor baru, pergantian auditor dapat justru

meningkatkan kepercayaan terhadap laporan audit. Sebagai contoh, jika

auditor baru memiliki reputasi yang lebih baik dalam hal keandalan dan

objektivitas, maka individu mungkin lebih percaya pada laporan audit

yang disajikan oleh auditor tersebut dibandingkan dengan laporan audit

yang disajikan oleh auditor lama.

Secara keseluruhan, teori kepercayaan menunjukkan bahwa

pergantian auditor dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap laporan

audit, tetapi pengaruh tersebut tergantung pada reputasi dan keandalan

auditor baru. Oleh karena itu, perusahaan yang mengalami pergantian

auditor harus memastikan bahwa auditor baru yang dipilih memiliki

reputasi yang baik dan dianggap terpercaya oleh masyarakat agar

kepercayaan terhadap laporan audit tidak terpengaruh negatif.

2.1.4 Audit Report Lag

Menurut Rahayu dan Suhayati (2010:73), audit report merupakan

media formal dalam mengkomunikasikan kepada stakeholder tentang

kegiatan audit dan kesimpulan yang dicapai atas audit laporan keuangan.

Laporan auditor harus memuat afirmasi atas laporan keuangan secara

keseluruhan. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Nomor:

KEP-39/PM/2003 yang menyatakan komitmen penyampaian laporan

keuangan secara periodik yang menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut

37
disertai opini auditor independen kepada BAPEPAM dan mengumumkannya

kepada publik paling lambat akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal

laporan keuangan tahunan.

Ketepatan waktu dalam penyajian laporan keuangan sangat penting

karena laporan keuangan yang disajikan dengan tepat waktu akan bernilai

sehingga dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam

mengambil keputusan.

Lamanya waktu penyelesaian audit dapat mempengaruhi ketepatan

waktu informasi tersebut untuk dipublikasikan sehingga berdampak pada

reaksi pasar terhadap keterlambatan informasi dan mempengaruhi tingkat

ketidak pastian keputusan yang didasarkan pada informasi yang

dipublikasikan (Wijaya dan Rahardja, 2012). Audit Report Lag dapat

dibedakan menjadi tiga yaitu :

1. Scheduling lag

Yaitu selisih waktu antara tahun penutupan buku perusahaan dengan

dimulainya pekerjaan lapangan auditor.

2. Fieldwork lag

Yaitu selisih waktu antara dimulainya pekerjaan lapangan dan saat

penyelesaianya.

3. Reporting lag

Yaitu selisih waktu antara saat penyelesaian pekerjaan lapangan dengan

tanggal laporan auditor.

38
Lamanya Scheduling lag dapat menujukan bahwa manajemen

perusahaan turut andil dalam mempengaruhi uji jangka waktu Audit report

lag. Fieldwork lag dan reporting lag menunjukan bahwa penyebab audit

report lag lainnya merupakan tanggung jawab auditor sebagai pihak yang

melakukan proses pekerjaan lapangan sampai dengan pembuatan laporan

auditor. Variabel Audit Report Lag diukur dengan menghitung jumlah hari

sejak tanggal tutup buku perusahaan yaitu 31 Desember sampai dengan

tanggal yang tertera pada laporan auditor independen.

2.1.5 Komplesitas Operasi

Kompleksitas operasi perusahaan merupakan salah satu karakteristik

perusahaan yang bisa menambah sesuatu tantangan pada audit dan akuntansi

(Siuko, 2009). Tingkat kompleksitas operasi suatu perusahaan tergantung

pada jumlah dan lokasi unit operasinya (cabang) serta diversifikasi jalur

produk dan marketnya, lebih cenderung mempengaruhi waktu yang

diperlukan auditor untuk merampungkan pekerjaan auditnya.

Sehingga hal tersebut juga mempengaruhi ketepatan waktu

penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik. Kompleksitas

organisasi atau operasi adalah akibat langsung dari distribusi pekerjaan dalam

membentuk departemen yang lebih fokus pada jumlah unit yang tidak sama

secara nyata (Kholishah, 2013).

Menurut Che-Ahmad (2008) jumlah anak perusahaan yang dimiliki

perusahaan mencerminkan bahwa perusahaan memiliki unit operasi yang

39
lebih banyak yang harus diperiksa dalam setiap transaksi dan catatan yang

menyertainya, sehingga auditor memerlukan waktu lebih lama untuk

melakukan pekerjaan auditnya. Kompleksitas operasi dalam penelitian ini

ditentukan dengan ada tidaknya anak perusahaan. Pengukurannya

menggunakan variabel dummy, dengan kategori 1 untuk perusahaan yang

mempunyai anak perusahaan dan kategori 0 untuk perusahaan yang tidak

mempunyai anak perusahaan (Ardianti, 2013).Kompleksitas organisasi atau

operasi merupakan akibat langsung dari pembagian kerja dan pembentukan

departemen yang berfokus pada jumlah unit yang berbeda secara nyata

(Darmawan dan Widhiyani, 2017).

Organisasi dengan berbagai jenis atau jumlah pekerjaan dan audit

menimbulkan masalah manajerial dan organisasi yang lebih rumit karena

terjadi ketergantungan yang semakin kompleks. Kompleksitas operasi

perusahaan menjadi salah satu karakteristik perusahaan yang dapat

menambah suatu tantangan pada audit (Darmawan dan Widhiyani, 2017).

Kompleksitas perusahaan yang dilihat dari diversifikasi bisnis operasi

klien dan jumlah anak perusahaan klien berdampak pada ketepatan waktu

pelaporan keuangan, hal tersebut dikarenakan auditor akan menghabiskan

lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas audit pada perusahaan klien

yang mengalami peningkatan kompleksitas perusahaan (Che-Ahmad dan

Abidin, 2008).

40
Kompleksitas perusahaan merupakan akibat langsung dari pembagian

kerja dan pembentukan departemen yang berfokus pada jumlah unit yang

berbeda secara nyata (Darmawan & Widhiyani, 2017).

Kompleksitas perusahaan yang ada dalam perusahaan dapat diukur dari

banyaknya jumlah anak perusahaan yang dimiliki perusahaan induk.

Kompleksitas perusahaan dapat memperpanjang proses audit delay karena

auditor memerlukan banyak waktu untuk mengaudit anak cabang sebelum

mengaudit perusahaan induk.

Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah anak perusahaan mewakili

kompleksitas jasa audit yang diberikan karena auditor terlebih dahulu harus

mengaudit laporan keuangan anak perusahaan sebelum akhirnya mengaudit

laporan keuangan perusahaan induknya (Praptika & Rasmini, 2016). Jumlah

anak perusahaan dalam satu induk perusahaan dapat mempengaruhi audit

delay. Kompleksitas perusahaan dapat dilihat dari banyaknya anak

perusahaan dari induk perusahaan.

Hasil penelitian Pratiwi dan Wiratmaja (2018) menyatakan bahwa

kompleksitas perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap audit delay. Hal

ini dikarenakan perusahaan dengan tingkat kompleksitas perusahaan tinggi

membutuhkan prosedur audit lebih luas yang akan berdampak pada audit

delay.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Darmawan danWidhiyani (2017)

mendapatkan hasil yang berbeda menyatakan bahwa kompleksitas perusahaan

memiliki pengaruh negatif terhadap audit delay.

41
2.1.6 Financial Distress

Menurut Platt (2002) financial distress merupakan tahap penurunan

kondisi keuangan yang terjadi, sebelum terjadinya kebangkrutan. Baldwin &

Mason (1983) menyatakan bahwa suatu perusahaan yang mengalami

financial distress apabila perusahaan tersebut tidak dapat memenuhi

kewajiban finansialnya. Financial distress diartikan oleh Arifin (2018),

sebagai keadaan dimana suatu perusahaan tidak mampu memenuhi

kewajibannya karena sedang mengalami krisis keuangan sebelum akhirnya

terjadi kebangkrutan.

Hutabarat (2021) mengatakan jika suatu perusahaan merasa kesulitan

dalam pemenuhan kewajiban maka bisa jadi perusahaan tersebut berada di

fase financial distressdan apabila tidak lekas ditanggulangi maka dapat

berakibat kepada kebangkrutan. Kondisi kesulitan keuangan bisa

meningkatkan risiko audit khususnya risiko deteksi dan risiko pengendalian

pada auditor independen sehingga sebelum melaksanakan proses audit,

auditor harus melangsungkan pemeriksaan risiko (risk assessment) pada fase

audit planning terlebih dahulu, hal tersebut dapat berakibat pada lamanya

proses audit sehingga berakibat pada semakin panjangnya audit delay

(Praptika & Rasmini, 2016).

42
2.1.7 Pergantian Auditor

Pergantian auditor merupakan putusnya hubungan auditor yang lama

dengan perusahaan kemudian mengangkat auditor yang baru untuk

menggantikan auditor yang lama (Ahmed dan Hossain, 2010). Pemerintah

telah mengatur kewajiban rotasi auditor melalui Surat Keputusan Menteri

Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik.

Peraturan ini mengatur tentang pemberian jasa audit umum enam tahun

berturut-turut oleh kantor akuntan dan tiga tahun berturut-turut oleh seorang

akuntan publik oleh satu klien yang sama. Akuntan publik dan kantor akuntan

boleh menerima kembali penugasan setelah satu tahun buku tidak

memberikan jasa audit kepada klien yang sama. Jika perusahaan mengalami

pergantian auditor, akan butuh waktu bagi auditor baru untuk

mengidentifikasi karakteristik usaha klien dan sistem yang digunakan di

perusahaan tersebut.

Selain itu, auditor baru juga harus berkomunikasi dengan auditor

terdahulu dan manajer perusahaan untuk memperoleh informasi mengenai

transaksi-transaksi perusahaan sehingga hal-hal tersebut menyita waktu

auditor dalam melaksanakan proses auditnya.

Rustiarini dan Mita (2013) membuktikan bahwa pergantian auditor

berpengaruh secara positif pada audit reportlag. Dengan demikian, hipotesis

yang diajukan adalah sebagai berikut.

43
2.2 PenelitianTerdahulu
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
NAMA PERSAMAAN HASIL
NO JUDUL METODE
PENELITI PERBEDAAN PENELITIAN
1. Yunisa dkk Pengaruh Metode Persamaan : Hasil Penelitian
(2021) Pergantian pemilihan Pergantian Menunjukan
Auditor sampel Auditor dan bahwa Ukuran
Ukuran menggunak Audit Report Perusahan
Perusahaan, an teknik Lag berpengaruh
Laba Rugi purposive negative
Dan sampling Perbedaan : terhadap audit
Solvabilitas Laba Rugi, report lag,
Terhadap Ukuran Laba rugi
Audit Perusahaan Dan berpengaruh
Report Lag Solvabilitas negative
terhadap audit
Jurnal repot
Ekonomi lag ,solvabilitas
Bisnis tidak
Manajemen berpengaruh
Prima terhadap audit
Volume III report lag,
No. 1 2021 Pergantian
ISSN : auditor tidak
2658-984X berpengaruh
terhadap audit
repotr lag

44
2. Eriana Pengaruh Metode Persamaan = Hasil Penelitian
Riska Audit pemilihan Financial Menunjukan
Saputri dkk Tenur, sampel Distres, Audit bahwa Audit
(2021) Auditor menggunak Report Lag Tenure
Switching, an teknik berpengaruh
Reputasi purposive Perbedaan = positif terhadap
Auditor, sampling Audit Tenur , Audit Report
Dan Audit Switching, Lag.
Financial Reputasi auditor Auditor
Distres Switching
Terhadap berpengaruh
Audit negative
Report Lag terhadap Audit
Report Lag
Jurnal Reputasi
Ekonomi Auditor
Bisnis berpengaruh
manajemen negatif terhadap
Prima Audit Report
Volume 2, Lag.
No 2 2021 Financial
Distress
berpengaruh
positif terhadap
Audit Report
Lag

3. Puji Rahayu Pengaruh Metode Persamaan = Hasil penelitian


dkk (2021) Ukuran pemilihan Financial Menunjukan
Perusahaan, sampel Distress dan Bahwa ukuran
Profitabilita menggunak Audit report lag perusahaan
s, an teknik tidak
Solvabilitas, purposive Perbedaan = berpengaruh
Ukuran sampling ukuran terhadap audit
KAP dan perusahaan, report lag.
Financial profitabilita, profitabilitas
Distress Solvatabilitas berpengaruh
Terhadap dan Ukuran negatif terhadap
Audit KAP audit report lag.
Report Lag solvabilitas
Magelang, tidak
28 Juli 2021 berpengaruh
terhadap audit
report lag.
ukuran KAP
berpengaruh

45
positif terhadap
audit report lag.
Financial
distress tidak
berpengaruh
terhadap audit
report lag
4. F. Agung Analisis Metode Persamaan = Hasil penelitian
Himawan Pengaruh pemilihan Financial Menunjukan
(2020) Financial sampel Distress dan Bahwa
Distress, menggunka Audit Report financial
Leverage, n teknik Lag distress
Profitabilita purposive berpengaruh
s, dan sampling Perbedaan = negatif terhadap
Likuiditas Leverage, audit report lag.
Terhadap Profitabilitas, leverage
Audit report dan Likuiditas berpengaruh
lag positif terhadap
Jurnal audit report lag.
Ekonomi profitabilitas
Bisnis berpengaruh
Menjemen negatif terhadap
Prima Vol. audit report lag.
23 No. 1 / likuiditas
2020 berpengaruh
negatif tidak
signifikan
terhadap audit
report lag
5. Valentina Pengaruh Metode Persamaan = Hasil Penilitian
Lorensa Br Opini pemilihan Pergantian Menunjukan
Sitompul1 Audit, sampel Auditor dan Bahwa opini
dkk (2021) Umur menggunak Audit Report audit tidak
Perusahaan an teknik Lag berpengaruh
, purposive terhadap audit
Profitabilita sampling Perbedaan = report lag. umur
s , Dan Opini Audit, perusahaan
Pergantian Umur berpengaruh
Auditor Perusahaan, dan positif terhadp
Terhadap Profitabilitas audit report lag.
Audit profitabilitas
Report Lag tidak
berpengaruh
Jurnal terhadap audit
Ekonomi report lag.
Bisnis Pergantian

46
menjemen Auditor tidak
PrimaVolu mempengaruhi
me 5 No 1, terhadap audit
Desember report lag
2021
e-ISSN :
2597-5234

6. Ni Made Pengaruh Metode Persamaan = Hasil penelitian


Shinta Umur pemilihan Pergantian menunjukkan
Widhiasari Perusaaan, sampel Auditor, Audit bahwa umur
dkk (2016) Ukuran menggunak Report Lag perusahaan
Perusahaan, an teknik berpengaruh
Reputasi purposive Perbedaan = positif terhadap
Auditor, sampling Umur Perusaaan, audit reportlag,
Dan Ukuran ukuran
Pergantian Perusahaan, dan perusahaan
Auditor Reputasi auditor tidak
Terhadap berpengaruh
Audit terhadap audit
Report Lag reportlag,
reputasi auditor
Jurnal tidak
Ekonomi berpengaruh
dan Bisnis terhadap audit
manajemen reportlag, dan
Prima pergantian
ISSN: auditor tidak
2302-8556 berpengaruh
Vol.15.1. terhadap audit
April reportlag.
(2016):
200-227

7. Desta Jess Pengaruh Metode Persamaan = Hasil penelitian


Wijaya Ukuran pemilihan Pergantian menunjukkan
Telaumbanu KAP, sampel Auditor dan bahwa Ukuran
dkk (2020) Pergantian menggunak Audit ReportLag KAP
Auditor , an teknik Perbedaan = berpengaruh
Dan Laba purposive Pengaruh negative
Rugi sampling Ukuran KAP, terhadap audit
Terhadap Dan Laba Rugi report lag.
Audit Pergantian
Report Lag auditor
berpengaruh

47
positif terhadap
Jurnal audit report lag,
Ekonomi Laba dan rugi
Bisnis berpengaruh
manajemen positif terhadap
Prima Vol.4 audit report lag,
No.3, 2020

8. Nurkholik Pengaruh Persamaan = Hasil penelitian


dkk (2021) Kompleksit kompleksitas menunjukkan
as Operasi, operasi dan bahwa
Profitabilita Audit report lag Kompleksitas
s, Reputasi Operasi
Kap Dan Perbedaan = berpengaruh
Ukuran Profitabilitas, terhadap Audit
Perusahaan Reputasi Kap Report Lag,
Terhadap Dan Ukuran Return On Asset
Audit Perusahaan (ROA)
Report Lag berpengaruh
terhadap Audit
Report Lag,
Jurnal Reputasi KAP
Ekonomi tidak
Bisnis berpengaruh
manajemen terhadap Audit
Prima ISSN Report Lag, dan
Paper : Ukuran
2356-2439, Perusahaan
ISSN berpengaruh
Online : terhadap Audit
2685-2446 Report Lag
Volume 8
No. 1 April
2021, 11 –
27
9. Shabilla Ari Pengaruh Metode Persamaan = Hasil penelitian
ningtyasuti Efektifitas pemilihan Kompleksitas menunjukkan
dkk (2021) Komite sampel Operasi dan bahwa
Audit ,Kond menggunak Audit Report Efektivitas
isi an teknik Lag komite audit
Keuangan, purposive dan
Kompleksit sampling profitabilitas
as Operasi , Perbedaan = berpengaruh
Profitabilita Efektifitas negatif terhadap
s , Dan Komite Audit, audit report lag.
Karakteristi Kondisi reputasi auditor

48
Auditor Keuangan, dan spesialisasi
Eksternal Profitabilitas , auditor industri
Terhadap Dan Karakteristi memiliki
Audit Auditor pengaruh
Report Lag Eksternal negatif terhadap
audit report lag.
Kondisi
Jurnal keuangan dan
Ekonomi kompleksitas
Bisnis operasional
manajemen memiliki
PrimaVolu pengaruh positif
me 10, terhadap report
Nomor 2, lag.
2021,
ISSN
(Online):
2337-3806
10. RR. Prima Analisis Metode Persamaan = hasil penelitian
Dita Pengaruh pemiliha Kompleksitas menujukan
Hapsari Ukuran nsampel Operasi dan bahwa ukuran
Perusahaan, menggunak Audit Report perusahaan
Kompleksit an teknik Lag berpengaruh
as Operasi purposive Perbedaan = positif terhadap
Perusahaan sampling Ukuran audit report lag,
, dan Perusahaan, dan kompleksitas
Ukuran Ukuran Kantor operasi
Kantor Akuntan Publik berpengaruh
Akuntan (KAP) negatif terhadap
Publik audit report lag,
(KAP) ukuran kantor
Terhadap akuntan publik
Audit berpengaruh
Report Lag negatif terhadap
audit report lag

Jurnal
Ekonomi
Bisnis
manajemen
Prima, p-
ISSN :
2655-7304
e-ISSN :
6655-8953

49
11. Revira Pengarug Metode Persamaan = hasil pengujian
Luthfiyanti Financial pemilihan Financial secara masing-
Pingas dan Distress dan sampel Distress dan masing
Nunik Opini menggunak Audit delay mengunjukkan
Lestari Audit an teknik bahwa financial
Dewi Terhadap purposive Perbedaan = distress tidak
Audit delay sampling Opini audit memiliki
pengaruh
Jurnal terhadap audit
Akuntansi delay sementara
Universitas opini audit
Jember Vol. memiliki
20 No. 1 pengaruh
(2022) terhadap audit
delay.
12. I Putu Yoga Pengaruh Metode Persamaan = Hasil penelitian
Darmawan Ukuran pemelihan Kompleksitas menunjukkan
Ni Luh Sari Perusahaan sampel Operasi bahwa ukuran
Widhiyani , menggunak Perusahaan dan perusahaan
Kompleksit an teknik Komite Audit berpengaruh
as Operasi purposive Pada Audit negatif terhadap
Perbusahaa sampling Delay audit delay.
n dan Kompleksitas
Komite Perbedaan = operasi
Audit Pada Ukuran perusahaan
Audit Perusahaan berpengaruh
Delay positif terhadap
audit delay.
Komite audit
ISSN: secara
2302-8556 berpengaruh
E-Jurnal negatif terhadap
Akuntansi audit delay.
Universitas
Udayana
Vol.21.1.
Oktober
(2017):
254-282

13. Nurhairunni Pengaruh Metode Persamaan = Hasil penelitian


sa, Kompleksit pemilihan Kompleksitas ini
Bambang, as Operasi sampel Operasi menunjukkan
Robith Perusahaan, menggunak Perusahaan, bahwa tidak
Hudaya Umur an teknik Ketepatan waktu terdapat
Perusahaan purposive Laporan Audit pengaruh dari

50
dan Opini sampling kompleksitas
Auditor Perbedaan = operasi
Terhadap Umur perusahaan,
Ketepat Perusahaan umur
waktu Dan opini audit perusahaan, dan
Laporan opini auditor
Audit terhadap
ketepatan
Vol. 2 No. 1 waktuan laporan
Maret 2021 audit.
e-
ISSN:2721-
4109
DOI:10.308
12/
rekan.v2i1.1
051

14. Sinta Bela, Pengaruh Metode Persamaan = Hasil penelitian


Dwi Ukuran pemilihan Kompleksitas ini
Soegiarto, Perusahaan, sampel Perbusahaan dan menunjukkan
Naila Rizki Provitabilit menggunak Pergantian bahwa variabel
Salisa as , an teknik auditor terhadap ukuran
(2021) Solvatabilit purposive audit delay perusahaan,
as, sampling solvabilitas dan
Ukuran Perbedaan = KAP
Kantor Ukuran berpengaruh
Akuntan Perusahaan, positif
publik, Provitabilitas, signifikan
Kompleksit Solvatabilitas, terhadap audit
as Ukuran Kantor delay.
Perbusahaa Akuntan publik, profitabilitas
n dan berpengaruh
Pergantian negatif
auditor signifikan
terhadap terhadap audit
audit delay delay dan
pada variabel
perusahaan kompleksitas
Lq45 di BEI perusahaan,
tahun 2015- auditor
2019 variabel
Jurnal switching tidak
Bisnis dan berpengaruh
Ekonomi terhadap audit
Volume 12, delay

51
No.2,
Desember
2021, 85-96

15. Ni Luh Putu Pergantian Metode Persamaan = Hal ini


Indrayani Auditor, pemilihan Pergantian menunjukan
dan I Dewa Opini sampel Auditor, bahwa ada atau
Nyoman Audit, menggunak Financial tidak adanya
Wiratmaja Financial an teknik Distress dan pergantian
Distress dan purposive Audit Delay auditor tidak
Audit Delay sampling berpengaruh
Perbedaan = terhadap terjadi
ISSN 2302- Opini Audit atau tidak
8556 Vol. terjadinya audit
31 No. 4 delay. Opini
Denpasar, audit
April 2021 berpengaruh
Hal. 880- negatif terhadap
893 audit delay.
Financial
distress
berpengaruh
positif terhadap
audit delay.
Sumber Data : Diolah Peneliti 2022

2.3 Kerangka Berpikir


Menurut Sugiyono (2019:89) Kerangka berfikir merupakan sintesa

tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah

di deskripsikan. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel independen

atau variabel bebas dan variabel dependen atau variabel terikat.

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya variabel dependen.

Sedangkan variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

52
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu independen dan dependen

diantaranya Kompleksitas Operasi (X1), Financial distress(X2), dan

Pergantian Auditor (X3)danyang menjadi variabel dependen adalah Audit

reportlag(Y).

Objek penelitian ini yaitu Perusahaan Indeks Kompas 100. Berikut

kerangka Berpikir pada penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah sebagai

berikut:

Independen

KOP( X1)
H1

H2 Dependen
FD( X2)
ARL (Y)
H3

PA( X3)

H4

Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual


Keterangan :
H4 : Diduga Kompelksitas operasi (X1), Financial Distres(X2),dan pergantian
auditor (X3) berpengaruh positif terhdap audit report lag (Y).
H1 : Diduga Kompleksitas Operasi (X1) berpengaruh positif terhadap audit report
lag.
H2 :Diduga financial Distress berpengaruh positif terhadap audit report lag.

53
H3 : Diduga pergantian auditoer berpengaruh positif terhdap audit report lag.

2.4 Pengembangan Hipotesis


Menurut Sugiyono (2019:63) “Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian”. Rumusan masalah dinyatakan dalam

bentuk kalimat, maka dari itu rumusan masalah perlu dijawab melalui

hipotesis dalam penelitian adalah sebagai berikut :

2.5 Pengaruh Kompleksitas Operasi, Financial Distress dan Pergantian

Auditor Terhadap Audit Report Lag

Kompleksitas operasi perusahaan merupakan salah satu karakteristik

perusahaan yang bisa menambah sesuatu tantangan pada audit dan akuntansi

(Siuko, 2009). Tingkat kompleksitas operasi suatu perusahaan tergantung

pada jumlah dan lokasi unit operasinya (cabang) serta diversifikasi jalur

produk dan maketnya, lebih cenderung mempengaruhi waktu yang diperlukan

auditor untuk merampungkan pekerjaan auditnya.

Sehingga hal tersebut juga mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian

laporan keuangan perusahaan kepada publik. Kompleksitas organisasi atau

operasi adalah akibat langsung dari distribusi pekerjaan dalam membentuk

departemen yang lebih fokus pada jumlah unit yang tidak sama secara nyata

(Kholishah, 2013).

Menurut Che-Ahmad (2008) jumlah anak perusahaan yang dimiliki

perusahaan mencerminkan bahwa perusahaan memiliki unit operasi yang

54
lebih banyak yang harus diperiksa dalam setiap transaksi dan catatan yang

menyertainya, sehingga auditor memerlukan waktu lebih lama untuk

melakukan pekerjaan auditnya.

Kompleksitas operasi dalam penelitian ini ditentukan dengan ada

tidaknya anak perusahaan. Pengukurannya menggunakan variabel dummy,

dengan kategori 1 untuk perusahaan yang mempunyai anak perusahaan dan

kategori 0 untuk perusahaan yang tidak mempunyai anak perusahaan

(Ardianti, 2013).

Financial distress yang diduga dapat berdampak pada audit report lag.

Kesulitan keuangan (financial distress) merupakan salah satu berita buruk

dalam laporan keuangan. Kesulitan keuangan ini dapat dilihat dalam laporan

keuangan melalui perbandingan antara hutang jangka panjang perusahaan

dengan total asset yang dimiliki perusahaan (Saleh, 2004).

Maka untuk menghindari kualitas laporan keuangan yang buruk

seringkali perusahaan berusaha untuk memperbaikinya. Upaya perbaikan ini

membutuhkan waktu sehingga akan menambah audit report lag perusahaan.

Perusahaan yang mengalami peralihan pengaudit bisa menimbulkan audit

report lag maka bisa diprediksi yakni auditor yang baru belum bisa

mengerjakan kerjaan audit dengan tepat waktu karena disebabkan atas

beberapa fakta.

Auditor yang baru condong memerlukan tempo yang lebih dalam

mengidenfikasi kriteria usaha dan mekanisme yang dipakai perusahaan, maka

bisa menghabiskan waktu auditornya sepanjang proses audit yang bisa

55
berpengaruh pada penyajian rincian anggaran audit mengalami

keterlambatan.

Menurut (Ratnaningsih dan Dwirandra, 2016) menyatakan perubahan

pengaudit menghasilkan dampak baik atas audit reportlag. Sejalan dengan

penelitiannya (Ettredgeetal, 2005), (Kusuma, 2011), (Rustiarini dan Sugiarti,

2013), dan ( Hartanti Praptika, 2015). Berdasarkan dengan penelitian yang

sudah di katakan sebelumnya dan mengacu kepada bebrapa teori yakni seperti

teori keagenan ,teori sinya dan teori kepercayaan .

Berdasarkan penjelasan diatas maka dirumuskan hipotesis adalah sebagai

berikut:

H4 : Diduga KompeleksitasOperasi, Finansial Distress, Pergantian Auditor

berpengaruh terhadap audit report lag.

2.6 Pengaruh Kompleksitas Operasi Terhadap Report Lag

Kompleksitas operasi sangat tergantung terhadap total serta unit operasi

sebuah perusahaan tersebut. Che-Ahmad & Abidin (2009) menyatakan,

perusahaan dengan banyak anak perusahaan menandakan bahwa

kompleksitas operasinya semakin tinggi yang menyebabkan ruang lingkup

pemeriksaan audit menjadi lebih luas.

Kondisi tersebut condong membuat waktu yang auditor perlukan dalam

menyelesaikan audit menjadi lebih lama. Berdasar pada penelitian Ariyani

56
&Budiartha (2014) serta Fitriyani etal (2015) kompleksitas operasi

memberikan pengaruh secara positif pada audit report lag.

Kompleksitas organisasi atau operasi merupakan akibat langsung dari

pembagian kerja dan pembentukan departemen yang berfokus pada jumlah

unit yang berbeda secara nyata. Organisasi dengan berbagai jenis atau jumlah

pekerjaan dan audit menimbulkan masalah manajerial dan organisasi yang

lebih rumit karena terjadi kutergantung yang semakin kompleks.

Kompleksitas operasi perusahaan merupakan salah satu karakteristik

perusahaan yang dapat menambah suatu tantangan pada audit. Dalam

penelitian Siuko (2009) menyatakan kompleksitas operasi perusahaan

ditemukan dapat memperpanjang audit delay. Menurut Che-Ahmad dan

Abidin (2008), kompleksitas operasi perusahaan yang dilihat dari diverifikasi

bisnis operasi klien dan jumlah anak perusahaan klien berdampak pada

ketepatan waktu pelaporan keuangan. Tingkat kompleksitas operasi

merupakan sebuah perusahaan bergantung pada jumlah lokasi unit operasinya

(Sulistyo, 2010). Ini juga didukung oleh teori I Putu Yoga Darmawan dan Ni

Luh Sari Widhiyani, agensi semakin besar ukuran operasi perusahaan maka

semakin banyak dalam mengungkap informasi dan meningkatkan biaya

agensi maka akan membuat lamanya proses audit. Perusahaan yang memiliki

anak perusahaan lebih banyak akan memerlukan waktu yang lebih lama bagi

auditor untuk melakukan pekerjaan auditnya (Dewi, 2012). Berdasarkan

Agency theory Kompleksitas operasi merujuk pada tingkat kesulitan dan

kekompleksan dari proses bisnis yang diaudit. Semakin kompleks operasi

57
suatu perusahaan, semakin sulit bagi auditor untuk memahami dan menilai

proses-proses tersebut, yang dapat menyebabkan audit report lag. Audit report

lag adalah ketidak tepatan waktu antara penyelesaian audit dan pelaporan

hasil audit. Dalam penelitian Aktas dan Kargin (2011) bahwa laporan

konsolidasi perusahaan ditemukan berpengaruh positif terhadap ketepatan

waktu penyampaian laporan keuangan.

Hasil pengujian tersebut menjadi dasar perumusan hipotesis yaitu :

H1 : Diduga KompleksitasOperasi berpengaruh Terhadap Audit Report Lag

2.7 Pengaruh Finansial Distress Terhadap Audit Repot Lag

Kondisi financial distress yang terjadi pada perusahaan dapat

meningkatkan risiko audit khususnya risiko pengendalian dan risiko deteksi.

Dengan meningkatnya risiko itu, maka auditor harus melakukan penilaian

risiko (riskassessment) sebelum menjalankan proses audit, tepatnya pada

tahap perencanaan audit (audit planning).

Sehingga hal ini dapat mengakibatkan lamanya proses audit yang

berdampak pada bertambahnya audit reportlag, Praptika dan Rasmini, hal 6

Komalasari dan Suwardjono (2004) juga menyatakan bahwa financial

distress dapat mendorong auditor untuk memperoleh bukti yang dapat

meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material

yang bisa jadi memerlukan waktu penugasan audit yang lebih lama daripada

perusahaan yang tidak mempunyai kesulitan keuangan, Komalasari dan

Suwardjono.

58
Dengan demikian, maka perusahaan yang memiliki nilai Z-Score yang

tinggi akan cenderung memiliki audit reportlag lebih pendek dibandingkan

dengan perusahaan yang memiliki nilai Z-Score yang rendah. Pada penelitian

ini financial distress akan diporsikan dengan cara membandingkan Total

Utang dengan Total Aktiva milik perusahaan atau Debtto Asset Ratio (DAR)

sebab semakin tinggi proporsi debtto asset ratio memperlihatkan seberapa

besar total utang dapat dijamin oleh total harta yang perusahaan miliki

(Praptika &Rasmini, 2016) Financial distress ialah tahap penurunan kondisi

keuangan perusahaan jika dibiarkan maka dapat menyebabkan perusahaan

mengalami kebangkrutan (Praptika &Rasmini, 2016). Kesulitan keuangan

yang dialami suatu perusahaan dianggap sebagai berita buruk yang dapat

mempengaruhi panjangnya audit delay. Oleh karena itu, manajemen

cenderung menunda penyampaia dan laporan keuangan tersebut untuk

dikoreksi kembali dan berusaha untuk memperbaikinya (Dewi etal., 2019).

Penelitian yang dilakukan oleh (Syofianaetal., 2018) dan (Siahaan etal.,

2019) menyatakan bahwa financial distress berpengaruh negatif pada audit

delay. Sedangkan hasil penelitian Praptika &Rasmini (2016) dan Oktaviani &

Ariyanto (2019) menyatakan bahwa kesulitan keuangan memiliki pengaruh

positif terhadap audit delay, semakin tinggi nilai rasio financial distress maka

di indikasikan terjadi audit delay yang panjang. (Sari etal., 2019) menyatakan

kondisi financial distress pada perusahaan dapat meningkatkan risiko audit

khususnya risiko pengendalian oleh auditor independen. Dengan begitu,

auditor harus melakukan risk assessment sebelum memulai proses audit.

59
Sehingga auditor membutuhkan tambahan waktu dalam pengumpulan bukti

yang memadai yang dapat berdampak pada panjangnya audit delay..

Berdasarkan signalling theory apabila perusahaan sedang mengalami

financial distress, maka itu merupakan sinyal buruk bagi investor. (Muliantari

dan Latrini, 2017). Dengan kata lain financial distress merupakan suatu

kondisi di mana perusahaan mengalami kesulitan keuangan untuk memenuhi

kewajibannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut

H2 : Diduga Finansial Distress berpengaruh Terhadap Audit Repot Lag.

2.8 Pengaruh Pergantian Auditor Terhadap Audit Report Lag


Pergantian auditor merupakan putusnya hubungan auditor yang lama

dengan perusahaan kemudian mengangkat auditor yang baru untuk

menggantikan auditor yang lama (Ahmed dan Hossain, 2010).

Pemerintah telah mengatur kewajiban rotasi auditor melalui Surat

Keputusan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan

Publik. Peraturan ini mengatur tentang pemberian jasa audit umum enam

tahun berturut-turut oleh kantor akuntan dan tiga tahun berturut-turut oleh

seorang akuntan publik oleh satu klien yang sama.

Akuntan publik dan kantor akuntan boleh menerima kembali penugasan

setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit kepada klien yang sama.

Jika perusahaan mengalami pergantian auditor, akan butuh waktu bagi auditor

60
baru untuk mengidentifikasi karakteristik usaha klien dan sistem yang

digunakan di perusahaan tersebut.

Selain itu,auditor baru juga harus berkomunikasi dengan auditor

terdahulu dan manajer perusahaan untuk memperoleh informasi mengenai

transaksi-transaksi perusahaan sehingga hal-hal tersebut menyita waktu

auditor dalam melaksanakan proses auditnya.

Rustiarini dan Mita (2013) membuktikan bahwa pergantian auditor

berpengaruh secara positif pada audit report lag. Penelitian (Schwartz & Soo,

1996) dan (Habib etal., 2018) mengemukakan perusahaan yang mengganti

auditor pada tahun berjalan cenderung akan terlambat dalam mengaudit

laporan keuangan fiskal tahunan. Verawati & Wirakusuma, (2016)

mengemuka kan bahwa pergantian auditor memiliki pengaruh positif pada

audit delay, banyak prosedur yang ditempuh auditor baru dalam proses

pengauditan. Sehingga membutuhkan tambahan waktu yang lebih

dibandingkan jika auditor tersebut melanjutkan penugasan auditan.

Berdasrkan teori kepercayaan pergantian auditor dapat mempengaruhi

kepercayaan terhadap laporan audit karena individu mungkin merasa lebih

percaya pada auditor yang lebih terkenal atau memiliki reputasi yang lebih

baik. Selain itu, pergantian auditor juga dapat mempengaruhi kepercayaan

terhadap laporan audit karena individu mungkin merasa bahwa auditor baru

lebih objektif dan independen dari pada auditor lama yang mungkin sudah

terlalu akrab dengan perusahaan yang diaudit.Wiryakriyana&Widhiyani

61
(2017) menyatakan pergantian auditor memiliki pengaruh terhadap audit

delay.

Dengan demikian, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.

H3 : Diduga Pergantian Auditor berpengaruh terhadap Audit Report Lag.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian pada penelitian ini. Menurut Sugiyono (2019:147)

Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi.

Pendekatan yang digunakan. Pada penelitian ini merupakan pendekatan

kuantitatif berupa data yang berbentuk angka-angka dan analisis statistic dari

data Perusahaan Indeks Kompas 100 serta berdasarkan fakta-fakta mengenai

pengaruh Kompleksitas Operasi, Financial Distress dan Pergantian Auditor

terhadap audit Report Lag. Menurut Suripto (2021) penelitian kuantitatif

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan tentang filsafat

positivism yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif atau statistik,dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan.

62
Data yang digunakan ialah data sekunder dan sumber data penelitian ini

di peroleh dari media perantara secara tidak langsung yang berupa seperti

Buku, catatan, penelitian tedahulu atau arsip baik yang du publikasikan

maupun yang tida di publikasikan. Untuk Kelebihan dalam pengunaan data

sekunder ini yakni mempersingkat waktu dan biaya untuk penelitian, untuk

menglasifikasikan permasalahan juga mengevaluasi data relatif lebih sedikit

dibanding data primer.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Indeks Kompas 100. Data pada

penelitian ini diperoleh berdasarkan data perusahaan industri di BEI yang

diakses melalui website resmi www.idx.co.id dan www.idn financials.com.

Pemilihan tempat penelitian berdasarkan pada data yang digunakan yaitu

data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan Perusahaan Indeks

Kompas 100. Maka berdasarkan penjelasan diatas peneliti memilih Bursa

Efek Indonesia sebagai tempat penelitian.

3.2.2 Waktu
Penelitian diperkirakan selesai selama .........., adapun rincian
kegiatannya sebagai berikut :

Tabel 3. 1
Waktu Penelitian

Bulan
No Keterangan
Sep okt Nov Des jan feb

63
1 Penyusunan Proposal V
Penyusunan Instrumen V
2
Penelitian
3 Seminar Proposal V
4 Pembimbing V
5 Penyusunan Bab I – III V
6 Pengelolaan Data Bab IV V
Penyusunan Bab V dan V
7
lampiran
Penyusunan Laporan V
8
Penelitian

3.3 Operasional Variabel


Menurut Sugiyono (2019:39) Variabel penelitian merupakan suatu atribut

atau sifat, atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Menurut Suripto (2021) operational variabel penelitian

adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya. Variabel penelitian pada dasarnya merupakan suatu hal yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh suatu informasi tentang hal tersebut, kemudian menarik suatu

kesimpulan. Variabel penelitian dalam penelitian ini terdiri dari satu variable

Y (dependen) dan dua variabel X (independen).

Pada penelitian peneliti menggunakan dua yaitu variabel bebas

(Independen) dan variabel terikat (Dependen).Variabel dalam penelitian ini

adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subyek penelitian. Penulis

64
menganalisis data pada perusahaan Perusahaan Indeks Kompas 100 yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan metode purposive sampling,

yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Alasan menggunakan teknik ini karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang

sesuai dengan fenomena yang diteliti dan dalam penelitian ini menggunakan

variabel independen, Kompleksitas Operasi (X1) Financial Distress(X2) dan

Ppergantian Auditor (X3) serta variabel dependen Audit Repot Lag (Y).

3.3.1 Variabel Bebas (Independen Variabel)

Menurut Sugiyono (2019:39) Variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat). Apabila variabel independen berubah, maka

varaibel dependen juga berubah. Variabel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

3.3.1.1 Kompleksitas Operasi

Menurut Siuko (dalam Lestari, 2015), peningkatan tantangan akan

audit dan akuntansi salah satunya disebabkan oleh tingkat kompleksitas

operasi. Berbagai hal yang mempengaruhi tingkat kompleksitas operasi

perusahaan, yaitu: lokasi dan jumlah unit operasinya (cabang) serta

diversifikasi distribusi produk yang berpengaruh terhadap waktu yang

dibutuhkan dalam penyelesaian proses audit (Lestari, 2015). Menurut

Fitriyani (2015), kompleksitas operasi disebabkan karena

departementalisasi yang ada dalam perusahaan. Kompleksitas

65
Perusahaan: Jumlah Entitas Anak. Kompleksitas perusahaan merupakan

akibat langsung dari pembagian kerja dan pembentukan departemen

yang berfokus padaj umlah unit yang berbeda secara nyata (Darmawan

& Widhiyani, 2017). Kompleksitas perusahaan yang ada dalam

perusahaan dapat diukur dari banyaknya jumlah anak perusahaan yang

dimiliki perusahaan induk. Kompleksitas perusahaan dapat

memperpanjang proses audit delay karena auditor memerlukan banyak

waktu untuk mengaudit anak cabang sebelum mengaudit perusahaan

induk.

Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah anak perusahaan mewakili

kompleksitas jasa audit yang diberikan karena auditor terlebih dahulu

harus mengaudit laporan keuangan anak perusahaan sebelum akhirnya

mengaudit laporan keuangan perusahaan induknya (Praptika &

Rasmini, 2016).

KOP = {Kompleksitas Operasi Perusahaan (Jumlah entitas anak)


Kompleksitas Operasi = jumlah entitas anak

3.3.1.2 Finansial Distress

Definisi financial distress menurut Plat dan Plat dalam buku Irham

Fahmi, Financial distress adalah “Tahap penurunan kondisi keuangan

yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan atau likuiditasi”.

Financial distress dimulai dari ketidakmampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban-kewajibannya, terutama kewajiban yang bersifat

jangka pendek termasuk kewajiban likuiditas, dan juga kewajiban

dalam kategori solvabilitas.


66
Sebuah perusahaan tidak akan mengalami kebangkrutan secara

tiba-tiba, namun dalam proses waktu yang berlangsung lama, dan dapat

dilihat melalui tanda-tanda kebangkrutan, Hutabarat (2021) mengatakan

jika suatu perusahaan merasa kesulitan dalam pemenuhan kewajiban

maka bisa jadi perusahaan tersebut berada di fase financial distress dan

apabila tidak lekas ditanggulangi maka dapat berakibat kepada

kebangkrutan. Kondisi kesulitan keuangan bisa meningkatkan risiko

audit khususnya risiko deteksi dan risiko pengendalian pada auditor

independen sehingga sebelum melaksanakan proses audit, auditor harus

melangsung kan pemeriksaan risiko (risk assessment) pada fase audit

planning terlebih dahulu, hal tersebut dapat berakibat pada lamanya

proses audit sehingga berakibat pada semakin panjangnya audit delay

(Praptika & Rasmini, 2016).

Pada penelitian ini financial distress akan diproksikan dengan cara

membandingkan Total Utang dengan Total Aktiva milik perusahaan

atau Debtto Asset Ratio (DAR) sebab semakin tinggi proporsi debtto

asset ratio memperlihatkan seberapa besar total utang dapat dijamin

oleh total harta yang perusahaan miliki (Praptika & Rasmini, 2016).

Variabel financial distress diukur dengan proksi DER (debtto equity

ratio) sesuai dengan penelitian Pradipta (2018).

DAR = Total HutangX100%


Total Asett

Keterangan:

67
DAR= Debt to asset ratio
TH= Total Hutang
TA= Total Aset

3.3.1.3 Pergantian Auditor

Pergantian auditor adalah kebijakan yang dilakukan perusahaan

dalam melakukan peralihan auditornya terhadap auditor satu ke auditor

lainnya baik dilakukan secara sukarela atau pun wajib yang membuat

perusahaan mengganti auditor dan KAP yang mengauditnya. Audit

delay merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan auditor dalam

menyelesaikan proses audit suatu perusahaan. Pengukuran audit delay

dihitung menggunakan proksi jumlah hari dari tanggal tahun tutup buku

31 Desember, sampai ditanda tanganinya laporan keuangan auditan

oleh auditor independen sebagaimana dalam penelitian Praptika &

Rasmini, (2016). Variabel pergantian auditor diukur menggunakan

variabel dummy yaitu dengan memberi kode 1 dan perusahaan yang

tidak melakukan pergantian auditor diberi kode 0 sesuai dengan

penelitian Megayanti & Budiartha (2016).

3.3.2 Variabel Terikat (Dependen Variabel)

Menurut Sugiyono (2019:39), variabel terikat merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas. Variabel terikat di notasikan dengan Y, dan variabel terikat

dalam penelitian ini adalah Tax Avoidance (Y).

68
3.2.1.1 Audit Report Lag

Lama waktu auditor dalam mengerjakan audit, dimana bisa

diketahui melalui beda tanggal dalam laporan keuangan pada tanggal

dalam laporan opini audit (Abdullah, Mardijuwono, dan

Habiburrochman (2019). Audit delay merupakan lamanya waktu yang

dibutuhkan auditor dalam menyelesaikan proses audit suatu

perusahaan. Pengukuran audit delay dihitung menggunakan proksi

jumlah hari dari tanggal tahun tutup buku 31 Desember, sampai

ditandatangani nya laporan keuangan auditan oleh auditor independen

sebagaimana dalam penelitian Praptika &Rasmini, (2016).

ARL = Tanggal Laporan Audit –Tanggal Tutup Buku

3.2.1.2 Definisi Operaional Dan Pengukuran Variabel

Adapun operasional variabel pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

69
Tabel 3. 2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Konsep Indikator Skala
Audit reportlag merupakan Audit reportlag
rentang waktu yang merupakan rentang
Audit Report dibutuhkan akuntan publik waktu yang dibutuhkan
Rasio
Lag (Y) dalam menyelesaikan akuntan publik dalam
laporan keuangan auditan. menyelesaikan laporan
keuangan auditan.
Suatu tingkat kerumitan Jumlah anak
suatu perusahaan yang perusahaan yang
Kompleksitas disebabkan oleh dimiliki suatu entitas
operasi perusahaan yang memiliki atau perusahan Nominal
(X1) beberapa segmen atau anak (Pradana &
perusahaan. Wirakusuma, 2013)
Laporan keuangan DAR = TH. X 100%
perusahaan yang di uji TA
dengan (DAR) untuk
mengetahui kondisi Keterangan:
Financial
keuangan perusahaan yang DAR = Debtto asset Rasio
Distress (X2)
menunjukan seberapa ratio
besar total hutang dapat TH = Total Hutang
dijamin oleh total asset TA = Total Asset
perusahaan (Inayah 2017)
Pergantian auditor yang Melakukan pergantian
dilakukan perusahaan pada selama periode
periode berjalan dan pengamatan di beri
periode sebelumnya kode dummy 1 dan
Pergantian
selama periode tidak melakukan Dummy
Auditor (X3)
pengamatan baik secara pergantian selama
sukarela atau karena periode pengamatan
adanya peraturan (wajib) dummy 0 (Siahandkk,
2019)

3.4 Populasi Penelitian


Menurut Sugiyono (2019:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunya kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

70
kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Perusahaan Indeks

Kompas 100 Yang berjumlah 100 saham dengan likuiditas tinggi, kapitalitas

pasar yang besar, serta memiliki fundamental dan kinerja financial yang baik

telah Terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang aktif menerbitkan laporan

keuangan tahunan selama periode penelitian dan telah bekerja sama dengan

harian kompas 100.

3.5 Sampel
Menurut Sugiyono (2019:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimliki oleh populasi yang dipilih untuk dapat diteliti lebih

rinci untuk kebutuhan penelitian sebagai sumber data. Pemilihan sampel

dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan

karakteristik dan kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Purposive sampling

merupakan metode yang dilakukan secara sengaja mengambil sampel tertentu

yang sesuai dan telah memenuhi segala persyaratan yang dibutuhkan meliputi

sifat-sifat sampel karakteristik dan ciri-ciritertentu.

Adapun kriteriteria dan karakteristik dalam menentukan sampel pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan Index kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

secara berturut-turut untuk periode 2019-2021.

2. Perusahaan Index kompas 100 yang secara konsisten terdaftar pada Bursa

Efek Indonesia periode 2019-2021.

3. Perusahaan Index kompas 100yang menyajikan laporan keuangan dalam

mata uang rupiah.


71
4. Perusahaan Index kompas 100 yang mempunyai informasi mengenai

variabel-variabel penelitian. Meliputi tanggal laporan auditor, total asset,

total liabilitas dan informasi KAP serta nama auditor yang mengaudit setiap

tahunnya.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Studi Pustaka Teknik pengumpulan data dengan mencari dan mempelajari

data-data yang sudah tersedia seperti buku-buku dan beberapa literature,

jurnal-jurnal ilmiah dll.

2. Studi Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan mencari dan

mengumpulkan data-data sekunder dan berbagai informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian untuk menyelesaikan masalah dan menjawab

rumusan masalah dalam penelitian. Meliputi sumber data dokumenter dan

laporan keuangan tahunan perusahaan Indeks Kompas 100.

3. Internet Teknik pengumpulan data yang diakses melalui internet berupa

data perusahaan yang di download melalui situs resmi Bursa Efek

Indonesia melalui www.idx.co.id dan www.idnfinancian

72
3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil.melakukan Studi Pustaka melalui buku, skripsi,

internet dan perangkat lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya

dapat diinformasikan kepada orang lain yang selanjutnya akan diolah

menggunakan aplikasi pengolahan Eviews 10. Teknik analisis yang

digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.7.1 Uji Statistik Déskriptif

Menurut Ghozali & Ratmono (2013) Bahwa Statistik deskriptif dapat

memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-

rata (mean) standar devaiasi, varian maksimum, minimum, sum, range,

kurtosis, dan sweaknes.Sehingga menjadi informasi lebih jelas dan lebih

mudah untuk dipahami .

3.7.1.1 Uji Model Regresi Data Panel

Menurut Ghozali & Ratmono (2013) Terdapat beberapa jenis data

yang dapat dianalisis secara statistik, antara lain data runtut waktu

(timeseries), data silang waktu (cross-section) dan data panel yaitu

gabungan antara data timeseries dan cross-section. Pada penelitian ini

data yang digunakan adalah data kombinasi dari timeseries dan cross-

section. Model regresi data panel memimiliki tiga jenis yaitu

CommonEffect Model (CEM), FixedEffect Model (FEM) dan Random

Effect Model (REM).

73
a. Common Effect Model (CEM)

Pendekatan ini secara sederhana menggabungkan seluruh data

timeseries dan cross-section kemudian mengestimasi model

menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square) atau yang

dikenal dengan pendekatan PLS (Pooled Least Square). Dalam

pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu

sehingga perilaku data antara perusahaan diasumsikan sama dalam

berbagai kurun waktu. Teknik ini ialah teknik yang paling sederhana

maka data tersebut dijadikan satu kesatuan pengamatan untuk

mengestimasi model dengan metode Ordinary least square (OLS).

Metode inilah yang dikenal dengan metode Common effect.

Model persamaan regresinya sebagai berikut:

Yit = α + β Xit + εit

Keterangan:

Yit = Variabel respon pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

Xit = Variabel prediktor pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

Β = Koefisien slope atau koefisien arah

α = Intersep model regresi

εit = Galat atau komponen error pada unit observasi ke-i dan

waktu ke-t.

b. Fixed Effect Model (FEM)

Pendekatan Fixed Effect Model mengestimasikan data panel

menggunakan variabel dummy untuk menjelaskan perbedaan

74
intersep. Pendekatan FEM muncul karena perbedaan karakteristik

setiap invidu, maka pendekatan ini tetap mengasumsikan adanya

intersep yang berbeda antar individu namun intersep setiap

perusahaan sama antar waktu (time intervant). metode kuadrat

terkecil biasa adalah pendekatan dengan mengasumsikan bahwa

intersep dan koefisien regressor dianggap konstan untuk seluruh unit

wilayah atau daerah maupun unit waktu. Salah satu cara untuk

memperhatikan unit cross section atau unit time series adalah dengan

memasukkan variabel dummy untuk memberikan perbedaan nilai

parameter yang berbeda-beda, baik lintas unit cross section maupun

unit time series. Oleh karena itu pendekatan dengan memasukkan

variabel dummy ini dikenal juga dengan Least Square Dummy

Variable (LSDV) atau juga disebut covariance model.

Model fixed effect dengan teknik variabel dummy dapat dijabarkan

yaitu:

Yit = α + β1X1it + β2X2it + β3D1i + εit

Keterangan:

Yit = Variabel respon pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

α = Intersep model regresi

β = Koefisien slope atau koefisien arah

Xit = Variabel prediktor pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

Di = Variabel dummy

75
εit = Galat atau komponen error pada unit observasi ke-i dan

waktu ke-t

c. Random Effect Model (REM)

Pendekatan Random Effect Model (REM) digunakan untuk

memperbaiki efisiensi proses leastsquare dengan memperhitungkan

eror dari cross-section dan timeseries. Model REM merupakan

variasi dari estimasi Generalized Least Square (GLS). Pendekatan ini

mengasumsikan efek individu yang tidak terobservasi tidak

berkorelasi dengan refressor atau dengan kata lain random. Model

ini memperhitungkan 38 eror dari cross-section dan timeseries.

Untuk mengestimasi masalah ini dapat digunakan variabel residual

yang dikenal dengan model random effect (REM).

Persamaan modelnya adalah sebagai berikut:

Yit = β1 + β2X2it +……+ βnXnit + wit

Keterangan:

Yit = Variabel respon pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

Xit = Variabel prediktor pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t

β = Koefisien slope atau koefisien arah

εit = Galat atau komponen error pada unit observasi ke-i dan

waktu ke-t

ei = Komponen eror yang cross-sectionatau spesifik individual

uit = Komponen eror gabungan timeseriesdancross-section

76
3.7.1.2 Uji Pemilihan Data

Dalam memilih model yang paling tepat digunakan untuk

mengolah data panel, pengujian dapat dilakukan dengan tahapan uji

Chow, uji Hausman dan uji lagrange multiplier. Adapun penjelasan uji

Chow, uji Hausman dan uji lagrange multiplier sebagai berikut :

a. Uji Chow

Uji chow merupakanuji yang dilakukan untuk mengetahui

model yang tepat atau yang sesuai dengan data penelitian antara

Common Effect Model dengan Fixed Effect Model.

Hipotesis Uji Chow

H0 : Common Effect Model (CEM)

H1 : Fixed Effeck Model (FEM)

Pengambilan hipotesis padauji chow dilakukandengan cara

membandingkan antara nilai probabilitas dengan tingkat signifikansi

0.05. Jika nilai probabilitas crosssection F > 0.05 maka H0 diterima

artinya model yang tepat Common Effect Model (CEM) sebaliknya

jika nilai probabilitas crosssection F < 0.05 maka H0 ditolak dan H1

diterima artinya model yang paling tepat Fixed Effect Model (FEM).

b. Uji Hausman

Uji hausman merupakan tahap selanjutnya apabila hasil dari uji

chow adalah Fixed Effect Model. Uji hausman digunakan untuk

menentukan model yang tepat atau sesuai antara Fixed Effect Model

dengan Random Effect Model.

77
Hipotesis pada uji hausman sebagai berikut :

H0 : Random Effect Model (REM)

H1 : Fixed Effect Model (FEM)

Dalam pengambilan keputusan diatas, maka akan dilakukan

perbandingan antara probabilitas dengan tingkat signifikansi 0.05.

Jika nilai probabilitas > 0.05 maka H0 diterima artinya model yang

tepat Ran dom Effect Model(FEM),sebaliknya jika nilai probabilitas

< 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya model yang tepat

Fixed Effect Model (FEM.

c. Uji lagrange Multiplier (LM)

Uji lagrangemultiplier merupakan uji yang digunakan untuk

pemilihan random effect model (REM) dengan common effect model

(CEM) yang sebaiknya tepat digunakan.

Hipotesis pada Uji Lagrange Multiplier sebagai berikut:

H0 : CommonEffect Model (CEM)

H1 : RandomEffect Model (REM)

Pengambilan keputusan hipotesis pada uji lagrange multiplier

yaitu jika nilai probabilitas Crosssection Breusch-Pagan > 0.05 maka

H0 diterima artinya model yang tepat Common Effect Model

(CEM). Jika nilai probabilitas crosssection Breusch-Pagan < 0.05

maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya model yang tepat adalah

Random Effect Model (REM).

78
3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini digunakan untuk analisis data

karena analisis yang digunakan untuk uji hipotesis merupakan uji t dan uji f

yang tidak boleh bias dengan analisis regresi berganda. Maka harus dilakukan

uji asumsi klasik.

Berikut hasil uji asumsi klasik pada penelitian ini sebagai berikut:

3.7.2.1 Uji Normalitas

Menurut Winarno (2015:54) Uji normalitas merupakan uji yang

bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Salah satu asumsi

dalam analisis statistik adalah data yang berdistribusi normal.

Pada penelitian ini untuk menguji lebih akurat asumsi normalitas

digunakan program Eviews10 dengan dua cara yaitu dengan histogram

dan uji jarque-bera (Winarno, 2015).

Berikut hipotesis uji normalitas pada penelitian sebagai berikut:

Ho : Data Berdistribusi Normal

Ha : Data TidakBerdistribui Normal

Uji Normalitas data dilihat menggunakan gambar histogram,

namun seringkal polanya tidak mengikuti bentuk kurva normal,

sehingga sulit disimpulkan. Maka dapat melihat koefisien Jarque-Bera

dan probabilitasnya. Jika nilai Jarque-Bera<Chi Squaretabel dan

probabilitas > 0.05 maka Ho diterima dan data berdistribusi normal.

79
Sebaliknya jika nilai Jarque-Bera>Chi Square maka Ho ditolak dan Ha

diterima maka data tidak berdistribusi normal.

3.7.2.2 Uji Multikolonearitas

Menurut Ghozali & Ratmono (2013:77) Uji multikolonearitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya

korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel independen.

Untuk melihat uji multikolonearitas dengan nilai koefisien antar

variabel yaitu jika nilai koefisien antar variabel < 0.9 maka tidak

terdapat hubungan linear, sebaliknya jika nilai koefisien probabilitas >

0.9 maka diduga terdapat hubungan linearitas atau terjadi

multikolonearitas.

3.7.2.3 Uji Autokerelasi

Menurut Santoso (2010:215) Uji autokorelasi merupakan uji yang

bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode (t) dengan

kesalahan pengganggu pada periode (t-1) (sebelumnya).

Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dapat menggunakan

uji Durbin Watson. Dalam mendeteksi autokorelasi bisa dilihat pada

tabel D-W yang bisa dilihat pada buku statistik yang relevan.

80
Namun demikian secara umum bisa diambil patokan sebagai

berikut: (Santoso, 2010:215).

a. Bila nilai D-W terletak dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif

b. Bila nilai D-W berada diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada

autokorelasi.

c. Bila nilai D-W terletak diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3.7.2.4 Uji Heteros kedastisitas

Menurut Ghozali & Ratmono (2013:95) Uji heteros kedastisitas

merupakan uji yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual suatu pengamatan

ke pengamatan lain. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit

menginterprestasikan hasil grafik maka diperlukan ujistatistik formal.

Dalam hal ini untuk menguji heteros kedatisitas dapat

menggunakan uji harvey yaitu menghitung residual kuadrat sebagai

variabel dependen dan variabel independennya yang terdiri atas

penjumlahan variabel independen yang ada dengan perkalian variabel

independen dan dependen.

Uji heteros kedastisitas pada penelitian ini menggunakan uji harvey.

a. Jika nilai probabilitas Obs*R-Squared> 0.05 maka data tidak

terjadi heterokedastisitas.

b. Jika nilai probabilitas Obs*R-Squared< 0.05 maka data terjadi

gejala heterokedastisitas.

81
3.7.3 Uji Hipotesis

3.7.3.1 Analisis Regresi Data Panel

Model analisis regresi yang digunakan dalam penelitian merupakan

analisis regresi linear berganda data panel. Analisis regresi berganda

data penel digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variable

independen terhadap satu variable dependen (Ghozali & Ratmono,

2013:57).

Metode analisis statistik ini dipilih karena penelitian ini dirancang

untuk meneliti pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel

dependen. Berikut model persamaan regresi linear berganda data panel

penelitian ini sebagai berikut:

ARL = 𝑎 + β1IAT + β2PP + β3PRE + е

Keterangan:

ARL :Audit Report Lag

𝑎 :Konstanta

KO :Kompleksitas Operasi

FD : Finansial Distress

PA : Pergantian Auditor

е : StandarEror

3.7.3.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)

82
Menurut Ghozali&Ratmono (2013:59) koefisien determinasi (R2)

merupakan uji yang bertujuan untuk mengukur seberapa jauh tingkat

kemampuan model dalam menerangkan variasi variable independen.

A.Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu dan nilai (R2)

yang kecil menjelaskan kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

B. Sebaliknya nilai koefisien yang mendekati satu menjelaskan

bahwa variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Dengan demikian ,semakin tinggi nilai koefesien determinasi maka

akan semakin baik bila kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen. Kelamaham dalam penggunaan

koefesien determinasi adalah bais terhadap jumlah variabel independen

yang dimasukan ke dalam model .

3.7.3.3 Uji Simultan (Uji F)

Menurut Ghozali & Ratmono (2013:61) Uji simultan merupakan

uji yang bertujuan untuk menunjukan apakah semua variable

independen dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

atau simultan terhadap variable dependen.

Dalam hal ini uji simultan digunakan untuk menguji hipotesis

secara bersama-sama. Menentukan tingkat signifikansi (𝑎) sebesar 5%

atau 0.05 dapat dilakukan berdasarkan probabilitas. Berikut dasar

pengambilan keputusan uji simultan sebagai berikut:

83
a. Jika nilai F-hitung > F-tabel maka menunjukan bahwa semua

variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai F-hitung < F-tabel maka menunujukan bahwa semua

variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen

3.7.3.4 Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik parasial (t) merupakan uji yang menunjukan seberapa

jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara Individual

dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali & Ratmono,

2013).

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen dapat melihat nilai t-hitung dan t-tabel dan probabilitasnya.

Berikut dasar pengambilan keputusan uji parsial t sebagaiberikut:

a. Jika nilai t-hitung > t-tabel dan nilai probabilitas t < 0.05 maka

menunjukan bahwa variabel independen secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai t-hitung < t-tabel dan nilai probabilitas t > 0.05 maka

menunjukan bahwa variabel independen secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

84
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian


Kompas100 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari100 saham

yang memiliki likuiditas yang baik dan kapitalisasi pasar yang besar. Indeks

KOMPAS 100 diluncurkan dan dikelola berkerja sama dengan perusahaan media

Kompas Gramedia Group, penerbit surat kabar harian Kompas. Indeks ini

meliputi 100 saham dengan proses penentuan di antaranya emiten telah tercatat di

BEJ minimal 3 bulan. Pertimbangan lain adalah saham perusahaan tersebut masuk

dalam perhitungan IHSG. Berdasarkan pertimbangan faktor fundamental

perusahaan dan pola perdagangan di bursa, BEI dapat menetapkan untuk

mengeluarkan saham tersebut dalam proses perhitungan indeks harga 100 saham.

85
Faktor selanjutnya adalah masuk dalam 150 saham dengan nilai

transaksi dan frekuensi transaksi serta kapitalisasi pasar terbesar di Pasar

Reguler, selama 12 bulan terakhir. Dari sebanyak 150 saham tersebut,

kemudian diperkecil jumlahnya menjadi 60 saham dengan

mempertimbangkan nilai transaksi terbesar.

Adapun dari sebanyak 90 saham yang tersisa, kemudian dipilih

sebanyak 40 saham dengan mempertimbangkan kinerja yakni hari transaksi

dan frekuensi transaksi serta nilai kapitalisasi pasadipasarreguler.

Prosesnya sebagai berikut: Dari 90 sisanya, akan dipilih 75 saham

berdasarkan hari transaksi di pasar reguler. Dari 75 saham tersebut akan

dipilih 60 saham berdasarkan frekuensi transaksi di pasar reguler. Dari 60

saham tersebut akan dipilih 40 saham berdasarkan Kapitalisasi Pasar. Daftar

100 saham diperoleh dengan menambahkan daftar saham dari hasil

perhitungan butir (5) ditambah dengan daftar saham hasil perhitungan butir

(6). Daftar saham yang masuk dalam KOMPAS100 akan diperbaharui sekali

dalam 6 bulan, atau tepatnya pada bulan Februari dan pada bulan Agustus.

Perhitungan Indeks KOMPAS100 dimulai pada hari dasar tanggal 2 Januari

2002 dengan nilai dasar 100.

4.1.1 Deskriptif Objek Penelitian

Objek Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perusahan Indeks Kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2019-2021. Pada Periode penelitian ini ada 100 Perusahaan dan

setelah dilakukannya metode purposive sampling maka di peroleh sampel

86
perusahaan yang memenuhi kriteria hanya 62 perusahaan.Data yang

terdapat di penelitian ini ialah data Sekunder berupa laporan keungan.

penelitian ini juga merupakan data panel yang kombinasi antara data time

series dan cross section. Sumber datanya yang di peroleh berasal dari

Bursa Efek Indonesia melalui website www.idx.co.id dan

www.idnfinancial. Berikut profil singkat dari perusahaan Indekkompas

100 yang lolos dalam kriteria sampel yang dipakai.

Tabel 4.2
Kriteria Penarikan Purposive Sampling
N Pelanggaran
Kriteria Sampel Jumlah
o Kriteria
1 Perusahaan Index kompas 100 yang terdaftar di Bursa Efek
(-) 100
Indonesia secara berturut-turut untuk periode 2019-2021.
2 Perusahaan Index kompas 100 yang secara konsisten
(8) 92
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2019-2021.
3 Perusahaan Index kompas 100yang menyajikan laporan
(4) 88
keuangan dalam mata uang rupiah.
4 Perusahaan Index kompas 100 yang mempunyai informasi
mengenai variabel-variabel penelitian. Meliputi tanggal
(17) 71
laporan auditor, total asset, total liabilitas dan informasi
KAP serta nama auditor yang mengaudit setiap tahunnya.
(9) 62
Tahun Pengamatan (2019-2021) dan Sampel yang digunakan 3 x 62
Total jumlah observasi selama periode penelitian 186

87
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Hasil Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dapat memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang menjadi sampel dalam penelitian yang dilihat dari nilai minimum

dan maximum serta rata-rata (mean), dan standar deviasi. Dalam hal ini

statistik deskriptif merupakan tinjuan awal terhadap data penelitian.

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Komplesitas operasi,

Financial Distress dan pergantian auditor terhadap Audit Report lag pada

perusahan indeks kompas 100 yang terdaftar di Bursa efek Indonesia dengan

periode tahun 2019-2021. Variabel dependen dalam penelitian ini ialah audit

Report Lag (ARL). Sedangkan variable Independen dalam penelitian ini yaitu

Kompleksitas operasi (KOP), Financial distress (FD), dan Pergantian Auditor

(PA). Berikut adalah table hasil uji statistic deskriptif dari tiap-tiap variabel.

Tabel 4. 1
Uji Statistik Deskriptif

ARL KOP FD PA
Mean 81.10215 38.81183 48.45097 0.483871
Median 82.50000 17.00000 47.06000 0.000000
Maximum 236.0000 476.0000 140.4750 1.000000
Minimum 19.00000 2.000000 6.760000 0.000000
Std. Dev. 33.87314 58.13537 24.67811 0.501089
Skewness 0.918335 3.639354 0.319359 0.064550
Kurtosis 5.659453 21.62217 2.612543 1.004167

Jarque-Bera 80.95686 3098.177 4.325149 31.00013


Probability 0.000000 0.000000 0.115029 0.000000

88
Sum 15085.00 7219.000 9011.881 90.00000
Sum Sq. Dev. 212267.1 625248.4 112666.7 46.45161

Observations 186 186 186 186

Analisis statistic deskriptif pada penelitian ini di gunakan untuk

menghitung peengaruh antara variable Komplesitas Operasi, Financial

Distress, Pergantian Auditor terhadap audit Report Lag.

Hasil Output pada 4.2 diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Audit Report Lag

Hasil analisis data deskriptif dari data diatas ialah:

Nilai variabel audit report lag didapat dari selisih jumlah hari dari

tanggal tutup buku perusahaan hingga dikeluarkannya laporan audit.

Berdasarkan tabel diatas jumlah hari audit report lag tercepat ialah 19 hari

yang terdistribusi pada tahun 2021dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk,

sedangkan jumlah hari audit report lag terlama adalah 236 hari yang

terdistribusidari PT Mahaka Radio Integra Tbk pada tahun 2020. Selama

periode penelitian dapat dilihat bahwanilai dari 186 data dengan nilai

Terendah (minimum) 19.00000, Sedangkan nilai tertinggi (maximum) dari

186 data tersubut ialah sebesar 236.0000. Nilai rata-rata (Mean)

Untuk variabel audit report lag sebesar 81.10215. Dengan Standar

devisiasi sebesar 33.87314. Dari 90 hari waktu yang ditentukan oleh Bursa

Efek Indonesia untuk penyampaian laporan keuangan, rata-rata lamanya

waktu penyampaian keuangan perusahaan indek kompas 100 adalah 81

89
hari, yang menunjukan bahwa perusahaan indek kompas 100 rata-rata

mengalami sedikit keterlambatan dalam penyampaian laporan keuangan.

2. Kompleksitas operasi

Nilai variable Kompleksitas operasi di dapat dari banyaknya jumlah

anak perusahan yang harus di audit oleh auditor. Dari hasil table diatas

jumlah anak perusahaan terbanyak adalah 476 anak perusahan yang

terdistribus dari PT Ciputra Development Tbk, sedangkan jumlah anak

yang terkecil 2 anakperusahan PT Matahari Department Store Tbk dan

perusahan PT Ace Hardware Indonesia Tbk. Hasil kesimpulan Selama

periode penelitian dapat dilihat bahwa nilai dari 186 data dengan nilai

Terendah (minimum) 2000000, sedangkan nilai tertinggi (maximum) dari

186 data tersebut adalah sebesar 476.0000 . Nilai rata-rata (Mean) untuk

variabel audit kompleksitas operasi sebesar 38.81183 . Dengan Standar

devisiasi sebesar 58.13537.

3. Financial Distres

Hasil analisis deskriptif dari data selama periode penelitian dapat

dilihat sehingga nilai dari 186 data dengan nilai financial distress

Terendah (minimum) 6.760000, Sedangkannilaitertinggi (maximum) dari

186 data tersebut adalah sebesar 140.4750 . Nilai rata-rata (Mean) untuk

variabel audit financial distress sebesar 48.45097. Dengan Standar devisias

isebesar 24.67811. Nilai variable fianancial distress di dapat dari

Kesulitan keuangan yang dialami suatu perusahaan.

4. Pergantian Auditor

90
Nilai variable Pergantian Auditor di dapat dari putusnya hubungan

auditor yang lama dengan perusahaan kemudian mengangkat auditor yang

baru untuk menggantikan auditor yang lama , Pergantian Auditor

menggunakan variabel dummy dimana perusahaan yang melakukan

pergantian auditor diberi nilainya adalah 1 dan jika auditor tidak

melakukan pergantian auditor diberi nilai nya 0. Selama periode penelitian

dapat dilihat bahwa nilai dari 186 data dengan nilai Terendah (minimum)

0.000000, Sedangkan nilai tertinggi (maximum) dari 186 data tersebut

ialah sebesar 1.000000. Nilai rata-rata (Mean) untuk variable Pergantian

Auditor sebesar 0.483871. Dengan Standar devisiasi sebesar 0.501089.

4.2.1.1 Uji Model Regresi Data panel

Terdapat beberapa jenis data yang dianalisa secara statistik,

diantaranya data runtu nwaktu (time series), data silang waktu (cross-

section) dan data panel yaitu gabungan antara data time series dan data

cross-section. Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data

kombinasi dari data time series dan cross-section (Ghazli 2013:231).

Metode analisis model regresi data panel ada tiga jenis yaitu Common

Effect Model (CEM), Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect

Model (REF).

a. Model Common Effect Model

91
Tabel 4. 2
Model Common Effect Model

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 91.82789 6.074301 15.11744 0.0000


KOP 0.041573 0.042342 0.981854 0.3275
FD -0.272258 0.099447 -2.737718 0.0068
PA 1.760533 4.911123 0.358479 0.7204

R-squared 0.046071 Mean dependent var 81.10215


Adjusted R-squared 0.030347 S.D. dependent var 33.87314
S.E. of regression 33.35521 Akaike info criterion 9.873576
Sum squared resid 202487.8 Schwarz criterion 9.942947
Log likelihood -914.2426 Hannan-Quinn criter. 9.901688
F-statistic 2.929935 Durbin-Watson stat 1.278020
Prob(F-statistic) 0.034990

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai probabilitas variabel

Kop (X1) adalah sebesar 0.01dengan t hitung sebesar 2,60 nilai

probabilitas variabel Fd (X2) adalah sebesar 0.92dengan t hitung sebesar-

0.09, dan nilai probabilitas variabel Pa (X3) adalah sebesar 0.24 dengan t

hitung sebesar-1.17.

b. Model Fixed Effect

Tabel 4. 3
Model Fixed Effect

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 78.00372 11.50352 6.780857 0.0000


KOP 0.005180 0.059714 0.086751 0.9310
FD 0.048780 0.226087 0.215757 0.8295

92
PA 1.103476 4.023990 0.274224 0.7844

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.675205 Mean dependent var 81.10215


Adjusted R-squared 0.503412 S.D. dependent var 33.87314
S.E. of regression 23.87005 Akaike info criterion 9.452095
Sum squared resid 68943.32 Schwarz criterion 10.57937
Log likelihood -814.0448 Hannan-Quinn criter. 9.908911
F-statistic 3.930351 Durbin-Watson stat 3.651430
Prob(F-statistic) 0.000000

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai koefesien 78.00372

dengan koefesien variabel Kop ()X1 adalah sebesar 0.005180, nilai

koefesien variabel Fd (X2) adalah sebesar 0.048780, dan nilai koefesien

variabel Pa (X3) adalah sebesar 1.103476.

c. Model Random Effect

Tabel 4. 4

Model Random Effect

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

93
C 75.17272 4.843011 15.52190 0.0000
KOP_TRM -0.115275 0.613198 -0.187990 0.8512
FD_TRM 0.008660 0.007918 1.093644 0.2761
PA_TRM 3.800356 1.658838 2.290974 0.0236

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 14.23880 0.7518


Idiosyncratic random 8.180315 0.2482

Weighted Statistics

R-squared 0.060946 Mean dependent var 27.08906


Adjusted R-squared 0.039275 S.D. dependent var 9.484995
S.E. of regression 8.174541 Sum squared resid 8687.007
F-statistic 2.812388 Durbin-Watson stat 1.607239
Prob(F-statistic) 0.041944

Unweighted Statistics

R-squared 0.060790 Mean dependent var 79.85075


Sum squared resid 33835.07 Durbin-Watson stat 0.412652

Berdasarkan table diatas diketahui bahwa nilai koefesien konstanta

89.16413 dan nilai koefesien variable Kop( X1 ) adalah sebesar 0.026673

dengan, nilai koefesien variable Fd (X2) adalah sebesar -0.199660, dan

nilai koefesien variabel Pa (X3) adalah sebesar 1.191482

4.2.1.2 Uji Pemilihan Model

Menguji kesesuaian dan kebaikan dari tiga metode pada teknik

estimasi dengan model data panel, sehingga digunakan Uji Chow, Uji

Hausman, Dan Uji Langrange Multiplier: (Mahulate,2016).

94
a. Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk memilih antara model common effect

dengan fixed effect. Jika nilai probabilitas F < a (taraf signifikansi/alpha

5%) maka Fixed Efect Model yang terpilih. Jika nilai probabilitas F>a

(taraf signifikansi/alpha 5%) maka Common Effect Model yang terpilih.Uji

Common effect merupakan metode data panel yang paling sederhana,

pendekatan yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS) atau

teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel dan Uji

Fixed effect Metode (Setia Naga,2018).

Hipotesis Uji Chow:

HO : Common Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Berikut hasil Uji Chow sebagai berikut:

Uji LM dilakukan karena pada uji Chow menunjukan model yang

dipakai adalah Fired Effect Model, sedangkan pada uji Hausman

Menunjukkan modal yang paling tepat adalah Random Efect Model. Maka

diperuntukan uji LMM sebagai tahap akhir untuk menentukan model fixed

effect atau random effect yang paling tepat. (Silalahi,2014)

Tabel 4. 5
Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests


Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

95
Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 3.842282 (61,121) 0.0000


Cross-section Chi-square 200.395453 61 0.0000

Berdasarkan hasil tabel diatas nilai probabilitycross-sectionchi-

square adalah sebesar 0,00 < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga model yang

terbaik untuk digunakan adalah model fixed effect dan harus melakukan

Uji Hausman terlebih dahulu.

b. Uji Hausman

Uji Hausman test dilakukan untuk menguji model terbaik antara

Fixed Effect Model dengann Random Effect Model. Dalam penarikan

hasil dilakukan dengan membandingkan nilai F-probabilitas dengan α, jika

nilai F-probabilitas lebih kecil dari a yang ditentukann, maka model fixed

effect yang diterima, dan sebaliknya jika nilai F-probabilitas lebih besar

dari a, maka model random effect yang diterima. Pada penelitian ini

menggunakan taraf signifikasi 0,05 (Setia Napi,2018).

Hipotesis Uji Hausman:

HO : Random Effect Model

H1 : Fired Effect Model

Tabel 4. 6
Tabel Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test


Equation: Untitled
Test cross-section random effects

Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 2.073871 3 0.5572

96
Berdasarkan tabel diatas nilai probabilitycross-section random

adalah sebesar 0,5572> 0,05 maka H0 diterima, sehingga model yang

terbaik untuk digunakan adalah model random effect dan harus melakukan

Uji LM terlebih dahulu.

c. Uji Lagrange Multipler

Uji LM adalah tahap pengujian terakhir yang dilakukan ketika kedua

pengujian sebelumnya belum dapat menentukan model mana yang terbaik

untuk digunakan. Uji LM akan menentukan model terbaik mana yang

digunakan antara model common effect dan random effect.

Tabel 4. 7
Tabel Uji LM

Test Statistic d.f. Prob.

Breusch-Pagan LM 2796.251 1891 0.0000


Pesaran scaled LM 13.71185 0.0000
Pesaran CD 1.329367 0.1837

Berdasarkanhasil tabel diatasnilai Honda sebesar 0,00 < 0,05 maka

H0 ditolak, sehingga model yang terbaik untuk digunakan adalah model

random effect. Berdasarkanhasildari ketiga pengujian diatas maka model

yang akan digunakan adalah model rando meffect.

97
Tabel 4.9

Hasil Uji Pemilihan Model Regresi

Model data Nilai Kriteria Model yang


panel kepilih

Uji Chow 0,000 Jika nilai probabilitas F < a Fixed Effect


(taraf signifikansi/alpha 5%)
maka Fixed Efect Model yang
terpilih. Jika nilai probabilitas
F>a (taraf signifikansi/alpha
5%) maka Common Effect
Model yang terpilih.

Uji 0,5572 hasil dilakukan dengan Random


Hausman membandingkan nilai F- Effect
probabilitas dengan α, jika
nilai F-probabilitas lebih kecil
dari a yang ditentukann, maka
model fixed effect yang
diterima, dan sebaliknya jika
nilai F-probabilitas lebih besar
dari a, maka model random
effect yang diterima.

Uji 0,000 jika nilai probabilitas Random


Lagrange Crosssection Breusch-Pagan > Effect
Multipilier 0.05 maka H0 diterima artinya
model yang tepat Common
Effect Model (CEM). Jika nilai
probabilitas crosssection

98
Breusch-Pagan < 0.05 maka
H0 ditolak dan H1 diterima
artinya model yang tepat
adalah Random Effect Model
(REM

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas

99
14
Series: Standardized Residuals
12 Sample 2019 2021
Observations 134
10
Mean -0.697773
Median 2.142630
8
Maximum 30.70920
Minimum -34.23533
6
Std. Dev. 15.93451
Skewness -0.313260
4
Kurtosis 2.166960

2 Jarque-Bera 6.066187
Probability 0.048166
0
-30 -20 -10 0 10 20 30

Gambar 4. 1 Uji Normalitas

Berdasarkan gambar diatas salah satu syarat data normal :

1.Nilai probabilitynya harus 0,05 atau > dari 0,05

2.uji F harus berpengaruh,syaratnya F satatistik nya kurang dari

0,05. Jadi pada gambar diatas gambar pertama tidak bisa dipakai

karna probabilitynya < 0,05 dan nilai Fnya > 0,05 dan gambar no dua

juga tidak bisa dipakai dikarekana nilai Fnya > dari 0,05 sedangkan

gambar ke tiga juga tidak normal tetpai nilai Fnya < 0,05 ,sehingga

sudah 3 kali pengujian data pada penelitian ini tetap tidak berdistribusi

normal ,

Maka penelitian ini memakai gambar no 3 dengan melihat nilai Chi-

Squer tabel , nilai probability gambar no 3 sebesar 0,048166 > 0,05

dengam nilai Jarque-Bera sebesar 6.066187 Dan nilai Chi-Squer tabel

dengan df = n-1(186-1=184) dan tingkat signifikansi 0,06 di peroleh

nilai Chi-Squer tabel sebesar 220.147581 yang berarti nilai Jarque-

bera 6.0666187 < 220.147581 dan probabilitas Jarque-bera sebesar

100
0,048166 > 0,05.Maka Ho diterima Ha ditolak yang berarti

menunjukkan bahwa data berdistribusi secara normal.

4.2.2.2 Uji Multikolonearitas

Uji multikolonearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas. Model regresi

yang baik tidak terjadi korelasi antar variable bebas. Berikut hasil uji

multikolonearitas adalah.

Tabel 4. 10
Uji Multikolonearitas

KOP_TRM FD_TRM PA_TRM

KOP_TRM 1.000000 0.767451 0.085853


FD_TRM 0.767451 1.000000 0.106591
PA_TRM 0.085853 0.106591 1.000000

Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji multikolonearitas menunjukan

bahwa koefisien korelasi antara variabel kompleksitas operasi (X1)

dengan financial distress (X2) sebesar 0.767451 dan koefisien

korelasi variabel kompleksitas operasi (X1) dengan Pergantian

Auditor sebesar 0.085853 serta koefisien korelasi variabel financial

distress dengan pergantian auditor sebesar 0.106591. maka dapat

dilihat bahwa nilai koefisien korelasi semua variabel independen


101
kurang dari 0.90 yang berarti bahwa data dalam penelitian terbebas

dari masalah multikolonearitas.

4.2.2.3 Uji Auto korelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Untuk mengetahui ada

atau tidaknya auto korelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya auto korelasi yaitu bila nilai DW

terletak dibawah -2 maka terjadi auto korelasi positif dan bila nilai Dw

berada antara -2 sampai 2 maka tidak terjadi auto korelasi namun bila

nilai DW terletak diatas -2 maka terjadi auto korelasi negative

(Santoso, 2012:243).

Berikut hasil uji autokorelasi sebagai berikut.

Tabel 4. 11
Uji Auto korelasi

Weighted Statistics

R-squared 0.060946 Mean dependent var 27.08906


Adjusted R-squared 0.039275 S.D. dependent var 9.484995
S.E. of regression 8.174541 Sum squared resid 8687.007
F-statistic 2.812388 Durbin-Watson stat 1.607239
Prob(F-statistic) 0.041944

Berdasar hasil table diatas nilai Auto korelasi diatas menunjukan

bahwa nilai DW sebesar 1.607239. nilai tersebut berada diantara -2

sampai 2 yaitunilai DW masih berada diantara -2 sampai +2 atau -2

102
<1.60739 <2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi auto

korelasi pada model regresi.

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam mode1

regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan

kepengamatan yang lain. Ada beberapa metode pengujian yang dapat

digunakan diantaranya yaitu metode grafik, uji park, uji glejser, uji

white, uji goldfield-quandi, uji breusch pangangod frey, uji koefesien

korelasi spearman, dan uji harvey.

Dalam penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya

heteroskedastisitas, peneliti menggunakan uji harvey. Berikut adalah

hasil uji Harvey:

Tabel 4. 12
Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: Harvey

F-statistic 0.636389 Prob. F(3,130) 0.5929


Obs*R-squared 1.939429 Prob. Chi-Square(3) 0.5851
Scaled explained
SS 1.554303 Prob. Chi-Square(3) 0.6698

Berdasarkan Hasil output tabel 4.12 di atas dapat diketahui

bahwa tidak ada masalah Heteroskesdastisitas. Hal ini karena

diperoleh hasil berupa nilai probabilitas Chi-Square sebesar 0.5851

103
dimana nilai probabilitas Chi-Square lebih besar dari taraf signifikasi

yaitu 0,05 (0.5851>0,05) sehingga dapat disimpulkan data yang

digunakan terbebas dari gejala heteroskedastisitas dan bersifat

homokedastisitas.

4.2.3 Uji Model Regresi Dta panel

Berdasarkan hasil dari uji chow, uji hausman, dan uji LM maka model

yang dipilih sebagai sumber data untuk dilakukannya analisis regresi adalah

model random effect. Berikut merupakan tabel rangkuman data yang

bersumber dari model random effect.

Tabel 4. 13

Analisis Berganda

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 75.17272 4.843011 15.52190 0.0000


KOP_TRM -0.115275 0.613198 -0.187990 0.8512
FD_TRM 0.008660 0.007918 1.093644 0.2761
PA_TRM 3.800356 1.658838 2.290974 0.0236

Uji regresi menunjukan persamaan regresi sebagai berikut :

Y(ARL) = 75.17272-0.115275X1(KOP) + 0.008660X2(FD) +3.800356X3(PA) + e

Dimana :

ARL = Audit Report Lag

104
KOP = Kompleksitas Operasi

FD = Financial Distress

PA = PergantianAudit

e = Error (factor pengganggu diluar model)

Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat disimpulkan bahwa

konstanta sebesar75.17272 dapat diartikan bahwa audit report lag akan

bernilai 75.17272 apabila masing-masing variabel independen (Kompleksitas

operasi ,Financial Distress, dan Pergantian Auditor) bernilai konstan.

Variabel KOP memiliki koefisien regresi bernilai 0.115275 yang diartikan

bahwa setiap terjadi kenaikan satu satuan variabel KOP dengan asumsi yang

lain tetap, maka Audit report lag -nya mengalami kenaikan sebesar 0.115275.

Variabel FD memiliki koefisien regresi bernilai 0.008660 maka dapat

diartikan bahwa setiap terjadi kenaikan satu satuan variabel FD dengan

asumsi yang lain tetap, maka audit report lag-nya mengalami penurunan

sebesar 0.008660. Variabel PA memiliki koefisien regresi bernilai 3.800356

dapat diartikan bahwa setiap terjadi kenaikan satu satuan variabel AFE

dengan asumsi yang lain tetap, maka audit delay-nya mengalami penurunan

sebesar 3.800356.

4.2.4 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali & Ratmono (2013:59) koefisien determinasi (R2)

merupakan uji yang bertujuan untuk mengukur seberapa jauh tingkat

kemampuan model dalam menerangkan variasi variable independen. Nilai

105
koefisien determinasi antara nol dan satu dan nilai (R2) yang kecil

menjelaskan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Sebaliknya nilai koefisien yang

mendekati satu menjelaskan bahwa variabel-variabel independen memberikan

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

Tabel 4. 14
Koefisien Determinasi (R2)

Weighted Statistics

R-squared 0.060946 Mean dependent var 27.08906


Adjusted R-squared 0.039275 S.D. dependent var 9.484995
S.E. of regression 8.174541 Sum squared resid 8687.007
F-statistic 2.812388 Durbin-Watson stat 1.607239
Prob(F-statistic) 0.041944

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menunjukan bahwa nilai

Adjusted R-Squared sebesar 0.039275 . Hal ini berarti bahwa hanya 3.92%

variasi audit repot lag yang dapat dijelaskan oleh tiga variabel independen

adalah Komplesitas Operasi, financial distress, pergantian auditor, dan

sisanya sebesar 100-3.92 = 98,67% yang eror dan hanya dapat dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak diteliti atau di luar penelitian.

106
4.2.5 Uji secara Simultan (F)

Uji simultan (uji f) bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

kompleksitas Operasi, financial distress dan pergantian auditor dengan secara

bersama atau simultan mempengaruhi audit report lag

Tabel 4. 15
Hasil Uji simultan (F)

Weighted Statistics

R-squared 0.060946 Mean dependent var 27.08906


Adjusted R-squared 0.039275 S.D. dependent var 9.484995
S.E. of regression 8.174541 Sum squared resid 8687.007
F-statistic 2.812388 Durbin-Watson stat 1.607239
Prob(F-statistic) 0.041944

Berdasarkan table diatas menunjukan bahwa hasil dari uji simultan (F)

sebesar F-statistic 2.812388 dan Prob (F-statistic 0.0421944. pencarian F –

table dengan jumlah sampel (n) = 62 dan jumlah variable (k)= 4 taraf

signifikan 0,05. Sehingga cara menghitung F-tabel (df1= k-1) = 4-1=3 dan

(df2=n-k) = 186-4 = 182 sehingga : F-tabelnya adalah 2.65 jadi:

F hitung = 2.812388

F signifikan (Prob (F-statistic) = 0.0421944

F table =2,65

107
Kesimpulan dari hasil uji f diatas dapat dilihat bahwa nilai f-hitung <f-

tabel yaitu nilai f-hitung sebesar 2.812388 > nilai f-tabel sebesar 2.65 dan

nilai probabilitas f sebesar = 0.0421944< 0.05 yang berarti H1 diterima dan

Ho ditolak yang berarti bahwa semua variable x1, x2, x3 secara simultan

berpengaruh terhadap y.

4.2.6 Uji Persial t

Uji statistik t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali,2017). Untuk mengetahui pengaruh variabel

indepeden terhadap variabel dependen dapat melihat nilai t-hitung dan t-tabel

dan probabilitasnya. Berikut hasil uji parsial penelitian ini adalah sebagai

berikut.

Tabel 4. 16
Uji Persial (t)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 75.17272 4.843011 15.52190 0.0000


KOP_TRM -0.115275 0.613198 -0.187990 0.8512
FD_TRM 0.008660 0.007918 1.093644 0.2761
PA_TRM 3.800356 1.658838 2.290974 0.0236

108
Berdasarkan hasil uji statistik t diatas diperoleh nilai t-hitung untuk

masing-masing variabel yaitu kompleksitas operasi sebesar-0187990,

financial distress 1.093644 dan pergantian auditor sebesar 2.290974 dengan

nilai t-tabel sebesar 1.973 yang diperoleh dari tabel t dengan df = n-k (186 – 4

= 182) dan taraf signifikansi 𝑎 = 0.05 pengujian dua arah (0.05 : 2 = 0.025).

182 Berdasarkan hasil tabel diatas maka akan dijelaskan hasil uji secara

parsial adalah sebagai berikut:

1. Variabel kompleksitas operasi memiliki nilai t-hitung sebesar-0187990

dengan probabilitas t sebesar 0.8512 dengan nilai t-tabel sebesar 1.973.

yaitu nilai thitung-0187990< nilai t-tabel 1.973 dan t sebesar 0.8512 > 0.05

sehingga H2 ditolak. Maka dapat disimpulkan dari pengujian variabel

kompleksitas operasi tidak berpengaruh terhadap audit report lag .

2. Variabel financial distressmemiliki nilai t-hitung sebesar 1.093644 dan

probabilitas t sebesar 0,2761 dengan nilai t-tabel sebesar 1.973 yaitu nilai

thitung-1.093644 < nilai t-tabel 1.996 dan probabilitas t sebesar 0,2761 >

0.05 sehingga H3 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel

pergantian auditor tidak berpengaruh terhadap auditreport lag.

3. Variabel Pergantian auditor memiliki nilai t-hitung sebesar 2.29074 dan

probabilitas t sebesar 0.2013dengan nilai t-tabel sebesar 1.973 yaitu nilai

thitung-1.282557 < nilai t-tabel 1.973 dan probabilitas t sebesar 0.0276 <

0.05 sehingga H4 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel

prtgantian auditor berpengaruh positif signifikan terhadap audit report lag.

109
4.3 Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian diatas yang menguji pengaruh kompleksitas

operasi, Financial Distres dan pergantian auditor terhadap audit report lag.

Maka dapat kita simpulkan sebagai berikut:

4. Pengaruh Kompleksitas operasi Financial distres,

pergantian auditor terhadap Audit repor lag

Hasil penelitian hipotesis 1 menunjukan bahwa Kompleksitas operasi,

financial distress dan pergantian audior secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap audit report lag. Hasil tersebut ditunjukan dengan nilai

signifikan 0.039275 yang mana jika dibandingkan dengan alpa sebebesar

0,05,maka signifikan Flebih kecil dari alpa(0.039275 < 0,05>

Dalam hal ini ketika perusahaan menggunakan Kompleksitas Operasi

dan terjadi financial distress serta pergantian auditor serta mengakibatkan

lamanya proses audit sehingga menambah panjang audit report lag. Maka

dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi

pengaruh Kompleksitas operasi, financial distress dan pergantian auditor

terhadap audit report lag atau dapat dikatakan bahwa kompleksitas operasi,

finansial distress dan pergantian auditor secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap audit reportlag.

1. Pengaruh Kompleksitas Operasi Terhadap Audit Report

Lag

Hasil penelitian pada hipotesis 2 menunjukan bahwa kompleksitas

operasi tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Berdasarkan Hasil uji t

110
variabel kompleksitas operasi diperoleh nilai koefesien regresi sebesar -

0.1152275 dan secara persial variabel komplesitas operasi berpengaruh

negatif terhadap audit report lag .Hal ini dapat dilihat dari hasil uji tyang

menunjukan nilai standar signifikan atau 0.8512 > 0,05 dan t hitung -0187990

< t tabel 1.973.

Penelitian ini memperoleh hasil yang berbeda dengan Ni Nyoman Trisna

Dewi Ariyani dan I Ketut Budiartha (2014) membuktikan bahwa

kompleksitas operasi berpengaruh positif terhadap audit report lag, sama

dengan penelitian Ramadhan (2016) membuktikan bahwa kompleksitas

operasi berpengaruh positif terhadap audit report lag, Ariyani dan Budiartha

(2014) yang menyatakan bahwa kompleksitas operasi perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan laporan audit.

Namun hasil Penelitian ini di dukung oleh penelitian Ningsih (2014)

yang menyatakan kompleksitas operasi perusahaan tidak berpengaruh

(negatif) terhadap audit delay. Dan menurut Prasetyo dan Sari (2019),

kompleksitas operasi perusahaan tidak berpengaruh (negatif) terhadap

ketepatan waktua laporan audit.

Hal ini menjelaskan bahwa semakin bertambah kompleksitas operasi

perusahaan yang diukur dari bertambahnya jumlah entitas anak tidak akan

berdampak terhadap ketepatan waktu laporan audit. Hal ini terjadi karena

terdapat kecenderungan bahwa perusahaan yang kompleks akan memilih

KAP (kantor akuntan publik) yang memiliki sumber daya yang lebih besar

agar dapat menghindari proses audit yang lebih lama dan setiap perusahaan

111
menginginkan laporan keuangan nya dapat diaudit dengan waktu yang lebih

cepat serta dengan kualitas yang baik. KAP yang besar memiliki sumber daya

yang lebih baik dan lebih banyak serta didukung dengan sistem yang lebih

canggih sehingga laporan auditan yang dihasilkan lebih cepat.

2. Pengaruh Financial Distress Terhadap Audit Report

Lag

Hasil penelitian pada hipotesis 3 menunjukan bahwa Financial distress

tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Penelitian ini memperoleh hasil

yang berbeda dengan Menurut penelitian yang dilaksanakan Wijasari dan

Wirajaya (2021), faktor financial distress memiliki pengaruh pada audit

delay, dimana tingginya skor rasio financial distress berdampak pada audit

delay yang kian panjang. Penelitian tersebut didukung dengan penelitian yang

dilaksanakan oleh Indrayani dan Wiratmaja (2021), penelitian Praptika dan

Rasmini (2016), dan penelitian Siahaan, Surya, dan Zarefar (2019) bahwa

financial distress mempunyai pengaruh terhadap audit delay. Namun hasil

Penelitian ini di dukung oleh penelitian ulien (2013) serta ningsih dan

Cahyono (2018) menyebutkan financial distress tidak memiliki pengaruh

terhadap audit delay. Berdasarkan Hasil uji t variabel Financial distress

diperoleh nilai koefesien regresi sebesar 0.008660 dan secara persial variabel

fianancial distres berpengaruh negatif terhadap audit report lag .Hal ini dapat

dilihat dari hasil uji tyang menunjukan nilai standar signifikan atau 0.2761 >

0,05 dan t hitung -1.093644 < t tabel 1.973.

112
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, finansial distress tidak

berpengaruh terhadap audit report lag pada perusahaan indeks kompas 100.

Finansial distress merupakan kondisi dimana perusahaan mengalami

kesulitan keuangan yang dapat menyebabkan perusahaan tersebut tidak dapat

memenuhi kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo. Audit report lag

adalah waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk menyelesaikan audit

laporan keuangan perusahaan dan mengeluarkan laporan audit tersebut.

Biasanya, auditor akan mengeluarkan laporan audit setelah perusahaan telah

menyampaikan laporan keuangan tahunan atau interimnya.

Meskipun demikian, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi

waktu penyelesaian audit dan penerbitan laporan audit, seperti kompleksitas

bisnis perusahaan, kualitas system informasi keuangan, dan keterlibatan

auditor dalam proses pengambilan keputusan perusahaan. Sehingga, finansial

distress tidak selalu berpengaruh terhadap audit report lag.

3. Pengaruh Pergantian Audit Terhadap Audit Report Lag

Hasil penelitian hipotesis 4 menunjukan bahwa Pergantian auditor

berpengaruh positif signifikan terhadap audit report lag. Berdasarkan Hasil

uji t variabel pergantian auditor diperoleh nilai koefesien regresi sebesar -

3.800356 dan secara persial variabel pergantian auidtor berpengaruh positif

terhadap audit report lag .Hal ini dapat dilihat dari hasil uji tyang

menunjukan nilai standar signifikan atau 0.236 < 0,05 dan t hitung -1282557<

t tabel 1.973. Penelitian ini memperoleh hasil yang berbeda dengan Sylviana

113
(2019) yang menyatakan bahwa pergantian auditor berpengaruh secara

negative terhadap audit delay. Namun penelitian ini di dukung oleh penelitian

Verawati dan Wirakusuma (2016) menyatakan bahwa pergantian auditor

memiliki pengaruh positif terhadap audit report lag.

Mendapatkan hasil yang sama bahwa perusahaan yang mengalami

pergantian auditor membutuhkan waktu yang cukup lama untuk auditor baru

dalam mengenali karakteristik usaha dan sistem di dalamnya sehingga

menyebabkan audit delay. Dan juga Pergantian auditor diperlukan untuk tetap

menjaga independensi dari auditor dan agar konsisten dalam bersikap objektif

dalam melakukan tugasnya. Pergantian auditor juga dapat menjadi penyebab

terjadinya audit delay karena auditor baru membutuhkan waktu yang cukup

lama untuk memahami jenis usaha dan sistem yang ada di perusahaan .

114
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh kompleksitas Operasi,

Financial distress dan pergantian auditor terhadap audit report lag dengam

62 sampel penelitian, perusahaan Indeks Kompas 100 yang terdapat di BEI

periode 2019-2021, dan data yang dikumpulkan serta hasil penelitian maka

disimpulkan sebagai berikut.

4. Hasil penelitian menunjukan bahwa variable kompleksitas

Operasi, financial distress dan pergantian auditor secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap audit report lag.

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa variable kompleksitas

Operasi tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Ini

menunjukan bahwa banyak anank perusahan (jumlah

entitas) tidak mempengaruhi audit Report lag.

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa variable financial

distress tidak berpengaruh terhadap audit delay. yang mana

3. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pergantian

auditor berpengaruh positif signifi kan terhadap audit

report lag

115
5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam menyusun penelitian ini, ada beberapa keterbatasan yang dialami peneliti

yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya sehingga

diperoleh hasil yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang, diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya menggunakan Empat variabel yang dapat mempengaruhi

Audit Report Lag perusahaan. Sedangkan ada banyak faktor yang mempengaruhi

audit report lag perusahaan.

2. Sampel penelitian yang digunakan terbatas pada perusahaan Indeks Kompas

100

3. pada waktu penelitian masih terbatas sehingga jumlah sampel yang digunakan

relatif sedikit .

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka saran yang dapat

diberikan untuk penelitian selanjutnya yaitu:

1. Bagi perusahaan, diharapkan agar mempersiapkan laporan keuangan

perusahaan selengkap mungkin tanpa ada manipulasi sesuai dengan

peraturan yang ditetapkan oleh pihak regulator, sehingga proses audit

dapat berjalan lancer.

2. bagi penelitian selanjutnya, mengingat koefisien determinasi pada

penelitian ini adalah sebesar 3,92% sedangkan sisanya sebesar 98,67%

dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian. Peneliti

116
selanjutnya diharapkan menggunakan pengukuran variabel selain dari

variabel yang terdapat di penelitian ini. Selanjutnya, peneliti menyarankan

agar penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain seperti jenis

industri,reputasi KAP, fee audit, opini audit serta variabel-variabel

eksternal lain perusahaan untuk memprediksi audi treport lag.

3. Bagi investor Diharapkan mampu mengenalisis hasil yang diberikan

Perusahaan mengenai keterlambatan pelaporan keuanga nsehingga mampu

mengambil keputusan yang baik dalam melakukan investasi di suatu

perusahaan.

4. Priode yang digunakan hanya 3 (tiga ) tahun, yaitu 2019-2021 sehingga

data dan sampel yang hasilkan dirasa belum memenuhu keseluruhan

kondisi perusahan. Peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat

menggunakan periode pengamata lebih dari 3 tahun. Agar data bisa

berdistrubisi normal dan jumlah sampel perushaan akan bertambah yang

akan memenuhi kriteria penelitian.makin banyak jumlah sampel penelitian

lebih bisa mewakili hasil penelitian.

117
118
DAFTAR PUSTAKA

a Ariningtyastut, S., & l Rohman, A. (2021). Pengaruh Efektivitas Komite Audit,


Kondisi Keuangan, Kompleksitas Operasi, Profitabilitas, Dan
Karakteristik Auditor Eksternal Terhadap Audit Report Lag (Stude
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Ind
(Suripto, 2021)onesia Pada Tahun 2017-2019). Diponegoro Journal Of
Accounting Volume 10, Nomor 2, Tahun 2021, Halaman 1-15 ISSN
(Online): 2337-3806 , 13.

Bela1, S., Soegiarto2), D., & Salisa, N. R. (2021). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Solvabilitas,Ukuran Kantor Akuntan Publik, Kompleksitas
Perusahaandan Pergantian Auditor Terhadap Audit Delay pada
Perusahaan Lq45 Di Bei Tahun 2015-2019. Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muria Kudus Volume 12, No.2,
Desember 2021, 85-96 , 16.

Br Sitompul1, V. L., Simanjuntak, F. K., & Ginting, W. A. (2021). Pengaruh


Opini Audit, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Dan pergantian Auditor
Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan manufaktur Yang Terdapat
Di Bursa Efek Indonesia (Bei)Pada Tahun 2017 – 2019. Journal of
Economic, Business and Accounting Volume 5 Nomor 1, Desember 2021
e-ISSN : 2597-5234 University Prima Indonesia , 8.

Darmawan, I. P., & Widhiyani, N. L. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan,


Kompleksitas Operasi Perusahaan Dan Komite Audit Pada Audit Delay.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana ISSN: 2302-8556 Vol.21.1.
Oktober (2017): 254-282 , 29.

Hapsari, R. P. (2017). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kompleksitas


Operasi Perusahaan, Dan Ukuran Kantor Akuntan Publik (Kap)
Terhadap Audit Report Lag. p-ISSN : 2655-7304 e-ISSN : 6655-8953 , 13.

Himawan, F. A., & Venda. (2020). pengaruh financial distress, Leverage,


Profitabilitas, Dan Likuiditas Terhadap Audit Report Lag.Pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018. Jurnal Manajemen Bisnis,
Vol. 23 No. 1 / 2020 , 19.

IDXChannel, T. (21, 09 10). Telat Sampaikan Laporan Keuangan, 16 Emiten


Didenda Rp50 Juta. Retrieved sepetember 6, 2022, from
https://www.idxchannel.com/market-news:
https://www.idxchannel.com/market-news/telat-sampaikan-laporan-
keuangan-16-emiten-didenda-rp50-juta

119
Indrayani1, N. L., & Wiratmaja2, I. D. (2021). Pergantian Auditor, Opini Audit,
Financial Distress dan Audit Delay. e-ISSN 2302-8556 Vol. 31 No. 4
Denpasar, April 2021 Hal. 880-893 , 14.

Maghiszha, D. F. (2022, 05 13). 91 Emiten Telat Rilis Lapkeu Kena Tegur BEI,
GIAA Termasuk. Retrieved 12 5, 2022, from
www.idxchannel.com/market-news/: https://www.idxchannel.com/market-
news/91-emiten-telat-rilis-lapkeu-kena-tegur-bei-giaa-termasuk

Nurhairunnisa, Bambang, & Hudaya, R. (2021). Pengaruh Kompleksitas Operasi


Perusahaan, Umur Perusahaan dan Opini Auditor Terhadap Ketepatan
waktu Laporan Audit. Riset Ekonomi, Akuntansi dan Perpajakan
Universitas Mataram Vol. 2 No. 1 Maret 2021 e-ISSN : 2721-4109 DOI:
10.30812/rekan.v2i1.1051 , 16.

Nurkholik, & Amaliyah, R. (2021). Pengaruh Kompleksitas Operasi,Profitabilitas


(ROA), Reputasi KAP Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Report Lag
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2015 –2018.
Jurnal Ekonomika dan Bisnis Volume 8 No. 1 April 2021, 11 - 27 Journal
homepage: https://journal.feb-uniss.ac.id/homeISSN Paper : 2356-2439,
ISSN Online : 2685-2446 , 17.

ojk. (2016, januari 29). Otoritas Jasa Keuangan. Nomor 29 /Pojk.04/2016 Tentang
Laporan Tahunan Emiten Atau Perusahaan Publikdengan Rahmat Tuhan
Yang Maha Esadewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, , 184.

Pingass, R. L., & Dewi, N. L. (2022). Pengaruh Financial Distress Dan Opini
Audit Terhadap Audit Delay The Influence Of Financial Distress And
Audit Opinion On Audit Delay. Universitas Kristen Maranatha Jurnal
Akuntansi Universitas Jember Vol. 20 No. 1 (2022) , 15.

Rahayu, P., Khikmah, S. N., & Dewi, S. V. (2021). Pengaruh Ukuran


Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran KAP Dan Financial
Distress Terhadap Audit Report Lag. Program Studi Akuntansi / Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Magelang,
IndonesiaMagelang, 28 Juli 2021 , 20.

Saputri, E. R., Setyad, E. J., Hariyanto, E., & Inayati, N. I. (2021). Pengaruh
Audit Tenure, Auditor Switching,Reputasi Auditor Dan Financial
Distressterhadap Audit Report Lag.(Studi Pada Perusahaan
Pertambanganyang Terdaftar Di Bursa Efekindonesia Tahun 2015-2019).
Program Studi Akuntansi S1/ Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Purwokerto Juli 2021, Volume 2, No 2 , 9.

Situmeang, J. E., Marbun, W. W., & Yunisa, R. (2021). Pengaruh Pergantian


Auditor, Ukuran Perusahaan, Laba Rugi Dan Solvatabilitas Terhadap

120
Audit Report Lag (Sektor Industri Dasar Kimia, Barang Konsumsi Dan
Aneka Industri). Jurnal Ekonomi Bisnis Manajemen Prima Universitas
Prima Indonesia Issn Online: 2685-984x Volume Iii, Nomor I, Tahun 2021
, 11.

Telaumbanua, D. J., Dwisyafitri, J. i., Sherlia, B., Hutabalian, H., Rahmad, &
Ginting, w. A. (2020). Pengaruh Pergantian Auditor, Ukuran Kap, Dan
Laba Rugi Terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris Perusahaan
Manufaktur Tercatat Dalam Daftar Di Bei Tahun 2016-2018). Jurnal
Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi) Vol. 4 No. 3, 2020 ,
17.

Widhiasari, N. M., & Budiartha, I. K. (2016). Pengaruh Umur Perusahaan,


Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Dan Pergantian Auditor Terhadap
Audit Report Lag. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana ISSN: 2302-
8556 Vol.15.1. April (2016): 200-227 , 28.

Y. G. (21). Pengaruh reputasi Kap,Pergantian auditor , dan financial distress


terhadap audit delay. skripi fakultas ekonomi bisnis , 120.

Mufida, N., & Laily, N. (2019). audit tenure ,spesialisai industri auditor ,dan
aundit report lag pada perusahaan sektor keuangan di bei periode 2013-
2017. jurnal reviu akuntansi dan keuangan ,vol 9 no 2,p,151-161, 11.
Suripto, 2. (2021). Pengaruh corporate social responsbility,kualitas audit,dan
Manajemen laba terhadap tax avoidance pada perusahaan pertambangan
yang terdaftar di jimea. jurnal ilmiah Mea(manajemn ekonomi, dam
akumtansi) 2021.5 (1),1651-1672, 17.

121
LAMPIRAN

NO KODE NAMA PERUSAHAAN


1 AALI Astra Agro Lestari Tbk.
2 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk.
3 ADHI AdhiKarya (Persero) Tbk.
4 AGII Aneka Gas IndustriTbk.
5 AGRO Bank Raya Indonesia Tbk.
6 AKRA AKR CorporindoTbk.
7 AMRT SumberAlfariaTrijayaTbk.
8 ANTM Aneka Tambang Tbk.
9 ASII Astra International Tbk.
10 ASSA AdiSarana Armada Tbk.
11 BBCA Bank Central Asia Tbk.
12 BBHI Allo Bank Indonesia Tbk.
13 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero
14 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero
15 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero)
16 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.
17 BNBA Bank Bumi Arta Tbk.
18 BRIS Bank Syariah Indonesia Tbk.
19 BSDE BumiSerpongDamaiTbk.
20 CENT Centratama Telekomunikasi Indo
21 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
22 CTRA Ciputra Development Tbk.
23 ELSA ElnusaTbk.
24 EMTK ElangMahkotaTeknologiTbk.
25 ERAA ErajayaSwasembadaTbk.
26 HEAL MedikalokaHerminaTbk.
27 HMSP H.M. SampoernaTbk.
28 ICBP Indofood CBP SuksesMakmurTbk
29 INDF Indofood SuksesMakmurTbk.
30 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tb
31 JPFA JapfaComfeed Indonesia Tbk.
32 JSMR JasaMarga (Persero) Tbk.
33 KLBF Kalbe FarmaTbk.
34 LINK Link Net Tbk.

122
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
35 LPKR Lippo KarawaciTbk.
36 LPPF Matahari Department Store Tbk.
37 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tb
38 MAPI MitraAdiperkasaTbk.
39 MARI Mahaka Radio Integra Tbk.
40 MIKA MitraKeluargaKaryasehatTbk.
41 MLPL Multipolar Tbk.
42 MMLP Mega Manunggal Property Tbk.
43 MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
44 MPMX MitraPinasthikaMustikaTbk.
45 MTDL Metrodata Electronics Tbk.
46 PNLF Panin Financial Tbk.
47 PRDA ProdiaWidyahusadaTbk
48 PTBA Bukit AsamTbk.
49 PTPP PP (Persero) Tbk.
50 PWON PakuwonJatiTbk.
51 SAME SaranaMeditama Metropolitan T
52 SCMA Surya Citra Media Tbk.
53 SIDO IndustriJamudanFarmasiSido
54 SMGR Semen Indonesia ( PerseroTbk )
55 SMRA SumareconAgungTbk.
56 SRTG Saratoga InvestamaSedayaTbk.
57 TINS TimahTbk.
58 TLKM Telkom Indonesia (Persero) Tbk
59 TOWR SaranaMenara Nusantara Tbk.
60 UNTR United Tractors Tbk.
61 WIKA WijayaKarya (Persero) Tbk.
62 WSKT WaskitaKarya (Persero) Tbk.
PELANGARAN
NO KETERANGAN AKUMULASI
KRITERIA
1 Perusahaan indeks kompas 100 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonsia tahun 2019- 8 100
2021 secara berturut-turut
2 Perusahaan indeks kompas 100 yang secara
konsiten terdaftar di Bursa Efek Indonsia 4 92
tahun 2019-2021
3 Perusahaan indeks kompas 100 yang
menyajikan laporan keuangan dalam mata 17 88
uang rupiah
4 Perusahaan indeks kompas 100 yang
Mempunyai informasi mengenai variabel- 9 71

123
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
variabel penelitian. Meliputi tanggal laporan
auditor, total aset, total liabilitas, dan
informasi KAP serta nama auditor yang
mengaudit setiap tahunnya
Jumlah sampel 62
Jumlah sampel selama 3 tahun penelitian 62*3= 186

NAMA PERUSAHAAN Y X1 X2 X3
51 46 29,64 0
AALI 50 46 30,72 0
52 46 30,36 1
106 2 19,89 0
ACES 125 2 27,94 0
89 2 23,33 1
99 9 81,28 1
ADHI 90 10 85,37 0
75 13 85,82 0
162 44 53,00 0
AGII 90 44 52,51 1
98 54 56,12 1
28 39 83,44 1
AGRO 95 43 84,70 1
87 32 85,43 0
77 17 52,98 1
AKRA 82 17 43,50 0
80 18 51,94 0
87 16 71,31 1
AMRT 88 15 70,60 0
89 16 67,30 0
104 19 39,95 1
ANTM 71 19 39,99 0
71 19 36,70 0
58 40 46,94 0
ASII 56 41 42,21 1
56 41 140.475 0
83 7 72,40 0
ASSA 103 7 72,16 1
101 10 70,73 0
37 9 80,53 0
BBCA 29 9 82,33 1
24 9 83,02 0
BBHI 77 15 88,14 0

124
NAMA PERUSAHAAN Y X1 X2 X3
74 16 86,58 1
39 14 71,97 0
20 5 81,42 0
BBNI 173 5 83,72 1
21 5 86,89 1
24 6 83,51 0
BBRI 29 6 84,56 1
34 6 82,61 0
45 15 86,42 1
BBTN 41 476 88,97 1
38 15 88,12 1
23 10 77,81 0
BMRI 27 10 80,55 0
27 10 76,88 1
91 3 79,97 1
BNBA 120 3 80,24 0
80 5 74,23 0
34 6 27,55 1
BRIS 26 6 30,28 1
19 6 23,33 1
72 83 38,38 1
BSDE 74 89 43,36 0
61 91 41,61 1
91 4 47,38 1
CENT 69 4 6,76 0
89 4 6,87 1
114 58 28,21 0
CPIN 148 58 25,06 0
98 63 29,05 1
99 173 50,93 0
CTRA 103 199 55,57 1
104 203 52,31 1
45 9 47,44 0
ELSA 50 9 50,54 0
56 9 47,78 1
100 124 30,08 0
EMTK 90 139 25,16 0
116 128 14,37 0
87 48 48,92 1
ERAA 97 35 49,27 0
104 86 43,17 1

125
NAMA PERUSAHAAN Y X1 X2 X3
93 72 45,23 1
HEAL 138 74 46,78 0
90 78 42,18 1
90 10 29,91 1
HMSP 81 10 39,12 1
82 10 45,02 1
80 13 31,10 1
ICBP 78 30 51,42 1
88 14 53,65 1
80 97 43,66 1
INDF 78 116 51,49 1
88 102 51,70 1
78 47 16,70 0
INTP 77 47 18,90 1
82 48 21,10 0
59 31 54,54 1
JPFA 59 37 56,03 0
60 38 54,17 0
108 20 76,74 1
JSMR 85 14 76,20 1
77 19 74,81 0
87 39 17,56 0
KLBF 88 41 19,00 1
88 40 17,15 0
106 3 30,01 1
LINK 123 3 40,73 1
84 3 46,14 0
143 198 37,59 1
LPKR 130 160 54,55 1
89 159 56,82 0
45 2 63,86 0
LPPF 47 2 85,04 0
49 2 82,81 1
56 4 16,89 1
LSIP 55 4 14,98 1
52 4 14,16 1
91 73 47,12 1
MAPI 90 7 63,18 0
89 107 57,72 1
141 8 30,37 0
MARI
236 7 38,00 1

126
NAMA PERUSAHAAN Y X1 X2 X3
55 7 25,64 1
71 16 14,05 1
MIKA 67 19 13,42 0
84 21 13,64 0
126 31 63,24 1
MLPL 148 33 74,73 0
89 34 69,32 1
91 24 16,71 1
MMLP 214 38 14,32 0
118 25 13,37 0
80 56 29,78 0
MNCN 147 29 23,58 1
98 31 18,02 0
87 3 24,02 0
MPMX 99 16 31,34 0
88 17 36,58 1
91 5 45,91 1
MTDL 98 5 41,60 1
87 6 48,31 1
114 6 14,32 0
PNLF 147 4 13,85 0
115 4 13,19 1
65 151 17,47 0
PRDA 69 267 19,88 0
73 257 17,15 1
63 19 29,41 1
PTBA 67 19 29,59 0
56 19 32,86 0
51 3 73,43 0
PTPP 68 3 73,96 1
60 3 74,21 0
130 13 30,66 0
PWON 98 13 33,49 0
90 13 33,56 1
42 16 44,47 0
SAME 89 15 49,09 1
94 13 10,45 0
100 12 18,28 1
SCMA 90 11 42,42 0
91 13 24,74 0
SIDO 41 4 13,35 0

127
NAMA PERUSAHAAN Y X1 X2 X3
37 4 16,31 1
36 4 14,69 0
81 33 55,03 1
SMGR 26 21 52,01 0
56 21 45,67 0
86 155 61,33 1
SMRA 90 139 63,54 0
83 170 56,89 0
62 18 14,57 0
SRTG 63 17 10,42 0
69 17 8,40 0
105 15 74,17 1
TINS 71 15 65,97 0
70 15 57,06 0
146 35 47,00 1
TLKM 119 34 51.046 0
108 36 47,54 1
100 10 68,33 1
TOWR 120 10 70,27 0
108 18 81,68 0
52 51 45,30 1
UNTR 50 55 36,73 1
52 55 36,19 0
72 18 69,06 0
WIKA 49 13 60,15 1
35 24 74,87 0
77 32 76,25 0
WSKT 83 31 84,30 0
66 46 85,20 1

Date: 12/19/22 Time: 14:48


Sample: 2019 2021

ARL KOP FD PA

Mean 81.10215 38.81183 48.45097 0.483871


Median 82.50000 17.00000 47.06000 0.000000
Maximum 236.0000 476.0000 140.4750 1.000000
Minimum 19.00000 2.000000 6.760000 0.000000

128
Std. Dev. 33.87314 58.13537 24.67811 0.501089
Skewness 0.918335 3.639354 0.319359 0.064550
Kurtosis 5.659453 21.62217 2.612543 1.004167

Jarque-Bera 80.95686 3098.177 4.325149 31.00013


Probability 0.000000 0.000000 0.115029 0.000000

Sum 15085.00 7219.000 9011.881 90.00000


Sum Sq. Dev. 212267.1 625248.4 112666.7 46.45161

Observations 186 186 186 186

Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 12/19/22 Time: 14:55
Sample: 2019 2021
Periods included: 3
Cross-sections included: 62
Total panel (balanced) observations: 186

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 91.82789 6.074301 15.11744 0.0000


KOP 0.041573 0.042342 0.981854 0.3275
FD -0.272258 0.099447 -2.737718 0.0068
PA 1.760533 4.911123 0.358479 0.7204

R-squared 0.046071 Mean dependent var 81.10215


Adjusted R-squared 0.030347 S.D. dependent var 33.87314
S.E. of regression 33.35521 Akaike info criterion 9.873576
Sum squared resid 202487.8 Schwarz criterion 9.942947
Log likelihood -914.2426 Hannan-Quinn criter. 9.901688
F-statistic 2.929935 Durbin-Watson stat 1.278020
Prob(F-statistic) 0.034990

Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 12/19/22 Time: 14:59
Sample: 2019 2021
Periods included: 3
Cross-sections included: 62
Total panel (balanced) observations: 186

129
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 78.00372 11.50352 6.780857 0.0000


KOP 0.005180 0.059714 0.086751 0.9310
FD 0.048780 0.226087 0.215757 0.8295
PA 1.103476 4.023990 0.274224 0.7844

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.675205 Mean dependent var 81.10215


Adjusted R-squared 0.503412 S.D. dependent var 33.87314
S.E. of regression 23.87005 Akaike info criterion 9.452095
Sum squared resid 68943.32 Schwarz criterion 10.57937
Log likelihood -814.0448 Hannan-Quinn criter. 9.908911
F-statistic 3.930351 Durbin-Watson stat 3.651430
Prob(F-statistic) 0.000000

Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 12/19/22 Time: 15:00
Sample: 2019 2021
Periods included: 3
Cross-sections included: 62
Total panel (balanced) observations: 186
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 89.16413 7.438881 11.98623 0.0000


KOP 0.026673 0.045472 0.586575 0.5582
FD -0.199660 0.124805 -1.599771 0.1114
PA 1.191482 3.874613 0.307510 0.7588

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 23.83219 0.4992


Idiosyncratic random 23.87005 0.5008

Weighted Statistics

R-squared 0.016613 Mean dependent var 40.59937


Adjusted R-squared 0.000403 S.D. dependent var 23.81404
S.E. of regression 23.80924 Sum squared resid 103172.2
F-statistic 1.024874 Durbin-Watson stat 2.484480
Prob(F-statistic) 0.382877

Unweighted Statistics

R-squared 0.042449 Mean dependent var 81.10215

130
Sum squared resid 203256.6 Durbin-Watson stat 1.261111

Redundant Fixed Effects Tests


Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 3.842282 (61,121) 0.0000


Cross-section Chi-square 200.395453 61 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 12/19/22 Time: 15:02
Sample: 2019 2021
Periods included: 3
Cross-sections included: 62
Total panel (balanced) observations: 186

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 91.82789 6.074301 15.11744 0.0000


KOP 0.041573 0.042342 0.981854 0.3275
FD -0.272258 0.099447 -2.737718 0.0068
PA 1.760533 4.911123 0.358479 0.7204

R-squared 0.046071 Mean dependent var 81.10215


Adjusted R-squared 0.030347 S.D. dependent var 33.87314
S.E. of regression 33.35521 Akaike info criterion 9.873576
Sum squared resid 202487.8 Schwarz criterion 9.942947
Log likelihood -914.2426 Hannan-Quinn criter. 9.901688
F-statistic 2.929935 Durbin-Watson stat 1.278020
Prob(F-statistic) 0.034990

Redundant Fixed Effects Tests


Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 3.842282 (61,121) 0.0000


Cross-section Chi-square 200.395453 61 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:


Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 12/19/22 Time: 15:02

131
Sample: 2019 2021
Periods included: 3
Cross-sections included: 62
Total panel (balanced) observations: 186

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 91.82789 6.074301 15.11744 0.0000


KOP 0.041573 0.042342 0.981854 0.3275
FD -0.272258 0.099447 -2.737718 0.0068
PA 1.760533 4.911123 0.358479 0.7204

R-squared 0.046071 Mean dependent var 81.10215


Adjusted R-squared 0.030347 S.D. dependent var 33.87314
S.E. of regression 33.35521 Akaike info criterion 9.873576
Sum squared resid 202487.8 Schwarz criterion 9.942947
Log likelihood -914.2426 Hannan-Quinn criter. 9.901688
F-statistic 2.929935 Durbin-Watson stat 1.278020
Prob(F-statistic) 0.034990

Correlated Random Effects - Hausman Test


Equation: Untitled
Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 2.073871 3 0.5572

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

KOP 0.005180 0.026673 0.001498 0.5787


FD 0.048780 -0.199660 0.035539 0.1876
PA 1.103476 1.191482 1.179869 0.9354

Cross-section random effects test equation:


Dependent Variable: Y
Method: Panel Least Squares
Date: 12/19/22 Time: 15:04
Sample: 2019 2021
Periods included: 3
Cross-sections included: 62
Total panel (balanced) observations: 186

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 78.00372 11.50352 6.780857 0.0000


KOP 0.005180 0.059714 0.086751 0.9310
FD 0.048780 0.226087 0.215757 0.8295
PA 1.103476 4.023990 0.274224 0.7844

Effects Specification

132
Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.675205 Mean dependent var 81.10215


Adjusted R-squared 0.503412 S.D. dependent var 33.87314
S.E. of regression 23.87005 Akaike info criterion 9.452095
Sum squared resid 68943.32 Schwarz criterion 10.57937
Log likelihood -814.0448 Hannan-Quinn criter. 9.908911
F-statistic 3.930351 Durbin-Watson stat 3.651430
Prob(F-statistic) 0.000000

Residual Cross-Section Dependence Test

Null hypothesis: No cross-section dependence (correlation) in residuals

Equation: Untitled

Periods included: 3

Cross-sections included: 62

Total panel observations: 186

Note: non-zero cross-section means detected in data

Cross-section means were removed during computation of correlations

Test Statistic d.f. Prob.

Breusch-Pagan LM 2796.251 1891 0.0000

Pesaran scaled LM 13.71185 0.0000

Pesaran CD 1.329367 0.1837

14
Series: Standardized Residuals
12 Sample 2019 2021
Observations 134
10
Mean -0.697773
Median 2.142630
8
Maximum 30.70920
Minimum -34.23533
6
Std. Dev. 15.93451
Skewness -0.313260
4
Kurtosis 2.166960

2 Jarque-Bera 6.066187
Probability 0.048166
0
-30 -20 -10 0 10 20 30

KOP X1_TRM FD X2_TRM PA X3_TRM

KOP X1_TRM 1.000000 0.767451 0.085853


FD X2_TRM 0.767451 1.000000 0.106591
PA X3_TRM 0.085853 0.106591 1.000000

133
Dependent Variable: Y_TRM
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 12/18/22 Time: 18:21
Sample: 2019 2021
Periods included: 3
Cross-sections included: 54
Total panel (unbalanced) observations: 134
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 75.17272 4.843011 15.52190 0.0000


KOP X1_TRM -0.115275 0.613198 -0.187990 0.8512
FD X2_TRM 0.008660 0.007918 1.093644 0.2761
PA X3_TRM 3.800356 1.658838 2.290974 0.0236

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 14.23880 0.7518


Idiosyncratic random 8.180315 0.2482

Weighted Statistics

R-squared 0.060946 Mean dependent var 27.08906


Adjusted R-squared 0.039275 S.D. dependent var 9.484995
S.E. of regression 8.174541 Sum squared resid 8687.007
F-statistic 2.812388 Durbin-Watson stat 1.607239
Prob(F-statistic) 0.041944

Unweighted Statistics

R-squared 0.060790 Mean dependent var 79.85075


Sum squared resid 33835.07 Durbin-Watson stat 0.412652

Heteroskedasticity Test: Harvey

F-statistic 0.636389 Prob. F(3,130) 0.5929


Obs*R-squared 1.939429 Prob. Chi-Square(3) 0.5851
Scaled explained SS 1.554303 Prob. Chi-Square(3) 0.6698

Test Equation:

134
Dependent Variable: LRESID2
Method: Least Squares
Date: 12/19/22 Time: 13:01
Sample: 1 186
Included observations: 134

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.751886 1.176386 4.889455 0.0000


KOP X1_TRIM -0.180839 0.148740 -1.215803 0.2263
FD X2_TRIM -0.182995 0.290851 -0.629171 0.5303
PA X3_TRIM -0.050979 0.347855 -0.146551 0.8837

R-squared 0.014473 Mean dependent var 4.497385


Adjusted R-squared -0.008270 S.D. dependent var 1.996146
S.E. of regression 2.004382 Akaike info criterion 4.257945
Sum squared resid 522.2814 Schwarz criterion 4.344448
Log likelihood -281.2823 Hannan-Quinn criter. 4.293097
F-statistic 0.636389 Durbin-Watson stat 1.326428
Prob(F-statistic) 0.592879

Dependent Variable: Y_TRM


Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 12/18/22 Time: 18:27
Sample: 2019 2021

Periods included: 3
Cross-sections included: 54
Total panel (unbalanced) observations: 134
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 75.17272 4.843011 15.52190 0.0000


KOP X1_TRM -0.115275 0.613198 -0.187990 0.8512
FD X2_TRM 0.008660 0.007918 1.093644 0.2761
KOP X3_TRM 3.800356 1.658838 2.290974 0.0236

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 14.23880 0.7518


Idiosyncratic random 8.180315 0.2482

Weighted Statistics

R-squared 0.060946 Mean dependent var 27.08906


Adjusted R-squared 0.039275 S.D. dependent var 9.484995
S.E. of regression 8.174541 Sum squared resid 8687.007
F-statistic 2.812388 Durbin-Watson stat 1.607239
Prob(F-statistic) 0.041944

135
Unweighted Statistics

R-squared 0.060790 Mean dependent var 79.85075


Sum squared resid 33835.07 Durbin-Watson stat 0.412652

Dependent Variable: Y_TRM


Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 12/18/22 Time: 18:27
Sample: 2019 2021
Periods included: 3
Cross-sections included: 54
Total panel (unbalanced) observations: 134
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 75.17272 4.843011 15.52190 0.0000


KOP X1_TRM -0.115275 0.613198 -0.187990 0.8512
FD X2_TRM 0.008660 0.007918 1.093644 0.2761
PA X3_TRM 3.800356 1.658838 2.290974 0.0236

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 14.23880 0.7518


Idiosyncratic random 8.180315 0.2482

Weighted Statistics

R-squared 0.060946 Mean dependent var 27.08906


Adjusted R-squared 0.039275 S.D. dependent var 9.484995
S.E. of regression 8.174541 Sum squared resid 8687.007
F-statistic 2.812388 Durbin-Watson stat 1.607239
Prob(F-statistic) 0.041944

Unweighted Statistics

R-squared 0.060790 Mean dependent var 79.85075


Sum squared resid 33835.07 Durbin-Watson stat 0.412652

Dependent Variable: Y_TRM


Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 12/18/22 Time: 18:27
Sample: 2019 2021
Periods included: 3

136
Cross-sections included: 54
Total panel (unbalanced) observations: 134
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 75.17272 4.843011 15.52190 0.0000


KOP X1_TRM -0.115275 0.613198 -0.187990 0.8512
FD X2_TRM 0.008660 0.007918 1.093644 0.2761
PA X3_TRM 3.800356 1.658838 2.290974 0.0236

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 14.23880 0.7518


Idiosyncratic random 8.180315 0.2482

Weighted Statistics

R-squared 0.060946 Mean dependent var 27.08906


Adjusted R-squared 0.039275 S.D. dependent var 9.484995
S.E. of regression 8.174541 Sum squared resid 8687.007
F-statistic 2.812388 Durbin-Watson stat 1.607239
Prob(F-statistic) 0.041944

Unweighted Statistics

R-squared 0.060790 Mean dependent var 79.85075


Sum squared resid 33835.07 Durbin-Watson stat 0.412652

Dependent Variable: Y_TRM


Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 12/18/22 Time: 18:27
Sample: 2019 2021
Periods included: 3
Cross-sections included: 54
Total panel (unbalanced) observations: 134
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 75.17272 4.843011 15.52190 0.0000


KOP X1_TRM -0.115275 0.613198 -0.187990 0.8512
FD X2_TRM 0.008660 0.007918 1.093644 0.2761
PA X3_TRM 3.800356 1.658838 2.290974 0.0236

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 14.23880 0.7518


Idiosyncratic random 8.180315 0.2482

137
Weighted Statistics

R-squared 0.060946 Mean dependent var 27.08906


Adjusted R-squared 0.039275 S.D. dependent var 9.484995
S.E. of regression 8.174541 Sum squared resid 8687.007
F-statistic 2.812388 Durbin-Watson stat 1.607239
Prob(F-statistic) 0.041944

Unweighted Statistics

R-squared 0.060790 Mean dependent var 79.85075


Sum squared resid 33835.07 Durbin-Watson stat 0.412652

138

Anda mungkin juga menyukai