Anda di halaman 1dari 1

Hakikat Taqwa Menurut Syaidina Ali Bin Abi Thalib

Jama’ah Yang dimuliakan Allah SWT…


Ibadah Puasa bertujuan untuk mewujudkan pribadi yang bertakwa, sebagaimana
disebutkan pada akhir ayat tersebut QS. al-Baqarah: 183 (la’allakum tattaqun). Dengan
demikian, tujuan berpuasa adalah untuk memperoleh derajat taqwa. Taqwa itu merupakan
derajat paling istimewa dan paling tinggi : QS Al-Hujurat ayat 13
ُ ٰ ْ َ ‫َّ َ ْ َ َ ُ ْ ْ َ ه‬
‫اّٰلل اتقىك ْم‬
ِ ‫ِان اكرمكم ِعند‬
“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa”

Di suatu hari Syaidina Ali karromallohu wajhah ditanya, Apakah yang dinamakan
dengan takwa itu wahai Syaidina Ali Karromallahu wajhah, maka Sayyidina Ali
karromallohu wajhah menjawab, bahwa Taqwa itu adalah : “ ‫ف مِنَ ْال َج ِل ْي ِل‬ ُ ‫ ا َ ْلخ َْو‬Alkhoufu minal
jalil, ‫ َو ْالعَ َم ُل بِالت َّ ْن ِزي ِْل‬Wal’amalu bittanziil, ‫عةُ بِ ْالقَ ِل ْي ِل‬
َ ‫ َو ْالقَنَا‬Walqona’atu bilqolil, ‫الرحِ ْي ِل‬
َّ ‫اإل ْستِ ْع َدا ُد ِليَ ْو ِم‬
ِ ‫ َو‬Wal
isti’dadu liyaumir rohiil..”.
Bahwa hakikat ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah Alkhoufu
minal jalil, seseorang akan dikatakan bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
manakala telah hadir di dalam qolbunya didalam hatinya, rasa takut kepada Allah, ia
senantiasa merasa diawasi, merasa dipandang, merasa dilihat, merasa dicatat amalnya,
sehingga tumbuh rasa takut dalam hatinya kepada Allah maka itulah orang yang bertakwa
kepada Allah subhanahuwata'ala.
Taqwa itu juga adalah Wal’amalu bit tanziil, orang yang senantiasa beramal di
dalam hidupnya dengan tuntunan Alquran dan Sunnah, dia beramal dengan apa yang
disyariatkan oleh Allah subhanahuwata'ala, ia mengerjakan apa yang diperintahkan dan
ia sanggup Meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
Kemudian taqwa itu adalah Walqona’atu bil qoliil, orang yang senantiasa merasa
cukup dengan nikmat Allah, yang Allah berikan kepadanya, Allah beri iya nikmat yang
sedikit ia mampu bersyukur kepada Allah, Allah berikan nikmat yang banyak iya pun
bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sesungguhnya orang yang bertakwa itu
adalah orang yang senantiasa merasa cukup dengan rizki yang Allah berikan kepadanya,
meskipun Rizki yang Allah berikan itu sedikit namun hatinya mampu mensyukuri apa yang
menjadi pemberian Allah subhanahu wa ta'ala.
Kemudian hakikat orang yang bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah
Wal isti’dadu liyaumil rohiil, adalah orang-orang yang senantiasa mempersiapkan
bekalnya, mempersiapkan amalnya, untuk ia bawa di perjalanan yang panjang nanti di
hari akhirat, sesungguhnya kehidupan dunia ini adalah fase dari perjalanan hidup
manusia, sebelumnya kita pernah dihidupkan di alam ruh lalu kemudian kita dipindahkan
ke alam janin, kemudian saat ini kita hidup di alam dunia Sebentar lagi kita akan
berpindah ke alam barzakh dan setelah kita di alam barzakh, Allah pindahkan kita ke alam
akhirat, maka orang-orang yang bertakwa adalah orang yang senantiasa menyiapkan
bekal yang banyak untuk perjalanan panjang di hari akhirat itu.
“Watazawwadu fainna khoiroz zadittaqwa”. Semoga Allah Azza wa Jalla
mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa
menjadikan takwa sebagai sebaik-baiknya bekal untuk meraih ridha-Nya. Aamiin Ya Rabb

Anda mungkin juga menyukai