Anda di halaman 1dari 4

Judul sementara: Model Psikoedukasi Bermuatan Karmel Eliana melalui Kelompok Model Personal untuk Meningkatkan

Abstinensi Seksual Mahasiswa


Fakta Data Konsep Teori Grand Theory
1. Suka mojok di Melakukan seks Konsep 1. Nafsu Grand Theory
tempat gelap bebas karena: Pengendalian hawa nafsu A. Archbishop Fulten Sheen (Victory of • St. Agustinus (397-400) Manusia perlu
2. Pernah melakukan 1. Tidak bisa dalam gereja Katolik Vice) 2004 mengendalikan nafsu seksnya
seks bebas mengendalikan merupakan pengendalian diri 1. Nafsu adalah kecintaan yang berlebihan • St. Thomas Aquinas (Summa
3. Terikat dengan diri dari keinginan-keinginan yang terhadap kesenangan daging Theologica 1265-1274)
pornografi 2. Kebutuhan tidak teratur. 2. Menjadikan hal-hal yang berada di bawah - Manusia terdiri dari tubuh dan jiwa
4. Hamil di luar nikah untuk dikasihi tujuan yang lebih tinggi menjadi sangat - Tindakan untuk melakukan atau
karena kurang Nafsu seks yang tidak dapat penting sehingga keharmonisan hidup tidaknya nafsu didasari oleh
kasih sayang di dikendalikan akan menjadi terganggu. kognitif/berpikir
rumah menyebabkan dosa. Oleh B. Simon Blackburn (Lust: The Seven
(Hasil konseling karena itu perlu pengendalian Deadly Sins) 2004 Middle Theory
tahun 2016-2023) diri. Nafsu memiliki sifat sembunyi-sembunyi, 1. Casti Conubii Encyclical of Pope Pius
malu, mengejar kepuasannya sendiri, tidak XI (1930) on Christian Marriage
Kebutuhan akan dikasihi sabar, tidak terkendali, tidak berakal sehat, Siapa yang melihat seorang wanita
juga melatarbelakangi akan seperti naluri binatang, menciptakan tipu dengan penuh nafsu, berarti dia sudah
tindakan seks yang diambil muslihat, siasat, mencuri peluang, dan berzinah dalam hatinya
sebagai pemuasan kebutuhan bersifat sementara. 2. Humanae Vitae (ensiklik Paus Paulus
C. Khatri, Mahima, Reddy, Sandeep Seven VI) ttg Pengaturan Kelahiran (1968)
deadly Sins of Digital Transformation (2021) Pasangan harus dapat menguasai naluri
Nafsu: keinginan kuat untuk unggul di atas melalui akal budi, kehendak bebas dan
segalanya menuntut perilaku asketisme
3. Familiaris Consortio (1981) Manusia
Nafsu Seksual dilatih untuk menguasai hawa nafsunya
• Chris Williams Lust=sexual desire
• Cambridge dictionary Applied Theory
Lust (Noun Desire): a very strong sexual Katekismus (1992)
desire 1. Nafsu Seks kecondongan manusia
• Oxford Dictionary memiliki nafsu yang mendorong untuk
lust (for somebody) very strong sexual berbuat dosa
desire, especially when love is not 2. Kemurnian menuntut pengendalian diri
involved sehingga manusia menjadi tuan atas nafsu.
• Lust for Life--> Lust: Hasrat atau nafsu Manusia harus sadar dan bebas
seksual yang intens, tidak terkendali
➔ Skala pengendalian diri "Sexual
Sexual abstinence Self-Control Scale" (SSCS)
• Cambridge Dictionary mengevaluasi sejauh mana seseorang
Tidak melakukan hubungan seks di luar mampu mengendalikan dorongan
nikah seksualnya dan bertindak sesuai
• Oxford Dictionary: praktik tidak dengan nilai-nilai, norma, dan tujuan
membiarkan diri melakukan sesuatu, pribadi dalam konteks seksual.
terutama makanan, minuman beralkohol,
atau seks, karena alasan moral, agama,
atau Kesehatan

Konsep 2 Teori: Psikologi Humanistik


Pengendalian nafsu ini Psikoanalisis Sigmund Freud Abraham Maslow
berkaitan dengan id dan ego, Hasrat seksual adalah motivasi yang paling Menurut Maslow: kita harus
kognitif dan behavior. penting. Menurut Freud, seksualitas bukan mempertimbangkan perasaan, keinginan,
hanya orgasme tetapi sensasi kenikmatan harapan, aspirasi seseorang agar dapat
Psikoanalisis yang disebabkan oleh persentuhan kulit memahami tingkah lakunya.
Perkembangan kepribadian (belaian, ciuman, dll)
seksual yang kurang baik akan Tahapan perkembangan psikoseksual: Kebutuhan dasar:
menyebabkan seseorang akan 1. Tahap oral (0-18 bulan) 1. kebutuhan fisiologis (makanan,
mencari pemuasan 2. Tahap anal (18 bulan-3/4 tahun) minuman, tempat berteduh, seks, tidur,
kebutuhannya sebagai individu 3. Tahap phallic (3-5/6/7 tahun) oksigen)
4. Tahap laten (5/6/7-12 tahun) 2. kebutuhan akan rasa aman
Kognitif dan behavior 5. Tahap genital (12 tahun ke atas) 3. kebutuhan akan rasa memiliki dan
Pikiran seseorang akan dimiliki dan kasih sayang
memengaruhi tindakan Kognitif behavior 4. kebutuhan akan penghargaan
seseorang. Skinner memandang bahwa perilaku manusia 5. kebutuhan akan aktualisasi diri
dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dan
Seseorang yang memiliki konsekuensi-konsekuensi dari perilaku Catatan:
pemahaman tentang tersebut. Data “kebutuhan akan dikasihi” yang
seksualitas (agama, Kesehatan, merupakan salah satu penyebab dari
sosial, dll.) memiliki minimnya pengendalian diri untuk
pertimbangan sebelum melakukan Tindakan seks, berasal dari
memutuskan sesuatu berbagai macam factor yang
memengaruhi mahasiswa. Faktor-faktor
ini seperti pengalaman masa lampau
(tahap perkembangan psikoseksual
Freud), minimnya pengetahuan (kognitif),
dan kurangnya kemampuan pengendalian
diri.
Perbandingan Model Lama dan Model Baru dalam Disertasi dipaparkan pada tabel di bawah ini:
Teori Model Lama Model Baru
Sexual abstinence Pendidikan seks (CBT) Psikoedukasi Spiritual (Karmel Eliana)
Pendekatan spiritual dalam meningkatkan pengendalian hasrat seksual ini diimplementasikan dengan
menanamkan nilai-nilai spiritual/agama sebagai panduan hidup dalam berpikir, bertindak, dan berafeksi dalam
kehidupannya.

Paradigma Humanistik
Kelompok Model Personal (Models of Teaching by Bruce Joyce, Marsha Weil, Emily Calhoun; 2020) hal.
445-448 (edisi Bahasa Indonesia)
Tujuan:
1) Membimbing mahasiswa ke arah mental dan emosional yang sehat dengan mengembangkan kepercayaan
diri dan rasa realistik diri, serta membangun relasi empati dengan orang lain.
2) Meningkatkan pendidikan yang berasal dari kebutuhan dan aspirasi individu

Empat penerapan model personal, yaitu model dapat digunakan:


1) sebagai model pengajaran umum
2) untuk memperbaiki lingkungan pembelajaran yang dirancang di sekitar model-model lain
3) dari sifat-sifat unik model-model personal untuk menasihati siswa dengan harapan agar mereka dapat
menggapai dunia lebih total dan positif
4) dengan membentuk kurikulum dalam subjek akademis seputar kemampuan dan pengalaman mahasiswa
sendiri

Model personal yang diimplementasikan dengan baik secara positif memengaruhi:


1) hasil kognitif (pembelajaran secara umum yang bersifat substantif)
2) hasil yang afektif (perasaan umum akan kesejahteraan, konsep diri yang membaik)
3) hasil perilaku (seringkali kemampuan bagi mahasiswa untuk mengendalikan pembelajaran dan
perkembangan mereka)

Anda mungkin juga menyukai