Anda di halaman 1dari 11

MENGAPA MANUSIA

BERINTERAKSI DENGAN
DUNIA LUAR
KELOMPOK 03 KELAS 1E:

1.bangkit sanjiwo nugroho 200611100215 5. F

2. Dona Ameliyananto 200611100224

3. Himmatul Li Ulinnuha 200611100240

4. Dimas Kurniawan B. S 200611100247


psikologi
psikologi itu adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan (rohani), namun pendapat itu
tidak benar. Psikologi tidak hanya mempelajari rohani saja, tetapi juga jasmani. Jadi Psikologi
itu adalah ilmu yang mempeajari manusia, lebih tepatnya ialah ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya (baik itu dengan
manusia maupun dengan hewan) yang bersifat rohani maupun jasmani.
Tenaga-Tenaga Pendorong Pada Manusia

Dorongan Nafsu
01.
Mempertahankan Diri
“misalnya mencari makan
jika lapar, menghindarkan
diri dari bahaya” Dorongan nafsu
02.
Dorongan nafsu Mengembangkan Diri
03. “misalnya dorongan
mempertahankan jenis
keingintauan, melatih
Misalnya, menjaga keturunannya dan mempelajari
sesuatu yang belom
agar tetap berkembang dan hidup..
diketahui.”
Golongan nafsu ini menjadi
empat

Dorongan
Dorongan
nafsu supra
nafsu vital
sosial

Dorongan Dorongan
nafsu egois nafsu sosial
Daya-daya/alat-alat Interaksi Manusia dengan Dunia Luar

1. Pengamatan 2. Ingatan 3. Fantasi


Ingatan merupakan kesan- Fantasi ialah daya jiwa untuk
Pengamatan merupakan dasar
kesan yang tertinggal dari menciptakan tanggapan-
bagi setiap pengalaman dan
pengamatan di dalam diri tanggapan atau kesan-kesan
pengetahuan seseorang.
manusia yang berupa baru dengan bantuan
tangggapan-tanggapan lagi tanggapan-tanggapan yang
sudah ada
Menurut Cara Orang Yang Berfantasi

Fantasi Fantasi Fantasi


Mengabstraksi Mendeterminasi Mengkombinasikan Perasaan
Menurut Cara Orang Yang Berfantasi

Manfaat fantasi:
a. Untuk menerima, menambah dan memajukan ilmu pengetahuan.
b. Untuk menciptakan kesenian dan terknik,serta dapat membentuk pribadi yang baik..
c. Memungkinkan kita menghidarkan diri dari kesusahan dan kesulitan hidup, menimbulkan akan
rasa cita-cita dan perasaan yang , dengan adanya fantasi kebudayaan manusia makin
berkembang maju dan tinggi.
Keburukan fantasi:
a. Dapat menyebabkan orang meninggalkan realitas.
b. Dapat menimbulkan pikiran dan perasaan yang rendah, yang bersifat asusila dan asosial.
c. Dapat menimbulkan perasaan takut dan takhayul yang merugikan diri seseorang.
Menurut Cara Orang Yang Berfantasi

Afek merupkan perasaan yang sangat kuat atau


hebat timbulnya hanya sebentar dan biasanya
disertai oleh gejala-gejala jasmaniyah yang hebat
juga.
Wundt mebedakan afek menjadi tiga golongan:
1. Afek yang disertai perasaan senang atau tidak senang.
2. Afek yang menggiatkan atau melemahkan daya-daya jiwa.
3. Afek yang penuh dengan ketegangan jiwa dan kebalikannya.
Kant membedakan sebagai berikut:
1. Afek stenis ialah yang dapat menimbulkan kekuatan dan
menghebatkan perbuatan seseorang.
2. Afek astenis yang membawa perasaankehilangan kekuatan
pada diri seseroang
Menurut Cara Orang Yang Berfantasi

Jenis-jenis Perasaan.
1. Perasaan intelek: ialah perasaan-perasaan yang kita hayati bila kita memperoleh pengetahuan
tetntang sesuatu. Perasaan ini mendorong manusia untuk memperoleh pengetahuan.
2. Perasaan estetis: ialah perasaan yang kita hayati di waktu kita berpendapat bahwa sesuatu itu
bagus atau jelek, indah atau tidak.
3. Perasaan etis (kesusilaan): ialah perasaan yang kita hayati di waktu kita menilai seuatu itu baik
atau buruk, dalam arti susila. Norma atau ukuran untuk menilai baik buruknya sesuatu disebut kata
hati. Dalam menilai sesuatu orang menggunakan intelek/pikirannya.
4. Perasaan sosial (kemasyarakatan): ialah perasaan yang menyertai pendapat seseorang tentang
orang lain dan pengalaman-pengalaman seseorang dengan orang lain. Perasaan sosial ada yang
positif ada yang negatif.
Menurut Cara Orang Yang Berfantasi

5. Perasaan religius (keagamaan): ialah perasaan yang kita hayati di waktu kita merasa bersatu
dengan alam semesta sedang menghadap ke hadirat Tuhan Yang Masha Esa seperti di waktu kita
sembahyang.
6. Perasaan harga diri: ialah perasaan yang kita hayati di waktu kita menilai tinggi rendahnya diri
kita terhadap orang lain di dalam pergaulan sehari-hari. Dibagi menjadi dua yakni positif inferior
menjadikan orang itu sombong, sedangkan negative interior yakni menjadikan memiliki harga diri
yang kurang.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai