Anda di halaman 1dari 36

HIDUP BAKTI:

PARADIGMA
KERAJAAN ALLAH

ECCR
Fakultas Filsafat, 22 April 2019
ALLAH

sekularisme
gairah & nafsu
naluri & ambisi
Manusia
Nafsu: Keinginan
Kemanuan
dorongan insani menuju kepuasan
tindakan
Penentu objek dan tujuan
Gairah yang membuat hidup tak sepi

Naluri:
Dorongan alami untuk memenuhi nafsu
Radar pencari jalan sampai pada tujuan
Upaya mencari cara memenuhi nafsu
• Feuerbach: nafsu liar & naluri buta (blind will)
• Sartre: nafsu & naluri sia-sia (useless passion)
• Agustinus: jiwa yang gelisah (restless soul) keinginan

kegelisahan
???

kerinduan
Manusia adalah makluk bertubuh
Tiga Penyakit Modern
o Individualisme
o Mencari kebebasan total
o Membebaskan diri dari wilayah moral dan
sakral
o Keungulan akal budi instrumental
o Menggunakan kriteria rasional
o Mengandalkan prinsip efisiensi ekonomis
o Penghancuran halus internal
o Ketakberdayaan terhadap kontrol diri dan
sosial
o Keterhisapan pada diri sendiri
Tiga Akibat Penyakit Modern
o Akibat individualisme:
o kehilangan makna,
o memudarnya horizon-horizon moral.
o Akibat akal budi instrumental
o hilangnya perhargaan pada aspek seni dan
hati.
o memudarnya tujuan-tujuan luhur di luar akal
bumi
o Akibat despotisme halus:
o Hilangnya kebebasan
o memudarnya penghargaan terhadap diri dan
sesama
Tiga tingkat kerinduan manusia:

Libido possendi
Libido dominandi
Libido adorandi
Libido possendi
Nafsu dan naluri untuk memiliki
Sibuk dan mabuk dengan hal-hal yang bersifat material
Motivasinya: memenuhi keinginan material dan tuntutan biologis

Wajah 1: Makanan dan minuman


- dosa pokok 1: rakus, dosa pokok 2: serakah
- wisata kuliner (makan enak, minum nikmat)
- tujuan: pipi gempil, perut buncit
Wajah 2: kebutuhan dan keindahan badani
- dosa pokok 3: cabul, “ngeres”
- wisata seksual (kecantikan dan kebugaran)
- tujuan: tubuh indah, badan gagah (brutal - gombal)
Wajah 3: kemewahan dan kenyamanan
- dosa pokok 4: malas
- wisata ningrat: (hal-hal wah dan mewah)
- tujuan: gengsi bukan fungsi
Libido dominandi
Nafsu dan naluri untuk menguasai
Sibuk dan mabuk dengan hal-hal yang bersifat sosial
Motivasinya: memenuhi keinginan sosial dan tuntutan psikologis

Wajah 1: Status dan perlakuan khusus


- dosa pokok 5: marah
- minta dilayani, diistimewakan, jalan pintas
- tujuan: dituruti dan ditakuti
Wajah 2: pangkat dan jabatan
- dosa pokok 6: sombong
- tahta, darah atribut-atribut bangsawan
- tujuan: dihormati dan disanjung
Wajah 3: Kehebatan dan kekuasaan
- dosa pokok 6: sombong
- jasa dan prestasi pribadi)
- tujuan: menjadi orang nomor satu
Libido adorandi
Nafsu dan naluri untuk menyembah diri (disembah)
Sibuk dan mabuk dengan hal-hal yang bersifat transenden
Motivasinya: memenuhi keinginan spiritual dan jadi idola

Wajah 1: kesalehan dan kekudusan


- dosa pokok 7: iri hati
- proyeksi diri dan menghakimi orang lain
- tujuan: jadi orang kudus
Wajah 2: ibadat dan berkat
- show off, farisi
- tampil bagi guru, imam, dan nabi palsu
- tujuan: jadi pusat hidup
Wajah 3: kemuliaan dan keagungan
- pemujaan dan berhala
- mencuri kemuliaan Allah
- tujuan: menjadi tuhan
Kerinduan: Otentisitas
Libido sebagai daya kuantitatif >< suara hati sbg daya kualitatif
Libido sebagai daya ekonomis >< suara batin sbg daya eksistensial
Suara hati mengarahkan pada kerinduan fundamental, yaitu
bereksistensi sesuai esensinya = otentisitas

- Manusia sebagai makhluk antara (Plato - Aristoteles)


- Manusia sebagai makhluk transitoris J. Nabert)
- Hidup adalah quest, suatu pencarian (A. MacIntyre)
- Hidup adalah narasi identitas (C. Taylor)
-Makhluk yang menafsirkan diri dan bertujuan
-Makhluk yang berbahasa dan berdialog
-Makhluk bertubuh
-Makhluk yang beradalah dalam siatuasi moral
-Identitas = martabat manusia
-Identitas ≈ ≈ ≈ moralitas
-Otentisitas = identitas & moralitas
= identitas benar & moralitas baik
Kegelisahan: Inotentisitas
Libido membiar menikmati jatidiri yang tak asli
Akibatnya: tak betah, gelisah, susah, lalu manusia mengatasi:
Agustinus: jiwa beristirahat dalam Allah;
Zakheus: bertemu Yesus; pemuda mencari hidup kekal

- libido membuat bisu dan tuli suara hati (tumpul)


- kegelisahan terjadi saat dikuasai libido tapi tak kuasa
memenuhi keinginannya
- kegelisahan kian menjadi, saat panggilan otentik berdengung
Plato > libido harus dikontrol rasio
> manusia harus jadi tuan atas dirinya
Orang rasional menikmati keteraturan, keselarasan, harmoni
Orang libidinal menyukai kebalikannya
Kegelisahan: manusia dikuasai ilusi dan fantasi
Epitetos > benda tidak mengganggu
> opini dan pikiran mengganggu
Kegelisahan: akibat dari dalam bukan dari luar
Inti Hidup Bakti
Starting Afresh from Christ (No 22. 2002)
o Mewartakan bahwa hidup bakti adalah jalan
mengikuti Kristus secara istimewa “a living memorial
of Jesus' way of living and acting as the Incarnate
Word in relation to the Father and in relation to the
brethren”.
o Hal ini membawa implikasi pada suatu persekutuan
cinta istimewa pada Kristus yang telah menjadi
pusat hidup mereka dan sumber kontan dari setiap
inisitatif hidup.
o Vita Consecrata mengingatkan kita akan suatu
pengalaman sharing “a special grace of intimacy”. It
is “becoming one with him, taking on his mind and
his way of life”,67 and it is a life “taken up by
Christ”,68 “touched by the hand of Christ, a life where
his voice is heard, a life sustained by his grace”.
Inti Hidup Bakti
Starting Afresh from Christ (No 22. 2002)

o Kaul religius (nasihati injili) hanya dapat dimengerti


sejauh menolong kita untuk memelihara cinta kita
pada Tuhan dalam keterbukaan pada kehendaknya.
o Hidup komunitas dimotivir oleh Dia yang
mengumpulkan para sahabatnya dengan tujuan
untuk menikmati kehadiran konstanNya.
o Misinya mengarahkan pada bagaimana menemukan
wajah Kristus dalam diri mereka yang diutus
kepadanya untuk membagikan pengalaman akan
Kristus.
Hidup Bakti
o Jalan
Hidup yang kesempurnaan
dipisahkan dari kehidupan dunia
biasa
o dibaktikan pada allah demi cinta pada allah
o dibaktikan pada sesama sebagai wujud cinta
pada Allah
o Hidup yang disucikan melalui kaul baik publik
atua privat
o Mengikuti Yesus secara total sebagai
mempelai-Nya
o Menjalankan hidup berkaul dengan sukarela
dan
o Hidup yang dijalankan dalam tiga nasihat injil
o Kaul kemiskinan
o Keul ketaatan
Hidup Bakti
Paradigma Kerajaan Allah
o Hidup sempurna sesuai nasihat injil
o “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah
apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada
orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh
harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan
ikutlah Aku.” (MRK 10: 21)
o Hidup bebas demi Kerajaan Allah
o “Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia
memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan
ada orang yang dijadikan demikian oleh orang
lain, dan ada orang yang membuat dirinya
demikian karena kemauannya sendiri oleh karena
Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti
hendaklah ia mengerti.”(Mat 19: 12)
Hidup Bakti
Paradigma Kerajaan Allah
o Hidup surgawi bagai makailat di tengah dunia;
membumikan hidup di surga (hidup yang akan
datang, hidup eskatologis)
o “"Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan,
tetapi mereka yang dianggap layak untuk
mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan
dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak
kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak
dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-
malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah,
karena mereka telah dibangkitkan.” (Luk 20: 34-36)
Dokumen Resmi Hidup Bakti
o Dokumen terpenting tentang hidup bersama berasal dari
the Konggregasi untuk Lembaga Hidup Bakti dan Institut
Sekular “Fraternal Life in Community “ (2 Feb 1994)
menantang kita bahwa “The mystery of fraternal life cannot
be thought outside of the experience of love for Christ :
“Christ’s love has gather us into one.”
o Dokumen tentang hidup membiara sendiri dikeluarkan oleh
Paus Yohanes Paulus II sebagai Post-Synodal Apostolic
Exhortation: “Consecrated Life (25 Maret 1996)
o Dokumen lain dari Konggregasi Lembaga Hidup Bakti
adalah Starting afresh from Christ (19 Mei 2002) yang
mengajak kita untuk menjadi “a living memorial of Jesus’
way of living and acting as the Incarnate Word in relation to
the Father and in relation to the brethren” (22)
Dokumen Resmi Hidup Bakti

o Dokumen tahun hidup bakti 2015 “Wake Up the World”,


berjudul Rejoice, A letter to consecrated men and
women; A message from the teachings of Pope Francis, (2
Febuari 2014) yang mengingatkan sukacita injil yang
harus dihidupi oleh mereka yang menjalani hidup bakti.
o Surat Paus Fransiskus kepada para hidup bakti dalam
rangka tahun hidup bakti (14 November 2014) yang
menyampaikan tujuan dan harapan dari tahun hidup
bakti, yang diantaranya adalah untuk mewujudkan
hakikat hidup bakti yang membawa sukacita.
Bentuk Hidup Bakti

o Semangat:
o Kontemplatif
o Eremit (hidup bertapa seorang diri)
o Senobit (bertapa dalam komunitas)
o Aktif
o Konventual (vita mixta)
o apostolik
o Sifat
o Publik : diucapkan didepan pejabat Gereja dan jemaat
o Privat: diucapkan secara pribadi didepan pejabat Gereja
Bentuk Hidup Bakti
o Status
o Religius: terikat pada hidup Bersama dalam suatu biara
o Sekulir: mewujudkan hidup injili di tengah dunia
(masyarakat)
o Sebutan
o Bruder atau Frater (Biarawan)
o Suster (biarawati)
o Rahib (pertapa pria, Pertapaan OCSO Rawaseneng dan
Lamanabi)
o Rubiah (Pertama wanita, Pertapaan OCSO Gedono)
Bentuk Hidup Bakti
Hidup Bakti Sepanjang Zaman
Hidup Bakti Sepanjang Zaman
o 50-65 : Surat Paulus menulis tetnang wanita selibat yang
diabdikan untuk berdoa dan beramal
o 50-313: Penganiayaan Kristen: sejak Edikta Milan, orang
Kristen mencari cara hidup sempurna bukan lewat
kemartiran
o 215-356: St. Antonius menjual miliknya, melayani orang
miskin, dan hidup asketik di padang Gurung
o 313-400: Biara-biara didirikan di padang gurun mesir
o 350-370: St. Basilius memdirikan komunitas-komunitas
besar di Turki untuk karya pastoral
o 386: St. Jerome mendirikan biara di Betlehem
o 400: St. Agustinus menulis regula hidup membiara untuk
biarawan biarawati di Afrika Utara.
Hidup Bakti Sepanjang Zaman
o 400-500 : Komunitas monastic muncul di Gereja Barat dan
Timur
o 500-600: Hidup Bersama menjadi lebih banyak disbanding
hidup eremit dan menyebar ke Prancis, Jerman, dan Italia.
St. Benediktus menulis Regula dan mendirikan biara
monastik yang tersebar di Eropa.
o 600-1000: Biara-biara menjadi pusat budaya dan sasra,
aktivitas ekonomi, kesehatan, Pendidikan, pertanian, dan
rumah tamu.
o 910: Pertapaan Benediktin Cluny di Prancis mendidikan
banyak pemimpin Gereja menjadi uskup bahkan paus
o 1050-1150: Biara kontemplatif Cartusian dan
Camaldosesian didirikan di Italia dan Prancis
o 1098-1105: Ordo trapis berkembang luar biasa berkat jasa
Hidup Bakti Sepanjang Zaman
o 1121: St. Norbertus menggabungkan kehidupan monanis
dengan pastoral paroki yang disusul dengan bermunculan
ordo pengemis
o 1150-1300: Ordo pengemis bermunculan di mana-mana;
berkembang di kota-kota untuk mewartakan injil dan
melayani orang miskin, di antaranya: Karmelit (1150),
Fransiskan (1209), dominikan (1214), Agustinian (1256)
o 1206-1214: Karmelit membuat regula yang
menggabungkan hidup kontemplatif dan aktif
o 1209: St. Fransiskus Assisi mendirikan OFM yang menjadi
awal mula banyak ordo pria dan wanita dengan semangat
Fransikus.
o 1534-1585: St. Theresa Avila dan St. Yohanes dari Salib dua
orang Karmel membaharui hidup kontemplatif di Spanyol
Hidup Bakti Sepanjang Zaman
o 1540: St. Ignatius Loyola mendirikan Jesuit yang dengan
tujuan misi dan Pendidikan
o 1545-1563: Konsili Trente yagn mendorong pembaharuan
hidup religious ordo-ordo dan menganjurkan bentuk-
bentuk baru
o 1540-1900: Ordo religius apostolic pria dan wanita berdiri
yang bertujuan untuk melayani orang miskin melalui
Pendidikan dan kesehatan, di antaranya St. Vinsensius De
Paul.
o 1947: Paus Pius XII mendorong berdirinya istitut secular,
yaitu bentuk hidup bakti (pria dan wanita) yang khas tanpa
komunitas tertentu dan atau pakaian khas.
o 1950-1965: Perkembangan hidup bakti yang luar biasa di
amerika
Hidup Bakti Sepanjang Zaman

o 1962-1965: Konsili Vatikan II mengajak untuk pembaharuan


hidup religius dengan kembali kepada kharisma pendiri.
o 1965-2009: Komunitas religius baru terus berdiri dalam
menanggapi panggilan Allah. Pada tahun 1996 muncul
dokumen penting dalam hidup bakti yaitu Vita Consecrata
yang mengajak mereka untuk memberi kesaksian hidup
dan menarik kaum muda untuk bergabung.
o 2013-2019: Paus Fransiskus adalah seorang hidup bakti
yang menjadi paus. Tahun 2015, Paus mencanangkan tahun
hidup bakti. Demikian juga pada tahun 2018 Paus
mengundang Sinode para uskup dengan tema “Young
People, the Faith, and Vocational Discerment”
Kaul > Jalan menguduskan libido
Kebrutalan libido menyebabkan manusia dikuasai nafsu satanik
Kaul adalah jalan untuk meruwat dan merawat libido
Objek libido: hal material, sosial, spiritual bersifat natural-netral
Kepemilikan, kepemimpinan, sembah baik adalah penting

Kaul kemiskinan: menguduskan libido possendi


-barang dikontrol oleh budi, digerakkan suara hati, dibimbing Roh ilahi
-Penggunaan dan kepemilikan dengan tepat dan pas
-Sikap merawat, bertanggungjawab sebagai panggilan ilahi
Kaul ketaatan: menguduskan libido dominandi
-kedudukan, peranan, jabatan, tugas itu penting
-kekuasaan, kepemimpinan itu amanah, rahmat, panggilan
-Sikap taat pada pimpinan, suara Roh Kudus, Allah
Kaul kemurnian: menguduskan libido adorandi
-ibadat dan ritus dibutuhkan demi keselamatan
-pilihan dan pusat hidup adalah Allah
-selibat sebagai salah satu jalan
CONTOH APLIKASI NASIHAT INJIL
KAUL KEMISKINAN
Kaul:
keradikalan sebagai suatu jawaban atas cinta
(Starting Afresh …No22, 2002)

.Kemurnian membuka hati pada ukuran hati Kristus


dan membuatnya mungkin untuk mencintai
sebagaimana ia dicintai.
Kemiskinan membebaskan seseroang dari
perbudakan barang dan kebutuhan artifisial yang
mendorong masyarakat konsumeris dan
mengarahkan pada penemuakan Kristus sebagai harta
satu-satunya yang pantas dicari dan dihidupi.
Ketaatan menempatkan hidup seluruhnya dalam
tangan Kristus sehingga seseorang menggunakannya
sesuai dengan rencana Allah dan membuatnya
sebagai suatu masterpiece.
Kaul: Cara Hidup Bakti
In Deum
Kerinduan fundemental adalah haus akan Allah sebagai sumber
otentisitas
Kegelisahan fundemantal adalah haus akan diri sebagai sumber
inotentisitas

Allah itu bukan di luar diri (ad), tetapi di dalam (in)


Agustinus: janganlah keluar, kembalilah ke dalam
Masuk ke kedalaman
Mendengarkan suara batin
Kebenaran bukan dalam diri manusia
Kebenaran ada dalam Allah yang tinggal di hati
Untuk itu kita menuju Allah (Deum)
Ia bukan Allah yang statis ditemukan begitu saja (Deo)
Manusia otentik: pribadi yang at home
> pribadi yang intim dengan Allah
Pribadi yang berelasi dengan sesama
Pribadi yang ramah lingkungan

Anda mungkin juga menyukai