PEMUJAAN
Dosen Pengampu :
Dr. Abd. Aziz Hasibuan, M.Pd
Penyusun :
Akhmad Ghazali
Bilqis Al Fiyyaturrahmah
A. Arti Pemujaan
1
https://kbbi.lektur.id/
2
yang ikhlas kepada Allah akan menjadi pendorong dan pengarah kepada
penundukan semua bentuk kecintaan, baik terhadap diri sendiri, orang lain,
makhluk-makhluk Allah, dan seluruh alam semesta (Soelaiman2007:78).2
B. Cara Pemujaan
2
Membangun Mentalitas Cinta Melalui Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar Dengan Nilai-
Nilai Islam Normatif Oleh: Takdir Alisyahbana.
3
Sembahyang Dalam Agama Hindu, Kristen, Dan Islam Oleh: Fathimah Albatul
Abidatunillah
3
dengan biji genitiri atau japamala, maupun tidak terbatas. Tujuannya
menuju mendekatkan diri dengan Tuhan. Mantra adalah doa yang diucapkan
dengan kata-kata yang sudah baku yang diambil dari Kitab Weda. Tujuannya
jelas, cara pengucapannya pun baku, meski iramanya dapat mengikuti
kebiasaan setempat.
4
Trisandhya.
5
dengan jenis sembahyang itu sendiri. Pikiran diarahkan dan dipusatkan
kepada Tuhan.
Mantra yang dibaca dalam sembahyang Trisandhya ini adalah
mantra gayatri yaitu sebagai berikut:
Om bhur bhuvah svah, tat savitur varenyam, bhargo devasya
dhimahi, Dhyoyo nah praccodayat (Artinya: Om adalah bhur swah. Kita
memusatkan pikiran pada kecemerlangan dan kemuliaan Sang Hyang Widhi,
semoga ia berikan semangat pikirankita).
Om Narayana evedam sarvam, Yad bhutam yac ca bhavyam,
niskalanko niranjano nirvikalpo, nirakhyatah suddho deva eko, Narayana
na dvityo ’sti kascit (artinya: Om Narayana adalah semua ini, apa yang telah
ada dan apa yang akan ada bebas dari noda, bebas dari kotoran, bebas dari
perubahan tak dapat digambarkan, sucilah dewa Narayana, Ia hanya satu
tidak ada yang kedua).
Om tvam sivah tvam mahadevah, isvarah paramesvarah, brahma
visnusca rudrasca, purusah parikirtitah (Artinya: Om engkau dipanggil
Siwa, Mahadewa,Iswara, Prameswara, Brahma, Wisnu, Rudra dan Purusa).
Om papoham papakarmaham, papatma papasambhavah, trahi mam
pundarikaksah, sabahyabhyantarah sucih (Artinya: Om hamba ini papa,
perbuatan hamba papa, diri hamba ini papa, kelahiran hamba papa,
lindungilah hamba Sang Hyang Widhi, sucikanlah jiwa dan raga hamba).
Om ksamasva mam mahadevah, sarvaprani hitankarah, mam moca
sarva papebhyah, palayasva sadasiva (artinya: Om ampunilah hamba Sang
Hyang Widhi, yang memberikan keselamatan kepada semua makhluk,
bebaskanlah hamba dari segaladosa, lindungilah oh Sang Hyang Widhi).
Om ksantavah kayiko dosah, ksantavyo vaciko mama, ksantavyo
manaso dosah, tat pramadat ksamasva mam (artinya: Om ampunilah dosa
anggota badan hamba, ampunilah dosa hamba, ampunilah dosa pikiran
6
hamba, ampunilah hamba darikelahiran hamba).
Om santih santih santih Om (artinya: Om, damai, damai, damai,
Om).
4
Sembahyang Dalam Agama Hindu, Kristen, Dan Islam Oleh: Fathimah Albatul
Abidatunillah
7
telah mendapatkan bentuk yang lebih pasti, terutama dengan penyusunan
buku sederhana yang disebut brevir.
Pada perkembangannya sejak akhir abad kelima hingga Konsili
Vatikan II, Doa Ibadah Harian terdiri dari:
1. Matutinum: Ibadah tengah malam (Vigile)
2. Laudes: Dilakukan saat fajar menyingsing (pukul 03.00)
3. Primus: Doa awal pagi (pukul 06.00)
4. Tertia: Doa di awal siang hari (pukul 09.00)
5. Sexta: Doa tengah hari (pukul 12.00)
6. Nona: Doa setelah tengah hari (pukul 15.00)
7. Vesper: Doa sore (pukul 18.00)
8. Completorium: Doa penutup hari (pukul 21.00)
8
3. Sembahyang dalam agama Islam
Dalam tradisi Islam, doa sebagai sembahyang personal menempati
posisi yang sangat penting, terutama dalam kehidupan sosial. Meskipun doa
personal ini bersifat subjekti dan disesuaikan dengan kebutuhan individu
masing-masing, ada beberapa waktu atau kesempatan tertentu ketika doa
dibaca bersama-sama dan menjadi semacam “upacara” keagamaan tertentu.
Misalnya, ketika ada seorang muslim yang meninggal dunia, dilaksanakan
pembacaan QS Yasin dan tahlil untuk mengiringi kepergian orang yang
meninggal tersebut.5
Sembahyang kanonis dalam tradisi Islam adalah salat. Salat adalah
salah satudari rukun Islam. Salat dilihat dari arti linguistikny adalah do’a,
tetapi apabila dilihat dari istilah syar’i-nya ialah suatu pekerjaan dan ucapan
yang didahului dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Sembahyang itu adalah wajib hukumnya dan adapula yang sunah.
Sembahyang yang wajib dilakukan (fardhu), telah ditentukan waktunya
lima kali dalam sehari. Sembahyang diwajibkan Allah atas kita di waktu
Rasulullah berisra‟ dan mi‟raj dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsa.
Dalam peristiwa ini, Rasulullah mendapat perintah untuk mendirikan
sembahyang, mengutip al-Quran (QS Al-Isra‟:1).
Dalam sembahyang (sholat) ada syarat-syarat yang harus terpenuhi
sebelum melaksanakannya, jika hal tersebut ada yang kurang maka sholat
yang dilakukan tidak sah kecuali dalam kedaan-keadaan tertentu.
(1) Mengetahui masuknya waktu sholat dengan yakin, atau dengan ijtihad,
atau berdasar dugaan kuat. Seseorang yang sholat dengan perasaan
5
Sembahyang Dalam Agama Hindu, Kristen, Dan Islam Oleh: Fathimah Albatul
Abidatunillah
6
Risalatul Ja’miah Oleh Sayyid Ahmad bin Zain AlHabsyi
9
ragu, maka sholatnya tidak sah.
(2) Mengetahui arah kiblat.
(3) Menutup aurat dengan penutup yang suci dan mubah.
(4) Membersihkan pakaian, badan dan tempat sholat dari najis.
(5) Berdiri pada sholat wajib/fardhu bagi yang mampu melakukannya.
Sholat dalam islam mempunyai sebelas rukun yang terdiri dari: (1)
Niat didalam hati. (2) Membaca takbiratul ihram (bertakbir) seraya berniat.
(3) membaca surat Al-Fatihah yang terdiri dari 7 ayat. (4) Ruku’ yaitu
membungkukkan badan sedemikian rupa hingga kedua telapak tangan
bertemu dengan kedua lutut. Ketika ruku’ diwajibkan thuma’ninah (diam
sesaat sehingga anggota badan tenang pada posisi sempurna). (5) I’tidal
(bangun dari ruku’) kemudian thuma’ninah. (6) Sujud dua kali. (7) Duduk
diantara dua sujud. Dan diwajibkan thuma’ninah pada setiap gerakan (yaitu
ketika ruku’ i’tidal, sujud dan duduk diantara dua sujud). Kemudian
menyelesaikan rakaat sisanya dengan cara demikian. (8). Tasyahud akhir.
(9) Duduk pada tasyahud akhir. (10). Membaca shalawat kepada Nabi SAW.
Pada tasyahud akhir sebelum salam. (11). Mengakhiri sholat dengan salam.
Ucapan salam yang paling ringkas adalah Assalamu’alaikum.
7
https://www.gramedia.com/literasi/tempat-ibadah-agama-di-indonesia/
10
1. Masjid
Simbol tempat beribadah bagi umat Islam ialah masjid. Masjid atau
dalam padanan bahasa Inggris disebut mosque merupakan tempat ibadah
umat islam atau muslim. Kata mosque sendiri berasal dari bahasa Spanyol,
yakni mezquita.
Selain difungsikan sebagai tempat beribadah, masjid merupakan
tempat bermusyawarah kaum muslimin untuk memecahkan persoalan yang
timbul dalam masyarakat. Kemudian masjid juga berfungsi sebagai wadah
untuk meningkatkan kecerdasan dan ilmu pengetahuan kaum muslimin,
Dalam sejarah Islam, masjid menduduki peranan yang penting dalam
aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran. Indonesia sendiri
memiliki beberapa masjid bersejarah yang cukup terkenal, yaitu:
• Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh,
• Masjid Raya Al-Mashun Medan,
• Masjid Raya Syekh Burhanuddin,
• Masjid Raya Pekanbaru,
• Masjid Agung Banten,
• Masjid Besar Kauman Yogyakarta,
• Masjid Jami Kudus, dan lain sebagainya.
11
Indonesia sendiri memiliki beberapa gereja Protestan bersejarah yang cukup
terkenal, yaitu:
• Gereja Protestan di Maluku,
• Gereja Protestan di Ternate dan Tidore,
• Gereja Protestan di Sulawesi Utara,
• Gereja Protestan Injili di Minahasa, dan
• Gereja Protestan di Sangir Talaud.
4. Pura (Hindu)
Hindu sebagai agama resmi yang diakui di Indonesia memiliki tempat
ibadah yang dikenal dengan nama pura untuk umat Hindu. Sementara
sebutan Wasi sebagai tempat ibadah agama Hindu dikhususkan untuk
pemuka agamanya.
12
Secara umum, bangunan pura di Indonesia dirancang dengan
bangunan terbuka yang dikelilingi oleh tembok. Kemudian bangunan pura
memiliki gerbang yang saling terhubung dengan banyak ukiran terpahat. Di
Indonesia sendiri, pura terkonsentrasi di Bali yang memiliki mayoritas
penduduk penganut agama Hindu.
Selain berfungsi sebagai tempat beribadah bagi umat Hindu, pura
kerap dijadikan sebagai tempat pendidikan moral, tempat mewujudkan rasa
bhakti kepada Tuhan, dan tempat mendidik keterampilan. Indonesia sendiri
memiliki beberapa pura bersejarah yang cukup terkenal di Bali, yakni:
• Pura Besakih,
• Pura Uluwatu,
• Pura Luhur Tanah Lot,
• Pura Taman Ayun,
• Pura Gua Lawah,
• Pura Ulundanu Bratan,
• Pura Ulundanu Batur,
• Pura Lempuyang, dan
• Pura Watu Klotok.
5. Vihara (Bhuda)
Agama Buddha sebagai agama tertua di dunia memiliki tempat ibadah
yang bernama vihara atau kuil. Vihara sebagai tempat beribadah umat
Buddha berasal dari bahasa Pali India Kuno yang berarti tempat tinggal atau
tempat melakukan puja bhakti.
Secara umum, vihara sebagai tempat ibadah merupakan komplek
yang terdiri dari dhammasala, uposathagara, kuthi, dan bhavana sabha.
Selain itu, bangunan vihara biasanya memiliki gaya arsitektur khas
Tiongkok yang telah berbaur dengan kearifan lokal. Indonesia sendiri
memiliki beberapa vihara tertua yang cukup terkenal, yaitu:
13
• Vihara Talang,
• Vihara Avalokitesvara,
• Vihara Hok Tek Ceng Sin,
• Vihara Dewi Welas Asih,
• Vihara Hok Tek Bio, dan
• Vihara Dharma Suci.
6. Kelenteng (Konghucu)
Agama Konghucu sebagai agama resmi yang diakui di Indonesia
memiliki tempat ibadah yang disebut kelenteng. Di beberapa daerah,
kelenteng kerap disebut dengan nama Tokong. Nama tersebut diambil dari
bunyi lonceng saat penyelenggaraan upacara.
Selain menjadi tempat beribadah, kelenteng juga berfungsi sebagai
simbol ajaran kepercayaan, tempat sumber ajaran spiritual, pusat kegiatan
sosial, pusat pembauran kesenian, dan penanda sejarah perkembangan
masyarakat Tionghoa. Secara umum, kelenteng memiliki bangunan khas
bergaya Tiongkok.
Kemunculan bangunan tua tempat pemujaan pada Konfusius di
Pontianak menjadi awal perkembangan agama Konghucu pada abad ke-17.
Indonesia sendiri memiliki beberapa kelenteng bersejarah yang cukup
terkenal, yaitu:
• Kelenteng Kwan Sing Bio di Tuban,
• Kelenteng Chandra Nadi di Palembang,
• Kelenteng Tek Hay Kiong di Tegal,
• Kelenteng Hong Tiek Hian di Surabaya,
• Kelenteng Tay Kak Sie di Semarang, dan
• Kelenteng Sam Poo Kong di Semarang.
14
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
https://kbbi.lektur.id/
Risalatul Jami’ah
https://www.gramedia.com/literasi/tempat-ibadah-agama-di-indonesia/
16