ABSTACT: This thesis describes the main problems of this research which are divided
into 2 sub-problems, namely, first, discussing What is meant by Manunggaling Kawulo
Gusti and second, discussing the Islamic View of Manunggaling Kawulo Gusti and the
Sapta Darma School. The objectives of this research are, firstly, to find out the purpose
of Manunggaling Kawulo Gusti and secondly, to find out how Islam views about
Manunggaling Kawulo Gusti and the Sapta Darma School. The type of research
conducted by the researcher is Comparative Qualitative. In data processing, the
approach used is the Akidah approach. The theoretical approach taken by the
researcher is to use the Library Research method (library research). The researcher
divides the data sources into two categories, namely the primary data in question,
namely the Qur'an, hadith and the Bible related to the title of this thesis. And secondary
data in question is data obtained from books. The results of this study indicate that
Manunggaling Kawulo Gusti is the union of man with His God (Manunggaling Kawulo
Gusti), Manunggaling Kawulo Gusti is a Sufi concept, which we too can achieve. With a
commitment to make goodness always a part of us, a commitment to conquer the ego, a
commitment to only hope for the pleasure of Allah and nothing else. That is, the point is
that we are committed to being good all the time just because of Allah's blessing. Among
the teachings of Sapta Darma, they believe in the existence of God as God Almighty, but
in it they do not teach about worship as is the case with Muslims.
102 | Manunggaling Kawulo Gusti Menurut Aliran Sapta Darma Ditinjau dari Agama Islam …..
ITTIHAD, Vol. VI, No. 2, Juli– Desember 2022 •p-ISSN: 2549-9238 •e-ISSN: 2580-5541
PENDAHULUAN
Arti "iman", menurut bahasa, Ia pulang ke rumah pada pukul 24.00.
memiliki berbagai arti, seperti Harjosapoero mengambil tikar,
kepercayaan pada agama, kepercayaan meletakkannya di lantai dan tertidur.
bahwa itu benar-benar ada, pada dewa Saat ia akan "tiba-tiba" tertidur,
dan roh. Menurut istilah ini, yang kekuatan spiritual mendorongnya untuk
dimaksud dengan "iman" adalah dogma terus bersujud. Ia terus sujud,
terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang mengulang pelafalan yang sama hingga
tidak beragama atau tidak menganut pukul 5 pagi.
suatu agama. TAP MPR/IV/MPR Penjelmaan Rakuta dalam ajaran
1678/Bab IV Nomor 13 angka 1 huruf F Sapta Dharma merupakan salah satu
menyatakan bahwa sebagaimana perwujudan dari konsep Manunggaling
ditetapkan oleh pemerintah, Kawula Gusti, karena pada saat umat
kepercayaan kepada aliran-aliran Sapta Darma melakukan rakuta, Hyang
bukanlah agama baru, melainkan Maha Suchi (roh manusia) menghadap
budaya nasional, tetapi agama yang Hyang Agung di alam kasuvargan. Jadi
diakui oleh negara. . arti iman. Iman masa sulitnya adalah ketika orang
disebut iman agama, iman berdasarkan mencapai kesempurnaan karena
hasil, kreativitas, kesenangan, inisiatif mereka dapat bertemu Yang Mahakuasa.
manusia disebut iman. Menurut Dharma dalam Gum,
Pada bulan November 1970, Tuhan ada, Dia adalah satu, Dia
Badan Musyawarah Ilmu Gaib Indonesia mengendalikan alam dan segala isinya,
(BKKI) memimpin Simposium Nasional yaitu, Dia memiliki 5 kualitas utama:
Iman, Misteri, Spiritualitas dan Mahakuasa, Penyayang, Adil, Maha
Spiritualitas di Yogyakarta. Pertemuan Tinggi dan Abadi (abadi). Partisipasi Sri
tersebut dihadiri oleh seorang ahli yang Patangan ini juga menjelaskan: “Tuhan,
memberikan terjemahan dari kata yang juga kami sebut Yang Mahatinggi,
"iman", yang berarti tasawuf, ruh dan adalah semua materi eksklusif, dasar
spiritualitas dalam Pasal 29 UUD 1945. dari segala sesuatu dan pencipta segala
A.K. Pringgodigdo, S.H. Dari terjemahan sesuatu, dan memiliki semua 5 kualitas
ini, pembicara menangkap gagasan agung. Mengingat sifat-sifat yang
betapa pentingnya memberikan dasar diberikan kepada Tuhan dalam ajaran
konstitusional kebatina, akibatnya ia Dharma, tampak bahwa beberapa
mengubah nama aliran sufi menjadi penjelasan mengacu pada sifat
aliran kepercayaan dari tahun 1970 dan menghindari ekstremisme, seperti sifat
secara resmi mendukungnya di MPR. - satu hal mutlak sebagai dasar dari segala
Sidang Republik Indonesia pada bulan sesuatu. Oleh karena itu, mereka
Maret 1973. percaya pada Tuhan yang impersonal.
Kata Sapta Darma sendiri diambil Penganut Sapta Darma
dari bahasa Jawa Kuno. Kata "sapto" menghadap ke timur saat melakukan
memiliki tujuh arti, dan kata "darmo" ibadah, seperti: sujud penggalian,
sendiri berarti kewajiban. Pada hari tempat ibadah, sujud biasa, dll. Penganut
Kamis, 26 Desember 1952, Sapta Darma tidak menggunakan alat
Harjosapoero menerima wahyu, dan seperti bunga, dupa atau suara sesaji
Harjosapoero menjadi sedikit waswas. saat beribadah, seperti yang dilakukan
Alhasil, dia bertemu dengan temannya. orang Jawa pada umumnya. .
103 | Manunggaling Kawulo Gusti Menurut Aliran Sapta Darma Ditinjau dari Agama Islam …..
ITTIHAD, Vol. VI, No. 2, Juli– Desember 2022 •p-ISSN: 2549-9238 •e-ISSN: 2580-5541
Penggunaan alat ini dalam ajaran Sapta sepenuhnya benar. Gusti (Pangeran,
Dama adalah syirik seperti yang telah Allah) yang dimaksud adalah
dijelaskan di atas. Penggemar Sapta perumpamaan tentang Urip (Fakta
Darma hanya menggunakan kain putih Kehidupan) Tuhan atau Dzat (saat ini,
untuk mempertegas fokus. tercerahkan). Dalam ajaran ini, para
Diyakini bahwa orang yang dapat penganutnya mengklaim bahwa Syekh
berhubungan dengan Tuhan memiliki Siti Yenar tidak pernah menyebut
sifat-sifat yang juga dimiliki Tuhan, yaitu dirinya Tuhan. Makna Manunggaling
konsep Manungaling Kawula Gusti. Kawula Gusti bukan untuk
Kekuatan Tuhan, seperti kekuatan menghubungkan Tuhan dengan ciptaan-
untuk menyembuhkan, kekuatan untuk Nya, tetapi menerima bahwa Sang
menciptakan, dan kekuatan lain di luar Pencipta adalah tempat di mana semua
pemahaman manusia, akan memiliki ciptaan hidup kembali, dan dengan
kekuatan ini jika manusia telah kembali kepada-Nya, manusia
mencapai kesatuan dengan Tuhan. terhubung dengan Tuhannya.
Diharapkan mereka yang mencapai Dalam ajaran Manunggalinga
tahap ini dapat menggunakan kelebihan Kawul Gusti, senada dengan ayat Al-
tersebut dengan bijak. Qur'an yang menjelaskan tentang
Manungaling kavulo gusti terjadi penciptaan manusia, artinya di dalam
ketika seorang hamba mengabdikan diri manusia itu ada ruh yang memancar
seluruh hidupnya kepada Tuhan dari ruh Tuhan.
sehingga ketika Tuhan berurusan ِ ِِ َة لكئ ِال لم ِال َ لا
( َ َ ِِ لا٧١) َ َ َ ِ ِل اه
( َ ِ يِد لا٧٢)
dengan alam semesta ini, ia dapat “(Ingatlah) ketika Tuhanmu
bekerja melalui salah satu hamba-Nya berfirman kepada para malaikat:
untuk merawat ciptaan-Nya. “Sesungguhnya, Aku akan menciptakan
Manungaling Kavula Gusti artinya manusia dari tanah liat. Jadi, ketika saya
manusia mampu menangkap ruh membuat suatu peristiwa dan
Tuhan/roh suci dalam dirinya. Anda meniupkan roh (ciptaan) saya ke
dapat belajar dari Syekh Siti Janar dan dalamnya; maka sujudlah di
juga al-Khalaj dalam literatur Islam, hadapannya” (Sura Syaad: 71-72).
Jalaluddin Rumi. Dasar dari ajaran Manunggalinga
Manusia diciptakan hanya untuk Kavul Gusti bukanlah klaim sebagai
menyembah-Nya, mereka tidak Tuhan, tetapi sebuah langkah dalam
menyembah siapa pun selain Dia, atau kehidupan seorang mukmin yang
bahkan menyembah siapa pun selain menciptakan kehadiran Tuhan dalam
Dia. Aku tidak menciptakan jin dan dirinya dan nafasnya karena
manusia, kecuali mereka mengabdi kedekatannya dengan Tuhannya dalam
kepadaku (Surah al-Azariyyat, 56). segala tindakannya. Saat dia duduk,
َُُۡ َ ۡ
َ َ َ ت ٱلۡ َۡ
ُ َو َما َخلق
٦٥ ون
ِ جن وٱلإِنس إِلا ل ِيعبد
ِ
tidur, setiap detik dan nafasnya dia
merasakan hadirat Tuhan saja. Konsep
“Dan Aku menciptakan jin dan Manunggaling Kawula Gusti menjadikan
manusia hanya untuk mengabdi kepada- agama sebagai ruh utama
Ku.” kehidupan/dasar dalam melakukan
Manungaling Kavula GustiHal ini segala perbuatan. Oleh karena itu,
juga sering diartikan sebagai penyatuan semua tindakan harus dikhususkan
manusia (kavula) dengan Tuhan (gusti). untuk ibadah dan Anda harus selalu tahu
Anggapan bahwa Gusti adalah bahwa Allah selalu bersama kita 24 jam
perumpamaan tentang Tuhan tidak sehari dan mengawasi kita.
104 | Manunggaling Kawulo Gusti Menurut Aliran Sapta Darma Ditinjau dari Agama Islam …..
ITTIHAD, Vol. VI, No. 2, Juli– Desember 2022 •p-ISSN: 2549-9238 •e-ISSN: 2580-5541
105 | Manunggaling Kawulo Gusti Menurut Aliran Sapta Darma Ditinjau dari Agama Islam …..
ITTIHAD, Vol. VI, No. 2, Juli– Desember 2022 •p-ISSN: 2549-9238 •e-ISSN: 2580-5541
tauhid dalam pemikiran tentu saja sangat Saat mengajarkan ajaran Syekh Siti
penting dalam praktik keagamaan. Jenar, biasanya beliau terlebih dahulu
Konsep tauhid dalam Islam, dimana menjelaskan asal usul kehidupan (nyanyi
kedudukan makhluk tertinggi dilihat dari dumadi). Selanjutnya, kami akan
kedekatannya dengan Allah SWT, menjelaskan apa arti pintu kehidupan, baik
merupakan pemahaman tentang konsep jasmani maupun rohani. Kemudian
Kesatuan Tubuh. Kedekatan makhluk memberikan ajaran tentang hidup yang
dengan Tuhan membuatnya selalu kekal dan abadi. Dilanjutkan dengan materi
mengingatkan Tuhan dalam berbagai tentang kematian yang dialami masyarakat
situasi: “Aku adalah KAMU, KAMU adalah di dunia belakangan ini. Ia juga
aku, jadi tanpa Tuhan (KAMU) aku tidak menggambarkan jalan kematian yang
akan pernah ada. mungkin diinginkan Hyang Vidhi sendiri
Bahkan Syekh Siti Jenar, salah satu dengan keinginan untuk bersatu dengan Al-
ulama yang berjasa besar dalam Haq, menutup berbagai jalan kehidupan
penyebaran Islam di Indonesia, memiliki setelah bersatu dengan kehendaknya.
banyak pengikut dan ajaran yang beragam. Setelah itu, Syekh Siti Yenar menjelaskan
Ajaran ini disebut Manunggal Kavula Gusti keberadaan Tuhan Yang Maha Esa
(Tuhan) karena dipandang sebagai (paraning dumadhi), yang menetapkan
penyimpangan dari ajaran Syekh Siti Jenar, tempat ini, langit dan segala isinya, sebagai
hukum Islam. pelabuhan yang kuat. Diyakini bahwa
Para Orang Suci mendengar dan persatuan adalah cara menghubungkan
menyebarkan konsep pengajaran. Hal ini seorang hamba dengan Tuhannya.
kemudian dianggap sebagai konsep yang Mendekatkan diri saja kepada Allah
menyimpang dari ajaran Islam. Oleh karena agar semua yang saya lakukan hanya untuk
itu, timbul perselisihan antara para Allah SWT dan saya mencintai dan
pengawal dengan sejumlah tokoh penting di membenci Allah SWT. Terimalah dengan
dekat keraton Argapur, Giri, atau yang ikhlas apa yang telah Allah tetapkan untuk-
sekarang disebut Gresik. Vali Songo Nya, jangan pernah berputus asa, seperti
mengajarkan Islam dengan konsep dalam hadits: "Jangan pernah putus asa dari
“Terkadang Manungaling Kawula Gusti”, rahmat Allah, yaitu berpikir bahwa doa-doa-
hanya penyajiannya yang berbeda. Konsep Nya tidak akan diterima."
ini jelas terdengar di semua bidang utama Ketika seorang hamba dekat dengan
kehidupan masyarakat Nusantara kuno. Allah SWT, ia menganggap bahwa segala
Senang melihat puisi, puisi, dll di gedung- yang dimilikinya adalah yang terbaik yang
gedung tua, masjid, kuil, dll. diberikan Allah kepadanya. Lalu apa yang
Manungaling Kavula Gusti juga sering akan terjadi. Dia yang puas dengan nasibnya
diartikan sebagai penyatuan manusia menjadi puas dengan hidupnya.”
dengan Tuhan. Anggapan bahwa Gusti 3. Pandangan Islam Manunggaling Kavulo
adalah perumpamaan tentang Tuhan tidak Gusti
sepenuhnya benar. Gusti (Pangeran, Pandangan Islam tentang
Tuhan), Urip (Fakta kehidupan) - Manunggaling Kawulo Gusti adalah
personifikasi dari substansi Tuhan. Dalam menerima Manunggaling Kawulo Gusti
ajaran ini, para penganutnya mengklaim sebagai ajaran sesat, karena ajaran yang
bahwa Syekh Siti Yenar tidak pernah terkenal adalah Manunggaling Kawula
menyebut dirinya Tuhan. Makna Gusti. Namun, yang lain menganggap Syekh
Manunggaling Kawula Gusti bukanlah Siti Yenar sebagai seorang intelektual yang
mencampuradukkan Tuhan dengan telah memperoleh esensi Islam. Ajarannya
ciptaan-Nya, tetapi karena Sang Pencipta terkandung dalam sebuah karya sastra yang
dianggap sebagai tempat semua ciptaan disebut pupuh. Syekh Siti adalah karakter
berpaling, dan kembali kepada-Nya, pengajar yang sangat baik dari Jenar.
manusia menyatu dengan Tuhannya. Ajaran Syekh Siti Jenar yang paling
2. Proses manungaling oleh Kavulo kontroversial berhubungan dengan konsep
Gusti hidup dan mati, Tuhan dan kebebasan, dan
106 | Manunggaling Kawulo Gusti Menurut Aliran Sapta Darma Ditinjau dari Agama Islam …..
ITTIHAD, Vol. VI, No. 2, Juli– Desember 2022 •p-ISSN: 2549-9238 •e-ISSN: 2580-5541
DAFTAR BACAAN
107 | Manunggaling Kawulo Gusti Menurut Aliran Sapta Darma Ditinjau dari Agama Islam …..
ITTIHAD, Vol. VI, No. 2, Juli– Desember 2022 •p-ISSN: 2549-9238 •e-ISSN: 2580-5541
108 Manunggaling Kawulo Gusti Menurut Aliran Sapta Darma Ditinjau dari Agama Islam …..