Anda di halaman 1dari 3

Soal 1

Yang merupakan fraud dan bukan fraud adalah:


Transaksi a merupakan jenis Jenis kesalahan (Bukan Fraud)
Transaksi b merupakan transaksi jenis kecurangan (fraud)
Tansaksi c merupakan transaksi yang mengandung unsur Fraud atau kecurangan
Transaksi d adalah transaksi yang mengandung unsur fraud atau kecurangan
Transaksi e merupakan transaksi bukan kecurangan (Fraud)

Soal 2
Transaksi a merupakan Employe fraud
Transaksi b merupakan computer fraud
Transksi c merupakan Managemen Fraud
Transaksi d merupakan employed fraud

Soal 3
Kerugian perusahaan yang ditaksir adalah:
¿ 4 3.500.000 .000+ 9.000 .000.000+ 5.000.000 .00 0
¿ 54.500 .000 .000
Soal 4
Siklus pencurian identitas oleh pelaku fraud adalah sebagai berikut:
Tahap 1 Penemuan
1. Pelaku memperoleh informasi
2. Pelaku melakukan verifikasi atas informasi
Tahap 2 Tindakan
1. Pelaku mengumpulkan seluruh dokumentasi
2. Pelaku menyusun tindakan untuk menutupi atau menyembunyikan kecurangan\
Tindakan 3 Percobaan
1. Tindakan tingkat pertama pencurian kecil untuk menguji informasi yang dicuri
2. Tingkat kedua pencurian yang lebih besar sering kali melibatkan interaksi pribadi,
tanpa adanya kemungkinan tertangkap
3. Indakan tingkat ketiga pencurian besar yang dilakukan setelah pelaku memiliki
kenyakinan bahwa skema mereka berhasil
(Tuannakota, Theodorus M. 2010. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif, Edisi 2. Jakarta
: Salemba Empat).
Soal 5
Langkah-langkah yang dapat dilakukan auditor dalam mendeteksi fraud adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana auditor dapat berkomunikasi dengan efektif sehingga pihak klien lebih
termotivasi untuk menyumbangkan informasi tentang fraud. Dengan perkataan lain,
diskusi ini merupakan langkah awal bagaimana auditor mendapatkan informasi
mengenai fraud.
2. Auditor menerapkan unsur unpredictability (tidak dapat ditebak) dalam prosedur
auditnya, misalnya mengacak sifat, jadwal dan sampel pengujiannya.
3. Auditor perlu mengasah sensivitasnya akan hal-hal yang sifatnya tidak lazim yang
boleh jadi merupakan indikasi akan terjadinya fraud.
4. Dalam menjalankan jasa profesionalnya, auditor perlu menerapkan praktik -praktik
manajemen risiko secara lebih baik
(Amiruddin dan Sri wulandari. 2018. Fraud : Bagaimana mendeteksinya.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://core.ac.uk/download/
pdf/
25488003.pdf&ved=2ahUKEwiH7MnQ5ZT0AhXQcn0KHVMVBTIQFnoECAQQAQ&usg
=AOvVaw04psfAmpwSU8K2nMFbmQTA)
Soal 6
a. Sham sales yaitu berbagai penjualan palsu
b. Bill-and-hold sales yaitu pemesanan yang masih disimpan oleh pemasok, kecurangan
ini terjadi karena pembeli belim siap membeli barang tersebut.
c. Side agreements yaitu syarat dan perjanjian penjualan yang diluar dari ketentuan yang
biasa. Hal iin bisa menjadi kecurangan karena ketika perjanjian tersebut merusak
syarat dan ketentuan dalam kontrak yang berjalan sehingga terjadi pengakuan
pendapatan.
d. Consignment sales yaitu transaksi dimana salah satu perusahaan menahan dan
menjual barang yang dimiliki oleh perusahaan lain
e. Channel stuffing yaitu suatu praktik dimana pemasok membujuk konsumen untuk
membeli ekstra persediaan dan tidak melakukan pengungkapan
f. Lapping or kiting yaitu praktik dimana penerimaan kas disalahgunakan untuk
penerimaan fiksi.
(Albercht. 2012. Fraud examination. South Wester. Cengage learning E-Book)

Anda mungkin juga menyukai